ArticlePDF Available

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening

Authors:

Abstract

This study aims to examine the effect of Good Corporate Governance and Corporate Social Responsibility on Company Value with Financial Performance as an intervening variable. This study used 17 mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange, selected using the purposive sampling method from the period 2019 to 2023. The statistical method used to test the hypothesis is SEM-PLS (Structural Equation Model - Partial Least Square). The results of this study prove that: 1) Good Corporate Governance has a significant negative effect on Financial Performance and Company Value, 2) Corporate Social Responsibility has a significant positive effect on Financial Performance and Company Value, 3) Financial Performance has a significant positive effect on Company Value, and is able to mediate the effect of Good Corporate Governance and Corporate Social Responsibility on Company Value. The implications are, 1) Good Corporate Governance must be maintained properly so that supervision and control of company activities are maximized so that Financial Performance can be maximized and then have an impact on a positive market response, 2) Corporate Social Responsibility is still carried out to attract investor trust so that they continue to provide a good response so that the company's value increases.
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 12
JIRA@2025
Pengaruh Good Corporate Governance dan
Corporate Social Responsibility terhadap Nilai
Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai
Variabel Intervening
Tika Oktarina1, Maya Novianti2, Lizvan M. Sitorus3, Sucipto Febrianto4
Universitas Pat Petulai-2tikaoktarina66@gmail.com
-2mayanovianti90@gmail.com
-2sitoruslizvan@gmail.com .
-4febriantosucipto@gmail.com
Abstrak -This study aims to examine the effect of Good Corporate Governance and Corporate Social
Responsibility on Company Value with Financial Performance as an intervening variable. This study used 17
mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange, selected using the purposive sampling method from
the period 2019 to 2023. The statistical method used to test the hypothesis is SEM-PLS (Structural Equation
Model - Partial Least Square). The results of this study prove that: 1) Good Corporate Governance has a
significant negative effect on Financial Performance and Company Value, 2) Corporate Social Responsibility
has a significant positive effect on Financial Performance and Company Value, 3) Financial Performance has a
significant positive effect on Company Value, and is able to mediate the effect of Good Corporate Governance
and Corporate Social Responsibility on Company Value. The implications are, 1) Good Corporate Governance
must be maintained properly so that supervision and control of company activities are maximized so that
Financial Performance can be maximized and then have an impact on a positive market response, 2)
Corporate Social Responsibility is still carried out to attract investor trust so that they continue to provide a good
response so that the company's value increases.
Keywords: Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Financial Performance,
Company Value
1. PENDAHULUAN
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan
dengan harga saham. Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi pula nilai perusahaan.
Kekayaan pemegang saham dan perusahaan direpresentasikan oleh harga pasar dari saham
yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan dan manajemen aset (Rodoni,
2014).
Good Corporate Governance adalah suatu sistem yang digunakan untuk menggerakkan dan
mengelola segenap aktifitas perusahaan. Good Corporate Governance (GCG) merujuk pada
seperangkat prinsip, nilai, dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Konsep ini bertujuan
untuk memastikan bahwa perusahaan dijalankan dengan cara yang transparan, adil, dan
bertanggung jawab, dengan memperhatikan kepentingan semua pemangku kepentingan yang
terlibat. GCG melibatkan berbagai aspek, termasuk struktur organisasi, sistem pengambilan
keputusan, pemantauan kinerja, dan pengungkapan informasi. (GRC Indonesia, 2023)
Komponen tersebut penting karena penerapan prinsip Good Corporate Governance secara
konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi
penghambat aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak
menggambarkan nilai fundamental perusahaan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mendorong
penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) oleh
perusahaan di Indonesia. Pasalnya, penerapan GCG di Indonesia saat ini relatif tertinggal
dibandingkan negara-negara di kawasan ASEAN. Penerapan GCG yang baik adalah aspek
utama untuk membangun fundamental perusahaan yang kokoh. Kinerja keuangan perusahaan
tidak akan berkelanjutan bila tidak dilandasi oleh praktik-praktik tata kelola yang baik. Selain itu,
laporan tahunan yang didukung GCG akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik,
yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan investor. Meningkatnya kepercayaan
investor, pada akhirnya bisa mendongkrak investasi baik dari investor dalam negeri maupun
investor asing melalui beragam produk pasar modal di Indonesia maupun melalui investasi
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 13
JIRA@2025
langsung (CNNIndonesia, 2020). Selain Good Corporate Governance, hal yang diduga
mempengaruhi nilai perusahaan adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Beberapa tahun
belakangan ini perusahaan-perusahaan semakin sadar akan pentingnya penerapan dari program
Corporate Social Responsibility sebagai bagian dari strategi bisnis yang diterapkannya .
Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate sosial responsibility (CSR) pada dasarnya
adalah sebuah kebutuhan bagi perusahaan untuk dapat berinteraksi dengan komunitas lokal
sebagai bentuk masyarakat secara keseluruhan. Kebutuhan perusahaan untuk beradaptasi dan
guna mendapatkan keuntungan sosial dari hubungannya dengan komunitas lokal, sebuah
keuntungan sosial berupa kepercayaan. CSR tentunya sangat berkaitan dengan kebudayaan
perusahaan dan etika bisnis yang harus dimiliki oleh budaya perusahaan, karena untuk
melaksanakan CSR diperlukan suatu budaya yang didasari oleh etika yang bersifat adaptif
(Rudito dan Melia, 2022). Laporan keberlanjutan adalah praktik pengukuran, pengungkapan, dan
akuntabilitas kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada
pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal yang menggambarkan laporan tentang
dampak masalah ekonomi, lingkungan, dan sosial (Indrabudiman, 2019). Agency Theory,
Masalah agensi timbul karena adanya konflik kepentingan antara shareholder dan manajer,
karena tidak bertemunya utilitas yang maksimal antara mereka. Sebagai agen, manajer secara
moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal), namun
disisi yang lain manajer juga mempunyai kepentingan memaksimumkan kesejahteraan mereka.
Sehingga ada kemungkinan besar agent tidak selalu bertindak demi kepentingan terbaik principal
(Jensen dan Meckling, 2021). Signaling Theory, Brigham dan Houston (2022) menggunakan teori
Modigliani dan Miller untuk menjelaskan bahwa investor dan manajer memiliki kesamaan
informasi mengenai prospek suatu perusahaan. Teori sinyal dapat disimpulkan sebagai teori
yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, karena teori ini memberikan informasi mengenai
kondisi perusahaan melalui laporan keuangan untuk mengurangi perbedaan informasi. Informasi
diterima oleh investor terlebih dahulu diterjemahkan sebagai sinyal yang baik (good news) atau
sinyal yang jelek (bad news). Jika kinerja keuangan yang dilaporkan oleh perusahaan meningkat
maka informasi tersebut dapat dikategorikan sebagai sinyal baik karena mengindikasikan kondisi
perusahaan yang baik. Sebaliknya jika kinerja keuangan yang dilaporkan menurun maka
perusahaan berada dalam kondisi tidak baik sehingga dianggap sebagai sinyal yang jelek
(Mariani, 2019). Nilai Perusahaan, Menurut Brigham dan Houston (2022 berpendapat bahwa nilai
perusahaan merupakan nilai yang diberikan oleh pasar terhadap kinerja perusahaan. Nilai
tersebut mengindikasikan keinginan dan keyakinan pasar terhadap nilai intrinsik perusahaan.
Apresiasi pasar diindikasikan dengan harga saham di atas nilai buku, dan depresiasi pasar
ditunjukkan dengan harga saham di bawah nilai buku. Jika pasar memberi nilai yang lebih,
berarti menunjukkan pasar menganggap perusahaan memiliki prospek yang baik, demikian pula
sebaliknya. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diproksikan dengan Price to Book Value (PBV)
dan Rasio Tobin’s Q (Weston dan Copeland, 2019). Good Corporate Governance, Good
Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan
seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan
(stakeholder) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris,
dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Tata kelola korporasi suatu sistem yang
digunakan untuk menggerakkan dan mengelola segenap aktifitas perusahaan. Sistem itu
memiliki dampak besar dalam menterjemahkan tujuan usaha ataupun dalam upaya mencapai
tujuan tata kelola korporasi. Dalam penelitian ini, Good Corporate Governance diproksikan
dengan Jumlah Rapat Komite Audit.Corporate Social Responsibility, Pengertian Corporate Social
Responsibility sangatlah beragam tergantung pada visi dan misi perusahaan yang disesuaikan
dengan kebutuhan, kemauan, dan ketertarikan komunitas. Menurut Marnelly (2021) Corporate
Social Responsibility (CSR) adalah komitmen usaha untuk bertindak etis, beroperasi secara
legal, dan berkontribusi untuk meningkatkan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas
hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat yang lebih luas. Dalam
penelitian ini, Corporate Social Responsibility diproksikan dengan CSR Index yang meliputi
kinerja lingkungan dan kinerja sosial Heriyanto (2021). Kinerja Keuangan, Menurut Rudianto
(2022), kinerja keuangan perusahaan adalah hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh
manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola aset perusahaan secara
efektif selama periode tertentu. Salah satu pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah
dengan profitabilitas. Menurut Indrabudiman (2020) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 14
JIRA@2025
untuk menghasilkan laba guna meningkatkan nilai pemegang saham. Dalam penelitian ini, kinerja
perusahaan diproksikan dengan Return On Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) mengacu
pada Fathma (2020) dan Brigham, Houston (2022).
2. METODE
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun 2019 2023. Sedangkan sampel berjumlah 17 perusahaan yang
diambil dengan teknik nonprobability sampling yaitu purposive sampling.. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini untuk pengolahan data menggunakan Structural Equation Model
Partial Least Square, sedangkan dalam hipotesis dengan menggunakan path analysis, berikut
adalah model pengaruh langsung (direct effect) dan tidak langsung (indirect effect) dari variabel
Good Corporate Governance Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan analisa faktor yang dimasukkan untuk memasukkan bahwa
masing-masing pernyataan akan terklarifikasi pada indikator yang telah ditentukan. Pengukuran
validitas dalam suatu data penelitian dilakukan dengan nilai Loadings Factor > 0.7 dan AVE >
0.5.
Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai loading factor semua indikator lebih besar dari kriteria 0.7 artinya
semua indikator dalam dimensi dan variabel memiliki validitas yang baik.
Uji Reliabilitas
Tabel 2 menunjukkan bahwa semua uji reliabilitas (yang meliputi : Cronbachs Alpha, rho_A,
Composite Reliability) diatas kriteria 0.7 untuk semua variabel. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa seluruh variabel adalah reliabel, artinya konsisten dapat dipercaya untuk digunakan
dalam penelitian. Tabel 1. Hasil Uji Validitas
Variabel
Indikator
Loadings
Factor
AVE
Kriteria
Keterangan
GCG
KA
1.000
1.000
0.500
Valid
CSR
EN
0.990
0.910
0.500
Valid
SOS
0.916
0.500
Valid
Kinerja
Keuangan
ROA
0.993
0.986
0.500
Valid
ROE
0.993
0.500
Valid
PBV
0.994
0.989
0.500
Valid
Nilai
Perusahaan
TBQ
0.995
0.500
Valid
Sumber: Data Hasil SmartPLS
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Rho_A
Composite
Reliability
Kriteria
Keterangan
GCG
1.000
1.000
0.700
Reliabel
CSR
1.792
0.953
0.700
Reliabel
Kinerja
Keuangan
0.986
0.993
0.700
Reliabel
Nilai
Perusahaan
0.990
0.994
0.700
Reliabel
Sumber: Data Hasil SmartPLS
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 15
JIRA@2025
Tabel 3. Sub Struktur 1 (GCG, CSR ---> Kinerja Keuangan)
Indikator
Weights
Path Coefficients
R
Square
KA
1.000
-0.278
EN
0.990
0.193
0.056
SOS
0.916
Sumber: Data Hasil SmartPLS
i. Hirarchial Component Model
Tabel 3 menunjukkan nilai koefisien determinasi (R Square) pada substruktur adalah 0.056, yang
artinya secara simultan, total pengaruh GCG dan CSR terhadap Kinerja Keuangan sebesar 5.6%
dan sisanya sebesar 94.4% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel penelitian yang
mempengaruhi Kinerja Keuangan.
Tabel 4 menunjukkan nilai koefisien determinasi (R Square) pada substruktur 1 adalah 0.380,
yang artinya secara simultan, total pengaruh GCG, CSR dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai
Perusahaan sebesar 38% dan sisanya sebesar 62% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel
penelitian yang mempengaruhi Nilai Perusahaan.
ii. Quality Criteria (Model Fit)
Tujuan uji kecocokan model (Model Fit) adalah untuk mengevaluasi secara umum derajat
kecocokan atau goodness of fit antara data dengan model. SmartPLS memiliki beberapa ukuran
seperti pada tabel 5.
Tabel 5 menunjukkan bahwa ketiga ukuran diatas (SRMR, NFI, dan rms Theta) diatas kriteria,
artinya model fit atau dengan kata lain, data cocok dengan model.
iii. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Tabel 6 menunjukkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel eksogen terhadap
variabel endogen. Serta menunjukkan pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen yang
dimediasi oleh variabel Kinerja Keuangan. Total effect GCG terhadap Nilai Perusahaan senilai -
0.322 setelah melalui Kinerja Keuangan, hal ini menunjukkan Kinerja Keuangan mampu
memediasi pengaruh GCG terhadap Nilai Perusahaan dengan arah negatif. Total Effect CSR
sebesar 0.350, hal ini menunjukkan variabel Kinerja Keuangan mampu memediasi pengaruh CSR
terhadap nilai perusahaan dengan arah positif
Tabel 4. Sub Struktur 2 (GCG, CSR, Kinerja Keuangan ---> Nilai Perusahaan)
Variabel
Indikator
Weights
Path
Coefficients
R Square
GCG (X1)
KA
1.000
-0.149
0.380
CSR (X2)
EN
0.990
0.230
SOS
0.916
Kinerja Keuangan (Y1)
ROA
0.993
0.622
ROE
0.993
Sumber: Data Hasil SmartPLS
Tabel 5. Rekapitulasi Kecocokan Model (Model Fit)
Ukuran
Hasil
Kriteria
Keterangan
SRMR
0.024
< 0.08
Model Fit
NFI
0.916
> 0.90
Model Fit
rms Theta
0.044
< 0.12
Model Fit
Sumber: Data Hasil SmartPLS
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 16
JIRA@2025
Tabel 6. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Variabel
Direct
Indirect
Total
Effect
GCG>Kinerja Keuangan>Nilai
Perusahaan
-0.149
-0.173
-0.322
CSR>Kinerja Keuangan>Nilai Perusahaan
0.230
0.120
0.350
Sumber: Data Hasil SmartPLS
Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis
Variabel
T table
(> 1.96)
P Value
(< 0.05)
Keterangan
GCG -> Kinerja Keuangan
4.152
0.000
Signifikan
CSR -> Kinerja Keuangan
2.000
0.048
Signifikan
Variabel
T table
(> 1.96)
P Value
(< 0.05)
Keterangan
GCG -> Nilai Perusahaan
2.064
0.042
Signifikan
CSR -> Nilai Perusahaan
2.294
0.024
Signifikan
Kinerja Keuangan -> Nilai Perusahaan
8.506
0.000
Signifikan
GCG->Kinerja Keuangan->Nilai Perusahaan
3.678
0.000
Signifikan
CSR->Kinerja Keuangan->Nilai Perusahaan
1.869
0.065
Tidak
Signifikan
Sumber: Output PLS
Tabel 8. Jumlah Rapat Komite Audit Terhadap ROA
Jumlah Rapat
ROA
2015
2016
2017
2018
2019
Rata-rata
0-5
0.114
0.097
0.137
0.093
0.078
0.104
6-10
0.066
0.071
0.117
0.160
0.061
0.095
11-15
0.062
0.108
0.047
0.058
0.081
0.071
>15
0.051
0.047
0.097
0.091
0.018
0.061
Sumber: Diolah Peneliti
Uji Hipotesis
Tabel 7 menunjukkan bahwa GCG nilai t-statistics dari variabel ke variabel sebesar 2.064 > 1.96
dengan nilai p-values dari variabel ke variabel 0.042 < 0.05, CSR nilai t-statistics dari variabel
ke variabel sebesar
2.294 > 1.96 dengan nilai p-values dari variabel ke variabel 0.024 < 0.05, Kinerja Keuangan nilai
t- statistics dari variabel ke variabel sebesar 8.506 > 1.96 dengan p-values dari variabel ke
variabel sebesar 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa GCG, CSR dan Kinerja
Keuangan nilai weights dan loading factors adalah
signifikan.
Interpretasi Hasil Penelitian
Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Good Corporate Governance berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Keuangan dengan arah negatif, hal ini ditunjukan dengan t- statistics
senilai 4.152 (> 1.96), p-values senilai 0.000 (< 0.05) dan Path Coefficient senilai -0.278, yang
artinya semakin menurun jumlah rapat komite audit menunjukkan semakin meningkatnya Kinerja
Keuangan.Jumlah rapat komite audit oleh perusahaan yang diungkapkan dalam laporan tahunan
mendapat respon positif dari calon investor. Tabel 8 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah rapat
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 17
JIRA@2025
komite audit pada perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, perusahaan dengan
jumlah rapat komite audit 0-5 memiliki rata-rata ROA sebesar 0.104, perusahaan dengan jumlah
rapat komite audit 6-10 memiliki nilai rata-rata ROA sebesar 0.095, perusahaan dengan jumlah
rapat komite audit 11-15 memiliki nilai rata-rata ROA sebesar 0.071, dan untuk perusahaan
dengan jumlah rapat komite audit lebih dari 15 memiliki nilai rata-rata ROA sebesar 0.061. Hal ini
mendukung hasil hipotesis yang menyatakan bahwa GCG berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Kinerja keuangan.
Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Keuangan, hal ini ditunjukan dengan t-statistics senilai 2.000 (>1.96),
p-values senilai 0.048 (< 0.05) dan Path Coefficient senilai 0.193, yang artinya semakin
meningkat jumlah CSR menunjukkan semakin meningkatnya Kinerja Keuangan. CSR dalam
penelitian ini direfleksikan oleh jumlah CSR kategori Sosial sedangkan Kinerja Keuangan
direfleksikan oleh ROA. Peningkatan jumlah CSR oleh perusahaan dalam laporan tahunan
perusahaan mendapat respon positif dari calon investor. Semakin tinggi jumlah CSR yang
diungkapkan oleh perusahaan membuat investor mempertimbangkan peningkatan kinerja
keuangan perusahaan tersebut. Berikut ini adalah tabel rata-rata jumlah CSR terhadap
ROA:Tabel 9 diatas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah pengungkapan CSR kategori SOS
pada perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, perusahaan dengan jumlah CSR 0-
10 memiliki rata-rata ROA sebesar 0.004, perusahaan dengan jumlah CSR 11-20 memiliki nilai
rata-rata ROA sebesar 0.058, perusahaan dengan jumlah CSR 21-30 memiliki nilai rata-rata ROA
sebesar 0.060, dan untuk perusahaan dengan jumlah CSR lebih dari 30 memiliki nilai rata-rata
ROA sebesar 0.109. Hal ini mendukung hasil hipotesis yang menyatakan bahwa CSR
berpengaruh positif terhadap Kinerja keuangan.
Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Good Corporate Governance berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, hal ini ditunjukan dengan t-statistics senilai 2.064 (>
1.96), p-values senilai 0.042 (< 0.05) dan Path Coefficient senilai -0.149, yang artinya semakin
menurun jumlah rapat komite audit menunjukkan semakin meningkatnya Nilai Perusahaan.Good
Corporate Governance dalam penelitian ini direfleksikan oleh jumlah rapat komite audit
sedangkan Nilai Perusahaan direfleksikan oleh PBV. Penurunan jumlah rapat komite audit oleh
perusahaan yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan mendapat respon positif dari
calon investor. Semakin sedikit jumlah rapat komite audit yang dilakukan oleh perusahaan
membuat investor mempertimbangkan tentang PBV dari perusahaan tersebut. Berikut ini adalah
tabel rata-rata jumlah rapat komite audit terhadap PBV:
Tabel 9. Jumlah CSR Kategori SOS Terhadap ROA
ITEM SOS
ROA
2015
2016
2017
2018
2019
Rata-rata
0-10
0.018
0.000
0.000
0.000
0.000
0.004
11-20
0.010
0.093
0.013
0.110
0.064
0.058
21-30
0.047
0.053
0.075
0.073
0.053
0.060
> 30
0.073
0.081
0.143
0.140
0.108
0.109
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 18
JIRA@2025
Tabel 10. Jumlah Rapat Komite Audit Terhadap PBV
Jumlah Rapat
PBV
2015
2016
2017
2018
2019
Rata-rata
0-5
1.34
1.85
1.56
1.46
1.50
1.54
6-10
0.55
0.89
1.37
1.27
0.65
0.95
11-15
0.64
0.56
0.92
0.69
1.00
0.76
>15
0.65
0.59
0.31
0.61
1.07
0.65
Tabel 11. Jumlah CSR Kategori SOS Terhadap PBV
SOS
PBV
2015
2016
2017
2018
2019
Rata-rata
0-10
0.74
0.63
0.00
0.00
0.00
0.27
11-20
0.07
0.48
1.52
1.41
1.20
0.94
21-30
0.64
1.30
1.03
0.93
0.94
0.97
> 30
0.74
1.90
1.56
1.83
1.28
1.46
Sumber: Diolah Peneliti
Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, hal ini ditunjukan dengan t-statistics senilai
2.294 (> 1.96), p-values senilai 0.024 (< 0.05) dan Path Coefficient senilai 0.230, yang artinya
semakin meningkat jumlah CSR menunjukkan semakin meningkatnya Nilai Perusahaan.
CSR dalam penelitian ini direfleksikan oleh jumlah CSR kategori Sosial sedangkan Nilai
Perusahaan direfleksikan oleh PBV. Peningkatan jumlah CSR oleh perusahaan dalam laporan
tahunan perusahaan mendapat respon positif dari calon investor. Semakin tinggi jumlah CSR
yang diungkapkan oleh perusahaan membuat investor mempertimbangkan peningkatan nilai
perusahaan tersebut. Berikut ini adalah tabel jumlah CSR kategori SOS terhadap PBV.
Tabel 11 diatas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah pengungkapan CSR kategori SOS pada
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, perusahaan dengan jumlah CSR 0-10
memiliki rata-rata PBV sebesar 0.27, perusahaan dengan jumlah CSR 11-20 memiliki nilai rata-
rata PBV sebesar 0.94, perusahaan dengan jumlah CSR 21-30 memiliki nilai rata-rata PBV
sebesar 0.97, dan untuk perusahaan dengan jumlah CSR lebih dari 30 memiliki nilai rata-rata
PBV sebesar 1.46. Hal ini mendukung hasil hipotesis yang menyatakan bahwa CSR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Kinerja Keuangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Nilai Perusahaan, hal ini ditunjukan dengan t-statistics senilai 8.506 (>1.96),
p-values senilai 0.000 (< 0.05) dan Path Coefficient senilai 0.622, yang artinya semakin
meningkat Kinerja Keuangan menunjukkan semakin meningkatnya Nilai Perusahaan.Rata-rata
Kinerja Keuangan pada perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini mengalami
peningkatan dari tahun 2019-2023, begitu juga dengan Nilai Perusahaan dari tahun 2015-2019
yang menunjukkan trend yang meningkat. Kondisi ini membuktikan bahwa Kinerja Keuangan
berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.
Kinerja keuangan dalam penelitian ini direfleksikan oleh ROA yang merupakan perbandingan
laba bersih dengan asset perusahaan sedangkan Nilai Perusahaan direfleksikan oleh PBV.
Peningkatan laba dan asset perusahaan mendapat respon positif dari calon investor. Semakin
tinggi jumlah laba dan asset perusahaan membuat investor mempertimbangkan peningkatan nilai
perusahaan tersebut.
Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja
Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa Kinerja Keuangan mampu memediasi pengaruh
Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan data penelitian ini, trend
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 19
JIRA@2025
rata-rata GCG menurun. Disisi lain, terjadi peningkatan Kinerja keuangan dan nilai perusahaan.
Sehingga dapat dikatakan Kinerja Keuangan dapat memediasi GCG terhadap nilai perusahaan
dengan arah negatif.
Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja
Keuangan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Kinerja Keuangan mampu memediasi pengaruh CSR
terhadap Nilai Perusahaan dengan arah positif. Berdasarkan data penelitian ini, CSR meningkat
dan juga Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan mengalami peningkatan juga. Sehingga dapat
dikatakan Kinerja Keuangan dapat memediasi CSR terhadap nilai perusahaan dengan arah
positif.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data serta interpretasinya maka penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1) Good Corporate Governance berpengaruh negatif signifikan
terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan, 2) Corporate Social Responsibility berpengaruh
positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan, 3) Kinerja Keuangan
berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan, serta mampu memediasi pengaruh
Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan.
a. Implikasi Manajerial
Berdasarkan interpretasi penelitian maka pada penelitian ini dapat ditarik implikasi manajerial
sebagai berikut:
1) Berdasarkan uraian di pembahasan tentang frekuensi rapat komite audit yang tinggi
belum tentu menaikkan kinerja keuangan, maka implikasi manajerial pada penelitian ini
adalah, sebaiknya manajemen harus mempertahankan efektivitas dan efisiensi rapat
komite audit, karena dengan frekuensi rapat komite audit yang banyak tidak menjamin
kinerja keuangan lebih terkontrol. Sedangkan implikasi manajerial bagi investor adalah
sebaiknya berinvestasi pada perusahaan yang memiliki trend kinerja keuangan yang
meningkat, karena dengan frekuensi rapat komite audit yang tinggi tidak menjamin
kinerja keuangan perusahaan meningkat.
2) Berdasarkan uraian di pembahasan tentang semakin banyak CSR yang diungkapkan
semakin tinggi kinerja keuangan, maka implikasi manajerial pada penelitian ini adalah,
sebaiknya manajemen meningkatkan implementasi CSR, selain dikarenakan aturan
yang berlaku, juga dapat meningkatkan legitimasi perusahaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dengan kata lain CSR mengindikasikan
bahwa perilaku etis perusahaan berupa tanggung jawab sosial terhadap lingkungan
sekitarnya mendapat respon oleh para investor. Sedangkan implikasi manajerial bagi
investor adalah sebaiknya berinvestasi pada perusahaan yang lebih banyak
mengimplementasikan CSR, karena dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahan,
yang pada akhirnya memberikan return yang baik kepada investor.
3) Berdasarkan pembahasan pengaruh GCG terhadap nilai perusahaan, implikasi
manajerial pada penelitian ini adalah, sebaiknya manajemen harus meningkatkan
efektivitas dan efisiensi rapat komite audit, untuk meningkatkan nilai perusahaan yang
dapat dilihat dari peningkatan harga saham yang tercermin dari peningkatan PBV.
Sedangkan implikasi manajerial bagi investor adalah sebaiknya berinvestasi pada
perusahaan yang melakukan rapat secara efektif, karena dapat meningkatkan nilai
perusahaan, yang terlihat dari peningkatan harga saham.
4) Berdasarkan pembahasan pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan, implikasi
manajerial pada penelitian ini adalah, sebaiknya manajemen harus meningkatkan
implementasi CSR, karena dapat meningkatkan nilai perusahaan yang dapat dilihat dari
peningkatan nilai PBV. Sedangkan implikasi manajerial bagi investor adalah sebaiknya
berinvestasi pada perusahaan yang lebih banyak mengimplementasikan CSR, karena
dapat meningkatkan nilai perusahan, yang dapat dilihat dari peningkatan harga saham
yang tercermin dari peningkatan nilai PBV, yang pada akhirnya memberikan peningkatan
return kepada investor.
5) Berdasarkan pembahasan pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan,
implikasi manajerial pada penelitian ini adalah, manajemen harus meningkatkan Kinerja
Keuangan yang dapat dilihat dari peningkatan laba dan asset perusahaan, karena dapat
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 20
JIRA@2025
meningkatkan nilai perusahaan yang direfleksikan oleh peningkatan harga saham.
Sedangkan implikasi manajerial bagi investor adalah sebaiknya berinvestasi
pada
perusahaan
yang
mengalami
peningkatan
kinerja
keuangan,
karena
dapat
meningkatkan nilai perusahan, yang dapat dilihat dari peningkatan harga saham, yang pada
akhirnya memberikan peningkatan return kepada investor.
b. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1) Penelitian ini menggunakan dua variabel eksogen yaitu Good Corporate Governance &
Corporate Social Responsibility, satu variabel endogen yaitu Nilai Perusahaan, dan satu
variabel intervening yaitu Kinerja Keuangan, sedangkan masih banyak variabel dan
faktor lain yang dapat memengaruhi Nilai Perusahaan.
2) Pengamatan hanya dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan, sedangkan masih
terdapat sektor lain dapat menjadi bahan penelitian.
3) Keterbatasan metode penelitian, referensi dalam mendukung teori-teori yang digunakan
dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
(IICG), T. I. I. for C. G. (2013) Laporan Hasil Riset dan Pemeringkatan Corporate Governance
Perception Index 2012: Good Corporate Governance dalam Perspektif Pengetahuan.
Agoes, S. and Ardana, I. C. (2014) Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan Membangun Manusia
Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat.
Alfinur (2016) ‘Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan yang Listing di BEI’, JEM, 12(1), pp. 44–50.
Ammann, M., Oesch, D. and Schmid, M. M. (2010) Corporate Governance and Firm Value :
International Evidence *. Ariananda, N. darwis (2013) ‘Pengaruh Return On Equity terhadap
Nilai Perusahaan dengan Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit sebagai Variabel
Pemoderasi’.
Baek, J., Kang, J. and Suh, K. (2004) ‘Corporate governance and firm value : evidence from the
Korean financial crisis’, Journal of Financial Economics, 71, pp. 265–313. doi:
10.1016/S0304-405X(03)00167-3.
Black, B. S., Jang, H. and Kim, W. (2006) ‘Does Corporate Governance Predict Firms Market
Values ? Evidence from Korea’, The Journal of Law, Economics, & Organization, 22(2), pp.
366–413. doi: 10.1093/jleo/ewj018. Bonazzi, L. and Islam, S. M. N. (2007) ‘Agency Theory
and Corporate Governance : A study of the effectiveness of board in their monitoring of the
CEO’, Journal of Modelling in Management, 2(1), pp. 7–23. doi:
10.1108/17465660710733022.
Cahyaningtyas, A. R. and Hadiprajitno, B. (2015) ‘Pengaruh Corporate Governance Perception
Index dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan’, 4(3), pp. 1–12.
Christiawan, Y. J. and Tarigan, J. (2007) ‘Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Hutang, Kinerja dan
Nilai Perusahaan’, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9(1), pp. 1–8.
Dianawati, C. P. and Fuadati, S. R. (2016) ‘Pengaruh CSR dan GCG terhadap Nilai Perusahaan:
Profitabilitas sebagai Variabel Intervening’, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, 5(1).
Effendi, M. A. (2009) The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasinya.
Jakarta: Salemba Empat.
Fawaid, M. I. (2017) Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan
variabel Kinerja Keuangan sebagai variable Intervening. Universitas Islam negeri Maulana
Malik Ibrahim.
Ferial, F., Suhadak and Handayani, S. R. (2014) ‘Pengaruh Good Corporate Governance terhadap
Kinerja Keuangan dan Efeknya terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Pada Badan Usaha Milik
Negara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)’, Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), 33(1), pp. 146–153.
Forum for Corporate Governance in Indonesia (2001) Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit
dalam Pelaksanaan Corporate Governance ( Tata Kelola Perusahaan ). Indonesia: Forum for
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 21
JIRA@2025
Corporate Governance in Indonesia (Seri Tata Kelola Perusahaan, Jilid II).
Ghozali, I. (2013) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 8. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goldwin, J. and Christiawan, Y. J. (2017) ‘Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan sebagai
Variabel Kontrol’, Business Accounting Review, 5(2), pp. 217–228.
Gwenda, Z. (2012) ‘Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance ( GCG ) Pada Variabel
Share Ownership , Debt Rat io , dan Sektor Industri Terhadap Nilai Perusahaan’, pp. 137–
150.
Hadianto, M. L. (2013) Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan
Pengungkapan CSR dan GCG Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada
Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2011).
Halim, H. A. and Christiawan, Y. J. (2017) ‘Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap
Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan sebagai Variabel
Kontrol’, Business Accounting Review, 5(2), pp. 181–192.
Hamdani, M. (2016) Good Corporate Governance (GCG) dalam Perspektif Agency Theory.
Hestin Sri Widiawati (2011) Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan ( Studi
Empiris pada Perbankan di Bursa Efek Indonesia ). Universitas Sebelas Maret.
Horne, J. C. Van and Wachowicz, J. M. (2012) Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Edisi 13).
Jakarta: Salemba Empat.
Hutami, T. R. K. (2014) Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan. Universitas Diponegoro.
Irawan, N. and Devie (2017) ‘Pengaruh Corporate Governance Terhadap Firm Value Dengan
Financial Performance Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan LQ 45 Tahun 2012-
2015’, BUSINESS ACCOUNTING 75 REVIEW, 5(1), pp. 277–288
.
.
Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. 2019. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi 10.
Jakarta.
GRC Indonesia. 2023. Good Corporate Govermance. Jakarta
Daniri, Mas. 2022. Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya Dalam Konsep
Indonesia. Ray Indonesia, Jakarta.
Darmawan, Aldi et al. 2018. Pengaruh Good Corporate Governance Dan Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Secara Berkelanjutan Di Corporate Governance Perception Index (CGPI) Periode
2013-2015). e- Proceeding of Management: Vol.5, No.1 Maret 2018 Hal. 595-605.
Famiyeh, Samuel. 2019. Corporate Social Responsibility and Firm’s Performance: Empirical
Evidence.
Social Responsibility Journal, Vol. 13 Issue 2.
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 22
JIRA@2025
Farida et al. 2019. The Influence of Good Corporate Governance and Corporate Social Responsibility
on Firm Value: Evidence from Indonesia. International Journal of Economics and Financial
Research, Vol. 5, Issue. 7, Hal: 177-183
Fathma Suhairini, Zulfia. 2023. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Efisiensi Operasi, dan Tingkat
Kepemilikan Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Ghozali. 2020. Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square
(PLS).
Semarang: Universitas Diponegoro
Hapsari, Ajeng Andriani. 2019. Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Dan Corporate Social
Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 1, No. 1,
Mei 2018, Hal. 211-222.
Harjoto, Maretno A. and Hoje Jo. 2020. Corporate Governance and CSR Nexus. Journal of Business
Ethics (JBE) special issue.
Organizational Research Methods, Vol. 17 No. 2, pp. 182-209.
Heriyanto. 2019. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Husein, Ananda Sabil. 2020. Penelitian bisnis dan manajemen menggunakan partial least squares
(PLS) dengan smart PLS 3.0. Universitas Brawijaya.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2021. Manajemen Keuangan. Yogyakarta.
& Economics Vol.2, No.1: 41-56.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2022. Metodologi Penelitian Bisnis: Cetakan Kedua.
Yogyakarta: BPFE UGM.
Indriastuti et al. 2020. Information Disclosure on Good Corporate Governance and Corporate Social
Responsibility as Determinants of Firm Value. Advances in Intelligent Systems and Computing
CISIS 2020, AISC 1194, hal. 375382.
Joreskog, K. G., dan Sorbom, D. 1996. LISREL8: User’s reference guide. Mooresville: Scientific
Software.
.Keown, Arthur J., David F. Scott, John D. Martin, dan J. William Petty. 2001. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Khoirunnisa. 2019. Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Lampung.
Khurana, Inder K dan William J Moser. 2019. Institutional Ownership and Tax Aggressiveness.
Latan, H. dan Ghozali. 2020. Partial Least Square: Konsep, Teknik dan Aplikasi SmartPLS 2.0 M3.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 23
JIRA@2025
Lohmoller, J.B. 1989. Latent Variable Path Modeling with Partial Least Squares. Berlin: Springer-
Verlag Berlin Heidelberg.
Mariani, Desy. 2019. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Sosial
Dan Kinerja Lingkungan Sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris Pada Perusahaan
Pertambangan Dan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015).
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7.
Marnelly, T. Romi. 2022. Corporate Social Responsibility (CSR): Tinjuan teori dan praktek di
Indonesia. ejournal unri.
Melawati et al. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance, CSR, Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kinerja Perusahaan. Journal of Economic and Economic Education Vol.4 No.2 Hal:
210-226.
Monks, Robert A.G. 2003. Corporate Governance 3rd Edition. Blackwell Publishing.
Pujana, Gede Ardi Wirasetia. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance Dan Corporate Social
Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi
(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2014). Surabaya: Universitas Airlangga..
Sanchia, Maria Inez dan Tuntun Salamantun Zen. 2015. Impact Of Good Corporate Governance In
Corporate Performance. International Journal of Management and Applied Science Volume-1,
Issue-9, Oct.-2015 Hal. 102- 106.
Sari, Putri Yanindha dan Denies Priantinah. 2018. Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal Nominal Volume VII Nomor 1 Hal.111-125.
Scott, William R. 2014. Financial Accounting Theory: Pearson Education Canada.
Shank, Todd, Ronald Paul Hill, dan John Stang. 2023. Do Investors Benefit From Good Corporate
Governance Emerald Group Publishing Limited, 13, 384- 396.
Sindhudiptha, I Nyoman Swastika Yoga. 2022. Pengaruh Corporate Social Responsibility Pada
Kinerja
Keuangan Perusahaan Dan Implikasinya Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 4.2:388-405. ISSN: 2302-8556.
Soedaryono, Bambang dan Deri Riduifana. 2021. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Nilai Perusahaan melalui Corporate Social Responsibility. Media Riset Akuntansi, Auditing &
Informasi, Vol.13 No.1, April 2013 Hal. 1-34.
Solihin, Ismail. 2008. Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability. Jakarta: Salemba
Empat. Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.
Thomson South-Western.
www.idx.co.id
JURNAL ILMIAH RAFLESIA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2025
Halaman 24
JIRA@2025
Yamin, Sofyan. 2019. Struktural equation modeling: Belajar lebih mudah teknik analisis data
kuesioner dengan lisrel PLS. Jakarta: Salemba Infotek.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Return on Asset, Capital Adequacy Ratio, dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Non Performing Loan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan, (2) Loan to Deposit Ratio berpengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap Nilai Perusahaan, (3) Return on Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, (4) Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan, (5) Corporate Social Responsibility berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan, dan (6) Terdapat pengaruh Kinerja Keuangan (NPL, LDR, ROA, dan CAR) dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Kata kunci: Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Nilai Perusahaan
Article
Full-text available
p>This research aims to obtain empirical evidence about the direct effect of Good Corporate Governance (GCG) on firm value and the indirect effect of GCG on firm value through Corporate Social Responsibility (CSR). Good Corporate Governance elements which were used in this research, board of director size, number of board of director meetings, number of board independent commissioner, number of audit committee meetings, nomination and remuneration committee. This research also used firm’s size, firm’s age and type of industry as control variable. The population of this research was all companies that listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) in 2010. Total sample in this research are 215 firms that selected with purposive sampling. Structural Equation Modeling (SEM) was used to analyze the direct and indirect effect of GCG on firm value through CSR. The result of this research indicates that the GCG which shown as number of board of director have significant direct effect influence on firm value, meanwhile for the indirect effect number of audit committee meetings has significant influence on firm value through CSR. The firm’s size and type of industry as variable control also have a significant influence on CSR, meanwhile firm’s age have no significant influence on CSR. Keywords : Good Corporate Governance (GCG), board of director size, number of board of director meetings, number of board independent commissioner, number of audit committee meetings, nomination and remuneration committee, corporate social responsibility, firm value.</p
Book
Full-text available
Dapat dibeli online di www.imamghozali.com
Article
Full-text available
Some argue that managers over-invest in corporate social responsibility (CSR) activities to build their personal reputations as good global citizens. Others claim that CEOs strategically choose CSR activities to reduce the probability of CEO turnover in a future period through indirect support from activists. Still others assert that firms use CSR activities to signal their product quality. We find that firms use governance mechanisms, along with CSR engagement, to reduce conflicts of interest between managers and non-investing stakeholders. Employing a large and extensive sample of firms within Russell 2000, S&500 and Domini 400 indices during the 1993–2004 period, we find that consistent with the conflict-resolution hypothesis, the CSR choice is positively associated with governance characteristics, including board independence, institutional ownership, and analyst following. In addition, after correcting for endogeneity of CSR engagement, our results show that CSR engagement positively influences operating performance and firm value, supporting the conflict-resolution hypothesis as opposed to the over-investment and strategic-choice arguments. We find only a weak support of the product-signaling hypothesis as a major motive of CSR engagement. Keywordscorporate social responsibility–corporate governance–firm value and performance
Article
This research investigates the role of tax avoidance in mediating the effect of GCG and CSRD on firm value. In this study, the samples were 31 manufacturing companies in the 2016-2019 period with 124 annual report that were processed using SEM-PLS. The results showed that institutional ownership and CSRD did not affect tax avoidance. Meanwhile, the independent board of commissioners affected tax avoidance. Institutional ownership had a negative effect on firm value. Further, independent board of commissioners, CSRD, and tax avoidance positively affected firm value. In this study, tax avoidance could mediate an independent board of commissioners on firm value but failed to mediate the effect of institutional ownership and CSRD with firm value.
Article
The company goal is to maximize the shareholders’ prosperity, not just to maximize profit. The fact is that the company not only has economic responsibility but also social responsibility to the community and its environment. The purpose of this study was to analyze the effect of good corporate governance (GCG) and corporate social responsibility (CSR) on the firm value. The research sample of 15 companies was taken using purposive sampling from companies listed in the LQ-45 on the Indonesia Stock Exchange for the period of 2014-2017. This study uses panel data regression analysis with Random Effect model method. GCG is a representation of managerial ownership, institutional ownership, independent commissioner, and audit committee. The results of this study indicate that there is a significant influence between GCG and CSR on firm value simultaneously. Partially, independent Commissioners and CSR each have an influence on the firm value, but there is an anomaly.
Article
Purpose The concept of corporate social responsibility (CSR) has emerged over the past 30 years to occupy a significant role in certain aspects of the organizational theory. The purpose of this paper is to examine the impact of CSR and firm’s operational competitive performance in terms of cost, quality, flexibility and delivery, as well as the overall performance, from a developing country’s environment. Design/methodology/approach Structural equation modeling was used to study the relationship between CSR, competitive operational capabilities and the overall organizational performance using a survey of informants. Findings Using data from firms in Ghana, the work demonstrates that CSR initiative by firms will have a positive relationship with firm’s operational competitive performance in terms of cost, quality, flexibility and delivery performance, as well as overall performance. Furthermore, the study demonstrates that competitive operational capabilities in terms of cost and flexibility will lead to firms’ overall performance from the Ghanaian business environment, whereas delivery and quality seems to have no positive effect on overall performance. Research limitations/implications The results indicate the relevance and the implications of CSR initiatives on firms’ performance in a developing country such as Ghana. Specifically, the results indicate that when organizations invest in CSR initiatives, they are likely to achieve cost reductions, improved quality, flexibility, improved delivery and overall performance. Practical implications The research shows how CSR initiatives can enhance firm’s operational competitive performance and overall performance. Originality/value The work illustrates and provides some insights and builds on the literature in the area of CSR in a developing country’s environment.
Article
Purpose The purpose of this paper is to examine the continuing search for evidence that good corporate governance leads to positive organizational outcomes, and it presents a unique perspective on this issue based on firm size. Design/methodology/approach The study utilized a comprehensive measure of governance as well as a risk‐adjusted measure of share price in its comparisons between companies known for good governance and broader markets composed of similar‐sized firms. Findings The findings show evidence of better risk‐adjusted performance across all recent sub‐periods (three‐, five‐, and ten‐year) for the firms in the smallest market capitalization category. Better risk‐adjusted returns were earned for only the ten‐year period for the largest firms and the overall US market. Mid‐cap stocks were not significant in any of the three periods studied. The fact that the small cap stocks showed significance for all three sub‐periods indicates the relationship between good corporate governance practices and the financial success of a company is the strongest for smaller firms and is more likely to be experienced in longer time horizons for most firms, small and large. Research limitations/implications Investigations of this seminal issue have produced mixed results because the operational definitions of governance often are too narrow, the timeframes for impact are too constricted, and the comparisons are too broad. In addition, the use of a novel approach for understanding why these findings may hold true provides scholars with new avenues for thinking about and modeling the governance‐performance relationship. Practical implications Good governance matters and requires managers and policy makers to find the appropriate context in order to have meaningful comparisons. Social implications The paper supports the “doing well while doing good” paradigm for both individual and institutional investors' investment choices by showing that selecting firms that practice good corporate governance can be a long‐term value‐maximizing strategy. Originality/value A major nuance from other studies of the impact of a firm's corporate governance performance on its financial performance is the authors' use of four sub‐categories of companies based on market capitalization/firm size. Findings ultimately show whether investors/owners reward corporate governance via stock purchases, and if so, how this relationship may have changed over the past decade according to various markets and risk‐adjusted returns.
Article
In this paper we examine whether institutional ownership affects firm tax aggressiveness. We use five-year cash effective tax rate and yearly permanent book-tax differences to proxy for a firm’s level of tax aggressiveness. Using a sample of firms with institutional ownership data from 1995-2008, we find that firms with higher levels of total institutional ownership are generally more tax aggressiveness. When we evaluate the investment horizon of institutions by dividing total institutional ownership into short-term and long-term institutional ownership, we find that firms with relatively higher levels of short-term institutional ownership generally are more tax aggressive. In contrast, firms with relatively higher levels of long-term institutional ownership are generally less tax aggressive. Overall, our results suggest that short-term institutional shareholders influence firm management into becoming more tax aggressive in an effort to maximize firm value in the short-term. However, institutional shareholders with a longer investment horizon discourage firm tax aggressiveness.