November 2024
Jurnal Sipakatau Inovasi Pengabdian Masyarakat
Village-owned enterprises (BUMDes) are institutions established to manage economic potential and resources in the village to improve community welfare. In Kassi Village, Jeneponto Regency, BUMDes has significant potential in developing the agricultural sector, but this potential has not been fully utilized. This research aims to increase the added value of the agricultural sector through strengthening the capacity of BUMDes by utilizing digital technology. The application of e-commerce, digital marketing, and data management is expected to expand market access for local products and improve their competitiveness. The methods used include identification of training needs, ongoing mentoring, and monitoring and evaluation of the BUMDes digitalization process. The program results show an increase in operational efficiency and expansion of marketing networks, as well as an increase in the added value of agricultural and tourism products. Analysis shows that the training on sustainable agriculture and basic technology has had a significant impact on improving participants' knowledge and skills, as evidenced by the increase in average pretest to posttest scores. The high correlation between the initial and final scores indicates that the training was effective for all participants. This digital transformation through BUMDes has the potential to become a model for other villages in Indonesia, making digital economic empowerment a strategic solution to improve the welfare of rural communities in an inclusive and sustainable manner. Abstrak Usaha milik desa (BUMDes) adalah lembaga yang didirikan untuk mengelola potensi ekonomi dan sumber daya di desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Desa Kassi, Kabupaten Jeneponto, BUMDes memiliki potensi yang signifikan dalam mengembangkan sektor pertanian, tetapi potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sektor pertanian melalui penguatan kapasitas BUMDes dengan memanfaatkan teknologi digital. Penerapan e-commerce, pemasaran digital, dan manajemen data diharapkan dapat memperluas akses pasar untuk produk lokal dan meningkatkan daya saingnya. Metode yang digunakan meliputi identifikasi kebutuhan pelatihan, pendampingan yang berkelanjutan, serta pemantauan dan evaluasi proses digitalisasi BUMDes. Hasil program menunjukkan peningkatan efisiensi operasional dan perluasan jaringan pemasaran, serta peningkatan nilai tambah produk pertanian dan pariwisata. Analisis menunjukkan bahwa pelatihan tentang pertanian berkelanjutan dan teknologi dasar memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, seperti yang dibuktikan dengan peningkatan rata-rata skor pretest dan posttest. Korelasi tinggi antara skor awal dan akhir menunjukkan bahwa pelatihan tersebut efektif bagi seluruh peserta. Transformasi digital melalui BUMDes memiliki potensi untuk menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia, menjadikan pemberdayaan ekonomi digital sebagai solusi strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara inklusif dan berkelanjutan.