Available via license: CC BY-SA 4.0
Content may be subject to copyright.
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3 No. 3 JULI 2022 page: 1089–1096| 1089
Analysis of the Impact of Change Management Implementation on an
Organization
Analisis Dampak Implementasi Change Management Terhadap Sebuah
Organisasi
Diana 1); Nuri Aslami 2)
1,2) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatra Utara
Email: 1) dianamedan29@gmail.com; 2) nuriaslami@uinsu.ac.id
How to Cite :
Diana., Aslami, N. (2022). Analysis of the Impact of Change Management Implementation on an
Organization. Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi Dan Keuangan, 3(2). DOI:
https://doi.org/10.53697/emak.v3i2
ARTICLE HISTORY
Received [03 Mei 2022]
Revised [25 Mei 2022]
Accepted [21 Juni 2022]
ABSTRAK
Perubahan merupakan hal yang tidak dapat dihindari apalagi dalam
sebuah Lingkungan organisasi perubahan akan sering terjadi.
Transformasi atau perubahan pada sebuah organisasi sudah menjadi
isu global sejak ditemukannya revolusi industri maka dari itu seorang
pemimpin organisasi harus bisa melakukan berbagai perubahan dan
inovasi organisasional dan tidak bisa melepaskan diri dari perubahan
yang tak terhindarkan dikarenakan hal inilah yang akan membuat
seorang pemimpin menjadi pemenang dalam persaingan bisnis.
perusahaan harus bisa mengikuti perubahan dengan melakukan
pengembangan organisasi. Maka dari itu penulis melakukan penelitian
untuk mengetahui apa saja dampak dari penerapan change
management, Hal- hal yang berpengaruh pada manajemen
perubahan dan hambatan dalam manajemen perubahan. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan literatur dari
beberapa sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
dampak implementasi change management pada organisasi
berpengaruh pada keberhasilan perusahaan dimasa depan..
ABSTRACT
Change is something that cannot be avoided, especially in an
organizational environment, changes will often occur. Transformation or
change in an organization has become a global issue since the discovery of
the industrial revolution, therefore an organizational leader must be able
to carry out various organizational changes and innovations and cannot
escape the inevitable changes because this is what makes a leader carry
out various organizational changes and innovations and cannot escape the
inevitable changes because this is what makes a leader be a winner in
business competition. Companies must be able to keep up with changes by
carrying out organizational development. Therefore, the author conducted
research to find out what are the impacts of implementing change
management, things that affect change management and obstacles in
change management. This study uses a qualitative method with a literature
approach from several sources. The results of this study indicate that the
impact of the implementation of change management on the organization
affects the success of the company in the future.
KEYWORDS
Change Management,
Organization, Leader And
Change Strategy
This is an open access article under the
CC–BY-SA license
p-ISSN 2798-0499 e-ISSN 2798-0502
1090 | Diana, Nuri Aslami; Analysis of the Impact of...
PENDAHULUAN
Lingkungan dan teknologi yang berubah dengan cepat memaksa organisasi untuk
beradaptasi. Banyak organisasi tidak beradaptasi dengan perubahan, tertinggal dari pesaing, dan
akhirnya mati. Di sisi lain, organisasi besar seperti BNI dan Gudang Garam yang senantiasa
berinovasi dan senantiasa ingin bertahan terhadap perubahan, dapat menyesuaikan perubahan
dan bertahan lebih dari 100 tahun hingga saat ini. Masa depan suatu organisasi sangat tergantung
dengan penggunaan cara mengelola pada bagian internal perusahaan nya. Perusahaan harus
memiliki inovasi secara terus-menerus untuk mencapai sebuah peluang bisnis yang semakin
kompetitif dan jika bertahan dengan konsep lama yang tidak.sesuai dengan era milenial saat ini
akan membuat perusahaan mengalami penurunan penghasilan. Sebuah organisasi harus bisa
melakukan evaluasi kinerja karyawan dalam organisasi dan juga perusahaan harus melakukan
transformasi baik itu strategi internal dan juga eksternal. Seorang manajer memiliki peran penting
dalam perubahan baik itu struktur dan budaya juga disiplin karyawan nya. Dalam sebuah organisasi
akan selalu menghadapi penolakan dari perubahan yang di buat baik itu dari dalam organisasi nya
sendiri maupun di masyarakat.
Manajemen perubahan yaitu proses untuk terus menerus melakukan perubahan dengan
memunculkan kekahway dan harapan dalam suatu organisasi. ( Winardi J. 2010) sedang kan
menurut ( Kasali R. 2010) Manajemen perubahan adalah bagian yang sangat penting dari suatu
manajemen juga setiap pemimpin itu diukur tingkat keberhasilan nya dari kemampuan pemimpin
dalam melakukan perubahan yang memiliki potensi yang baik di organisasi nya.
Perubahan memiliki tujuan untuk memperbaiki manajerial organisasi dan untuk
menyesuaikan dengan perubahan zaman maupun lingkungan sekitar agar tidak tertinggal disisi lain
juga tujuan dari manajemen perubahan untuk meningkatkan produktivitas kinerja karyawan dalam
organisasi. Jika ingin melakukan suatu perubahan dibutuhkan sikap kehati-hatian dalam mengambil
sebuah keputusan agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan
kerugian yang ditanggung.
Manajemen perubahan dapat membuat perusahaan lebih maju jika seorang pemimpin
organisasi dapat mengambil sebuah keputusan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi
disekitar masyarakat, jadi berhasil nya sebuah perubahan itu tergantung oleh pemimpin nya dan
karyawan nya maka dari itu sebelum melakukan perubahan seorang manajer terlebih dahulu harus
melakukan kompromi terlebih dahulu dengan karyawannya dan harus bisa memberikan suatu
keyakinan akan argumen nya dan dibuktikan dengan data-data yang kuat.
LANDASAN TEORI
Manajemen perubahan
Manajemen perubahan merupakan suatu proses secara terus-menerus untuk menerapkan
sistem yang baru dan seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi sumber daya manusia yang
terkena dampak dari suatu perubahan. (Wibowo,2011:193)
Sebuah tinjauan literatur manajemen perubahan menyoroti banyak prasyarat untuk
perubahan yang sukses. Daftar tersebut mencakup visi, misi, budaya, komunikasi, kepemimpinan
yang kuat, dan partisipasi. Kualifikasi kepemimpinan yang penting adalah mengembangkan visi yang
merupakan gambaran masa depan organisasi, berkomitmen pada visi tersebut, dan
menyelaraskan tujuan dan upaya. Pengembangan visi dan misi ini menjadi dasar perubahan
organisasi (Hamela dan Prahalad, 1994; Senge dan Roberts, 1994). Setelah arah perubahan
organisasi ditetapkan, langkah selanjutnya dalam proses perubahan adalah mempengaruhi budaya
organisasi. Budaya organisasi adalah pemahaman umum tentang bagaimana sebuah organisasi
bekerja dan memiliki dampak signifikan pada inisiatif perubahan yang berhasil (Schein, 1988;
Handy, 1996; McAdams, 1996).
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3 No. 3 JULI 2022 page: 1089–1096| 1091
Hasil penelitian baru menurut Jessicha Fischasia Menda (2018) Manajemen perubahan dan
Budaya Organisasi secara bersama-ssama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
penelitian Lukman hakim dan Eko Sugiyanto (2018) tentang Karakteristik perubahan organisasi
disebabkan oleh semakin tinggi tingkat keinginan konsumen, persaingan antara perusahaan lain,
perkembangan ekonomi yang fluktuatif, permasalahan pengembangan organisasi dan faktor
lingkungan. Sedangkan dampak dari perubahan itu adalah meluasnya pasar dan tingkat permintaan
yang semakin tinggi.
Faktor pendorong perubahan yaitu teknologi, kondisi ekonomi, persaingan
global,perubahan sosial dan demografi, dan tantangan internal. Menurut Winardi J. (2010),
perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi disebabkan oleh perbedaan jenis kekuatan eksternal
dan internal. Agar sebuah organisasi dapat berkembang dan bertahan, ia perlu merespons dan
beradaptasi dengan berbagai jenis kekuatan. Sebuah organisasi yang bekerja secara inovatif dan
terus menerus untuk meningkatkan produknya untuk memenuhi permintaan konsumen yang
berubah dan untuk menahan pesaing.
Organisasi
Beberapa ahli manajemen mendefinisikan pengembangan organisasi sebagai berikut:
Pengembangan organisasi merupakan sebuah proses perencanaan perubahan budaya organisasi
dengan menggunakan ilmu perilaku dan teknologi, penelitian dan teori (Warner Burke, 2013).
Berdasarkan temuan penelitian penting yang menjelaskan perubahan lingkungan dan
perkembangan semua bidang kehidupan, kami membuat teori baru untuk memprediksi perubahan
lingkungan. Ukurannya berpotensi menjangkau daerah serta peningkatan semua rentang
kehidupan, kami membuat spekulasi modern untuk meramalkan perubahan alam. Ukurannya
memiliki potensi untuk menjangkau lingkungan di seluruh dunia. Alter mungkin merupakan
kekuatan yang sangat kuat. Brian Clegg (2012) Mengubah mungkin merupakan bagian besar dari
realitas perdagangan. Vincent Gaspers (2008) Alter adalah pengembangan, alter adalah peluang,
dan perubahan adalah peningkatan potensi. Jane Flagello (2013) Alter adalah hasil dari masyarakat
yang mencari cara untuk menerangi masalah yang disebabkan oleh perubahan alam. Subyek yang
paling banyak ditonton dalam lingkungan organisasi dan aset manusia di dalamnya adalah
perubahan yang tiada henti (terus meningkat).
Akhirnya perubahan ini memerlukan pertimbangan serius dari bagian administrasi staf
untuk menjadikan langkah-langkah bagian dari organisasi. Dalam perkembangannya, perubahan
biasanya dapat dilihat dari komponen-komponen berikut: Adanya berbagai macam tenaga kerja.
Keragaman dalam angkatan kerja adalah keajaiban yang tak terhindarkan di lingkungan kerja saat
ini. Dorongannya adalah kemajuan pedoman untuk meningkatkan kesempatan bagi pria dan wanita
dalam kehidupan kerja. Setiap orang, tanpa memandang status sosial, usia, jenis kelamin, agama
atau ras, memiliki titik impas untuk mencari pekerjaan konvensional, tergantung barang yang
sebenarnya mereka miliki. Bagi perusahaan, keajaiban ini tentu saja merupakan peluang untuk
menarik pekerja terbaik yang setuju dengan kebutuhan perdagangan organisasi tempat mereka
bekerja. Perbedaan tenaga kerja di sisi lain juga disebabkan oleh semakin kecilnya kesempatan
untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu.
Teknologi pengembangan dan pengembangan teknologi pengembangan sains tidak
dipisahkan dari penelitian ilmiah dan pengembangan realitas. Di sisi lain, pengembangan teknologi
ini tentu merupakan peran skala besar dan penting dalam men ingkatkan efisiensi dan produktivitas
dalam pekerjaan. Budaya globalisasi dan pengembangan bisnis. Globalisasi manajemen sumber
daya manusia terutama mengacu pada pengembangan fasilitas pasar perusahaan kami. Dengan
kata lain, globalisasi membuka peluang bagi semua perusahaan untuk membuka dan memasuki
pasar baru di luar kawasan. Selain itu, globalisasi telah membawa tren dan budaya baru ke dalam
organisasi. Tren ini tercermin dalam penanganan kemajuan teknologi dan kebebasan merekrut di
luar negeri, memungkinkan perusahaan untuk tetap produktif di daerah yang pekerjanya murah
dan berkualitas. Empat. Lahirnya visi baharu dalam dunia pekerjaan dan perniagaan global.
p-ISSN 2798-0499 e-ISSN 2798-0502
1092 | Diana, Nuri Aslami; Analysis of the Impact of...
Semestinya visi baharu dalam bidang pengurusan sumber manusia ini amat relevan kerana
pelbagai jenis pembangunan seperti yang dinyatakan di atas.
Pemimpin
Menurut Setyaningsih Sri Utami (2007) Perubahan sangat kuat dalam hal kekuatan,
kepribadian dan komitmennya, karena membutuhkan lebih banyak kekuatan, kepercayaan diri,
kepercayaan diri, dan keterlibatan diri untuk memandu perubahan dalam semua kompleksitas
masalah dan hambatan.Kepemimpinan diperlukan. Manajer tidak boleh pasif terhadap tujuan
organisasi, tetapi harus positif. Dengan cara ini, tidak mudah dipatahkan oleh resistensi atau
perlawanan. Sebaliknya, dia akan bersemangat tentang tantangan perubahan. Inilah yang dia lihat
sebagai batu ujian bagi kepemimpinannya. Pemimpin perubahan juga harus memiliki pandangan
ke depan, karena mereka harus dapat memprediksi sepenuhnya ke arah mana organisasi harus
pergi.
Seorang pemimpin dalam melakukan perubahan harus dapat memberikan motivasi kepada
karyawan nya, namun apa yang terjadi jika terjadi Job Insecurity yang menyebabkan karyawan
kehilangan motivasi kerja menurut ( Nuri Aslami. 2019 ) Ketidakpastian pekerjaan ialah
ketidakupayaan seseorang untuk mengekalkan kesinambungan yang diingini dalam keadaan kerja
yang terancam. Cotter (1990) menyatakan bahwa kepemimpinan perubahan harus dimulai dengan
mengintegrasikan langkah-langkah orang dengan menetapkan arah setelah merumuskan visi untuk
masa depan, kemudian mengkomunikasikan visi dan mendorong mereka untuk mengatasi
hambatan, yang menyatakan bahwa itu tidak akan terjadi. Semua ini terjadi bahkan jika Anda bukan
seorang otoriter. Tetapi dia meminta para anggota untuk memikirkannya, tetapi tongkat
kepemimpinan tetap di tangannya.
Pemimpin membutuhkan sikap fleksibilitas.Hal ini tercermin dalam tiga elemen utama yaitu
kecukupan, kepatuhan dan prinsip. Oleh karena itu, administrator selalu mengatur dan mengontrol
perilakunya, tergantung pada keadaan di mana proses manajemen dilakukan. Sejalan dengan itu,
dalam arti perilaku kepemimpinannya selaras dengan tugas dan realitas organisasi yang
dipimpinnya. Mematuhi prinsip: ketaatan atau sikap konsisten terhadap karakter dan keyakinan
pemimpin. Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi (2011: 93) Berdasarkan ketiga hal tersebut,
kepemimpinan adalah suatu proses, suatu interaksi yang berorientasi pada perilaku antara sesama
manusia.
Teknik Istilah prosedur pada dasarnya merupakan hal yang sering digunakan ketika
berusaha untuk mencapai suatu tujuan. (KBBI 1990: 859) prosedur dapat berupa strategi perang
atau strategi perang. Prosedur juga dapat digambarkan sebagai pengaturan kegiatan yang penuh
perhatian untuk mencapai tujuan tertentu. Nanang (Fattah & H. Mohammad Ali 2008:2.37)
mencirikan metodologi sebagai konseptual, praktis, dan komprehensif mengingat kira-kira langkah-
langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Chandra adalah (J
Salusu.2004:88) menyebutkan strategi sebagai tujuan jangka panjang organisasi dan jaminan
tujuan, dan pemanfaatan serangkaian kegiatan dan peruntukan aset yang diperlukan untuk
mewujudkan tujuan tersebut. (Kenichi Ohmae. 1982:91) mencirikan metodologi sebagai komitmen
organisasi untuk memisahkan diri dari para pesaingnya dengan memanfaatkan kualitasnya untuk
memenuhi klien. (Arifin, 2017). Jadi dapat di simpulkan bahwa strategi adalah langkah-langkah
ataupun cara dalam mencapai sesuatu dengan konsep yang sudah dipikirkan baik baik untuk hasil
yang maksimal dalam tujuan awal dari organisasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif yaitu dengan pendekatan
literatur. Kajian kualitatif ialah satu proses kajian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk
ayat bertulis atau dituturkan oleh orang serta tingkah laku yang diperhatikan. Dalam kajian ini,
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3 No. 3 JULI 2022 page: 1089–1096| 1093
penulis juga menggunakan kajian kepustakaan, yang mana sumber yang penulis ambil dari berupa
tulisan ilmiah, jurnal, dan e-book yang memiliki keterkaitan dan hubungan dengan penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada umumnya terdapat beberapa hal yang menyebabkan sebuah organisasi harus
melakukan perubahan. Karena organisasi harus bisa merespons suatu perubahan yang terjadi di
sekitar nya.(Jeaw Mei Chen) memberikan pendapat tentang perubahan organisasi dikarenakan
dengan tiga teori yaitu: Teori teleologis yang menjelaskan tentang perubahan pada sebuah
organisasi terjadi karena setiap organisasi ingin menjadi lebih baik dengan langkah melakukan
evaluasi, diskusi, merancang tujuan yang update dan lainnya.
Teoriteleologis Lingkaran kehidupan yang menjelaskan perubahan organisasi itu tergantung
dengan lingkungan luar dan juga siklus dengan tahapan awal dan akhir.
Teori dialectical menjelaskan jika organisasi itu sama seperti multicultural sosienty yang
artinya ketika suatu bagian yang menguasai yang lain maka nilai dan tujuan organisasi harus di
update. Dalam suatu organisasi, perubahan itu meliputi individu, tim, organisasi, struktur, proses,
pola fikir dan budaya kerja. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 1 berikut.
Gambar 1. Manajemen Perubahan
Pada gambar di atas di jelaskan bahwa proses keadaan sekarang menuju manajemen
perubahan untuk mendapatkan keadaan yang baru sesuai yang diinginkan untuk kedepannya.
Adapun langkah-langkah dalam menuju sebuah perubahan yaitu sebagai berikut : Melakukan
sebuah penilaian seperti yang kita ketahui bahwa sebuah organisasi tidak dapat menghindari
dampak dari segala perubahan. Dan untuk hal ini sebagai seorang pemimpin harus bisa memilah
juga menilai sebuah perubahan yang sedang terjadi disekitar untuk memastikan apakah perubahan
tersebut memiliki pengaruh yang baik bagi organisasi kita. Dan perusahaan diluar dari organisasi itu
antara lain disiplin ilmu termasuk juga politik ekonomi juga termasuk apalagi teknologi,hukum dan
sosial budaya.
Setelah menilai sebuah perubahan kita juga harus mengidentifikasi karena identifikasi ini di
perlukan untuk memahami perubahan apa yang terjadi di organisasi kita. Dengan mengamati
perubahan yang terjadi kita bisa mengetahui masalah yang lebih jelas dan bisa mendapatkan juga
menciptakan keunggulan yang kompetitif
Keputusan untuk berubah: Sebelum melakukan prosedur perubahan, pemimpin organisasi
perlu melakukan perubahan untuk meningkatkan fungsi organisasi dan mempertahankan
keberadaan dan pengembangan dan pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan, harus diyakini
terlebih dahulu. Keputusan strategi, nah sebagai pemimpin organisasi perlu menerapkan sebuah
keputusan yang memiliki dasar penilaian atas perubahan yang terjadi. Maka dari itu pemimpin
organisasi perlu menerapkan hal ini tampa penundaan.
p-ISSN 2798-0499 e-ISSN 2798-0502
1094 | Diana, Nuri Aslami; Analysis of the Impact of...
Melakukan evaluasi karena dengan hal ini kita bisa menyaring hasil perubahan yang positif
dan negatif terhadap organisasi kita. Penilaian terhadap perubahan terutama di tentukan oleh sikap
manajemen ( CEO dan Pemegang saham) apakah sensitif (optimis) atau pesimis terhadap
perubahan selera risiko.
Para pemimpin harus membuat semua karyawan nyaman, memotivasi visi pribadi mereka,
juga harus bisa memotivasi lingkungan disekitar, dan merangsang mereka pemikiran mereka untuk
lebih baik. Jadi pemimpin perlu memahami visi terlebih dahulu. Panduan dapat bekerja sama
dengan anggota untuk memungkinkan visi swrta tujuan organisasi. Dalam berapa kejadian,
organisasi bisa dimodifikasi, deskripsi pekerjaan diubah atau pekerjaan diubah supaya memberikan
lebih banyak tanggung jawab kepada agen. Lockdown pada karyawan menciptakan lingkungan di
mana Anda dapat berinteraksi dengan perusahaan dan berkomitmen. Jikalau ada peningkatan yang
jelas antara sekelompok orang & organisasi, sesuatu perlu diganti, tapi perubahan itu pada
batasnya menguntungkan publik juga organisasi. Lee (1991) mengambil pertimbangan ini sebagai
tindakan bantuan, sering mengklaim bahawa perintis yang paling menonjol yakni mereka yang
menerima manfaat terbesar. Kami menawarkan pengaturan efektivitas tingkat lanjut. Setelah itu,
tugas pemimpin adalah membedakan ke mana pengikut harus pergi, menyelaraskan tujuan mereka
dengan tujuan organisasi yang lebih besar, dan menyambut mereka yang membutuhkannya. Dalam
setting kelompok ini, para pionir tidak dihalangi dari kelompok lain, tetapi mereka terkait erat
dengan mereka, berbeda ketika mereka menyelaraskan tujuan mereka dengan organisasi dan
membujuk mereka melalui penguatan.
Karena perubahan proses bisnis yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi perlu
disesuaikan dengan perusahaan. Proses adaptasi dalam bentuk penggunaan sistem informasi
sangat penting bagi mereka untuk tetap kompetitif, bertahan dan berkembang. Dampak
penggunaan sistem informasi akan mengubah organisasi. Fakta bahwa beberapa proyek sistem
informasi memiliki masalah karena proses perubahan organisasi yang tidak terkelola dengan baik
mengharuskan perusahaan untuk bersiap dengan hati-hati. Persiapan harus memiliki tujuan yang
jelas untuk melakukan perubahan menyeluruh bagi berbagai pemangku kepentingan, baik
direktur, manajer, maupun karyawan, melalui rencana yang terukur. Manajemen perubahan sangat
diperlukan, baik perubahan yang direncanakan baik atau buruk. Hancurkan perusahaan. Untuk
dapat melakukan manajemen perubahan ini, Anda memerlukan agen perubahan yang kuat yang
didukung oleh Manajemen Puncak. Peran ini dapat dilakukan oleh anggota internal organisasi itu
sendiri atau dapat diasumsikan dari luar organisasi, seperti konsultan. Agen perubahan harus
mampu menjembatani manfaat yang berbeda untuk perubahan organisasi melalui fase yang
berbeda dan jalur yang berbeda. Kasus. Ketentuan pelatihan atau pendidikan harus diberikan
kepada semua pihak yang terlibat sebelum dan selama tahap pelaksanaan.
Dengan memberikan pelatihan yang berlangsung dalam komunikasi yang baik, partisipasi
dapat ditingkatkan, sehingga meningkatkan rasa kepemilikan terhadap sistem baru yang
diterapkan dan memudahkan pengguna atau personel dari semua tingkatan untuk menerapkan
sistem. Anda dapat menerimanya dan memastikan tidak ada masalah dikemudian hari. Untuk
mengevaluasi kinerja sistem yang baru diperkenalkan, perlu untuk mempromosikan evaluasi
dengan diskusi secara teratur. Yakni membantu mengetahui pronlem apa yang tengah terjadi. Ini
memungkinkan Anda menyelesaikan masalah fase implementasi dengan cepat dengan pendekatan
teknis dan menarik serta menggunakan sistem Anda secara efektif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Perubahan merupakan sesuatu perkara yang biasa berlaku dalam sesebuah organisasi
malah organisasi yang sedia ada sentiasa melakukan perubahan. Perubahan membayangkan
pemindahan keadaan sebelumnya ke keadaan seterusnya. Perubahan dalam organisasi ialah
tindakan mengubah organisasi daripada keadaan semasa dan keadaan masa hadapan gunanya
untuk meningkatkan efektivitas. Jadi perubahan di suatu perusahaan ini terjadi jika terjadinya
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3 No. 3 JULI 2022 page: 1089–1096| 1095
perubahan fisik yang mana menjadi suatu tujuan organisasi dan strategi ini meliputi cara-cara untuk
melakukan sesuatu kebudayaan meliputi kebiasaan dan cara kerja yang dilakukan oleh sekelompok
orang dalam organisasi tersebut. Dalam mengimplementasikan sebuah teknologi baru dan gaya
kepemimpinan dalam suatu organisasi idealnya harus selalu melakukan evaluasi untuk bertahan
dan maka dari itu perubahan ini bukan merupakan pilihan namun sudah menjadi suatu keharusan
untuk meningkatkan pendapatan dalam suatu perusahaan. Jadi keberhasilan sebuah organisasi
dalam melakukan perubahan tergantung pada sejauh mana organisasi tersebut dapat mengatasi
permasalahan yang timbul.
Apabila sebuah organisasi mengalami perubahan tentunya organisasi itu akan
mendapatkan sebuah tantangan yang mana harus diselesaikan, oleh karenanya menjadi seorang
pemimpin dalam sebuah organisasi harus dapat mengelola perubahan itu agar dapat berhasil
sesuai dengan apa yang diinginkan. Salah satu permasalahan yang paling sering terjadi saat
melakukan sebuah perubahan dalam organisasi adalah adanya penolakan dari argumen seorang
pemimpin. Di sinilah peran dari para pemimpin di uji untuk meyakinkan dan memberikan motivasi
pada karyawan.
Perubahan akan selalu terjadi tanpa disadari ataupun tidak disadari begitu juga dengan
halnya dalam organisasi. Organisasi mampu bertahan sekiranya dapat melakukan perubahan dan
mengikuti perkembangan zaman kerana sebarang perubahan semula jadi yang berlaku perlu
diwaspadai kerana kelangsungan sesebuah organisasi juga bergantung kepada sejauh mana
organisasi itu boleh menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Pada asasnya semua
perubahan dilakukan untuk menjurus kepada pihak atasan dan memanjangkan kelangsungan hidup
organisasi dengan tujuan untuk memajukan keupayaan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan persekitaran dan perubahan tingkah laku organisasi individu.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Darma dan Oda Kinata Banurea, 2019, Peran Kepempimpinan Kepala Sekolah Dalam
Manajemen Perubahan Di Lembaga Pendidikan, Vol 3, No 1
David, F. R. (2010). Manajemen Strategi : Konsep. Jakarta: Salemba Empat edisi 12.
Eby, Lillian T., Adams, Danielle M., Russel, Joyce E.A., Gaby, Stephen H., 2000, Perception of
organizational readiness for change: factors related to employees’ reaction to the
implementation of team-based selling, Human Relation, Vol. 53 (3), 419-442
Kasali, Rhenald. (2005). Change!. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Lukman Hakim, Eko Sugiyanto. Manajemen Perubahan Organisasi Sebagai Upaya Peningkatan
Kinerja Perusahaan Di Industri Batik Laweyan Surakarta.
Ratnasari, Sri Langgeng et al. 2020. “Analisis Manajemen Perubahan, Kepemimpinan
Transformasional, Struktur Organisasi, Budaya Organisasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan.” Jurnal Benefita 5(2): 225.
Setyaningsih Sri Utami dan Agus Hartanto. 2010. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kompensasi
dan Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kecamatan Jumantono Kabupaten
Karangayar. Jurnal Fakultas Slamet Riyadi Surakarta.
Soerjogoeritno, E. R., (2004).“Total Organizational Change Berkelanjutan: Perspektif Manajemen
Perubahan”, Majalah Usahawan No. 06, Th XXXIII, Juni 2004.
Stadtlander, Christian T.K.-H., (2006), Strategically balanced change: a key factor in modern
management, Electronic Journal of Business Ethics and Organization Studies, Vol. 11 No. 1.
Strebel, P., (1996, June), Why do employees resist change, Harvard Business Review, Vol. 74 No. 3.
Sugandi, Lianna “Dampak Implementasi Change Management pada Organisasi”. ComTech. Vol.4 No.
1 Juni 2013: 315-316
Tampubolon, Manahan P (2020) CHANGE MANAGEMENT: Manajemen Perubahan: Individu, Tim Kerja,
Organisasi. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Todnem By, Rune, (2007), Ready or Not …, Journal of Change Management, Vol. 7 No. 1, 3-11.
p-ISSN 2798-0499 e-ISSN 2798-0502
1096 | Diana, Nuri Aslami; Analysis of the Impact of...
Weiner, Bryan J., a theory of organizational readiness for change, Implementation Science, Vol. 4 No.
67.
Wibowo, 2011, Manajemen Perubahan, Rajawali Press.