January 2021
·
1,898 Reads
·
1 Citation
I. PENDAHULUAN Keamanan dan kerahasiaan data atau informasi merupakan salah satu aspek yang penting dari suatu data atau informasi. Dengan perkembangan teknologi saat ini, setiap orang akan mudah memperoleh data atau informasi. Apabila data atau informasi tersebut tidak di lindungi, maka secara mudah orang lain akan mengetahui data atau informasi yang dimiliki. Berbagai cara pun dilakukan untuk melindungi data atau informasi tersebut. Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik enkripsi dimana "naskah asli" (plaintext) diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi "naskah acak yang sulit dibaca" (ciphertext) oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi. Dekripsi menggunakan kunci dekripsi bisa mendapatkan kembali data asli. Probabilitas mendapat kembali naskah asli oleh seseorang yang tidak mempunyai kunci dekripsi seperti ini disebut juga sebagai cipher abjad tunggal. Caesar cipher adalah dasar enkripsi yang sangat baik untuk dipahami sebelum membahas enkripsi berbasis karakter lainnya yang lebih rumit. Dalam dunia kriptografi, Caesar cipher adalah salah satu teknik enkripsi paling sederhana dan paling terkenal dengan menggunakan metode subtitusi. II. LANDASAN TEORI A. Kriptografi Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. (Cryptography is the art and science of keeping messages secure) "Crypto" berarti "Secret" (rahasia) dan "Graphy" berarti "Writing" (tulisan). Jadi, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan yang akan dikirim ke penerima sehingga data atau pesan tersebut aman dan tidak diketahui oleh pihak ketiga. Data atau pesan yang akan dikirim di ubah menjadi kode-kode yang tidak dipahami oleh pihak ketiga. Kriptografi membuat data atau pesan menjadi kode-kode terlebih dahulu oleh pengirim. Proses ini dikenal dengan enkripsi. Enkripsi diartikan sebagai proses diubahnya data atau pesan yang hendak dikirim menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali oleh pihak ketiga setelah data atau pesan itu sampai kepada penerima, maka penerima melakukan dekripsi yang merupakan kebalikan dari enkripsi. Dekripsi diartikan sebagai proses mengubah data atau pesan kembali kebentuk semula sehingga data atau pesan tersampaikan dan dimengerti oleh si penerima, datau atau pesan asli dinamakan plaintext sedangkan sesudah dikodekan dinamakan chipertext. Proses enkripsi dan dekripsi memerlukan kunci dalam mekanismenya dan biasanya berupa string atau deretan bilangan. Berikut ini contoh proses enkripsi dan dekripsi yang digunakan dalam pengiriman pesan. Proses enkripsi dan dekripsi yang digunakan dalam pengiriman pesan dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Proses Enkripsi Dekripsi B. Caesar Cipher Metode penyandian ini dinamakan caesar cipher, setelah digunakan Julius Caesar untuk berkomunikasi dengan para panglimanya. Dalam kriptografi caesar cipher dikenal dengan nama seperti: shift cipher, Caesar's code atau Caesar shift. Caesar Cipher merupakan teknik enkripsi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Cipher ini berjenis chiper subtitusi, dimana setiap huruf pada plaintext nya diganti dengan huruf lain yang tetap pada posisi alfabet. Misalnya diketahui bahwa pergeseran = 3, maka huruf A akan digantikan oleh huruf D, huruf B menjadi huruf E, dan seterusnya, untuk proses pergeseran dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Proses pergeseran 3 huruf Gambar 2 dapat dipresentasikan dengan menyelaraskan plaintext dengan chipertext ke kiri atau ke kanan sebanyak jumlah pergeseran yang diinginkan. Sebagai contoh denga jumlah pergeseran sebanyak 3. Plaintext : ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ