ArticlePDF Available

Kontinuum dalam WEB NHK NEWS pada Bulan Mei 2024

Authors:

Abstract

Linguistik adalah disiplin ilmu yang mendalami berbagai aspek bahasa, termasuk pembentukan, penggunaan, dan penuturan bahasa oleh penuturnya. Linguistik membantu kita dalam memahami mekanisme di balik terbentuknya bahasa, alasan penggunaannya, serta cara bahasa dituturkan dalam masyarakat. Penelitian ini menganalisis kata kontinuum yang muncul dalam artikel berita di situs NHK NEWS pada Mei 2024, dengan tujuan mengeksplorasi proses pembentukan dan analisis morfofonemik kata-kata tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif, delapan kata kontinuum dianalisis untuk mengungkap pembentukan morfem dan maknanya. Hasil menunjukkan bahwa kata kontinuum ini menggabungkan kango dan gairaigo, tanpa wago, yang secara efektif meringkas konsep kompleks menjadi istilah ringkas untuk komunikasi media. Analisis morfofonemik mengungkap adanya perubahan bunyi dan zero morfofonemik, mencerminkan efisiensi bahasa Jepang dalam merangkum konsep kompleks. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi fleksibilitas bahasa Jepang dalam konteks lain.
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
72
Copyright: © 2023 by the authors. Open access publication under
Creative Commons Attribution 4.0 International Licence (CC-BY)
Efisiensi Bahasa Jepang: Analisis Kata Kontinuum dalam
Berita NHK NEWS Mei 2024
Japanese Language Efficiency: An Analysis of
Continuum Words in NHK NEWS May 2024
Hazaqwa Telsanggi1
Qurrotul Ainiyah2
Aufa Muna3
Yuanito Eliazar4*
Reny Wiyatasari5
1, 2, 3, 4, 5 Departemen Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Diponegoro
*Corresponding Author: yuanitoyuanito15@gmail.com
DOI: 10.20473/jjs.v11i1.58474
Received: June 4, 2024 Revised: July 15, 2024 Accepted: Aug 30, 2024
Citation suggestion:
Telsanggi, H., Ainiyah, Q., Muna, A., Eliazar, Y., & Wiyatasari, R. (2024). Efisiensi
bahasa Jepang: Analisis kata kontinuum dalam berita NHK NEWS Mei 2024.
Japanology, 11(1), 72-82. http://doi.org/10.20473/jjs.v11i1.58474
Abstrak
Linguistik adalah disiplin ilmu yang mendalami berbagai aspek bahasa, termasuk
pembentukan, penggunaan, dan penuturan bahasa oleh penuturnya. Linguistik
membantu kita dalam memahami mekanisme di balik terbentuknya bahasa, alasan
penggunaannya, serta cara bahasa dituturkan dalam masyarakat. Penelitian ini
menganalisis kata kontinuum yang muncul dalam artikel berita di situs NHK NEWS
pada Mei 2024, dengan tujuan mengeksplorasi proses pembentukan dan analisis
morfofonemik kata-kata tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif, delapan kata
kontinuum dianalisis untuk mengungkap pembentukan morfem dan maknanya. Hasil
menunjukkan bahwa kata kontinuum ini menggabungkan kango dan gairaigo, tanpa
wago, yang secara efektif meringkas konsep kompleks menjadi istilah ringkas untuk
komunikasi media. Analisis morfofonemik mengungkap adanya perubahan bunyi dan
zero morfofonemik, mencerminkan efisiensi bahasa Jepang dalam merangkum konsep
kompleks. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi fleksibilitas bahasa
Jepang dalam konteks lain.
Kata Kunci: Kata kontinuum, Konshugo, Linguistik Jepang, Morfologi Jepang, NHK
News
RESEARCH
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
73
Abstract
Linguistics is a discipline that delves into various aspects of language, including the
formation, usage, and articulation of language by its speakers. Linguistics helps us to
understand the mechanisms behind language formation, the reasons for its use, and
how language is articulated within society. This study analyzes continuum words that
appear in news articles on the NHK NEWS website in May 2024, with the aim of
exploring the processes of word formation and conducting a morphophonemic analysis
of these words. Using a qualitative approach, eight continuum words were analyzed to
uncover the formation of morphemes and their meanings. The results indicate that these
continuum words combine kango and gairaigo, without wago, effectively condensing
complex concepts into concise terms for media communication. The morphophonemic
analysis reveals sound changes and zero morphophonemics, reflecting the efficiency of
the Japanese language in summarizing complex concepts. Further research is
recommended to explore the flexibility of the Japanese language in other contexts.
Keywords: Continuum words, Japanese linguistics, Japanese morphology, Konshugo,
NHK News
PENDAHULUAN
Linguistik adalah disiplin ilmu yang mempelajari berbagai aspek bahasa secara
mendalam, termasuk pembentukan, penggunaan, dan penuturan bahasa oleh penuturnya.
Melalui pendekatan ilmiah, linguistik memungkinkan kita untuk memahami mekanisme
di balik terbentuknya bahasa, alasan penggunaannya, serta cara bahasa dituturkan dalam
masyarakat. Salah satu cabang utama dalam linguistik adalah morfologi, yang berfokus
pada studi tentang kata dan struktur internalnya (Sutedi, 2014).
Morfologi, menurut Kridalaksana (2008), adalah cabang linguistik yang meneliti
morfem dan kombinasi-kombinasinya, serta struktur bahasa yang terdiri atas morfem.
Tarigan (2021) menambahkan bahwa morfologi juga mengkaji kompleksitas kata dan
pengaruhnya terhadap perubahan makna dalam kelompok kata tertentu. Dalam konteks
bahasa Jepang, kata-kata dapat dikategorikan berdasarkan asal etimologisnya menjadi
kango (serapan dari bahasa China), wago (kosakata asli Jepang), dan gairaigo (serapan
dari bahasa asing lainnya) (Akimoto, 2002; Tanaka, 2013).
Penelitian ini mengkaji kata kontinuum yang diambil dari artikel yang
diterbitkan pada website NHK NEWS pada Mei 2024. Menurut Tjandra (2016),
kontinuum adalah kata yang memiliki struktur spesifik, yaitu rangkaian nomina yang
terdiri dari tiga hingga enam kata (morfem) dari kategori kango, gairaigo, dan
konshuugo, tanpa kehadiran kata wago. Sebagai contoh, kata 自閉スペクトラム症
(Jihei supekutoramu shou/ gangguan spektrum autisme) merupakan kombinasi antara
kango dan gairaigo yang umum digunakan dalam bahasa sehari-hari di Jepang.
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik ini misalnya dilakukan oleh
Putra (2017) yang mempelajari pembentukan kata kontinuum dalam game Monster
Hunter X, yang berfokus pada penggunaan kata kontinuum dalam bahasa permainan.
Rosliana (2017) meneliti kata gabung dalam bahasa Jepang secara umum, menekankan
struktur, makna, dan hubungan antarunsur pembentuknya. Delfariyadi et al. (2022)
menganalisis struktur kontinuum kanji dalam I Meito Kouryuu no Tanoshimi volume
17, yang meneliti jumlah dan struktur unsur kanji serta kompleksitas maknanya.
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
74
Perbedaan utama antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah konteks dan
sumber data yang digunakan. Penelitian ini memusatkan perhatian pada analisis
kontinuum kata dalam konteks media berita, khususnya website Nihon Housou Kyoukai
(NHK) NEWS, dan mencakup analisis proses morfofonemik, yang mana belum menjadi
fokus utama dalam penelitian sebelumnya. Celah penelitian ini yaitu pada kajian
penggunaan dan pembentukan kata kontinuum dalam konteks media berita serta analisis
morfofonemik.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan
utama: 1) Bagaimana bentuk kata kontinuum yang terdapat di website NHK NEWS
pada Mei 2024? 2) Bagaimana proses morfofonemik dalam kata kontinuum tersebut.
Morfofonemik adalah istilah dalam linguistik yang merujuk pada perubahan bunyi
(fonem) dalam sebuah kata ketika kata tersebut diubah atau digabungkan dengan kata
lain (Merriam-Webster. (n.d.)).
METODE
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menganalisis secara mendalam sampel
yang merepresentasikan topik yang diangkat dengan menggunakan metode deskriptif.
Data yang dianalisis adalah kata-kata kontinuum bahasa Jepang dari artikel daring NHK
NEWS yang dipublikasikan pada 14, 17, 19, 21, dan 25 Mei 2024. NHK NEWS WEB
dipilih karena relevansinya dengan topik penelitian.
Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap: pengumpulan dan pemilihan data,
analisis data, penyajian hasil, dan penarikan kesimpulan. Pada tahap pengumpulan, kata
kontinuum dipilih secara purposive berdasarkan keunikan dan keterspesialannya,
dengan delapan kata-kata ber-kontinuum terpilih untuk dianalisis. Analisis
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan agih yaitu memecah data
bahasa ke dalam unsur-unsurnya, dan berfokus pada etimologi unsur pembentuk kata
kontinuum (Sudaryanto, 1992).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kontinuum
Kata gabung menurut Tjandra (2016) terbagi menjadi kata majemuk dan kata
kontinuum. Korpus data yang dikaji di dalam tulisan ini adalah kata ber-kontinuum.
Istilah kontinuum sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu ”continuum” yang
didefinisikan sebagai rangkaian kata atau morfem yang memiliki hubungan
berkesinambungan tanpa batas yang jelas antara satu kata atau bentuk dengan yang lain
(Vocabulary.com. (n.d.)). Dalam konteks bahasa Inggris contoh dari kata kontinuum
misalnya adalah the Astonishing Science of Attention in the Digital Age.
Dalam konteks bahasa Jepang, kata kontinuum dapat disebut dengan istilah 連続
(renzokutai/’kontinum’) yaitu sebuah konsep yang menggambarkan sesuatu yang
berkelanjutan yang mana tidak ada batasan yang jelas antara satu bagian dengan bagian
lainnya (Longman Dictionary of Contemporary English. (n.d.)). Kontinuum dapat terdiri
gabungan kata atau morfem yang bercampur atau dalam bahasa Jepang dapat disebut
dengan 混種語 (konshugo/kata campuran).
Dalam bahasa Jepang konshugo didefinisikan sebag ai kata-kata yang terbentuk
dari dua unsur kata atau lebih yang asal katanya dapat berasal dari: wago, kango, atau
gairaigo (Konshugo no tokucho. (n.d.)). Secara definisi, kango (漢語) adalah kata-kata
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
75
bahasa Jepang yang diambil dari bahasa China dan ditulis dengan aksara kanji)
misalnya 学校 ( /gakkou/sekolah), wago (和語) adalah kata-kata asli
bahasa Jepang) misalnya (sakura/bunga sakura), dan gairaigo (外来語)adalah kata-
kata serapan dari bahasa asing lainnya) misalnya コンピュータ (konpyuuta/Komputer),
dan konshugo (混種語) adalah kata-kata gabungan) misalnya 和英辞典 (わえいじてん
/ waei jiten/Kamus Jepang-Inggris).
Berikut di bawah ini ditampilkan daftar kata kontinuum yang didapatkan dari
hasil seleksi pada artikel berita online di website NHK NEWS selama bulan Mei 2024
dari beberapa jenis berita, mulai dari hal umum, olahraga, pendidikan, politik hingga
hubungan internasional. Ditemukan 8 kosa kata ber-kontinuum yang diususun seperti
terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Data Daftar Kosa Kata Kontinuum
no
Kata ber-
Kontinuum
Pembagian Kata
Asal Kata
Penyusun
Morfofonemik
1.
EV 大国中国市場
EV 大国 + 中国
+市場
Konshuugo
tipe baru,
kango, kango
Ada proses
morfofonemik
(Pergantian
bunyi)
2.
就職情報会社
就職 + 情報 +
会社
Kango,
kango, kango
Ada proses
morfofonemik
(Pergantian
bunyi)
3.
最長走行距離
最長 + 走行 +
距離
Kango,
kango, kango
Zero
Morfofonemik
4.
政治資
改正
政治 +資金 +
規正法
+ 改正
Kango,
kango, kango,
kango
Zero
Morfofonemik
5.
東京都知事選挙
東京 + 都知 +
事選挙
Kango,
kango, kango
Zero
Morfofonemik
6.
東京 オリンピッ
出場
東京 + オリン
ピック + 出場
Kango,
gairaigo,
kango
Zero
Morfofonemik
7.
世界 ジュニア選
手権
世界 + ジュニ
+ 選手権
Kango,
gairaigo,
kango
Penghilangan
bunyi
8.
国立科学博物館
国立 + 科学 +
博物館
Kango,
kango, kango
Zero
Morfofonemik
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
76
Kata Kontinuum yang tersusun berasal dari campuran kango bersama kango dan
kango bersama gairaigo. Berikut akan dijabarkan prosef morfofonemik dari tiap-tiap
kata kontinuum tersebut (di bawah ini akan disebut ‘kontinuum’ atau ‘konshugo’ (kata
gabungan)).
Data 1. Mengalami Pergantian Bunyi
世界の自動車市場を大きく左右する EV 大国・中国市場での変調
Sekai no jidousha ichiba o ookiku sayuu suru EV taikoku chūgoku ichiba de no
henchou.
Perubahan di pasar Tiongkok, negara besar EV (kendaraan listrik), yang sangat
mempengaruhi pasar mobil dunia.
(中国“EV 大国”にほころび? 「デフレ輸出」が新たな脅威に | NHK | WEB
特集, 2024)
Kontinuum bergaris bawah di aas dibaca EV taikoku chuugoku shijou dengan
arti Pasar Kendaraan Pembangkit Tenaga Listrik Tiongkok. Kata kontinuum ini
tersusun dari kata EV yang artinya Electric Vehicle yang merupakan dua kata serapan
yagn berasal dari bahasa Inggris. Kata 大国, dibentuk dari yang dibaca secara
onyomi yaitu dai atau tai dan dibaca secara onyomi juga yaitu koku. Saat kata EV ini
bergabung dengan kata 大国, meski arti kata 大国 yang secara tersendiri
berarti kekuatan besar’, nuansa artinya sedikit bergersar menjadi ’negara besar’, dan
dapat tergabung dengan ’EV’ yang notabene berbentuk tulisan romaji walaupun
merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, namun bentuk susunan kontinuum
semacam ini cukup jarang terjadi dalam konteks bahasa Jepang. Oleh karena itu,
susunan seperti ini dapat disebut sebagai gabungan kata baru atau konshugo tipe baru.
Kata berikutnya adalah 中国 dibaca chuugoku yang artinya merujuk kepada
negara China. Kata ini sendiri termasuk kedalam jenis kata kango, karena kata ini
dibaca dengan cara baca onyomi, dimulai dari yang dibaca chuu dan kata yang
dibaca koku mengalami proses morfofonemik yaitu menjadi goku. Perubahan huruf
pertama dari kata kedua yaitu huruf /k/ menjadi huruf /g/. Lalu kata berikutnya adalah
市場 dibaca shijou yang merujuk kepada pasar secara abstrak konsep dalam perihal
ekonomi, yang mana berbeda dengan ichiba yang merujuk pada pasar secara fisik.
Namun yang tepat untuk kata ini dibaca shijou dan bukan ichiba. Kata-kata ini termasuk
kedalam kontinuum karena tiap kata merupakan kelas kata nomina yang terdiri dari tiga
kata berderet. Ada bagian dalam kata tersebut mengalami proses morfofonemik yaitu
ketika kata 市場 yang bisa dibaca ‘ichiba, tetapi yang tepat adalah ‘shijou’ dengan arti
nuansa arti yang sedikit berlainan.
Kata EV 大国・中国市場 adalah sebuah contoh kata kontinuum dalam bahasa
Jepang yang merujuk pada Pasar Tiongkok, negara besar dalam industri kendaraan
listrik. Struktur kata ini terdiri dari dua bagian utama yang masing-masing merupakan
kombinasi kata dengan makna yang spesifik. Bagian pertama adalah EV 大国 (EV
Taikoku), yang terdiri dari singkatan EV (Electric Vehicle) sebagai Gairaigo, atau kata
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
77
serapan dari bahasa Inggris, dan 大国 (Taikoku), yang berarti negara besar atau
kekuatan besar, berasal dari Kango, yakni kata serapan dari bahasa Cina yang telah
menjadi bagian integral dari bahasa Jepang. Bagian kedua, (Chuugoku
Shijou), terdiri dari 中国 (Chuugoku) yang merujuk pada Tiongkok dan 市場 (Shijou)
yang berarti pasar, keduanya juga merupakan Kango.
Jika kontinuum EV 国・中国市場 diuraikan menjadi kalimat yang lebih
lengkap agar mudah dipahami pembaca, bentuknya bisa menjadi 電気自動車の大国で
ある中国の市場 (Denki jidousha no taikoku de aru Chuugoku no shijou), yang berarti
Pasar di Tiongkok, yang merupakan negara besar dalam industri kendaraan listrik.
Dalam kalimat lengkap ini, kata (denki jidousha) menggantikan EV
sebagai istilah yang lebih lengkap dari kendaraan listrik, dan の大国である (no
taikoku de aru) digunakan untuk memperjelas bahwa Tiongkok merupakan negara
besar dalam konteks ini. Hal ini memperlihatkan bahwa kalimat yang lengkap dapat
memberikan penjelasan yang lebih rinci sehingga mudah dipahami maksudnya. Tetapi
perlu dicatat dilihat dari jumlah kata, kalimat tersebut memiliki jumlah kata yang lebih
banyak sehingga tidak seefisien bentuk kontinuumnya.
Keunikan proses pembentukan kata ini terletak pada beberapa aspek. Pertama,
penggabungan antara gairaigo dan kango menunjukkan fleksibilitas bahasa Jepang
dalam mengintegrasikan kata-kata serapan dari bahasa asing dengan elemen-elemen
tradisionalnya. Penggunaan singkatan seperti EV mencerminkan bagaimana bahasa
Jepang mengadopsi unsur asing tanpa kehilangan esensi dan efisiensi dalam komunikasi.
Efisiensi dan kepadatan makna yang dicapai oleh kontinuum EV 大国・中国市場
adalah aspek lain yang penting. Kata ini mampu menyampaikan konsep yang kompleks,
mencakup aspek industri, geografis, dan kekuatan ekonomi, dalam sebuah kontinuum
singkat. Dalam dunia media dan komunikasi, di mana kejelasan dan efisiensi sangat
dihargai, kontinuum seperti ini membantu menyampaikan informasi penting dengan
cepat dan langsung.
Data 2. Mengalami Pergantian Bunyi
就職情報会社の調査によると、51日時点の内定率は 7割を超えていす
Shuushoku jouhou gaisha no chousa ni yoru to, go gatsu tsuitachi jiten no naitei ritsu
wa 7 wari o koete imasu
Menurut survei perusahaan informasi ketenagakerjaan, tingkat tawaran pekerjaan
pada 1 Mei telah melebihi 70%.
(5 月の内定率は 7割を超える 早期化進むなか納得感ある企業選びを|NHK
活応援ニュースゼミ 2024.)
Kontinuum ini terdiri dari kata 就職 yang dibaca shuushoku dengan arti mencari
pekerjaan. dibaca secara onyomi yaitu shuu dan dibaca secara onyomi yaitu shoku.
Etimologi kata ini berasal dari kata kango dan kata ini sama-sama merupakan kelas kata
nomina. Namun biasanya sering digunakan sebagai sufiks. Kata kedua yaitu 情報
yang dibaca jouhou dengan arti informasi. dibaca secara onyomi jou dan merupakan
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
78
kelas kata benda. Lalu kata berikutnya adalah yang dibaca secara onyomi yaitu hou
dan termasuk kelas kata benda yang biasa digunakan sebagai sufiks.
Kata ketiga dari penyusun kontinuum ini adalah 会社 yang dibaca kaisha
diartikan sebagai perusahaan. dibaca secara onyomi yaitu kai, dan merupakan kata
benda yang biasanya sering digunakan sebagai imbuhan. Akan tetapi selain dibaca kai,
aksara kanji ini didalam kontinuum ini juga bisa dibaca gai. Sehingga apabila
membacanya dengan gai maka ada proses morfofonemik didalamnya yaitu perubahan
huruf konsosnan dari /k/ menjadi /g/. Sehingga ada semacam pergantian bungi kecil di
sini. Selanjutnya ada yang dibaca sha dan merupakan kelas kata nomina.
merupakan kelas kata kango. Jadi 就職情報会社 dibaca shuushoku jouhou gaisha yang
keseluruhan artinya Perusahaan Informasi Ketenagakerjaan. Terdapat morfem yang
mengalami proses morfofonemik didalam kontinuum ini yaitu ‘ka’ berubah menjadi
‘ga’ yaitu dari kata ‘kaisha’ menjadi ‘gaisha’.
Jika istilah 就職情報会社 diuraikan menjadi kalimat lengkap, bentuknya
diperkirakan akan menjadi 就職に関する情報を提供する会社 (Shuushoku ni kansuru
jouhou o teikyousuru kaisha), yaitu Perusahaan yang menyediakan informasi terkait
ketenagakerjaan. Dalam kalimat lengkap ini, unsur-unsur kalimat dihubungkan oleh
partikel dan kata kerja yang menerangkan fungsi perusahaan tersebut. Misalnya, 就職に
関する (shuushoku ni kansuru) menunjukkan hubungan dengan ketenagakerjaan, dan
提供する (teikyousuru) berarti menyediakan yang menegaskan pengertian yang lebih
spesifik tentang peran sebuah perusahaan.
Keunikan kontinuum 就職情報会社 terletak pada: pertama, pada penggunaan
kango menciptakan istilah yang memiliki nuansa formal dan sangat umum digunakan
dalam konteks bisnis dan administratif di Jepang. Efisiensi dan kepadatan makna adalah
aspek lain yang menonjol dari kata ini. Dengan hanya satu frasa, kata ini dapat
menyampaikan konsep yang kompleks seperti ketenagakerjaan, informasi, dan entitas
perusahaan, sehingga memungkinkan komunikasi yang cepat dan efektif, terutama
dalam lingkungan bisnis dan media. Proses pembentukan kontinuum memperlihatkan
fleksibilitas bahasa Jepang dalam menggabungkan elemen-elemen tradisional untuk
menciptakan istilah yang relevan dan mudah dipahami dalam berbagai konteks.
Data 3. Zero Morfofonemik
ステージで披露された EV 最長走行距離830km
Suteeji de hirou sareta EV wa saichou soukou kyori wa 830 km
Mobil listrik yang ditampilkan di atas panggung memiliki jangkauan maksimum 830
km.
(中国“EV 大国にほころび? 「デフレ輸出」が新たな脅威に | NHK | WEB 特集,
2024)
Kata kontinuum yang ketiga adalah 最長走行距離, dibaca saichou soukou kyori
yang artinya jarak tempuh terpanjang. Semua unsur kata tersebut adalah kango. Tidak
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
79
unsur wago atau gairaigo. Kata pertama yang membentuk kontinuum ini adalah 最長,
yang terdiri dari kata atau morfem dibaca secara onyomi yaitu sai dan kata dibaca
chou. Saichou sendiri artinya ‘terpanjang’ dengan kata sebagai sufiks yang apabila
digabungkan dengan kata menjadi kata benda.
Kata penyusun berikutnya adalah 走行 dibaca soukou yang artinya ‘perjalanan’.
Disini berperan sebagai sufiks yang digabung dengan kata yang menjadikannya
kata benda. Kata 走行, terdiri dari yang dibaca secara onyomi yaitu sou dan
dibaca secara onyomi yaitu kou. Lalu yang terakhir ada kata benda 距離 yang dibaca
kyouri yang artinya jarak tempuh. dibaca dengan kyou yang merupakan cara baca
onyomi dan dibaca dengan ri. Proses morfofonemik di dalam kata ini tidak terjadi
perubahan bunyi pada morfem atau zero morfofonemik.
Jika diuraikan menjadi kalimat lengkap, kontinuum ini akan berbunyi 最も長い
距離を走行できる距離 (mottomo nagai kyori o soukou dekiru kyori), yang dapat
diterjemahkan sebagai Jarak terpanjang yang dapat ditempuh. Kalimat ini memberikan
gambaran lebih rinci tentang makna istilah tersebut, dengan 最も長い (Mottomo nagai)
berarti yang terpanjang, 距離 (Kyori) berarti jarak, dan 走行できる (Soukou
dekiru) yang berarti dapat ditempuh atau dapat dijalani. Struktur kalimat ini
menguraikan fungsi setiap unsur kalimat secara lebih eksplisit dan jelas, namun tetap
mengarah pada esensi yang sama, yaitu kemampuan untuk menempuh jarak yang paling
panjang. Namun tentu saja kelemahannya adalah jumlah kosa kata yang lebih banyak.
Ketika kalimat lengkap 最も長い距離を走行できる距離 dijadikan kontinuum
最長走行距離, makan akan menjadi lebih efisien dalam penyampaian makna. Dalam
satu frasa singkat, kontinuum ini dapat mencakup konsep yang kompleks, seperti
panjang, perjalanan, dan jarak. Efisiensi ini sangat penting, terutama dalam konteks
teknis atau ilmiah di mana kejelasan dan ringkasnya informasi sangat dihargai.
Kemampuan kata ini untuk menyampaikan banyak informasi dengan cepat dan tepat
membuatnya sangat efektif dalam komunikasi, khususnya dalam industri otomotif dan
teknologi. Kontinuum ini juga menunjukkan ketika konsep yang luas dan kompleks
disederhanakan menjadi kontinuum yang ringkas menjadikannya alat komunikasi yang
efektif dalam berbagai konteks.
Data 4. Zero Morfofonemik
政治資金規正法改正 法案あす衆院特別委で審議入り与野党合意
Seijishikinkiseihoukaisei houan asu shuuin tokubetsui de shingi iri yoyatou goui
Amandemen Undang-Undang Pengaturan Dana Politik ini akan diperdebatkan
besok di komite khusus Dewan Perwakilan Rakyat, dengan persetujuan antara partai-
partai yang berkuasa dan partai-partai oposisi.
(政治資金規正法改正法案あす衆院特別委で審議入り 与野党合意 | NHK |
政治資金, 2024.)
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
80
Kata pertama dari kontinuum ini adalah 政治. Dari segi etimologi, semua unsur
dalam kata ini adalah kango, yaitu kata serapan dari bahasa Cina. Setiap kata dalam
kontinuum ini, 政治 (politik), 資金 (dana), 規正 (regulasi), (undang-undang), dan
(amandemen) membentuk isitlah dalam hukum yang sangat spesifik. Aksara
pertamanya dan keduanya dibaca secara onyomi, yaitu cara baca Cina. Aksara dibaca
sei dan dibaca ji sehingga kedua kata ini berasal dari etimologi kango. Kedua aksara
ini tidak mengalami proses morfofonemik dan termasuk ke dalam tipe zero
morfofonemik, dan masuk kedalam kelas kata benda. Arti dari kata ini sendiri adalah
pemerintahan atau politik. Lalu kata berikutnya adalah 資金 yang dimana aksara
pertama dan kedua dari kata ini adalah dibaca onyomi dan termasuk kedalam etimologi
kango. dibaca shi dan dibaca kin. Kedua aksara ini apabila digabung membentuk
suatu kata yang merupakan kelas kata benda. Arti dari kata ini sendiri adalah dana.
Kata berikutnya dari kontinuum ini adalah 規正法, yang terdiri dari tiga aksara
yang membentuk. Aksara pertama dibaca ki yaitu cara baca onyomi, aksara kedua
dibaca dengan cara onyomi yaitu sei dan aksara terakhir dibaca yang juga merupakan
onyomi. Sehingga etimologi dalam kontinuum ini kango. Lalu kata terakhir 改正 dibaca
secara onyomi yaitu kai dan sei. Kata terakhir ini perlu digabung dengan kata
sebelumnya sehingga baru bisa membentuk artinya yang menjadi Revisi Undang-
Undang Pengendalian Dana Politik. Kontinuum ini terdiri dari empat aksara, tersusun
dari etimologi kango dan Proses morfofonemik didalamnya adalah zero morfofonemik.
Jika dibandingkan dengan bentuk kalimat yang misalnya bila tidak
diserderhanakan atau disingkat, yaitu 政治資金に関する規正を行うための法律の改
yang berarti “Amandemen terhadap undang-undang yang mengatur regulasi dana
politik, keistimewaan bentuk kontinuum 政治資金規正法改正 adalah pada efisiensi
saat digunakan dalam komunikasi media massa. Kontinuum ini memberikan penjelasan
yang lebih rinci dan eksplisit, namun mengandung kata yang padat untuk
menyampaikan konsep yang sama. Dalam bahasa Jepang, terutama dalam konteks
hukum dan administratif, efisiensi dan efektifitas sangat dihargai, sehingga penggunaan
kontinuum lebih disukai.
Data 5. Zero Morfofonemik
東京都知事選挙 小池知事 立候補の方向で調整 3 期目を目指す
Toukyoutochijisenkyo koike chiji rikkouho no hokou de chousei 3 ki me o mezasu
Pemilihan umum Gubernur Tokyo, Governor Koike mempersiapkan pencalonannya,
mengincar masa jabatan ketiga.
(東京都知事選挙 小池知事 立候補の方向で調整 3 期目を目指す | NHK | 選挙,
2024.)
Kata pertama dari kontinuum ini adalah 東京都, ada tiga aksara dalam satu
kelas kata nomina ini. dibaca secara onyomi yaitu tou, dibaca secara onyomi yaitu
kyou dan terakhir dibaca to. Sehingga secara etimologi kelas kata ini adalah nomina
yang memiliki arti Kota Metropolitan Tokyo. Lalu berikutnya adalah kata 知事 yang
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
81
dimana aksara pertama dan aksara keduanya dibaca secara onyomi. Untuk aksara
dibaca chi dan untuk aksara dibaca ji. Sehingga kelas kata nomina ini termasuk
kedalam etimologi kango. Arti dari kata ini adalah gubenur.
Kata terakhir dalam kelas kata ini adalah 選挙 dimana kata ini terdiri dari dua
aksara yang dibaca senkyo. Sen merupakan cara baca onyomi untuk aksara dan kyo
cara baca onyomi untuk aksara . Sehinga kata ini termasuk kedalam kango.
Keseluruhannya dapat disimpulkan bahwa data ini adalah kontinuum, dimana unsur
pembentuknya adalah tiga kelas kata nomina yang berasal dari kango. Arti dari kata ini
adalah pemilihan gubernur Tokyo. Proses morfofonemik didalam kata ini ada zero
morfofonemik.
Kata kontinuum ini merupakan contoh bagaimana bahasa Jepang dapat
merangkum konsep yang kompleks menjadi sebuah istilah yang padat dan efisien. Jika
kata ini diuraikan menjadi kalimat lengkap, kontinuum ini semesetinya ditulis 東京都の
知事を選ぶための選挙 (Toukyou-to no chiji o erabu tame no senkyo), yang artinya
adalah Pemilihan umum untuk memilih gubernur Tokyo. Dalam bentuk kalimat
lengkap ini, hubungan antar kata dirangkai dengan partikel (no) dan (o), yang
menunjukkan hubungan gramatikal antar elemen. Meskipun bentuk kalimat ini lebih
eksplisit, panjangnya dapat membuat komunikasi menjadi kurang efisien.
Proses penyederhanaan dari kalimat lengkap menjadi istilah 東京都知事選挙
melibatkan penghilangan partikel-partikel seperti dan , serta kata-kata penghubung
seperti 選ぶための (erabu tame no/ untuk memilih). Dengan menyederhanakan kalimat
ini, inti dari makna ‘Pemilihan Gubernur Tokyo’ tetap dipertahankan, tetapi dalam
bentuk yang lebih ringkas dan efisien. Kelebihan dari penyederhanaan ini terletak pada
efisiensi dan kejelasan komunikasi. Dalam ranah media massa misalnya online,
pemerintahan, atau diskusi formal, istilah yang ringkas dan padat seperti 東京都知事選
lebih efektif. Istilah ini tidak hanya menghemat ruang, tetapi juga memastikan bahwa
informasi disampaikan dengan cepat dan tanpa kehilangan makna esensial. Formalitas
yang melekat pada istilah ini juga menjadikannya sangat cocok untuk digunakan dalam
dokumen resmi, laporan berita, dan diskusi politik.
Selain itu, judul yang singkat dan padat lebih menarik perhatian pembaca,
karena langsung menyampaikan inti dari topik yang dibahas. Penggunaan istilah resmi
dan formal ini memberikan kesan bahwa artikel tersebut mengandung informasi penting
dan relevan, yang memerlukan perhatian serius. Oleh karena itu, penyederhanaan ini
bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang efektivitas dalam menarik dan
mempertahankan minat pembaca.
Data 6. Zero Morfofonemik
東京オリンピック出場の代表入りをあと一歩のところで逃し
Toukyou orinpikku shutsujyou no daihyou-iri o atoippo no tokoro de nogashi
Kehilangan satu tempat di tim nasional untuk Olimpiade Tokyo
(体操 パリ五輪代表 岡慎之助 萱和磨など内定 橋本含む 5人で | NHK, 2024)
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
82
Kontinum tersebut terdiri atas nomina 東京, オリンピック, dan 出場. 東京
yang berdasarkan etimologinya merupakan kango dengan cara baca onyomi dibaca
tou yang berarti timur dan dibaca kyou yang berarti ibu kota. Kata ini merujuk pada
nama kota yang merupakan ibu kota Jepang, Tokyo. Tokyo sendiri merupakan nama
dari sebuah tempat, dimana ini berarti kata tersebut masuk kedalam kelas kata nomina.
オリンピック dibaca orinpikku, berdasarkan etimologinya merupakan gairaigo
dari bahasa Inggris olympic yang diserap dari bahasa Yunani olympiakos atau olimpia
yang merujuk pada tempat di Yunani dimana olimpiade kuno pertama kali diadakan.
Serta 出場 berdasarkan etimologinya merupakan kango dengan cara baca onyomi,
dibaca shutsu yang berarti keluar dan dibaca jou yang berarti tempat, gabungan dari
dua kata ini berarti tampil/berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Lalu didalam kontinuum
ini hanya terdapat proses zero morfofonemik, karena tidak ada perubahan bunyi
morfem.
Dalam bentuk kalimat lengkap, istilah 東京オリンピック出場 dapat ditulis
sebagai 東京で開催 出場する (Toukyou de kaisai sareru
Orinpikku ni shutsujou suru), yang dapat berarti Berpartisipasi dalam Olimpiade yang
diadakan di Tokyo. Kalimat ini menghubungkan elemen-elemen penting seperti tempat
(Tokyo), acara (Olimpiade), dan tindakan (partisipasi) dengan menggunakan partikel
(de) dan (ni), serta kata kerja する (suru), yang berarti melakukan atau
berpartisipasi. Proses penyederhanaan menjadi 東京オリンピック出場 dapat
dilakukan dengan menghilangkan partikel (de) dan (ni), dan kata kerja 開催され
(kaisai sareru), dan する (suru) sehingga menjadi kata-kata yang lebih ringkas.
Meskipun bentuk singkatan ini menghilangkan beberapa unsur gramatikal, makna
utama dari frasa tersebut, yaitu Partisipasi dalam Olimpiade Tokyo’, tidak berubah. Hal
ini membuat istilah 東京オリンピック出場 lebih padat dan mudah diucapkan,
sementara maknanya tetap jelas dan mudah dipahami. Dalam teks berita, laporan
olahraga, atau pengumuman resmi, penggunaan frasa yang lebih singkat tentu saja
memungkinkan informasi inti disampaikan dengan cepat dan efisien dan tidak
“memakan” space.
Data 7. Penghilangan Bunyi
都内の中学生が国立科学博物館の収蔵庫の中から見つけ出した
Tonai no chuugakusei ga kokuritsukagaku hakubutsukan no shuuzou ko no naka kara
mitsukedashita
Para siswa sekolah menengah pertama di Tokyo menemukannya di gudang Museum
Sains Nasional.
(中学生が国立科学博物館で発見 ニホンオオカミはく製 初公開へ | NHK,
2024)
Kata kontinuum ini terdiri 国立 yang dibaca kokuritsu yang artinya dalam
negeri. 国立 merupakan kata benda yang termasuk ke dalam kasus genitif yang mana
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
83
memiliki suatu unsur kepemilikan. Etimologi dari kata ini adalah kango dengan aksara
dibaca koku dan dibaca ritsu. Selanjutnya diikuti kata 科学 yang dibaca kagaku
memiliki arti sains, kelas nomina, dan merupakan kango. dibaca secara onyomi yaitu
ka dan dibaca secara onyomi yaitu gaku. Kata merupakan morfem terikat yang
harus dipasangkan dengan jenis lain agar membentuk suatu kata. Begitu pula dengan
yang juga merupakan morfem terikat.
Kata penyusun kontinuum berikutnya adalah 博物館 dibaca hakubutsukan yang
artinya adalah museum. dibaca secara onyomi yaitu haku, dibaca secara onyomi
yaitu butsu dan dibaca secara onyomi yaitu kan, sehingga termasuk ke dalam
etimologi kata kango, Dan juga digunakan sebagai sufiks dalam kata ini dan
merupakan morfem terikat. Kontiniuum ini terdiri dari tiga kata nomina yang semua
etimologinya tersusun dari kango.
Ketika istilah 国立科学博物館 (Kokuritsu Kagaku Hakubutsukan) diuraikan
menjadi kalimat yang lengkap, bentuk yang mungkin terjadi adalah seperti berikut:
が設立した科学の博物館 (Kuni ga setsuritsu shita kagaku no hakubutsukan), yang
berarti Museum ilmu pengetahuan yang didirikan oleh negara.” Dalam kalimat ini,
hubungan antar kata diperjelas dengan kata kerja 設立した (setsuritsu shita, /didirikan)
dan partikel (ga) untuk menunjukkan subjek, serta (no) untuk menunjukkan
hubungan kepemilikan atau atribut. Kalimat lengkap ini memberikan penjelasan yang
lebih rinci mengenai sifat dan asal-usul museum, tetapi juga membuat frasa tersebut
lebih panjang dan kompleks.
Namun, pada kalimat yang panjang 国が設立した科学の博物館, partikel-
partikel dan kata kerja yang biasanya digunakan untuk menghubungkan unsur kalimat
ini dapat dihilangkan. Semua unsur inti dari kalimat diplih lalu disatukan dalam satu
frasa yang padat dan langsung. Penyederhanaan ini tidak mengurangi makna dan tetap
mempertahankan makna inti yaitu sebagai Museum Nasional Ilmu Pengetahuan’ tanpa
memerlukan penjelasan tambahan. Kontinuum hasil penyederhanaan tampak lebih
ringkas dan efisien, sehingga misalnya dapat dengan mudah digunakan dalam peta,
panduan wisata, atau dokumen resmi bahkan teks berita.
Data 8. Zero Morfofonemik
柔軟性のある美しい演技を持ち味に世界ジュニア選手権15 歳で制し
Juunansei no aru utsukushii engi o mochiaji ni sekai junia senshuken o 15sai de seishi
Ia memenangkan Kejuaraan Dunia Junior pada usia 15 tahun dengan penampilannya
yang luwes dan indah.
(体操 パリオリンピック代表 岡慎之助 萱和磨など内定 橋本大輝含む 5人が出そ
ろう NHK 杯は岡が初優勝 | NHK | 体操, 2024)
Kontinum tersebut terdiri atas nomina 世界, ジュニア, dan 選手.
Berdasarkan etimologinya, 世界 merupakan jenis kata kango cara baca onyomi
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
84
dibaca sei dan kai. mengalami proses morfofonemik dimana penghilangan bunyi
i ketika disandingkan dengan kata . Sehingga yang dibaca bukan seikai tetapi sekai
yang artinya dunia. ジュニア dibaca junia yang merupakan kata gairaigo dari bahasa
Inggris junior yang merujuk pada kategori usia muda dalam konteks kompetisi atau
olahraga. 選手権 merupakan kata berjenis kango dengan cara baca onyomi yaitu sen
yang berarti seleksi, dibaca shu berarti orang, dalam hal ini merujuk pada atlet, dan
ken yang berarti hak atau otoritas. Kata termasuk kedalam kata nomina yang
digunakan sebagai sufiks dan termasuk ke dalam jenis morfem terikat .Sehingga kata
手権 bermakna kejuaraan. Kata kontinuum 世界ジュニア選手権 dibaca sekai junia
senshuken yang dapat diartikan Kejuaraan Dunia Juniormerupakan kontinuum karena
terdiri dari tiga kata nomina yang tersusun atas kango dan gairaigo. Ada kata yang
mengalami proses morfofonemik didalam kontinuum ini.
Ketika kontinuum 世界ジュニア選手権 diuraikan menjadi kalimat yang lebih
lengkap, bentuknya bisa menjadi 世界で行われるジュニアの選手権大会 (Sekai de
okonawareru Junia no Senshuken Taikai), yang dapat berarti Kejuaraan dunia untuk
para atlet junior yang diadakan di seluruh dunia. Dalam struktur kalimat ini, partikel
(de) digunakan untuk menunjukkan tempat atau konteks di mana kejuaraan ini
berlangsung, yaitu di seluruh dunia, sementara partikel (no) menunjukkan bahwa
kejuaraan ini secara khusus ditujukan untuk kategori Junior. Kata 行われる
(okonawareru), yang berarti diadakan, memberikan asosiasi tindakan, dan 大会
(taikai), yang berarti turnamen atau kompetisi besar, menambah penekanan pada
skala acara tersebut.
Proses penyederhanaan kalimat 世界で行われるジュニアの選手権大会
menjadi kontinuum 世界ジュニア選手権 menunjukkan adanya fleksibilitas dan bahasa
Jepang yang inovatif. Salah satunya adalah penggunaan gairaigo di tengah-tengah kata-
kata asli Jepang. Kata ジュニア (Junia), yang merupakan serapan dari bahasa Inggris
Junior, menunjukkan bagaimana bahasa Jepang dengan mudah mengadopsi kata-kata
asing dan mengintegrasikannya ke dalam struktur bahasa yang sudah ada. Ini kekhasan
bahasa Jepang modern yang mana unsur-unsur asing sering kali digabungkan dengan
elemen tradisional untuk menciptakan istilah yang baru dan relevan. Kombinasi ini
tidak hanya menunjukkan keterbukaan bahasa Jepang terhadap pengaruh asing, tetapi
juga bagaimana bahasa tersebut mempertahankan keseimbangan antara tradisi dan
modernitas.
Efisiensi dan kejelasan adalah aspek lain yang menonjol dalam pembentukan
kontinuum 世界ジュニア選手権. Dalam satu frasa pendek, kata ini mampu mencakup
konsep yang kompleks, termasuk skala global, kategori usia, dan jenis acara. Efisiensi
ini sangat penting dalam konteks media, di mana informasi perlu disampaikan dengan
cepat dan jelas. Kata ini dengan sempurna merangkum semua elemen yang diperlukan
untuk menggambarkan acara besar seperti kejuaraan dunia junior, tanpa perlu
penjelasan tambahan.
SIMPULAN
Penelitian terhadap kosa kata kontinuum di situs NHK NEWS pada Mei 2024
menemukan bahwa kata-kata ini menunjukkan kombinasi kompleks dari elemen bahasa
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
85
seperti kango (serapan dari bahasa Cina) dan gairaigo (serapan dari bahasa asing
lainnya, seperti bahasa Inggris). Unsur wago belum ditemukan. Kata-kata kontinuum ini
menyederhanakan konsep atau kalimat yang kompleks menjadi istilah yang padat dan
efisien, cocok untuk media massa dan komunikasi formal.
Analisis morfofonemik mengungkapkan adanya pergantian bunyi dalam
beberapa kata, sementara yang lain menunjukkan zero morfofonemik, tanpa perubahan
bunyi. Contohnya, dalam EV 大国・中国市場, terjadi pergantian bunyi, sedangkan
kata seperti 最長走行距離 tidak mengalami perubahan. Hal ini mencerminkan
fleksibilitas bahasa Jepang dalam menyerap dan mengadaptasi elemen asing dan
tradisional, menciptakan istilah yang relevan dan efisien tanpa mengorbankan
kelancaran bahasa, menjadikan kata-kata kontinuum efektif dalam komunikasi modern
di Jepang.
KONFLIK KEPENTINGAN
Tidak ada konflik kepentingan dalam artikel ini.
PERSETUJUAN ETIK
Penelitian ini telah disetujui oleh institusi para penulis.
REFERENSI
Akimoto, M. (2002). Yoku wakaru goi. Aruku Press.
Chūgoku “EV taikoku” ni hokorobi? “Defure yushutsu” ga aratana kyōi ni | NHK |
WEB tokushu. (2024, Mei 17). NHK nyūsu.
https://www3.nhk.or.jp/news/html/20240517/k10014451491000.html
Chūgakusei ga kokuritsu kagaku hakubutsukan de hakken Nihon ōkami hakusei hatsu
kōkai e | NHK. (2024, Mei 21). NHK nyūsu.
https://www3.nhk.or.jp/news/html/20240521/k10014455501000.html
Delfariyadi, F., Kadir, P. M., Soemantri, Y. S., & Wagiati, W. (2022). Kanji continuum
structure in I Meito Kouryuu no Tanoshimi magazine volume 17. Japanese
Research on Linguistics, Literature, and Culture, 4(2), 95103.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus linguistik. Gramedia Pustaka Utama.
Konshugo no tokucho. (n.d.). Japanese Language Education. Retrieved July 31, 2024,
from https://japanese-language-education.com/goshu/
Lin, Z., Li, X., Qi, G., Yang, J., Sun, H., Guo, Q., Wu, J., & Xu, M. (2024).
Phonological properties of logographic words modulate brain activation in
bilinguals: A comparative study of Chinese characters and Japanese kanji.
Cerebral Cortex, 34(4). https://doi.org/10.1093/cercor/bhae150
Longman Dictionary of Contemporary English. (n.d.). Continuum. Retrieved July 31,
2024, from https://www.ldoceonline.com/dictionary/english-
japanese/continuum
Merriam-Webster. (n.d.). Morphophonemic. In Merriam-Webster.com dictionary.
Retrieved July 31, 2024, from https://www.merriam-
webster.com/dictionary/morphophonemic
Nasution, S. (2017). Proses morfofonemik dalam bahasa Jepang. LINGUA: Journal of
Language, Literature and Teaching, 14, 259.
https://doi.org/10.30957/lingua.v14i2.308
JAPANOLOGY, VOL.11, NO. 1 , JUNE 2024: page 72-82
e-ISSN: 2985-8380
https://e-journal.unair.ac.id/JJU
Telsanggi, H. et al. (2024)
86
Putra, B. R. (2017). Pembentukan kata kontinuum dalam game Monster Hunter X
produksi Capcom [Sarjana, Universitas Brawijaya].
https://repository.ub.ac.id/id/eprint/116/
Rosliana, L. (2017). Kata gabung bahasa Jepang. KIRYOKU, 1(3), 914.
https://doi.org/10.14710/kiryoku.v1i3.9-14
Seiji shikin kiseihō kaisei Hōan asu shūin tokubetsu i de shingi iri Yoto yaotō gōi |
NHK | seiji shikin. (n.d.). Diambil 3 Juni 2024, dari
https://www3.nhk.or.jp/news/html/20240521/k10014455911000.html
Sudaryanto. (1992). Metode linguistik (3 ed.). Gadjah Mada University Press.
Sutedi, D. (2014). Dasar-dasar linguistik bahasa Jepang. Humaniora.
Tanaka, M. (2013). Examining kanji learning motivation using self-determination
theory. System, 41(3), 804816. https://doi.org/10.1016/j.system.2013.08.004
Tarigan, H. G. (2021). Pengajaran morfologi. CV. Angkasa.
Taisō Pari goren daihyō Oka Shinnosuke Kaya Kazuma nado naitei Hashimoto fukumu
5 nin de | NHK. (2024, Mei 19). NHK nyūsu.
https://www3.nhk.or.jp/news/html/20240519/k10014453221000.html
Taisō Pari orinpikku daihyō Oka Shinnosuke Kaya Kazuma nado naitei Hashimoto
Daiki fukumu 5 nin ga de sorou NHK hai wa Oka ga hatsu yūshō | NHK |
taisō. (n.d.). Diambil 3 Juni 2024, dari
https://www3.nhk.or.jp/news/html/20240519/k10014453221000.html
Tjandra, S. (2016). Morfologi Jepang. Bina Nusantara.
Tōkyō-to chiji senkyo Koike chiji rikkōho no hōkō de chōsei 3 kime o mezashite | NHK
| senkyo. (n.d.). Diambil 3 Juni 2024, dari
https://www3.nhk.or.jp/news/html/20240525/k10014460291000.html
Vocabulary.com. (n.d.). Continuum. In Vocabulary.com Dictionary. Retrieved July 31,
2024, from https://www.vocabulary.com/dictionary/continuum
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
The brain networks for the first (L1) and second (L2) languages are dynamically formed in the bilingual brain. This study delves into the neural mechanisms associated with logographic–logographic bilingualism, where both languages employ visually complex and conceptually rich logographic scripts. Using functional Magnetic Resonance Imaging, we examined the brain activity of Chinese–Japanese bilinguals and Japanese–Chinese bilinguals as they engaged in rhyming tasks with Chinese characters and Japanese Kanji. Results showed that Japanese–Chinese bilinguals processed both languages using common brain areas, demonstrating an assimilation pattern, whereas Chinese–Japanese bilinguals recruited additional neural regions in the left lateral prefrontal cortex for processing Japanese Kanji, reflecting their accommodation to the higher phonological complexity of L2. In addition, Japanese speakers relied more on the phonological processing route, while Chinese speakers favored visual form analysis for both languages, indicating differing neural strategy preferences between the 2 bilingual groups. Moreover, multivariate pattern analysis demonstrated that, despite the considerable neural overlap, each bilingual group formed distinguishable neural representations for each language. These findings highlight the brain’s capacity for neural adaptability and specificity when processing complex logographic languages, enriching our understanding of the neural underpinnings supporting bilingual language processing.
Article
Full-text available
This research aims to describe the structure of the kanji continuum within I Meito Kouryuu no Tanoshimi magazine Volume 17. The data source used in this research is I Meito Kouryuu no Tanoshimi Magazine Volume 17 and data form are kanji continuum or kanji sequence. The data is obtained by data recording technique, and the data are classified based on the number of constituent elements in every data, which is 3 and 4 constituent elements. Based on the results of this research, it shows that the kanji continuum is consists of six to nine kanjis, has three or four constituent elements, the three-forming constituent element category is composed of six to seven kanjis, the four-forming constituent element is composed of eight to nine kanjis, it is structured in a head-modifier relationship and the meaning is lexical, and the structure and relation of meaning becomes more complex as the number of letters on the kanji continuum increases.
Article
Full-text available
(Title: Semantic Meaning of Japanese Compound Verbs ~kaesu). Compound verbs (fukugoudoushi) are compound words formed from a combination of at least two morphemes that have new grammatical meanings and functions as a verb. Compound verbs in Japanese can be formed from the combination of nouns with verbs (N + V), verbs with verbs (V1 + V2), adjectives with verbs (A + V), and adverbs with verbs (AD + V). The results of the combination structure above can produce diverse meanings. One of the causes is the presence of several verbs forming the back of the elements whose characteristics have many meanings. For example in the verb kaesu. Besides acting as an element forming the back, kaesu can also act as an element forming the front. Kaesu can form many compound verbs with different meanings. The aim of this research is to describe the semantic meaning of compound verbs –kaesu. The data being used are obtained from the website and some online news articles. The data were collected by library study, observation and writing technique. Then, the research data were analyzed using distributional method. The results of the analysis are presented by an informal method which is explained with simple words.
Article
Full-text available
This study examines process of morphophonemics in Japanese language. This qualitative study used content analysis as the research design approaching the analysis in qualitative approach. Corpus of this study included words, phrases, sentences and discourse obtained from the two Japanese texts for children: minna no nihongo and Japenese films. Data were analyzed using interactive model: reduction, display, verification and conclusion drawing implementing morphophonemics theory of Koizumi. The study revealed that morphophonemics as a process order between morphology and phonology of a language occured in the Japanese texts for children stiries and the films: including fuka, sakujo, chikau, zero setsuji.
Article
Full-text available
This study examined the relationships among motivation for learning kanji (i.e., Chinese characters utilized in the Japanese writing system), attitudinal dispositions toward Japan and Japanese, and kanji proficiency utilizing self-determination theory (SDT; Deci and Ryan, 1985). L1 Chinese learners of Japanese (N = 112) took a kanji test and responded to a questionnaire designed to measure seven types of motivation. The results of seven multiple stepwise regression analyses showed that: (1) intrinsic motivation significantly predicted higher kanji proficiency; (2) introjected regulation significantly predicted lower kanji proficiency; (3) negative attitudes toward L2 speakers significantly predicted amotivation; (4) positive attitudes toward L2 speakers was not a significant predictor of any type of motivation, and; (5) the perceived importance of Japan positively predicted all types of motivation but did not predict kanji proficiency, suggesting that a belief in the power of the L2 country is important in terms of initiating and sustaining motivation, but does not directly influence L2 proficiency.
Metode linguistik (3 ed.)
  • Sudaryanto
Pembentukan kata kontinuum dalam game Monster Hunter X produksi Capcom
  • B R Putra
Putra, B. R. (2017). Pembentukan kata kontinuum dalam game Monster Hunter X produksi Capcom [Sarjana, Universitas Brawijaya].
Kamus linguistik. Gramedia Pustaka Utama
  • H Kridalaksana
Kridalaksana, H. (2008). Kamus linguistik. Gramedia Pustaka Utama.
Gadjah Mada University Press
  • Sudaryanto
Sudaryanto. (1992). Metode linguistik (3 ed.). Gadjah Mada University Press. Sutedi, D. (2014). Dasar-dasar linguistik bahasa Jepang. Humaniora.