ArticlePDF Available

PENGUATAN LITERASI POLITIK DAN LITERASI MEDIA BAGI GENERASI CERDAS MENUJU PEMILU 2024

Authors:

Abstract

The 2024 general election is a political democracy through the electoral system. This involves young people who are the largest group of voters. However, the findings in the field are that the younger generation lacks political literacy and media literacy. So there needs to be a socialisation of strengthening political literacy and media literacy for the younger generation. In order to increase the ability and knowledge of the younger generation related to political literacy and media literacy. The activity was aimed at 25 partners. The implementation of the event went well and was classified as on target, on time, and on purpose. As well as showing results according to the target indicators of the success of programme achievements. The results of monitoring and evaluation on the results of the questionnaire show that all partners have strongly agreed on this socialisation event and can be held further events. The interview results showed that partners experienced changes and increased understanding and actions on partners related to political literacy and media literacy. In particular, partners are able and skilled in searching, selecting and disseminating political information appropriately and using social media more wisely and can help the public regarding public information.
Abdi Makarti Vol. 3 No. 1 April 2024 I 1
P-ISSN : 2829-8926
E-ISSN : 2829-6613
PENGUATAN LITERASI POLITIK DAN LITERASI MEDIA BAGI GENERASI
CERDAS MENUJU PEMILU 2024
Andhi Nur Rahmadi1, Nurul Jannah Lailatul Fitria2
Universitas Panca Marga
1) andhi.iansyah@gmail.com
2)nuruljannahlailatulfitria@gmail.com
ABSTRACT
The 2024 general election is a political democracy through the electoral system.
This involves young people who are the largest group of voters. However, the findings in
the field are that the younger generation lacks political literacy and media literacy. So
there needs to be a socialisation of strengthening political literacy and media literacy for
the younger generation. In order to increase the ability and knowledge of the younger
generation related to political literacy and media literacy. The activity was aimed at 25
partners. The implementation of the event went well and was classified as on target, on
time, and on purpose. As well as showing results according to the target indicators of the
success of programme achievements. The results of monitoring and evaluation on the
results of the questionnaire show that all partners have strongly agreed on this
socialisation event and can be held further events. The interview results showed that
partners experienced changes and increased understanding and actions on partners
related to political literacy and media literacy. In particular, partners are able and
skilled in searching, selecting and disseminating political information appropriately and
using social media more wisely and can help the public regarding public information.
Keywords: political literacy, media literacy, socialisation.
1. PENDAHULUAN
Pemilu Tahun 2024 menjadi bentuk kontestasi rutin perpolitikan di Indonesia.
Pemilu Tahun 2024 menjadi moment penting bagi kaum muda sebagai pemilih muda.
Kaum muda pada usia 17 Tahun hingga 49 Tahun dalam kategori pemilih paling banyak
kuantitasnya. Jumlah penduduk berusia 17 Tahun hingga 49 Tahun adalah kurang lebih
60% dari seluruh penduduk Indonesia Nua (2023) dalam Hidayaturrahman et al., (2023).
Hal ini membentuk pola pemilu yang menarik dengan adanya peran kaum muda dalam
lingkup perpolitikan. Terlebih generasi muda diperlukan guna berpartisipasi politik oleh
infrastruktur politik (Sjoraida et al., 2021).
Namun banyak temuan permasalahan dalam pemilih kaum muda, seperti masalah
persepsi pemahaman dalam literasi politik, fenomena politik uang, dan penyebaran isu
melalui media sosial (Faqi et al., 2023; Ridha & Riwanda, 2020; Hidayat et al., 2018).
Kaum muda kurang berantusias dalam lingkup politik secara aktif, dengan dasar
kejenuhan fenomena politik (Rosadi et al., 2020; Sjoraida et al., 2021; Fauzi, 2023). Pola
politik yang minim akan keterlibatan pemuda yang menciptakan kaum muda kurang
antusias. Generasi milenial juga menerima informasi politik juga sangat minim serta tidak
adanya gerakan untuk peningkatan literasi politik (Fajrin et al., 2022). Penggunaan media
sosial oleh kaum muda lebih di dominasi oleh konten hiburan bukan akses konten dengan
informasi politik (Isyanawulan et al., 2023).
Abdi Makarti Vol. 3 No. 1 April 2024 I 2
P-ISSN : 2829-8926
E-ISSN : 2829-6613
Sebenarnya saat ini generasi muda dapat terlibat aktif dan lebih peka akan informasi
politik melalui media sosial. Terlebih generasi muda tidak terlepas dari perangkat
teknologi informasi, sehingga kemudahan akses berita sangat mudah dan cepat. Akan
tetapi di media sosial beredar luas informasi dengan keragaman sifat mulai dari informasi
sesuai data maupun informasi yang tidak sesuai fakta (Utari & Hastjarjo, 2018;
Firmansyah et al., 2017). Salah langkah menciptakan pembentukan opini salah pada
generasi muda. Media berperan penting dalam mempengaruhi opini dan perilaku dalam
politik (Ridha & Riwanda, 2020). Terutama adanya tindakan buzzer di media sosial yang
dapat mempengaruhi berita dengan arah berita palsu, ujaran kebencian, dan politik hitam
(Fitria, 2023; Mustika, 2019).
Sesuai fenomena diatas menggerakkan tim pengabdian yang berasal dari pihak
akademisi untuk membantu serta memberikan arahan untuk generasi milenial dalam
literasi politik dan literasi media. Pertama, literasi politik menjadi ilmu pengetahuan dan
informasi terkait proses kegiatan politik dan isu politik. Fungsi literasi politik guna
menggerakkan publik dalam partisipasi aktif termasuk memuat kemauan mengikuti
demokrasi pemilahan umum dan penetapan kebijakan (Yuliahsari, 2016; Ridha &
Riwanda, 2020). Kedua, literasi media terutama media sosial menjadi media dalam
penyampaian pesan secara digital dengan cepat dan mudah. Fungsi literasi media sebagai
media informasi, pendidikan, mampu mempengaruhi, dan hiburan, serta juga memuat
fungi ekonomi (Hidayat et al., 2018). Literasi media sosial mampu menjalankan
fungsinya dalam kegiatan politik melalui sosialisasi dengan konteks penyebaran
informasi politik serta dapat diantisipasi dengan meminimalisir hoax.
Paparan tersebut tim pengabdian menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dengan model penguatan literasi politik dan literasi media bagi generasi
cerdas menuju pemilu 2024. Guna peningkatan kemampuan dan pengetahuan generasi
muda terkait literasi politik dan literasi media.
2. METODE
Lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan model penguatan literasi
politik dan literasi media bagi generasi cerdas menuju pemilu 2024 di Kabupaten
Probolinggo tepatnya di lingkungan Universitas Panca Marga. Waktu penyelenggaraan
dilaksanakan pada tanggal 8 November 2023. Sasaran di tujukan kepada mitra sebanyak
25 generasi muda yang dianggap aktif dalam media sosial dan memiliki pengikut yang
cukup banyak atau cukup terkenal di media sosial.
Pengabdian kepada masyarakat ini diselenggarakan dengan tujuan peningkatan
pemahaman para generasi muda dalam literasi politik dan literasi media. Sehingga
generasi muda dapat ikut berpartisipasi dalam politik dan tetap mengorientasikan
pemanfaatan media sosial guna mencegah penyebaran berita palsu terkait politik serta
tetap bijak dalam bermedia sosial. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
ini dilakukan dengan tahapan meliputi tahap pra-acara, tahap penyelenggaraan sosialisasi,
tahap pasca acara, dan membuat laporan tertulis.
Acara disusun secara tersistem dan terstruktur agar tidak ada kesalahan dalam
pelaksanaan acara. Seluruh acara dilakukan oleh tim dengan pendampingan dosen-dosen
yang terlibat. Serta menyesuaikan dengan tanggal guna menghindari acara nasional dan
memaksimalkan kehadiran mitra.
Abdi Makarti Vol. 3 No. 1 April 2024 I 3
P-ISSN : 2829-8926
E-ISSN : 2829-6613
Tabel 1 : Jadwal Tahap Kegiatan
No
Waktu
Kegiatan
Pra Acara
1.
1-11-2023 (10.00)
Observasi dan wawancara calon mitra
2.
2-11-2023 (10.00)
Penyusunan data, analisa, dan studi literatur
3.
3-11-2023 (10.00)
Persiapan program kerja dan penyebaran undangan
Acara Sosialisasi
4.
8-11-2023 (08.00)
Penyampaian materi terkait literasi politik
5.
8-11-2023 (09.00)
Penyampaian materi terkait literasi media
6.
8-11-2023 (10.00)
Pengarahan semi praktik penyebaran informasi terkait politik
dengan data dan fakta melalui media sosial
Pasca Pengabdian
7.
8-11-2023 (11.00)
Monitoring dan evaluasi
Penulisan Laporan
8.
10-11-2023 (10.00)
Analisis data dan informasi kegiatan pengabdian
9.
10-11-2023 (11.00)
Pengelompokkan dokumentasi dan berkas-berkas
10.
11-11-2023 (10.00)
Penyusunan laporan dan jurnal ilmiah hasil kegiatan
Target capaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan model penguatan
literasi politik dan literasi media bagi generasi cerdas menuju pemilu 2024, meliputi:
Tabel 2 : Target Kegiatan Pengabdian
Kegiatan
Capaian
Indikator
Sosialisasi terkait literasi
politik
Pemahaman mitra dalam
literasi politik
Terbentuknya pemahaman
dalam literasi politik
Sosialisasi terkait literasi
media
Pemahaman terkait literasi
media
Terbentuknya pemahaman
dalam literasi media
Pengarahan dalam
pemilahan sebaran
informasi politik melalui
media sosial
Pemahaman terkait
pemilahan sebaran
informasi politik melalui
media sosial
Terbentuknya peningkatan
pemahaman dalam pemilahan
sebaran informasi politik
melalui media sosial
Penyusunan laporan hasil
kegiatan, dan jurnal ilmiah
Terbentuknya dokumen
laporan dan jurnal ilmiah
Terdapat publikasi pasca acara
Pengabdian kepada masyarakat ini menerapkan indikator capaian program guna
pengukuran tingkat keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat model
penguatan literasi politik dan literasi media bagi generasi cerdas menuju pemilu 2024
bagi mitra. Pengukuran ini dilakukan saat pra acara hingga pasca acara, sehingga kegiatan
sosialisasi berjalan lancar dan memuat peningkatan pemahaman mitra terkait literasi
politik dan literasi media serta praktik penerapannya.
Akan diterapkan pengukuran pemahaman pra acara dan pasca acara, mitra akan
ditanyai pendapat dan pemahaman mitra terkait literasi politik dan literasi digital. Hal ini
mampu menunjukkan perbedaan pemhaman mitra terkait literasi politik dan literasi media
serta tindakan terkait peran generasi muda di media sosial terkait informasi politik saat
sebelum acara sosialisasi dan setelah diadakan sosialisasi dan pengarahan. Sehingga hasil
tersebut dapat ditarik kesimpulan akan keberhasil acara sosialisasi. Perubahan
pemahaman dan tindakan mitra serta respon yang ditunjukkan menjadi tujuan utama
kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Abdi Makarti Vol. 3 No. 1 April 2024 I 4
P-ISSN : 2829-8926
E-ISSN : 2829-6613
Tabel 3 : Indikator Pencapaian Pengabdian
Ketercapaian Target
Keterangan Pengukuran
Pra-acara
Pasca acara
Belum
memahami
Sudah
memahami
Memahami ruang lingkup terkait
literasi politik
Belum
memahami
Sudah
memahami
Memahami ruang lingkup terkait
literasi media
Belum
terampil
Sudah
terampil
Memahami serta mampu
bertindak dalam mencari
informasi politik dan penyebaran
informasi politik
Belum
tersebar
Sudah
tersebar
Melakukan penyebaran materi
terkait literasi politik dan literasi
media
Belum ada
inisiatif dan
kesadaran
Ada
inisiatif dan
kesadaran
Mampu berinisiatif dan timbul
kesadaran diri dalam tindakan
literasi politik dan literasi media
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan kegiatan pengabdian yang diselenggarakan pada tanggal 8 November
2023, rangkaian pengabdian kepada masyarakat meliputi:
Pra Acara
Kegiatan pengbdian kepada masyarakat ini diselenggarakan dengan tujuan
peningkatan pemahaman terkait literasi politik dan literasi media pada generasi muda di
Probolinggo khususnya pemuda yang aktif dalam media sosial dan memiliki pengikut
yang relatif banyak. Kegiatan terlebih dahulu menentukan lokasi, waktu, dan mitra
program pengabdian kepada masyarakat, agar acara berjalan tepat waktu, tepat sasaran
dan tepat tujuan. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 1 November 2023 dengan
observasi dan wawancara pada calon mitra. Observasi pada calon mitra terkait
pemahaman literasi politik dan literasi media. Hasil observasi menunjukkan temuan mitra
tau akan politik namun tidak mengikuti secara lengkap dan mitra akan melihat berita yang
viral saja. Mitra juga tidak mengetahui pasti terkait literasi media. Mitra hanya
menjadikan media sosial mengetahui berita viral, hiburan, menunjukkan kegiatan atau
konten, dan berbisnis. Maka dipilih sebanyak 25 generasi muda dengan pemilik media
sosial yang aktiif dengan banyak pengikut sebagai mitra acara sosialisasi literasi politik
dan literasi media.
Tahap selanjutnya pada tanggal 2 November 2023 adalah menyusun data, analisa,
dan studi literatur. Penyusunan data memuat data dan informasi pra acara terkait mitra
dan permasalahan mitra terkait literasi politik dan literasi digital. Data yang didapat guna
membentuk dan menetapkan materi yang akan dipaparkan serta narasumber yang tepat
bagi mitra. Hasil observasi dan wawancara digunakan untuk mengetahui permasalahan,
kendala, dan kebutuhan mitra terkait informasi politik dan penggunaan media sosial
dalam lingkup politik. Khususnya bagi mitra yang sudah dikenal dan memiliki pengikut
cukup banyak tidak mudah menyebarkan informasi terkait politik. Kesalahan informasi
dapat mempengaruhi nilai pada politik serta dalam penggunaan media sosial. Calon mitra
membutuhkan pengetahuan terkait politik dan penggunaan media sosial serta pengarahan
yang tepat dalam kondisi politik menuju pemilu 2024.
Abdi Makarti Vol. 3 No. 1 April 2024 I 5
P-ISSN : 2829-8926
E-ISSN : 2829-6613
Tabel 4 : Hasil Pengamatan dan Hasil Wawancara
Hasil Pengamatan
Hasil Wawancara
Jumlah
Tingkat pemahamanan
pada literasi politik
minim
Mitra kurang memiliki
minat mencari info terkait
politik dan enggan
menyebarkan informasi
politik yang tepat
20 mitra
(5 mitra mahasiswa Fakultas
Sospol yang belajar literasi
politik)
Tingkat pemahaman
pada literasi media
minim
Mitra menggunakan media
sosial untuk konten, bisnis,
dan berkomunikasi
20 mitra
(5 mitra mahasiswa Fakultas
Sospol yang juga
memanfaatkan media sosial
dalam tugas vidio terkait
sosial politik)
Tindakan dalam
pencarian dan
penyebaran data dan info
politik di media sosial
masih minim
Mitra enggan dan tidak tau
memilah berita politik di
media sosial serta tidak mau
disangkutkan dalam
pusaran kampanye politik
20 mitra
(5 mitra mahasiswa Fakultas
Sospol masih memilah info
politik untuk tugas)
Tindak lanjut pada data dan informasi tersebut adalah persiapan pengabdian kepada
masyarakat serta membagikan undangan acara pada mitra pada tanggal 3 November
2023. Kegiatan ini juga berkoordinasi pada narasumber dan kerjasama setiap pihak.
Persiapan juga dilakukan dalam koordinasi tempat acara dan lainnya.
Gambar 1. Kegiatan Pra Acara
Pelaksanaan Pengabdian
Penyelenggaraan pada tanggal 8 November 2023 dihadiri mitra sebesar 25 mitra.
Seluruh mitra mengikuti acara dari awal hingga akhir dengan antusias. Seluruh mitra
menunjukkan respon positif pada acara dengan serius memperhatikan paparan materi,
mencatat isi paparan, aktif dalam tanya jawab, mitra juga antusias saat ada pengarahan
dan praktik langsung. Bahkan mitra meminta materi yang disampaikan.
Materi literasi politik dibahas dalam waktu 40 menit dan 20 menit tanya jawab.
Materi literasi media juga berlaku sama, pembahasan dalam waktu 40 menit dan 20 menit
tanya jawab. Setelah semua dibahas dilanjutkan dengan memberikan contoh serta
pengarahan teknik mencari informasi politik dan membantu publik dalam mencari berita
fakta serta ikut posting dengan menunjukkan berita yang benar maupun berita yang salah
agar berita palsu tidak berlarut-larut dan semakin tersebar luas.
Abdi Makarti Vol. 3 No. 1 April 2024 I 6
P-ISSN : 2829-8926
E-ISSN : 2829-6613
Gambar 2. Pelaksanaan Acara Sosialisasi
Pasca Pengabdian
Kegiatan Pengbdian kepada masyarakat dilengkapi dengan monitoring dan
evaluasi. Monitoring dan evaluasi perlu dilakukan sebagai penilaian dan pengukuran
indikator keberhasilan acara. Teknik penghimpunan data dan informasi dengan teknik
wawancara serta kuesioner yang dijawab oleh mitra.
Tabel 5 : Hasil Survei Untuk Evaluasi Dari Penyelenggaraan Pengabdian
Indikator Penilaian
Skala Penilaian
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju
1. Kegiatan pengabdian sudah sesuai dengan
tujuan kegiatan sendiri
-
-
20
5
2. Kegiatan pengabdian sudah sesuai dengan
kebutuhan mitra serta publik secara luas
-
-
5
20
3. Kegiatan pengabdian menyampaikan teori
dan praktek dengan tepat dan responsif
-
-
12
13
4. Waktu kegiatan pengabdian sesuai dengan
kebutuhan mitra
-
-
8
17
5. Mitra dan publik menerima dan
mengharapkan kegiatan pengabdian
secara bertahan dan berkala
-
-
4
21
Hasil dari kuesioner yang dijawab oleh mitra menunjukkan bahwa didominasi
dengan sangat setuju dengan kegiatan pengabdian serta menunjukkan keinginan pada
acara lanjutan. Mitra sangat setuju pada acara ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
mitra terlebih menuju Pemilu 2024 dengan dinamika di media sosial yang ramai pendapat
serta memerangi berita yang menciptakan konflik dan fitnah.
Pada hasil wawancara pada mitra menunjukkan perubahan dan peningkatan
pemahaman dan tindakan pada mitra terkait literasi politik dan literasi media. Mitra tidak
hanya sekedar mendengar istilah literasi politik dan literasi media, namun mitra
memahami dan timbul kemauan untuk aktif terkait politik dan menggunakan media sosial
dengan bijaksana serta membantu masyarakat dalam informasi politik sesuai data dan
fakta.
Abdi Makarti Vol. 3 No. 1 April 2024 I 7
P-ISSN : 2829-8926
E-ISSN : 2829-6613
Tabel 6 : Hasil Wawancara Untuk Evaluasi Acara
Parameter
Ketercapaian Target
Status
Pengukuran
Pra-kegiatan
Pasca Kegiatan
Pengetahuan tentang literasi
politik
20 mitra belum
memahami
25 mitra sudah
memahami
Berhasil
Pengetahuan tentang literasi
media
20 mitra belum
mengerti
25 mitra sudah
mengerti
Berhasil
Teknik mencari informasi
politik dan penyebaran di media
sosial
20 mitra belum
terampil
25 mitra sudah
terampil
Berhasil
Penyebaran informasi terkait
literasi politik dan literasi media
Informasi belum
tersebar luas
Informasi sudah
tersebar
Berhasil
Monitoring dan evaluasi
25 mitra belum ada
inisiatif dan kesadaran
25 mitra ada inisiatif
dan kesadaran
Berhasil
Laporan hasil kegiatan dan
jurnal ilmiah
Belum ada laporan
tertulis dan publikasi
Ada laporan tertulis
dan publikasi
Berhasil
Gambar 3. Monitoring dan Evaluasi
Tahap Penyusunan Hasil Kegiatan
Pasca acara sosialisasi dengan tujuan peningkatan pemahaman generasi muda
Probolinggo yang aktif dan banyak pengikut di media sosial serta monitoring dan
evaluasi, dilengkapi dengan analisis data dan informasi selama acara; mengumpulkan
dokumentasi dan catatan; dan membuat laporan yang berisikan hasil acara guna publikasi
jurnal ilmiah.
4. PENUTUP
Kegiatan acara sosialisasi bagi generasi muda Probolinggo dihadiri oleh 25 mitra.
Pelaksanaan acara dengan model sosialisasi dan pengarahan terkait literasi politik dan
literasi media berjalan dengan baik dan tergolong pada acara sesuai tepat sasaran, tepat
waktu, dan tepat tujuan. Serta menunjukkan hasil sesuai target indikator keberhasilan
capaian program. Hasil monitoring dan evaluasi pada hasil kuesioner menunjukkan
bahwa seluruh mitra memiliki sangat setuju pada acara sosialisasi ini dan dapat diadakan
acara lanjutan. Pada hasil wawancara menunjukkan mitra mengalami perubahan dan
peningkatan pemahaman dan tindakan pada mitra terkait literasi politik dan literasi media.
Khususnya mitra mampu dan terampil dalam pencarian informasi, pemilahan informasim
dan penyebaran informasi politik dengan tepat serta menggunakan media sosial lebih
bijaksana dan dapat membantu publik terkait informasi publik
Abdi Makarti Vol. 3 No. 1 April 2024 I 8
P-ISSN : 2829-8926
E-ISSN : 2829-6613
DAFTAR PUSTAKA
Fajrin, O., Erlinda, S., & Hariyanti. (2022). Rumah Pintar Pemilu Kampar dan
Peningkatan Literasi Politik Peserta Didik Tingkat SMA. Journal of Civic
Education, 5(4), 476483. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/jce.v5i4.852
Faqi, A. F., Amaliyah, A., Iskandar, I., & Munandar, M. A. (2023). Persepsi mahasiswa
sebagai pemilih pemula terhadap normalisasi politik uang dalam pemilihan umum.
Integritas: Jurnal Antikorupsi, 9(1), 1730.
https://doi.org/https://doi.org/10.32697/integritas.v9i 1.981
Fauzi, H. (2023). Budaya Politik Pemilih Milenial: Studi Kasus Pengalaman Belajar
Masyarakat terhadap Pilkada Kabupaten Solok Selatan Tahun 2020. Journal of
Practice Learning and Educational Development, 3(1), 8994.
https://doi.org/https://doi.org/10.58737/jpled.v3i1.98
Firmansyah, M. A., Karlinah, S., & Sumartias, S. (2017). Kampanye Pilpres 2014 dalam
Konstruksi Akun Twitter Pendukung Capres. Jurnal The Messenger, 9(1).
http://dx.doi.org/10.26623/themessenger.v9i1.430
Fitria, N. J. L. (2023). POLITEIA: Jurnal Ilmu Politik Pengaruh Strategi Buzzer Dalam
Amplifikasi Pesan Kepada Publik Pada Lingkungan Demokrasi Politik. POLITEIA:
Jurnal Ilmu Politik, 15(1), 5769.
Hidayat, D. R., Basith, A. A., & Faqih, M. Z. Al. (2018). Literasi Media Sosial Untuk
Pemilih Pemula. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(9).
Hidayaturrahman, M., Ubaid, A. H., & Wardhani, W. D. S. (2023). Strategi Mendidik
Pemilih Milenial Cerdas pada Pemilihan Umum 2024. Jurnal Abhakte, 1(2).
Isyanawulan, G., Yulasteriyani, & Hendarso, Y. (2023). Pendidikan Literasi Politik
Untuk Siswa SMA Negeri 25 Kabupaten Banyuasin. Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 3(1), 3338. https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.5883
5/nawadeepa.v2i1.156
Mustika, R. (2019). Pergeseran Peran Buzzer Ke Dunia Politik Di Media Sosial. Diakom :
Jurnal Media Dan Komunikasi, 2(2), 144151.
https://doi.org/10.17933/diakom.v2i2.60
Ridha, M., & Riwanda, A. (2020). Literasi Media, Literasi Politik, dan Partisipasi
Kewarganegaraan Pemilih Pemula di Era Digital. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(1), 110121.
https://doi.org/https://doi.org/10.17977/um019v5i1p 110-121
Rosadi, B., Darmawan, C., & Anggraeni, L. (2020). The influence of political message
on social media for increasing the political literacy of millenial generation. Jurnal
Civicus, 20(1), 2630. https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.1750
9/civicus.v20i1.16586
Sjoraida, D. F., Wibowo, K. A., & Nugraha, A. R. (2021). Penyuluhan Komunikasi Media
Mengenai Literasi Politik Bagi Kalangan Generasi Muda Di Era Konvergensi.
Charity: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2a), 38.
https://doi.org/10.25124/charity.v4i2a.4230
Utari, D. S. A. P., & Hastjarjo, S. (2018). The Influence of News Construction and
Netizen Response to the Hoax News in Online Media. Jurnal The Messenger, 10(2).
Abdi Makarti Vol. 3 No. 1 April 2024 I 9
P-ISSN : 2829-8926
E-ISSN : 2829-6613
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/themessenger.v10i2.782
Yuliahsari, D. (2016). Pemanfaatan Twitter Buzzer Untuk Meningkatkan Partisipasi
Pemilih Muda dalam Pemilihan Umum. Jurnal The Messenger, 7(1), 41.
https://doi.org/10.26623/themessenger.v7i1.288
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Indonesia has been listed as a multifaceted Internet country. Even Indonesia ranks with a large number of Internet users in the world. People's use of the Internet and technology created communicators, such as infludilution and buzzer. The communicators represent digital marketing. The influence and the buzzer used social media to communicate information. Specifically, buzzer was not only the digital marketing of products and services but was transitively converted into political buzzers. It was based on this research to say the buzzer was the role of the casting of messages in a time of political democracy. Research USES descriptive qualitative methods by expounding a phenomenon in detail and the reality of a phenomenon with the results of data collection in the field. Collecting literature or literature data. To identify the buzzer, its message with the buzzer and buzzer in the maelstrom of political democracy. Some picture examples of amplifying the message by the buzzer led to negative democracy instead of positive democracy. There is amplification of messages that lead to false news, hate speech and black campaign. The conditions proved that the buzzer in the amplification of a democratic form of democracy went away mainly in the political sphere.
Article
Full-text available
Praktik politik uang oleh sebagian pihak telah dianggap normal dalam Pemilu di Indonesia. Pembahasan tentang politik uang telah banyak dibahas dalam literatur mengenai perilaku pemilih di Indonesia, baik dari perspektif politik, sosiologis, psikologis, dan rationale choice (ekonomi politik). Terdapat juga studi yang memberikan perhatian kepada pengaruh politik uang dalam Pemilu. Penjelasan akademis mengenai dampak elektoral dari praktik politik uang dibahas juga dalam beberapa riset international. Pemilih pemula merupakan salah satu segmen pemilih dimana mereka disebut sebagai kelompok sosial yang lebih rasional dan tidak pragmatis serta memiliki kesadaran tentang pentingnya penyelenggaraan Pemilu yang berintegritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa sebagai pemilih pemula terhadap normalisasi politik uang dalam Pemilu. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deksriptif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer berupa hasil wawancara terstruktur menggunakan kuisioner dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkam bahwa mayoritas responden mengetahui prevalensi dan bentuk/jenis politik uang. Responden memiliki persepsi yang cenderung berimbang tentang apakah setuju atau tidak bahwa politik uang merupakan praktik yang normal dalam Pemilu di Indonesia. Faktor yang mempengaruhi persepsi responden meliputi faktor pada diri responden; faktor pada sasaran atau objek; dan faktor situasi/konteks.
Article
Full-text available
Political Literacy Education for students at SMA Negeri 25 Banyuasin is an important tool or media to help socialize the importance of political education for the millennial generation. The activities carried out are in the form of outreach about political education, as well as the importance of using digital literacy in obtaining political information for students. This activity is carried out to provide knowledge transfer and is expected to be able to provide enthusiasm for students as first-time voters to participate actively in the upcoming elections and post-conflict local elections. However, the problems faced by Banyuasin 25 Public High School students who already have voting rights include: (1) There are still students who don't care about politics so they tend to be apathetic in the election process. In addition, ignorance of information related to politics and elections causes students to join abstentions; (2) There are students who use their voting rights in selecting candidate pairs based on the amount of money they get (money politics); (4) There are students who do not know how to use social media properly and wisely. The results obtained after socialization include: (1) Many students access social media in the form of Facebook to obtain information about politics, and most of those who use Facebook are female students; and (2) most of the students also get their political knowledge through social media, so it is necessary to have the role of the family and school so that students get correct and reliable information about political education. Therefore, the objectives of this community service activity are: (1) To be able to increase students' understanding of politics, especially in the current digital era; (2) increasing students' interest in political literacy education; (3) Improving student values/norms and character, especially with regard to good and wise use of social media.
Article
Full-text available
Budaya politik adalah pola prilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara, pelaksanaan penyelenggaraan negara, kebijakan negara, undang-undang, adat istiadat dan standar adat yang dianut oleh seluruh anggota masyarakat yang dialami setiap hari. Sedangkan pemilihan umum merupakan implementasi dari demokrasi. Sebagai bagian dari masyarakat, generasi milenial sebagai penerus pembangunan masa depan suatu bangsa tidak bisa dilepaskan begitu saja oleh suatu negara. Tingginya otoritas generasi milenial atas hak suara menjadi salah satu aspek yang harus diprioritaskan oleh setiap tim sukses, hanya saja pemilih generasi milenial sangat akrab dengan kemajuan teknologi sehingga membuat tim sukses berpikir keras dalam merumuskan strategi kampanye. Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana kaum milenial menggunakan hak pilihnya dalam pelaksanaan pemilihan umum. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan studi kepustakaan dengan mencari berbagai referensi tentang keterlibatan pemilih milenial dari buku dan artikel ilmiah, kajian ini menyimpulkan bahwa partisipasi milenial sangat berpengaruh terhadap tingkat elektoral calon yang diusung, namun demikian diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan pemilih di sektor milenial.
Article
Full-text available
This study intended to determine the effect of media literacy and political literacy on the participation of novice voter citizenship in the digital era. This research used a non-experimental ex post facto quantitative approach. A sample of 350 was chosen randomly. Data analysis used path analysis with the help of the SPSS program. The analysis showed that media literacy significantly influences the level of civic participation (0.567). Second, political literacy also significantly influences the level of civic participation (0.664). Third, media literacy has a significant influence on political literacy (0.563). Fourth, simultaneously media literacy and political literacy affect civic participation (0.689). Fifth, political literacy was not significantly proven to moderate the relationship between media literacy and citizenship participation (p = 0.4590 > 0.05). Media literacy and political literacy affected the civic participation of novice voters both partially and simultaneously. The level of media literacy of the novice voters did not trigger a weak or strong relationship between political literacy and the citizenship participation of the novice voters.
Article
Full-text available
p> This study aims to determine the effect of news in online media on the thoughts and behavior of a person, because the impact is very strong in shaping public opinion. This study uses theory of mass communication, news construction, netizen response, online media. The research method used quantitative descriptive analysis with online data collection techniques. Conclusion of research (1) News construction have positive effect to reporting hoax in online media, meaning that news construction which is loaded and created by online media will influence hoax news dissemination. (2) The netizen response positively affects the news of hoaxes in the online media, meaning more and more netizens respond to hoax news, hoax news will be wider. (3) News construction and netizen responses have a positive and significant influence on hoax news in media online, meaning that these two variables give a significant influence in the preaching of hoax in online media. </p
Article
AbstrakPemilih muda dan milenial merupakan pemilih terbanyak pada Pemilihan Umum tahun 2024,jumlahnya mencapai 60%. Namun pemilih muda dan milenial masih memiliki persoalantersendiri, salah satunya adalah rendahnya literasi politik, sehingga menyebabkan terpapardampak negatif politik uang, dan kurangnya partisipasi pada pemilihan umum. Kegiatanpengabdian ini dilakukan untuk memberi penyadaran kepada pemilih muda dan milenial diKabupaten Sumenep, Madura supaya bisa menjadi agen perubahan yang sadar terhadap perandan tanggung jawabnya untuk ikut berpartisipasi pada pemilihan umum tahun 2024. Bilapemilih muda dan milenial sadar, maka pemilihan umum tahun 2024 akan berlangsung lebihjujur dan adil, daripada pemilihan umum sebelumnya. Terlebih bila melihat jumlah pemilihmuda dan milenial yang dominan, tentu akan dapat mempengaruhi calon wakil rakyat, calonpresiden terpilih, lebih karena rekam jejak, program yang baik, bukan karena faktor uang ataupertimbangan pragmatis lainnya. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara kolaborasidengan pihak lain termasuk media massa, pemerintah dan masyarakat. Peserta terlibat secaraaktif dan interaktif, sehingga berjalan sesuai dengan harapan, dapat membentuk persepsi positifkepada para peserta. Selanjutnya melahirkan komitmen terhadap penyelenggaraan pemilu yangjujur, adil dan bermartabat.Kata Kunci: Pemilih milenal; pemilih cerdas; pemilu di Indonesia
Article
Perkembangan politik bagi generasi muda terkadang manjadi sesuatu yang tidak menarik untuk diikuti. Hal ini disebabkan oleh konotasi kegiatan politik yang selalu negatif. Berbicara politik pada generasi milenial, maka momentum yang paling mencolok ialah disaat Pemilihan Presiden, Anggota Legislatif, maupun Kepala Daerah, yang di mana generasi milenial dijadikan sasaran strategis untuk meraup suara rakyat. Padahal posisi dan peranan generasi milenial dalam kancah perpolitikan lokal dan nasional masih sedikit. Berdasarkan data dari Trans Media Sosial, karakteristik generasi milenial yang paling mencolok adalah sangat menguasai gawai, informasi teknologi serta aktif di media sosial Facebook, YouTube, Instragram, Line, WhatsApp dan Tiktok. Kebiasaan generasi milenial yang sering mengakses media sosial dilakukan dengan tujuan untuk mencari informasi hiburan, kuliner, agama, politik, olah raga dan gaya hidup kekinian. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa generasi milenial dapat diedukasi mengenai pengetahuan politik dengan menggunakan pendekatan komunikasi penyuluhan yang berbasiskan media konvergensi, diantaranya melalui webinar politik.
Article
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pergeseran peran buzzer di media sosial. Buzzer pada awalnya digunakan untuk mempromosikan suatu produk tertentu dengan atau tanpa imbalan tertentu. Namun di tahun 2012 menjadi awal keterlibatan Buzzer dalam peristiwa politik yaitu pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Buzzer dimanfaatkan secara luas dalam dunia politik ketika adanya Pemilihan Presiden (Pilpres 2014) dan jasa buzzer mulai dilirik oleh aktor-aktor politik. Pesan kampanye yang disebarkan oleh buzzer politik cenderung merupakan kampanye negatif bukan kampanye positif. Hal tersebut dikhawatirkan akan memunculkan berita-berita hoax dan memicu perselisihan. Sehingga perlu adanya upaya pencerdasan publik di tengah fenomena buzzer, terutama yang bergerak di media sosial.