Saimul Laili’s scientific contributions

What is this page?


This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.

Publications (33)


Aplikasi Pemberian Pupuk Organik Cair NU-POC Dan Bio Sugih Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.): The Application of Liquid Organic Fertilizer NU-POC and Bio Sugih POC on the growth of Red Spinach Plants (Amaranthus tricolor L.)
  • Article

January 2025

·

1 Read

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

Feby Lia Nora

·

Saimul Laili

·

Red spinach is one of the most popular vegetable commodities because it has high nutritional value. Amaranthus tricolor L. consists of two varieties: Blitum album and Blitum rubrum. This study aims to analyze the effect of the type and concentration of liquid organic fertilizer, as well as the interaction of liquid organic fertilizer on the growth of Red Spinach Plants (Amaranthus tricolor L) in order to find the right type and concentration of liquid organic fertilizer for better growth and production of Red Spinach Plants (Amaranthus tricolor L.). This research used Experimental Randomized Design with 12 treatments and control factors. The treatment consisted of POC Bio Sugih and NUPOC. Started from control, 5, 10, 15, and 20 ml or ml/litre water with 3 times repetitions. The variables observed in this study included plant height, leaf area, number of leaves, dry weight and wet weight and abiotic factors such as soil pH, air temperature, and air humidity. This study used a one-way ANOVA test to determine the presence of 1 significant difference in each treatment and then continued with a 5% BNT test. This study showed that the administration of POC Bio Sugih with a concentration of 20 ml/litre of water significantly affected the variables of plant height, leaf area, number of leaves, wet weight, and dry weight. Keywords: POC Bio Sugih, NU-POC, Amaranthus tricolor L. Bayam merah termasuk salah satu komoditi sayuran yang digemari banyak masyarakat, karena mempunyai nilai gizi yang tinggi. Jenis bayam Amaranthus tricolor L. terdiri dari dua varietas, yaitu Blitum album dan Blitum rubrum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh jenis dan konsentrasi pupuk organik cair, serta interaksi pupuk organik cair pada pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) guna menemukan jenis dan konsentrasi pupuk organik cair yang tepat untuk tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dengan hasil yang baik. Dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan kontrol. Perlakuan 1 yaitu POC terdiri dari POC Bio Sugih dan NU-POC, perlakuan 2 yaitu konsentrasi dimulai dari kontrol, 5, 10, 15, dan 20 ml atau ml/liter air dengan 3 kali pengulangan. Variabel yang diamati pada penelitian ini diantaranya tinggi tanaman luas daun, jumlah daun, berat kering, dan berat basah dan faktor abiotik seperti pH tanah, suhu udara, kelembaban udara. Penelitian ini menggunakan uji ANOVA satu arah untuk mengetahui adanya 1perbedaan 1yang 1nyata 1pada setiap1perlakuan lalu dilanjut 1uji BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian POC Bio Sugih dengan konsentrasi 20 ml/liter air berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, berat basah, dan berat kering. Kata kunci: POC Bio Sugih, NU-POC, (Amaranthus tricolor L.)


Respon Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica) terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Dengan Metode Hidroponik Sterofoam (Rakit Apung): Response of Water Spinach Plants (Ipomoea aquatica) to Liquid Organic Fertilizer Application sing Styrofoam Hydroponic Method (Floating Raft)

January 2025

·

1 Read

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

Kangkung is one of the vegetables favoured by the community. Two types of water spinach are often found, namely land kale and water spinach. Kangkung contains nutrients, several vitamins, and various irons that are useful for health and body growth. Hydroponic farming is an agriculture that does not use soil media and uses water as the preferred medium. This study aimed to determine the response of water spinach plants (Ipomoea aquatica) to the application of liquid organic fertilizer with Styrofoam hydroponic media and to determine the effective concentration that affects the growth of water spinach plants. Using the method of Experimental Randomized Block Design. Each nutrient had five treatments and five replications, with treatment concentrations of 5 ml/litre, 10 ml/litre, 15 ml/litre and 20 ml/litre. The results showed that the most influential treatment on plant height, number of leaves, root length, number of roots, wet weight and dry weight was in the P1A4 treatment (AB-mix 20ml/litre), while the high eco-farming treatment was in the P2A3 treatment. (eco-farming 15 ml/litre). In the control treatment, there was no significant effect on the treatment of eco-farming and the growth of water spinach plants. Keywords: water spinach, AB-mix, eco-farming, water spinach growth Kangkung adalah salah satunya sayuran yang digemari oleh masyarakat. Jenis kangkung yang sering ditemui ada dua yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung memiliki kandungan gizi serta beberapa vitamin dan berbagai zat besi yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan badan. Pertanian sistem hidroponik adalah suatu pertanian yang tidak menggunakan media tanah dan memakai media air yang diutamakan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica) terhadap pemberian pupuk organik cair dengan media hidroponik sterofoam dan untuk mengetahui konsentrasi efektif yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kangkung air Penelitian dilakukan di kebun yang terletak di Jalan Joyo Suryo Lowokwaru Malang, selama bulan Juli sampai agustus 2021. Menggunakan metode Eksperimental Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pada masing-masing nutrisi terdapat 5 perlakuan dan 5 kali ulangan, dengan konsentrasi perlakuan 5 ml/liter, 10 ml/liter, 15 ml/liter dan 20 ml/liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paling berpengaruh tinggi terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, jumlah akar, berat basah dan berat kering yaitu pada perlakuan P1A4 (AB-mix 20ml/liter), sedangkan pada perlakuan eco farming yang tinggi yaitu pada perlakuan P2A3 (eco farming 15ml/liter). Pada perlakuan kontrol tidak berpengaruh nyata pada perlakuan eco farming serta pertumbuhan tanaman kangkung air. Kata kunci : kangkung air, AB-Mix, eco-farming, pertumbuhan kangkung air


APLIKASI VARIASI PUPUK ORGANIK PADAT LIMBAH FRASS ULAT HONGKONG DAN BIOCHAR TONGKOL JAGUNG TERHADAP PRODUKTIVITAS MENTIMUN CU 699
  • Article
  • Full-text available

September 2024

·

26 Reads

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sains Unisma Malang

The cucumber plant (Cucumis sativus L.) is a horticultural commodity that has various benefits in terms of health, beauty and consumption needs, however, cucumber production has decreased so that cultivation systems need to be improved. Processing mealworm frass as fertilizer and using corn cobs as biochar are sustainable environmental management efforts that can support the agricultural sector in the future. The aim of this research is to analyze the effect of using solid organic fertilizer, mealworm frass and corncob biochar on the productivity of CU 699 cucumbers, as well as determining the best treatment for plant productivity. This research used the Randomized Block Design (RAK) method. Data analysis used One Way ANOVA and Tukey HSD further test. The observations made included biotic and abaiotic factors. Productivity parameters include number of flowers, number of fruit, fruit size, and fresh weight of fruit. Environmental parameters include air temperature, soil pH, soil moisture, and light intensity. The results showed that giving mealworm frass and corncob biochar did not have an effect on productivity. The best treatment for productivity is P2B0. ABSTRAK Tanaman timun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu komoditas holtikultura yang memiliki berbagai manfaat baik dari segi kesehatan, kecantikan, hingga keperluan konsumsi, namun produksi timun mengalami penurunan sehingga perlu perbaikan pada sistem budidaya. Pengolahan frass ulat hongkong sebagai pupuk dan pemanfaatan tongkol jagung sebagai biochar merupakan upaya pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang mampu mendukung bidang pertanian di masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan pupuk organik padat frass ulat hongkong dan biochar tongkol jagung terhadap produktivitas timun CU 699, serta menentukan perlakuan terbaik untuk produktivitas tanaman. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelopok (RAK). Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan uji lanjut Tukey HSD. Pengamatan yang dilakukan meliputi faktor biotik dan abaiotik. Parameter penelitian meliputi jumlah bunga, jumlah buah, ukuran buah, dan berat basah buah. Parameter lingkungan meliputi suhu udara, pH tanah, kelembaban tanah, dan intensitas cahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian frass ulat hongkong dan biochar tongkol jagung tidak memberikan efek pada produktivitas. Perlakuan terbaik untuk produktivitas adalah pada P2B0.

Download

Respon Pemberian Pupuk Organik Limbah Cair Tahu dan Paparan Gelombang Suara Sonic Bloom Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.)

September 2024

·

13 Reads

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sains Unisma Malang

Kangkung (Ipomoea reptans Poir.) is a seasonal and short-lived vegetable that can be cultivated organically. One of them is by utilizing tofu liquid waste, because tofu liquid waste itself contains organic matter which has the potential to be used as organic fertilizer. Current attempts to increase vegetable production are contuining, one of the environmentally friendly technologies that utilizes sound waves is Sonic bloom. Sonic bloom can help open leaf stomata to be wider, so it will spur plant vegetative growth. Therefore, this study was conducted to determine the response to tofu liquid waste organic fertilizer and exposure to sonic bloom sound waves on kangkung growth. This study used factorial Group Randomized Design (RAK) which consist of five treatments and four repeats with the giving of different concentrations of tofu liquid waste and exposure to sonic bloom sound waves in plants. The data were analyzed by Analysis of variance (Anova) calculations and the smallest real difference test with a level of 5%. The results showed that the giving of tofu liquid waste organic fertilizer and exposure to sonic bloom sound waves were significantly different from the growth of kangkung such as plant height, number of leaves, leaf area and, wet weight of plants, stomata width and amount of leaf stomata, and do not differ markedly in dry weight.Keywords: kangkung, tofu liquid waste, vegetative growth, sonic bloomABSTRAKKangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) merupakan sayuran semusim dan berumur pendek yang dapat dibudidayakan secara organik. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan limbah cair tahu, karena limbah cair tahu sendiri mengandung bahan organik yang berpotensi sebagai pupuk organik. Saat ini upaya untuk meningkatkan hasil produksi sayur terus dilakukan, salah satu teknologi ramah lingkungan yang memanfaatkan gelombang suara yaitu sonic bloom. Sonic bloom dapat membantu terbukanya stomata daun menjadi lebih lebar, sehingga akan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian pupuk organik limbah cair tahu serta paparan gelombang suara sonic bloom pada pertumbuhan kangkung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan dengan pemberian konsentrasi pupuk organik limbah cair tahu yang berbeda serta paparan gelombang suara sonic bloom pada tanaman. Data dianalisis dengan perhitungan Analisis sidik ragam (Anova) dan Uji Beda Nyata Terkecil dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian limbah cair tahu dan paparan gelombang suara sonic bloom berbeda nyata terhadap pertumbuhan kangkung darat seperti tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan, berat basah tanaman, lebar stomata dan jumlah stomata, serta tidak berbeda nyata pada berat kering tanaman. Kata kunci: kangkung darat, limbah cair tahu, pertumbuhan vegetatif, sonic bloom


Analisis Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Apel Dan Pemaparan Sonic Bloom Terhadap Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium Graveolens L.)

September 2024

·

26 Reads

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sains Unisma Malang

Celery (Apium graveolens L.) has a stable value and the need for celery always increases, so there needs to be increased innovation in celery growth. Sonic bloom is an innovation that utilizes sound waves to open stomata wider. Stomata that are wide open can increase the rate of transpiration and absorption of nutrients obtained from Apple Skin Liquid Organic Fertilizer. The purpose of this study was to determine the effect of sonic bloom and Apple Skin Liquid Organic Fertilizer on celery growth. This study used a factorial complete randomized design consisting of two factors, namely sonic bloom and Apple Skin Liquid Organic Fertilizer. ata were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and if significantly different, tested further with the least significant difference test (LSD) at a level of 5%. The results of this research show that giving Apple Skin Liquid Organic Fertilizer and exposure to sonic bloom based on the ANOVA test did not have a significant effect on the growth of celery plants, such as: plant height, number of leaves, root length, leaf area, wet weight and dry weight and significantly different to the width and number of stomata on the abaxial part of celery leaves. The best treatment is by giving Apple Skin Liquid Organic Fertilizer 400 ml/L + sonic bloom which shows an average plant height of 8.5 cm, number of leaves of 16, leaf width was 24.4 μm and number of leaf stomata was 48. Keywords: Apple Skin Liquid Organic Fertilizer, celery (Apium graveolens L.), sonic bloomABSTRAK Seledri (Apium graveolens L.) memiliki nilai yang stabil dan kebutuhan seledri selalu mengalami peningkatan, sehingga perlu adanya peningkatan inovasi dalam pertumbuhan seledri. Sonic bloom merupakan inovasi yang memanfaatkan gelombang suara untuk membuka stomata lebih lebar. Stomata yang terbuka lebar dapat meningkatkan laju transpirasi dan penyerapan unsur hara yang diperoleh dari POC kulit apel. Tujuan dari penilitian ini untuk mengetahui respon pengaruh pemaparan sonic bloom dan POC kulit apel terhadap pertumbuhan seledri. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu sonic bloom dan POC kulit apel. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata, di uji lanjut dengan uji beda nyata (BNT) terkecil dengan taraf 5%. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan pemberian POC kulit apel dan pemaparan sonic bloom berdasarkan uji ANOVA tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman seledri seperti: tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, luas daun, berat basah dan berat kering serta berbeda nyata terhadap lebar dan jumlah stomata pada bagian abaksial daun seledri. Perlakuan terbaik yaitu dengan pemberian POC kulit apel 400 ml/L + sonic bloom yang menunjukkan rata-rata tinggi tanaman setinggi 8,5cm, jumlah daun sebanyak 16 helai, lebar daun sebesar 24,4 μm dan jumlah stomata daun sebanyak 48. Kata kunci: Pupuk Organik Cair, Seledri (Apium graveolens L.), Sonic Bloom


Respon Tanaman Stek Bayam Brazil (Alternanthera sissoo) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Dengan Sistem Hidroponik Wick

September 2024

·

27 Reads

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sains Unisma Malang

Brazilian spinach (Alternanthera sissoo) is a suitable plant for cultivation because it does not require too much cost and had short cultivation period. The decreasing agricultural land and the low quality of spinach produced by farmers are problems faced in spinach cultivation activities. Hydroponics can be a viable solution. Nutritional needs are the most influential thing in hydroponic cultivation on plant growth. One of the nutrients used is liquid organic fertilizer. In this study, the liquid organic fertilizers that were used are made from rabbit urine and NuPOC. The purpose of this study was to determine the effect of applying rabbit urine liquid organic fertilizer and NuPOC with different concentrations toward the growth of Brazilian spinach. This research was conducted in the garden located at Jalan Joyo Suryo Lowokwaru Malang, during July to August 2022. The research used is a completely randomized design (CRD) with 5 treatments, namely POC Rabbit Urine biflora brand 30 mL (P1), NuPOC 15 mL (P2), POC Rabbit Urine biflora brand 20 mL (P3), NuPOC 20 mL (P4) and control (P5). Each treatment was done 5 times so there were 25 experimental units. Data analysis used ANOVA test and continued with BNT 5% if there were significant differences. The results showed that the application of liquid organic fertilizer was significantly different on the growth of plant height, leaf blade, leaf area and root length of Brazilian spinach. The best treatment was NuPOC concentration of 20 ml/liter. Keywords: Brazillian spinach, Hidroponic, Alternanthera sissoo, NuPOCABSTRAKBayam Brazil (Altehernanthera sissoo) merupakan tanaman yang cocok untuk dibudidayakan karena tidak membutuhkan biaya yang terlalu banyak dan masa budidaya yang pendek. Semakin berkurangnya lahan pertanian dan rendahnya kualitas bayam yang dihasilkan merupakan masalah yang dihadapi para petani dalam kegiatan budidaya sayuran bayam, sehingga hidroponik menjadi suatu solusi. Kebutuhan nutrisi merupakan hal yang paling berpengaruh di dalam budidaya hidroponik terhadap pertumbuhan tanaman. Salah satu nutrisi yang digunakan adalah pupuk organik cair. Pada penelitian ini pupuk organik cair yang digunakan untuk perlakuan adalah pupuk organik cair berbasis urin kelinci dan NuPOC. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh dari pemberian pupuk organik cair urin kelinci dan NuPOC dengan konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan bayam Brazil. Penelitian ini dilaksanakan di kebun yang terletak di jalan Joyo Suryo Lowokwaru Malang, selama bulan Juli sampai Agustus 2022. Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu POC Urin Kelinci merk biflora 30 mL (P1), NuPOC 15 mL (P2), POC Urin Kelinci merk biflora 20 mL (P3), NuPOC 20 mL (P4) dan kontrol (P5). Masing-masing perlakuan dilakukan 5 kali ulangan sehingga terdapat 25 unit percobaan. Analisis data menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan BNT 5% jika terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk organic cair berbeda nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, helai daun, luas daun dan panjang akar bayam Brazil. Perlakuan terbaik pada konsentrasi NuPOC 20 ml/liter. Kata kunci: Bayam Brazil, Hidroponik, Alternanthera sissoo, Pupuk organik cair, Urin kelinci, NuPOC


Gambar 7. Hasil pengamatan pada persentase hidup %
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Dan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Anggur (Vitis vinefera L.): Effect of Concentration of Shallot Extract (Allium cepa L.) and Soaking Time on Growth of Grape Cuttings (Vitis vinefera L.)

February 2024

·

151 Reads

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

Grape (Allium cepa L.) is a plant that is widely used as a processed product and consumed in the form of fresh fruit. The production of grapes should be increased by using cuttings because the provision of seeds from seeds is relatively slow. Propagation of plants by cuttings is limited by the number of cuttings that form roots. This can be caused by a lack of root-forming hormones. As a substitute for synthetic auxin, onion can be used. This study aimed to analyze the effect of the concentration of shallot extract (Allium cepa L.) and soaking time on the growth of grape cuttings (vitis vinifera L.). The design used in this study was a factorial completely randomized design consisting of 2 factors. The first factor is onion extract which consists of 5 concentrations, namely 0, 25, 50, 75, and 100% shallot extract and the second factor is soaking time which consists of 4 levels, namely 6, 12, 18 and 24 hours so that there are 20 treatments. , each treatment was repeated 3 times. Parameters observed in this study were number of roots, shoot length, number of leaves, root length, percentage of live cuttings, wet weight and dry weight of the plant. The results showed that there was a significant interaction between the concentration of onion extract and soaking time on the observed parameters of shoot length, number of leaves, root length, number of roots, wet weight and dry weight of the plant. but not on the percentage of survival. Treatment with 50% concentration of onion extract with 18 hours of soaking time was able to accelerate the growth of shoot length, root length, wet weight and dry weight in plants. Keywords: Shallot Extract, Soaking Time, Grape Cuttings ABSTRAK Tanaman anggur (Allium cepa L.) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai produk olahan dan dikonsumsi dalam bentuk buah segar. Produksi anggur harus ditingkatkan dengan menggunakan stek karena penyediaan bibit dari biji relatif lambat. Perbanyakan tanaman dengan stek dibatasi oleh sedikitnya stek yang membentuk akar. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya hormon pembentuk akar, Sebagai pengganti auksin sintetis dapat digunakan bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian konsentrasi ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) dan lama perendaman terbaik terhadap pertumbuhan stek tanaman anggur (vitis vinifera L.). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah ekstrak bawang merah yang terdiri dari 5 konsentrasi yaitu 0, 25, 50, 75,dan 100 % ekstrak bawang merah dan faktor kedua adalah lama perendaman yang terdiri dari 4 taraf yaitu 6, 12, 18 dan 24 jam sehingga terdapat 20 perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. parameter yang diamati pada penelitian ini adalah jumlah akar, panjang tunas, jumlah daun, Panjang akar, persentase stek hidup, berat basah dan berat kering tanaman . Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan konsentrasi ekstrak bawang merah dan lama perendaman terhadap parameter pengamatan panjang tunas, jumlah daun, panjang akar, jumlah akar, berat basah dan berat kering tanaman. namun tidak pada persentase hidup. Perlakuan konsentrasi 50% ekstrak bawang merah dengan 18 jam waktu perendaman mampu mempercepat pertumbuhan panjang tunas, panjang akar,berat basah dan berat kering pada tanaman. Kata kunci: Ekstrak Bawang Merah, Lama Perendaman, Stek Tanaman Anggur


Analisis Perbandingan Kualitas Air sumur Bor dan sumur gali di desa gesikan kecamatan pakel kabupaten Tulungagung: Comparative Analysis of Water Quality of Drilling Wells and Dug Wells in Gesikan Village, Pakel District, Tulungagung Regency

February 2024

·

135 Reads

·

1 Citation

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

Water is the source of life which roles essentially on living things' lives. Human is one of the living things that dominate the use of water. Naturally, in terms of using it for daily use clean water is needed. To be categorized as clean water, it has to meet the health requirements of free pollution and meet the quality standards physically, chemically, and biologically. However, there are natural factors and artificial factors which can predispose the water quality of an area, such as the well type and its construction. This research is aimed to know the existence of the difference between the drilled and the dug well based on the physical, chemical, and biological parameters, and to know the water advisability on the water source to be used by the people on fulfilling daily needs that meet the quality standards based on PP RI No. 82 of 2001 and PERMENKES RI No. 32 of 2017. The samples is drilled well water and dug well water each of amounted to 10 samples and was determined purposive. This research was analyzed by quantitative descriptive using Independent T-Test with the help of PAST 4.09 software. The result of the research obtained on temperature, and pH and dissolved oxygen indicators show that the water quality is better in the drilled well than in the dug well. Meanwhile, dissolved solids, suspended solids, salinity, hardness, dissolved CO2, and Coliform total show that the water quality is better on the dug well than on the drilled well. Nevertheless, the test Independent T-Test result water quality between the drilled well and dug well that there is no significant difference (P > 0,05). And on each measured parameter, it shows that still in accordance the clean water quality standards based on government regulation, so that the water still advisable to be used for daily needs fulfillment. Keywords: Comparison, Water Quality, Drilled Wells, Dug Wells ABSTRAK Air merupakan sumber kehidupan yang berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup. Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang mendominasi akan pemanfaatan kebutuhan air. Tentunya dalam pemanfaatan untuk kehidupan sehari-hari dibutuhkan kualitas air yang bersih. Dapat dikatakan sebagai air bersih harus memenuhi syarat kesehatan bebas dari pencemaran dan memenuhi standart kualitas secara fisika, kimia, dan biologi. Namun, terdapat faktor alami dan faktor buatan yang dapat mempengaruhi kualitas air pada suatu daerah, salah satunya faktor buatan adalah jenis sumur dan konstruksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan kualitas air pada sumur bor dan sumur gali berdasarkan parameter fisika, kimia, dan biologi, serta untuk mengetahui kelayakan air pada sumber air tersebut guna dimanfaatkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang sesuai dengan standart baku mutu berdasarkan PP RI No.82 Tahun 2001 dan PERMENKES RI No.32 Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan secara analisa deskriptif kuantitatif. Sampel ditentukan secara purpisove sampling dengan jumlah 20 sampel. Data dianalisa menggunakan Uji Independent T-Test pada software PAST 4.09. Pada indikator suhu sebagai parameter fisika, pH dan oksigen terlarut sebagai parameter kimia menunjukkan kualitas airnya lebih baik pada sumur bor dari pada sumur gali. Sementara pada parameter fisika (padatan terlarut, padatan tersuspensi); parameter kimia (salinitas, kesadahan CaCO3, dan CO2 terlarut) serta parameter biologi total Coliform menunjukkan kualitas airnya lebih baik pada sumur gali dari pada sumur bor. Hasil uji beda pada setiap indikator diperoleh nilai p > 0,05. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan pada kualitas air antara sumur bor dan sumur gali. Dan setiap parameter terukur menunjukkan masih dibawah standart baku mutu air bersih yang artinya air masih layak digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Kata kunci: Perbandingan, Kualitas Air, Sumur Bor, Sumur Gali


The Relationship between Phytoplankton Diversity and Nitrate and Phosphate Content in the Bluru River, Buduran District, Sidoarjo Regency

August 2023

·

13 Reads

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sains Unisma Malang

The abundance of phytoplankton depends on the nutrient content in the waters such as nitrate and phosphate content. The concentration of nitrate and phosphate in a water is influenced by the quality of the water and the discharge of waste that enters the river waters. This study aims to determine the diversity of phytoplankton and also the relationship between nitrate and phosphate and the diversity of phytoplankton in the Bluru river. Sampling was taken from three locations, the research was conducted in June - July 2023 on the Bluru river, Buduran District, Sidoarjo Regency. Phytoplankton samples were analyzed using diversity index, uniformity index, dominance index and analysis of nitrate and phosphate content, regression test to determine the relationship between nitrate and phosphate and phytoplankton. The results showed that the highest nitrate and phosphate content was found in location 2 with 0.037 nitrate and 0.049 phosphate. For the phytoplankton diversity index for location 1 with a value of 2.177 it is classified as low, for location 2 with a value of 2.915 it is classified as high diversity, and at location 3 with a value of 2.371 the diversity is classified as moderate. So that the relationship between phytoplankton diversity and nitrate is very strong, illustrating that the nitrate content in the Bluru river contributes to the amount of plankton by 96.0%, while the remaining 4% is influenced by other factors, and for phosphate it also illustrates that the phosphate content in the Bluru river contributes to the amount of plankton is 64% while the remaining 34% is influenced by other factors.Keywords: Nitrate, Phospate, Phytoplankton


Pengaruh Lama Pengomposan dan Variasi Jumlah Cacing (Eudrillus eugenie) Selama Proses Vermikomposting Pada Limbah Blotong Tebu (Saccharum officinarum L.)

August 2023

·

4 Reads

Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic)

Blotong merupakan salah satu limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik gula. Selama ini pabrik gula membuang blotong dengan langsung menumpuknya di tanah lapang tanpa melalui proses kembali sehingga menimbulkan masalah yang serius bagi pabrik gula dan masyarakat sekitar. Blotong memiliki potensi untuk dijadikan pupuk organik. Selain sebagai sumber hara yang cukup lengkap, blotong juga dapat membantu memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan dan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kompos lain yang kita kenal selama ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui unsur hara makro yaitu C-Organik, N-Total dan Rasio C/N pada blotong gula yang dilakukan pengomposan dengan metode vermikomposting menggunakan spesies cacing tanah (Eudrilus eugeniae). Metode yang digunakan adalah pemeliharaan cacing dengan bedding dan bahan makan dari limbah blotong selama 28 hari, uji C organik dengan spektrofotometri dan uji N total menggunakan metode metode Kjeldahl-Nessier. Perhitungan Rasio C/N adalah perbandingan nilai C-organik dan N-total. Analisis data menggunakan Anova dengan bantuan Jamovi serta dilakukan uji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian yaitu kadar C-organik terbaik di dapatkan di hari ke 14, untuk N-total selama proses vermikomposting, nilai N-total selalu bertambah selama pengomposan dan Rasio C/N terbaik di dapatkan pada pengamatan hari ke 14 dengan perlakuan kontrol M1 (tanpa cacing), M1 (25 ekor cacing) dan M2 (dengan 50 ekor cacing). Uji Anova dan BNJ 5% menunjukkan hasil variabel hari pengamatan memiliki pengaruh signifikan dengan kualitas unsur makro di vermikompos sedangkan perbedaan perlakuan tidak berpengaruh terhadap kualitas unsur hara mikro.


Citations (15)


... This study is particularly relevant in light of the growing population, which increases the demand for clean water and heightens the risk of contamination. [13], [14]. This research is guided by the Regulation of the Minister of Health No. 2 of 2023, which outlines the quality standards for drinking water [15]. ...

Reference:

COMPREHENSIVE ANALYSIS OF GROUNDWATER QUALITY IN BANTAYAN VILLAGE TOURISM AREA, NORTH ACEH: PHYSICAL, CHEMICAL, AND MICROBIOLOGICAL PERSPECTIVES
Analisis Perbandingan Kualitas Air sumur Bor dan sumur gali di desa gesikan kecamatan pakel kabupaten Tulungagung: Comparative Analysis of Water Quality of Drilling Wells and Dug Wells in Gesikan Village, Pakel District, Tulungagung Regency

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

... Budidaya tomat dapat dilakukan di lahan basah maupun kering. Menurut Kamilia et al. (2023) tomat merupakan tanaman yang telah dibudidayakan sejak ratusan tahun lalu, namun belum diketahui secara pasti kapan pertama kali menyebar. ...

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Hasil Fermentasi Buah Maja dan Pupuk Organik Cair NASA Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum)

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

... The crude fish oil that was used was the fish oil by-product from the precooking process of fish canning. The crude fish oil was purified using a modification of the research method of Aini et al. (2021). The oil purification stage consists of three stages, namely degumming, neutralisation and bleaching with activated carbon adsorbent. ...

Arang Aktif Batok Kelapa (Cocos nucifera) sebagai Adsorben

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

... Hal ini membuktikan bahwa pemberian ekoenzim membawa pengaruh positif pada pertumbuhan tanaman sehingga dapat meningkatkan ketiga parameter tersebut. Semakin tinggi konsentrasi ekoenzim yang digunakan, maka unsur N yang tersedia cukup banyak untuk dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil panen (Safitri et al., 2021). Penelitian oleh Hanafiah (2012) menyebutkan bahwa hal yang menyebabkan jumlah daun pada tanaman tidak mengalami perbedaan yang nyata karena kandungan unsur hara N yang terserap tidak berbeda jauh atau tanaman memiliki kemampuan yang sama dalam menyerap unsur hara di dalam tanah, sebab peran N pada tanaman adalah sebagai penyusun asam amino, klorofil, hormon pertumbuhan seperti auksin dan sitokinin sehingga unsur N memiliki peran utama terhadap bagian vegetatif tanaman yaitu pertumbuhan daun dan pucuk. ...

Uji Limbah Hasil Fermentasi Buah Maja (Aegle marmelos) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa l.)

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

... The amount of biomass and carbon stock in different stands can be affected by the presence of different tree species. In addition, it is influenced by various factors such as stem diameter, density, and diversity of tree vegetation types (Istiqomah et al., 2022). The various types of tree vegetation in agroforestry systems produce relatively larger carbon stocks than areas with similar vegetation or monocultures. ...

Estimasi Karbon pada Tegakan Varietas Kopi Arabika (Coffea arabica) Di Lahan Agroforestri Precet Wilayah Resort Pemangkuan Hutan Wagir KPH Malang

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

... Resh (1983) juga menyatakan pertumbuhan akar menjadi serabut pada saat tanaman membutuhkan banyak unsur hara yang sulit diserap melalui daun, sedangkan yang menggunakan pupuk bokhasi dan PGPR rata-rata memiliki 15-16 cm (Tabel 5), karena tersedianya unsur hara N, P dan K sehingga menyebabkan akar untuk lebih bekerja menyarap hara, terutama unsur hara P yang sangat bermanfaat dalam menunjang pertumbuhan akar. Ridwan et al. (2022), menggambarkan bahwa nitrogen (N) memiliki peran penting dalam merangsang tumbuh kembang tanaman, dan berperan dalam pertumbuhan akar. Fosfor (P) memiliki fungsi merangsang pertumbuhan akar dan mengatur proses respirasi tanaman. ...

Respon Tanaman Alfalfa (Medicago sativa L.) terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair dengan Sistem Hidroponik Rakit Apung

SCISCITATIO

... arundinacea) [79], and yam (D. esculenta) [80], are economically feasible to cultivate [78][79][80]. In Indonesia, farmers' perceptions of the benefits of agroforestry practices are varied: some are high, e.g., in Wonosobo, Central Java [81], and Malang, East Java [82,83], while others are low, e.g., in Lampung [84,85] and Ciamis, West Java [86]. In Lampung, people's perceptions of agroforestry management were found to be low because only a few of the farmers understood the benefits of non-timber forest products (NTFPs) [85]. ...

Persepsi Masyarakat tentang Agroforestri di Desa Sumberejo Poncokusumo Malang

Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic)

... Sedangkan keberhasilan dalam kegiatan budidaya sangat bergantung pada manajemen kondisi perairan. Kondisi perairan tercemar dapat mengakibatkan kegagalan dalam kegiatan budidaya (Rahmah, 2022). Sehingga keberaadaan kualitas air budidaya yang stabil dan sesuai nilai ambang batas baku mutu air untuk kegiatan budidaya udang adalah poin krusial yang harus diperhatikan oleh petambak udang (Ariadi, 2019). ...

Analisis Struktur Komunitas Fitoplankton pada Perairan Tambak Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

... Hal ini mengidentifikiasikan bahwa parameter tiap titik sampling tidak terdapat perbedaan yang nyata atau sama. Namun pada penelitian sebelumnya didapat nilai yang berbeda nyata pada parameter kecerahan, pH dan nitrat(Syahlizawati, 2022). Dan pada penelitian Iriyanti (2017) menunjukkan parameter suhu, pH, salinitas dan DO tiap lokasi berbeda nyata.Kualitas air merupakan aspek penting di dalam kegiatan budidaya udang vaname. ...

Evaluasi Kualitas Air Perairan Tambak Air Payau Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei), Ikan Bandeng (Chanos chanos) dan Ikan Kerapu (Ephinephelus sp.) di Desa Campurejo Kabupaten Gresik

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)

... Hal ini dipengaruhi oleh kandungan minyak atsiri yang terdapat pada batang serai yang berfungsi untuk membunuh nyamuk. 9 Dengan adanya penyuluhan dan praktik langsung bagi masyarakat terkait dengan pemanfaatan tanaman lokal serai sebagai bahan alami untuk pengusir nyamuk diharapkan mampu meningkatkan awareness masyarakat Pucang Sawit terkait pencegahan penyakit demam berdarah serta mendorong masyarakat untuk memanfaatkan bahan alam di sekitar. ...

Uji Insektisida Serai (Cymbopogon nardus) dan Daun Zodia (Evodia Suaveolens) Terhadap Mortalitas Nyamuk (Aedes aegypti)

Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)