Sugiarti’s scientific contributions

What is this page?


This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.

Publications (13)


EKOLOGI BUDAYA: Studi Sastra dalam Bingkai Kajian Sastra Interdispliner
  • Book
  • Full-text available

December 2019

·

6,604 Reads

·

3 Citations

Sugiarti

·

·

Ekarini Saraswati

·

Tuti Kusniarti

Dalam tiga dekade terakhir banyak peneliti di dunia yang mulai secara konsisten mengembangkan berbagai penelitiannya pada isu lingkungan. Fenomena ini bukanlah suatu hal yang bersifat insidental. Akan tetapi, di tengah berbagai krisis ekologi yang terjadi di Bumi dan kerusakan yang disebabkan oleh keserahakan manusia memberikan kecemasan di kalangan peneliti terhadap masa depan Bumi kita ini. Setiap hari, berbagai media massa lokal, nasional, hingga internasional tidak pernah absen untuk memberitakan berbagai kerusakan ekologi yang terjadi, mulai isu penebangan hutan, penambangan liar, efek rumah kaca, hingga semakin menipisnya lapisan ozon Bumi. Setidaknya terdapat dua momen yang berkaitan erat dengan semakin meningkatnya pamor studi lingkungan saat ini. Pertama, perkembangan espitemologi keilmuan yang mengarahkan kesadaran manusia untuk lebih terlibat dalam usaha penyelamatan ekologi Bumi. Hal ini ditandai oleh sebuah gerakan pemikiran yang dikenal dengan “ecology turn” pada 1990-an. Pergeseran paradigma ini utamanya terjadi dalam bidang sastra yang kemudian dikenal dengan istilah ekokritik. Selain munculnya pertanyaan-pertanyaan baru dalam bidang sastra, ekokritik juga membangun kembali metodologinya. Dalam kerangka ini, banyak para peneliti yang memanfaatkan berbagai bidang humaniora lain ataupun ilmu sosial untuk memahami permasalahan lingkungan melalui sastra. Kedua, di tengah berbagah kesadaran akan pentingnya peran berbagai keilmuan untuk turut andil dalam permasalahan ekologi yang terjadi, berdiri The Association fot the Study of Literature and Envornment (ASLE) di Amerika Serikat. Asosiasi ini merupakan sebuah gerakan global yang terdiri dari ilmuwan dan penulis yang tertarik untuk mengeksplorasi hubungan antara manusia dengan alam, serta dampak yang dihasilkannya. Asosiasi ini bukanlah sebuah gerakan intelektual monodisiplin, tetapi bersifat interdisipliner, seperti ekologi pendidikan, sastra, dan lain-lain. Berbagai peneliti tersebut mencoba memahami berbagai dinamika yang terjadi antara hubungan yang dihasilkan oleh manusia dengan alam selama ini. Saat ini organisasi ini juga telah berkembang pesat di berbagai wilayah dunia. Sebagai sebuah gerakan global, kegiatan yang berfokus pada permasalahan lingkungan ini banyak mendapat minat dari berbagai ahli di seluruh penjuru dunia, seperti Amerika, Eropa, Asia, Afrika, hingga Australia. Buku ini merupakan salah satu respon penulis terhadap isu ekologi yang berkembang saat ini. Sebagai bidang keilmuan dalam rumpun humaniora, peran ilmu sastra dalam mengemban tanggung jawab ekologis perlu menempatkan posisinya secara nyata dalam perdebatan yang terjadi. Dalam tulisannya, Andalas (2018), memaparkan mengenai pentingnya sebuah tanggung jawab kultural dalam pengembangan sebuah espitemologi sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Melalui kesadaran baru terhadap dimensi analisis yang merespon isu “nyata” di sekitar kehidupan, peneliti dapat membongkar dimensi ideologis dan merumuskan ide pencegahan dan penanggulan yang berguna bagi kehidupan manusia. Melalui kerangka ini, ilmu sastra haruslah memperluas cara pandangnya dengan mendekati bidang ilmu lain sebagai kerangka kajian yang dapat menopang pemahaman sastra terhadap isu ekologi yang terjadi, salah satunya yaitu bidang budaya. Ekologi budaya merupakan salah satu dari sub pembagian bidang ekologi manusia, di samping ekologi biologis. Sebagai bidang yang relatif baru, utamanya dalam sastra Indonesia, kami merasa diperlukan adanya suatu buku yang dapat menjadi pengantar pemahaman menuju dimensi ekologi-budaya dalam kajian sastra. Sebagai sebuah buku pengantar, tentu tidak semua hal yang berkaitan dengan persoalan ekologi-budaya dapat ditemukan di buku ini. Kami berangkat dari asumsi bahwa pembaca pemula yang nantinya memanfaatkan buku ini belumlah memiliki pengetahuan mengenai bidang ekologi maupun antropologi budaya, sehingga kami mencoba membangun pemahaman dari bawah. Dalam kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada beberapa pihak yang turut mendukung terbitnya buku ini, yaitu Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dekan dan Wakil Dekan FKIP UMM, serta kolega dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang yang senantiasa menjadi teman diskusi yang menyenangkan. Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada, semoga dengan kehadiran buku ini dapat membuka dimensi kajian sastra interdisipliner yang lebih luas, utamanya terkait dengan isu ekologi-budaya dalam kajian-kajian sastra Indonesia. Kami juga sangat berharap adanya kritik dan saran dari pembaca untuk mengembangkan konsep ekologi budaya sebagai sebuah kajian interdisipliner sastra dengan lebih baik lagi.

Download

Ekologi Budaya dalam Novel Lanang Karya Yonathan Rahardjo

May 2019

·

131 Reads

·

1 Citation

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ekologi budaya yang terepresentasi dalam novel Lanang karya Yonathan Rahardjo. Novel ini dipilih karena sarat dengan representasi ekologi budaya di era milenial. Pembahasan ekologi budaya tidak dapat dilepaskan dari hubungan antara budaya, manusia, dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi budaya. Data penelitian berupa satuan tekstual yang mengandung wacana ekologi budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada dinamika dalam ekologi budaya yang digambarkan melalui tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu secara tradisional dan modern. Pemilihan salah satu cara tersebut akan melahirkan ketimpangan terhadap lingkungan. Kedua cara tersebut harus berjalan beriringan untuk mencapai ekologi budaya yang ideal. Abstract: This study aims to reveal the cultural ecology represented in Yonathan Rahardjo's novel Lanang. This novel was chosen because it is full of representations of cultural ecology in the millen-nial era. The discussion of cultural ecology cannot be separated from the relationship between culture, humans, and the environment. This study uses a cultural ecology approach. The data are textual units containing the discourse of cultural ecology. The results of this study indicate that there are dynamics in cultural ecology described through human actions in need fulfillment, namely traditionally and modernly. Selecting one of these methods will give birth to inequality to the environment. Both methods must go hand in hand to achieve the ideal cultural ecology.



Citations (5)


... Di sisi lain, cerita rakyat Indonesia juga menghadirkan karakter perempuan yang diberdayakan, yang menyeimbangkan tanggung jawab domestik dan publik sambil menampilkan kecerdasan dan Pangesti 1 , Putri 2 , Rasyid 3 Hiasa 4 |584 kemandirian (Sugiarti & Lestari, 2023). Narasi-narasi ini menunjukkan potensi perempuan untuk mendefinisikan kembali peran mereka dan menegaskan martabat serta otoritas mereka dalam komunitas. ...

Reference:

Mitos Kecantikan Perempuan dalam Novel Lalita karya Ayu Utami
Representation of Femininity in Indonesian Folklore

KEMBARA Journal of Scientific Language Literature and Teaching

... Penggunaan jilbab dewasa ini telah menjadi sebuah identitas bagi umat muslim perempuan (Hanifa & Sugiarti, 2022). Bagi mahasiswa perempuan yang beragama islam, menggunakan jilbab di lingkungan kampus telah banyak dijumpai dan bahkan ada sebagian dari mereka yang menggunakan jilbab bukan untuk menutupi aurat, namun hanya sebagai fashion style saja. ...

Analisis Sikap Keagamaan Tokoh Utama dalam Novel "Rentang Kisah" Karya Gita Savitri Devi

Edukasi Lingua Sastra

... Pendekatan kualitatif memiliki sejumlah karakteristik utama. Pertama, penelitian ini menekankan lingkungan alami sebagai sumber data, di mana data dikumpulkan di lokasi penelitian secara langsung (Andalas & Setiawan, 2020). Kedua, pendekatan ini bersifat induktif dan fleksibel. ...

DESAIN PENELITIAN KUALITATIF SASTRA

... Realitasnya, cerita-cerita bermotif "Jaka Tarub" juga ditemukan di beberapa wilayah Nusantara lainnya. Hal ini mengimplikasikan bahwa untuk memperoleh pemahaman atas pandangan dunia masyarakat mengenai hubungan gender yang tergambarkan dalam cerita rakyat juga harus dilakukan terhadap cerita lain yang memiliki motif serupa dengan tetap memperhatikan latar belakang sosial-budaya masyarakat pemilik cerita (Andalas, 2018;Sugiarti et al., 2019). ...

EKOLOGI BUDAYA: Studi Sastra dalam Bingkai Kajian Sastra Interdispliner