Titis Nurwulan’s scientific contributions

What is this page?


This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.

Publications (2)


Gambar 4. Artis Memulai Jumpa Penggemar dengan Bernyanyi. (Sumber: Tangkapan Layar) Lee Sung Kyung dari juga menunjukkan kemampuannya menari (dance) modern bersama para dancer. Ketika sesi penutupan jumpa penggemar, Lee Sung Kyung menyanyikan sebuah lagu penutup yang berjudul "Through the Night" milik salah satu penyanyi perempuan Korea yang dikenal dengan nama panggung IU. Interaksi melalui tantangan/permainan. Ada dua jenis tantangan yang harus dilakoni Lee Sung Kyung, yakni tantangan individu dan tantangan bersama para pemain "Dr Romantic 2". Format tantangan menunjukkan upaya berinteraksi dengan penggemar. Interaksi yang muncul, yakni interaksi non-verbal. Wajah dan bahasa tubuh Lee Sung Kyung menunjukkan keceriaan dan keseriusan menjalani tantangan. Bahasa tubuh yang ditampilkan Lee juga menunjukan bahwa Lee adalah sosok yang riang tetapi bisa melakukan hal serius. Tantangan berakting sesuai karakter drama yang pernah dia bintangi, yakni Baek In Ha pada "Cheese in the Trap", Kim Bok Jo pada "Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo", Cha Eun Jae dalam "Dr. Romantic 2". Panggung dikemas seperti halnya setting film.
Jumpa Penggemar Artis dari Lensa Interaksi Parasosial Virtual
  • Article
  • Full-text available

May 2024

·

28 Reads

·

1 Citation

Jurnal PIKMA Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema

Ratna Puspita

·

Titis Nurwulan

Meeting fans is something that is difficult to realize during the Covid-19 pandemic. However, the entertainment industry reproduces the relationship between fans and celebrities through social media-mediated fan encounters in order to balance the impact of business and intimate relationships with fans. Using a qualitative content analysis approach, the author explores celebrity and fan interactions at South Korean celebrity Lee Sung Kyung's fanmeeting via TikTok using Horton and parasocial theory. Previous research has not explained the interactions between celebrities and fans when fanmeetings take place in virtual spaces with a qualitative approach. The form of virtual fanmeetings actually repeats previous offline fanmeetings. Both sell artist personas as commodities. However, the absence of physical interaction makes these virtual fanmeetings very difficult to distinguish from broadcasts on conventional television. The author believes that fanmeetings are offline products that cannot be replaced with virtual content because they do not involve voluntary interactions such as hugs, handshakes, or other physical interactions that play a role in physical and emotional intimacy. This research strengthens Horton & Wohl's (11956) that the interaction between the audience and the celebrity is actually one-sided, not dialectical, controlled by the celebrity, and there is no mutual development of the relationship. Furthermore, celebrity parasocial interaction in this study is shown as "selective self-presentation of the sender of the message" in mediated communication.

Download

Bukan Hanya Situs Berita Ikhtisar dan Tren Jurnalisme Online Indonesia

December 2019

·

37 Reads

Communcology Jurnal Ilmu Komunikasi

Jurnalisme online telah mengalami evolusi sejak hampir dua dekade terakhir sehingga menghasilkan berbagai produk jurnalistik yang menggabungkan budaya jurnalisme cetak dan teknologi media baru. Penelitian ini menyelidiki tren evolusi dalam pencarian dan penyajian berita online di Indonesia dengan mempertimbangkan dinamika konvergensi yang ditimbulkan oleh kehadiran internet. Jurnalisme online di Indonesia menyajikan berbagai model penyajian berita dengan memanfaatkan web atau situs atau laman dan media sosial. Pekembangan jurnalisme online di Indonesia tidak hanya ditunjukkan melalui kehadiran situs-situs berita, melainkan juga keberadaan laman pembaca umpan atau aggregator berita. Perubahan praktik jurnalisme online di Indonesia ini memberikan tantangan bagi dosen yang mengajarkan jurnalisme secara khusus dan ilmu komunikasi secara umum. Penelitian ini bertujuan menjelaskan konsep jurnalisme online yang berlaku di Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan studi-studi terdahulu mengenai jurnalisme online di Indonesia untuk kemudian menggambarkan permasalahan yang muncul pada jurnalisme online di Indonesia, metode yang digunakan untuk menelitinya, dan teknik pengumpulan data. Peneliti berharap penelitian ini menjadi tahap awal penelitian tentang jurnalisme online di Indonesia sehingga nantinya ada modul pengajaran bagi mahasiswa ilmu komunikasi secara umum dan ilmu jurnalistik secara khusus.

Citations (1)


... Furthermore, assignments often required even more screen time than usual (Herlina, 2020). Puspita and Suciati (2024) noted that this situation can result in students losing interest in their studies and gravitating toward activities such as gaming, watching TikTok videos, and viewing dramas or movies recommended by friends. ...

Reference:

K-Drama Excessive Watching Behavior and Loneliness of Parasocial Interaction in College Students
Jumpa Penggemar Artis dari Lensa Interaksi Parasosial Virtual

Jurnal PIKMA Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema