Nur Amalina Sabdarrifa’s research while affiliated with Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia and other places

What is this page?


This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.

Publications (4)


FORMULASI DAN EVALUASI FITOSOM DARI EKSTRAK ETANOL DAUN KOPASANDA (Chromolaena odorata (L.) R.M.King&H.Rob) DENGAN METODE HIDRASI LAPIS TIPIS
  • Article

January 2024

·

34 Reads

·

Wahida Hajrin

·

Windah Anugrah Subaidah

·

[...]

·

Nur Amalina Sabdarrifa

Kopasanda (Chromolaena odorata (L.) R.M.King&H.Rob) merupakan tanaman yang dianggap sebagai gulma karena memiliki pertumbuhan yang cepat dan dapat mengganggu sektor pertanian. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kopasanda mengandung beragam metabolit sekunder seperti fenol, flavonoid, saponin, steroid, dan terpenoid. Di Nusa Tenggara Barat, daun kopasanda secara luas digunakan sebagai penyembuh luka. Untuk meningkatkan pemanfaatan dan efektivitasnya, ektstrak daun kopasanda dapat dibuat suatu sistem penghantaran obat fitosom. Fitosom telah luas digunakan sebagai sistem penghantaran obat senyawa fitokimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk formulasi dan evaluasi fitosom dari ekstrak etanol daun kopasanda dengan menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Simplisia daun kopasanda diekstraksi dengan menggunakan metode sonikasi selama 30 menit, kemudian ekstrak kentalnya dievaluasi total kandungan fenolnya. Selanjutnya dibuat fitosom pada variasi perbandingan ekstrak : fosfolipid (1:1; 1:2; 1:3; 2:1), dan ditentukan fitosom optimum melalui %efisiensi penjerapan. Formula optimum fitosom dihomogenizer dengan amplitudo 50 selama satu menit. Kemudian formula optimum dievaluasi ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan Transmission Electron Microscope (TEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitosom yang dibuat dengan metode hidrasi lapis dengan perbandingan tipis memiliki formula optimum pada perbandingan 1:3, dengan nilai %efisiensi penjerapan sebesar 99,670±0,005; ukuran partikel dan indeks polidispersitas sebesar 281,367±20,199 nm dan 0,500±0,014. Gambar pengujian TEM menunjukkan bahwa terjadi pembentukan fitosom yang sferis. Penelitian ini menunjukkan bahwa fitosom ekstrak etanol daun kopasanda dengan metode pembentukan hidrasi lapis tipis dapat terbentuk.


STUDI PENGGUNAAN JAMU TRADISIONAL PADA MAHASISWA FARMASI UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS DI MASA PANDEMI COVID-19

June 2023

·

29 Reads

Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia

WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, China, pada tanggal 31 Desember 2019. Tanggal 7 Januari 2020 China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru dari coronavirus. Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Salah satu upaya untuk meningkatkan imunitas selama pandemi dengan mengonsumsi jamu tradisional. Jamu tradisional yang berbahan dasar jahe merah, kunyit, dan temulawak dapat meningkatkan sistem imun pada manusia serta mencegah tubuh dari infeksi virus COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan jamu tradisional pada mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 163 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner daring pada rentang waktu 15-23 Januari 2021. Kuesioner yang digunakan telah melalui uji validitas dan reliabilitas serta dinyatakan valid dan reliabel (r = 0,702). Hasil yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 77,9% mahasiswa menyatakan jamu tradisional dapat menjaga daya tahan tubuh dan jumlah mahasiswa yang rutin mengonsumsi jamu tradisional sebanyak 9.8% mahasiswa. Penggunaan jamu tradisional selama masa pandemi COVID-19 untuk meningkatkan imunitas pada mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram sebesar 90,2% dimana konsumsi jamu didominasi oleh jamu kunyit sebanyak 45%.


ANALYSIS OF PHARMACY STUDENTS' UNDERSTANDING OF THE USE OF VITAMINS AS AN EFFORT TO INCREASE IMMUNITY DURING THE COVID-19 PANDEMIC
  • Article
  • Full-text available

January 2023

·

49 Reads

Medika Kartika Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

Semenjak awal kemunculannya hingga ditetapkan sebagai pandemic, berbagai upaya telah dilakukan oleh World Health Organization (WHO) serta pemerintah untuk menekan pelonjakan jumlah kasus Corona Virus Disease-19 (COVID-19), salah satunya dengan mengonsumsi vitamin karena beberapa vitamin diduga memiliki efek sebagai imunomodulator. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji pengetahuan mahasiswa Farmasi Universitas Mataram (UNRAM) mengenai penggunaan vitamin di masa pandemi COVID-19 serta jenis vitamin yang biasa dikonsumsi oleh mahasiswa dalam rangka meningkatkan imunitas diri. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional. Data diambil dengan menggunakan kuisioner daring berupa google form. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan Microsoft excel. Hasil dari penelitian ini yaitu rata-rata responden memeroleh nilai sangat baik dikarenakan lebih dari 85% responden menjawab pertanyaan secara tepat serta sebanyak 99,4% responden menilai bahwa menjaga imunitas adalah penting. Adapun jenis vitamin yang biasa dikonsumsi oleh mahasiswa Farmasi UNRAM yaitu vitamin C, vitamin A, dan kombinasi dari vitamin A, B, C, D, E, K. Pengetahuan mahasiswa Farmasi UNRAM mengenai penggunaan vitamin dalam meningkatkan imunitas berada dalam kriteria sangat baik serta vitamin C merupakan jenis vitamin yang paling banyak dikomsumsi oleh mahasiswa Farmasi.

Download

Perspektif Mahasiswa Farmasi Universitas Mataram Terhadap Vaksinasi COVID-19

October 2022

·

54 Reads

Sasambo Journal of Pharmacy

COVID-19 is an infectious disease caused by SARS-CoV-2 with a high transmission rate. The Indonesian Ministry of Health made efforts to contain the spread of the virus by conducting a vaccination program. This study's objective to examine the extent to which UNRAM Pharmacy students provide the opportunity to vaccinate, the known types of COVID-19 vaccines, and student responses to the outbreak of the emergence of a new variant, namely the COVID-19 Delta variant. The method used in this study was cross-sectional, with a sample of 163 active students of Pharmacy UNRAM. Sampling was done boldly by using google forms. The results of the study were 98% of respondents started to vaccinating against COVID-19. There are three types of vaccines known to students, namely Sinovac, Astra Zeneca, and Moderna.