Welly Windari’s scientific contributions

What is this page?


This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.

Publications (5)


Review Artikel: Potensi Bakteri Endofit Tanaman Sirih Hijau (Piper betle L.) sebagai Antibakteri
  • Article

March 2025

·

12 Reads

Jurnal Ilmiah Respati

Welly Windari

·

Isyana Salsabilla

·

·

Yumareta Anggun Nihan

Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) dikenal sebagai tumbuhan obat yang populer di Asia. Daun tanaman tersebut telah menjadi obat tradisional yang dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan. Ekstrak endofit dari tanaman ini mengandung senyawa aktif dengan aktivitas antibakteri yang signifikan, sudah terbukti secara statistik maupun praktis. Bakteri endofit hidup secara simbiosis di dalam jaringan tanaman inang tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit. Sifat antibakteri dan antijamur pada tanaman sirih hijau, khususnya daunnya yang dapat menghasilkan bakteri endofit yang bersifat antibakteri. Tanaman sirih hijau memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang efektif, tanaman sirih hijau berpotensi menjadi a lternatif pengganti antibiotik sintetik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis potensi bakteri endofit tanaman sirih hijau sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bakteri endofit dari tanaman sirih hijau sebagai penghasil senyawa antibakteri. Tahapan penelitian dimulai dengan pengumpulan data melalui telaah pustaka dari berbagai sumber, termasuk artikel ilmiah yang diperoleh dari database elektronik seperti Google Scholar, ScienceDirect, dan PubMed. Seleksi artikel dilakukan dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu hanya mempertimbangkan penelitian yang telah dipublikasikan dalam lima tahun terakhir dan relevan dengan topik kajian. Selanjutnya, data yang terkumpul dianalisis untuk mengidentifikasi metode isolasi bakteri endofit dari tanaman sirih hijau serta efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri patogen. Hasil analisis kemudian disusun menjadi tinjauan artikel yang mengelaborasi potensi bakteri endofit sirih hijau sebagai alternatif sumber senyawa antibakteri alami. Kata kunci: Isolasi, Piper betle L., Bakteri endofit, Antibakteri, Antijamur


Scoping review: Identifikasi Kandungan Minyak Atsiri pada Beberapa Jenis Tumbuhan yang Berpotensi sebagai Repelan terhadap Nyamuk
  • Article
  • Full-text available

July 2024

·

60 Reads

Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains

Isyana Salsabila

·

·

·

[...]

·

Alfina Oktavianti

Abstrak Nyamuk adalah vektor yang membawa berbagai patogen penyebab penyakit seperti malaria, demam kuning, dan demam berdarah. Penyebaran penyakit demam berdarah dengue juga terjadi secara luas. Oleh karena itu, pengembangan penolak nyamuk yang efektif sangat penting. Salah satu alternatif yang digunakan adalah minyak atsiri dari berbagai jenis tumbuhan yang memiliki aktivitas antinyamuk. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kandungan minyak atsiri pada berbagai jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai pengusir nyamuk. Penelitian ini menggunakan metode scoping review terhadap artikel ilmiah yang dipublikasikan antara tahun 2019–2024 berasal dari penelusuran data base Google Scholar dan Pubmed dengan kata kunci ”kandungan minyak atsiri penolak nyamuk”, ”aktivitas repelan minyak atsiri”, ”repellent essential oil” dan ”repellent mosquito essential oil”. PICOS pada penelitian ini, yaitu Population (populasi yang berpotensi dan terinfeksi penyakit demam berdarah dengue), Intervention (penggunaan repelan minyak atsiri dari tumbuhan yang memiliki aktivitas pengusir nyamuk), Comparation (pemberian kontrol repelan sintetik DEET), Outcome (minyak atsiri dari berbagai jenis tumbuhan dengan aktivitas penolak nyamuk dapat memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk tanpa menimbulkan reaksi alergi), dan Study (eksperimental murni laboratorium). Hasil scoping review diperoleh 7 jurnal terpilih, menunjukkan bahwa tanaman Illicium verum, Moringa oleifera L., Mentha arvensis L., Eucalyptus globulus, Syzygium aromaticum, Carpesium abrotanoides, Perilla frutescens (L.) Britt, dan Leucas stachydiformis (Hochst.ex Benth.) memiliki kandungan minyak atsiri yang bersifat sebagai penolak nyamuk dengan konstituen senyawa seperti 1,8-cineol, linalool, mentol, caryophyllene, dan 2-heksanoylfuran. Penelitian ini memberikan informasi penting untuk mengembangkan penolak nyamuk alami yang efektif sebagai alternatif pengganti repelan sintetik. Scoping Review: Identification of Essential Oil Content in Several Types of Plants that are Potentially Repellent Against Mosquitoes Abstract Mosquitoes are vectors that carry various pathogens that cause diseases such as malaria, yellow fever, and dengue fever. The spread of dengue-hemorrhagic fever is also widespread. Therefore, the development of effective mosquito repellents is essential. One alternative is essential oils from various plants that have anti-mosquito activity. This research aims to identify the essential oil content of various types of plants that have the potential to act as mosquito repellents. This research uses a scoping review method on scientific articles published between 2019 and 2024 originating from Google Scholar and Pubmed database searches with the keywords "mosquito repellent essential oil content," "essential oil repellent activity," "repellent essential oil" and "repellent essential oil." PICOS in this study is population (potential population infected with dengue hemorrhagic fever), Intervention (use of essential oil repellants from plants that have mosquito repellent activity), Comparison (administration of DEET synthetic repellent control), Outcome (essential oils from various types of plants with mosquito repellent activity can provide protection against mosquito bites without causing allergic reactions), and study (purely laboratory experimental). The results of the scoping review obtained from 7 selected journals showed that the plants Illicium verum, Moringa oleifera L., Mentha arvensis L., Eucalyptus globulus, Syzygium aromaticum, Carpesium abrotanoides, Perilla frutescens (L.) Britt and Leucas stachydiformis (Hochst. ex Benth.) contain essential oils that act as mosquito repellents with compound constituents such as 1,8-cineol, linalool, menthol, caryophyllene, and 2-hexanoylfuran. This research provides essential information for developing effective natural mosquito repellents as an alternative to synthetic repellants.

Download

Review Article: Karakteristik Terbaik Nanopartikel Emas Hasil Green Synthesis Menggunakan Ekstrak Tumbuhan sebagai Bioreduktor

July 2024

·

98 Reads

Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains

Abstrak Pendekatan nanopartikel dengan menggunakan prinsip Green synthesis semakin diminati dan menjadi alternatif dari metode kimia dan fisika karena menggunakan bahan alami yang aman, ramah lingkungan, bebas polusi, tidak toksik, hemat biaya, dan lebih berkelanjutan. Selain itu, nanopartikel yang diproduksi menggunakan metode green chemistry relatif lebih aman dan stabil apabila dibanding dengan nanopartikel yang diproduksi dengan menggunakan metode konvensional. Bahan utama yang digunakan sebagai zat pereduksi dan penstabil dalam proses sintesis nanopartikel emas adalah ekstrak dari berbagai seperti alga dan beberapa mikroorganisme (bakteri, jamur, dan ragi). Penelitian ini bertujuan membandingkan karakteristik terbaik nanopartikel emas menggunakan metode green synthesis dengan berbagai ekstrak tumbuhan sebagai bioreduktor. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan literature review dengan mengumpulkan beberapa hasil penelitian, yaitu berupa artikel yang kredibel serta lengkap yang digunakan dalam penelusuran literatur seperti Google Scholar dan ScienceDirect dengan kata kunci Karakterisasi Nanopartikel Emas, Nanopartikel Emas, Green Synthesis, dan Ekstrak Tumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan ekstrak tumbuhan sebagai agen pereduksi sekaligus penstabil pada sintesis nanopartikel emas telah berhasil dilakukan dengan ditunjukkan karakteristik yang baik dan memenuhi standar dari hasil nanopartikel emas karena ada komponen fitokimia yang terkandung di dalam ekstrak tumbuhan, salah satunya adalah gugus hidroksil (−OH) yang berasal dari senyawa fenolik. The Best Characteristics of Gold Nanoparticles Resulting from Green Synthesis Using Plant Extracts as Bioreductants Abstract The approach of nanoparticles using the principles of Green synthesis is increasingly in demand. It is an alternative to chemical and physical methods because it uses natural materials that are safe, environmentally friendly, pollution-free, non-toxic, cost-effective, and more sustainable. In addition, nanoparticles produced using green chemistry methods are relatively safer and more stable than nanoparticles produced using conventional methods. The primary materials used as reducing agents and stabilizers in the synthesis process of gold nanoparticles are extracts from various plants, such as algae and some microorganisms (bacteria, fungi, and yeast). This study aims to compare the best characteristics of gold nanoparticles using the green synthesis method with various plant extracts as bioreductors. This research uses the literature review method by collecting several research results, namely in the form of credible and complete articles used in literature searches such as Google Scholar and ScienceDirect with keywords Characterization of Gold Nanoparticles, Gold Nanoparticles, Green Synthesis, and Plant Extracts. The results showed that the use of plant extracts as reducing agents as well as stabilizers in the synthesis of gold nanoparticles had been successfully carried out with good characteristics and meeting the standards of gold nanoparticle results due to the phytochemical components contained in plant extracts, one of which is the hydroxyl group (-OH) derived from phenolic compounds.


Review Artikel: Tinjauan Aktivitas Inhibitor Alfa-Glukosidase dari Tanaman Obat Indonesia sebagai Obat Antidiabetes

July 2024

·

59 Reads

Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains

Abstrak Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu tantangan kesehatan global yang signifikan dan menduduki peringkat ketiga penyebab kematian di seluruh dunia. Penyakit kardiovaskular, kerusakan ginjal, dan neuropati merupakan penyebab utama angka kematian tinggi pada penderita diabetes. Enzim α-glukosidase di usus halus bertanggung jawab untuk hidrolisis karbohidrat rantai panjang yang menyebabkan hiperglikemia. Penghambatan α-glukosidase muncul sebagai target terapi penting untuk menurunkan kadar gula darah. Tinjauan literatur ini bertujuan menyajikan basis data aktivitas α-glukosidase dari tanaman obat di Indonesia sebagai penghambatan enzim antidiabetes. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur dari artikel ilmiah yang dipublikasikan antara tahun 2020 hingga tahun 2024. Sebanyak 258 artikel ilmiah yang diperoleh disaring kembali dan didapatkan sebanyak 19 artikel sebagai sumber utama serta 5 artikel sebagai sumber data tambahan yang membahas aktivitas inhibitor α-glukosidase dari tanaman obat Indonesia. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa terdapat 23 tanaman obat Indonesia yang memiliki potensi aktivitas penghambatan α-glukosidase. Dari 23 tanaman, 15 tanaman menunjukkan aktivitas penghambatan yang cukup kuat dibandingkan dengan kontrol uji yaitu acarbose dan quercetin, antara lain secang, kersen, kelor, mengkudu, temu mangga, jamblang, ciplukan, mahkota dewa, pucuk merah, meniran, brotowali, pohon karang gabus, lidah buaya, manggis, dan binahong. Review Article: Activity of Alpha-Glucosidase Inhibitors from Indonesian Medicinal Plants as Antidiabetes Drugs Abstract Diabetes mellitus (DM) is a significant global health challenge and is ranked as the third cause of death worldwide. Cardiovascular disease, kidney damage, and neuropathy are the leading causes of high death rates in people living with diabetes. The α-glucosidase enzyme in the small intestine is responsible for the hydrolysis of long-chain carbohydrates that cause hyperglycemia. Inhibition of α-glucosidase is emerging as an important therapeutic target for lowering blood sugar levels. This review aims to present a database of α-glucosidase activity from medicinal plants in Indonesia as an inhibitor of antidiabetic enzymes. The method used was a literature review of scientific articles published between 2020 and 2024. The 258 scientific articles obtained were filtered again, and 19 articles were obtained as the primary source and five articles as additional data sources discussing the activity of α-glucosidase inhibitors from Indonesian medicinal plants. The review results show 23 Indonesian medicinal plants have potential α-glucosidase inhibitory activity. Of the 23 plants, 15 plants showed quite inhibitory solid activity compared to the test control, namely acarbose and quercetin, including secang, cherry, moringa, noni, temu mango, jamblang, ciplukan, mahkota dewa, red shoots, meniran, brotowali, corky coral tree, aloe vera, mangosteen, and binahong.


Review artikel: Pemanfaatan jaminan kesehatan ibu dan anak dalam pelayanan persalinan di puskesmas kabupaten atau kota di Indonesia

March 2024

·

151 Reads

·

1 Citation

Journal of Pharmaceutical And Sciences

Universal Health Coverage (UHC) merupakan salah satu target pemerintah dalam layanan kesehatan masyarakat untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Universal Health Coverage (UHC) merupakan suatu resolusi yang krusial dan mendesak bagi semua negara guna memperluas sistem kesehatan dengan akses yang merata dan biaya yang dapat dijangkau. Program ini menjadi salah satu upaya dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sebagai penyedia layanan kesehatan, puskesmas harus memastikan kualitas pelayanan yang optimal, baik dari aspek quality of care (pelayanan profesional) maupun quality of services (pelayanan manajerial). Puskesmas mewujudkan hal tersebut dengan menyediakan layanan kesehatan yang mengacu pada program pokok upaya kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pemanfaatan jaminan kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam pelayanan persalinan di Puskesmas. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan literature review dengan search engine yang digunakan dalam penelusuran literatur seperti Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci Jaminan Persalinan, Puskesmas, Sustainable Development Goals, dan Universal Health Coverage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan jaminan persalinan bagi masyarakat di puskesmas dalam aspek efisiensi, efektivitas, responsivitas, kesamaan serta ketepatan masih belum tercapai dengan baik. Penelitian ini mengidentifikasi adanya perbedaan antara harapan masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan dan realitas yang dialami, dengan fokus pada berbagai dimensi yang membentuk kualitas layanan. Dimensi-dimensi tersebut meliputi reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan di puskesmas harus terus ditingkatkan melalui beberapa peningkatan kapasitas, perbaikan atau pembaharuan infrastruktur dan sistem serta beberapa program dengan preventif, promotif, dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai UHC.