ArticlePDF Available

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM PENINGKATAN WRITING SKILL DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT MULTIMEDIA BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA MEDAN

Authors:

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai perwujudan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Dosen Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan dan LLDIKTI Wilayah I. Sasaran yang ingin dicapai atas pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah para mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan kemampuan akademik yang dimilikinya, selain itu setelah mengikuti pelatihan ini para mahasiswa diharapkan dapat menampilkan percakapan Bahasa Inggris secara langsung dan tulisan sehingga siswa dapat berbicara Bahasa inggris secara lancar, komunikatif dan cerdas dalam menggunakan bahasa Inggris dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan Writing Skill dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia.
JURNAL ADAM : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
E. ISSN 2829-744X
Available at https://jurnal.spada.ipts.ac.id/index.php/adam
Vol. 2 No. 2
Edisi Agustus
2023
416
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM
PENINGKATAN WRITING SKILL DENGAN MENGGUNAKAN
PERANGKAT MULTIMEDIA BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS
PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA MEDAN
Epi Supriyani Siregar1*, Alinur, Siti Aminah Hasibuan2, Joko Priono3, Imanuddin
Siregar4
1*,2,3,4 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia
Medan
*Email: episupriyani1216@gmail.com
DOI: 10.37081/adam.v2i2.1679
Abstrak
Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai perwujudan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi Dosen Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan dan LLDIKTI
Wilayah I. Sasaran yang ingin dicapai atas pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) ini adalah para mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan kemampuan
akademik yang dimilikinya, selain itu setelah mengikuti pelatihan ini para mahasiswa
diharapkan dapat menampilkan percakapan Bahasa Inggris secara langsung dan tulisan
sehingga siswa dapat berbicara Bahasa inggris secara lancar, komunikatif dan cerdas dalam
menggunakan bahasa Inggris dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam
Peningkatan Writing Skill dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di Universitas
Pembinaan Masyarakat Indonesia.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri, Writing Skill, Perangkat Multimedia
1. PENDAHULUAN
Bahasa Inggris yang digunakan sebagai bahasa komunikasi antar bangsa telah menjadi
sebuah bahasa yang dibutuhkan selain bahasa ibu di Indonesia saat ini. Tidak sulit kita
temukan orang yang ingin menguasai bahasa Inggris, bahkan saat ini bahasa Inggris telah
menjadi mata pelajaran yang penting dalam dunia pendidikan mulai dari tingkat dasar.
Sedemikian pentingnya bahasa Inggris dalam kehidupan masyarakat saat ini sehingga dalam
mempelajari bahasa Inggris kita dituntut untuk menguasainya secara lisan maupun secara
tulisan, yang utama adalah secara lisan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi
antar
bangsa sering digunakan dalam bentuk lisan atau percakapan (conversation).
Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran yang penting di tingkat sekolah menengah
pertama, siswa sudah dituntut untuk menguasai empat keahlian dalam berbahasa inggris yaitu
keahlian membaca, keahlian berbicara, keahlian mendengar, dan keahlian menulis. Pada
berbicara diyakini sebagai keahlian utama yang harus dimiliki siswa agar dapat
berkomunikasi secara benar dan lancar. Dalam hal ini berbicara melibatkan interaksi satu
atau lebih lawan bicara (Harmer, 2001).
JURNAL ADAM : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
E. ISSN 2829-744X
Available at https://jurnal.spada.ipts.ac.id/index.php/adam
Vol. 2 No. 2
Edisi Agustus
2023
417
Dengan berdasarkan hal tersebut maka kami berusaha untuk membantu siswa dalam
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan Writing Skill dengan
Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI Medan serta memperlancar bahasa Inggris
melalui pelatihan percakapan bahasa Inggris komunikatif dengan sistem 1 jam. Umumnya
siswa hanya mempelajari bentukbentuk dasar kalimat dengan cara penyusunan kalimat
dalam bahasa Inggris serta cara pengucapannya dalam belajar percakapan, tetapi dalam
pelatihan ini kami para dosen Program Studi FKIP melalui kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM) ini akan memberikan pembelajaran Bahasa Inggris dengan judul
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan Writing Skill dengan
Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI Medan dalam satu hari kegiatan belajar
(Durasi 4 jam pembelajaran).
Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai perwujudan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi Dosen Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia dan L2 Dikti. Sasaran
yang ingin dicapai atas pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah para
mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan kemampuan akademik yang dimilikinya,
selain itu setelah mengikuti pelatihan ini para mahasiswa juga diharapkan dapat
menampilkan percakapan Bahasa Inggris secara langsung dan tulisan sehingga siswa dapat
berbicara Bahasa inggris secara lancar, komunikatif dan cerdas dalam menggunakan bahasa
Inggris dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan Writing Skill
dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI Medan.
Dasar pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah:
1. Pembukaan dan UUD 1945
2. Tri Dharma Perguruan Tinggi
3. Pedoman akademik FKIP Universitas UPMI Medan
4. Program kerja Program Studi FKIP
Menulis
Menurut Yusuf dan Suparno (2007), menulis didefinisikan sebagai suatu kegiatan
penyampaian pesan atau komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai sebagai alat
atau medianya.
Menurut Dalman (2015), mengemukakan menulis ialah suatu kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa
tulis sebaga alat atau medianya. Aktifitas menulis melibatkan melibatkan bebrapa unsur,
yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran, atau media, dan pembaca.
Sejalan dengan itu Tarigan (1994), menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsungg,
tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Berdasarkan pendapat- pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
menulis adalah suatu kegiatan berbahasa yang melahirkan pikiran yang dilakukan secara tidak
langsung untuk menyampaikan suatu pesan dengan media bahasa tulis.
JURNAL ADAM : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
E. ISSN 2829-744X
Available at https://jurnal.spada.ipts.ac.id/index.php/adam
Vol. 2 No. 2
Edisi Agustus
2023
418
Teks Anekdot
Teks anekdot merupakan teks yang berbentuk cerita, di dalamnya mengandung humor
sekaligus kritik. Karena berisi kritik, anekdot sering kali bersumber dari kisah-kisah faktual
dengan tokoh nyata yang terkenal.Anekdot semata-mata tidak hanya menyajikan hal-hal
yang lucu- lucu, guyonan, ataupun humor. Akan tetapi, terdapat pula tujuan lain di balik cerita
lucunya itu, yakni berupa pesan yang diharapkan bisa memberikan pelajaran kepeda khalayak
(Kosasih, 2014).
Anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan,
biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya
(Kemendikbud, 2013). Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan cerita rekaan
yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat, yang menjadi
partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting. Selain itu, teks anekdot
juga dapat berisi peristiwa- peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang
mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi
dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustrasi, serta
tercapai dan gagal.
Menurut Muthiah (dikutip Hutahaean, 2014), teks anekdot adalah teks yang berisi pengalaman
seseorang yang tidak biasa. Pengalaman yang tidak biasa tersebut disampaikan kepada
orang lain dengan tujuan untuk menghibur si pembaca.
Berdasarkan pendapat- pendapat tersebut bahwa teks anekdot merupakan
teks yang mengandung unsur lucu (humor) sekaligus mengandung kritik dan pesan yang akan
disampaikan kepada pembaca.
Teks anekdot tergolong ke dalam teks berbentuk cerita (narasi). Di dalamnya ada
tokoh, alur atau rangkaian peristiwa, serta latar. Berdasarkan fungsi umumnya, anekdot sama
dengan teks-teks cerita lainnya, seperti cerita pendek ataupun novel. Anekdot berfungsi untuk
menyampaikan sebuah cerita baik fiksi maupun nonfiksi, sehingga pembaca seolah-olah
menyaksikan peristiwa yang diceritakan itu.
Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang berasal dari
pemikiran John Dewey. Dia pertama kali
memperkenalkan nya dengan istilah berfikir reflektif artinya berusaha aktif, teliti, dan
melakukan pengujian yang tepat atas dukungan teori yang kuat dan kenyataan (Rosdiani,
2013). Menurut Hamdayama (2014),
model pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara dosen dan
mahasiswa.
JURNAL ADAM : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
E. ISSN 2829-744X
Available at https://jurnal.spada.ipts.ac.id/index.php/adam
Vol. 2 No. 2
Edisi Agustus
2023
419
Menurut Suryosubroto (2014), model pembelajaran inkuiri adalah discovery yang
merupakan bagian dari inkuiri, atau inkuiri perluasan proses discovery yang digunakan lebih
dalam. Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau
penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau
memahami informasi.
Berdasarkan pendapat- pandapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran inkuiri lebih menekankan pada proses mencari atau menemukan dengan
tujuan untuk memahami informasi.
Pembelajaran inkuiri memiliki prinsip-prinsip berikut ini.
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual, tujuan utama model inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir. Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri
selain berorientasi kepada
hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
2. Prinsip interaksi, baik proses interaksi antara mahasiswa maupun interaksi antara
mahasiswa dengan dosen, bahkan interaksi mahasiswa dengan lingkungan sekitar.
3. Prinsip bertanya, yang harus dilakukan dosen dalam model pembelajaran inkuri adalah
dosen sebagai penanya, sebab kemampuan mahasiswa untuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan bagian dari proses berpikir.
4. Prinsip belajar untuk berpikir, bukan hanya mengingat sejumlah fakta, tetapi belajar
adalah proses berpikir, yakni proses pengembangan seluruh otak.
5. Prinsip keterbukaan, suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu
mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai
dengan kemampuan perkembangan logika dan nalarnya.
Multimedia dan Pengajaran Writing skill dengan menggunakan Multimedia
Menurut Heinich, Molenida, dan Russel (1993) berpendapat bahwa “teknologi
atau media pembelajaran sebagaipenerapan ilmiah tentang prosesbelajar
pada manusia dalam tugas praktis belajar mengajar. Menurut Ali (1992) berpendapat bahwa
“Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapar
memberikan rangsangan untuk belajar”. Menurut Gagne (1990) berpendapat bahwa “Kondisi
yang berbasis media meliputi jenis penyajian yang disampaikan kepada para pembelajar
dengan penjadwalan, pengurutan dan pengorganisasian. Menurut Miarso (2004)
berpendapat bahwa “Mediapembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan
serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajarsehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar”. Dengan demikian dapat disimpulkan media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti
film, buku, dan kaset.
system. Aktivitas belajar mengajar memiliki komponen-komponen tertentu. Tanpa
adanya salah satu komponen saja, maka kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung
dengan sempurna. Ibarat sebuah mobil, mobil tidak akan berjalan dengan baik
jika bannya jelek atau tidak ada.
Fungsi media pembelajaran yaitu:
1. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif
2. Penggunaan media merupakan bagian internal dalam system
pembelajaran.
3. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
4. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses
JURNAL ADAM : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
E. ISSN 2829-744X
Available at https://jurnal.spada.ipts.ac.id/index.php/adam
Vol. 2 No. 2
Edisi Agustus
2023
420
pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang
disajikan oleh Guru dalam kelas.
5. Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi
mutu pendidikan.
Pengelompokan jenis-jenis media pembelajaran banyak disampaikan oleh
para ahli media pembelajaran, di antaranya Asra (2007) mengelompokkan media
pembelajaran menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti foto, gambar dan
poster.
b. Media audio yaitu media yang hanya dapat didengar saja seperti kaset audio,
MP3, dan radio.
c. edia audio visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus didengar seperti
film suara, video, televise dan sound slide.
d. Multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap
seperti suara, animasi, video, grafis dan film.
e. Media realia yaitu semua media nyata yang ada di lingkungan alam, seperti
tumbuhan, batuan, air, sawah, dan sebagainya.
Pengelompokan jenis-jenis media pembelajaran juga diungkapkan oleh Ashar
(2011) yaitu:
Media visual yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indra
pengliatan misalnya media cetak seperti buku, jurnal, peta, gambar, dan lain
sebagainya.
Model Pembelajaran INKUIRI
b dengan menggunakan Perangkat Multimedia
Secara umum, proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif.
Pada langkah ini, guru mengkondisikan agar mahasiswa siap melaksanakan proses
pembelajaran. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting, keberhasilan
model pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemampuan mahasiswa untuk
beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
2. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa Mahasiswa kepada sesuatu
persoalan yang mengandung teka-teki persoalan yang menantang mahasiswa untuk
memecahkan teka-teki, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses
mencari jawaban itu yang sangat penting, melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3. Mengajukan hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap
anak dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan.
4. Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk
mengkaji hipotesis yang diajukan. Dalam
model pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat
penting dalam pengembangan intelektual.
JURNAL ADAM : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
E. ISSN 2829-744X
Available at https://jurnal.spada.ipts.ac.id/index.php/adam
Vol. 2 No. 2
Edisi Agustus
2023
421
5. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang
terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban
yang diberikannya. Selain itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan
berpikir rasional.
6. Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
2. METODE PENGABDIAN
Pengabdian dilaksanakan dalam Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Dalam Peningkatan Writing Skill dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di
UPMI Medan yaitu metode penelitian tindakan kelas. Model penelitian tindakan kelas (PTK)
yang digunakan dalam pengabdian ini adalah model penelitian tindakan kelas berdasarkan
teori John Elliot. Model ini pada setiap siklusnya terdiri terdiri dari beberapa aksi, yaitu
antara tiga sampai lima aksi (tindakan). Tindakan ini diambil berdasarkan pemikiran bahwa
dalam suatu mata pelajaran terdapat beberapa pokok bahasan dan setiap pokok bahasan
terdiri atas beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali
tindakan.”Sementara itu, setiap tindakan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam
bentuk kegiatan belajar-mengajar.
Alasan penulis menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas yaitu karena adanya
kesamaan karakteristik yang terdapat dalam PTK dengan masalah yang ada. Adapun masalah
yang akan diteliti yaitu mengenai Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan
Writing Skill dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI Medan.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi proses belajar
mengajar dan tes. Hasil penelitian dari setiap siklus dan tindakan dideskripsikan, dianalisis,
dan direfleksikan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran
yang ditujukan untuk perbaikan pelaksanaan tindakan dan pembelajaran selanjutnya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan Writing Skill dengan
Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI Medan. Latar
belakang pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat memengaruhi proses dan hasil
membaca. Hal ini memperkuat pernyataan Rahim (2011: 44) bahwa dengan penerapan Model
Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan Writing Skill dengan Menggunakan Perangkat
Multimedia di UPMI Medan dapat menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya dan memiliki tujuan menulis yang jelas. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Dalam Peningkatan Writing Skill dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI
Medan merupakan strategi yang baru. Pembelajaran menulis yang selama ini dilakukan hanya
dengan strategi yang konvensional yaitu dengan ceramah dan pemberian tugas pada
mahasiswa untuk menulis wacana. Pembelajaran seperti itu ternyata kurang mendapat respon
positif dari mahasiswa. Masih banyak siswa yang kurang antusias dengan pembelajaran.
Berdasarkan data hasil dari penelitian ini, ternyata Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Dalam Peningkatan Writing Skill dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI
Medan mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Peningkatan tersebut
cukup berarti, baik dari segi proses maupun hasil. Dari segi proses, Metode Speed Reading
ternyata mampu menarik perhatian siswa. Siswa terlihat lebih antusias dalam pembelajaran.
JURNAL ADAM : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
E. ISSN 2829-744X
Available at https://jurnal.spada.ipts.ac.id/index.php/adam
Vol. 2 No. 2
Edisi Agustus
2023
422
Faktor- faktor yang mempengaruhi kegiatan membaca pemahaman seperti, sulit memahami
wacana karena banyak kosakata yang tidak tahu maknanya dan menganggap sulit terlebih
dahulu terhadap pembelajaran membaca pemahaman sudah bisa di atasi. Selain itu, secara
keseluruhan peran aktif mahasiswa juga lebih meningkat meski terdapat satu atau dua
mahasiswa yang kurang aktif. Dilihat dari segi hasil (produk), jelas terlihat bahwa jumlah
siswa yang hasil belajarnya telah memenuhi standar KKM meningkat dari pratindakan
hingga siklus II. Pada saat pratindakan terdapat 5 (23,81%) mahasiswa yang memenuhi
standar KKM, pada akhir siklus I meningkat menjadi 16 (72,73%) siswa yang memenuhi
KKM. Pada akhir siklus II terjadi peningkatan lagi yaitu
22 (95,65%) siswa telah memenuhi KKM. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan
Johnson dan Pearson (dalam Zuchdi, 2008: 23-24) bahwa faktor yang berasal dari dalam diri
dan faktor yang berasal dari luar pembaca dapat mempengaruhi terhadap kemampuan
membaca pemahaman. Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga selaras dengan pernyataan Paul
D. Leedy (dalam Soedarso, 2005: 120-121) yang mengemukakan beberapa tujuan membaca
pemahaman. Tujuan tersebut antara lain: untuk mengerti ide pokok, mampu memahami
fakta dan detail khusus, meningkatkan kekayaan pengetahuan umum, dan mendapatkan
informasi tentang apa yang terjadi di dunia dalam Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Dalam Peningkatan Writing Skill dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI
Medan.
4. SIMPULAN
Dapat disimpulkan yakni dalam Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan
Writing Skill dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI Medan mahasiswa
mengalami peningkatan dalam membaca tanpa harus mengalami kesulitan. Selian itu,
kemampuan menyimakpun terdapat peningkatan, karena dengan adanya peningkatan dalam
menyimak, mahasiswa akan konsentrasi dalam pembelajaran pada saat materi bahasa
Indonesia bagian membaca. Keterampilan membaca, menyimak serta membaca cepat
merupakan satu „kesatuan yang sulit dipisahkan‟ karena saling „terkait satu dengan yang
lain. Didalam Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Peningkatan Writing Skill
dengan Menggunakan Perangkat Multimedia di UPMI Medan mahasiswa juga harus dapat
menyimak dengan baik terkait isi yang ada didalam suatu bacaan dalam menulis cerita
pendek.
5. DAFTAR PUSTAKA
Jeremy Harmer, Cambrige, UK. England 2007. How to teach English, New edition. Pearson
Educatied Limited
Gavin Dudeney & Necky Hockly, 2007, How to teach English with technology. England
Pearson Education Limited
Heinech, R. Melendia, M. Sussel,
I.D. & Smaldiro, S.E.(1996) Instructional Media and Technologies forLearning (4th ed)
Englewood Cliffs, NJ :Prentice Hall, Inc.
Sutirman, M.Pd. Media dan Model- model Pembelajaran Inovatif. Graha Ilmu Yogyakarta
2013.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.