December 2024
·
5 Reads
Integritas Terbuka Peace and Interfaith Studies
Penelitian ini mengeksplorasi tantangan dan manfaat toleransi beragama dalam konteks Calvinisme. Calvinisme, sistem teologi yang dikembangkan oleh John Calvin pada abad ke-16, dikenal dengan penekanannya pada doktrin predestinasi, keselamatan melalui iman kepada Kristus, serta kerangka etika yang khas. Meskipun Calvinisme mengajarkan jalan keselamatan eksklusif melalui Kristen, artikel ini menganalisis bagaimana prinsip-prinsip Calvinisme, seperti predestinasi, kebebasan berkeyakinan, etika kerja keras, dan kehidupan sederhana, dapat berkontribusi pada terciptanya toleransi beragama dalam masyarakat yang pluralistik dan multikultural. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi pustaka, penelitian ini menganalisis bagaimana ajaran Calvinisme dapat dipahami dalam konteks kontemporer untuk mendorong dialog antaragama, keharmonisan sosial, dan inklusivitas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana Calvinisme, meskipun dengan doktrin eksklusifnya, dapat berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih toleran, harmonis, dan inklusif di dunia saat ini.