Femmi Nurmalitasari’s scientific contributions

What is this page?


This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.

Publications (2)


"Who Am I": The Role of Character Strength in Self-Awareness Emerging Adulthood
  • Article
  • Full-text available

November 2023

·

398 Reads

·

1 Citation

Jurnal Sains Psikologi

·

Femmi Nurmalitasari

·

Dwi Nikmah Puspitasari

·

[...]

·

Nilai Shofy Nihayah

Previous research shows that self-awareness is important for emerging adult-hood. Individual knowledge of himself is required, specifically the strength of his character, to increase self-awareness. For this reason, this research shows the role of emerging adulthood character strengths on self-awareness. The research was carried out using a non-experimental quantitative approach with a research design in the form of a survey. Sampling was done using simple random sampling. The measuring instruments used are the Indonesian version of character strength developed by the VIA Institute via the viacharacter.org page formulated by Peterson and Seligman (2004) and the Self-Awareness Outcomes Questionnaire (SAOQ) created by Sutton (2016), which researchers adapted. These two measuring instruments have been proven to be valid and reliable in measuring the selected variables. Data collection was carried out using Google Forms, and a total of 142 participants were used for hypothesis testing. Hypothesis testing using a simple linear regression test shows that character strength plays a significant role in predicting emerging adulthood self-awareness with a predictive power of 64 per cent, and the direction of the relationship between the two is in the same direction. This means that the higher the strength of character, the greater the self-awareness. Thus, it is known that the true potential of emerging adulthood can be maximized if individuals are aware of their character strengths. This is because character strength can be an element in self-exploration and self-understanding. Research suggestions are attached. Kata kunci: Abstrak kekuatan karakter; self-awareness; emerging adulthood. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa self-awareness penting bagi emerging adulthood. Untuk meningkatkan self-awareness, diperlukan pe-ngetahuan individu atas dirinya, secara spesifik yaitu kekuatan karakternya. Untuk itu, penelitian ini mencoba untuk menunjukkan peran dari kekuatan karakter emerging adulthood terhadap self-awareness yang dimiliki. Pene-litian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif berjenis non-eksperimental dengan desain penelitian berbentuk survey. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Adapun alat ukur yang digunakan yaitu kekuatan karakter versi Bahasa Indonesia yang dikembangkan oleh VIA Institute me-lalui laman viacharacter.org yang dirumuskan oleh Peterson dan Seligman (2004) dan Self-Awareness Outcomes Questionnaire (SAOQ) yang dibuat oleh Sutton (2016) yang diadaptasi oleh peneliti. Kedua alat ukur ini telah terbukti valid dan reliabel dalam mengukur variabel yang dipilih. Pengum-pulan data dilakukan menggunakan Google Form dan memperoleh total 142 partisipan yang digunakan untuk uji hipotesis. Uji hipotesis melalui uji regre-si linier sederhana menunjukkan bahwa kekuatan karakter berperan dalam memprediksi self-awareness emerging adulthood secara signifikan dengan daya prediksi sebesar 64% dan arah hubungan keduanya searah. Maknanya, semakin tinggi kekuatan karakter, maka semakin meningkat pula self-awareness. Sehingga, diketahui bahwa potensi emerging adulthood sejatinya dapat termaksimalkan apabila individu menyadari kekuatan karakternya. Hal ini karena kekuatan karakter dapat menjadi unsur dalam mengeksplor diri dan memahami diri. Saran penelitian terlampir.

Download

Body Appreciation Pada Perempuan Dewasa Awal yang Aktif Menggunakan Media Sosial

January 2023

·

372 Reads

Flourishing Journal

Masa dewasa awal merupakan masa yang penuh gejolak dan perubahan, baik secara fisik ataupun psikis. Berbagai tantangan perlu dilewati oleh para dewasa awal agar dapat menjadi orang dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab. Dalam konteks ini, perempuan memiliki kesulitan tersendiri dalam menangani tantangan yang berkaitan dengan fisik alias citra tubuh. Citra tubuh merupakan bagaimana individu memandang diri mereka. Jika pada penelitian terdahulu seringkali yang diangkat citra tubuh negatif atau body dissatisfaction yang dirasakan, maka penelitian kali ini mencoba mencari sejauh mana apresiasi tubuh yang dilakukan oleh para perempuan dewasa awal ketika mereka secara aktif menggunakan media sosial. Media sosial digunakan sebagai variabel sebab citra tubuh paling sering berubah karena terdampak dari media sosial, membandingkan diri misalnya. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dengan subjek sejumlah 42 orang yang diperoleh melalui purposive sampling ini menghasilkan kesimpulan bahwa sebagian besar subjek masih memiliki tingkat body appreciation yang baik yakni tinggi dan sangat tinggi, terlepas dirinya menjadi pengguna aktif media sosial. Salah satu yang mempengaruhi kemungkinan usia yang semakin matang sehingga lebih mampu meregulasi emosi dan perilakunya. Diharapkan kecenderungan ini akan bertahan agar para perempuan dewasa awal ini tumbuh menjadi orang dewasa yang penuh kepercayaan diri. Keywords: dewasa awal; citra tubuh; apresiasi tubuh; penyusunan instrumen psikologi Abstrak: Early adulthood is a period full of turmoil and change, both physically and psychologically. Various challenges need to be passed by early adults to become adults who are independent and responsible. In this context, women have their own difficulties in dealing with challenges related to physique, aka body image. Body image is how individuals perceive themselves If in previous studies it was often raised negative body image or perceived body dissatisfaction, this research tries to find out the extent to which early adult women appreciate the body when they actively use social media. Social media is used as a variable because body image changes most often due to the impact of social media, comparing oneself for example. The research was conducted using a quantitative method with a total of 42 subjects obtained through purposive sampling. This resulted in the conclusion that most of the subjects still had a good level of body appreciation, in level high and very high, regardless of being an active user of social media. One that affects the possibility of a more mature age so that it is more able to regulate its emotions and behavior. It is hoped that this trend will persist as these early adult women grow into confident adults. Kata kunci: early adulthood; body image; body appreciation; psychological instrument