Available via license: CC BY-SA 4.0
Content may be subject to copyright.
Mutiara: Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah
Vol. 2 No. 3 Juni 2024
P-ISSN: 2988-313X, E-ISSN: 2988-3148, Hal 289-298
DOI: https://doi.org/10.59059/mutiara.v2i2.1342
Received Mei 20, 2024; Accepted Juni 20, 2024; Published Juni 30, 2024
*
Fahri Sahrul Ramadhan, ramadhanfahrisahrul@gmail.com
Pengertian Wirausaha dan Karakteristik Wirausaha
Fahri Sahrul Ramadhan
1
, Abdul Hafid
2
, Ardiansyah
3
, Ujang Nurjaman
4
1,2,3,4
Pascasarjana, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
Korespondensi Penulis: ramadhanfahrisahrul@gmail.com
Abstract: Entrepreneurs play a significant role in the economic development of a country. This is because
entrepreneurs bring about many changes in the development of a nation. One of the challenges faced by the
Indonesian nation is how to foster and enhance entrepreneurship. Considering the number of entrepreneurs still
below the minimum standard of two percent, the economic growth of Indonesia can be said to be suboptimal.
Furthermore, a more fundamental understanding of entrepreneurship must be continually pursued by various
parties, including within the scope of formal education, professional education, and also by the state as a primary
component. This study aims to obtain comprehensive information about the definition of entrepreneurship and the
characteristics of entrepreneurs using the literature study research method (library research). This research uses
qualitative data, which cannot be measured on a numeric scale. The data sources used are secondary data related
to the research object, which comes from books, scientific journals, seminar papers, and others.
Keywords: Definition, Characteristics, Entrepreneurship
Abstrak : Entrepreneur memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Sebab
entrepreneur memberikan banyak perubahan dalam pembangunan suatu Negara. Salah satu tantangan yang
dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana menumbuhkan dan meningkatkan entrepreneurship. Mengingat
jumlah entrepreneur yang masih dibawah standar minimal dua persen, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia
dapat dikatakan ideal. selain itu lebih mendasar lagi pemahaman tentang kewirausahaan harus terus diupayakan
oleh banyak pihak termasuk dalam ruang lingkup pendidikan formal, pendidikan profesi, dan juga negara sebagai
komponen utama. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara komprehensif mengenai
pengertian wirausaha dan karakteristik wirausaha dengan menggunakan metode penelitian studi kepustakaan
(library research). Penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang tidak dapat diukur dalam skala
numerik. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berkaitan dengan objek penelitian yang berasal
dari buku, jurnal ilmiah, makalah seminar dan lain-lain.
Kata Kunci: Pengertian, Karakteristik, Wirausaha
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dalam bidang
perekonomiannya, pembangunan ekonomi negara Indonesia dimasa yang akan datang sangat
ditentukan dari peran yang maksimal dari para wirausahawannya. Para wirausaha yang
memunyai banyak ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu
berinovasi secara maksimal akan lebih mempercepat perkembangan ekonomi negara tersebut
serta mampu memberikan sumbangsih yang besar, nyata, dan bermanfaat dalam pembangunan
dan perkembangan perokonomian negara tersebut.
Selain itu, Indonesia juga merupakan negara besar dari segi jumlah penduduk, luas
wilayah, keragaman budaya dan sumber daya alamnya. Jumlah penduduk Indonesia sekitar 270
270 juta ini menjadi modal kuat untuk memajukan perekonomian, baik sebagai produsen
maupun konsumen. Pada tahun 2025-2030 Indonesia mendapat bonus demografi, yakni suatu
keadaan dengan jumlah penduduk produktif lebih besar dari pada jumlah penduduk muda dan
lanjut usia (lansia). Penduduk usia produktif yang tidak memiliki kesempatan kerja akan
Pengertian Wirausaha dan Karakteristik Wirausaha
290 MUTIARA - VOL. 2 NO. 3 JUNI 2024
menjadi malapetaka bagi negara. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang berlimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
Selain itu, Islam sendiri merupakan agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam
merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta.
Didalamnya diatur segala pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-
hari. Perekonomian dan bisnis dalam Islam pun sudah sangat sempurna dan lengkap
sebagaimana diatur didalam Al-Quran dan Al-Hadist. Demikian pula wirausaha yang
merupakan salah satu bagian dalam melakukan aktivitas bisnis. Peranan entrepreneur bagi
negara adalah membuka jenis usaha baru dan lapangan kerja yang baru. entrepreneur memiliki
peranan penting dengan kemampuan untuk menciptakan dan menyediakan produk yang
memiliki nilai tambah melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi dalam
usaha serta mampu menata dengan baik dalam mencari dan membaca peluang yang ada dalam
pasar.
Entrepreneur memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan ekonomi suatu
negara. Sebab entrepreneur memberikan banyak perubahan dalam pembangunan suatu Negara.
Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana menumbuhkan dan
meningkatkan entrepreneurship. Mengingat jumlah entrepreneur yang masih dibawah standar
minimal dua persen, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dikatakan ideal.
Dengan demikian fenomena tersebut menjadi sangat jelas sekali bagi setiap orang
untuk paham terhadap perkembangan ekonomi, mempersiapkan sumber daya yang ada guna
menciptakan berbagai macam produkstivitas yang akan dapat memajukan perekonomian
Indonesia. Banyak sekali bekal pengetahuan yang harus dipersiapkan diantaranya ialah
mempersiapkan wirausaha-wirausaha baru, selain itu lebih mendasar lagi pemahaman tentang
kewirausahaan harus terus diupayakan oleh banyak pihak termasuk dalam ruang lingkup
pendidikan formal, pendidikan profesi, dan juga negara sebagai komponen utama. Oleh sebab
itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu pemahaman dasar dalam pengertian wirausaha dan
karakteristik wirausaha sebagai acuan awal menjadi wirausaha-wirausaha baru.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library
research), yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Studi kepustakaan dipilih
P-ISSN: 2988-313X, E-ISSN: 2988-3148, Hal 289-298
karena obyek penelitian, yaitu pengertian wirausaha dan karakteristik wirausaha, hanya bisa
dijawab melalui penelitian pustaka. Penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang
tidak dapat diukur dalam skala numerik. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder
yang berkaitan dengan objek penelitian yang berasal dari buku, jurnal ilmiah, makalah seminar
dan lain-lain.
HASIL & PEMBAHASAN
Pengertian Wirausaha
Sejarah Islam mencatat bahwa entrepreneurship telah dimulai bebrapa waktu di masa
lalu, pada masa Adam AS. Dimana salah satu anaknya Habil adalah seorang wirausahawan
yang bergerak di bidang pertanian dan Qobil berwirausaha di bidang peternakan. Banyak
riwayat nabi yang mencatat bahwa mereka dinamis dalam usaha bisnis, beberapa diantaranya
berwirausaha di sektor pertanian, perternakan, kerajinan dan bisnis perdagangan. Teladan yang
paling jelas adalah Nabi Muhammad SAW, beliau menekuni bisnis dengan memelihara dan
menjual domba, kemudian membantu bisnis pamannya dan akhirnya mengelola bisnis
saidatina Khadijah.
Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani menghadapi tantangan untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan, artinya bermental mandiri dan berani memulai
usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kewirausahaan
atau entrepreneurship adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru, yang bernilai dan berguna baik bagi dirinya sendiri ataupun orang lain.
Kewirausahawan merupakan sikap mental dan jiwa, yang selalu aktif dan kreatif, berdaya,
bercipta, berkarya, bersahaja serta berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan atas
kegiatan usahanya.
Selain itu, hampir semua orang pernah atau sering mendengar kata wirausaha. Bahkan,
Bahkan, pemerintah menggaungkan wirausaha melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional
(GKN). Namun, dalam hal ini sejauh mana pengetahuan kita mengenai kewirausahaan, hal ini
sangat penting sekali untuk bekal kita dalam menggeluti dunia wirausaha. Kewirausahaan
adalah aspek kunci dari ekonomi di banyak Negara, dan merupakan langkah penting untuk
menciptakan lapangan kerja dan pendorong pertumbuhan ekonomi, yang harus direncanakan
secara baik dan matang. Kewirausahaan telah menyentuh kehidupan manusia melalui berbagai
sisi yaitu produk, layanan, teknologi, dan konsep bisnis yang kreatif. Ada dua pengertian
tentang wirausaha dan kewirausahaan, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Wira: Utama,
gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif. Adapun
Pengertian Wirausaha dan Karakteristik Wirausaha
292 MUTIARA - VOL. 2 NO. 3 JUNI 2024
kewirausahaan berasal dari bahasa kata “Entrepreneur”. Dari bahasa Prancis “Entreprende”
yang artinya petualan, pengambilan resiko, kontraktor. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), dijelaskan tentang pengertian wirausaha, yaitu: “Orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produksi baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya”.
Secara umum kewirausahaan ialah kemampuan seorang manajer risiko (risk manager)
yang menuju pada ilmu atau sikap, mental atau jiwa, yang ada pada wirausaha untuk
menjadikan sumber daya yang ada dengan beberapa perpaduan ide kreatif, inovatif, dan
original yang seluruhnya dikemas dalam visi untuk dijadikan suatu peluang yang outputnya
adalah membawa keuntungan untuk dirinya dan orang lain yang terlibat denganya. Selain itu,
ada juga kata wirausahawan yang memiliki makna yaitu suatu kemampuan untuk mengelola
sesuatu yang ada dalam diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal
sehingga bisa meningkatkan taraf hidup kita dimasa yang akan datang.
Sementara menurut Drucker, entrepreneur adalah seseorang yang mampu
memanfaatkan peluang. Entrepreneur adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian
menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Entrepreneur adalah
seseorang yang mempunyai visi, semangat, dan melakukan tindakan-tindakan nyata dalam
usaha menciptakan dan mengembangkan sumber-sumber income nya tanpa bergantung
semata-mata kepada orang lain. Selain itu, Drucker juga menegaskan bahwa wirausaha kerap
didefinisikan sebagai seseorang yang memulai bisnis baru dalam skala kecil dan dimiliki
sendiri. Kenyataannya, kata Drucker, tidak semua usaha kecil baru mewakili kewirausahaan.
Dalam bahasa Drucker, seseorang mempunyai jiwa wirausaha bila ia selalu mencari perubahan,
merespons perubahan tersebut, dan mengubahnya menjadi kesempatan. Adapun menurut
Schumpeter dalam Alma (2011;24) wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi
yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
Selanjutnya Ronstandt secara lebih komprehensif memberikan pengertian
kewirausahaan merupakan proses yang dinamis untuk menciptakan kesejahteraan.
kesejahteraan tersebut dibentuk oleh individu yang memandang risiko sebagai keadilan, waktu,
atau komitmen, dengan memberikan nilai pada produk atau jasa. Adapun Thomas W. Zimmerer
mendefinisikan kewirausahaan sebagai penerapan kreativitas dan keinovasian untuk
memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang
setiap hari. Sementara Drs. Joko Untoro mendefinisikan bahwa kewirausahaan merupakan
suatu keberanian yang dimiliki seseorang dalam melakukan berbagai upaya agar kebutuhan
P-ISSN: 2988-313X, E-ISSN: 2988-3148, Hal 289-298
hidup bisa terpenuhi, menggunakan kemampuan dan juga memanfaatkan potensi yang dimiliki
agar bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Pengertian lainnya di kemukakan oleh Suryana (2006:2) mendefiniskan
kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Disisi lain menurut Yuyun
Wirasamita bahwa kewirausahaan atau wirausaha merupakan faktor produksi aktif yang dapat
menggerakan dan memanfaatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal, dan
teknologi, sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan
lapangan kerja, penghasilan, produk yang diperlukan masyarakat. Dari beberapa pengertian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil
resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas,
sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Kegiatan wirausaha tersebut dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Pikiran
seorang wirausahawan selalu berisi usaha untuk mencari memanfaatkan, serta menciptakan
peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Kerugian merupakan hal yang biasa
karenan mereka memegang prinsip selalu ada faktor rugi.
Karakteristik Wirausaha
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, prilaku/sikap
seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai tujuan lahir dan batin. Karakteristik
usaha dapat dilihat pada waktu mereka melakukan komunikasi untuk mengumpulkan informasi
atau pada waktu menjalin hubungan dengan relasi bisnisnya. Menurut David (1996)
karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syarat-syarat keunggulan
bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi seperti inovatif, kreatif, adaftif, dinamik,
kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil resiko atas keputusan yang dibuat,
integritas, daya juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi.
Mc Clelland membagi karakteristik wirausahawan berdasarkan keinginan pencapaian
menjadi enam hal yakni; (1) Menyukai pekerjaan dengan resiko yang realistis. (2) Bekerja lebih
giat dalam tugas-tugas memerlukan kemampuan mental. (3) Tidak bekerja lebih giat karena
imbalan uang. (4) Ingin bekerja pada situasi dimana dapat diperoleh pencapaian pribadi. (5)
Menunjukan kinerja yang lebih baik dalam kondisi yang memberikan umpan balik yang jelas
positif. (6) Berpikir ke masa depan serta jangka panjang Sikap atau karakteristik seorang
wirausaha juga dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari. Menurut Suharyadi kegiatan sehari-
hari dalam wirausaha yaitu: (a) Disiplin, yaitu ketetapan komitmen kewirausahaan terhadap
Pengertian Wirausaha dan Karakteristik Wirausaha
294 MUTIARA - VOL. 2 NO. 3 JUNI 2024
tugas dan pekerjaanya. (b) komitmen tinggi yaitu seorang wirausahawan yang teguh menjaga
komitmenya kepada konsumen akan memiliki nama baik dimata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut mendapatkan kepercayaan dari konsumen. (c) Jujur, seorang
wirausahawan harus jujur dalam hal karakteristik produk, pelayanan, dan lain sebagainya. (d)
kreatif dan inovatif, seorang wirausahawan harus memiliki daya kreatif dan inovatif tinggi
untuk menciptaka produk terbaru. (e) Mandiri, sikap ini mutlak dimiliki oleh seorang
wirausahawan.
Selain itu seorang wirausaha sekurang-kurangnya harus memiliki 12 (dua belas)
karakteristik yaitu :
1. Motivasi untuk berprestasi, Motivasi adalah dorongan seseorang dalam melakukan
sesuatu. Adanya minat berwirausaha karena adanya motif tertentu yaitu motif
berprestasi. Motif berprestasi merupakan nilai sosial yang menekankan pada hasrat
untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi
2. Selalu Persfektif, Perspektif merupakan sikap memandang dan meraih masa depan
dengan berusaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Masa depan
merupakan sesuatu yang tidak semua orang tau kepastiannya. Sehingga dalam
menghadapi masa depan seorang wirausaha harus mampu memperhitungkan segala
sesuatu yang akan dihadapinya, tentunya dengan pemikiran yang matang dan cerdas.
3. Memiliki Kreativitas yang Tinggi, Kreatif mengandung arti kemampuan untuk berfikir
sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu disebut baru bukan berarti baru secara
keseluruhan, namun bisa pula bersumber dari sesuatu yang lama kemudian ditampilkan
berbeda.
4. Memiliki Prilaku Inovatif Tinggi, Pengertian perilaku inovatif menurut Wess & Farr
(dalam De Jong & Kemp, 2003) adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk
menghasilkan, memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal “baru‟, yang bermanfaat
dalam berbagai level organisasi. Perilaku inovatif didasari oleh kreativitas dan
pengambilan risiko.
5. Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Komitmen dalam pekerjaan mengandung arti
bersungguh-sungguh dalam memberikan perhatian sepenuhnya. Seorang wirausahawan
yang komitmen dalam pekerjaannya berarti selalu bersungguh-sungguh dalam
menjalankan, menghadapi risiko serta harus mampu bangkit dari kegagalan dan
menjadikan masalah sebagai peluang.
P-ISSN: 2988-313X, E-ISSN: 2988-3148, Hal 289-298
6. Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab, Biasanya orang-orang yang memiliki etos
kerja mempunyai ciri-ciri seperti : tidak mau menyia-nyiakan waktu; ikhlas bekerja; jujur;
komitmen dalam bekerja; dan kuat dalam pendirian.
7. Mandiri atau Tidak Tergantung Orang lain, Sikap mandiri merupakan sikap yang penting
dimiliki setiap orang. Dengan kemandirian seseorang akan mampu menghadapi
tantangan hidup. Setiap orang memiliki tantangan hidup yang berbeda-beda, begitu pula
dengan wirausaha.
8. Berani Mengambil Resiko, Maksud dari risiko disini adalah sesuatu yang sudah
ditaksirkan dan diperhitungkan akan terjadi dikemudian hari, namun masih bersifat
perkiraan. Seorang wirausaha harus berani menghadapi risiko apapun yang akan terjadi
dengan catatan mereka juga berusaha untuk memperkecil kemungkinan risiko yang terjadi
agar terjadi keberhasilan dalam usaha dengan cara yang kreatif dan inovatif.
9. Selalu Mencari Peluang, Seorang wirausaha harus tanggap, harus mampu membaca
situasi dan memanfaatkan peluang. Dengan begitu setiap ada kesempatan seorang
wirausaha selalu bisa masuk menjadi bagian dalam kesempatan tersebut, karena
kesuksesan bagi mereka adalah memanfaatkan peluang sebaik-baiknya.
10. Memiliki Jiwa Kepemimpinan, Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan biasanya
selalu ingin tampil beda, terdepan dan selalu menonjolkan dirinya. Wirausaha sangat
penting memiliki perilaku seperti ini, karena mereka mampu menganggap bahwa
perbedaan adalah suatu peluang untuk menambah nilai guna barang atau jasa yang
dihasilkan sehingga mereka mampu memimpin pasar baik dari segi produksi maupun
dari segi produksi.
11. Memiliki Kemampuan Manajeral, Kemampuan manajerial merupakan kemampuan untuk
mengambil keputusan usaha dan melaksanakan seluruh fungsi manajemen, yaitu
membuat rencana usaha, mengorganisasikan usaha, mengelola usaha (termasuk
mengelola sumber daya manusia), melakukan publikasi/promosi hasil usaha dan
mengontrol pelaksanaan usaha.
12. Memiliki Keterampilan Personal. Menurut Bygrave seorang pakar kewirausahaan yang
terkenal memberikan 10 karakteristik dengan sebutan 10 D yaitu : Dream (Mimpi),
Decisiveness (Ketegasan), Doing (Bertindak), Determination (Ketetapan Hati atau
Kebulatan Tekad), Dedication (Pengabdian), Devotion Kecintaan atau Kesetiaan), Details
(Terperici), Destiny (Nasib), Dolarss (Materi atau Uang), Distribute (Menyalur atau
mendidtribusikan).
Pengertian Wirausaha dan Karakteristik Wirausaha
296 MUTIARA - VOL. 2 NO. 3 JUNI 2024
Dalam Islam karakteristik wirausaha itu dilihat dari nilai atau etika yang harus ada
pada diri seseorang. Perilaku seorang muslim dalam berbisnis sangat diperlukan sebagai
investasi yang dapat menguntungkan dan menjamin kehidupannya di dunia dan akhirat. Al-
Qur‟an dan hadist adalah panduan bagi perilaku seseorang dengan menyelasarkan perilakunya
dengan perilaku Rasulullah. Perilaku bisnis seorang wirausaha muslim dapat dilihat dari
ketaqwaannya, sikap amanah yang dia miliki, kebaikannya, cara mereka melayani pembeli atau
pelanggannya dengan ramah, serta semua kegiaan bisnisnya hanya dilakukan untuk ibadah
semata.
1) Takwa
Dalam Al-Qur‟an takwa adalah pencarian nilai yang baik dan menghindari nilai yang
buruk. Manusia yang bertakwa akan selalu menghindari larangan-larangan Allah, tetapi
sebaliknya dia akan menjalankan semua yang diperintahkan Allah menuju jalan yang benar.
Manusia memiliki akal untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Jika orang
tersebut dapat mengerti tentang hal yang benar dan bertakwa kepada Allah maka setiap
kegiatannya seorang muslim akan selalu ingat dengan Allah Swt. Mengingat Allah adalah suatu
hal prioritas yang telah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta.
Seorang entrepreneur Muslim memiliki keyakinan yang kukuh terhadap kebenaran
agamanya sebagai jalan keselamatan, dan bahwa dengan agamanya ia akan menjadi unggul.
Keyakinan ini membuatnya melakukan usaha dan kerja sebagai dzikir dan bertawakal serta
bersyukur setelah usahanya.
2) Amanah
Setiap pedagang harus bertanggung jawab atas usaha dan pekerjaan atau jabatan
sebagai pedagang yang telah dipilihnya tersebut. Tanggung jawab disini artinya mau dan
mampu menjaga amanah (kepercayaan) masyarakat yang memang secara otomatis terbeban
dipundaknya. Kewajiban dan tanggung jawab para pedagang antara lain: menyediakan
barang/jasa kebutuhan masyarakat dengan harga yang wajar, jumlah yang cukup serta
kegunaan dan manfaat yang memadai, tindakan yang sangat dilarang oleh Islam sehubungan
dengan tugas, kewajiban dan tanggungjawab dari pada pedagang tersebut adalah menimbun
barang dagangan.
3) Rendah Hati
Wirausahawan muslim hendaknya memiliki perilaku yang sederhana, rendah hati,
lemah lembut, dan santun atau disebut juga aqshid. Aqshid dapat dikatakan dengan menolong
seseorang dengan bantuan nonmateri atau merasa simpatik, dengan bersikap dermawan kepada
P-ISSN: 2988-313X, E-ISSN: 2988-3148, Hal 289-298
orang miskin atau bersikap ramah kepada orang lain. Berperilaku baik dengan menerapkan
perilaku yang sopan dan santun akan membuat konsumen nyaman dan senang.
Perilaku yang baik juga dapat tercermin dari akhlak orang tersebut. Akhlak adalah
perilaku seseorang yang dilakukan secara berulang tanpa berfikir. Seorang muslim dapat dilihat
memiliki akhlak yang baik ketika semua aktifitasnya selalu mengingat Allah, senang berbuat
baik, meninggalkan hal-hal yang tidak berguna, istiqamah.
Yang disebut akhlak baik dalam berbisnis dilakukan dengan melakukan bisnis dengan
komoditas yang halal dan melayani pembeli atau pelanggan dengan cara yang aik dengan kata-
kata yang sopan dansapaan yang ramah. Perbuatan yang baik harus dilakukan selama
melakukan kegiatan bisnis maupun kegiatan sehari-hari. Melayani dengan baik. Selain itu
wirausahawan muslim juga harus bersikap khidmah yakni melayani dengan baik. Pembeli akan
merasa senang jika dilayani dengan ramah dan baik.
KESIMPULAN
Wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha
dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas, sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Kegiatan wirausaha tersebut dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Pikiran seorang
wirausahawan selalu berisi usaha untuk mencari memanfaatkan, serta menciptakan peluang
usaha yang dapat memberikan keuntungan. Kerugian merupakan hal yang biasa karena mereka
memegang prinsip selalu ada faktor rugi.
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, prilaku/sikap
seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai tujuan lahir dan batin. Karakteristik
usaha dapat dilihat pada waktu mereka melakukan komunikasi untuk mengumpulkan informasi
atau pada waktu menjalin hubungan dengan relasi bisnisnya. Ada beberapa karakteristik yang
harus dimiliki oleh wirausaha diantaranya: memiliki kreativitas yang tinggi, inovatif yang
tinggi, bertanggung jawab, bekerja keras, dan lain sebagainya. Selain itu dalam Islam ada tiga
karakteristik wirausaha/ entrepreneur diantaranya; Takwa, Rendah hati, dan Amanah.
DAFTAR PUSTAKA
Ana Noor Andriana, & Finnah Fourqoniah. (2020). Pengembangan jiwa entrepreneur dalam
meningkatkan jumlah wirausaha muda. PLAKAT (Pelayanan Kepada Masyarakat),
2(1), 44. https://doi.org/10.30872/plakat.v2i1.3823
Pengertian Wirausaha dan Karakteristik Wirausaha
298 MUTIARA - VOL. 2 NO. 3 JUNI 2024
Bachtiar Effendy. (1998). Islam dan Negara: Transformasi pemikiran dan praktik politik Islam
di Indonesia. Jakarta: Paramadina.
Farid. (2017). Kewirausahaan Syariah. Jakarta: Kencana.
Hurriah Ali Hasan. (2020). Pendidikan kewirausahaan: Konsep, karakteristik dan implikasi
dalam memandirikan generasi muda. Jurnal Pilar: Jurnal Kajian Islam Kontemporer,
11(1), 102. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/pilar/article/download/4909/3241
Indra Darmawan. (2021). Menumbuhkan minat berwirausaha mahasiswa melalui pendidikan
kewirausahaan berbasis caring economics. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 18(3), 9-10.
Kasmir. (2013). Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Modul pembelajaran kewirausahaan.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan
Tinggi.
Kusnadi, & Yulia Novita. (2020). Kewirausahaan (Edisi ke-3). Pekanbaru: Cahaya Firdaus.
La Ode Syafran. (2023). Dasar-dasar kewirausahaan. Purbalingga: Eureka Media Aksara.
Moh. Alifuddin, & Mashur Razak. (2015). Kewirausahaan teori dan aplikasi: Strategi
membangun kerajaan bisnis. Jakarta: Managscript Publishing.
Muhammad Anwar. (2017). Pengantar kewirausahaan: Teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana.
Muhammad Dinar, et al. (2020). Kewirausahaan. Bandung: Media Sains Indonesia.
Raihanah Sari, & Mahmudah Hasan. (2022). Pendidikan kewirausahaan. Yogyakarta: Penerbit
K-Media.
Ratna Wijayanti. (2018). Membangun entrepreneurship Islami dalam perspektif hadits. Jurnal
Studi Islam, 13(1).
Sukron Kamil. (2007). Syari’ah Islam dan HAM: Dampak Perda Syariah terhadap Kebebasan
Sipil, Hak-Hak Perempuan, dan Non Muslim. Jakarta: CSRC UIN Jakarta dan KAS.
Wininatin Khamimah. (2021). Peran kewirausahaan dalam memajukan perekonomian
Indonesia. Jurnal Disrupsi Bisnis, 4(3), 229. https://doi.org/10.32493/drb.v4i3.9676