This study explored the management of collaborative culture in special schools to improve the performance of teachers with different educational backgrounds. This is field research with a qualitative approach. Research informants are based on the strategic role of the research subjects in the phenomenon of collaboration in schools. The study employs observation, interviews, and documentation review for data collection, followed by data condensation, display/presentation, verification, and conclusion, with data validity ensured through triangulation and member check. The study found that collaborative school culture management can improve teacher performance at Special School in multiple stages, including First, planning is accomplished by developing the vision, mission, and school plans. Second, the principal delegated tasks to the development team, which included school residents. Third, implementation involves active engagement, skill development, and the establishment of a collaborative atmosphere for all school residents, as well as cross-subject work teams and coaching. Fourth, the principal conducts independent evaluations and directs development in yearly, monthly, and weekly routine meetings. Fifth, supporting aspects include visionary leadership, open communication, and mutual respect. The impending issues include a lack of ideal stakeholder cooperation, instructors' apathy toward collaboration, and insufficient community/parent participation Keyword: Collaborative School Culture Management; Teacher Performance; Special School (SLB). Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengelolaan budaya kolaborasi di sekolah luar biasa (SLB) untuk meningkatkan kinerja guru dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian didasarkan pada peran strategis dari subjek penelitian fenomena kolaborasi di sekolah. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui kondensi data, display/penyajian, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi data, trianggulasi sumber, member check, perpanjangan waktu pengamatan. Hasil penelitian didapatkan pengelolaan budaya sekolah kolaboratif dalam peningkatan kinerja guru SLB Tanah Luas Aceh utara melalui beberapa tahap, yaitu: Pertama, perencanaan dilakukan dengan penyusunan visi, misi dan perencanaan sekolah. Kedua, kepala sekolah mendelegasikan tugas (job description) kepada tim pengembangan yang terdiri dari guru, staf, komite, dan pengawas. Ketiga, pelaksanaan melalui kolaborasi aktif, pembinaan keterampilan, dan penciptaan lingkungan kolaborasi semua warga sekolah, tim kerja lintas-mata pelajaran dan coaching. Keempat, kepala sekolah melakukan evalusi mandiri secara langsung dan fokus pengembangan melalui rapat rutin tahunan, bulanan dan mingguan. Kelima, Faktor pendukung gaya kepemimpinan visioner, komunikasi terbuka, sikap saling menghargai.