Fakultas Matematika’s research while affiliated with Sepuluh Nopember Institute of Technology and other places

ABSTRAK Kadar sara diri (SSL) beras Malaysia hanya kira-kira 56%, jadi untuk mengekalkan kestabilan sosial dan ekonomi negara, pelbagai inisiatif telah diambil untuk meningkatkan hasil padi. Penanaman padi di kawasan tanah terbiar yang biasanya kurang subur boleh membantu meningkatkan produktiviti padi tetapi adalah penting untuk mengenal pasti genotip yang beradaptasi dengan baik di tanah kurang subur selain melakukan perawatan tanah. Penyelidikan ini bertujuan untuk mengenal pasti genotip padi yang mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap tanah yang kurang subur. Prestasi morfo-agronomi 58 genotip padi moden dan tradisional telah dinilai di plot padi di Kompleks Rumah Tumbuhan, Universiti Kebangsaan Malaysia bagi dua musim penanaman. Kaedah amalan pengurusan plot adalah berdasarkan kepada 'Rice Check' oleh Jabatan Pertanian, Malaysia. Dalam kedua-dua musim penanaman, perbezaan yang signifikan antara genotip diperhatikan bagi kesemua tujuh ciri. Kesemua ciri mempunyai nilai keterwarisan (H) yang tinggi (0.79 < H ≤ 1.00), kecuali kandungan klorofil (CC) pada musim I (H = 0.51). Memandangkan pengaruh genetik lebih mendominasi persekitaran, ciri dengan nilai keterwarisan yang tinggi boleh digunakan untuk pemilihan langsung. Bagi kawasan kurang subur, genotip tradisional menunjukkan prestasi yang lebih baik berbanding genotip moden daripada segi hasil bijian (GY), panjang panikel (PL) dan bilangan panikel (PN), namun mempunyai hari berbunga (DTF) yang lebih panjang dan lebih tinggi dalam kedua-dua musim penanaman. Selain itu, hubungan korelasi positif yang signifikan diperoleh antara ciri GY dengan PN (r=0.40 dan 0.58, p<0.01) dan PL (r=0.45, p<0.001) untuk kedua-dua musim penanaman. Lima puluh lapan genotip (58) padi telah dikelompokkan kepada 8 kluster berdasarkan tujuh ciri yang dikaji pada kedua-dua musim penanaman. Genotip tradisional seperti Towuti, Pongsu Seribu, Ulat Kuning, Huma Kuning Lenggong dan Lumut boleh digunakan sebagai induk untuk membangunkan genotip padi baharu dengan semua ciri unggul seperti hasil tinggi, adaptasi yang baik dalam tanah kurang subur atau sistem penanaman input rendah, berketinggian sederhana dan tempoh matang yang lebih singkat dengan mengacukkan genotip ini dengan genotip moden yang matang awal dan berketinggian sederhana. ABSTRACT Malaysia's rice self-sufficiency rate (SSL) is only approximately 56%, so to maintain social and economic stability in the nation, numerous initiatives have been undertaken to boost rice yield. Planting rice in the wasteland areas that are typically less fertile can help to increase rice productivity, but it is crucial to identify genotypes that are well-adapted to less fertile soil. This research aimed to identify rice genotypes that are highly adaptable in less fertile soil. The morpho-agronomic performance of 58 modern and traditional rice genotypes was evaluated in paddy plots at the Greenhouse Complex, Universiti Kebangsaan Malaysia for two planting seasons. The plot management practices were conducted in accordance with the 'Rice Check' guidelines established by the Department of Agriculture, Malaysia. In both growing seasons, significant differences between genotypes were observed for all seven traits. All traits exhibited high heritability (H) values (0.79 < H ≤ 1.00), except for chlorophyll content (CC) in season I (H = 0.51). Considering that genetic influences predominate over environmental ones, traits with high heritability values can be used for direct selection. Under low

Dalam menyelesaikan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) numerasi, peserta didik masih melakukan kesalahan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik ketika menyelesaikan soal AKM pada level kognitif reasoning berdasarkan teori Newman. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini berjumlah 5 peserta didik kelas VIII D di salah satu SMP yang ada di Banyuwangi. Pemilihan 5 peserta didik dipilih berdasarkan pertimbangan hasil pengerjaannya dalam menyelesaikan soal AKM pada level kognitif reasoning yang lengkap dan mengalami kesalahan (purposive sampling). Data pada penelitian ini didapatkan dari hasil analisis kesalahan pengerjaan peserta didik dan hasil wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif sesuai dengan indikator kesalahan teori Newman yang terdiri dari kesalahan membaca, kesalahan memahami, kesalahan transformasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan penulisan jawaban akhir. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa 5 peserta didik melakukan kesalahan sesuai dengan indikator kesalahan teori Newman, yaitu sebanyak 2 peserta didik melakukan kesalahan dalam membaca dan memahami soal, 1 peserta didik melakukan kesalahan transformasi, 1 peserta didik melakukan kesalahan keterampilan proses, dan 2 peserta didik melakukan kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir. Penyebab peserta didik melakukan kesalahan dikarenakan kurang teliti, lupa, tidak fokus, waktu yang singkat, dan kurang terbiasa mengerjakan soal berjenis AKM.

The purpose of this study is to determine how mathematics can be applied to solve 21st century problems. The qualitative narrative research materials used in the study of this problem were collected from various publications and mathematical documents related to the difficulties of 21st century Indonesia. According to research, mathematics must reinvent education to meet the demands of the twenty-first century. This includes educating teachers, improving the quality and application of learning, and assisting teachers in utilizing science and technology. These findings suggest that learning mathematics must be reformed, especially in a way that can help us meet the problems of the twenty-first century. Competition can increase in every aspect of people's lives as a result of globalization. To succeed in the demanding 21st century, basic reading, writing, and arithmetic skills are no longer enough. Students must be prepared with the education they receive to compete in the global market. Everyone in the twenty-first century needs to have at least four abilities: critical thinking, creativity, communication, and teamwork. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana matematika dapat diterapkan untuk mengatasi masalah abad ke-21. Bahan penelitian naratif kualitatif yang digunakan dalam studi masalah ini dikumpulkan dari berbagai publikasi dan dokumen matematika yang berkaitan dengan kesulitan Indonesia abad ke-21. Menurut penelitian, matematika harus menemukan kembali pendidikan untuk memenuhi tuntutan

This research aims to analyze the application of the Problem Based Learning (PBL) learning model in learning Mathematics in the Merdeka Curriculum, as well as identify the advantages, disadvantages, and challenges in improving 21st century skills. Using the literature study method, this research analyzes ten journal articles related to PBL at various levels of education. The results show that PBL is effective in developing learners' critical, creative, and collaborative skills, despite facing implementation time constraints and limited resources. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Matematika pada Kurikulum Merdeka, serta mengidentifikasi kelebihan, kekurangan, dan tantangan dalam meningkatkan keterampilan abad ke-21. Dengan metode studi literatur, penelitian ini menganalisis sepuluh artikel jurnal terkait PBL di berbagai jenjang pendidikan. Hasil menunjukkan bahwa PBL efektif mengembangkan keterampilan kritis, kreatif, dan kolaboratif peserta didik, meskipun menghadapi kendala waktu pelaksanaan dan keterbatasan sumber daya. Kata kunci: Problem Based Learning, Matematika, Kurikulum Merdeka I. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat menjadi salah satu ciri khas dari revolusi industri 4.0 yang telah membawa banyak perubahan besar pada seluruh aspek kehidupan, khususnya dalam bidang pendidikan. Era revolusi industri 4.0 juga dikenal dengan abad globalisasi atau keterbukaan karena mengharuskan individu untuk memiliki keterampilan yang relevan atau dibutuhkan pada abad 21. Adapun karakteristik utama dari abad 21 yang menurut (Mardhiyah et al., 2021), yaitu: 1) kemudahan akan akses informasi dan komunikasi; 2) kecepatan komputasi yang terus meningkat; dan 3) otomatisasi yang mulai menggantikan tenaga kerja harian. Oleh karena itu, pendidikan dan pengetahuan saja tidaklah cukup, sehingga kita perlu untuk mengembangkan aspek lain yang bisa diterapkan di berbagai aspek kehidupan, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, adaptasi, dan kreativitas yang relevan dengan berbagai aspek kehidupan. Sehingga dari beberapa keterampilan yang dibutuhkan pada abad ke-21 tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (Lubis et al., 2023).

Artikel ini membahas penerapan strategi pendekatan teori motivasi belajar Clark Hull dalam konteks pembelajaran persamaan kuadrat. Clark Hull dengan teori motivasinya yang berfokus pada drive reduction, menyarankan bahwa motivasi individu dipengaruhi oleh kebutuhan biologis dan dorongan internal yang memotivasi perilaku untuk mencapai tujuan. Dalam pembelajaran matematika khususnya pada topik persamaan kuadrat, pendekatan ini dapat diterapkan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dan efektivitas belajar. Artikel ini mengidentifikasi beberapa strategi berbasis teori Hull, seperti pemberian umpan balik positif, penguatan melalui latihan berulang, dan penyesuaian tingkat kesulitan tugas, untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih memotivasi. Diharapkan penerapan pendekatan ini dapat memfasilitasi pemahaman peserta didik terhadap konsep persamaan kuadrat serta meningkatkan minat dan hasil belajar mereka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teori motivasi Hull menjadi solusi efektif untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih menarik dan mendorong peserta didik untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran matematika. Kata Kunci: Teori Clark Hull, Strategy Pendekatan, Drive Reduction, Persamaan Kuadrat.

ABSTRAK: Bangle (Zingiber purpureum Rosc.) merupakan salah satu spesies dari famili Zingiberaceae yang berkhasiat obat. Metabolit sekunder yang terkandung dalam rimpang bangle memiliki aktivitas biologis sebagai antioksidan, antiinflamasi, antikanker, antiasma, anti penuaan, neuroprotektif, antimikroba. Inovasi teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan kandungan hara tanah serta daya tumbuh tanaman dalam upaya budidaya tanaman berkelanjutan adalah dengan memanfaatkan rhizobakteri pemacu pertumbuhan tanaman (Plant Growth Promoting Rhizobacteria/PGPR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi PGPR terhadap pertumbuhan rimpang bangle. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Perkembangan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Digunakan rancangan penelitian acak lengkap dengan lima perlakuan konsentrasi PGPR (0; 75; 125; 175; dan 225 ppm). Data dianalisis dengan Analisis Variansi (Anova) dan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Penelitian menunjukkan hasil bahwa perlakuan PGPR secara signifikan meningkatkan pertumbuhan rimpang bangle dibandingkan tanpa perlakuan PGPR. Hasil terbaik pada konsentrasi PGPR 175 ppm dalam meningkatkan pertumbuhan rimpang bangle. Kata Kunci: Zingiber purpureum, pertumbuhan, rimpang, PGPR. ABSTRACT: Bangle (Zingiber purpureum Rosc.) is one of the species of the Zingiberaceae family that has medicinal properties. Secondary metabolites contained in bangle rhizomes have biological activity as antioxidants, anti-inflammatory, anticancer, anti-asthma, anti-aging, neuroprotective, antimicrobial. Environmentally friendly technological innovation to increase soil nutrient content and plant growth in sustainable plant cultivation efforts is by utilizing plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR). This study aims to determine the effect of PGPR concentration on the growth of bangle rhizomes. This study was conducted at A completely randomized study design was used with five PGPR concentration treatments (0; 75; 125; 175; and 225 ppm). Data were analyzed by Analysis of Variance (Anova) and Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The study showed that PGPR treatment can increase the growth of bangle rhizomes compared to no PGPR treatment. The best results at a PGPR concentration of 175 ppm in increasing the growth of bangle rhizomes.