ArticlePDF Available

Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di SMP Negeri 3 Medan

Authors:

Abstract

Komunikasi interpersonal mengacu pada percakapan langsung antara dua orang atau lebih yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Ketika seseorang berbicara kepada orang lain secara tatap muka dan memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk memberikan tanggapan baik secara verbal maupun non-verbal, maka komunikasi tersebut disebut dengan komunikasi interpersonal. Berdasarkan observasi peneliti, masalah yang dialami oleh siswa di SMP Negeri 3 Medan dalam pembelajaran, kurangnya siswa mencari referensi di buku. Siswa lebih dominan mencari referensi melalui internet dan tugas yang diberikan oleh guru cenderung dilakukan oleh siswa dengan cara copy paste tugas dari internet. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka artikel ini memberikan gambaran tentang strategi komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh guru di SMP Negeri 3 dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Metode yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran yang konkrit komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui wawancara kepada guru di SMP Negeri 3 Medan dengan bidang studi yang berbeda-beda., observasi, dan dokumentasi yang dilakukan penulis di lokasi penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, komunikasi yang dilakukan oleh guru di SMP Negeri 3 Medan menggunakan teknik komunikasi interpersonal dengan menerapkan kedisiplinan dan komunikasi secara terbuka.
Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Di SMP Negeri 3 Medan
Alivia Az-Zahra Dody Firman, Sigit Hardiyanto
JURNAL ILMIAH MUQODDIMAH:
Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora
E-ISSN : 2598-6236
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah
138
Volume 9, Nomor 1, Februari 2025
Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Dalam
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di SMP Negeri 3 Medan
Alivia Az-Zahra Dody Firman1), Sigit Hardiyanto2)
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia
aaliviazzahra@gmail.com1)
sigithardianto@umsu.ac.id2)
Abstrak
Komunikasi interpersonal mengacu pada percakapan langsung antara dua orang atau lebih yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Ketika seseorang berbicara kepada orang
lain secara tatap muka dan memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk memberikan tanggapan
baik secara verbal maupun non-verbal, maka komunikasi tersebut disebut dengan komunikasi
interpersonal. Berdasarkan observasi peneliti, masalah yang dialami oleh siswa di SMP Negeri 3 Medan
dalam pembelajaran, kurangnya siswa mencari referensi di buku. Siswa lebih dominan mencari referensi
melalui internet dan tugas yang diberikan oleh guru cenderung dilakukan oleh siswa dengan cara copy
paste tugas dari internet. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka artikel ini memberikan gambaran
tentang strategi komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh guru di SMP Negeri 3 dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran. Metode yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif untuk memberikan
gambaran yang konkrit komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui wawancara kepada guru di SMP Negeri 3 Medan dengan bidang studi yang berbeda-
beda, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan penulis di lokasi penelitian. Teknik analisis data yang
dilakukan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh guru di SMP Negeri 3 Medan
menggunakan teknik komunikasi interpersonal dengan menerapkan kedisiplinan dan komunikasi secara
terbuka.
Kata kunci: Strategi Komunikasi, Komunikasi Interpersonal, Kualitas Pembelajaran.
Abstract
Interpersonal communication refers to direct conversations between two or more people that occur in
everyday life, both inside and outside the classroom. When someone speaks to another person face to face
and gives that person the opportunity to provide responses both verbally and non-verbally, then this
communication is called interpersonal communication. Based on researchers' observations, the problem
experienced by students at SMP Negeri 3 Medan in learning was the lack of students looking for references
in books. Students predominantly look for references via the internet and assignments given by teachers
tend to be carried out by students by copying and pasting assignments from the internet. Based on the
problems studied, this article provides an overview of the interpersonal communication strategies used by
teachers at SMP Negeri 3 in improving the quality of learning. The method used by the author is descriptive
qualitative to provide a concrete picture of interpersonal communication carried out by teachers in improving
the quality of learning through interviews with teachers at SMP Negeri 3 Medan with different fields of study,
observations and documentation carried out by the author at the research location. The data analysis
techniques used are data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions. Based on the
results of observations made by researchers, communication carried out by teachers at SMP Negeri 3
Medan uses interpersonal communication techniques by applying discipline and open communication.
Key words: Communication Strategy, Interpersonal Communication, Learning Quality
Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Di SMP Negeri 3 Medan
Alivia Az-Zahra Dody Firman, Sigit Hardiyanto
JURNAL ILMIAH MUQODDIMAH:
Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora
E-ISSN : 2598-6236
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah
139
Volume 9, Nomor 1, Februari 2025
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembelajaran tergantung pada efektifitas proses komunikasi yang
berlangsung. Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang
berlangsung maka guru perlu mampu mengorganisasikan dan mengkoordinasikan
aspirasi siswa untuk mencapai tujuan pendidikan melalui strategi komunikasi
interpersonal. Dalam melaksanakan tugas tersebut, guru harus memahami minat dan
bakat siswanya serta mampu berkomunikasi sesuai dengan kebutuhannya. Ketika siswa
merasa nyaman dan bahagia secara psikologis, mereka akan lebih mampu
berkonsentrasi dan terlibat lebih aktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Kedekatan
antara guru dan siswa mendorong penulis untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.
Hasil dari komunikasi interpersonal menunjukkan bahwa komunikasi verbal merupakan
alat yang sangat berguna dalam proses tersebut. Komunikasi interpersonal mengacu
pada percakapan langsung antara dua orang atau lebih yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Keterampilan komunikasi interpersonal
juga penting untuk memahami sepenuhnya apa yang Anda komunikasikan kepada
orang lain.
Berdasarkan observasi peneliti, masalah yang dialami oleh siswa dalam
pembelajaran, kurangnya siswa mencari referensi di buku. Siswa lebih dominan mencari
referensi melalui internet dan tugas yang diberikan oleh guru cenderung dilakukan oleh
siswa dengan cara copy paste tugas dari internet. Penggunaan internet bagi anak didik
dapat menyebabkan ketergantungan yang dapat menghambat perkembangan
kreativitas anak (Lubis & Hardiyanto, 2024). Selain itu, penggunaan internet juga dapat
memberikan dampak negatif siswa tidak melakukan proses pembelajaran dengan cara
kemampuan kognitif dalam rangka untuk membaca materi-materi yang disampaikan
oleh gurunya. Peneliti juga melihat alasan seorang siswa kurang menjadikan buku
sebagai media utama pembelajaran adalah karena beberapa siswa kurang memahami
isi buku yang mereka baca. Selain itu, keterbatasan ekonomi juga menjadi
permasalahan siswa tidak menjadikan buku sebagai media utama pembelajaran.
Sebagai contoh orang tua di zaman sekarang sangat sedikit yang memeriksa buku
anaknya ketika pulang sekolah. Orang tua terlalu melepas anaknya untuk belajar sendiri
karena merasa anaknya sudah mulai remaja. Padahal, hal tersebut sangatlah salah. Di
usia memasuki remaja tersebut justru peran orang tua sangat dibutuhkan untuk
memperhatikan kualitas belajar anaknya. Apalagi di era teknologi yang semakin canggih
ini orang tua dengan mudahnya memberikan gadget yang canggih kepada anaknya
untuk mendukung fasilitas belajar sang anak. Karena hal tersebutlah sang anak selalu
punya alasan untuk mengoperasikan gadget tersebut untuk media pembelajaran.
Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan dan pengendalian
komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu (El Fatich, 2023). Menurut Cangara
(Rahmawati, 2024), pengertian strategi komunikasi adalah suatu rencana yang
bertujuan untuk mengubah perilaku individu dengan mengungkapkan konsep-konsep
baru dalam skala yang lebih besar. Studi independen yang dilakukan Rahmani Doqaruni
(Zainal & Md Noor, 2023) menunjukkan bahwa penggunaan strategi komunikasi antar
guru bervariasi dalam jumlah dan gaya serta bergantung pada tingkat pengalaman
mengajar. Mutu pembelajaran juga dapat diartikan sebagai nilai pembelajaran
berdasarkan kualitas pengajaran, kita dapat mengetahui tingkat efektivitas pengajaran
dan menilai apakah pengajaran di sekolah berjalan dengan baik, yaitu dapat mencapai
tujuan atau sebaliknya (Dwiputri et al., 2022).
Berkomunikasi dengan diri sendiri atau prosesnya khususnya
Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Di SMP Negeri 3 Medan
Alivia Az-Zahra Dody Firman, Sigit Hardiyanto
JURNAL ILMIAH MUQODDIMAH:
Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora
E-ISSN : 2598-6236
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah
140
Volume 9, Nomor 1, Februari 2025
mempertimbangkan secara spesifik pro dan kontra dari nasihat komunikator oleh
Schramn menyebut hal ini sebagai “komunikasi interpersonal” (Hardiyanto, 2017) yang
memiliki tujuan untuk mengeksplorasi pentingnya komunikasi interpersonal dari arti kata
tersebut. Selain itu, berdasarkan perspektif teori komunikasi interpersonal Julia T. Wood
bahwa interpersonal berasal dari awalan inter yang berarti “antara” dan “bawah” dan
kata person berarti orang. Komunikasi interpersonal sering terjadi antara dua orang.
Komunikasi interpersonal bergantung pada pengetahuan penting bukanlah apa yang
diucapkan melainkan maksudnya dari stimulus yang disampaikan antar pelaku
komunikasi (Wijayani & Wijayani, 2021).
Apabila pembelajaran tidak maksimal maka mutu pendidikan akan memiliki
pengaruh dari kualitas belajar itu sendiri. Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan
oleh manusia secara sadar, terarah dan terkendali untuk menghasilkan perubahan relatif
secara permanen dengan orang lain. Jadi, berbicara tentang kualitas pembelajaran
artinya mengevaluasi seberapa banyak kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
secara efisien dan memberikan hasil yang memuaskan. Kualitas pembelajaran dapat
dilihat seberapa banyak kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan baik dan
memberikan hasil yang memuaskan
Penekanannya adalah pada pengendalian selama proses belajar dilakukan dalam hal
ini peran guru dalam pembelajaran sangat penting dan hal ini berujung pada
peningkatan pembelajaran (Tanggulungan & Sihotang, 2023). Berdasarkan
permasalahan diatas, maka tujuan dari tulisan artikel ini adalah untuk memberikan
gambaran tentang strategi komunikasi interpersonal guru dengan siswa dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 3 Medan.
METODE
Metode yang digunakan dalam kajian untuk membahas Strategi komunikasi
interpersonal guru dengan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP
Negeri 3 Medan adalah deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran tentang strategi
komunikasi yang dilakukan guru kepada siswa dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian lapangan dikarenakan
pengumpulan data yang diperoleh dari wawancara kepada guru pendidikan agama
Islam, bahasa Indonesia dan pendidikan biologi. Teknik analisis data yang dilakukan
adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Validasi
data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan cara membuat catatan lapangan
dengan melakukan tinjauan langsung secara intensif komunikasi interpersonal yang
dilakukan oleh guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 3 Medan.
Lokasi penelitian yang dilakukan adalah bertempat di SMP Negeri 3 Medan Jalan Pelajar
Nomor 69 Kelurahan Teladan Timur Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
SMP Negeri 3 Medan terletak di Jalan Pelajar Nomor 69 Kelurahan Teladan
Timur Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara merupakan salah satu sekolah favorit
di Medan. Peneliti melakukan observasi di lapangan dan telah diberikan izin oleh pihak
kepala sekolah SMP Negeri 3 Medan. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 08.00
WIB untuk kelas 8 & 9 dan pukul 13.00 WIB untuk siswa kelas 7. Pembelajaran dimulai
dengan mengabsen nama-nama kehadiran siswa terlebih dahulu di dalam kelas saat
proses belajar mengajar dilaksanakan, tidak lupa pula guru menyelipkan sedikit ice
breaking di dalam kelas agar siswa/ siswi tidak jenuh saat melaksanakan proses belajar
Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Di SMP Negeri 3 Medan
Alivia Az-Zahra Dody Firman, Sigit Hardiyanto
JURNAL ILMIAH MUQODDIMAH:
Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora
E-ISSN : 2598-6236
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah
141
Volume 9, Nomor 1, Februari 2025
mengajar. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, masing-masing guru
memerintahkan siswa/ siswi untuk berdoa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan
masing-masing kelas agar siswa/ siswi tidak jenuh saat melaksanakan proses belajar
mengajar.
Peran guru dalam lingkungan yang menyenangkan menggunakan strategi
pembelajaran dalam menyampaikan materi seperti buku, spidol, dan papan tulis untuk
menjelaskan isi dengan baik. Agar tidak lupa, guru kembali mengulang pelajaran yang
sudah disampaikan kepada siswa/siswi sebelumnya dengan memberikan sedikit
penegasan agar siswa mau memperhatikan apa yang disampaikan guru saat mengajar.
Guru juga memperhatikan siswanya, ketika ada yang tidak memperhatikan guru di
depan, guru akan memberikan pertanyaan terkait pelajaran yang sedang diajarkan, hal
ini bertujuan agar siswa tidak banyak mengobrol dengan teman sebangkunya dan
memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru di depan kelas. Setelah pembelajaran
selesai, kemudian masuklah sesi istirahat dimana pada sesi ini para siswa/ siswi
diberikan kesempatan untuk bermain, makan dan lain sebagainya. Namun, pada saat
melaksanakan kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa siswa yang mungkin
kurang bersemangat dalam belajar, pada saat-saat seperti inilah peran guru sangat
dibutuhkan oleh siswa untuk meningkatkan gairah di dalam diri siswa/siswi untuk mau
kembali bersemangat dalam belajar. Pada permasalahan ini, para guru menggunakan
masing-masing pendekatan komunikasi interpersonal nya dengan cara mengobrol
berdua memberikan semangat dan motivasi kepada siswa/ siswi untuk semangat belajar
kembali di jam pelajaran kosong.
Setelah melakukan penelitian tentang strategi komunikasi interpersonal guru
dengan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 3 Medan
menghasilkan pembahasan yang menunjukkan cara guru melakukan pendekatan
komunikasi cenderung sama yakni para guru meluangkan waktu di akhir pelajaran untuk
bertanya letak kesulitan siswa dalam menangkap pelajaran yang diajarkan dan kesulitan
lain yang dianggap menjadi beban seorang siswa dalam belajar. Agar tersampainya
pesan dengan baik, guru mengkomunikasikan pesan tersebut dengan cara pendekatan
komunikasi interpersonal. Keterlibatan langsung dan koneksi emosional guru yang
berbicara langsung dengan siswa menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Dengan mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi ini, guru dapat
mendipatkan hubungan yang lebih baik dengan siswa, meningkatkan pemahaman, dan
menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan menyenangkan. Penelitian yang
berjudul tentang strategi komunikasi yang dilakukan oleh guru berdasarkan perspektif
formulasi teoritis McQuail dan Windahl antara lain ide, pesan, informasi, konsep, dan
simbol. Simbol-simbol yang dilakukan oleh guru di SMP Negeri 3 Medan senantiasa
menggunakan simbol positif seperti dalam bentuk cara berpakaian siswa, membawa
semua perlengkapan sekolah, mengerjakan tugas. Selain itu, simbol positif yang biasa
diterapkan oleh guru di SMP Negeri 3 Medan yaitu dengan memberikan candaan saat
pembuka dan penutupan pembelajaran. Hal ini dilakukan oleh guru agar siswa lebih
semangat dalam memulai dan mengakhiri pelajaran di sekolah. Ide pembelajaran yang
senantiasa guru berikan kepada siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran salah
satunya adalah melakukan pendekatan psikologis kepada siswanya.
Melakukan pendekatan psikologis salah satunya yaitu dengan cara membuat
siswa merasa senang dan nyaman dulu bersama guru yang bersangkutan setelah murid
sudah merasa nyaman kemudian guru bisa melakukan pendekatan terhadap siswanya.
Jika seorang siswa sudah merasa senang terhadap gurunya, maka guru dan murid akan
Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Di SMP Negeri 3 Medan
Alivia Az-Zahra Dody Firman, Sigit Hardiyanto
JURNAL ILMIAH MUQODDIMAH:
Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora
E-ISSN : 2598-6236
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah
142
Volume 9, Nomor 1, Februari 2025
memiliki rasa saling membutuhkan dan saling melengkapi. Ide pembelajaran seperti ini
termasuk upaya guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu juga terdapat
pesan yang biasa diterapkan oleh guru untuk menyesuaikan metode pengajaran yang
sesuai dengan gaya belajar siswa yaitu terutama masalah kebersihan lingkungan,
kebersihan diri (penampilan), kebersihan badan, kemudian niat belajar karena segala
sesuatu itu berhasil atau tidak itu tergantung niat seseorang. Penerapan pesan sekaligus
nasihat dari guru bahwa seorang siswa harus “cintai yang kamu kerjakan & kerjakan yang
kamu cintai” mendorong siswa untuk lebih mengasah pelajaran yang diminatinya.
Guru yang memiliki status sosial sebagai pengajar dan peserta didik sebagai
siswanya. Dalam hal ini guru meningkatkan hubungan sosial kepada peserta didik
dengan menggunakan bahasa yang sopan dan menghindari bahasa kasar saat
berkomunikasi dengan siswa sangat penting, terutama ketika marah. Guru diharapkan
berbicara dengan lembut untuk memastikan siswa memahami pesan tanpa merasa
tersindir atau terhina. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guru dapat
menggunakan metode salaman, pelukan, permainan, dan interaksi seperti teman.
Kemudian juga terdapat 3 kata ajaib yang biasa disampaikan guru sebagai pesan dan
bekal untuk siswanya di kemudian hari meliputi kata maaf, tolong, dan terima kasih. Guru
di SMP Negeri 3 Medan senantiasa tidak lupa untuk selalu menggunakan 3 kata ajaib ini
kepada siswanya sebab percuma saja jika seorang siswa itu memiliki otak yang cerdas
tapi kurang beretika dalam bersikap. Contohnya adalah jika ingin meminta sesuatu
kepada temannya menggunakan kata tolong, jika melakukan kesalahan tidak gengsi
mengucap maaf dan mengakui kesalahannya. Tidak hanya di sekolah melainkan di
kehidupan sehari-harinya agar terbiasa sampai dewasa. Selain melakukan pendekatan
interpersonal, masing-masing narasumber memiliki pesan-pesan yang senantiasa
dikomunikasikan kepada siswa di kelas untuk menjelaskan betapa pentingnya memiliki
rasa tanggung jawab dan disiplin sejak usia dini. Guru memberikan pesan agar siswa
selalu berpegang kepada 3 kata ajaib dalam hidup yaitu maaf, terima kasih, dan tolong.
Guru di SMP Negeri 3 Medan juga menerapkan konsep dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran. Konsep yang diterapkan guru di SMP Negeri 3 Medan dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran adalah konsep persuasif. Konsep persuasif adalah
strategi yang dapat digunakan agar pesan yang ingin disampaikan dimengerti dan
dipercaya oleh orang lain. Konsep tersebut dilakukan dengan mengarahkan siswa ke
masa depan agar membantu siswa memahami alasan di balik berbagai keputusan atau
tindakan terhadap kehidupan mereka. Dengan adanya cara dan langkah-langkah yang
guru lakukan untuk berkomunikasi secara interpersonal untuk menuntun siswa yang
mengalami kesulitan belajar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang strategi komunikasi interpersonal
guru dengan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 3 Medan,
dapat dilihat strategi komunikasi interpersonal antara guru dan siswa dilakukan dengan
komunikasi terbuka dan penerapan kedisiplian memiliki peran dalam peningkatan
kualitas pembelajaran. Konsep pengajaran yang diterapkan berupa konsep persuasif,
praktek, eksperimen dan diskusi. Guru terjun langsung di sekolah saat melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dengan siswa di kelas. Penyampaian pesan yang
disampaikan oleh guru meliputi pentingnya seorang siswa memiliki sifat tanggung jawab,
disiplin, etika, moral yang baik. Selain itu, melalui simbol dalam konteks komunikasi
interpersonal antara guru dan siswa, memainkan peran penting dalam memperjelas
Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Siswa Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Di SMP Negeri 3 Medan
Alivia Az-Zahra Dody Firman, Sigit Hardiyanto
JURNAL ILMIAH MUQODDIMAH:
Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora
E-ISSN : 2598-6236
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah
143
Volume 9, Nomor 1, Februari 2025
pesan, membangun pemahaman, dan memfasilitasi interaksi yang efektif
UCAPAN TERIMAKASIH
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat untuk
melakukan kajian penelitian ruang lingkup komunikasi interpersonal dalam rangka
peningkatan kualitas pembelajaran bagi pendidik. Semoga artikel ini memberikan
sumbangsih pemikiran dalam meningkatkan keberhasilan pada bidang komunikasi
interpersonal dan komunikasi pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, C., Ritonga, D. H., Kristina, L., & Syam, M. (2022). Komunikasi Interpersonal.
1(3), 337342.
Dwiputri, F. A., Kurniawati, F. N. A., & Febriyanti, N. (2022). Pengelolaan Sarana dan
Prasarana di Sekolah Dasar dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Daring di
Masa Pandemi. Aulad: Journal on Early Childhood, 4(3), 198205.
https://doi.org/10.31004/aulad.v4i3.178
EL Fatich, H. (2023). Strategi Komunikasi Pasangan Tuli dan Dengar dalam Menjalin
Hubungan Romantis. Tuturlogi, 3(1), 24.
https://doi.org/10.21776/ub.tuturlogi.2022.003.01.3
Hardiyanto, S. (2017). Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Mengatasi
Kenakalan Remaja Geng Motor Di Kota Medan. Jurnal Warta Dharmawangsa, 5(1),
18297463.
http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/234%0Ahttps://doi.
org/10.46576/wdw.v0i51.234
Lubis, F. H., & Hardiyanto, S. (2024). Praktik Sosiologi Keluarga Dalam Membangun
Pendidikan Karakter Anak Di Era Digital. Jurnal Intervensi Sosial Dan
Pembangunan (JISP), 5, 1019. https://doi.org/10.30596/jisp.v5i1.19120
Rahmawati, T. (2024). Analisis Strategi Komunikasi Organisasi Nonprofit dalam
Sosialisasi Perubahan Visi dan Misi Organisasi. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu
Sosial, 5(1), 54. https://doi.org/10.36722/jaiss.v5i1.2693
Tanggulungan, L., & Sihotang, H. (2023). Coaching Model Tirta dalam Supervisi
Akademik: Strategi Inovatif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 3139931407.
http://repository.uki.ac.id/id/eprint/13643
Wijayani, Q., & Wijayani, Q. N. (2021). Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak
Jalanan. Jurnal Komunikasi, 15(2), 181194.
https://journal.trunojoyo.ac.id/komunikasi/article/view/13200
Zainal, M. Z., & Md Noor, S. (2023). Strategi Komunikasi Pengajaran Berpasukan
Secara Maya Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran Bahasa: Analisis Video
Youtube Terpilih. Malaysian Journal of Learning and Instruction, 20(1), 175203.
https://doi.org/10.32890/mjli2023.20.1.7
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
p> Humans are social beings who cannot be separated from other individuals. Humans will always live side by side and communicate with other people. Interpersonal communication is needed by someone in order to learn about the external world and build relationships with other people, including the Deaf. The Deaf communicate by non-verbal or sign language. Communication also used by individuals to establish romantic relationships, in which there are communication strategies to solve problems. In this study, the method used is phenomenology to find out the communication strategies of deaf and hearing couples in establishing a romantic relationship. The results obtained are 1) Communication strategies that continues to develop in a more intimate direction, which begins with an approach process to recognize attitudes and compatibility with one another; 2) Communication gaps often arise in interpreting messages as the main obstacle in a process of communication between deaf and hearing couples; 3) Build trust between deaf and hearing partners by mutually disclosing information about themselves to their partners, because a sense of trust and comfort has arisen. </p
Article
Full-text available
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara mengelola sarana dan prasarana secara tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi literatur yang mencakup kajian analisis terdahulu, menganalisis sumber secara mendalam serta mengidentifikasi permasalahan yang ada berdasarkan buku, jurnal, artikel ilmiah, dan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran di masa pandemi Covid-19 memiliki berbagai permasalahan diantaranya mengenai ketersediaan sarana dan prasarana teknologi yang belum terpenuhi serta sulitnya mengakses jaringan internet bagi sebagian peserta didik. Sehingga diperlukannya pemenuhan sarana prasarana yang mampu menunjang proses pembelajaran di masa pandemi. Hal ini bersifat wajib demi terselenggaranya proses pembelajaran yang optimal. Selain itu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dapat dilakukan dengan pengelolaan sarana dan prasarana mulai dari tahap perencanaan sarana dan prasarana, pengadaan, penyimpanan, pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, penghapusan atau inventarisasi hingga pelaporan sarana dan prasarana pada jenjang sekolah dasar. Dengan begitu akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan proses belajar mengajar sehingga terjadinya peningkatan kualitas pada pembelajaran.
Article
Full-text available
Tujuan – Kajian literatur mendapati bahawa elemen komunikasi amat penting bagi menjayakan proses pengajaran berpasukan dan pelbagai strategi komunikasi yang dipraktikkan oleh guru-guru ketika melaksanakan pengajaran berpasukan secara bersemuka di dalam bilik darjah. Namun begitu, belum terdapat perbincangan yang mendalam tentang strategi komunikasi pengajaran berpasukan secara maya, khususnya yang dilaksanakan secara penstriman langsung di YouTube. Sehubungan itu, kajian ini dijalankan untuk mengenal pasti dan menganalisis tema strategi pengajaran berpasukan secara maya dalam pengajaran dan pembelajaran (PdP) bahasa oleh guru sekolah rendah (SR), sekolah menengah rendah (SMR) dan sekolah menengah atas (SMA), khususnya ketika mengendalikan PdP Bahasa Melayu. Kajian ini juga akan menjelaskan pola penggunaan strategi pengajaran berpasukan secara maya dalam PdP bahasa oleh guru SR, SMR dan SMA berpandukan tema dan subtema yang telah dikenal pasti. Metodologi – Kajian kualitatif ini berbentuk kaedah tidak menonjol menggunakan teknik persampelan mudah. Sampel kajian ialah tiga video YouTube pengajaran berpasukan secara maya bagi mata pelajaran Bahasa Melayu yang mewakili SR, SMR dan SMA. Pemilihan tiga video YouTube tersebut dibuat berpandukan lima garis panduan penyediaan, penilaian dan pemerhatian pembelajaran bahasa di YouTube yang diperkenalkan oleh Alhamami. Perisian ATLAS.ti digunakan bagi membuat pemerhatian mudah dan analisis tematik. Proses analisis dilakukan melalui enam fasa, iaitu membiasakan dengan data, menjana kod awal, mencari tema, menyemak tema, menentukan dan menamakan tema, serta menyediakan laporan. Dapatan – Hasil kajian menunjukkan bahawa terdapat tujuh tema strategi pengajaran berpasukan secara maya yang dipraktikkan oleh guru-guru, iaitu strategi membuat teguran, strategi memohon dan memberikan bantuan, strategi menarik perhatian pelajar, strategi mengawal situasi, strategi menyatakan penghargaan, strategi pengayaan maklumat dan strategi rendah hati. Signifikan – Melalui kajian ini, guru-guru dapat memantapkan pengajaran berpasukan secara maya yang akan dilakukan oleh mereka pada pasca-Covid-19 nanti dengan mengaplikasikan ketujuh-tujuh tema strategi komunikasi tersebut. ABSTRACT Purpose – The literature study found that the communication element is crucial for the success of the team teaching process and various communication strategies practised by teachers when implementing face-to-face team teaching in the classroom. However, there has not been in-depth discussions on virtual team teaching communication strategies, particularly those implemented via live streaming on YouTube. Accordingly, this study identified and analysed themes of virtual team teaching strategies in language teaching and learning (TnL) by language teachers at primary schools (PS), lower secondary schools (LSS) and upper secondary schools (USS). This study will also explain the pattern of use of virtual team teaching strategies in language TnL by PS, LSS and USS teachers based on identified themes and subthemes. Methodology – This qualitative study adopted an unobtrusive method using purposive sampling technique. The sample consisted of three YouTube videos on virtual team teaching for the subject, Bahasa Melayu that represented PS, LSS and USS. The selection of the three YouTube videos was made based on five guidelines for the preparation, evaluation, and observation of language learning on YouTube introduced by Alhamami (2013). ATLAS.ti software was used to perform simple observations and thematic analysis. The analysis process was conducted in six phases, namely familiarizing with the data, generating initial codes, finding themes, reviewing themes, determining and naming themes, and preparing reports. Findings – The results identified seven themes of virtual team teaching strategies practised by teachers, namely reprimand strategy, request and provide assistance strategy, attract student attention strategy, situation control strategy, showing appreciation strategy, information enrichment strategy and humility strategy. Significance –Teachers can strengthen virtual team teaching through this study by applying the seven themes in communication strategies which will be conducted during post Covid-19.
Article
p> Dalam zaman yang terus berubah, organisasi menghadapi tekanan untuk beradaptasi dan mengikuti perkembangan. Strategi komunikasi yang efektif dalam memperkenalkan perubahan visi dan misi organisasi menjadi sangat penting, karena perubahan ini melibatkan pergeseran tujuan, nilai-nilai, fokus program, dan arah strategis. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi komunikasi dalam menyosialisasikan perubahan visi dan misi pada organisasi bernama "Gerakan TurunTangan" sebuah organisasi non-profit. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif melalui studi kasus yang melibatkan pemeriksaan mendalam terhadap individu, kelompok, organisasi, program kegiatan, atau entitas lainnya dalam konteks waktu tertentu. Data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, analisis dokumen, dan referensi literatur yang relevan. Teknik analisis data mengikuti pendekatan Miles dan Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan inferensi. Validitas data ditekankan dengan menggunakan teknik triangulasi, yaitu membandingkan data observasi dengan data wawancara, serta data wawancara dengan data dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi melibatkan dua program utama, yaitu FGD Online dan Gathering Nasional di Makassar. Pendekatan utama dalam sosialisasi adalah melalui media online dan pertemuan tatap muka dengan seluruh anggota organisasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Hasil penelitian diharapkan memberikan wawasan berharga tentang cara organisasi non-profit menyampaikan perubahan visi dan misi mereka kepada anggota dan stakeholder di seluruh Indonesia. Kata Kunci : Visi Misi; Strategi; Gerakan TurunTangan. </p
  • C Anggraini
  • D H Ritonga
  • L Kristina
  • M Syam
Anggraini, C., Ritonga, D. H., Kristina, L., & Syam, M. (2022). Komunikasi Interpersonal. 1(3), 337-342.
Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Geng Motor Di Kota Medan
  • S Hardiyanto
Hardiyanto, S. (2017). Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Geng Motor Di Kota Medan. Jurnal Warta Dharmawangsa, 5(1), 1829-7463.
Praktik Sosiologi Keluarga Dalam Membangun Pendidikan Karakter Anak Di Era Digital
  • F H Lubis
  • S Hardiyanto
Lubis, F. H., & Hardiyanto, S. (2024). Praktik Sosiologi Keluarga Dalam Membangun Pendidikan Karakter Anak Di Era Digital. Jurnal Intervensi Sosial Dan Pembangunan (JISP), 5, 10-19. https://doi.org/10.30596/jisp.v5i1.19120
Coaching Model Tirta dalam Supervisi Akademik: Strategi Inovatif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah
  • L Tanggulungan
  • H Sihotang
Tanggulungan, L., & Sihotang, H. (2023). Coaching Model Tirta dalam Supervisi Akademik: Strategi Inovatif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 31399-31407.
Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan
  • Q Wijayani
  • Q N Wijayani
Wijayani, Q., & Wijayani, Q. N. (2021). Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan. Jurnal Komunikasi, 15(2), 181-194.