Didiana Yanuarita Molebila’s scientific contributions

What is this page?


This page lists works of an author who doesn't have a ResearchGate profile or hasn't added the works to their profile yet. It is automatically generated from public (personal) data to further our legitimate goal of comprehensive and accurate scientific recordkeeping. If you are this author and want this page removed, please let us know.

Publications (7)


Survey on The Level of Farmers Understanding Regarding Anthraxnose Disease on Cayaly Plants
  • Article
  • Full-text available

October 2024

·

1 Read

JURNAL AGRIBISAINS

Didiana Yanuarita Molebila

·

Marisa Lilisanti Manek

·

James A Duka

Anthracnose is an important disease in cayenne pepper plants that can cause yield loss. The aim of this research is to determine the presence of anthracnose disease in cayenne peppers in Kopidil Village, and also the level of farmers' understanding of the existence of this disease. The research was conducted in April-July 2023 in Kopidil Village with a sample size of 30 respondents. Data was collected using direct interview techniques with farmers with questionnaires. The data obtained was analyzed quantitatively descriptively using descriptive statistics such as percentages and averages. The research results show that 70% of farmers fall into the category of high to very high understanding, and 35.85% of farmers are very aware of the existence of anthracnose disease in cayenne pepper plants in Kopidil Village.

Download



Pemberdayaan Petani melalui Penerapan Teknologi Hemat Energi pada Pembuatan Tepung Ganyong di Kabupaten Alor

March 2023

·

28 Reads

·

1 Citation

Prima Abdika Jurnal Pengabdian Masyarakat

The issue of stunting is a serious concern in the NTT region, including the Alor district. Empowering farmers in cultivating crops that support food diversification in dealing with stunting is a priority for the government's program. The Timau-Letluk Farmer Group in Lippang Village is one of the locations for empowering farmers through the cultivation of Canna (Banana Tanah) plants. Canna with the mineral content of calcium, phosphorus and iron can be an alternative food, as well as a solution for treating stunting. However, the processing of canna as a food source is still limited manually, and there is no touch of technology for processing canna tubers into good and nutritious canna flour, accompanied by the unavailability of electric power for the penepung machine. Therefore, the Tribuana Kalabahi University Service Team through the Community Creativity Program has answered partners' problems with the implementation of a 3 kW capacity Solar Power Plant (PLTS) system that is capable of driving a slurry machine with a production capacity of 50 kg/hour and 750 W power as a support in canna flour production. This activity was carried out to empower farmers to take advantage of agricultural potential to fulfill food needs, which was carried out through training in making canna flour and calculating their business to increase the economic welfare of farmers in Lippang Village, Alor Regency.


Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Petani Jambu Mete (Studi Kasus di Desa Mauta, Kabupaten Alor)

January 2022

·

25 Reads

·

1 Citation

Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis

Petani jambu mete di Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah, kabupaten Alor Propinsi Nusa tenggara Timur mengandalkan perkebunan jambu mete sebagai sumber pendapatan rumah tangga dan masih tetap menjalankan model pemasaran tradisional dengan menjual langsung ke pedagang pengumpul. Setiap pedagang pengumpul memiliki kisaran harga penjualan yang berbeda-beda. Meskipun total produksi terus meningkat, tetapi perbedaan harga pemasaran dapat menyebabkan terjadi perbedaan pendapatan. Sehingga, hal ini mengakibatkan kemungkinan terjadi ketimpangan distribusi pendapatan. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui besaran pendapatan dan ketimpangan distribusi pendapatan petani jambu mete di Desa Mauta. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan wawancara langsung pada 85 petani responden dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran pendapatan petani jambu mete mencapai Rp. 499.773.000 dan rata-rata pendapatan tiap petani sebesar Rp. 5.879.682. Diperoleh juga hasil bahwa tidak terjadi ketimpangan distribusi pendapatan yang berarti pada pendapatan petani jambu mete di desa Mauta. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien gini sebesar 0,370 dan berdasarkan indikator Koefisien Gini < 0,4 maka termasuk dalam tingkat ketimpangan rendah berdasarkan Bank Dunia bahwa terdapat 40% tanggga tani berpendapatan rendah menerima > 17% (>Rp.84.961.410) dari total pendapatan sebesar Rp. 499.773.000


Pengaruh Dosis Pupuk Hijau Gamal (Gliricidia sepium (Jacq.) Steud) terhadap Pertumbuhan Bibit Kelor

May 2021

·

13 Reads

Agrikultura

Andri Permata Timung

·

Didiana Yanuarita Molebila

·

Emirensiana Latuan

·

[...]

·

Sumarti Duru

Kelor merupakan tanaman tropis yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Alor. Tanaman kelor biasanya ditanam di pekarangan rumah dengan menggunakan perkembangbiakan secara vegetatif. Perkembanganbiakan secara generatif jarang dilakukan karena lambatnya pertumbuhan kelor. Tujuan penelitan ini adalah untuk 1) mengetahui pengaruh dari pupuk hijau gamal terhadap pertumbuhan bibit kelor dan 2) mendapatkan dosis optimal pupuk hijau yang dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kelor. Penelitian ini dilakukan di lahan praktek Fakultas Pertanian dan Perikanan, Universitas Tribuana Kalabahi yang dilaksanakan pada April 2019 hingga September 2019. Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian ini ialah kambisol dan kondisi iklimnya tergolong dalam iklim subtropis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 25 unit percobaan. Perlakuan yang dicobakan adalah 1) kontrol (tanpa perlakuan pupuk hijau (gamal), 2) perlakuan Pupuk Hijau (Gamal) dosis 12,5 g/polibag (berisi 5 kg tanah) setara 5 ton/ha, 3) Pupuk Hijau (Gamal) dosis 25g/polibag setara 10 ton/ha, 4) Pupuk Hijau (Gamal) dosis 37,5g/polibag setara 15 ton/ha, dan 5) Pupuk Hijau (Gamal) dosis 50 g/polibag setara 20 ton/ha. Data dianalisis menggunakan Sidik ragam yang dilanjutkan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijau gamal berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun pada 4 MST dan 6 MST.


Citations (2)


... Research focusing on cashew farming was also carried out by (Molebila et al., 2022) with the results of the study, namely the average income per farmer of IDR.5,879,682 and distribution inequality with the amount of gini ratio is 0.370 (GC < 0.4 coefficient gini ratio). Further research results conducted by (Witjaksono et al., 2008) said that there is still low cashew productivity and farmers' income. ...

Reference:

Income Outside the Agricultural Sector in Increasing the Household Income of Cashew Farmers in Lalemba Village Lawa District West Muna Regency
Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Petani Jambu Mete (Studi Kasus di Desa Mauta, Kabupaten Alor)

Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis

... Potensi ini ditunjukkan oleh kandungan zat yang terdapat pada daun gamal. Gamal mengandung berbagai hara esensial yang cukup tinggi bagi pemenuhan hara tanaman seperti kandungan N sebanyak 3,15%, P 0,22%, K 2,65%, Ca 1,35%, dan Mg 0,41% (Peni et al., 2021) Pemberian kompos Gliricida sepium atau daun gamal dengan dosis 10 t/ha mampu menurunkan 70-90% konsentrasi Al-dd (Oktafiani dkk., 2018;Wahyudi, 2009). Sihotang (2018) menemukan bahwa pengaplikasian kompos daun gamal sebesar 5 t/ha dapat meningkatkan C-organik tanah. ...

Pengaruh interaksi bokashi dan pupuk organik cair daun gamal terhadap pertumbuhan dan hasil sawi

Agrovigor Jurnal Agroekoteknologi