Article

Profil internalisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika di SD

Authors:
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.

Abstract

em>This study aims to describe the profile of the internalization of character education which is limited to honest and disciplined characters in learning mathematics at SD Negeri 1 Kalinanas Boyolali in the 2020/2021 school year. One way to internalize honest and disciplined character values is through the role of the teacher. Teachers are parents of students in a school environment. So the role of the teacher is so meaningful in shaping the personality of students outside of the influence of their environment. The method used in this research is descriptive qualitative method. The phenomological approach is the research approach used by researchers. Primary data sources are the results of interviews and subject observations. The student character assessment document became a secondary source of research. Data collection techniques using interviews, observation and document study. Technique triangulation is a technique that is done by checking data with the same source but with different techniques. Furthermore, the results of the document analysis were compared with the interviews and observations made to the teacher. The data analysis technique used three stages, namely data reduction, data presentation, and data verification. The results showed that the subjects had met 8 of the 10 indicators of the internalization process of honest and disciplined values in mathematics learning at SD Kalinanas Boyolali in the 2020/2021 academic year. There are two obstacles experienced by research subjects.</em

No full-text available

Request Full-text Paper PDF

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the authors.

... Kurikulum matematika berbasis karakter berarti bahwa pendidikan matematika memberikan pengetahuan, karakter, dan keterampilan kepada peserta didik melalui konsep integrasi mata pelajaran atau melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler (Dewi, 2015). Filosofinya adalah bahwa dengan belajar matematika, manusia dapat belajar tentang cara hidup yang baik, hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, alam, bangsa, dan negara. ...
... Kurikulum matematika berbasis karakter berarti bahwa pendidikan matematika memberikan pengetahuan, karakter, dan keterampilan kepada peserta didik melalui konsep integrasi mata pelajaran atau melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler (Dewi, 2015). Filosofinya adalah bahwa dengan belajar matematika, manusia dapat belajar tentang cara hidup yang baik, hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, alam, bangsa, dan negara. ...
... Dalam pembelajaran matematika, Siswa memiliki keberagaman karakter dan cara belajar yang berbeda, Dewi, Y. K. (2015). Sejalan dengan pernyataan tersebut Nopilda & Kristiawan (2018). ...
Article
Full-text available
Penelitian deskriptif kualitatif dengan metode survey ini bertujuan mendeskripsikan kebiasaan berfikir (Habits of Mind) Siswa SMA di Kabupaten Sambas kalimantan Barat, pada pelajaran matematika. kuesioner terbuka disusun berdasarkan 16 indikator habits of mind terdiri dari 49 pernyataan positif dan negatif. responden berjumlah 72 siswa terdiri dari 36 pria dan 36 wanita dari 36 SMA baik Negeri dan Swasta di Kabupaten Sambas Kal-bar, yang ditentukan melalui tehnik Purposive Sampling. Berdasarkan hasil respon subjek terhadap angket habits of mind melalui google form, melalui pilihan dengan skala likert rentang 1 sampai dengan 4. Disimpulkan pada indikator bertahan diperoleh persentase 70%, menyelesaikan dengan teliti 74%, berempati 72%, berfikir luwes 81%, metakognitif 70%, berfikir dengan teliti 66%, bertanya secara efektif 66%, beranalogi 72%, berkomunikasi dengan jelas 56%, solusi dengan berfikir intuitif 70%, berinovasi 60%, bersemangat dalam merespon 72%, bertanggung jawab 65%, humoris 83%, berfikir saling menguntungkan 79% dan belajar berkelanjutan 77% dengan rata-rata persentase indikator Habits of Mind Siswa SMA kab sambas Kalbar 71% dengan kategori sikap siswa tergolong Kuat.
... Untuk mencegah semakin parahnya krisis akhlak pada generasi muda, pendidikan karakter dapat diintegrasikan kedalam setiap mata pelajaran, termasuk mata pelajaran matematika (Dewi, 2015). Menurut penelitian sebelumnya mengenai pendidikan karakter dalam proses pembelajaran yaitu Jaya (2016) yang berjudul "Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Matematika Kelas X SMA Negeri 10 Yogyakarta" bahwa integrasi pendidikan karakter di dalam proses pembelajaran Matematika di SMA Negeri 10 Yogyakarta dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. ...
Article
Full-text available
Pembelajaran yang dilakukan diluar lingkungan sekolah dalam hal ini menggunakan pembelajaran daring yang sifatnya jarak jauh, memberikan tugas dan tanggungjawab ekstra serta tantangan bagi guru untuk mampu menciptakan karakter peserta didik. tujuan pada penelitian yaitu mendeskripsikan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran matematika di masa pandemi covid-19. Metode penelitian menggunakan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Temuan hasil penelitian yaitu penanaman nilai-nilai karakter dalam pembelajaran Matematika di Kelas X SMA Al Irsyad Tegal terlaksana pada nilai-nilai sebagai berikut: 1) Religius, 2) Disiplin, 3) Tanggungjawab, 4) Teliti, 5) Kreatif, 6) Jujur, 7) Menghargai, 8) Rasa Ingin Tahu, dan 9) Percaya Diri. Pendidikan karakter dalam pembelajaran Matematika di Kelas X SMA Al Irsyad Tegal diterapkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada konten kurikulum yang telah dirumuskan ke dalam pembelajaran khususnya dalam RPP.
... Penerapan tersebut hendaknya dilakukan secara berkesinambungan selama proses belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, bahkan hingga di lingkungan keluarga dan masyarakat. Pembiasaan yang dilakukan secara konsisten akan terbawa dalam kebiasaan sehari-hari, dan akhirnya membudaya pada diri pribadi siswa (Mahmudi 2011;Dewi 2015;Widodo 2017). ...
Article
Full-text available
The study aims to (1) explain the conditions of learning, (2) determining strategies for strengthening; and (3) explain the results of strengthening the application of character values of the commutative, associative, and distributive traits of counting whole numbers in improving the affective aspects of the 6th-grade students of SD 2 and 3 Temulus, Mejobo, Kudus. This research is a qualitative research with the type of field research in 2 locations, in SD 2 and 3 Temulus, Mejobo, Kudus. The research method used is multi-case qualitative with the type of field research in two locations, namely SD 2 and 3 Temulus, Mejobo, Kudus. The data collection technique was carried out using observation, interviews, and documentation. Data analysis used individual case data analysis and cross-case data analysis. The validity of the research data was tested by credibility test, transferability test, dependability test, and confirmability test. The results of this study are (1) learning conditions in strengthening the application of character values to the commutative, associative, and distributive traits of counting whole numbers are generally good. The learning atmosphere is more dynamic and students show interest and motivation to understand character values extracted from mathematical notations on formulas of the commutative, associative, and distributive properties of numeric arithmetic operations; (2) strategies to strengthen the application of character values including mapping of character values, preparation of learning strategies, habituation of character values, and teachers as role models in practicing character values; and (3) the results of strengthening the application of character values shown students have an understanding of the character values that appeared.
... Seperti yang dinyatakan oleh Harsanti (2016) bahwa aspek yang mempengaruhi keberhasilan seseorang, lebih besar ditentukan oleh faktor kepribadian atau sikap. Karakter didefinisikan sebagai hasil internalisasi nilai-nilai kebajikan yang diyakini kemudian digunakan seseorang untuk berpikir, bersikap, dan bertindak sehingga membentuk kepribadian (Rahman, 2016 ...
Article
Full-text available
p>Pecahan merupakan salah satu topik yang dipelajari dalam Mata Kuliah Materi Matematika Lanjut. Masih terdapat kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan soal uraian berbentuk cerita materi bilangan pecahan. Oleh karenanya, dirasakan perlu memberikan perhatian terhadap kemampuan pemecahan masalah, begitu juga dengan penanaman karakter. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa calon guru Sekolah Dasar dalam menyelesaikan soal cerita berbasis karakter pada materi bilangan pecahan (pada kelompok mahasiswa dengan tingkat kemampuan PMST, PMT, PMS, PMR, dan PMSR). Melalui penelitian ini diharapkan kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa dapat diketahui dengan jelas, sehingga untuk tahap berikutnya dapat diberikan perlakuan yang tepat sesuai dengan tingkat kemampuan pemecahan masalah tersebut. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dari populasi seluruh mahasiswa yang mendapatkan mata kuliah Materi Matematika Lanjut, akan dipilih seorang mahasiswa secara acak yang mewakili setiap kelompok sebagai subjek penelitian. Penelitian ini menghasilkan (1) tidak terdapat mahasiswa dengan kemampuan PMST, (2) mahasiswa dengan kemampuan PMST, PMT, PMS, PMR, dan PMSR tidak melakukan pengecekan kembali untuk setiap nomor soal cerita. Sedangkan indikator kemampuan pemecahan masalah lainnya diperoleh hasil yang bervariasi.</p
Article
Character education is a serious effort to understand, form, and foster ethical values. One of the scopes of character education is moral education. In writing this article, the author focuses the study on moral education contained in the verses of the Koran. Based on the study that the author has conducted, there are three themes regarding moral education in the Koran; First, the message to always obey Allah SWT. This message is found in QS. Luqman (31): 13. Second, the message is to always obey your parents. This message is found in QS. Luqman (31): 14. Third, the message is to stay away from arrogance. This message is found in QS. Luqman (31): 18. The implementation of Al-Qur'an-based character education in daily life is very dependent on the role of: 1) family and society through deepening the Prophet's creed and morals, as well as familiarizing them with the norms of daily life. 2) the world of education through lesson curricula, school facilities and mosques. The research approach uses a qualitative approach through library research with data sources from the Al-Qur'an as well as several tafsir books from several experts on Al-Qur'an exegesis related to The research topic is character education in the Qur'an, as well as several experts' views on character education.
Article
Education is a conscious, orderly and systematic effort in providing guidance or assistance to other people (children) who are progressing towards adulthood, the role of the teacher is not only as a teacher, academic educator but also as character, moral and cultural educator for students. The teacher must be a role model, a model as well as a mentor of students in realizing characterful behavior which includes thought, heart and feeling. Cultivating and developing character education in schools is a shared responsibility. Character education can be integrated in learning in every subject. Every subject related to the norms or values in each subject needs to be developed, made explicit, related to the context of everyday life. The learning of these character values does not stop at the cognitive level, but touches at the level of internalization and real practice in the daily lives of students in society. Character education is now absolutely necessary not only in schools, but at home and in the social environment. Even now character education is no longer just for early childhood to adolescents, but also for adults. Character education is expected to be able to answer the challenges and progress of an increasingly advanced era. The method used in this research is a qualitative approach to examine natural behavior and events. Descriptive type is used to describe real events in a relationship of facts by using detailed words to accurately reflect data from complex human behavior.
Article
Full-text available
Pembelajaran sosial emosional perlu diterpakan dalam menciptakan suasana belajar yang berbasis pada perkembangan setiap individu, dalam hal ini pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang diadopsi dari Kemmis dan Taggart. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pembelajaran berdiferensiasi dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wera semester genap tahun pelajaran 2021/2022, dengan subjek penelitian adalah kelas IX. Prosedur penelitian dengan mengikuti alur PTK yaitu mulai dari perencanaan (menyusun RPP, perangkat pembelajaran, lembar observasi, dan intrumen evaluasi), pelaksanaan penelitian (penerapan pembelajaran berdiferensiasi), evaluasi (tes disetiap akhir siklus pembelajaran), dan refleksi (identifikasi kekurangan dan kelebihan pelaksanaan diakhir siklus pembelajaran). Data dikumpulkan dengan lembar observasi yang diperoleh melalui pengamatan proses pembelajaran dan melalui hasil tes evaluasi disetiap akhir siklus pembelajaran dengan menggunakan instrumen tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Adapun hasil penelitian yang dilaksanakan pada 29 orang siswa dengan perolehan ketuntasan klasikal siklus I sebesar 62.07%, yang menunjukan bahwa terdapat 18 orang siswa memperoleh nilai di atas 75, dan 11 orang siswa tidak memenuhi standar ketuntasan. Kemudian pada siklus II dengan perolehan ketuntasan sebesar 89.66%, yang menunjukkan bahwa terdapat 26 orang siswa memenuhi standar ketuntasan, dan hanya 3 orang siswa yang tidak memenuhi ketuntasan minimal. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi terhadap matapelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pengkalsifikasian kemampuan siswa, menggunakan pengembangan materi yang bervariasi sesuai kemampuan siswa, dan melakukan pendekatan secara individu.
Article
Full-text available
The purpose of this research was to analyze the ability of profile teachers from elementary schools. The subjects were 8 teachers taken from 14 teachers in Elementary School in Philippines and 8 teachers taken from 15 teachers in Elementary School in Central Java, Indonesia. This was a descriptive quantitative research. The instrument used had 15 items with HOT Levels that were comprised of C4 (Analyze) represented in 5 items, C5 (Evaluate) referring to 5 items, and C6 (Create) referring to 5 items. The result showed the level that could be analyzed by the teachers whereby C6 level could be analyzed with the highest percentage of 58.3%, and C4 level could be analyzed with the lowest percentage of 48.6%. Based on the result, it could be concluded that in analyzing HOT questions the Philippine teachers could analyze the questions correctly with the percentage of 81%, and Indonesian teachers could analyze the questions correctly with the percentage of 79.8%. The teachers from both schools were classified in the good category in analyzing the HOT science materials.
Article
Full-text available
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi, faktor pendukung dan penghambat penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika SMP di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi model discrepancy model dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian melibatkan sampel sebanyak 22 SMP untuk pengumpulan data kuantitatif dan 6 SMP untuk pengumpulan data kualitatif. Hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika SMP di Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup. Adapun faktor pendukung adalah (1) visi dan misi sekolah; (2) adanya peraturan dan tata tertib yang telah diatur sekolah, (3) dukungan dan kerjasama yang baik antar warga sekolah; (4) kondisi siswa yang memiliki dasar karakter baik; (5) contoh perilaku positif guru sebagai teladan. Sedangkan faktor penghambat adalah (1) guru belum memiliki pemahaman yang memadai tentang konsep pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika; (2) guru mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi nilai karakter dari kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika; (3) guru belum dapat mengimplementasikan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran matematika dengan baik; (4) sarana dan prasarana yang belum lengkap; (5) dokumentasi penilaian sikap siswa masih lemah. Character Education Implementation in Mathematics Teaching and Learning of Junior High School in Yogyakarta Abstract The aim of this research was to describe the implementation, supporting factors and obstacles the implementation of character education in mathematics teaching and learning of junior high school in Yogyakarta. This research is an evaluation research discrepancy model with the quantitative and qualitative approach. The study involved 22 samples of SMP for quantitative data collection and 6 SMP for qualitative data collection. The results from this study revealed that character education implementation in mathematics teaching and learning of junior high schools in Yogyakarta was good. Supporting factors were: (1) the vision and mission of the school; (2) ground rules that have been designed by the schools; (3) support and cooperation among school members; (4) student’s condition who have a basic good character; and (5) examples of positive behavior of teachers as role models. Obstacles were: (1) teachers do not have enough understanding of character education especially in the implementation in mathematics teaching and learning processes; (2) teachers have difficulties to identify the character values from the basic competence of mathematics; (3) teachers have not been able to implement character education integrated to mathematics teaching and learning processes properly; (4) poor teaching and learning facilities in some schools; and (5) poor documentation of students’ character assessment.
  • O Murni
  • E Marlina
O. Murni and E. Marlina 2013 Kurikulum 2013 Yang Berkarakter 5(2) 30
Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Nilai Karakter Disiplin Peserta Didik di
  • H M C Eni Kusniati
H. M. C. Eni Kusniati 2019 Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Nilai Karakter Disiplin Peserta Didik di Sekolah Dasar J. Pendidik. Dasar 7(1) 74-78
Analisis Proses Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika Kelas X Ilmu Alam SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
  • Z M Rz
  • T A Kusmayadi
Z. M. RZ, T. A. Kusmayadi, and Riyadi 2014 Analisis Proses Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika Kelas X Ilmu Alam SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 J. Elektron. Pembelajaran Mat 2(6) 611-621
Peningkatan Kompetensi Profesional Guru dalam melaksanakan Pembelajaran Digital melalui
  • R Ardiansyah
  • I R W Atmojo
  • D Y Saputri
R. Ardiansyah, I. R.W. Atmojo, and D. Y. Saputri 2020 Peningkatan Kompetensi Profesional Guru dalam melaksanakan Pembelajaran Digital melalui Workshop Terintegrasi J. Pendidik. Dasar 8(2)
Implementasi Pendidikan Karakter di Era 4.0 pada Peserta Didik Kelas III Di Sekolah Dasar J
  • E D Pratidina
  • S Marmoah
E. D. Pratidina and S. Marmoah 2021 Implementasi Pendidikan Karakter di Era 4.0 pada Peserta Didik Kelas III Di Sekolah Dasar J. Didakt Dwija Indria (449) 0-5.
  • J I Sp
J. I. SP 2003 Penanaman Nilai-Nilai Karakter Di Sekolah Dasar Proasding Semin. Nas. Inov. Pendidik. Inov. Pembelajaran Berbas. Karakter dalam Menghadapi Masy. Ekon. Asean
Penerapan Pendidikan Karakter Sikap 'Student Leadership' (Kepemimpinan Siswa) Untuk Meningkatkan Sikap Mandiri Dan Prestasi Belajar Di Kelas I Sekolah Dasar
  • R Alawiyah
R. Alawiyah 2018 Penerapan Pendidikan Karakter Sikap 'Student Leadership' (Kepemimpinan Siswa) Untuk Meningkatkan Sikap Mandiri Dan Prestasi Belajar Di Kelas I Sekolah Dasar.," Pros. Semin. Dan Disk. Nas. Pendidik. Dasar. Makalah disajikan dalam Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta
  • S Suparni
S. Suparni 2012 Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Pembelajaran Matematika J. Fourier 1(1) 60
  • A Upe
A. Upe 2016 Metode Penelitian Sosial (Kendari: Literacy Institute)