Nadiatus Salama’s research while affiliated with Walisongo State Islamic University and other places

What is this page?


This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.

Publications (2)


SEKSISME DALAM SAINS
  • Article
  • Full-text available

May 2013

·

4,497 Reads

·

9 Citations

Sawwa Jurnal Studi Gender

Nadiatus Salama

Seksisme telah terjadi sejak lama yang dilakukan oleh kelompok yang tidak mengakui kesetaraan jender. Meskipun diskri­minasi ini merupakan hal yang buruk dan berlawanan dengan hu­kum, namun perilaku ini masih eksis, dan mendarah daging dalam pe­mikiran, sikap dan tindakan sebagian masyarakat yang sudah modern ini. Sejumlah sains dan riset turut digunakan untuk mem­benarkan sejumlah keyakinan yang seksisme, pada­hal, telah ter­jadi bias dan mis-inter­pretasi dalam riset ter­sebut. Per­empuan dilihat sebagai suatu sosok yang menjadi masalah oleh sains. Itulah sebabnya, saat ini, per­empuan ber­suara lebih keras dalam mem­perjuang­kan hak-hak­nya daripada pada masa sebelumnya, berharap agar segera dihenti­kan dan tidak berlarut-larut. Melawan sek­sisme bisa di­lakukan secara individu maupun kolektif, de­ngan cara me­lapor­kan diskriminasi yang terjadi, atau juga mem­berikan pe­nyuluhan atau pendidik­an tentang seksisme agar dis­kriminasi ini tidak menjadi lebih parah lagi. Di sisi lain, negara, sebagai insti­t­usi resmi pelindung warganya, juga wajib menjadi peng­ayom dan pembela korban seksisme.

Download

SUARA SUNYI PEKERJA PABRIK PEREMPUAN

May 2012

·

391 Reads

·

5 Citations

Sawwa Jurnal Studi Gender

p class="IIABSBARU">Peran pengembangan wawasan yang terkait dengan masalah pembangunan bangsa merupakan hal yang penting karena peran gender bisa meningkatkan ke­adilan dan persamaan hak. Meski demikian, ke­tidakadilan dalam dunia kerja masih kerap terjadi. Ketidakadilan sistem kerja telah menyebabkan pe­kerja perempuan menjadi miskin, bodoh, dan ter­asing. Selain itu, pekerja perempuan juga masih mendapat perlakuan yang melecehkan, memarjinal­kan, dan mengsubordinasi. Perempuan perlu di­berdaya­­kan agar mereka bisa menggapai masa depan yang lebih baik. Padahal, masih banyak pekerja perempuan yang belum menge­tahui hak-haknya. cenderung pasif, dan pasrah pada keputusan perusahaan yang terkait dengan pengurangan pegawai dan pengurangan jam kerja. Ditambah lagi, mereka masih me­nyandang predikat sebagai mahluk domestik yang memiliki setumpuk pekerjaan rumah tangga. Mereka bekerja seperti mesin selama 24 jam tanpa sempat me­mikirkan pengembangan dirinya. Kekhususan kondisi biologis perempuan juga turut ber­peran dalam meningkatkan labor turn over pada pekerja perempuan, sehingga pengusaha lebih memilih pekerja laki-laki karena mereka lebih meng­untungkan bagi per­usahaan, kecuali jika pekerja perempuan tersebut mau diberi upah rendah. Sementara, sebagai pekerja dalam struktur pabrik, mereka bekerja pada unit paling bawah (unit pro­duksi) yang tidak memiliki kuasa untuk me­munculkan eksistensi dirinya. Hal-hal seperti ini bisa menyebabkan pekerja perempuan sangat tergantung kepada atasannya maupun sistem yang diterapkan di pabrik.</p

Citations (2)


... Dimulai dengan adanya komentar seksisme yang ditujukan oleh Sarah dan Lisa pada konten-konten ASMR yang mereka buat. Seksisme adalah salah satu bentuk diskriminasi terhadap satu kelompok lain akibat adanya perbedaan gender (Salma, 2013). Komentar seksisme secara tidak langsung memperkuat stereotip gender dan merugikan posisi perempuan dalam masyarakat (Weatherall, 2015). ...

Reference:

Penggambaran Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dalam Film Like & Share
SEKSISME DALAM SAINS

Sawwa Jurnal Studi Gender

... Salah satu dari empat industri yang dinilai berisiko tinggi kehilangan pekerjaan dan penurunan jam kerja akibat pandemi COVID-19 adalah industri pakaian, terutama di negaranegara dengan ekonomi rendah dan menengah [4]. Industri manufaktur tidak memiliki persyaratan pendidikan dan keterampilan yang tinggi, menarik banyak tenaga kerja perempuan [5]. Data Badan Pusat Statistik tahun 2020 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja gender pada angkatan kerja perempuan bisa mencapai 66,35% [2]. ...

SUARA SUNYI PEKERJA PABRIK PEREMPUAN

Sawwa Jurnal Studi Gender