Available via license: CC BY 4.0
Content may be subject to copyright.
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
152
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun
Jambu Biji (Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
Formulation And Evaluation Of Gummy Candies Containing Guava Leaf (Psidium
guajava L.) Infusa With Variation Concentration Of Sucrose
Mikhania Christiningtyas Eryani1,*, Kukuh Judy Handojo2, Manzil Safitri2, Patihul
Husni3
1Fakultas Farmasi, Universitas Jember, Jalan Kalimantan no. 37, Jember, Jawa
Timur, Indonesia
2Program Studi DIII Farmasi, Politeknik Kesehatan Jember, Jalan Pangandaran no.
42, Jember, Jawa Timur, Indonesia
3Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21,
Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
Email: mikhaniachristi@unej.ac.id
ABSTRAK
Daun jambu biji ( Psidium guajava L.) adalah obat tradisional untuk diare. Tanin zat
yang terkandung dalam daun jambu biji berfungsi sebagai antidiare. Gummy candies
merupakan produk manisan yang terbuat dari bahan utama pembentuk gel seperti agar-
agar, karageenan, serta bahan pemanis seperti sukrosa, laktosa, glukosa, dan lain-lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan formulasi dan evaluasi gummy
candies infusa daun jambu biji dengan perbedaan konsentrasi sukrosa. Data uji sifat
fisik organoleptis F1, F2, dan F3 yaitu tekstur kenyal, aroma melon lemah, warna hijau,
dan rasa manis. Pada uji keseragaman bobot tidak terdapat perbedaan antara F1, F2,
dan F3. Hasil uji pH rata-rata F1 adalah 5,81, F2 adalah 6,16, dan F3 adalah 6,63.
Pengujian kadar air pada gummy candies menghasilkan rata-rata F1 adalah 12,4%, F2
adalah 27,5%, dan F3 adalah 43,29%. Kesimpulan penelitian ini adalah sukrosa
berpengaruh terhadap pH dan kadar air gummy candies namun tidak berpengaruh
terhadap organoleptis dan keseragaman bobot gummy candies.
Kata Kunci: Gummy candies, Jambu biji, Sukrosa
Corresponding Author: Mikhania Christiningtyas Eryani
Address: Fakultas Farmasi, Universitas Jember, Jalan Kalimantan no. 37, Jember,
Jawa Timur, Indonesia
Email: mikhaniachristi@unej.ac.id
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
153
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
ABSTRACT
Guava leaves (Psidium guajava L.) are a traditional medicine used to treat diarrhea.
The subtance contained in guava leaves that can have antidhiarrheal properties is
tannin. Gummy candies are sweet product made from the main gel- forming
ingredients such as gelatin, carrageenan, jelly, as well as sweetening ingredients such
as sucrose, lactose, glukose, and others. This research aims to formulate and evaluate
guava leave infused gummy candies with varying sucrose concentrations of 15 (F1)%,
20% (F2), and 25% (F3). Tes t data for the organoleptic physical properties of F1, F2,
and F3 are chewy texture, weak melon aroma, green color, and sweet taste. In the weight
uniformity test there was no difference between F1, F2, and F3. The average pH test
results where F1 is 5.81, F2 is 6.16 and, F3 is 6.63. Testing the water content of gummy
candies resulted in average of F1 is 12.4%, F2 is 27.5, and F3 is 43,29%. The
conclusion is variation concentration of sucrose affect pH and water content but its
not affect organoleptic and weight uniformity of gummy candies.
Keywords: Gummy candies, guava, sucrose
PENDAHULUAN
Meningkatnya frekuensi buang air
besar lebih dari tiga kali sehari disertai
dengan perubahan bentuk dan
konsistensi tinja adalah tanda penyakit
diare. Diare dapat diobati
mennggunakan obat-obatan kimia.
Obat kimia memiliki beberapa
kelemahan antara lain dapat
menimbulkan efek samping, dapat
terakumulasi di dalam tubuh, serta
harga relatif mahal (Nuralinda dkk,
2022; Rosmaya, 2018). Efek samping
tersebut membuat orang lebih suka
menggunakan tanaman obat yang
manjur sebagai pengobatan. Meski
banyak tanaman yang bisa diolah
menjadi obat antidiare, namun
masyarakat belum memanfaatkan
secara maksimal penggunaan bahan
alam tersebut.
Daun jambu biji (Psidium guajava L.)
telah banyak digunakan sebagai obat
untuk diare, mencret, dan sakit
kembung. Kandungan taninnya 9-
12%. Daun jambu biji memiliki
aktivitas sebagai adsorben (Trisdihar
dan Nur, 2015). Daun jambu biji
(Psidium guajava L.) dikenal memiliki
kemampuan untuk mempercepat
penyembuhan penyakit diare yang
disebabkan oleh bakteri Escherichia
coli. Ekstrak daun jambu biji diperoleh
menggunakan metode infundasi.
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
154
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Konsentrasi daun jambu biji sebagai
aktivitas antidiare yaitu 25% ( Miranti ,
2021).
Gummy candies, juga dikenal sebagai
permen jelly, adalah sediaan manisan
yang berbentuk lunak seperti jelly
yang dibuat dari bahan utama, bahan
pembentuk gel, dan pemanis. Mereka
memiliki tampilan yang jernih dan
transparan, dan memiliki tekstur yang
kenyal. Memiliki banyak manfaat,
gummy candies disukai karena mudah
dikunyah, memiliki warna, rasa, dan
bentuk yang menarik.
Sukrosa, bahan pemanis yang sering
digunakan untuk membuat gummy
candies, berfungsi untuk
meningkatkan rasa manis, membentuk
tekstur yang liat, dan menurunkan
kekerasan gummy candies. Sukrosa
dapat berfungsi sebagai bahan
pengikat, bahan pengisi serta
pengawet (Sunaryo, 2020). Untuk
mencegah pembentukan kristal-kristal
di permukaan gel, jumlah sukrosa
yang ditambahkan tidak boleh
melebihi 65 % (Simorangkir dkk,
2017).
Penelitian ini bertujuan untuk
membuat sediaan gummy candies
daun jambu biji (Psidium guajava L.)
dengan variasi konsentrasi sukrosa
serta menguji sifat fisiknya yang
meliputi organoleptis, keseragaman
bobot, pH dan kadar air. Sediaan
gummy candies ini diharapkan lebih
disukai oleh semua kalangan terutama
anak-anak yang sulit menelan dan
meminum obat.
METODE PENELITIAN
Alat
Peralatan yang diperlukan pada
pembuatan dan pengujian sifat fisik
gummy candies infusa daun jambu biji
yaitu beaker glass 250 ml (Pyrex),
cetakan permen silikon, hot plate
(Akebonno), spatula, batang
pengaduk, cawan porselin, cawan
petridis, timbangan analitik, pH meter
(Amtast), tabung reaksi, thermometer
dan panci infusa.
Bahan
Bahan yang digunakan yaitu daun
jambu biji (Psidium guajava L.),
gelatin (Hakiki), asam sitrat (Joice),
natrium benzoat, sukrosa (ROFA
Laboratorium Centre), perisa melon
(Koepoe-koepoe), aquadest, dan
FeCl3.
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
155
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Prosedur Penelitian
Pembuatan infusa daun jambu biji
Daun jambu biji ditimbang sebanyak
10 gram dan dicuci hingga bersih
dengan air mengalir. Selanjutnya
dimasukkan kedalam panci infusa
yang berisi 100 ml aquadest dan
dipanaskan hingga suhu 90ºC selama
15 menit. Infusa disaring
menggunakan kertas saring.
Skrining fitokimia
Dalam 10 mililiter infusa daun jambu
biji, beberapa tetes FeCl3
ditambahkan. Warna hijau kehitaman
menunjukkan reaksi positif tanin.
Formulasi gummy candies
Gummy candies dibuat dengan
mengembangkan gelatin dalam air
panas (campuran 1). Selanjutnya infusa
daun jambu biji dicampurkan dengan
larutan sukrosa. Campuran diaduk
sampai homogen kemudian
ditambahkan natrium benzoat dan asam
sitrat. Selanjutnya disebut dengan
campuran 2. Tambahkan campuran 1 ke
campuran 2 kemudian diaduk hingga
homogen. Formula gummy candies
didapatkan melalui studi literatur.
Formula gummy candies dapat dilihat
pada tabel 1 berikut:
Ta be l 1 . Fo r mu la gu mm y c an d ie s
Bahan
F1(%)
F2 (%)
F3 (%)
Infusa
daun
jambu
biji
25
25
25
Gelatin
23
23
23
Asam
sitrat
1
1
1
Natrium
benzoat
0,2
0,2
0,2
Sukrosa
15
20
25
Essens
1,5
1,5
1,5
Aquades
34,3
29,2
24,2
Evaluasi fisik gummy candies
Uji organoleptis
Uji organoleptis bertujuan untuk
mengetahui tampilan dari sifat fisik
sediaan. Uji organoleptis dilakukan
dengan cara pengamatan secara visual
meliputi warna, aroma, rasa, serta
tekstur dari gummy candies (Firdaus
dkk., 2014).
Uji keseragaman bobot
Uji keseragaman bobot sediaan
dilakukan untuk memastikan bahwa
bobot sediaan seragam, dan kemudian
digunakan sebagai parameter produksi
untuk mengukur secara rutin bobot
sediaan yang diinginkan. Untuk
menguji keseragaman bobot, dua puluh
gummy candies ditimbang satu per
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
156
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
satu. Tidak boleh ada gummy yang
bobotnya lebih besar dari rata-rata di
kolom A atau lebih kecil dari rata-rata
di kolom B (Firdaus dkk, 2014).
Uji pH
Uji pH dilakukan untuk menentukan
pH sediaan dan memastikan apakah pH
yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan. Diambil 1 buah gummy
candies secara acak kemudian
dilelehkan dan dilarutkan dengan
aquadest yang telah diukur pH nya 7
sebanyak 100 ml. Diukur pH gummy
candies menggunakan pH meter yang
telah dikalibrasi. Pengujian pH
dilakukan tiga kali replikasi ((Ginting
dkk, 2023). Syarat pH yang baik untuk
gummy candies adalah antara 5 dan 7.
(Chabib dkk, 2013).
Uji Kadar air
Uji kadar air digunakan untuk
mengetahui kadar air suatu sediaan.
Pengujian kadar air gummy candies
dilakukan menggunakan cawan petri
dengan cara ditimbang sampai
didapatkan bobot konstan. Lalu
dimasukkan 1 gram sampel kedalam
cawan petri yang sudah di ketahui
bobot tetapnya dan panaskan pada oven
dengansuhu 105ºC. Kemudian
ditimbang cawan petri yang telah berisi
sampel sampai bobot tetap. Dilakukan
tiga kali pengulangan dan dihitung
kadar air dalam sampel gummy candies
(Ginting, 2023). Syarat kadar air pada
sediaan gummy candies adalah
maksimal 20 %.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daun jambu biji telah banyak
dimanfaatkan masyarakat sebagai obat
antidiare. Kandungan kimia pada daun
jambu biji yang berkhasiat sebagai
antidiare adalah tanin. Berdasarkan
skrining fitokimia yang dilakukan pada
penelitian ini, daun jambu biji terbukti
positif mengandung tanin. Hal ini
dibuktikan dengan terbentuknya warna
hijau kehitaman ketika infusa ditambah
dengan FeCl3. Senyawa tanin
merupakan senyawa polifenol dengan
aktivitas anti bakteri yang mampu
mengikat banyak prolin. Daun jambu
biji diperkirakan mengandung 9 –
12 %. tanin. Tanin memperlancar
sistem pencernaan dan sirkulasi darah
dengan menjadi pengelat yang
membuat buah dan daun terasa sepat.
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
157
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Selain itu, sifat pengelatnya
mengkerutkan usus dan mengurangi
gerak peristaltik usus. (Azizah dkk,
2023).
Pada penelitian ini digunakan infusa
daun jambu biji yang diformulasikan
menjadi sediaan gummy candies. Uji
organoleptis dilakukan secara visual
menggunakan responden yang
bertindak sebagai instrumen atau alat.
Uji organoleptis dilakukan pada
sediaan gummy candies infusa daun
jambu biji menggunakan indera dengan
tiga responden, yang menilai rasa,
tekstur, warna, dan aroma. Hasil uji
organoleptis pada seluruh formula
memiliki tekstur kenyal, aroma melon
lemah, warna hijau, dan rasa manis. Hal
ini dapat diartikan bahwa sukrosa dapat
menutupi rasa sepat atau pahit daun
jambu biji. Hasil uji organoleptis dapat
dilihat pada tabel 2 berikut:
Ta be l 2 . Ha s il u j i o rg an o le pt i s
Organolepti
s
F1
F2
F3
Tek s t u r
Kenya
l
Kenya
l
Kenya
l
Aroma
Melon
lemah
Melon
lemah
Melon
lemah
Warna
Hijau
Hijau
Hijau
Rasa
Manis
Manis
Manis
Pengujian keseragaman bobot
dilakukan untuk memastikan
keseragaman bobot sediaan dan
memastikan bahwa sejumlah bahan
aktif dimasukkan ke dalam setiap
gummy candies dengan takaran yang
tepat dan merata (Sholichah dkk, 2018).
Pada pengujian keseragaman bobot
dilakukan dengan cara menimbang 20
gummy candies satu persatu kemudian
dihitung rata-rata bobot sediaan.
Berdasarkan data keseragaman bobot
gummy candies infusa daun jambu biji
didapatkan F1 memiliki bobot rata-rata
2.026 mg dan nilai SD 0,206. F2
memiliki bobot rata-rata 2.033 mg
dan nilai SD 0,157. F3 memiliki
bobot rata-rata 2.031 mg dan nilai SD
0,180. Hasil rata-rata penyimpangan
bobot gummy candies F1 terdapat satu
bobot gummy yang menyimpang dari
kolom A dan tidak ada satu pun gummy
yang menyimpang dari kolom B. Pada
F2 tidak ada satupun bobot gummy
yang menyimpang dari kolom A dan
tidak ada satupun bobot gummy yang
menyimpang dari kolom B. Pada F3
terdapat satu gummy yang
menyimpang dari kolom A dan tidak
ada satupun gummy yang menyimpang
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
158
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
dari kolom B. Singkatnya, ketiga
formula memenuhi persyaratan
penyimpangan bobot gummy, yaitu
tidak boleh ada lebih dari dua sediaan
yang menyimpang dari ketentuan di
kolom A dan satu sediaan pun yang
menyimpang dari ketentuan di kolom B
(Sunaryo dkk, 2020). Hasil uji
keseragaman bobot dapat dilihat pada
tabel 3 berikut:
Tabel 3. Hasil uji keseragaman bobot
No.
F1
(mg)
F2
(mg)
F3
(mg)
1
2.115
2.021
2.071
2
2.118
2.001
1.997
3
2.051
1.998
2.002
4
2.020
2.121
1.999
5
1.998
1.983
2.005
6
2.100
2.100
2.030
7
2.005
1.971
2.021
8
2.051
2.013
1.971
9
2.021
2.120
1.981
10
1.900
2.049
2.121
11
1.972
2.015
2.005
12
1.980
2.040
2.030
13
2.101
2.100
2.050
14
2.005
2.050
2.119
15
2.003
1.999
1.979
16
2.113
2.010
2.010
17
1.919
1.939
2.051
18
2.010
1.980
1.997
19
1.999
2.001
2.200
20
2.050
2.089
2.000
Rata-
rata±SD
2.026±
0,206
2.033±
0,157
2.031±
0,180
Hasil pengolahan uji normalitas pada
keseragaman bobot didapat nilai
signifikansi 0,005 yang menandakan
bahwa data tidak berdistribusi normal.
Selanjutnya data uji diuji lanjutan
menggunakan metode Kruskal-Wallis.
Hasil dari uji Kruskal-Wallis
didapatkan nilai signifikansi 0,993
(p>0,05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara keseragaman bobot
F1, F2 dan F3. Hal ini menandakan
bahwa variasi konsentrasi sukrosa tidak
berpengaruh pada bobot gummy
candies.
Pengujian selanjutnya adalah uji pH.
Uji pH dilakukan untuk mengetahui
nilai pH dari sediaan gummy candies
infusa daun jambu biji. Alat yang
digunakan pada pengujian ini yaitu pH
meter. Hasil rata-rata ± SD pH yang
didapatkan F1 5,81 ± 0,062, F2 6,16 ±
0.110, F3 6,63 ± 0,05. Dari hasil rata-
rata pH ketiga formula menunjukkan
bahwa pH sediaan gummy candies
infusa daun jambu biji telah memenuhi
persyaratan rentang pH gummy
candies yaitu 5-7. Gula dapat
menstabilkan asam pada sediaan.
Semakin besar penambahan sukrosa
maka pH yang didapatkan akan
semakin meningkat (Marsigit dkk,
2018).
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
159
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Hasil uji normalitas pada pH
menunjukkan nilai signifikansi 0,257
(p>0,05), yang menunjukkan bahwa
data terdistribusi normal. Hasil uji
metode One Way Annova menunjukkan
nilai signifikansi 0,000 (p>0,05), yang
menunjukkan bahwa ketiga formula
memiliki perbedaan pH yang
signifikan. Hal ini berarti terdapat
pengaruh variasi konsentrasi sukrosa
terhadap pH gummy candies. Hasil
pengujian pH ditunjukkan dalam tabel
4 berikut:
Tabel 4. Hasil uji pH
Replikasi
F1
F2
F3
1
5,88
6,15
6,63
2
5,76
6,28
6,58
3
5,79
6,06
6,68
Rata-
rata±SD
5,81±
0,062
6,16±
0,110
6,63±
0,05
Uji kadar air adalah pengujian
selanjutnya yang menentukan jumlah
air yang ada pada permen yang dibuat.
Kualitas permen sangat dipengaruhi
oleh kadar air (Saputrayadi dkk., 2021).
Hasil rata-rata ± SD kadar air yang
didapatkan F1 sebesar 12,4% ± 2,13 , F2
sebesar 27,5% ± 13,60, F3 sebesar
43,29% ± 11,53. Berdasarkan hasil
rata-rata kadar air pada F1 lebih kecil
dari F2 dan F3. Hal ini disebabkan
karena semakin besar penambahan
sukrosa maka kadar air semakin tinggi.
Karena kemampuan sukrosa dan
gelatin untuk menyerap air dengan
mudah, kadar air meningkat pada F2
dan F3 karena konsentrasi sukrosa
meningkat (Sudaryati dan Kardin,
2018). Hasil pengujian kadar air dapat
dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Hasil uji kadar air
Replikasi
F1
(%)
F2
(%)
F3 (%)
1
14,62
21,75
55,5
2
12,47
43,10
41,79
3
10,36
17,82
32,58
Rata-
rata±SD
12,4±
0,021
27,5±
0,118
43,29±
0,294
Hasil uji kadar air yang memenuhi
persyaratan terdapat pada F1,
sedangkan F2 dan F3 tidak memenuhi
persyaratan dikarenakan data melebihi
syarat ketentuan gummy candies yaitu
maksimal 20 %. Pada uji kadar air,
hasil pengolahan uji normalitas
menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0,288 (p>0,05), yang
menunjukkan bahwa data terdistribusi
normal. Pada uji berikutnya
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
160
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
menggunakan One Way Annova, nilai
signifikansi sebesar 0,030 (p>0,05)
menunjukkan bahwa ada perbedaan
kadar air pada ketiga formula. Hal ini
berarti variasi konsentrasi sukrosa
berpengaruh terhadap kadar air
gummy candies.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik
gummy candies infusa daun jambu biji
(Psidium guajava L.), sukrosa
berpengaruh terhadap pH dan kadar air
gummy candies namun tidak
berpengaruh terhadap organoleptis dan
keseragaman bobot gummy candies.
Konsentrasi sukrosa yang memenuhi
syarat sifat fisik gummy candies adalah
15% yaitu pada formula F1.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Y., Rizka, M.M., Dedi, H. ,
Retna, E.D. 2023. Efektivitas
Infusa Jahe Merah (Zingiber
officinale Var. Rubrum) Sebagai
Antidiare Pada Mencit Putih Jantan
Yang Diinduksi Oleh Oleum Ricini
Dengan Metode Transit Intestinal.
Journal of Innovation Research
and Knowledge. 3(3): 717-724.
Chabib, L. Murrukmihadi, M.
Aprianto. 2013. Pengaruh
Pemberian Variasi Campuran
Sorbitol Dan glukosa Cair Sebagai
Pemanis Pada Sediaan Gummy
Candy Paracetamol. Jurnal Ilmiah
Farmasi. 10(2): 70-77.
Firdaus, F. Kresnanto, V. A. Fajriyanto.
2014. Variasi Kadar Sukrosa
Sebagai Bahan Pemanis Dalam
Formulasi Nutraseutikal Sediaan
Gummy Candies Sari Buah
Markisa Kuning (Passiflra edulis
var. flavicarpa). Teknoin. 20(4):
01-13.
Ginting, M. Marbun, N.R. Sinaga, M.
Fitri, K. 2023. Formulasi dan
Efaluasi Sediaan Gummy Candies
dari Sari Ganggang Hydrilla
(Hidrilla verticillata L.) yang
Tumbuh di Perairan Danau Toba.
Majalah Farmasetika. 8(1): 13-26.
Marsigit, W., Tutuarima, T., Hutapea,
R. 2018. Pengaruh penambahan
Gula dan Karagenan Terhadap
Karakteristik Fisik, Kimia dan
Organoleptis Soft Candy Jeruk
Kalamansi (Citrofortunella
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
161
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
microcarpa). Jurnal
Agroindustri. 8(2): 113-123.
Miranti, E. 2021. Uji Aktivitas
Antibakteri Kombinasi Ekstrak
dari Etanol Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) dan Daun
Kersen (Muntingia calabura L.)
terhadap Bakteri Escherichia.
Skripsi. Program Studi S1
Farmasi Stikes Bhakti Husada
Mulia, Madiun.
Nuralinda, A. , Samodra, G. , Suandika,
M. , Prabandari, R. 2022. Analisis
Faktor Pemilihan Obat Tradisional
dan Obat Kimia Sebagai Alternatif
Pengobatan Batu Ginjal di RSUD
Banyumas. Journal of Nursing and
Health. 7(3): 296-304.
Rosmaya, I. 2018. Konvergensi Hukum
Perlindungan Konsumen Terhadap
Konsumen Yang Menderita
Kergian Akibat Penggunaan Obat
Tradisional (Jamu). Jornal
Judiciary. 1(2): 22-44.
Saputrayadi, A. , Marianah, Jannatun,
A. 2021. Kajian Suhu dan Lama
Pemasakan Terhadap Mutu
Permen Susu Kerbau. Journal of
Agritechnology and Processing.
1(1): 46-60.
Simorangkir, T.R.S. , Dekie, R, Judith,
M. 2017. Pengaruh Konsentrasi
Sukrosa Terhadap Karkateristik
Permen Jelly Sirsak (Annona
muricata Linn). E-Journal USRAT.
Solichah, R. , Adi, Y. , Ahmad, A. , Fea,
P. , Felicitas, L. 2017. Uniformity
Test Tablets Of Atorvastatin on the
Market Using Ultraviolet
Spectrophotometer. Journal of
Pharmaceutical Sciences and
Clinical Research. 02(18): 18-24.
Sudaryati dan Kardin. 2013. Tinjauan
Kualitas Permen Jelly Sirsak
(Annona muricata Linn) Terhadap
Proporsi Jenis Gula dan
Penambahan Gelatin.
J.Rekapangan. 7(2): 199-213.
Sunaryo, R.A . Zaky, M. Rasydy,
L.O.A. 2020. Formulasi
Nutraceutical Gummy Candies
Sari Buah Belimbing Wuluh
(Averhoa blimbi L.). Jurnal
Farmagazine. 7(2): 61-67.
Eryani: Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa
162
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 11 No. 3
p-ISSN 2406-9299
e-ISSN 2579-4469
Trisdihar, A.I., Nur, K.D. 2015.
Penjerapan Timbal (Pb) Pada
Hati Sapi Menggunakan Daun
Jambu Biji (Psidium Guajava
L.) (Studi Kasus Di TPA
Jatibarang). Unnes Journal of
Life Science. 4(1): 66-72.