December 2024
·
2 Reads
Agroteknika
Pengembangan agroindustri santan kelapa memiliki potensi dalam mendorong eskalasi ekonomi, meningkatkan penghasilan masyarakat, memfasilitasi penyerapan tenaga kerja, mendorong pembangunan yang adil dan mempercepat kemajuan daerah. Usaha pengolahan santan kelapa di Sumatera Barat umumnya masih skala usaha rumah tangga dengan proses produksi sederhana, teknologi tradisional, mutu santan kelapa yang belum standar dan akses pasar yang terbatas. Tujuan riset ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh pada pengembangan agroindustri santan kelapa dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Faktor-faktor ini dapat menjadi pedoman bagi pemerintah dan pihak terkait dalam merencanakan strategi kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan dan pertumbuhan agroindustri santan kelapa. Penelitian ini menerapkan prosedur yang dimulai dari pembuatan struktur hierarki, penyusunan kuisioner, pembuatan matrik perbandingan fuzzy, dan penentuan jumlah bobot prioritas. Penelitian ini melibatkan informan kunci yang terdiri dari praktisi industri, akademisi dan tenaga ahli dari pemerintahan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebelas faktor-faktor berpengaruh pada pengembangan agroindustri santan kelapa yang terbagi atas tiga kelompok, yaitu: (i) kelompok A, merupakan faktor-faktor yang memerlukan tingkat pengawasan yang sangat ketat (extremely), terdiri dari faktor pendapatan (15,5 %), faktor harga (14,8 %), faktor pasar (14,5%), faktor bahan baku (11,9 %), faktor produktivitas (9 %) dan faktor kualitas (8,1 %), (ii) kelompok B, merupakan faktor-faktor yang memerlukan tingkat pengawasan ketat (strongly), terdiri dari faktor teknologi (8 %), faktor transportasi (7,8 %) dan faktor tenaga kerja (4,2 %), (iii) kelompok C, merupakan faktor-faktor yang memerlukan tingkat pengawasan sedang (moderately), terdiri dari faktor limbah produksi (4,3 %) dan faktor regulasi (1,9 %).