Safitri Yulikhah’s scientific contributions

What is this page?


This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.

Publications (2)


JILBAB ANTARA KESALEHAN DAN FENOMENA SOSIAL
  • Article
  • Full-text available

August 2017

·

5,769 Reads

·

20 Citations

Jurnal Ilmu Dakwah

Safitri Yulikhah

p>Close the genitals for a Muslim woman is a liability as embodied in the Qur'an. Clothes that cover the genitals is commonly called hijab. In the development of the hijab is not simply understood as a religious duty. However, it extends into the lifestyle of women in part. Hijab eventually not only a manifestation of piety as hoped religious orders. On the other hand hijab is a manifestation of social phenomena. This is reinforced by the widespread use of the hijab in some communities for reasons of politics, law, and others. Religious reasons behind the use of hijab among Muslim women. This reality ultimately refers to a conclusion that hijab is not merely a representation of Muslim piety but the hijab is also a life style for some Muslim women to be impressed or present a religious atmosphere in the life she lived. *** Menutup aurat bagi seorang muslimah adalah kewajiban sebagaimana yang termaktub dalam al-Qur’an. Pakaian yang menutup aurat ini biasa disebut jilbab. Dalam perkembangannya jilbab bukan sebatas dipahami sebagai sebuah kewajiban agama. Namun meluas menjadi gaya hidup sebagaian perempuan. Jilbab akhirnya tidak hanya sebuah perwujudan kesalehan sebagaimana yang diharapkan perintah agama. Jilbab disisi lain merupakan manifetasi dari fenomena sosial. Hal ini diperkuat dengan maraknya penggunaan jilbab pada sebagian masyarakat karena alasan politik, hukum, dan lainnya. Beragama alasan yang melatarbelakangi penggunaan jilbab di kalangan muslimah. Realitas ini pada akhirnya merujuk pada sebuah kesimpulan bahwa jilbab bukan semata-mata representasi kesalehan muslimah. Tetapi jilbab juga menjadi life style bagi sebagian muslimah agar terkesan atau menghadirkan suasana religius dalam kehidupan yang dijalaninya. </p

Download

JILBAB ANTARA KESALEHAN DAN FENOMENA SOSIAL

August 2017

·

11,039 Reads

·

21 Citations

Jurnal Ilmu Dakwah

p>Close the genitals for a Muslim woman is a liability as embodied in the Qur'an. Clothes that cover the genitals is commonly called hijab. In the development of the hijab is not simply understood as a religious duty. However, it extends into the lifestyle of women in part. Hijab eventually not only a manifestation of piety as hoped religious orders. On the other hand hijab is a manifestation of social phenomena. This is reinforced by the widespread use of the hijab in some communities for reasons of politics, law, and others. Religious reasons behind the use of hijab among Muslim women. This reality ultimately refers to a conclusion that hijab is not merely a representation of Muslim piety but the hijab is also a life style for some Muslim women to be impressed or present a religious atmosphere in the life she lived. *** Menutup aurat bagi seorang muslimah adalah kewajiban sebagaimana yang termaktub dalam al-Qur’an. Pakaian yang menutup aurat ini biasa disebut jilbab. Dalam perkembangannya jilbab bukan sebatas dipahami sebagai sebuah kewajiban agama. Namun meluas menjadi gaya hidup sebagaian perempuan. Jilbab akhirnya tidak hanya sebuah perwujudan kesalehan sebagaimana yang diharapkan perintah agama. Jilbab disisi lain merupakan manifetasi dari fenomena sosial. Hal ini diperkuat dengan maraknya penggunaan jilbab pada sebagian masyarakat karena alasan politik, hukum, dan lainnya. Beragama alasan yang melatarbelakangi penggunaan jilbab di kalangan muslimah. Realitas ini pada akhirnya merujuk pada sebuah kesimpulan bahwa jilbab bukan semata-mata representasi kesalehan muslimah. Tetapi jilbab juga menjadi life style bagi sebagian muslimah agar terkesan atau menghadirkan suasana religius dalam kehidupan yang dijalaninya. </p

Citations (2)


... Looking back to the New Order era, it can be noted that the jilbāb was not yet a common Muslim attire worn in public areas. This was not only due to the less fervent religious expression among Indonesian Muslim women at that time compared to today, but also due to government policies prohibiting the use of the jilbāb in public areas (Nuraeni & Gumilar, 2021;Pujiati, 2023;Yulikhah, 2017). The widespread adoption of the jilbāb in Indonesia today not only signifies a trend in Muslim women's attire, but on a more discursive level, it is often viewed as a symbol of femininity and Islamic piety. ...

Reference:

The Command of Jilbāb in the Quran: Between Symbols of Piety and the Issue of Women's Exclusivity in Public Spaces
JILBAB ANTARA KESALEHAN DAN FENOMENA SOSIAL

Jurnal Ilmu Dakwah

... Dalam diskusi lain menyatakan jilbab menjadi salah satu budaya di Indonesia yang populer, karena adanya menimbulkan identitas yang bermacam-macam (hybrid) sehingga para pengguna jilbab dihadapkan pada negosiasi dan ambivalensi budaya (Meilinawati, 2016). Diskusi lain menyatakan bahwa jilbab bukan hanya sebagai bukti kesalehan dan keimanan seorang perempuan yang menggunakannya, namun jilbab sudah menjadi life style bagi perempuan muslim untuk menunjukkan jati diri religius dalam kehidupan sehari-harinya (Yulikhah, 2017). ...

JILBAB ANTARA KESALEHAN DAN FENOMENA SOSIAL

Jurnal Ilmu Dakwah