September 2022
·
47 Reads
This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.
September 2022
·
47 Reads
May 2022
·
198 Reads
·
4 Citations
PROGRES PENDIDIKAN
The COVID-19 pandemic has affected the education system, namely new normal learning; therefore, a contextual learning model is needed in accordance with the needs students, namely Gen-Z. The research method uses the literature reviews obtained through books, articles, and journals. The results of the research are that social studies-history learning in the new normal era is a new challenge for teachers, where they have to make use of social media in dealing with the generation that is close to the Internet, which results in shaping their character as the generation that is creative, innovative, and broad-minded. Therefore, learning provided is student-centered learning, and involves learning conducted online or offline. This research concludes that in building the social studies-history learning system for Gen-Z in this new normal situation, it requires a change in the curriculum that is flexible, innovative, and creative, and according to the students’ model called Gen-Z.
February 2022
·
1 Citation
Kumpulan Artikel Ilmiah Rumpun Ekonomi dan Ilmu Sosial
A shepherd is in charge of leading, guiding and guiding his sheep to the green fields. The shepherd is the teacher who is the highest authority figure in the classroom who is tasked with managing the learning process. Teaching is an activity that helps each individual to achieve learning goals through the guidance and guidance of a teacher. One of the important components in the learning process is the design of learning methods that affect the interaction style between teachers and students. It plays an important role in building student activeness, especially in distance learning. Effective learning is characterized by student involvement in the learning process by two-way interaction. However, the facts show a lack of student participation and low student attention in the learning process. Therefore, the purpose of this paper is to determine the effectiveness of the implementation of the question and answer method of probing-prompting technique to build a lively atmosphere in the X IPS class in geography subjects. The method used in this writing is descriptive qualitative method. Based on the results of the study, it was found that this method can build student activeness. This is shown by the data which shows that the number of active students is higher than before. Thus, the question and answer method of probing-prompting technique is able to foster student attention, hone courage and spur the liveliness of the learning process. ABSTRAK BAHASA INDONESIA: Gembala bertugas untuk memimpin, menuntun dan membimbing para dombanya ke lahan hijau. Gembala tersebut adalah guru yang menjadi sosok pemegang otoritas tertinggi di kelas yang bertugas untuk mengelola proses pembelajaran. Pengajaran merupakan suatu kegiatan yang menolong setiap individu untuk mencapai tujuan belajar melalui bimbingan dan tuntunan seorang guru. Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran rancangan metode pembelajaran yang berpengaruh terhadap gaya interaksi antara guru dengan siswa. Hal tersebut berperan penting untuk membangun keaktifan siswa terlebih dalam pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan adanya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran melalui interaksi dua arah. Akan tetapi, fakta menunjukkan minimnya partisipasi siswa dan rendahnya atensi siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan metode tanya jawab teknik probing-prompting untuk membangun suasana kelas aktif X IPS pada mata pelajaran geografi. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa metode ini dapat membangun keaktifan siswa. Hal tersebut diperlihatkan oleh data yang menunjukkan bahwa jumlah siswa yang aktif lebih banyak jika dibanding dengan sebelumnya. Dengan demikian, metode tanya jawab teknik probing-prompting mampu menumbuhkan atensi siswa, mengasah keberanian serta memacu keaktifan proses pembelajaran.
November 2021
·
293 Reads
·
4 Citations
Bhineka Tunggal Ika Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
The Service Learning approach is one of the methods in the learning process for Civics Education courses at Pelita Harapan University, responding to challenges as general, boring, and monotonous teaching methods. The motto of Service Learning at UPH is “100 percent serve and 100 percent learn”.This approach aims to be able to form the personality of the younger generation who are able to manage emotions, can work in a work team, and have an honorable identity. In addition, it has invited the community to take an active role in the world of education. All these processes can be done via virtual. Through reciprocal and routine communication between students, lecturers, partners, and online services are able to turn on a new atmosphere in the learning process during the learn of home period. In the new normal era, the Service Learning approach is very helpful in increasing the enthusiasm for student learning due to drastic changes in the way of life that must only learn from home via virtually. Students are very enthusiastic about their work and feel proud because they can help the community during the covid 19 pandemic. Service Learning activities are actualized in the form of videos and make self-reflection. Through self-reflection, students express their joy and pride about what they are doing in the new normal.Keywords: The Service Learning approach, Video, Self ReflectionAbstrakPendekatan Service Learning menjadi salah satu metode dalam proses pembelajaran mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Pelita Harapan, menjawab tantangan sebagai mata kuliah umum, membosankan, dan metode mengajar yang monoton. Moto Service Learning di UPH adalah “100 persen serve dan 100 persen learn”. Pendekatan ini bertujuan membentuk pribadi generasi muda yang mampu menyelesaikan masalah, menata emosi, bisa bekerja dalam sebuah tim kerja, dan memiliki kehormatan identitas. Selain itu mengajak masyarakat ikut serta berperan aktif dalam dunia pendidikan. Mahasiswa aktif bekerja dalam kelompok, meskipun berbentuk virtual. Melalui komunikasi timbal balik dan rutin antar mahasiswa, mahasiswa dengan dosen dan mitra, serta mencari jasa layanan online seperti penjualan online dan serta grab atau gojek mampu menghidupkan suasana baru dalam proses pembelajaran di masa “learn of home”. Di era new normal, pendekatan Service Learning sangat membantu menambah semangat belajar mahasiswa akibat perubahan drastis cara hidup yang harus belajar dari rumah secara “virtual” saja. Melalui projek Service Learning, mahasiswa sangat antusias berkarya dan merasa bangga karena dapat membantu masyarakat di masa pandemi covid 19. Kegiatan Service Learning diaktualkan dalam bentuk video dan membuat refleksi diri. Melalui refleksi diri, mahasiswa menuangkan kegembiraan dan kebanggaan tentang apa yang dilakukan di masa new normal.Kata Kunci : pendekatan, service learning, video, refleksi
July 2021
·
19 Reads
Kumpulan Artikel Ilmiah Rumpun Ekonomi dan Ilmu Sosial
Education underwent a drastic change in the 2020/2021 academic year. The government directs teaching and learning to be conducted through online or distance learning (online). This could affect students' learning motivation in participating in learning. Therefore, the purpose of this paper is to describe students' learning motivation in online learning and examine teachers' efforts in building students' learning motivation. The method used is descriptive qualitative and literature review. Christian education recognizes learning motivation as part of God's grace to every student in the process of learning to know God. The results showed that students' learning motivation is still lacking in online learning. Thus, the role of the teacher as a guide is very important in building students' learning motivation. The conclusion indicated some steps in building students' learning motivation. First, teachers need to convey the learning objectives clearly to students. Second, motivate students through delivering enduring understanding. Third, provide feedback to students and the fourth uses the question and answer method. The suggestion from this writing is that teachers should apply these steps by considering students' responses in learning. In addition, teachers can use other methods that can build students' learning motivation, for example the brainstorming method.ABSTRAK BAHASA INDONESIA: Pendidikan mengalami perubahan yang sangat drastis pada tahun ajaran 2020/2021. Pemerintah mengarahkan belajar mengajar dilakukan melalui online atau pembelajaran jarak jauh (daring). Hal ini dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini untuk memaparkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring dan mengkaji upaya guru dalam membangun motivasi belajar siswa. Metode yang digunakan, yaitu kualitatif deskriptif dan kajian literatur. Pendidikan Kristen memangdang motivasi belajar sebagai bagian dari anugerah Tuhan kepada setiap siswa dalam proses belajar untuk mengenal Tuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih kurang dalam pembelajaran daring. Sehingga peran guru sebagai penuntun sangat penting dalam membangun motivasi belajar siswa. Kesimpulan menunjukkan beberapa langkah dalam membangun motivasi belajar siswa. Pertama, guru harus menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas kepada siswa. Kedua, memotivasi siswa melalui penyampaian enduring understanding. Ketiga, memberikan umpan balik kepada siswa dan yang keempat menggunakan metode tanya jawab. Saran dari penulisan ini guru harus menerapkan langkah-langkah tersebut dengan mempertimbangkan respons siswa dalam belajar. Selain itu, guru bisa menggunakan metode lain yang dapat membangun motivasi belajar siswa, misalnya metode brainstorming.
July 2021
·
7,441 Reads
·
27 Citations
Memetakan tren utama dalam pemikiran pembangunan, yaitu memeriksa tren pembangunan secara rinci serta membangun inventarisasi arah saat ini dan masa depan. Tren dalam diskusi ini mengacu pada arah jangka panjang dan berkelanjutan serta arah masa depan yang masuk akal di bidang pembangunan. Fokusnya adalah pada teori pembangunan, yaitu, refleksi terorganisir pada pembangunan secara keseluruhan. Karena teori pembangunan utama juga merupakan kerangka kebijakan, di mana pendekatan ini mencakup strategi pembangunan, selain itu kebijakan aktual diinformasikan oleh banyak pertimbangan lain sehingga diskusi ini menekankan peta jalan teori pembangunan. Argumen penulis kemudian beralih ke makna yang berbeda dari pembangunan dari waktu ke waktu, yang menempatkan diskusi tentang tren kontemporer dalam konteks sejarah lahirnya teori pembangunan. Bagian berikutnya menyandingkan pemahaman yang berbeda tentang pembangunan dengan perubahan pola hegemoni global. Kemudian yang menjadi pertanyaan penting dari hal tersebut di atas adalah, Sejauh mana kontribusi teori pembangunan terhadap situasi hegemoni global saat ini? Teori merupakan suatu kritik dan revisi pengetahuan masa lalu dalam bentuk proposisi umum dan perpaduan pandangan yang beragam dan pengetahuan parsial dalam kerangka penjelasan umum. Argumen penulis mengenai teori pembangunan yaitu sebagian besar termasuk dalam level grand theory dalam kerangka penjelasan yang luas.
February 2021
·
2 Citations
Kumpulan Artikel Ilmiah Rumpun Ekonomi dan Ilmu Sosial
The purpose of the article is to understand how the New Normal Church phenomenon during the pandemic in social studies teaching. This is because during the pandemic, this emerged as a social press, especially religious activities for Christians. The method used in this research is descriptive literature, through various information, both printed and electronic. The results of this study are the new normal church by practicing virtual house churches in the occasional protocol studied in social studies teaching, namely that in understanding social problems, it should be practical not just academic-theoretical. This is because social phenomena and problems must be handled with immediate and urgent solutions. The approach used is interdisciplinary, multidistilinear, and integrated, where students observe social problems in society, discuss them in class, appear various hypotheses, then they are asked to draw conclusions.ABSTRACT BAHASA INDONESIA: Tujuan dari artikel guna memahami bagaimana fenomena Gereja New Normal dimasa pandemic dalam pengajaran IPS. Karena dimasa pandemic ini muncul sebagai pers n sosial, terutama kegiatan ibadah bagi umat Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif literatur, melalui berbagai informasi, baik cetak maupun elektronik. Hasil penelitian ini adalah Gereja new normal dengan mempraktikan gereja rumah bersifat virtual dalam protokol kesenatan dikaji dalam pengajaran IPS, yaitu ba hwa dalam memahami masalah sosial hendaknya praktis tidak sekedar akademis-teoretis. Hal tersebut dikarenakan fenomena dan persoalan sosial harus ditangani dengan solusi langsung dan mendesak. Pendekatan yang digunakan bersifat interdisipliner, multidistpliner, dan terpadu (integrated), dimana siswa mengamati masalah sosial di masyarakat, mendiskusikannya di kelas, muncul berbagai nipotesis, kemudian mereka diminta menarik kesimpulan.
January 2021
·
431 Reads
Diligentia Journal of Theology and Christian Education
Classes that are conducive to support teaching and learning activities to achieve learning objectives that have been designed in such a way. But conducive classes also need the role of students as objects of learning. Students who are disciplined can create a conducive and comfortable classroom atmosphere for learning and fluency for teachers in conveying learning. The purpose of this paper is to describe the appropriate actions of the teacher when there are students who are not disciplined when learning takes place. The right course of action as a teacher is to show loving, gentle behavior and there is no need to use violence. By doing violence will not change the behavior of students for the better but instead makes students worse. As a teacher must be creative in overcoming problems and smart in choosing learning methods. The teacher becomes a shepherd who guides God's sheep to their homes, so they do not get lost. With love, we should guide each student to be able to return to God and be able to have an attitude that is obedient, responsible, and able to respond well to every education given. So as a suggestion, it is best to avoid violent acts in disciplining students but take appropriate actions in which they radiate God's love.
January 2020
·
152 Reads
·
1 Citation
January 2019
·
13 Reads
·
6 Citations
... Senada dengan Penulis, Tabita juga menemukan jemaat yang kehilangan pekerjaan juga berdampak pada menurunnya kesehatan diakibatkan stress yang berkepanjangan sehingga jemaat banyak yang sakit bahkan karena imun melebah sebagaian jemaat terkena virus covid-19 (Tabita Kustiati, 2022). selain itu, jemaat mengikuti ibadah secara online dari rumah akan tetapi sambil mengerjakan pekerjaan rumah, bahkan sampai ada yang tidak beribadah sama sekali secara online (Prijanto, 2021). ...
February 2021
Kumpulan Artikel Ilmiah Rumpun Ekonomi dan Ilmu Sosial
... Probing bisa berbentuk persoalan yang bertabiat menggali, serta mengajukan persoalan berkepanjangan yang mendesak peserta didik buat mendalami jawaban terhadap persoalan lebih dahulu (Jayanti, 2018;Mafluhah et al., 2023). Model Probing Prompting dapat digunakan dalam pendidikan karena lebih menekankan kegiatan peserta didik dan memicu mereka untuk andil secara aktif dalam pengalaman belajar mereka untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif (Nuraeni & Kusuma, 2020;Simanullang & Prijanto, 2022). Tujuan penerapan model Prompting Probing menggunakan Virtual Reality untuk materi mitigasi bencana adalah untuk menarik perhatian peserta didik ke topik yang sedang dipelajari. ...
February 2022
Kumpulan Artikel Ilmiah Rumpun Ekonomi dan Ilmu Sosial
... The pandemic of COVID-19, for example, has significantly impacted education systems and access to education in general. Its impact has been felt by all generations, but for Generation Z it has significantly shifted the perception of "normal" learning; hence the need for a contextual model of learning in line with the needs of learners, specifically Generation Z (Hendra Prijanto, 2022). ...
May 2022
PROGRES PENDIDIKAN
... Pemerintah juga sekarang menetapkan sumber belajar bisa melalui media sosian. Dulu sumber belajar kita kenal dengan tri pusat pendidikan yang pertama dari keluarga yang ke 2 dari sekolah dan yang ke 3 dari masyarakat namun sekarang seiring dengan perkembangan zaman sumber pendidikan menjadi 4 yang di sebut dengan catur pusat pendidikan yaitu pendekatan holistik yang melibatkan 4 elemen penting terdiri dari, keluarga, sekolah, masyarakat dan media sosial (Kurniullah et al., 2021). ...
July 2021
... Pada tahap persiapan menggunakan metodologi Service Learning (SL), dimana dosen mengajarkan mahasiswa materi yang dapat diterapkan dalam konteks pengabdian masyarakat (Andajani, 2024). Service learning berfungsi untuk mendorong sivitas akademika dan mahasiswa secara aktif melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk merefleksikan kekayaan pengalaman belajar dan membangun rasa tanggung jawab dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menyampaikan materi (Walukow & Prijanto, 2021 ...
November 2021
Bhineka Tunggal Ika Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
... It would not simply be a passive reception of information, but students were also expected to contribute towards the deeper exploration and understanding of biblical concepts. The latter would, therefore, help students to be more deeply rooted in spiritual and moral matters and at the same time be inquisitive about Christian teachings (Prijanto & Wibawanta, 2020) (Muchová, 2017). ...
January 2020
... Negara ini biasanya mengalami pengaruh variasi etnis, yang mengarah pada budaya dan cara hidup yang berbeda, dan kadang-kadang memicu radikalisme dalam masyarakat. Perilaku ini dapat dimanifestasikan sebagai toleransi nol terhadap beragam pendapat atau keyakinan orang lain, dan sikap revolusioner yang melibatkan penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan [2]. Lima penganut agama resmi diakui di Indonesia, adalah Islam menjadi yang dominan, diikuti oleh Kristen Protestan, Kristen Katolik, Buddha, dan Hindu. ...
January 2019
... Meskipun memiliki titik akhir yang sama, yaitu nilai disiplin, namun kedua dibedakan dalam hal proses pelaksanaan. Disiplin positif lebih pada proses pelaksanaanya menggunakan kearifan dan kebijaksanaan, sedangkan disiplin negatif lebih menekankan pada punishment (hukuman), dan sikap otoriter sebagai sarana untuk menanamkan nilai kedisiplinan (Febriandari, 2017;Prijanto & Gulo, 2018). Uraian tersebut menjelaskan bahwa proses penanaman kedisiplinan dengan cara DOI: https://doi.org/10.14421/njpi.2024.v4i4-9 ...
April 2018
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS
... Christian teachers, as facilitators, guide students to know God as the Creator through learning that is integrated with the ultimate truth, which is the Bible (Gaghunting & Bermuli, 2022;Grudem, 2009;R. K. Lase & Tangkin, 2022;Paparang, 2018;Prijanto, 2017b;Septiarti, 2017). ...
August 2017
Polyglot Jurnal Ilmiah