ArticlePDF Available

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Pendapatan Pada Koperasi Simpan Pinjam Balo’ta Cabang Sumarorong Kabupaten Mamasa

Authors:

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh modal terhadap pendapatan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Balo'ta Cabang Sumarorong. Penelitian dilaksanakan di kantor KSP Balo'ta Cabang Sumarorong dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2019 sebagai sampel. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji t dan uji determinasi dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Pendekatan penelitian ini bersifat kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan laporan keuangan KSP Balo'ta Cabang Sumarorong tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan di KSP Balo'ta Cabang Sumarorong. Dengan demikian, modal kerja berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan pendapatan, yang ditunjukkan oleh hubungan yang kuat antara variabel modal dan pendapatan pada KSP Balo'ta Cabang Sumarorong. The purpose of this study was to analyze and determine the influence of capital on income at the Balo'ta Savings and Loan Cooperative (KSP) Sumarorong branch. The research was conducted at the Balo'ta KSP Sumarorong branch office using the 2019 financial statements as the sample. The measurement scale used was a Likert scale. Data were analyzed using multiple linear regression. The research hypothesis was tested using the t-test and coefficient of determination with the assistance of SPSS software. This study applied a quantitative approach. Data were collected through observation, documentation, and the financial reports of the KSP Balo'ta Sumarorong branch in 2019. The results of the study indicate that the capital variable partially has a positive and significant effect on income at the Balo'ta KSP Sumarorong branch. Thus, working capital makes a substantial contribution to increasing income, as indicated by a strong relationship between capital and income variables at the KSP Balo'ta Sumarorong branch.
13
ACCESS
JOURNAL OF ACCOUNTING, FINANCE AND SHARIA ACCOUNTING
Volume 3 No. 1 13 18 April 2025 Program Studi Akuntansi Universitas Bosowa
Available online at https://journal.unibos.ac.id/access
e-ISSN: 2987-5447 p-ISSN: 2987-4130DOI: 10.56326/access.v3i1.5530
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Pendapatan Pada Koperasi Simpan Pinjam
Balo’ta Cabang Sumarorong Kabupaten Mamasa
The Influence of Working Capital on Income at the Balo'ta Savings and Loan Cooperative,
Sumarorong Branch, Mamasa Regency
Erhan Pirandang1*, Muhammad Idris2, Thanwain1
1Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bosowa
2Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bosowa
*Correspondent author email: erhanpirandang@gmail.com
Diterima: 14 November 2024 / Disetujui: 30 April 2025
Abstrak. Penelitian bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh modal terhadap pendapatan pada
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Balo'ta Cabang Sumarorong. Penelitian dilaksanakan di kantor KSP Balo'ta
Cabang Sumarorong dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2019 sebagai sampel. Skala pengukuran
yang digunakan adalah skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Pengujian
hipotesis dilakukan melalui uji t dan uji determinasi dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Pendekatan penelitian
ini bersifat kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan laporan keuangan KSP Balo'ta
Cabang Sumarorong tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modal secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan di KSP Balo'ta Cabang Sumarorong. Dengan demikian, modal kerja
berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan pendapatan, yang ditunjukkan oleh hubungan yang kuat antara
variabel modal dan pendapatan pada KSP Balo'ta Cabang Sumarorong.
Kata Kunci: Modal Kerja, Pendapatan, Koperasi
Abstract. The purpose of this study was to analyze and determine the influence of capital on income at the Balo'ta
Savings and Loan Cooperative (KSP) Sumarorong branch. The research was conducted at the Balo'ta KSP
Sumarorong branch office using the 2019 financial statements as the sample. The measurement scale used was a
Likert scale. Data were analyzed using multiple linear regression. The research hypothesis was tested using the t-
test and coefficient of determination with the assistance of SPSS software. This study applied a quantitative
approach. Data were collected through observation, documentation, and the financial reports of the KSP Balo'ta
Sumarorong branch in 2019. The results of the study indicate that the capital variable partially has a positive and
significant effect on income at the Balo'ta KSP Sumarorong branch. Thus, working capital makes a substantial
contribution to increasing income, as indicated by a strong relationship between capital and income variables at
the KSP Balo'ta Sumarorong branch.
Keywords: Working Capital, Income, Cooperative
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license
A. PENDAHULUAN
Koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia memiliki peran strategis dalam memperkuat
ekonomi kerakyatan dan memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat. Berdasarkan data
Kementerian Koperasi dan UKM (2021), terdapat lebih dari 127.000 unit koperasi aktif yang
berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai badan usaha yang berasaskan
kekeluargaan, koperasi berfungsi tidak hanya sebagai lembaga ekonomi tetapi juga sebagai wahana
pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan potensi ekonomi secara bersama-sama. Selain itu,
koperasi berperan penting dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja,
khususnya di daerah terpencil (Subandi, 2019). Keberadaan koperasi di berbagai wilayah Indonesia juga
diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan, memperkuat ketahanan ekonomi lokal, dan
memperluas kesempatan usaha bagi masyarakat yang kurang terlayani oleh lembaga keuangan formal.
Oleh karena itu, penguatan koperasi merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi
nasional yang inklusif dan berkeadilan sosial.
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Pendapatan Pada… (Erhan Pirandang, Muhammad Idris, Thanwain)
14
Dalam kenyataannya, perkembangan koperasi di Indonesia masih menghadapi berbagai
tantangan, salah satunya adalah keterbatasan permodalan yang berdampak pada kinerja usaha dan
kesejahteraan anggotanya. Studi yang dilakukan oleh Apriyanti & Kirwani (2013) menunjukkan bahwa
rendahnya modal kerja menjadi kendala utama dalam pengembangan usaha koperasi, terutama dalam
meningkatkan volume usaha dan pendapatan koperasi. Fenomena ini juga tercermin dalam laporan
Kementerian Koperasi dan UKM (2021) yang mencatat hanya 20% koperasi yang memiliki struktur
permodalan kuat. Selain itu, Mubarok dkk. (2019) menekankan bahwa lemahnya sistem pencatatan
keuangan turut mempersulit pengelolaan modal secara efektif. Kondisi ini diperparah dengan
keterbatasan akses koperasi ke sumber pendanaan eksternal yang kompetitif, serta rendahnya tingkat
literasi keuangan di kalangan pengurus dan anggota koperasi. Akibatnya, koperasi sulit melakukan
ekspansi usaha yang berkelanjutan dan cenderung mengalami stagnasi dalam pengembangan layanan
ekonominya.
Masalah utama yang dihadapi koperasi simpan pinjam (KSP), termasuk KSP Balo'ta Cabang
Sumarorong, adalah ketidakseimbangan antara ketersediaan modal kerja dengan kebutuhan pembiayaan
usaha anggota. Modal kerja yang tidak mencukupi menyebabkan keterbatasan dalam pemberian
pinjaman produktif dan pelayanan simpanan, sehingga berimplikasi pada rendahnya pendapatan
koperasi Aguswijaya (2021). Penelitian Wahidhani & Fitrianti (2022) juga menegaskan bahwa ada
hubungan signifikan antara modal kerja dan omzet penjualan koperasi. Selain itu, Wahyuni & Nahar
(2021) menunjukkan bahwa sisa hasil usaha koperasi sangat dipengaruhi oleh efisiensi penggunaan
modal. Di KSP Balo'ta, tantangan serupa terjadi, di mana kebutuhan pembiayaan anggota yang terus
meningkat tidak dapat sepenuhnya dipenuhi oleh modal yang tersedia. Kondisi ini berpotensi
menurunkan daya saing koperasi dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, seperti bank dan
lembaga pembiayaan mikro.
Berbagai solusi telah diupayakan untuk mengatasi permasalahan modal koperasi, antara lain
penguatan modal sendiri melalui peningkatan simpanan pokok dan wajib, pemanfaatan modal eksternal
seperti pinjaman bank, serta program pembiayaan dari pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana
Bergulir (LPDB) (Deputi Pengembangan SDM Kemenkop UKM, 2010). Namun, efektivitas strategi
tersebut masih bervariasi tergantung pada manajemen dan partisipasi anggota. Beberapa koperasi juga
mulai menerapkan teknologi keuangan (fintech) untuk memperluas akses pembiayaan (Yani & Albarda,
2022). Selain itu, pelatihan manajemen keuangan dan penguatan kapasitas pengurus juga menjadi
strategi penting dalam memperbaiki pengelolaan modal. Peningkatan kolaborasi dengan lembaga
keuangan lain dan optimalisasi pemanfaatan aset koperasi turut dipertimbangkan dalam memperkuat
permodalan koperasi secara berkelanjutan.
Dalam literatur yang ada, masih terdapat keterbatasan kajian empiris yang secara spesifik
menganalisis pengaruh modal kerja terhadap pendapatan koperasi simpan pinjam di tingkat cabang,
terutama di wilayah pedesaan seperti Kabupaten Mamasa. Sebagian besar studi terdahulu lebih berfokus
pada koperasi skala besar atau koperasi di wilayah perkotaan (Musdalifa, 2020). Hal ini menunjukkan
adanya research gap yang relevan untuk diteliti lebih lanjut. Selain itu, studi mengenai dinamika
permodalan koperasi di daerah tertinggal masih sangat terbatas (Muda dkk., 2020). Penelitian-penelitian
sebelumnya juga jarang mengaitkan aspek partisipasi anggota dan tata kelola koperasi sebagai faktor
moderasi dalam hubungan modal kerja dan pendapatan. Oleh karena itu, penelitian yang mengupas
secara komprehensif aspek-aspek tersebut menjadi kebutuhan mendesak untuk memperkaya literatur
dan praktik pengelolaan koperasi.
Kebaruan penelitian ini terletak pada analisis empiris yang dilakukan terhadap KSP Balo'ta
Cabang Sumarorong dengan menggunakan data laporan keuangan aktual dan pengujian hubungan
antara variabel modal kerja dan pendapatan koperasi. Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran
yang lebih komprehensif tentang peran modal kerja dalam meningkatkan kinerja pendapatan koperasi
pada konteks lokal. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam merumuskan
strategi penguatan permodalan koperasi di daerah pedesaan. Penelitian ini juga akan menyoroti
kontribusi aspek partisipasi anggota dan tata kelola keuangan sebagai determinan keberhasilan
pengelolaan modal kerja koperasi. Dengan pendekatan ini, hasil penelitian diharapkan memberikan
kontribusi teoretis dan praktis yang signifikan.
ACCESS: Journal of Accounting, Finance and Sharia Accounting Volume 3 No. 1 (April, 2025) 1318
15
Di sisi lain, penting untuk mengevaluasi partisipasi anggota dalam penguatan modal sendiri,
karena kontribusi anggota dalam simpanan pokok, wajib, dan dana cadangan merupakan fondasi utama
keberlanjutan koperasi (Sitanggang dkk., 2023). Penelitian ini juga mempertimbangkan bagaimana
tingkat partisipasi anggota memoderasi pengaruh modal kerja terhadap pendapatan, mengingat
keberhasilan koperasi sangat bergantung pada keterlibatan aktif anggotanya. Tingkat partisipasi yang
tinggi akan memperkuat basis modal koperasi dan meningkatkan rasa memiliki anggota, sehingga
berimplikasi positif pada kinerja keuangan koperasi. Sebaliknya, rendahnya partisipasi anggota dapat
melemahkan kemampuan koperasi dalam memenuhi kebutuhan anggotanya dan berpotensi menurunkan
kesejahteraan kolektif.
Selain itu, penguatan tata kelola keuangan dan kapasitas manajerial pengurus koperasi menjadi
faktor krusial yang turut mempengaruhi efektivitas pengelolaan modal kerja. Studi sebelumnya
menunjukkan bahwa koperasi dengan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan cenderung
memiliki performa pendapatan yang lebih baik (Widiyanto & Utomo, 2022). Oleh karena itu, aspek ini
turut dikaji dalam penelitian sebagai variabel kontrol. Penerapan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan
partisipasi dalam tata kelola koperasi akan meningkatkan kepercayaan anggota dan mendorong stabilitas
keuangan. Selain itu, penguatan kapasitas manajerial melalui pelatihan berkelanjutan dan penerapan
sistem informasi manajemen modern diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan modal kerja koperasi.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh modal terhadap pendapatan
pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Balo'ta Cabang Sumarorong.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksplanatori, yaitu penelitian
yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis (Sugiyono,
2018). Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Balo'ta Cabang Sumarorong,
Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung selama
Januari hingga Maret 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan bulanan KSP
Balo'ta Cabang Sumarorong selama tahun 2022, yang terdiri dari 12 data bulanan. Karena populasi
relatif kecil dan data tersedia lengkap, penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu seluruh populasi
dijadikan sampel.
Data yang digunakan adalah data sekunder, berupa laporan keuangan KSP yang terdiri dari data
modal kerja dan pendapatan bulanan tahun 2022. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
dokumentasi dan studi literatur, yaitu pengumpulan data dari laporan keuangan, catatan keuangan, dan
dokumen terkait lainnya di KSP Balo'ta. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen (modal
kerja) dan variabel dependen (pendapatan). Definisi operasional variabel adalah sebagai berikut:
a) Modal kerja diukur dari total akumulasi simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan,
hibah, dan pinjaman koperasi.
b) Pendapatan diukur dari total penerimaan jasa simpan pinjam dan hasil usaha lain yang
tercantum dalam laporan keuangan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana, yang digunakan untuk
menguji pengaruh variabel modal kerja (X) terhadap pendapatan (Y). Persamaan regresi yang digunakan
adalah: Y = a + bX
Sebelum dilakukan uji regresi, data dianalisis melalui uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas untuk memastikan validitas model regresi.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t untuk mengetahui pengaruh signifikan
variabel independen terhadap dependen pada tingkat signifikansi 5%. Proses analisis data dilakukan
menggunakan Software SPSS versi 25.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Balo’ta Cabang Sumarorong pada tahun 2022, yang meliputi bulan, modal, dan pendapatan yang
diperoleh setiap bulan.
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Pendapatan Pada… (Erhan Pirandang, Muhammad Idris, Thanwain)
16
Tabel 1. Data Modal dan Pendapatan KSP Balo’ta Cabang Sumarorong Tahun 2022
Bulan
Modal (Rp)
Pendapatan (Rp)
Januari
475,139,100
684,188,945
Februari
599,453,352
773,450,440
Maret
566,233,700
760,748,012
April
646,017,497
777,239,889
Mei
674,998,053
606,818,578
Juni
490,272,089
256,914,792
Juli
431,392,817
319,065,429
Agustus
642,944,945
641,792,559
September
576,472,931
459,011,321
Oktober
434,328,886
374,561,896
November
562,821,296
318,513,194
Desember
461,677,781
283,004,389
Sumber: Data Primer Diolah 2023
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat fluktuasi baik pada modal maupun pendapatan yang terjadi
sepanjang tahun 2022. Modal mengalami perubahan mulai dari Rp. 475,139,100 pada bulan Januari
hingga mencapai Rp. 461,677,781 pada bulan Desember, sementara pendapatan juga menunjukkan
perubahan yang serupa, dengan angka tertinggi tercatat pada bulan Februari (Rp. 773,450,440) dan
terendah pada bulan Desember (Rp. 283,004,389).
Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Balo’ta Cabang Sumarorong
Kabupaten Mamasa. Hipotesis yang diuji, yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
modal kerja dengan pendapatan, diterima dengan nilai p = 0,026 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap perubahan dalam modal yang dikelola koperasi secara langsung dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan yang diperoleh. Dengan demikian, modal kerja merupakan salah satu
faktor kunci yang menentukan kemampuan koperasi dalam menghasilkan pendapatan. Temuan ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh T. Mostiero (2022) yang menemukan bahwa modal usaha
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima di Surakarta, mengindikasikan bahwa
modal usaha merupakan faktor penting dalam menentukan hasil ekonomi bagi pelaku usaha mikro.
Lebih lanjut, analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel
modal adalah 1,526, yang berarti setiap peningkatan satu unit dalam modal kerja akan meningkatkan
pendapatan sebesar 1,526 unit. Koefisien positif ini mengindikasikan hubungan langsung antara kedua
variabel, di mana peningkatan modal akan berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan. Hasil ini
memberikan bukti empiris bahwa modal kerja memiliki peranan strategis dalam mengoptimalkan
kinerja finansial Koperasi Simpan Pinjam Balo’ta. Temuan ini mendukung penelitian Syaifullah (2019)
yang menunjukkan bahwa modal pinjaman, bersama dengan faktor lainnya seperti pengalaman dan
motivasi, memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan pedagang pasar di Kota Makassar. Oleh
karena itu, pengelolaan dan pemanfaatan modal yang tepat sangat diperlukan untuk mendukung
keberlanjutan usaha koperasi.
Selain itu, hasil penelitian ini sejalan dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa modal
merupakan faktor produksi yang sangat vital dalam kegiatan ekonomi, baik untuk sektor mikro maupun
makro. Menurut Solow (1956), faktor modal memegang peranan penting dalam meningkatkan
produktivitas dan pendapatan dalam sistem ekonomi. Dalam konteks Koperasi Simpan Pinjam Balo’ta
Cabang Sumarorong, modal yang digunakan untuk berbagai kegiatan operasional, seperti pemberian
pinjaman kepada anggota dan kegiatan produktif lainnya, terbukti memiliki dampak yang signifikan
terhadap pendapatan yang dihasilkan. Peningkatan modal kerja, yang diinvestasikan dalam aset yang
produktif, memungkinkan koperasi untuk memperluas jangkauannya dan meningkatkan layanan kepada
anggotanya, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan.
Namun, perlu dicatat bahwa meskipun modal memiliki pengaruh yang signifikan, faktor lain
seperti manajemen, pengalaman, dan kebijakan internal koperasi juga turut memainkan peran penting
dalam menentukan hasil akhir. Sebagaimana ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh
ACCESS: Journal of Accounting, Finance and Sharia Accounting Volume 3 No. 1 (April, 2025) 1318
17
Syaifullah (2019), selain modal, faktor-faktor seperti pengalaman usaha dan motivasi juga berkontribusi
signifikan terhadap pendapatan usaha. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun modal kerja sangat
penting, koperasi juga harus memperhatikan aspek lainnya seperti kualitas manajemen dan strategi
pemasaran untuk memaksimalkan potensi pendapatan.
Berdasarkan temuan ini, disarankan agar Koperasi Simpan Pinjam Balo’ta Cabang Sumarorong
terus berupaya dalam meningkatkan modal kerja, baik melalui penambahan simpanan dari anggota
maupun mencari sumber pembiayaan lainnya. Selain itu, penting bagi pengelola koperasi untuk
meningkatkan kualitas manajemen dan pengelolaan sumber daya, serta memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi operasional. Dengan demikian, pengelolaan modal yang efektif dapat mengarah
pada peningkatan pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan, sesuai dengan rekomendasi yang
dikemukakan oleh beberapa peneliti sebelumnya, yang menekankan pentingnya peningkatan modal dan
manajemen usaha untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi pelaku usaha.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa modal kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan Koperasi Simpan Pinjam Balo’ta Cabang Sumarorong Kabupaten Mamasa.
Peningkatan modal kerja terbukti mampu mendorong pertumbuhan pendapatan koperasi, menunjukkan
bahwa pengelolaan dan pemanfaatan modal yang optimal menjadi faktor kunci dalam meningkatkan
kinerja keuangan koperasi. Temuan ini diperkuat oleh bukti empiris dari beberapa penelitian
sebelumnya yang menunjukkan peran strategis modal dalam meningkatkan pendapatan pelaku usaha
mikro dan koperasi. Oleh karena itu, penting bagi koperasi untuk terus meningkatkan kapasitas modal
melalui berbagai upaya seperti peningkatan simpanan anggota dan penguatan manajemen keuangan.
Dengan pengelolaan modal yang efektif dan strategi manajerial yang baik, koperasi dapat mencapai
pertumbuhan pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan
anggotanya
DAFTAR PUSTAKA
Aditia Anwar Aguswijaya. (2021). Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Di Desa Samaturue
Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sinjai. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents,
3(2).
Apriyanti, A. N., & Kirwani. (2013). Analisis Perkembangan Modal Dan Pendapatan Sisa Hasil Usaha Di Kpri
Harapan Mojokerto. Jurnal pendiikan Ekonomi (JUPE) UNESA, 1(3).
Kementerian Koperasi dan UKM. (2021). Data statistik perkembangan koperasi.
Mubarok, N., Jannah, S. A., & Laksanawati, S. (2019). Analisis Identifikasi Masalah Utama Koperasi Di
Kabupaten Banyuasin Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Anggota. I-Economics: A Research Journal on
Islamic Economics, 4(2). https://doi.org/10.19109/ieconomics.v4i2.3039
Muda, I., Vitriano, O., & Handika, R. (2020). Factors Affecting Cooperative Capital Adequacy (A Survey And
Empirical Study Of Indonesia’s Pancasila Economic System). Humanities & Social Sciences Reviews,
8(4). https://doi.org/10.18510/hssr.2020.8438
Musdalifa. (2020). Analisis Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Upaya Optimalisasi Kinerja Karyawan
Kantor Koperasi Simpan Pinjam (Ksp) Balo’ta Tana Toraja. Applied Microbiology and Biotechnology,
2507(1).
Sitanggang, M., Triana, N., & Nadeak, T. (2023). Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Omzet Penjualan
Terhadap Laba Usaha Pada UMKM Saesnack Wangkong Kabupaten Karawang Tahun 2020 2022. Jurnal
Administrasi dan Manajemen, 13(3). https://doi.org/10.52643/jam.v13i3.3492
Solow, R. M. (1956). A contribution to the theory of economic growth. Quarterly Journal of Economics, 70(1).
https://doi.org/10.2307/1884513
Subandi. (2019). Ekonomi Koperasi (Teori & Praktik). Dalam Narratives of Therapists’ Lives.
Syaifullah, S. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang kaki lima di jalan talasalapang
kecamatan rappocini kota makassar. Ekonomi, 1(9).
T. Mostiero, J. (2022). Working Capital Management Practices of Microenterprises in Lipa City as Predictors of
Business Sustainability. International Journal of Research Publications, 104(1).
https://doi.org/10.47119/ijrp1001041720223596
Wahidhani, E. H., & Fitrianti, D. (2022). Pengaruh Modal Kerja Dan Produktivitas Terhadap Profitabilitas Di
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Pendapatan Pada… (Erhan Pirandang, Muhammad Idris, Thanwain)
18
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 10(3).
https://doi.org/10.37641/jimkes.v10i3.1573
Wahyuni, K., & Nahar, A. (2021). Analisis Faktor Pencetus Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Sisa Hasil Usaha Se-
Kabupaten Jepara. Jurnal Ilmiah Aset, 23(1). https://doi.org/10.37470/1.23.1.173
Widiyanto, W., & Utomo, D. C. (2022). Review Penelitian Terkait Tata Kelola Dan Akuntabilitas Koperasi Di
Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT), 13(2).
https://doi.org/10.36694/jimat.v13i2.423
Yani, M., & Albarda. (2022). Design a Non-Banking Financial Transfer Platform for Cooperative Communities.
9th International Conference on ICT for Smart Society: Recover Together, Recover Stronger and Smarter
Smartization, Governance and Collaboration, ICISS 2022 - Proceeding.
https://doi.org/10.1109/ICISS55894.2022.9915185.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Purpose of the study: Cooperative plays an essential role in the rural community. This research provides a thorough impact analysis of cooperative funding in the community. This research comprehensively assesses the contribution of cooperative funding to the North Sumatra community, Indonesia. Methodology: Using the Structural Equation Modeling (SEM) and controlled variable regression methods. The independent variables used in this study are Cooperative member main saving, Cooperative member compulsory saving, Cooperative member voluntary saving, and Bank lending. While the dependent variable used in this study is Cooperative capital adequacy. Main Findings: This research finds that cooperative member savings and bank lending play an essential role in the cooperative capital adequacy. Applications of this study: Furthermore, the study finding that bank lending is a relatively cheap source of capital to the cooperative. Novelty/Originality of this study: Also, the study also findings imply that (i) cooperative capital adequacy heavily depends on cooperative member savings, (ii) bank and cooperative are complements rather than competitors and (iii) four dimensions affecting cooperative capital adequacy are stronger in the simultaneous situation. According to findings implied that have three suggestions on the economic policy. First, advise a policy encouraging more participants in the cooperative. Second, advise another policy encouraging banks to do more collaboration with cooperatives. Third, advise that the policy should be integrated rather than stand-alone.
Article
Full-text available
Banyuasin Regency, especially the Air Kumbang sub-district, has cooperatives in every village, however, existing cooperatives face various problems. identification of initial problems that often occur are as follows: The level of participation of members in the process of developing their organizational activities is still low. The quality and quantity of HR, market access, institutional access, access to finance and information and the use of appropriate technology are still minimal. The low understanding of philosophy, history and cooperative ideology is part of a weakness that has an impact on different perceptions or perspectives that are increasingly distant from their character. Other problems some cooperatives / actors in cooperative management activities tend to be easily intervened. They are only oriented to one side, namely business in order to gain income without consciously making a loss at the expense of their identity. The research method used is qualitative research using Triangulation data analysis techniques. Triangulation is essentially a multi-method approach conducted by researchers when collecting and analyzing data. The basic idea is that the phenomenon under study can be well understood so that high levels of truth can be obtained if approached from various points of view. Photographing a single phenomenon from different points of view will enable reliable levels of truth to be obtained. Therefore, triangulation is an attempt to check the truth of data or information obtained by researchers from various different perspectives by reducing as much bias as possible during data collection and analysis. Based on the results of the analysis found The main problems faced by Cooperatives in Banyuasin district, Early years planning that is not mature, Distrust members to cooperative management, Difficulties in the management of each block / limited knowledge, Limited human resources, Prices of rising goods cause losses, Lack of understanding the duties and authorities of both supervisors and administrators, lack of understanding of the latest cooperative regulations, not understanding members about the main goals and objectives of cooperative formation, lack of management understanding of the objectives and main objectives of cooperatives is to prosper their members, more visible in the field cooperative managers who are paid by members, business development that does not exist, or business managers do not play well. The lack of business development from cooperatives leads to not maximal profits, Lack of knowledge and skills in managing cooperatives (due to self-taught learning) causing financial planning in the beginning not in accordance with implementation, one of which does not take into account inflation, the manager's opening costs and financial reporting. cause members to lack trust in management, financial statement deficits that often occur from year to year, one of the causes is not estimating inflation or rising prices of goods and rising transportation costs during the initial planning of work programs designed. And the steps to improve the welfare of cooperative members are the development of new businesses, holding training and development, and training in the preparation of RAB and financial reports for administrators Abstrak Kabupaten Banyuasin khususnya kecamatan Air Kumbang memiliki Koperasi di setiap desa akan tetapi, koperasi yang telah ada menghadapi berbagai permasalahan. Identifikasi permasalahan awal yang sering terjadi adalah sebagai berikut: Tingkat partisipasi anggota dalam proses pengembangan kegiatan organisasinya yang masih rendah. Kualitas dan kuantitas SDM, akses pasar, akses kelembagaan, akses pembiayaan dan informasi serta penggunaan teknologi tepat guna yang masih minim.Masalah lainnya beberapa pelaku/ perangkat koperasi dalam kegiatan pengelolaan koperasi cenderung mudah terintervensi. Mereka hanya berorientasi pada satu sisi yakni usaha dalam rangka meraih pendapatan dengan tanpa sadar melakukan kerugian dengan mengorbankan jati dirinya. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan tekhnik analisis data Triangulasi. Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multi metode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Berdasarkan hasil analisis ditemukan Masalah utama yang dihadapi oleh Koperasi di kabupaten Banyuasin, Perencanaan awal tahun yang tidak matang, Ketidakpercayaan anggota kepada pengurus koperasi, Kesulitan manajemen tiap-tiap blok/ keterbatasan pengetahuan, Keterbatasan SDM,Harga-harga barang naik menyebabkan kerugian, Kurangnya pemahaman tugas dan wewenang masing-masing baik pengawas maupun pengurus, Kurangnya pemahaman mengenai peraturan-peraturan koperasi terbaru,Tidak mengertinya anggota mengenai sasaran dan tujuan utama dari pembentukan koperasi, Kurangnya pemahaman pengurus akan sasaran dan tujuan utama koperasi adalah untuk mensejahterahkan anggotanya, dilapangan lebih terlihat bahwa pengurus koperasi yang digaji oleh para anggota, Pengembangan bisnis yang tidak ada, atau manajer bisnis nya tidak berperan dengan baik. Kurangnya pengembangan bisnis dari koperasi menyebabkan keuntungan yang tidak maksimal, Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola koperasi (dikarenakan belajar otodidak) menyebabkan perencanaan keuangan diawal tidak sesuai dengan pelaksanaan, salah satunya tidak memperhitungkan inflasi, Ketidakterbukaan pengurus akan pengeluaran biaya-biaya dan pembuatan laporan keuangan, menyebabkan anggota kurang percaya terhadap kepengurusan, Defisit laporan keuangan yang sering terjadi dari tahun ke tahun, salah satu penyebabnya adalah tidak memperkirakan inflasi atau kenaikan harga-harga barang dan kenaikan biaya transportasi pada saat perencanaan awal program-program kerja yang dirancang. Dan langkah-langkah Peningkatan kesejahteraan anggota koperasi adalah Pengembangan bisnis baru, Mengadakan pelatihan dan pengembangan, dan Pelatihan penyusunan RAB dan Laporan Keuangan bagi pengurus Kata Kunci : Koperasi, Identifikasi masalah, Kesejahteraan.
Article
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh tentang perputaran modal kerja, omzet penjualan, dan laba usaha pada UMKM Saesnack WangKong di Kabupaten Karawang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan analisis menggunakan deskriptif verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan data laporan keuangan Saesnack WangKong. Sampel dalam penelitian ini yakni laporan keuangan Saesnack WangKong dari tahun 2020 sampai dengan 2022. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap laba usaha dibuktikan dengan Sig. sebesar 0,444 > 0,05 atau t hitung -0, 775 < 2,032 (2) omzet penjualan berpengaruh terhadap laba usaha dibuktikan dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05 atau t hitung 9,020 < 1,672 (3) perputaran modal kerja dan omzet penjualan secara simultan berpengaruh terhadap laba usaha dibuktikan dengan Sig. 0,000 F tabel 3,28. Untuk nilai determinasi dihasilkan R square 0, 787 atau 78,7% sisanya 21,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kata Kunci: perputaran modal kerja, omzet penjualan, laba usaha
Article
This study aims to build a decision-making model on the amount of working capital needed to increase business productivity so that it will ultimately increase sales turnover. It is expected that if the sales turnover increases, the company's profit will also increase. Working capital and work productivity of MSMEs as variables that affect the profitability or operating income. While the object of research used is MSME actors in the city of Bogor. This type of associative/correlative descriptive research. Arikunto (2006) states that correlative research is research that aims to find whether or not there is a relationship, how close the relationship is, and whether or not the relationship is meaningful. The population in this study are MSME actors spread across the city of Bogor. In this study, multiple linear regression analysis was not performed manually, but by using IBM SPSS Statistics Version 22. The results showed that there was a significant effect of working capital and productivity either partially or simultaneously or simultaneously on profitability. Keywords: Working capital, productivity, and profitability
Article
The purpose of this study is to examine specifically related to the governance and accountability of cooperatives that have been carried out in Indonesia. This study used a qualitative design, with a population of 125 journals and through purposive sampling, a sample of 35 journals was obtained. The results of the journal review can be concluded: (1). The trend of research on governance and accountability of cooperatives in Indonesia is mostly done with a qualitative design, obtained the concept: to improve governance can be done through socialization and training on SPI to managers; comply with ethical principles and rules; the accountability aspect must be audited by KAP; the role of government; principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Measurement of the dimensions of democracy, the quality of human resources, transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Good financial planning, transparency and accountability in financial management, increasing management commitment, knowledge, understanding of the duties and authorities of management regarding business risks and communication. Factors of members, administrators and supervisors as well as honesty and understanding; Sharia good corporate governance requires supervision from the Supervisory Board. Understanding of the important role of cooperatives for improving the community's economy, consistency in preparing financial reports. (2). Based on the quantitative design, it is concluded: cooperative governance and accountability have a positive and significant effect and accountability as a mediating variable on cooperative performance, there is no difference between financial accountability performance before and during the pandemic, cooperative reform has a positive and significant effect on cooperative governance and cooperative governance has no effect on the effectiveness of lending.
Article
The purpose of this study is to analyze the factors that trigger SHU in multi-business cooperatives in Jepara. The object of this research is the multi-business cooperative in Jepara district. The method of data collection in this study uses the method of literature study and documentation carried out at the Department of Cooperatives, small and medium enterprises, Manpower and Transmigration, Jepara. Data were analyzed using multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that the factors that trigger SHU are the number of members, cooperative assets, business volume, own capital and external capital. The results of the t-test analysis show that the number of members, cooperative assets, own capital and outside capital have a positive effect on SHU, while the variable volume of business has a negative effect on the SHU.
Article
I. Introduction, 65. — II. A model of long-run growth, 66. — III. Possible growth patterns, 68. — IV. Examples, 73. — V. Behavior of interest and wage rates, 78. — VI. Extensions, 85. — VII. Qualifications, 91.
Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Di Desa Samaturue Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sinjai. Paper Knowledge . Toward a Media History of
  • Aditia Anwar
Aditia Anwar Aguswijaya. (2021). Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Di Desa Samaturue Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sinjai. Paper Knowledge. Toward a Media History of Documents, 3(2).
Analisis Perkembangan Modal Dan Pendapatan Sisa Hasil Usaha Di Kpri Harapan Mojokerto
  • A N Apriyanti
  • Kirwani
Apriyanti, A. N., & Kirwani. (2013). Analisis Perkembangan Modal Dan Pendapatan Sisa Hasil Usaha Di Kpri Harapan Mojokerto. Jurnal pendiikan Ekonomi (JUPE) UNESA, 1(3).