Ridwan Sukimin’s scientific contributions

The selection of land for settlement really needs to be considered the physical condition of the region including topography, morphology, slopes, and soil type. There are many losses and casualties due to irregularities or unsuitability of land use that exceed its capacity. Therefore, a suitability analysis of settlement land is needed to determine the suitability of land to be used for settlement development. The purpose of this study is to examine the development of residential land in Palopo City and analyze the suitability of residential land designation in RTRW. The analysis method in this study uses the overlay method. The results obtained from this study are Land

Penelitian tentang daerah rawan longsor berbasis sistem informasi geografis dalam upaya mitigasi bencana sangat penting karena menjamurnya pembangunan yang ada di pinggiran kota secara tidak teratur, mengakibatkan kota yang rawan bencana. Adapun tujuan penelitian adalah mengetahui luasan wilayah rawan longsor melalui pemetaan kerawanan longsor sehingga dapat mengoptimalkan langkah mitigasi bencana. Lokasi studi penelitian adalah Kota Palopo. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode scoring, pembobotan dan Overlay untuk 5 parameter untuk 5 kategori kerawanan bencana longsor. Hasil Analisis terhadap daerah rawan longsor Kota Palopo menunjukkan peta rawan longsor dengan luas wilayah yang termasuk ke dalam kategori aman (2846.71 ha), kategori cukup aman (4585.60 ha), kategori rawan (5237.81 ha), kategori cukup rawan (10397.54 ha) dan kategori sangat rawan (4676.33 ha). Peta yang dihasilkan memberikan informasi tentang daerah yang rawan akan longsor kepada pemerintah Kota Palopo khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palopo.

Peta kerawanan banjir Kota Palopo merujuk pada representasi visual atau peta yang menunjukkan tingkat kerawanan banjir di berbagai wilayah dalam kota tersebut.

Penelitian tentang daerah rawan banjir berbasis sistem informasi geografis dalam upaya mitigasi bencana sangat penting karena menjamurnya pembangunan yang ada di pinggiran kota secara tidak teratur, mengakibatkan kota yang rawan bencana. Adapun tujuan penelitian adalah mengetahui luasan wilayah rawan banjir melalui pemetaan kerawanan banjir sehingga dapat mengoptimalkan langkah mitigasi bencana. Lokasi studi penelitian adalah Kota Palopo. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode scoring dan Overlay untuk 6 parameter untuk 5 kategori kerawanan bencana banjir. Hasil Analisis terhadap daerah rawan banjir Kota Palopo menunjukkan peta rawan banjir dengan luas wilayah yang termasuk ke dalam kategori rawan (16.725.33 ha), kategori cukup aman (7.864,23 ha), kategori cukup rawan (2.158,49 ha), kategori aman (924,03 ha) dan kategori sangat rawan (71.92 ha). Peta yang dihasilkan memberikan informasi tentang daerah yang rawan akan banjir kepada pemerintah Kota Palopo khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palopo.

Waste has now become a global issue, with Indonesia being the world's second greatest producer. The presence of waste that ends up in the water imposes additional responsibilities on those who reside in coastal areas to limit the presence of waste. The purpose of this research is to determine community behavior in garbage processing, particularly in coastal towns. The methods employed are observation, interviews, and surveys, all of which are interconnected and should yield the most data. To validate the data, an analysis was performed using the SPSS instrument. In this study, 17 household, with the results indicating that the community's understanding of garbage and its many categories was extremely good (65%). This is aided by community understanding in trash management, as well as community awareness and readily available support facilities.