ArticlePDF Available

Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Canva pada Pembelajaran IPA Kelas V Sekolah Dasar

Authors:

Abstract

This study aims to describe the implementation of the Problem Based Learning model supported by the Canva application in science learning for fifth-grade elementary school students, as well as its impact on students' critical thinking skills and conceptual understanding. The research method used is a qualitative approach with a case study design. The study was conducted in the fifth grade of UPT SD Negeri 060809 Medan Kota during the 2022/2023 academic year, involving 30 students and a teacher experienced in utilizing learning technology. Data were collected through observations and in-depth interviews, then analyzed using thematic analysis techniques. The results show that the implementation of Problem Based Learning aided by Canva successfully increased student engagement in learning, developed critical thinking skills, and enhanced students’ understanding of scientific concepts such as environmental pollution. Furthermore, the use of Canva allowed students to present information creatively and interactively, which also contributed to the improvement of their communication skills. In conclusion, the Problem Based Learning model supported by technology such as Canva is not only effective in enhancing students' understanding of the material but also promotes collaboration and creativity. This study recommends the implementation of technology-based Problem Based Learning in science education as an innovative and relevant approach to address educational challenges in the digital era.
I S L A M I K A
Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
Volume 7, Nomor 1, Januari 2025; 1-14
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/islamika
Islamika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
p-ISSN : 2656-5382
e-ISSN : 2656-0224
Terindeks : SINTA 5,
Dimensions, Scilit, Crossref,
Garuda, Google Scholar, etc
https://doi.org/10.36088/islamika.v7i1.5464
PENERAPAN MODEL
PROBLEM BASED LEARNING
BERBANTUAN
CANVA
PADA PEMBELAJARAN IPA
KELAS V SEKOLAH DASAR
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
Universitas Negeri Medan
yusronabda@mhs.unimed.ac.id; taniatsalsa.1213111029@mhs.unimed.ac.id
Abstract
This study aims to describe the implementation of the Problem Based Learning model supported by the
Canva application in science learning for fifth-grade elementary school students, as well as its impact on
students' critical thinking skills and conceptual understanding. The research method used is a
qualitative approach with a case study design. The study was conducted in the fifth grade of UPT SD
Negeri 060809 Medan Kota during the 2022/2023 academic year, involving 30 students and a
teacher experienced in utilizing learning technology. Data were collected through observations and in-
depth interviews, then analyzed using thematic analysis techniques. The results show that the
implementation of Problem Based Learning aided by Canva successfully increased student engagement
in learning, developed critical thinking skills, and enhanced students’ understanding of scientific concepts
such as environmental pollution. Furthermore, the use of Canva allowed students to present information
creatively and interactively, which also contributed to the improvement of their communication skills. In
conclusion, the Problem Based Learning model supported by technology such as Canva is not only
effective in enhancing students' understanding of the material but also promotes collaboration and
creativity. This study recommends the implementation of technology-based Problem Based Learning in
science education as an innovative and relevant approach to address educational challenges in the digital
era.
Keywords
: Problem Based Learning ; Canva Media ; Science Learning ; Critical Thinking ;
Elementary School
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model Problem Based Learning
yang didukung oleh aplikasi Canva dalam pembelajaran IPA di kelas V sekolah dasar, serta dampaknya
terhadap keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian dilakukan di kelas V
UPT SD Negeri 060809 Medan Kota pada tahun ajaran 2022/2023, melibatkan 30 siswa dan guru
yang berpengalaman dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran. Data dikumpulkan melalui
observasi dan wawancara mendalam, lalu dianalisis dengan teknik analisis tematik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan Problem Based Learning berbantuan Canva berhasil meningkatkan
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
ISLAMIKA : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
2
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta
memperdalam pemahaman siswa tentang konsep-konsep IPA seperti pencemaran lingkungan. Selain
itu, penggunaan Canva memungkinkan siswa untuk menyajikan informasi secara kreatif dan interaktif,
yang juga berkontribusi pada peningkatan keterampilan komunikasi mereka. Kesimpulannya, model
Problem Based Learning yang didukung oleh teknologi seperti Canva tidak hanya efektif dalam
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga mendorong kolaborasi dan kreativitas.
Penelitian ini merekomendasikan penerapan Problem Based Learning berbasis teknologi dalam
pembelajaran IPA sebagai pendekatan inovatif dan relevan untuk menghadapi tantangan pendidikan
di era digital.
Kata Kunci : Problem Based Learning ; Media Canva ; Pembelajaran IPA ; Berpikir Kritis ; Sekolah
Dasar
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter dan kecerdasan individu.
Dalam era modern, pendidikan bukan hanya sekadar menyampaikan pengetahuan dari guru
kepada siswa, melainkan juga berfokus pada pengembangan kompetensi yang lebih
menyeluruh. Dalam konteks ini, pendidikan perlu menggabungkan pengembangan
keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif (Ansya, 2023). Keterampilan berpikir
kritis memungkinkan siswa untuk menganalisis informasi secara mendalam,
mempertanyakan asumsi, serta membuat keputusan yang didasarkan pada bukti. Sementara
itu, keterampilan kreatif mendorong siswa untuk berpikir di luar batasan tradisional,
menghasilkan ide-ide baru, serta menyelesaikan masalah dengan cara yang inovatif.
Kolaborasi juga menjadi faktor penting, karena dalam dunia yang saling terhubung,
kemampuan bekerja sama dengan orang lain dari berbagai latar belakang sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan bersama (Ansya & Salsabilla, 2024).
Tantangan global yang semakin rumit, seperti perubahan iklim, ketidakadilan sosial, dan
pesatnya kemajuan teknologi, menuntut siswa untuk memiliki kemampuan lebih dari sekadar
pemahaman akademis. (Sari et al., 2023). Siswa perlu dibekali dengan kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan, berpikir kritis, dan berinovasi dalam menghadapi tantangan
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, pendidikan harus menitikberatkan
pada pengembangan karakter dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Ini
mencakup pembelajaran berbasis pengalaman, di mana siswa tidak hanya belajar di dalam
kelas tetapi juga terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memberikan manfaat bagi
masyarakat (Ansya, Alfianita, & Syahkira, 2024). Dengan begitu, pendidikan berperan sebagai
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
Volume 7, Nomor 1, Januari 2025
3
landasan kuat untuk mempersiapkan generasi masa depan yang tidak hanya unggul secara
akademis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif dalam masyarakat global.
Pendidikan dasar memiliki peran penting dalam membangun fondasi bagi pembelajaran di
jenjang yang lebih tinggi. Pada tahap ini, anak-anak mulai diperkenalkan dengan berbagai
disiplin ilmu yang fundamental, termasuk pendidikan ilmu pengetahuan alam. Melalui
pendidikan dasar, siswa diajak untuk memahami lingkungan sekitar mereka dengan cara yang
menarik dan interaktif (Agustyaningrum et al., 2022). Dengan memberikan pemahaman dasar
mengenai berbagai konsep IPA, siswa tidak hanya mempelajari fakta-fakta ilmiah, tetapi juga
bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat
penting, karena pengetahuan yang diperoleh pada tahap ini akan menjadi landasan untuk
pembelajaran yang lebih kompleks di masa depan (Ansya et al., 2021).
Pembelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa
terhadap fenomena alam dan lingkungan di sekitar mereka. Melalui kegiatan eksplorasi dan
eksperimen, siswa diajarkan keterampilan observasi yang baik, sehingga mereka dapat
mengamati dan menganalisis perubahan yang terjadi di alam (Harefa & Sarumaha, 2020).
Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat dalam memahami konsep-konsep ilmiah, tetapi juga
melatih siswa dengan kemampuan berpikir kritis yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
berbagai masalah. Dengan memahami konsep-konsep dasar dalam IPA, siswa diharapkan
dapat mengaitkan pengetahuan ilmiah dengan kehidupan sehari-hari, yang pada gilirannya
akan membentuk sikap positif terhadap sains dan memotivasi mereka untuk terus belajar dan
mengeksplorasi lebih lanjut.
Namun, dalam praktiknya, pembelajaran IPA di sekolah dasar seringkali masih
mengandalkan metode konvensional yang cenderung pasif. Dalam pendekatan ini, siswa
cenderung menerima informasi dari guru tanpa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Metode pengajaran yang monoton, seperti ceramah yang berulang-ulang, tidak hanya
membatasi interaksi antara guru dan siswa, tetapi juga dapat menyebabkan rendahnya
motivasi dan minat belajar siswa (Ansya, Alfianita, Syahkira, et al., 2024; Ansya, Ardhita, et
al., 2024). Ketika siswa tidak terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, mereka
mungkin kehilangan rasa ingin tahu dan keinginan untuk mengeksplorasi lebih dalam
mengenai konsep-konsep yang diajarkan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan pendekatan yang lebih inovatif dan
menarik dalam pembelajaran IPA. Pendekatan ini dapat meliputi penggunaan metode
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
ISLAMIKA : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
4
pembelajaran berbasis proyek, eksperimen praktis, dan teknologi interaktif yang mendorong
siswa untuk aktif berpartisipasi. Dengan menghadirkan pengalaman belajar yang menarik dan
sesuai, siswa bisa lebih terlibat dalam proses eksplorasi ilmiah, yang pada akhirnya akan
meningkatkan motivasi dan minat mereka untuk belajar. Penerapan strategi pembelajaran
yang beragam dan menyenangkan ini tidak hanya akan membantu siswa lebih memahami
konsep IPA, tetapi juga membekali mereka untuk menjadi pembelajar mandiri dan berpikir
kritis di masa depan (Ambarita & Simanullang, 2023).
Salah satu pendekatan yang terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa adalah
model Problem Based Learning. Pendekatan ini dirancang untuk menempatkan siswa sebagai
pusat pembelajaran, dengan menghadirkan masalah nyata yang perlu mereka pecahkan.
Dalam Problem Based Learning, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima informasi, tetapi
juga dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam menyelidiki dan menyelesaikan masalah yang
rumit (Devi & Bayu, 2020). Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir kritis,
menganalisis situasi, dan mencari informasi yang relevan guna menemukan solusi yang tepat.
Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan kehidupan sehari-
hari mereka.
Selain meningkatkan pemahaman konsep, Problem Based Learning juga berfungsi untuk melatih
keterampilan kolaborasi dalam kelompok. Dalam situasi pembelajaran yang menuntut kerja
sama, siswa belajar untuk berkomunikasi, berbagi ide, dan menghargai pendapat satu sama
lain. Keterampilan ini sangat penting, mengingat dunia kerja saat ini memerlukan
kemampuan untuk bekerja dalam tim yang beragam. Melalui pengalaman bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan akademik, tetapi
juga keterampilan sosial yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan (Rumiyati &
ZulFitria, 2024). Dengan demikian, penerapan model Problem Based Learning dalam
pembelajaran IPA bisa menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan partisipasi siswa
sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.
Penerapan teknologi dalam pendidikan semakin penting seiring dengan perkembangan
zaman dan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih inovatif. Teknologi dapat
berfungsi sebagai alat pendukung yang memperkaya pengalaman belajar, membuat
pembelajaran lebih interaktif, dan mendorong keterlibatan siswa. Salah satu bentuk teknologi
yang sangat bermanfaat dalam konteks ini adalah media pembelajaran berbasis digital, seperti
Canva. Canva adalah platform desain grafis yang memudahkan pengguna, termasuk guru,
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
Volume 7, Nomor 1, Januari 2025
5
untuk membuat berbagai konten visual dengan cepat dan efisien, sehingga materi
pembelajaran bisa disajikan dengan lebih menarik dan kreatif.
Dengan memanfaatkan Canva, guru memiliki akses ke berbagai template dan alat desain yang
dapat digunakan untuk menyusun presentasi, infografis, poster, dan bahan ajar lainnya.
Penggunaan media visual yang menarik ini tidak hanya membuat pembelajaran menjadi lebih
hidup, tetapi juga membantu siswa dalam memahami konsep-konsep IPA dengan lebih baik
(Sofiana et al., 2023). Konten visual yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan minat
siswa, memungkinkan mereka untuk terlibat lebih aktif dalam proses belajar, dan membantu
mereka mengingat informasi dengan lebih efektif. Oleh karena itu, integrasi teknologi seperti
Canva dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar dapat menjadi strategi yang efektif untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan
di masa depan.
Dalam konteks pembelajaran IPA kelas V, penerapan model Problem Based Learning yang
berbantukan Canva dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan
menarik bagi siswa. Dengan mengintegrasikan Problem Based Learning dan Canva, siswa dapat
bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek yang relevan dengan topik IPA.
Sebagai contoh, siswa bisa ditugaskan untuk menyelidiki dampak perubahan iklim dan
menyajikan temuan mereka dalam bentuk presentasi yang dirancang menggunakan Canva.
Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan menerapkan konsep-konsep
ilmiah sambil menggunakan alat yang mudah diakses untuk menampilkan hasil kerja mereka
secara kreatif.
Proses kolaboratif yang berlangsung selama kegiatan ini tidak hanya memperdalam
pemahaman siswa mengenai konsep-konsep IPA, tetapi juga mengasah keterampilan sosial
dan komunikasi mereka. Siswa belajar untuk mendiskusikan ide, berbagi pendapat, dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yang sangat penting dalam pembelajaran
berbasis tim. Dengan demikian, penerapan Problem Based Learning berbantuan Canva tidak
hanya berpotensi menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dalam hal pemahaman konten,
tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Lingkungan ini
mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat, memperkuat rasa percaya diri mereka, dan
mempersiapkan mereka untuk tantangan di dunia nyata dengan keterampilan yang relevan
(Wardani, 2023).
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
ISLAMIKA : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
6
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri et al (2024); Rahmawati & Atmojo (2021);
Ramadhan et al (2024); Santi et al (2023); Udin (2023) menunjukkan siswa menjadi lebih aktif
dan kreatif saat menggunakan model Problem Based Learning yang didukung media Canva serta
mampu berpikir kritis dan terlibat secara mendalam dalam proses pembelajaran dengan
pendekatan ini. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan model Problem Based
Learning berbantuan aplikasi edukatif Canva pada pembelajaran IPA kelas V sekolah dasar,
serta menganalisis dampaknya terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan
pemahaman konsep siswa terhadap Pembelajaran IPA.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang penerapan model Problem Based Learning
berbantuan Canva pada pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar. Pendekatan kualitatif
dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi fenomena secara holistik,
memahami konteks sosial dan budaya yang melatarbelakangi praktik pembelajaran, serta
mengungkap pengalaman dan persepsi siswa dan guru (Lexy J. Moleong, 2018).
Penelitian ini dilaksanakan pada Kelas V UPT SD Negeri 060809 Medan Kota T.A.
2022/2023. Penelitian dilaksanakan mulai Februari hingga Juni 2024. Peneliti melakukan
observasi langsung terhadap proses pembelajaran, serta wawancara mendalam dengan guru
dan siswa untuk menggali pengalaman mereka dalam menerapkan model Problem Based
Learning menggunakan media Canva. Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk
mengumpulkan data kualitatif yang akan dianalisis untuk mendapatkan temuan yang relevan.
Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara kemudian dianalisis menggunakan teknik
analisis tematik. Proses ini melibatkan pengidentifikasian tema-tema utama yang muncul dari
data, serta menggambarkan bagaimana penerapan Problem Based Learning berbantuan Canva
mempengaruhi pemahaman konsep IPA siswa. Dengan demikian, peneliti dapat
menguraikan hubungan antara model pembelajaran yang digunakan dengan pencapaian
belajar siswa.
Hasil analisis diharapkan dapat memberikan insight yang berharga mengenai efektivitas
penerapan model Problem Based Learning berbantuan Canva dalam meningkatkan keterlibatan
siswa dan pemahaman konsep IPA. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
Volume 7, Nomor 1, Januari 2025
7
rekomendasi bagi guru dan pendidik lainnya dalam mengimplementasikan pendekatan
pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan siswa di era digital.
HASIL
Deskripsi Konteks Penelitian
Pada kelas V, terdapat sekitar 30 siswa yang terdiri dari berbagai latar belakang. Keberagaman
karakteristik siswa ini memberikan kesempatan yang baik untuk mengamati bagaimana
penerapan model Problem Based Learning yang didukung oleh Canva dapat memengaruhi
pengalaman belajar mereka. Selain itu, guru yang mengajar di kelas ini memiliki pengalaman
yang memadai dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran, sehingga diharapkan
dapat memfasilitasi penerapan model ini dengan baik.
Dalam konteks pembelajaran IPA, penerapan model Problem Based Learning bertujuan untuk
merangsang rasa ingin tahu siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka.
Dalam penelitian ini, guru mengajukan masalah nyata yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari siswa, seperti dampak pencemaran lingkungan dan perubahan iklim. Melalui
pengamatan yang dilakukan, peneliti mencatat bagaimana siswa berinteraksi dengan materi,
berkolaborasi dalam kelompok, dan menggunakan media Canva untuk menyajikan hasil kerja
mereka. Dengan demikian, konteks penelitian ini memberikan gambaran yang jelas tentang
bagaimana inovasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
konsep-konsep IPA.
Penerapan Model
Problem Based Learning
Penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA di kelas V diawali dengan
identifikasi masalah nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dalam penelitian
ini, guru memilih topik tentang pencemaran lingkungan sebagai masalah yang perlu
dipecahkan. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diberikan pertanyaan
pemicu yang mendorong mereka untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan mencari solusi
terhadap masalah tersebut. Dengan cara ini, siswa didorong untuk aktif terlibat dalam proses
pembelajaran, berpikir kritis, dan berinovasi dalam mencari solusi. Guru berperan sebagai
fasilitator, memberikan bimbingan, dan membantu siswa tetap fokus pada tujuan
pembelajaran.
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
ISLAMIKA : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
8
Setelah siswa memahami konteks masalah, mereka diminta untuk merencanakan proyek yang
akan mereka lakukan menggunakan media Canva. Siswa kemudian melakukan riset,
mengumpulkan informasi, dan berdiskusi untuk menyusun presentasi yang menjelaskan
dampak pencemaran lingkungan dan cara-cara untuk menguranginya. Penggunaan Canva
memungkinkan siswa untuk mendesain materi visual yang menarik, sehingga mereka dapat
menyajikan informasi dengan cara yang lebih kreatif dan interaktif. Proses ini tidak hanya
meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep IPA, tetapi juga mengasah
keterampilan komunikasi dan kerja sama mereka, yang merupakan bagian penting dalam
pengembangan karakter siswa.
Hasil Observasi Proses Pembelajaran
Hasil observasi selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa penerapan model Problem
Based Learning berbantuan Canva berhasil meningkatkan keterlibatan siswa secara signifikan.
Siswa terlihat antusias saat berkolaborasi dalam kelompok untuk mendiskusikan masalah
pencemaran lingkungan yang telah ditentukan. Mereka aktif bertanya, memberikan pendapat,
dan berbagi informasi yang mereka temukan selama riset. Observasi juga mencatat bahwa
interaksi antar siswa berjalan dengan baik, di mana mereka saling mendukung dan membantu
satu sama lain dalam menyelesaikan proyek. Hal ini menunjukkan bahwa model Problem Based
Learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendorong siswa untuk lebih
berpartisipasi dalam pembelajaran.
Selain itu, penggunaan media Canva dalam menyusun presentasi juga mendapatkan respon
positif dari siswa. Mereka terlihat bersemangat dalam mendesain materi presentasi, mencoba
berbagai fitur yang ada di Canva untuk membuat konten visual yang menarik. Ketika
presentasi dilakukan, siswa mampu menjelaskan konsep-konsep yang telah mereka pelajari
dengan jelas dan percaya diri. Penggunaan media visual tidak hanya membuat pembelajaran
lebih menarik, tetapi juga membantu siswa untuk lebih memahami dan mengingat informasi.
Hasil observasi ini menegaskan bahwa penerapan model Problem Based Learning berbantuan
Canva dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan meningkatkan pemahaman mereka
terhadap materi IPA.
Respon Siswa terhadap Pembelajaran
Respon siswa terhadap penerapan model Problem Based Learning berbantuan Canva dalam
pembelajaran IPA sangat positif. Melalui wawancara yang dilakukan, siswa menyatakan
bahwa mereka merasa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
Volume 7, Nomor 1, Januari 2025
9
metode pembelajaran yang sebelumnya mereka alami. Siswa mengungkapkan bahwa
mengerjakan proyek dalam kelompok membuat mereka lebih mudah memahami konsep-
konsep IPA, karena mereka dapat berdiskusi dan bertukar ide dengan teman-teman mereka.
Selain itu, banyak siswa yang merasa senang menggunakan Canva, karena platform tersebut
memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kreativitas dan membuat presentasi yang
menarik.
Sebagian besar siswa juga merasakan peningkatan rasa percaya diri ketika mereka mampu
menyajikan hasil kerja mereka di depan kelas. Mereka mengatakan bahwa melalui presentasi,
mereka belajar untuk berbicara di depan umum dan menjelaskan ide-ide mereka dengan lebih
baik. Siswa juga mencatat bahwa bekerja dalam kelompok tidak hanya meningkatkan
kemampuan kerja sama mereka, tetapi juga membuat mereka lebih menghargai kontribusi
masing-masing anggota tim. Dengan demikian, penerapan model Problem Based Learning
berbantuan Canva tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa tentang materi IPA, tetapi
juga memberikan dampak positif pada keterampilan sosial dan komunikasi mereka.
Peran Guru dalam Pembelajaran
Peran guru dalam penerapan model Problem Based Learning berbantuan Canva sangat krusial
untuk keberhasilan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, guru berfungsi sebagai
fasilitator yang membantu siswa memahami masalah yang diajukan serta memberikan
bimbingan dalam mencari solusi. Guru memulai dengan memberikan pengantar tentang
pencemaran lingkungan dan menyajikan pertanyaan pemicu yang memotivasi siswa untuk
berpikir kritis. Selain itu, guru juga memantau dinamika kelompok, memastikan setiap siswa
terlibat aktif, dan memberikan dukungan ketika siswa mengalami kesulitan. Melalui
pengamatan ini, terlihat bahwa guru mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk
belajar, di mana siswa merasa nyaman untuk berkolaborasi dan bertukar ide.
Selain itu, guru juga berperan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran.
Dengan memanfaatkan media Canva, guru dapat menunjukkan cara-cara praktis untuk
merancang presentasi yang informatif dan menarik. Ia juga memberikan instruksi yang jelas
tentang cara menggunakan platform tersebut, sehingga siswa dapat dengan mudah
mengakses fitur-fitur yang ada. Respons positif dari siswa menunjukkan bahwa dukungan
guru dalam mengatasi tantangan teknis sangat penting dalam meningkatkan keterampilan
teknologi mereka. Dengan demikian, peran guru dalam penerapan model Problem Based
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
ISLAMIKA : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
10
Learning berbantuan Canva tidak hanya terbatas pada penyampaian materi, tetapi juga
mencakup pembinaan keterampilan sosial, kreatifitas, dan teknologi siswa.
Peningkatan Pemahaman Konsep IPA
Penerapan model Problem Based Learning berbantuan Canva terbukti efektif dalam
meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA. Melalui kegiatan proyek yang
dilakukan, siswa dihadapkan pada situasi nyata yang mendorong mereka untuk menerapkan
pengetahuan yang telah mereka pelajari. Mereka tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga
mendapatkan pengalaman praktis dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pencemaran lingkungan. Proses ini memungkinkan siswa untuk mengaitkan konsep-konsep
IPA dengan situasi sehari-hari, sehingga pemahaman mereka menjadi lebih mendalam dan
relevan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam model Problem Based Learning ini
mengalami peningkatan dalam pemahaman mereka terhadap materi IPA yang diajarkan.
Mereka dapat menjelaskan konsep-konsep seperti siklus air, dampak pencemaran terhadap
lingkungan, dan cara-cara untuk mengurangi pencemaran dengan lebih baik. Selain itu, siswa
juga menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi saat mereka mendiskusikan
solusi untuk masalah yang dihadapi. Dengan demikian, penerapan model Problem Based
Learning berbantuan Canva tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
IPA, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan berpikir kritis yang penting dalam
menghadapi tantangan di dunia nyata.
PEMBAHASAN
Pembahasan ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah mengenai penerapan model
Problem Based Learning berbantuan Canva dalam pembelajaran IPA di kelas V. Berdasarkan
hasil penelitian, penerapan model Problem Based Learning berhasil meningkatkan keterlibatan
siswa dan pemahaman mereka terhadap konsep-konsep IPA. Siswa menunjukkan antusiasme
yang tinggi dalam mengerjakan proyek dan aktif berkolaborasi dalam kelompok. Hal ini
menjawab pertanyaan penelitian tentang sejauh mana model Problem Based Learning dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas siswa dalam konteks
pembelajaran IPA. Pernyataan tersebut didukung oleh Aprina et al (2024) bahwa
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam proses pengajaran di kelas
dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
Volume 7, Nomor 1, Januari 2025
11
Temuan penelitian juga mengungkapkan bahwa penggunaan media Canva dalam
pembelajaran memberikan dampak positif terhadap cara siswa memahami dan menyajikan
informasi. Melalui platform ini, siswa tidak hanya belajar membuat presentasi yang menarik,
tetapi juga memperoleh keterampilan teknologi yang penting di era digital saat ini. Dengan
demikian, penerapan media Canva dalam model Problem Based Learning memperkaya
pengalaman belajar siswa, menjadikannya lebih interaktif dan menyenangkan. Hal ini
mendukung teori bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Hal tersebut didukung oleh Nurhosen et al (2024) bahwa
penggunaan media interaktif Canva memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
hasil belajar siswa, terutama di tingkat sekolah dasar.
Dalam konteks pembelajaran IPA, penerapan Problem Based Learning berbantuan Canva
membawa siswa untuk berinteraksi langsung dengan konsep yang dipelajari. Mereka tidak
hanya belajar teori di dalam kelas, tetapi juga menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi
nyata, seperti masalah pencemaran lingkungan. Interaksi ini memfasilitasi pemahaman yang
lebih mendalam dan relevan, yang sejalan dengan teori konstruktivisme, di mana siswa
membangun pengetahuan mereka melalui pengalaman dan refleksi. Penerapan model ini
membuktikan bahwa pembelajaran yang berorientasi pada masalah dapat meningkatkan
relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pendapat tersebut selaras dengan
pernyataan Maqbullah et al (2018) bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah
umumnya dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar.
Selain itu, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dalam
kemampuan kerja sama dan komunikasi. Mereka belajar untuk mendengarkan pendapat
teman, memberikan masukan, dan merencanakan proyek secara bersama-sama.
Keterampilan sosial ini sangat penting untuk dikembangkan, karena dapat mendukung
keberhasilan siswa di masa depan. Oleh karena itu, penelitian ini juga berkontribusi pada
teori-teori pendidikan yang menekankan pentingnya pembelajaran kolaboratif dalam
pengembangan karakter dan keterampilan sosial siswa.
Meskipun demikian, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam
penerapan model Problem Based Learning berbantuan Canva. Beberapa siswa mengalami
kesulitan dalam menggunakan platform tersebut, terutama bagi mereka yang kurang familiar
dengan teknologi. Guru sebagai fasilitator perlu memberikan dukungan yang memadai untuk
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
ISLAMIKA : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
12
memastikan bahwa semua siswa dapat mengakses dan memanfaatkan media pembelajaran
ini dengan efektif. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan bagi guru dan siswa dalam
penggunaan teknologi pendidikan sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan model
Problem Based Learning.
Sebagai kesimpulan, penerapan model Problem Based Learning berbantuan Canva dalam
pembelajaran IPA di kelas V tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kerja sama, dan komunikasi siswa.
Temuan ini mendukung dan memperkaya teori-teori pendidikan yang ada serta memberikan
wawasan baru tentang integrasi teknologi dalam pembelajaran berbasis masalah. Oleh karena
itu, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pendidik dan peneliti lain untuk
mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan
siswa di era digital.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
Problem Based Learning yang didukung oleh Canva dalam pembelajaran IPA di kelas V
memberikan dampak positif terhadap keterlibatan siswa dan pemahaman mereka tentang
pencemaran lingkungan. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas.
Penggunaan media Canva sebagai alat bantu presentasi memungkinkan siswa untuk
menyajikan informasi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, sehingga meningkatkan
motivasi mereka untuk belajar.
Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi antar siswa dalam kelompok
membantu mereka memahami materi dengan lebih baik dan memperkuat keterampilan
sosial. Meskipun ada beberapa tantangan dalam penggunaan teknologi, peran guru sebagai
fasilitator sangat penting untuk mengatasi masalah tersebut. Secara keseluruhan, temuan ini
merekomendasikan penerapan model Problem Based Learning yang berbasis teknologi dalam
pembelajaran di sekolah dasar sebagai strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di dunia yang semakin
kompleks.
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
Volume 7, Nomor 1, Januari 2025
13
DAFTAR PUSTAKA
Agustyaningrum, N., Pradanti, P., & Yuliana. (2022). Teori Perkembangan Piaget dan
Vygotsky: Bagaimana Implikasinya dalam Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar?
Jurnal Absis: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika, 5(1), 568582.
https://doi.org/10.30606/absis.v5i1.1440
Ambarita, J., & Simanullang, P. S. (2023). IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI. Penerbit Adab.
Ansya, Y. A. (2023). Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar pada Pembelajaran IPA Menggunakan Strategi PjBL (Project-Based Learning).
Jurnal Ilmu Manajemen Dan Pendidikan (JIMPIAN), 3(1), 4352.
https://doi.org/10.30872/jimpian.v3i1.2225
Ansya, Y. A., Alfianita, A., & Syahkira, H. P. (2024). OPTIMIZING MATHEMATICS
LEARNING IN FIFTH GRADES: THE CRITICAL ROLE OF EVALUATION IN
IMPROVING STUDENT ACHIEVEMENT AND CHARACTER. PROGRES
PENDIDIKAN, 5(3), 302311.
https://prospek.unram.ac.id/index.php/PROSPEK/article/view/1120
Ansya, Y. A., Alfianita, A., Syahkira, H. P., & Syahrial, S. (2024). Peran Evaluasi Pembelajaran
pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V Sekolah Dasar. Indiktika: Jurnal Inovasi
Pendidikan Matematika, 6(2), 173184. https://doi.org/10.31851/indiktika.v6i2.15030
Ansya, Y. A., Ardhita, A. A., Rahma, F. M., Sari, K., & Khairunnisa, K. (2024). ANALISIS
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KEMAMPUAN LITERASI BACA TULIS
SISWA SEKOLAH DASAR. JGK (Jurnal Guru Kita), 8(3), 598606.
https://doi.org/10.24114/jgk.v8i3.60183
Ansya, Y. A., Ardhita, A. A., Sari, K., Nainggolan, M. G., Ayunda, R., Hasibuan, W. A., &
Antika, W. (2021). LUNTURNYA NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA DI ERA
GLOBALISASI YANG MENGAKIBATKAN MUNCULNYA KELOMPOK
TERORISME. Jurnal Handayani, 12(2), 144153.
https://doi.org/10.24114/jh.v12i2.45265
Ansya, Y. A., & Salsabilla, T. (2024). Model Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Cahya Ghani
Recovery.
Aprina, E. A., Fatmawati, E., & Suhardi, A. (2024). Penerapan Model Problem Based
Learning Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Muatan IPA
Sekolah Dasar. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(1), 981990.
https://mail.jurnaldidaktika.org/contents/article/view/496
Devi, P. S., & Bayu, G. W. (2020). Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran
Problem Based Learning Berbantuan Media Visual. Mimbar PGSD Undiksha, 8(2), 238
252. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/26525
Harefa, D., & Sarumaha, M. (2020). Teori Pengenalan Ilmu Pengetahuan Alam Sejak Dini. Pm
Publisher.
Lexy J. Moleong. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Maqbullah, S., Sumiati, T., & Muqodas, I. (2018). PENERAPAN MODEL PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR.
Yusron Abda’u Ansya & Tania Salsabilla
ISLAMIKA : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
14
Metodik Didaktik, 13(2). https://doi.org/10.17509/md.v13i2.9500
Nurhosen, N., Sayyinul, S., Iskandar, R., Balqis, M., & Surur, M. (2024). Analisis Penerapan
Media Pembelajaran Berbasis Canva Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Di Sekolah Dasar. Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2(2), 81
96. https://doi.org/10.59031/jkppk.v2i2.324
Putri, S. C., Barriyah, I. Q., Wibawa, S., & Wibawa, S. (2024). ANALISIS PENERAPAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI TRI N DENGAN
MEDIA CANVA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 9(2), 7471
7485. https://journal.unpas.ac.id/index.php/pendas/article/view/15145
Rahmawati, F., & Atmojo, I. R. W. (2021). Analisis Media Digital Video Pembelajaran Abad
21 Menggunakan Aplikasi Canva Pada Pembelajaran IPA. Jurnal Basicedu, 5(6), 6271
6279. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1717
Ramadhan, R. A., Nugroho, M. K. W., & Mutiara, A. (2024). PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN APLIKASI
CANVA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPAS. Jurnal Review
Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(3), 1174911753.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jrpp/article/view/32810
Rumiyati, R., & ZulFitria, Z. (2024). PERAN PERMAINAN EDUKATIF DALAM
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KOGNITIF ANAK USIA
DINI. Cendikia: Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 2(7), 468478.
http://jurnal.kolibi.org/index.php/cendikia/article/view/2216
Santi, M. D., Nursyahidah, F., Nugroho, A. A., & Estiyani, E. (2023). Peningkatan Hasil
Belajar IPA Melalui Model Problem Based Learning Berbantu Media Canva pada Siswa
Kelas V SDN Pandeanlamper 03. Journal on Education, 5(4), 1227212280.
https://www.jonedu.org/index.php/joe/article/view/2199
Sari, Y., Ansya, Y. A., Alfianita, A., & Putri, P. A. (2023). STUDI LITERATUR: UPAYA
DAN STRATEGI MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA. Jurnal Guru Kita PGSD, 8(1), 926.
https://doi.org/10.24114/jgk.v8i1.53931
Sofiana, R. A., Fajrie, N., & Hilyana, F. S. (2023). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual
Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 7(5), 30273034. https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i5.5969
Udin, A. (2023). Penerapan problem based learning dengan bantuan media canva untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik di Kelas V A SDN Bugangan 03. COLLASE
(Creative of Learning Students Elementary Education), 6(5), 896903.
https://doi.org/10.22460/collase.v6i5.18360
Wardani, D. A. W. (2023). Problem based learning: membuka peluang kolaborasi dan
pengembangan skill siswa. Jawa Dwipa, 4(1), 117. https://ejournal.sthd-
jateng.ac.id/JawaDwipa/index.php/jawadwipa/article/view/61
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Book
Full-text available
Model Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat terselesaikan. Buku Model Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ini ditulis untuk memberikan pemahaman tentang model pembelajaran khususnya pada Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Buku ini dapat digunakan sebagai referensi dalam merancang model pembelajaran pada pembelajaran IPA di sekolah dasar. Buku membahas mengenai Model Pembelajaran di Sekolah Dasar, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Model Pembelajaran IPA yang Efekti, Implementasi Teknologi dalam Pembelajaran IPA, Evaluasi dan Asesmen dalam Pembelajaran IPA, Strategi Pembelajaran IPA yang Inovatif dan Permasalahan dalam Implementasi Model Pembelajaran IPA.
Article
Full-text available
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dalam Pembelajaran IPA menggunakan Strategi PjBL (Project-Based Learning). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Hasil penelitian yaitu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa kelas IV Sekolah Dasar pada pembelajaran IPA menggunakan strategi PjBL antara lain mengidentifikasi proyek yang relevan, memfasilitasi diskusi kelompok, mendorong penemuan dan eksplorasi, mengintegrasikan mata pelajaran, melibatkan komunitas, memberikan dukungan dan bimbingan, mendorong kreativitas dan inovasi, menyediakan sumber daya, menggunakan teknologi, dan melakukan evaluasi formatif. Dengan mengimplementasikan komponen-komponen tersebut, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik, kolaboratif, dan relevan dengan dunia nyata, sehingga mendorong minat belajar siswa dan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
Article
Full-text available
This study aims to improve science learning outcomes for fifth grade students at SDN Pandeanlamper 03 using the Problem Based Learning (PBL) model with the help of Canva media. This study uses a class action research method with a research design in the form of two cycles. Each cycle applies four steps according to Kemmis and M.K. Taggart in Arikunto (2010), namely planning (planning), implementation of action (action), observation (observation) and reflection (thinking). The dependent variable is student learning outcomes and the independent variable is the Canva-assisted Problem Based Learning model. Data collection methods used include interviews, observation, tests and documentation with quantitative and qualitative analysis techniques. The research subjects were fifth grade students at SDN Pandeanlamper 03 consisting of 28 students. The results of the study show that the application of the PBL model with the help of Canva media can improve student learning outcomes in science subjects. In Cycle I, the percentage of students who successfully completed the subject was 57%, while in Cycle II it increased to 79%. This increase in learning outcomes meets the success indicator of 70%. In addition, observations also show that students are more active and involved in the learning process when using the PBL model with the help of Canva media.
Article
Full-text available
Pendidikan di abad 21 berbeda dengan abad sebelumnya. Pendidikan abad 21 bersifat konstruksional dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran harus dapat mengembangkan keterampilan critical thinking and problem solving, creativity and innovation, communication, collaboration. Oleh sebab itu, guru harus kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang menumbuhkan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik. Salah satunya dalam pemilihan media pembelajaran yang variatif dan berbasis digital sesuai dengan perkembangan pendidikan abad 21. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mendeskripsikan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif berbasis digital yaitu berupa video pembelajaran dengan menggunakan aplikasi canva pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Kajian ini menggunakan metode tinjauan pustaka. Hasil dari kajian ini yaitu video pembelajaran menggunakan aplikasi canva pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu media pembelajaran yang menarik dan inovatif sesuai dengan perkembangan Pendidikan abad 21 yaitu segala aspek memanfaatkan teknologi dalam kehidupan. Selain itu, akses dan pengoperasian aplikasi canva mudah dipahami dan ekonomis. Jadi video pembelajaran menggunakan aplikasi canva pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu solusi tepat sebagai penunjang guru dalam pengembangan media pembelajaran berbasis digital di abad 21.
Article
Full-text available
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA kelas V di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Jalan Kamojing Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang yang masih rendah. Proses pembelajaran masih menggunakan metode satu arah sehingga tidak banyak melibatkan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, kurangnya sumber belajar di sekolah, dan tidak ada media pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa kelas V dalam pembelajaran IPA. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model problem based learning. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu: planning (menyusun rancangan tindakan), acting (pelaksanaan tindakan), observing (pengamatan), dan reflecting (refleksi). Instrumen yang digunakan yaitu observasi dan tes evalusi berpikir kritis Hasil penelitian pada siklus pertama dan memperoleh hasil 31% (8 orang yang berada di atas KKM), dan tindakan pada siklus kedua memperoleh hasil 65% (17 orang yang berada di atas KKM). Selanjutnya pada tindakan di siklus ketiga mencapai hasil yang maksimal karena memperoleh hasil 92% (24 orang yang telah tuntas dan berada di atas KKM). Nilai kemampuan berpikir kritis meningkat karena dipengaruhi oleh aktivitas siswa yang meningkat selama pembelajaran. Siklus pertama memperoleh nilai persentase 65% “cukup”, pada siklus kedua meningkat memperoleh nilai persentase 75% “baik”, selanjutnya pada siklus ketiga meningkat mencapai nilai persentase 92% “sangat baik”. Hal tersebut membuktikan bahwa ada peningkatan pada setiap siklus yang sudah disesuaikan dengan indikator berpikir kritis. Dengan demikian penerapan model problem based learning pada umumnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dalam penelitian tindakan kelas (PTK).
Article
Mathematics is an important subject whose applications were widely used in life. However, many students have difficulty in learning mathematics, including elementary school students. This study aimed to examine the depth of Jean Piaget's cognitive development and Lev Vygotsky's sociocultural theory and their implication for mathematics learning at elementary school age. This study used a qualitative approach with the literature study method. Sources of data in the form of books, journals, and the results of previous research related to research problems. Data collection in this study was carried out using online searches. Data analysis was done by content analysis. The results of this study indicate that according to Piaget's theory of cognitive development, the thinking stage of students in elementary schools was generally in the concrete operational stage. So that the recommended mathematics learning was in the form of student-centered active learning such as discovery learning and contextual learning methods. Meanwhile, based on Vygotsky's sociocultural theory, he recommends cooperative and collaborative mathematics learning as well as optimizing the existence of scaffolding and social interaction in learning.
  • Y A Ansya
  • A Alfianita
  • H P Syahkira
Ansya, Y. A., Alfianita, A., & Syahkira, H. P. (2024). OPTIMIZING MATHEMATICS LEARNING IN FIFTH GRADES: THE CRITICAL ROLE OF EVALUATION IN IMPROVING STUDENT ACHIEVEMENT AND CHARACTER. PROGRES PENDIDIKAN, 5(3), 302-311.
Peran Evaluasi Pembelajaran pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V Sekolah Dasar. Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika
  • Y A Ansya
  • A Alfianita
  • H P Syahkira
  • S Syahrial
Ansya, Y. A., Alfianita, A., Syahkira, H. P., & Syahrial, S. (2024). Peran Evaluasi Pembelajaran pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V Sekolah Dasar. Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika, 6(2), 173-184. https://doi.org/10.31851/indiktika.v6i2.15030
Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Muatan IPA Sekolah Dasar
  • E A Aprina
  • E Fatmawati
  • A Suhardi
Aprina, E. A., Fatmawati, E., & Suhardi, A. (2024). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Muatan IPA Sekolah Dasar. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(1), 981-990.
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Visual
  • P S Devi
  • G W Bayu
Devi, P. S., & Bayu, G. W. (2020). Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Visual. Mimbar PGSD Undiksha, 8(2), 238-252. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/26525