ArticlePDF Available

GAMBARAN KRISTAL URIN PADA MASYARAKAT DENGAN KEBIASAAN MENGONSUMSI SAYUR HIJAU DI KELURAHAN PAGAR DEWA TAHUN 2024

Authors:

Abstract

yang baik untuk tubuh, namun ada beberapa sayur yang bersifat toksik jika dikonsumsi secara berlebihan sehingga dapat membahayakan tubuh, salah satunya seperti sayur bayam yang mengandung oksalat. Sayuran yang mengandung tinggi oksalat dapat membahayakan, karena bersifat toksik bagi tubuh manusia yang dapat mengganggu fungsi ginjal. Oksalat akan bersenyawa dengan kalsium sehingga menyebabkan kristal kalsium oksalat, ketika mengalami peningkatan jumlah kristal kalsium oksalat dapat berisiko terjadinya proses pembentukan batu saluran kemih. Batu Saluran Kemih sangat berisiko terjadi pada laki-laki dengan rentang usia 40 hingga 65 tahun. Peneliti bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kristal Urin Pada Pengonsumsi Sayur Hijau Di Kelurahan Pagar Dewa tahun 2024. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu mengamati kristal urin pada pengonsumsi sayur hijau di Kelurahan Pagar Dewa dengan teknik total sampling. Pemeriksaan kristal urin dilakukan dengan metode mikroskopis urin. Analisis data yang digunakan analisa univariat. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Hampir seluruh 89% responden berusia dewasa dengan konsumsi sayur yang Hampir sebagiaan besar 76% responden kurang mengonsumsi sayur hijau dan Hampir keseluruhan 79% responden tidak ditemukan kristal urin. Kesimpulan : Diperoleh dari konsumsi sayur yang kurang terdapat 14% positif dan 86% negatif sedangkan dari konsumsi sayur yang cukup terdapat 44% positif dan 56% negatif dengan frekuensi usia hampir seluruh 86% dewasa.
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science ISSN 2808-8492
Vol 4 No 2 Desember 2024
67 | N u r r i s y a h e t a l .
GAMBARAN KRISTAL URIN PADA MASYARAKAT DENGAN KEBIASAAN
MENGONSUMSI SAYUR HIJAU DI KELURAHAN PAGAR DEWA TAHUN
Gita Nurrisyah Asri1, Heru Laksono1*, dan Putri Widelia Welkriana1
1Prodi DIII Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Bengkulu
E-mail: heru@poltekkesbengkulu.ac.id
ABSTRACT
Background : Vegetables are foods that contain lots of vitamins, minerals and antioxidants which are good
for the body, however there are some vegetables which are toxic if consumed excessively and can harm the
body, one of which is spinach which contains oxalate. Vegetables that contain high levels of oxalate can be
dangerous, because they are toxic to the human body and can interfere with kidney function. Oxalate will
combine with calcium, causing calcium oxalate crystals. When the number of calcium oxalate crystals
increases, there is a risk of urinary tract stone formation. Urinary tract stones are very risky in men aged 45 to
60 years. Researchers aim to determine the description of urine crystals in green vegetable consumers in
Pagar Dewa Village in 2024. Method : the type of research used was a descriptive method, namely
observing urine crystals in green vegetable consumers in Pagar Dewa Village using a total sampling
technique. Urine crystal examination is carried out using the urine microscopic method. Data analysis used
univariate analysis. Results : The results of this study show that almost 89% of respondents are adults with
vegetable consumption. Nearly 76% of respondents do not consume enough green vegetables and almost all
79% of respondents did not find urine crystals. Conclusion : It was found that from insufficient vegetable
consumption there were 14% positive and 86% negative, while from sufficient vegetable consumption there
were 44% positive and 56% negative with an age frequency of almost 86% of adults.
Keywords: green vegetable, urine crystals, urinary tract stones
ABSTRAK
Latar belakang : Sayuran merupakan makanan yang memiliki banyak vitamin, mineral serta antioksidan
yang baik untuk tubuh, namun ada beberapa sayur yang bersifat toksik jika dikonsumsi secara berlebihan
sehingga dapat membahayakan tubuh, salah satunya seperti sayur bayam yang mengandung oksalat. Sayuran
yang mengandung tinggi oksalat dapat membahayakan, karena bersifat toksik bagi tubuh manusia yang dapat
mengganggu fungsi ginjal. Oksalat akan bersenyawa dengan kalsium sehingga menyebabkan kristal kalsium
oksalat, ketika mengalami peningkatan jumlah kristal kalsium oksalat dapat berisiko terjadinya proses
pembentukan batu saluran kemih. Batu Saluran Kemih sangat berisiko terjadi pada laki-laki dengan rentang
usia 40 hingga 65 tahun. Peneliti bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kristal Urin Pada Pengonsumsi
Sayur Hijau Di Kelurahan Pagar Dewa tahun 2024. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan metode
deskriptif yaitu mengamati kristal urin pada pengonsumsi sayur hijau di Kelurahan Pagar Dewa dengan teknik
total sampling. Pemeriksaan kristal urin dilakukan dengan metode mikroskopis urin. Analisis data yang
digunakan analisa univariat. Hasil : 89% responden berusia dewasa dengan konsumsi sayur yang Hampir
sebagiaan besar 76% responden kurang mengonsumsi sayur hijau dan 79% responden tidak ditemukan kristal
urin. Kesimpulan : Diperoleh dari konsumsi sayur yang kurang terdapat 14% positif dan 86% negatif
sedangkan dari konsumsi sayur yang cukup terdapat 44% positif dan 56% negatif dengan frekuensi usia
hampir seluruh 86% dewasa.
Kata Kunci: Sayur hijau, kristal urin, batu saluran kemih
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science ISSN 2808-8492
Vol 4 No 2 Desember 2024
68 | N u r r i s y a h e t a l .
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang kaya akan aneka sayuran. Sayuran merupakan
makanan yang memiliki banyak vitamin dan mineral serta antioksidan yang dapat
meningkatkan imunitas yang dapat menjaga tubuh dari infeksi. Sayur juga mengandung
serat yang dapat menurunkan berat badan karena mampu memberikan rasa kenyang yang
lebih lama. Kebanyakan makanan khas Indonesia menggunakan sayuran sebagai
pendamping makanan pokok sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan gizi. Salah satu
sayuran yang banyak digemari yaitu seperti daun ubi, kangkung, bayam dan banyak lainnya
(Coker et al., 2018).
Beberapa sayur yang bersifat toksik jika dikonsumsi secara berlebihan sehingga
dapat membahayakan tubuh, salah satunya seperti sayur bayam yang mengandung Oksalat.
Sayuran yang mengandung tinggi oksalat dapat membahayakan, karena bersifat racun bagi
tubuh manusia sehingga dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Oksalat bersenyawa dengan
kalsium sehingga menyebabkan kristal kalsium Oksalat. Kalsium Oksalat adalah zat sisa
yang bersifat padat dan tidak larut, sehingga mengendap dan bisa menjadi kristal di dalam
jaringan. Kristal ini terbentuk akibat hasil akhir metabolisme yang ada di dalam jaringan
tumbuhan. (Hasin et al, 2019).
Kristal urine terbentuk di saluran kemih yang dan keluar melalui urine. Jika
berlangsung lama maka akan menumpuk dan menjadi batu saluran kemih (BSK).
Pembentukan kristal di urin dapat berkaitan dengan konsentrasi dari berbagai garam di
urine sehingga metabolisme makanan dan cairan yang masuk berdampak pada perubahan
yang terjadi di dalam urine seperti perubahan pada pH dan suhu, yang dapat mengubah
garam dalam air seni membentuk kristal. (Farizal, 2018).
Pada pemeriksaan sedimen urine kristal urin dapat di temukan pada pasien yang
memiliki keluhan ataupun pasien yang sehat. Dalam kondisi yang normal Kristal urine
ditemukan dalam jumlah yang sedikit seperti kristal ca oxalate, amorf, asam urat, namun
kristal-kristal tersebut bisa menjadi penyakit batu saluran kemih jika dibiarkan dalam waktu
yang lama. Jika ditemukan jenis kristal seperti cystine dan leusin maka itu bisa memberi
suatu informasi sebagai adanya penyakit. Terbentuknya Kristal di Saluran kemih
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science ISSN 2808-8492
Vol 4 No 2 Desember 2024
69 | N u r r i s y a h e t a l .
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsumsi obat, kurang konsumsi air, makanan
yang kurang terjaga serta aktifitas fisik yang berlebih. (Putra, 2020).
Batu saluran kemih terbentuk akibat kristal yang ada di dalam saluran kemih. Batu
saluran kemih adalah kondisi klinis yang dijumpai pada bagian saluran kemih (renal, ureter,
vesica urinaria) namun yang paling sering dijumpai pada bagian pelvis, renal calyces dan
ginjal. Laki-laki dengan rentang usia 40 hingga 65 tahun sangat beresiko terjadi batu salura
kemih karena laki-laki memiliki saluran kemih yang lebih panjang dari perempuan. Selain
itu, kadar kalsium dalam urine laki-laki lebih tinggi, dan memiliki kebiasaan menahan
buang air kecil dan pola makan yang kurang baik juga bisa menjadi salah satu faktor terjadi
nya batu saluran kemih. (Trisnawati et al, 2018).
Kristal urin dapat ditemukan pada orang dengan kondisi sehat, namun kristal urin
akan menjadi masalah ketika mengalami peningkatan jumlah sehingga berisiko terjadinya
proses pembentukan batu saluran kemih. Penyakit dengan urutan ketiga tertinggi dibidang
Urologi adalah Batu saluran kemih. Salah satu penyebab terbentuknya batu saluran kemih
adalah dengan mengonsumsi sayur yang mengandung Oksalat, dan masyarakat indonesia
sangat gemar mengonsumsi sayur dan menjadikannya pendamping makanan pokok sehari-
hari. Sentra Informasi Keracunan Nasional Dan Badam POM RI (2012) mengatakan rata-
rata dosis letal asam oksalat pada manusia dewasa hanya 15-30 gram. karena itu peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul Gambaran Kristal Urin Pada Pengonsumsi
Sayur Hijau di Kelurahan Pagar Dewa untuk melihat bagaimana gambaran konsumsi sayur
hijau yang mengandung oksalat secara berlebih terhadap peningkatan kristal urin yang
dapat berisiko terbentuknya batu saluran kemih.
Menurut Data Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu
Kelurahan Pagar Dewa merupakan kelurahan dengan populasi laki-laki terbanyak di urutan
pertama sejumlah 10.905 jiwa setelah Kelurahan Betungan 7.045 jiwa, Kelurahan Sukarami
6.747 jiwa, Kelurahan Bumi Ayu 5.393 jiwa, Kelurahan Sumur Dewa 4.913 jiwa,
Kelurahan Pekan Sabtu 4.685 jiwa. Kelurahan Pagar Dewa juga memiliki penduduk
terbanyak dari seluruh kelurahan dengan jumlah 21.633 jiwa. Peneliti memilih wilayah
Pagar Dewa berdasarkan survei awal yang dilakukan dengan populasi laki-laki yang lebih
banyak dibanding populasi perempuan. Sesuai dengan kriteria yang diambil peneliti yaitu
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science ISSN 2808-8492
Vol 4 No 2 Desember 2024
70 | N u r r i s y a h e t a l .
dominan pada laki-laki karena batu saluran kemih sangat berisiko terjadi pada laki-laki
dibandingkan perempuan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggambarkan suatu
phenomena yang terjadi pada masyarakat. Responden yang teribat sebanyak 38 orang.
Analis data menggunakan aplikasi SPSS. Menggunakan pendekatan cross sectional untuk
mendapatkan gambaran ada tidaknya kristal urin (Abduh et al., 2022). Pada penelitian ini
penulis ingin mengamati bagaimana Gambaran Kristal Urin Pada Orang Dengan Kebiasaan
Mengkonsumsi Sayur Hijau Di Kelurahan Pagar Dewa.
HASIL
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Pada Masyarakat dengan Konsumsi Sayur Hijau
Usia
(Tahun)
N
%
Dewasa (19-59)
34
89
Lansia (60+)
4
11
Total
38
100
Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebanyak 89% responden berusia dewasa dan 11% responden
berusia lansia.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Porsi Konsumsi Sayur Hijau Pada Masyarakat Kelurahan
Pagar Dewa
Porsi Sayur
N
Prosenatse (%)
Kurang
29
76
Cukup
9
24
Lebih
0
0
Total
38
100
Tabel 4.2 hampir sebagian besar 76% masyarakat Kelurahan Pagar Dewa kurang
mengonsumsi sayur hijau dan sebagian kecil 24% cukup mengonsumsi sayur hijau.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kristal Urin Pada Masyarakat yang Konsumsi Sayur Hijau
Kelurahan Di Pagar Dewa
Kristal urin pada pengonsumsi
sayur hijau
N
Prosenatse (%)
Ditemukan kristal urin
8
21
Tidak ditemukan kristal urin
30
79
Total
38
100
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science ISSN 2808-8492
Vol 4 No 2 Desember 2024
71 | N u r r i s y a h e t a l .
Tabel 4.3 diketahui sebagian kecil dari responden ditemukan kristal urin yaitu 21%, dengan
jenis kristal ca oksalat sebagian kecil 15% kristal asam urat sebagian kecil 5%, dan tidak
ditemukan kristal urin hampir seluruh 79%.
PEMBAHASAN
Berdasarkan kadar kristal urin pada masyarakat dengan kebiasaan mengonsumsi
sayur hijau di Kelurahan Pagar Dewa RT 42 RW 08 Kota Bengkulu didapatkan hasil bahwa
sebagian kecil (21%) ditemukan kristal urin yaitu sebanyak 8 orang. 8 orang yang
ditemukan kristal urin ternyata mengonsumsi sayur hijau dengan Porsi yang sesuai dengan
anjuran WHO yaitu sebanyak 250 gram atau setara dengan 2 porsi, didapatkan hasil yang
positif kemungkinan disebabkan berbagai faktor seperti mengonsumsi makanan dengan
kandungan yang dapat meningkatkan kristal dalam urin, kurangnya konsumsi air putih.
Terdapat juga hampir sebagian besar (79%) masyarakat tidak ditemukan kristal urin yaitu
sebanyak 30 orang. Responden yang tidak ditemukan kristal urin juga bisa dipengaruhi oleh
pola hidup, pola makan yang baik dan konsumsi air putih yang cukup.
Hasil penelitian menunjukkan ristal kalsium oksalat paling banyak ditemukan.
Kalsium oksalat adalah senyawa yang sulit larut dalam air sehingga mengakibatkan
pengeluaran urin terhambat. (Sulistiyowati et al., 2013).
Batu saluran kemih lebih berisiko terjadi pada laki-laki 3-4 kali dari wanita. Hal ini
disebabkan karena kadar sitrat air kemih sebagai penghambat terjadinya batu pada wanita
lebih tingga dari pada laki-laki dan kadar kalsium pada air kemih sebagai bahan utama
pembentukan batu pada wanita lebih rendah dari pada laki-laki. (Hasanah, et al., 2016)
Kristal dalam urin bisa menunjukkan adanya gangguan pada fungsi ginjal. Selain itu
terbentuknya kristal dalam urin bisa sebagai informasi adanya infeksi yang memungkinkan
timbulnya penyakit kencing batu. Kecing batu ditandai dengan terbentuknya batu pada
saluran kemih. (Hasanah, et al., 2016)
Penelitian ini sejalan dengan (Sulistiyowati et al., 2013) Faktor risiko yang
berhubungan dengan kejadian kristal urine batu saluran kemih di Desa Mrisi Kecamatan
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, penduduk laki-laki di desa ini memiliki kebiasaan
mengonsumsi sayur dengan kandungan oksalat yang tinggi lebih dari 2 kali sehari sehingga
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science ISSN 2808-8492
Vol 4 No 2 Desember 2024
72 | N u r r i s y a h e t a l .
mempunyai probabilitas untuk mengalami kejadian kristal batu saluran kemih dalam urin
sebesar 45,86% cukup besar.
Penelitian ini juga sejalan dengan (Ayu et al., 2022) Hasil dari penelitian ini
ditemukan kristal urine sebanyak (73%) dengan kategori abnormal, dan sebnayak (27%)
pada kategori normal. Sebagian besar kristal urine dengan kategori abnormal ditemukan
pada responden laki-laki usia 26-35 tahun dengan faktor sudah bekerja >5 tahun, jarang
mengonsumsi air putih, sering menahan buang air kecil, serta bekerja pada suhu di atas
30.0° C.
Penelitian ini juga sejalan dengan (Subhan et al., 2019), dengan menggunakan 30
sampel urine, dimana 15 sampel berasal dari warga kelompok vegetarian dan 15 sampel
lainnya dari warga kelompok non-vegetarian. Setelah dilakukan pemeriksaan 15 sampel
urine warga kelompok vegetarian, didapatkan (60%) dari 9 sampel urine dinyatakan positif
adanya kalsium oksalat di dalam urine dan (40%) dari 6 sampel urine tidak ditemukan
kristal urine. Sedangkan, hasil pemeriksaaan 15 sampel dari kelompok non-vegetarian
100% sama sekali tidak ditemukan kristal urine atau dinyatakan negatif.
Penelitian ini memiliki kekurangan yaitu terbatasnya jumlah sampel yang akan
diperiksa. dikarenakan banyak masyarakat yang menolak untuk menjadi responden
disebabkan berbagai alasan dan banyak dari masyarakat yang tidak berada di rumah.
KESIMPULAN
Setelah didapatkan hasil dari penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan:
1. Hampir seluruh 89% responden berusia dewasa
2. Hampir sebagian besar 76% responden kurang mengonsumsi sayur hijau
3. Hampir keseluruhan 79% responden tidak ditemukan kristal urin.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada seluruh responden yang telah bersedia mengikuti kegiatan ini.
Serta terima kasih kepada Kelurahan Pagar Dewa, Laboratorium Poltekkes Kemenkes
Bengkulu dan semua rekan-rekan yang sudah mendukung serta membantu dalam proses ini
berlangsung.
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science ISSN 2808-8492
Vol 4 No 2 Desember 2024
73 | N u r r i s y a h e t a l .
DAFTAR PUSTAKA
Abdel-Moemin, A. R. (2014). Oxalate Content of Egyptian Grown Fruits and Vegetables
and Daily Common Herbs. Journal of Food Research
Abduh, M., Alawiyah, T., Apriansyah, G., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2022). Survey
Design: Cross Sectional dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains Dan
Komputer.
Ayu, I., Dwipayanti, K., Bekti, H. S., Dewi, C., & Hana, W. (2022). Gambaran Kristal
Urine Pada Pekerja Bata Merah Di Desa Keramas , Pendahuluan Desa Keramas Merupakan
Salah Satu Bagian Dari Wilayah Kecamatan Blahbatuh , Kabupaten Gianyar , Yang
Terkenal Dengan Industri.
Coker, C., Greene, E., Shao, J., Enclave, D., Tula, R., Marg, R., Jones, L., Hameiri, S.,
Cansu, E. E., Initiative, R., Maritime, C., Road, S., Çelik, A., Yaman, H., Turan, S., Kara,
A., Kara, F., Zhu, B., Qu, X., … Tang, S. (2018).
Exsa Hadibrata, S. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Batu
Ginjal. Penelitian Perawat Profesional, Volume 4 N.
Faila, Y., Nurullita, U., & Widodo, S. (2019). Faktor Yang Berhubungan Dengan
Terbentuknya Kristal Urine Pada Pekerja Industri Logam (Studi Pada Pekerja Industri
Logam Di Desa Hadipolo Kabupaten Kudus)
Farizal, J. (2018). Hubungan Kebiasaan Lama Duduk Terhadap Proses Terbentuknya
Kristal Urin Pada Penjahit Di Wilayah Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public
Health.
Gratiana, R. C. (2019). Gambaran Kristal Sedimen Urin Pada Sopir Bus di Terminal Bus
Oebobo Kota Kupang Tahun 2019. Poltiteknik Kesehatan Kemenkes Kupang,
Hasanah, U. (2016). Mengenal Penyakit Batu Ginjal. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera.
Hasin, A., & Zain, R. (2019). Analisis Kadar Kalsium Oksalat (Cac2o4) Pada Daun Dan
Batang Tanaman Bayam Di Pasar Tradisional Kota Makassar. Jurnal Media Laboran.
Isnaeni, Pertiwi, Ana, Iriantom, And, Agus, & And, A. (2012). Analisis Urinalisis Rutin.
Jurnal Kesehatan, 6(6), 933.
Kaniya, T. D., & Uyun, D. (2020). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Ct-Scan Non
Kontras Pada Pasien Batu Saluran Kemih Pendahuluan. 11(1),
Notoatmodjo, S. (2010). Metodolgi Penelitian Kesehatan. In Rineka Cipta (Vol. 1, p. 243).
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science ISSN 2808-8492
Vol 4 No 2 Desember 2024
74 | N u r r i s y a h e t a l .
Purwaningsih, N. V. (2018). Perbandingan Pemeriksaan Leukosit Urine Segar Dengan
Setelah 2 Jam Di Suhu Kamar. The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory
Technologist, 1(2), 14.
Putra, R. I. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Asfiksia. Stikes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya,
Qoyyim, A. (2019). Urin Pekerja Bangunan Di Jatinagara Kabupaten Ciamis. Jurnal An
Nasher, 1(1), 18.
Risma, Z. (2018). Gambaran hasil Pemeriksaan Keton Urin segera dan ditunda metode
rothera. Unimus Repository, 615.
Setiawan, L. (2019). BAB II Tinjauan Pustaka : Ilustrasi. Penerapan Metode DMAIC Pada
Program Pengendalian Pencemaran Udara Di Perusahan Baja PT. XYZ.
Subhan, S., Kristinawati, E., & Getas, I. (2019). Perbedaan Jumlah Kalsium Oksalat Urine
Metode Sedimentasi Antara Kelompok Vegetarian Dengan Non - Vegetarian. Jurnal Analis
Medika Biosains (JAMBS),
Sulistiyowati, R., Setiani, O., & Nurjazuli, N. (2013). Faktor Risiko Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kristal Batu Saluran Kemihdi Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo
Kabupaten Grobogan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 12(2)
Tandjungbulu, Y. F., Herman, Nurdin, Virgiawan, A. R., Askar, M., & Nurfadillah, B.
(2023). Variasi Hasil Pemeriksaan Sedimen Urin Pada Pasien Suspek Infeksi Saluran
Kemih. Jurnal Media Analis Kesehatan,
Trisnawati, E., & Jumenah, J. (2018). Konsumsi Makanan yang Berisiko terhadap Kejadian
Batu Saluran Kemih. Jurnal Vokasi Kesehatan, 4(1), 46.
Yunus, R., & Yuniarty, T. (2016). Gambaran Hasil Pemeriksaan Kristal Urin Dari Orang
Yang Meminum Air Minum Kemasan Isi Ulang (Air Galon) Dan Orang Yang Meminum
Air Minum Dari Sumur Gali. Meditory, 4(1), 16.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Penelitian dilakukan untuk mencari suatu masalah yang belum pasti kebenaran nya, dengan sebuah ilmu pengetahuan dapat ditemukan dari inti permasalahan. Dalam meneliti ada suatu metode dan tidak sembarang metode yang akan digunakan dengan pendekatan kualitatif, kuantitatif, kombinasi, atau pengembangan, setelah itu ada desain. Tujuan dari tulisan yaitu memberikan gambaran bagaimana melaksanakan penelitian dengan survey. Metodologi yang digunakan dalam menyelsaikan makalah ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Kegiatan ini mengkaji kritis pemikiran tokoh-tokoh dan literatur buku, jurnal, dan yang berkaitan lainnya yang memang sesuai dengan materi yang akan disajikan. Desain Cross Sectional merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Desain ini dapat mengetahui dengan jelas mana yang jadi pemajan dan outcome, serta jelas kaitannya hubungan sebab akibatnya.
Article
Full-text available
Membuat bata merah secara manual merupakan pekerjaan yang rentan terhadap suhu panas dan dehidrasi, yang jika dibiarkan dapat memicu terbentuknya kristal urine. Terbentuknya kristal urine oleh lingkungan panas dipengaruhi jumlah cairan dan elektrolit tubuh yang tidak cukup,menyebabkan kepekatan urine bertambah sehingga mendorong terbentuknya kristal dan batu di saluran kemih. Keberadaaan kristal dalam urine dapat mengindikasikan adanya gangguan pada fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kristal urine pekerja bata merah di Desa Keramas, Belabatuh, Gianyar. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja bata merah di Desa Keramas, yang berjumlah 167 orang. Besarnya sampel ditentukan dengan metode Roscoe yaitu sebanyak 30 orang. Pemeriksaan sedimen urine dilakukan dengan metode mikroskopik. Hasil penelitian yaitu ditemukan kristal urine (73%) pada kategori abnormal, dan (27%) pada kategori normal. Jenis kristal urine yang ditemukan yaitu kalsium oksalat (81%), kristal urat amorf (31%), kristal asam urat (23%), dan kristal triple fosfat (8%). Simpulan pada penelitian, berdasarkan karakteristik responden kristal urine abnormal sebagian besar ditemukan pada responden laki-laki , usia 26-35 th, sudah bekerja >5 tahun, kurang mengonsumsi air putih, sering menahan buang air kemih, serta bekerja pada suhu di atas 30.0° C.
Article
Full-text available
Vegetarian dikenal dengan pola makan yang unik karena hampir seluruh makanannya berasal dari tumbuh - tumbuhan seperti sayur, buah, padi-padian, dan kacang - kacangan. Tujuan untuk mengetahui jumlah kalsium oksalat urine metode sedimentasi antara kelompok vegetarian dengan Non-vegetarian. Metode Penelitian ini dilaksanakan dengan desain penelitian Obsevational Analitik. Berdasarkan waktunya penelitian ini bersifat cross sectional, melakukan observasi dan pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama, artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Analisis data menggunakan uji non parametric yaitu menggunakan uji Mann Whitney (U-Test), yang digunakan untuk menguji dua sampel yang berbeda dengan bentuk data Ordinal, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Didapatkan kristal oksalat dalam urine kelompok vegetarian, yaitu 15 sampel urine, dimana 9 (60%) sampel positif mengandung kristal oksalat , dan 6 (40%) sampel tidak mengandung kristal oksalat melainkan hanya sel epitel. Sedangkan, pada 15 (100%) sampel Urine kelompok Non-Vegetarian sampel negatif mengandung kristal oksalat. Ada Perbedaan jumlah kristal oksalat urine metode sedimentasi antara kelompok vegetarian dengan non-vegetarian.
Article
Full-text available
Background: Urinalysis is a parameter often requested by clinicians. The urinalysis parameters consist of macroscopic, microscopic or sedimental examination and urine chemistry examination. Urine examination is very important, especially in making the diagnosis. Procrastination delay results in errors in diagnosis and administration of drugs that lead to adverse outcomes of patients, analysis should be performed no later than 4 hours after sampling. Urine has a stability at room temperature ie for 1 hour, if urine is silenced long then the bacteria will multiply, so it can decompose NH3 (ammonia) which is alkaline. Under alkaline conditions, the pH in the urine will increase. This may affect the sediment component in the urine to rapid lysis so that the amount will be reduced General purpose of this study to determine the difference results of examination of fresh urine leukocytes compared after 2 hours at room temperature. Method: descriptive observasional with number of sample counted 20 sample. Result: Based on the test result, the positive percentage value in fresh urine is 100% and the positive percentage value in urine after 2 hours is 70%. In the Wilcoxon statistical test obtained p-value 0.05). Conclusion: Based on the research that has been done then it can be concluded that there are differences in the results of fresh urine leukosit better than urine after 2 hours at room temperature. Keywords: Leukocyte urine, Fresh urine, delay.
Article
Full-text available
Egyptian dieticians typically rely on foreign databases to find out oxalate content of food due to unavailability of local databases. The soil, fertilizers, climate and cultivars are often very different. Therefore, the purpose of this study is to establish a local database of oxalate content in Egyptian grown fruits and vegetables and selected daily common herbs. The current study analysed the total and the soluble oxalate in 37 Egyptian grown fruits, vegetables and 9 commonly used herbs. Two methods were used for screening the Egyptian foods for oxalate concentration; the first method was AOAC 1999 and the second was enzymatic method. Total oxalate varied greatly among the vegetables examined, ranging from 4 to 917 mg/100 g F.W. Total oxalate of analysed fruits ranged from 9 to 50 mg/100 g F. W. There is a strong correlation found between the two methods used. Vegetables were classified into 4 categories; low oxalate concentration containing less than 10 mg of oxalic acid /100 g F.W., such as cabbage, courgette, cucumbers, garlic, spring onions and turnip. Moderate oxalate concentration vegetables containing 10-25 mg/100 g F. W., such as aubergine, field bean, corn, peppers and watercress. High oxalate concentration vegetables containing 26-99 mg/100g F.W., such as f?l, green beans, celery, mallow, okra and sweet potatoes. Very high oxalate concentration containing 100-900 mg/100g F.W. such as Swiss chard, molokhia, purslane and vine leaves (fresh). Extensive amounts of total oxalate (201-4014 mg/100 g D.W.) were found in daily common herbs such as caraway seed, green cardamom, cinnamon, coriander seeds, cumin, curry powder, ginger and turmeric powder.
Article
Background: Urine crystals are conditions in which the formation of stones in the outlet of the urine can be in the kidneys, ureters, bladder and urethra. The incidence of urinary tract stones (BSK) is more prevalent in people who sit in many jobs such as convection workers (tailors), because it interferes with the body's metabolism process and will cause bone loss calcium bleeding, will further spur the formation of urine crystals that will lead to the emergence of urinary tract stones. The purpose of this study is to know whether there is a relationship between the old habit of sitting on the process of formation of urine crystals at tailors in the city of Bengkulu Method: Using a cross sectional design with a sample of 30 respondents. The morning urine of the respondent is examined microscopically by the presence or absence of urine crystals found. Then the data is analyzed by using spearman correlation. Result: Long habits seated at tailors in bengkulu city area in 2017 with a sample of 30 samples known mean habits of seats sat tail mean is 8 hours and with median value of 7.94 hours, a minimum value of 7 hours and a maximum value of 10 hours. The result of statistic by using spearman test result p = 0,10 (p> 0,05) so there is no relation between old habit of sitting with process of urine crystals forming at tailor in city region Bengkulu Conclusion: There is no relation between old habit of sitting to process of crystal formation urine on tailors in the city area of Bengkulu
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Batu Ginjal
  • S Exsa Hadibrata
Exsa Hadibrata, S. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Batu Ginjal. Penelitian Perawat Profesional, Volume 4 N.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Terbentuknya Kristal Urine Pada Pekerja Industri Logam (Studi Pada Pekerja Industri Logam Di Desa Hadipolo Kabupaten Kudus)
  • Y Faila
  • U Nurullita
  • S Widodo
Faila, Y., Nurullita, U., & Widodo, S. (2019). Faktor Yang Berhubungan Dengan Terbentuknya Kristal Urine Pada Pekerja Industri Logam (Studi Pada Pekerja Industri Logam Di Desa Hadipolo Kabupaten Kudus)
Gambaran Kristal Sedimen Urin Pada Sopir Bus di Terminal Bus Oebobo Kota Kupang Tahun
  • R C Gratiana
Gratiana, R. C. (2019). Gambaran Kristal Sedimen Urin Pada Sopir Bus di Terminal Bus Oebobo Kota Kupang Tahun 2019. Poltiteknik Kesehatan Kemenkes Kupang,
Mengenal Penyakit Batu Ginjal
  • U Hasanah
Hasanah, U. (2016). Mengenal Penyakit Batu Ginjal. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera.