February 2025
·
34 Reads
Indonesian Journal on Medical Science
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah melebihi batas normal, merupakan penyakit tidak menular, tetapi menjadi masalah kesehatan yang signifikan. Kejadian hipertensi sering kali disertai dengan penyakit lain, yang meningkatkan potensi terjadinya polifarmasi pada pasien. Polifrmasi merujuk pada penggunaan obat dalam satu resep dengan jumlah yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara polifarmasi dan potensi interaksi obat antihipertensi pada pasien rawat jalan di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro Sragen. Jenis penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental, dengan pengambilan data retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh lembar resep pasien rawat jalan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen periode Juli – Desember 2023 sebanyak 1256 lembar resep. Sampel yang diambil 92 lembar resep sesuai kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling. Variabel yang diteliti meliputi jumlah jenis obat dan potensi interaksi obat antihipertensi. Instrumen yang digunakan adalah checklist dan aplikasi drugs.com. Analisis statistik dilakukan menggunakan software SPSS versi 26 dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 92 sampel, 75% memilki potensi interaksi obat antihipertensi, dengani nilai ? = 0,000. Kesimpulannya, golongan obat yang paling banyak digunakan adalah Beta-blockers, khususnya bisoprolol dengan 75% resep menunjukkan potensi interaksi positif dan 25% tidak menunjukkan potensi interaksi. Terdapat hubungan antara polifarmasi dan potensi interaksi obat antihipertensi pada pasien rawat jalan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.