June 2023
·
7 Reads
Pada tahun 2013 terbitlah sebuah buku yang berjudul “Polemik Kitab Suci: Tafsir Reformasi Atas Kritik Al-Qur’an Terhadap Agama Lain” karangan Mun’im Sirry. Buku ini berisi tentang penafsiran ayat-ayat yang Al-Qur’an yang berkaitan dengan hubungan Islam dengan agama di luar Islam seperti Kristen dan Yahudi. Salah satu pembahasan yang menarik adalah penafsirannya terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat eksklusif. Ia berargumen bahwa ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat eksklusif harus ditafsirkan ulang dalam bingkai dialog antar agama agar sikap toleransi dapat tercapai di zaman ini. Namun, penafsiran yang dilakukan oleh Mun’im Sirry terhadap ayat-ayat tersebut mengundang pro dan kontra dikalangan umat Islam. Sebagian kalangan menyebut bahwa gagasan tersebut bertentangan dengan akidah umat Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Penafsiran tersebut juga berbeda dengan ulama tafsir yang lebih populer dan otoritatif ketika menafsirkan ayat-ayat tersebut. Oleh karenanya penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana Mun’im Sirry menafsirkan ayat-ayat tersebut serta melihat argumentasi munculnya penafsiran tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Adapun hasil penelitian ini ditemukan bahwa Mun’im Sirry menafsirkan ayat-ayat yang bersifat eksklusif secara inklusif. Ia memandang bahwa Islam yang disebut dalam ayat eksklusif sebagai agama satu-satunya yang diterima bukanlah Islam yang khusus diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw, sehingga ayat ekslusif ini harus difahami secara inklusif, yakni Islam yang difahami dalam bentuk generiknya yakni ketaatan dan ketundukan kepada Tuhan. Sementara faktor munculnnya penafsiran inklusif dalam ayat-ayat eksklusif Mun’im Sirry umumnya disebabkan oleh faktor-faktor kemanusiaan seperti pemahaman eksklusif dan intoleran pada sebagian pemeluk agama Islam serta munculnya gerakan radikalisme.