Tiurniari Purba’s scientific contributions

The industrial world is currently progressing very rapidly, this is influenced by technology that is experiencing rapid development. The development of the industry as widely used by business people in running their business. This study aims to analyze the effect of quality perception and product completeness on customer loyalty. The sampling technique is saturated sampling, which means that all populations are sampled in this study. Data processing using SPSS version 25 with quantitative research type. The results of the t-test (partial) that product completeness have a positive and significant effect on customer loyalty with t count > t table with a significance value <0.05 that is 2.845>1.656 and a significant value of 0.000 <0.05, quality perception has a positive and significant effect on customer loyalty with t count > t table with a significance value of <0.05, namely 5.780>1.656 and a significance value of 0.000 <0.05. This is evidenced from the results of the F test where f count>f table with a significance value <0.05, namely 57.545> 2.67 and a significance value of 0.000 <0.05 which states that product completeness and quality perception have a positive and simultaneous significant effect on customer loyalty at the VIVA Cosmetics Keywords: Product Completeness, Quality Perception

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh kualitas jaringan, direct marketing, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian modem Orbit di Telkomsel Batam. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif yang dipandukan dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang diteliti terdiri dari 332 konsumen berdasarkan data jumlah konsumen yang menggunakan modem orbit Telkomsel Batam pada bulan Desember 2023. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan menghasilkan 181 responden yang ditarik didasari simple random sampling. Metode analisis data menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji pengaruh dan uji hipotesis. Temuan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa kualitas jaringan berkontribusi sebesar 31,5% dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Direct marketing berkontribusi sebesar 32,1% dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Kualitas produk berkontribusi sebesar 16,2% dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Analisis koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh kombinasi kualitas jaringan, direct marketing, dan kualitas produk sebesar 71,9%. Hasil uji t dan uji F mengungkapkan bahwa kualitas jaringan, direct marketing, dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan dalam mempengaruh keputusan pembelian, baik secara parsial maupun simultan

One of the banks in the city of Batam is known as PT. BPR Sejahtera Batam. A company that wants to survive in a competitive market needs help from customers. Banking customers need to have an interest in buying so that the products offered by the bank can run and operate. The main problem is the decreasing interest in purchasing BPR Sejahtera Batam products, which is known through the decrease in the number of active customers compared to the previous year. This is because digital marketing is not optimal, there is not enough discussion among the public and the ability of potential buyers to get to know BPR Sejahtera Batam is still weak. The aim of the research is to find out how much influence digital marketing, word of mouth and brand awareness partially and simultaneously have on interest in purchasing BPR Sejahtera Batam products. The population in this study were customers from BPR Sejahtera Batam KC Mitra Raya, totaling 199 customers based on the company's records of active customers in 2022. Simple random sampling technique was chosen as the sampling technique in the study reviewed. This research uses the Slovin formula to determine the number of samples with a sample size of 133 respondents. The results state that either partially or simultaneously digital marketing, word of mouth and brand awareness have a positive and significant influence on purchasing interest.

Business Model Canvas (BMC) is a visual chart with nine elements that explain the value proposition of a company or product, infrastructure, customers and finances. The aim of implementing these nine BMC elements is to become a guide in running The Lucky of Turnitin services. BMC determines the best starting from planning The Lucky of Turnitin to realization, as a part of MSMEs managed by students who are still beginners in entrepreneurship. The research method uses descriptive methods, while data analysis uses qualitative analysis. Analysis has been carried out by compiling and verifying BMC. The results of the analysis of The Lucky of Turnitin using the BMC model show that; 1) The Lucky of Turnitin Customer Segments are lecturers and students. 2) Value Propositions using a fast application. 3) The Lucky of Turnitin channels will utilize social media to promote The Lucky of Turnitin through FB posts, official IG, WA stories, and word of mouth promotions. 4) Customer Relationship The Lucky of Turnitin will build relationships with customers by providing testimonials which can be done through assessment testimonials on official IG accounts, WA stories, posts on FB. 5) Revenue Streams for this business come from sales of The Lucky of Turnitin services. 6) Key Resources The Lucky of Turnitin, the main source used by Smartphones, the Internet and Vehicles. 7) Key Activities The Lucky of Turnitin will provide good and quality service quickly. 8) Key Partnership Tawanyesss works with several suppliers that The Lucky of Turnitin needs. 9) Cost Structure (Cost Structure). The costs incurred in this business are divided into several parts, namely Equipment Costs, Raw Material Costs, Packaging Costs and Operational Costs.

Busines Model Canvas (BMC) atau sering disebut dengan bisnis model kanvas adalah template manajemen strategis dan lean start-up untuk mengembangkan model bisnis baru atau mendokumentasikan model bisnis yang sudah ada. Ini adalah bagan visual dengan sembilan elemen yang menjelaskan proposisi nilai perusahaan atau produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. Model ini membantu perusahaan dalam menyelaraskan aktivitas mereka dengan mengilustrasikan potensi trade-off. Tujuan penerapan Sembilan elemen BMC ini menjadi panduan dalam menjalankan usaha Produk Tawanyess. BMC adalah untuk menentukan yang terbaik mulai dari perencanaan usaha Tawanyesss hingga realisasi, sebagai salah satu bagian dari UMKM yang dikelola oleh mahasiswa sebagaimana masih pemula dalam berwirausaha. Metode dalam penelitian menggunakan metode deskriptif, sedangkan analisis data menggunakan analisis kualitatif. Pengumpulan data primer diperoleh dari wawancara. Analisis telah dilakukan dengan menyusun dan verifikasi BMC. Hasil penelitian dari bisnis produk Tawanyesss dengan model BMC menunjukkan bahwa; 1) Customer Segmen (Target Pasar) Tawanyesss yaitu multi (konsumsi untuk segala usia) dengan karakteristik : semua kalangan (umum), anak-anak hingga dewasa. 2) Value Propositions dengan menggunakan ayam sebagai tambahan di adonan yang memiliki dua varian rasa. 3) Channels Tawanyesss akan memanfaatkan media social untuk mempromosikan usaha Tawanyesss ini melalui Posting dipostingan FB, IG official @tawanyesss, WA story, dan promosi dari mulut ke mulut. 4) Customer Relationship Tawanyesss ini akan membangun hubungan dengan pelanggan dengan cara melakukan testimoni yang bisa di lakukan melalui Testimoni penilaian di akun IG official @tawanyesss, WA story, posting di FB. 5) Revenue Streams usaha ini berasal dari Penjualan produk Tawanyesss dengan dua seri varian, yaitu Rasa Original dan Pedas (Hot). 6) Key Resources Tawanyesss ini, sumber utama yg Tawanyesss gunakan seperti Fasilitas masak, Smartphone, Internet, dan Kendaraan. 7) Key Activities Tawanyesss akan menyajikan pelayanan yang baik dan berkualitas/bermutu dengan selalu memperhatikan pengemasan yang baik dan benar. 8) Key Partnership Tawanyesss bekerja sama dengan beberapa supplier yang Tawanyesss butuhkan. 9) Cost Structure (Struktur Biaya). Biaya yang di keluarkan dalam usaha ini terbagi dalam beberapa bagian yaitu Biaya Peralatan, Biaya Bahan Baku, Biaya Packaging dan Biaya Opaerasional.

As time progresses, many people are starting to realize the existence of wedding organizers (WO) and are starting to use their services. This is because prospective brides and grooms, most of whom are millennials, are busy with their respective jobs. Because of this busy schedule, prospective brides and grooms find it difficult to prepare everything related to their wedding. This is where the WO's job is needed to help the smooth running of a wedding party. Starting from the contract/blessing to the reception process. Running a business is not enough to just rely on a model, because in reality every business or undertaking requires its own elements. This research aims to analyze a wedding organizer business. The model used to help manage this business is the business canvas model (MBC) which consists of nine elements guided by SWOT analysis. SWOT analysis will really help manage a business starting from describing strengths, weaknesses, opportunities and threats. This research focuses more on how to manage the WO business with MBC. The research results explain that before running a WO business, MBC is a tool in management strategy to translate concepts, consumers, infrastructure and company finances in the form of visual elements. With the MBC framework, it is very easy for WO business to be realized quickly and on target.

Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi kemudahan, persepsi manfaat, dan persepsi resiko terhadap minat masyarakat dalam menggunakan pembayaran non tunai di layanan transportasi Trans Batam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang merupakan pengguna layanan Trans Batam. Populasi yang diambil pada kelompok masyarakat yang memanfaatkan layanan Transportasi Trans Batam pada bulan Mei 2023, dengan jumlah total penumpang sebanyak 93.063 orang. Ukuran sampel melalui Slovin pada hasil perhitungan 100 responden dalam pendekatan simple random sampling. Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji pengaruh dan uji hipotesis. Hasil pada uji t menyatakan bahwasanya kemudahan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat dalam pembayaran non tunai di Trans Batam. Persepsi manfaat secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat dalam pembayaran non tunai di Trans Batam. Persepsi resiko secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat dalam pembayaran non tunai di Trans Batam. Hasil dari uji f menunjukkan persepsi kemudahan, persepsi manfaat serta persepsi resiko secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat dalam pembayaran non tunai di Trans Batam

Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji bagaimana pengaruh dari keragaman produk, kualitas produk dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada PT Trisigma Globalindo. Penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini sebagai metode penelitian. populasi terdiri dari 197 orang yang merupakan konsumen PT Trisigma Globalindo pada bulan Desember 2022. Rumus Slovin digunakan untuk menghasilkan ukuran sampel 132 responden dengan pendekatan simple random sampling. Data dianalisis menggunakan model regresi linier berganda, dan SPSS digunakan sebagai pengolahan data untuk menguji uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji pengaruh dan uji hipotesis. Pengujian regresi linier berganda mengungkapkan bahwa keragaman produk memberikan pengaruh kepada kepuasan konsumen sebesar 31,4%. Kualitas produk memberikan pengaruh kepada kepuasan konsumen sebesar 29,2%, sedangkan kepercayaan memberikan pengaruh kepada kepuasan konsumen sebesar 16,0%. Pada pengujian koefisien determinasi (R2) kepuasan konsumen pada PT Trisigma Globalindo dapat dijelaskan oleh faktor-faktor seperti keragaman produk, kualitas produk dan kepercayaan sebesar 74,8%. Temuan uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keragaman produk, kualitas produk dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada PT Trisigma Globalindo.

The purpose of this study is to find out how lifestyle, product attributes, and service quality affect purchasing decisions at Tokopedia. In this study, the number of consumer respondents taken was 100 respondents as the research population using a questionnaire data collection technique. The data quality test in this study uses the validity and reliability test, the classical assumption test and the influence test in this study using multiple linear regression analysis and coefficient of determination analysis (R2), while the hypothesis testing in this study uses (t test) and (f test) using SPSS software program version 25. The results of the coefficient of determination (R2) obtained from lifestyle, product attributes and service quality variables have an effect 0.496 (49.6%). The results of multiple linear regression shows that Lifestyle has an effect 0,496 (49,6%) on purchasing decisions, and product attributes has the effect 0,3968 (39,7%) on purchasing decision, and the quality of service has an effect 0,2000 (20)% on purchasing decision.. From the t test and f test, it can be concluded that lifestyle, product attributes, and service quality has a partially significant effect on purchasing decisions. From the results of the study it can be shown that lifestyle, product attributes and service quality simultaneously influence purchasing decisions at Tokopedia.

Perceived quality can be a company marketing strategy over a product and forming a relationship between producers and consumers. This study aims to examine and analyze the influence of factor effecting purchase intention of brand Ding Tea in Batam. By using purposive sampling obtained 195 respondents. Using multiple linear regression to data analysis and validity, reliability and classical assumption tests. this study proves perceived quality affect purchase intentions. From this study, it is expected that companies pay more attention to product quality and consumer reviews to increase purchase intention.