Available via license: CC BY 4.0
Content may be subject to copyright.
Indonesian Journal of Advanced Research (IJAR)
Vol. 3, No. 1, 2024: 55 - 66
55
(
DOI: https://doi.org/10.55927/ijar.v3i1.7776
ISSN-E: 2986 - 0768
https://journal.formosapublisher.org/index.php/ijar
Design of Short Circuit Detection and Destruction Equipment
for Electronic Components and Circuits
Imam Ma'ruf Al-Amin1, Yunita Subarwanti2*, Willy Artanika Rikarda3
Universitas Nahdlatul Ulama Lampung
Corresponding Author: Yunita Subarwanti
yunitasubarwanti15@gmail.com
A R T I C L E I N F O
A B S T R A CT
Keywords: DC Buck
Converter, Voltage, Current,
Temperature, and Short
Circuit
Received : 22 November
Revised : 20 December
Accepted: 26 January
©2024 Al-Amin, Subarwanti,
Rikarda: This is an open-
access
article distributed under the terms
of
the Creative Commons Atribusi 4.0
Internasional.
This research aims to design and understand the
working principles of short circuit detection and
destruction devices in electronic circuits and
components. The short circuit detector and
destroyer uses a voltage injection method which
is applied to the electronic circuit path and
detects short components. Changes in
temperature, voltage and current values
produced by the DC Buck Converter were
observed using supporting fluids, namely rosin
and wax. The results obtained on electronic
components and circuits are more efficient using
liquid wax compared to liquid rosin (Flux). This
tool is designed to use a DC Buck Converter as
the main circuit and a Volt Meter as a voltage
display and can be used effectively to detect
short circuits, check DC voltage values, source
DC voltage input and increase the voltage value
on the battery (1.3-12 VDC).
Al-Amin, Subarwanti, Rikarda
56
Rancang Bangun Alat Pendeteksi dan Penghancur Short Circuit
pada Komponen dan Rangkaian Elektronika
Imam Ma'ruf Al-Amin1, Yunita Subarwanti2*, Willy Artanika Rikarda3
Universitas Nahdlatul Ulama Lampung
Corresponding Author: Yunita Subarwanti
yunitasubarwanti15@gmail.com
A R T I C L E I N F O
A B S T R A K
Kata Kunci: DC Buck
Converter, Tegangan, Arus,
Suhu, dan Short Circuit
Received : 22 November
Revised : 20 December
Accepted: 26 January
©2024 Al-Amin, Subarwanti,
Rikarda: This is an open-
access
article distributed under the terms
of
the Creative Commons Atribusi 4.0
Internasional.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan
mengetahui prinsip kerja alat pendeteksi
sekaligus penghancur short circuit pada
rangkaian dan komponen elektronika. Alat
pendeteksi sekaligus penghancur short circuit
menggunakan metode suntik tegangan yang
diterapkan pada jalur rangkaian elektronika dan
mendeteksi komponen yang short. Perubahan
nilai suhu, tegangan dan arus yang dihasilkan
oleh DC Buck Converter diamati menggunakan
cairan pendukung yaitu cairan rosin dan lilin.
Hasil yang diperoleh pada komponen dan
rangkaian elektronika lebih efisien
menggunakan cairan lilin dibandingkan cairan
rosin (Flux). Alat ini dirancang menggunakan
DC Buck Converter sebagai rangkaian utama dan
Volt Meter untuk penampil tegangan dan dapat
digunakan secara efektif untuk mendeteksi short
circuit, mengecek nilai tegangan DC, sumber
input tegangan DC dan menambah nilai
tegangan pada baterai (1,3-12 VDC).
Indonesian Journal of Advanced Research (IJAR)
Vol. 3, No. 1, 2024: 55 - 66
57
PENDAHULUAN
Teknologi memang hal yang tidak bisa dipisahkan pada kehidupan di era
modern ini, peralatan elektronik seperti: Laptop, Handphone, Radio, dan lain-
lain telah menjadi bagian hidup manusia sekarang. Peralatan elektronika diatas
dapat bekerja secara baik dan maksimal atas beberapa blok rangkaian
elektronika, ilmu teknik elektro mempelajari rangkaian, sifat dan juga gejala
listrik. Salah satunya terdapat satuan/besaran listrik misalnya satuan arus
listrik yaitu Ampere, hambatan satuannya yaitu Ohm, penyimpan tegangan
sementara satuannya Farad, Induktansi/Induksi satuannya Henry, dan
tegangan/beda potensial yaitu Volt. Selain itu dalam aplikasinya terdapat
bermacam- macam komponen dasar elektronika seperti: Ic, Resistor, Kondensat
or/Kapasitor, Dioda, Lilitan atau Indoktor, dan Transistor.
Dari komponen dan juga rangkaian elektronika diatas maka diperlukan
suatu alat penghancur komponen yang mengalami hubungan singkat (Short)
dan pendeteksi kerusakan suatu rangkaian yang mampu untuk mendeteksi
kerusakan suatu rangkaian supaya kedepannya teknisi tidak salah vonis dan
mengurangi kesalahan eksekusi pada saat perbaikan suatu alat elektronika.
Berdasarkan masalah yang ada diatas maka penulis melakukan
penelitian dengan membuat alat pendeteksi sekaligus penghancur yang
mampu untuk mengetahui suatu komponen sekaligus rangkaian elektronika
baik atau rusak nya suatu komponen menggunakan suatu alat yang biasa
disebut dengan MBR Reborn. Alat pendeteksi sekaligus penghancur ini
menggunakan metode suntik tegangan yang diterapkan sehingga
menghasilkan karya skripsi ini berupa instrumen pendeteksi sekaligus
penghancur dengan judul “Rancang Bangun Alat Pendeteksi dan Penghancur
Short Circuit Pada Komponen dan Rangkaian Elektronika".
TINJAUAN PUSTAKA
Arus Hubung Singkat menurut PUIL 2000 adalah Arus lebih yang
diakibatkan oleh gangguan Impedans yang sangat kecil mendekati
nol antara dua penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda
potensialnya (Short Circuit Current). Hubung singkat adalah gangguan yang
terjadi pada sistem kelistrikan dimana ada 2 penghantar yang memiliki beda
tegangan terhubung dengan kondisi hambatan listrik yang rendah sehingga
timbul arus listrik yang besar (PLC Droid, 2020).
1) DC Buck Converter
DC Buck Converter adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai
penurun tegangan DC ke DC (Konverter DC-to-DC atau Choppers) dengan
metode Switching. Secara garis besar rangkaian Konverter Dc To Dc ini
memakai komponen Switching seperti MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field
Effect Transistor), Thyristor, IGBT untuk mengatur Duty Cycle (nyebar ilmu,
2019).
2) Multitester
Multitester merupakan instrumen alat ukur yang berfungsi mengukur
bermacam-macam besaran listrik seperti: Ohm meter (Ω), Voltmeter (V), dan
Amperemeter (A). Pada Ohmmeter berfungsi mengukur Resistansi atau hambatan
Al-Amin, Subarwanti, Rikarda
58
listrik, Voltmeter berfungsi mengukur tegangan atau beda potensial listrik,
sedangkan Amperemeter berfungsi mengukur kuat arus listrik. Semua fungsi itu
seluruhnya mencakup fungsi Multitester. Pengukuran adalah usaha
menyatakan sifat suatu zat atau benda ke dalam bentuk angka atau harga yang
lazim disebut sebagai hasil pengukuran (Basyaruddin & Cholis; 1995; 1).
3) Catu Daya (Power Supply)
Catu daya atau sering disebut dengan Power Supply adalah salah satu
perangkat elektronika yang sangat berguna sebagai sumber daya untuk
perangkat elektronik. Secara umum Catu Daya adalah suatu sistem penyearah-
filter yang mengubah arus ac menjadi arus dc murni. Sumber arus dc seringkali
dapat menjalankan peralatan-peralatan elektronika secara langsung, meskipun
mungkin diperlukan beberapa cara untuk meregulasi dan menjaga suatu
Gaya Gerak Listrik agar tetap (Shrader, 1991,hal :200-201).
4) Voltmeter (Alat Pengukur Tegangan Listrik)
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.
Dengan ditambah alat Multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan
pengukuran alat Voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari
interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetik tersebut akan
mampu membuat jarum alat pengukur Voltmeter bergerak saat ada arus listrik.
Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan
jarum yang terjadi (Fsagung, 2018).
5) Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai
Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika
ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor
yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer
terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah Shaft atau tuas yang berfungsi
sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal
Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya (Suprianto, 2015).
6) Banana Connector
Konektor (Connector) dalam teknik elektronika adalah suatu komponen
elektro-mekanikal yang berfungsi untuk menghubungkan satu rangkaian
elektronika ke rangkaian elektronika lainnya ataupun untuk menghubungkan
suatu perangkat dengan perangkat lainnya. Pada umumnya, konektor terdiri
Connector Plug (Male) dan Connector Socket (Female) (Hanif, 2021).
7) Cairan Flux (Siongka)
Fluks adalah senyawa korosif yang menghilangkan lapisan oksida dari
permukaan benda yang disolder. Gunanya mencegah pembentukan lapisan
Oksida baru selama penyolderan. Serta mengurangi tegangan permukaan dari
lelehan solder (Maulana, 2022).
Menurut Gesiradja (2022), Pendeteksian letak jalur PCB yang rusak
merupakan implementasi dari teknologi image processing yang dibuat untuk
membantu pekerjaan manusia, sistem yang akan di buat hanya pendeteksian
jalur PCB yang rusak (putus/sambung) dengan menggunakan metode Image
Difference. Penelitian ini menggunakan Software Open CV Phyton, hasil yang
keluar berupa gambar dengan kotak kotak putih pada jalur PCB yang rusak
dengan model warna RGB, dengan catatan intensitas cahaya sangat
Indonesian Journal of Advanced Research (IJAR)
Vol. 3, No. 1, 2024: 55 - 66
59
berpengaruh dalam pengujian dan posisi PCB harus konstan atau tetap.
Sedangkan menurut Eka, dkk (2018) Sistem Pakar Deteksi Kerusakan Hardware
Handphone Berbasis Desktop merupakan aplikasi sistem yang digunakan untuk
mendapatkan suatu solusi dalam mengatasi kerusakan Handphone. Selama ini
masyarakat cukup mengalami kesulitan ketika menghadapi kendala maupun
kerusakan yang terjadi pada Handphone mereka. Model interaksi antara sistem
dan pemakai menggunakan model tanya jawab, serta memiliki sistem basis
pengetahuan untuk Knowledge Engineer agar bisa menambahkan pengetahuan
baru. Metode yang digunakan pada sistem ini adalah Backward Chainning
(penelusuran mundur). Diagram pohon yang dimodelkan pada aturan basis
pengetahuan disimpan dalam database MySQL dan dalam pembuatan sistem
menggunakan bahasa pemrogra man Visual Basic 6.0. Penggunaan metode
Backward Chainning dapat membantu pemakai untuk men dapatkan solusi
kerusakan Handphone, solusi yang telah didapat dapat memberikan pemakai
suatu pengetahuan tentang kerusakan pada Handphone-nya.
METODOLOGI
Pada penelitian ini alur pengumpulan data yang dilakukan seperti pada
Gambar berikut:
Gambar 1. Diagram Alir Metode Pengumpulan Data
1) Studi Pustaka Literatur
Studi Pustaka Literatur dilakukan dengan dengan cara mengumpulkan,
mempelajari berkas berkas, dokumen dan arsip yang ada di perpustakaan
serta buku buku penunjang tentang alat yang dirancang. Selanjutnya data
data tersebut menjadi referensi dan sekaligus mencoba mengaplikasikan
teori teori yang ada.
2) Desain Sistem
Tahap ini meliputi perancangan sistem dengan menggunakan studi
literatur dan mempelajari konsep teknologi dari komponen yang ada. Tahap
ini merupakan tahap yang paling penting dimana bentuk awal rangkaian
yang akan dirancang. Pada tahapan ini dilakukan desain sistem dan desain
proses-proses yang ada.
Al-Amin, Subarwanti, Rikarda
60
3) Uji coba dan Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba terhadap rangkaian dan pengukuran
kinerja dengan beberapa data yang melibatkan beberapa pengguna untuk
kemudian dilakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan sehingga dapat
dilakukan evaluasi terhadap hasil uji coba tersebut.
Perancangan Sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 2. Desain Alat Pendeteksi dan Penghancur Short Circuit Pada
Komponen dan Rangkaian Elektronika
Adapun keterangan dari blok diagram dan Desain Alat diatas adalah
1. Kabel AC berfungsi untuk menyalurkan arus listrik 220VAC ke Power Supply
2. power supply berfungsi menurunkan tegangan AC 220V ke tegangan DC 12V
selanjutnya akan mensuplay tegangan ke DC buck converter.
3. DC buck converter sendiri adalah Step Up dan juga bisa menjadi Step Down
tegangan yang dikendalikan oleh Potensiometer.
4. potensiometer 10K sendiri berfungsi untuk mengendalikan tegangan DC
Buck Converter
5. Volt Meter berfungsi untuk menampilkan nilai tegangan.
6. Banana Conector berfungsi untuk meneruskan tegangan ke komponen
elektronika yang mengalami Short Circuit.
Jika sebuah komponen mengalami Short maka komponen elektronika
tersebut akan mengeluarkan rasa panas di area komponen dan komponen
tersebut juga biasanya akan mengalami hangus. Adapun alur penggunaan alat
yang dirancang seperti pada Gambar 3 berikut ini:
Gambar 3. Alur Penggunaan Alat
Indonesian Journal of Advanced Research (IJAR)
Vol. 3, No. 1, 2024: 55 - 66
61
Dari Gambar 3 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mulai.
2. Inisialisasi port.
3. Meletakkan prob ke jalur dari sebuah rangkaian yang terindikasi short.
4. Apakah alat mendeteksi jalur yang terindikasi short ? Jika iya maka Ampere
Meter akan melonjak naik dan akan terjadi suhu panas di sekitar rangkaian
dan jika tidak terindikasi Short maka mesin (Rangkaian Elektronika) akan
tetap terasa dingin.
5. Melakukan suntik tegangan dengan cara memutar Potensio untuk
menambah nilai tegangan.
6. Apakah MBR berfungsi dengan baik ? Jika tidak maka lakukan pemeriksaan
ulang pada rangkaian, jika iya maka akan ditemukan komponen yang
mengalami hubungan singkat (Short pada komponen).
7. Menemukan komponen yang terindikasi Short, biasanya komponen
mengalami suhu panas dan juga komponen bisa hangus.
8. Selesai.
HASIL PENELITIAN
1. Pengujian Perangkat Power Supply
Power Supply adalah bagian yang sangat penting dalam suatu rangkaian,
yaitu sebagai sumber input tegangan. Power Supply (catu daya) yang
dibutuhkan pada sistem rangakaian ini adalah catu daya yang
mengeluarkan output tegangan 12 VDC. Maka dipilih modul Adaptor yang
mudah dicari dipasaran yaitu Modul Adaptor Power Supply dengan output
tegangan 12 VDC dengan arus 10A.
Tabel 1. Pengujian Catu Daya
2. Pengujian DC Buck Converter
DC Buck Converter adalah bagian Rangkaian utama dalam suatu
rangkaian pendeteksi dan penghancur Short Circuit pada rangkaian
Elektronika, yaitu berfungsi merubah tegangan Input Sebesar 12VDC ke
tegangan output yang dibutuhkan, yaitu antara 1,3-12 VDC dengan
menggunakan Variable resistor (potensio Meter) untuk merubah tegangan
Output DC Buck Converter tersebut.
Tabel 2. Pengujian Tegangan DC Buck Converter
3. Pengujian Voltmeter (Alat Pengukur Nilai Tegangan Listrik)
Voltmeter berfungsi untuk menampilkan nilai tegangan yang dihasilkan
oleh keluaran output DC Buck Converter. Input tegangan yang dibutuhkan
untuk menampilkan nilai tegangan tersebut yaitu antara 4,5-30VAC,
Al-Amin, Subarwanti, Rikarda
62
Voltmeter dibutuhkan untuk menampilkan nilai tegangan diantara 0-100
VDC dan juga dapat menampikan nilai Arus DC yaitu antara 0-10 Ampere.
4. Instrumen Pengujian Alat Pendeteksi dan Penghancur Short Circuit pada
komponen dan rangkaian Elektronika
a. Rangkaian Handphone
Dalam perancangan alat ini penulis menggunakan rangkaian
elektronika Handphone sebagai instr ument pengujian alat Pendeteksi
dan Penghancur Short Circuit pada komponen dan rangkaian
Elektronika. Data yang diperoleh dari pengujian Rangkaian Handphone
normal.
- Pengujian Rangkaian Handphone normal
Tabel 3. Pengujian Rangkaian normal Handphone
- Pengujian Rangkaian Handphone terindikasi Short
Penambahan tegangan dan arus menggunakan potensiometer
guna untuk mendapatkan dan memastikan komponen yang
mengalami Short dan komponen yang mana dapat melelehkan
cairan rosin dan lilin itu sendiri dan juga menurunkan nilai
tegangan guna untuk mengamankan komponen yang lain dalam
satu sircuit (jalur) karena mendapatkan tegangan dan arus yang
berlebihan (Over Volt) pada rangkaian elektronika Handphone itu
sendiri semakin tinggi nilai tegangan maka akan semakin besar
nilai arus (Ampere) yang ditampilkan.
(a) (b)
Gambar 4. (a) Grafik Pengujian Rangkaian Handphone Terindikasi Short
menggunakan lilin yang dihancurkan; (b) Grafik Pengujian Rangkaian
Handphone Terindikasi Short menggunakan Cairan Rosin
b. Rangkaian MP3
Dalam perancangan alat ini digunakan rangkaian elektronika Music
MP3 sebagai instrument pengujian alat Pendeteksi dan Penghancur
Short Circuit pada komponen dan rangkaian Elektronika.
Indonesian Journal of Advanced Research (IJAR)
Vol. 3, No. 1, 2024: 55 - 66
63
- Pengujian Rangkaian MP3 normal
Tabel 5. Pengujian Rangkaian normal MP3
- Pengujian Rangkaian MP3 terindikasi Short
Penambahan tegangan dan arus menggunakan potensiometer
guna untuk menda patkan dan memastikan komponen yang
mengalami Short dan komponen yang mana yang dapat
melelehkan cairan Rosin dan lilin itu sendiri. dan juga menurunkan
nilai tegangan guna untuk mengamankan komponen yang lain
dalam satu Circuit (jalur).
(a) (b)
Gambar 5. (a) Grafik Pengujian Rangkaian Music MP3 Terindikasi Short
menggunakan lilin yang dihancurkan; (b)Grafik Pengujian Rangkaian Music
MP3 Terindikasi Short menggunakan Cairan Rosin
c. Rangkaian Router WIFI
Dalam perancangan alat ini menggunakan rangkaian elektronika
Router WIFI sebagai instrument pengujian alat Pendeteksi dan
Penghancur Short Circuit pada komponen dan rangkaian Elektronika.
- Pengujian Rangkaian Router WIFI normal
Tabel 6. Pengujian Rangkaian normal Router WIFI
- Pengujian Rangkaian Router WIFI terindikasi Short
Penambahan tegangan dan arus menggunakan potensiometer
guna untuk mend apatkan dan memastikan komponen yang
mengalami Short dan komponen yang mana yang dapat
melelehkan cairan Rosin dan lilin itu sendiri. dan juga menurunkan
nilai tegangan guna untuk meng amankan komponen yang lain
dalam satu Circuit (jalur) karena mendapatkan tegangan dan arus
yang berlebihan (Over Volt) Router WIFI itu sendiri, semakin tinggi
Al-Amin, Subarwanti, Rikarda
64
nilai tegangan maka akan semakin besar nilai arus (Ampere) yang
ditampilkan.
(a) (b)
Gambar 6. (a) Grafik Pengujian Rangkaian Router WIFI Terindikasi Short
menggunakan lilin yang dihancurkan; (b) Grafik Pengujian Rangkaian Router
WIFI Terindikasi Short menggunakan Cairan Rosin
PEMBAHASAN
Perbedaan rangkaian normal dengan rangkaian yang terindikasi Short
terletak pada nilai Arus (Ampere) dan juga terletak pada nilai suhu. jika
rangkaian normal maka tidak ada nilai arus (A) yang digunakan (0,00A) dan
suhu tergantung dengan ruangan pada saat proses penelitian karena tidak
terdapat komponen yang terindikasi Short.. Dan jika komponen terindikasi
Short maka nilai Arus (Ampere) bertambah, dan suhu juga naik karena faktor
panas dari komponen yang terindikasi Short karena faktor dari suntik tegangan
yang dilakukan.
Cairan Rosin lebih besar mengeluarkan nilai suhu yang ditampilkan
dibandingkan dengan cairan lilin yang lebih rendah mengeluarkan nilai suhu
yang ditampilkan, hal ini disebabkan karena cairan Rosin lebih besar
menyebarkan panas pada permukaan rangkaian elektronika karena faktor dari
penambahan nilai tegangan karena pada saat penggunaan alat menggunakan
cairan Rosin belum mampu memunculkan komponen yang terindikasi Short
pada saat menyuntikkan tegangan dengan nilai yang sama. Kemudian pada
saat menyuntikkan tegangan ke rangkaian elektronika menggunakan cairan
lilin pada saat tegangan dengan nilai yang sama sebelum ditambah nilai
tegangannya komponen yang terindikasi short sudah terlihat berasap. Sehingga
peneliti lebih merekomendasikan cairan lilin dibandingkan dengan cairan Rosin
karena lebih mudah dan lebih cepat mengetahui komponen yang mana yang
terindikasi Short dan juga mengamankan komponen yang tidak terindikasi
Short pada saat menggunakan Alat Pendeteksi dan Penghancur Short Circuit
Pada Komponen dan Rangkaian Elektronika.
Indonesian Journal of Advanced Research (IJAR)
Vol. 3, No. 1, 2024: 55 - 66
65
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil perancangan dan pengukuran Alat Pendeteksi Dan
Penghancur Short Circuit Pada Komponen dan Rangkaian Elektronika, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Perancangan alat Pendeteksi Dan Penghancur Short Circuit Pada Komponen
dan Rangkaian Elektronika dirancang menggunakan DC Buck Converter dan
Voltmeter sebagai penampil nilai tegangan berhasil dirancang dan dapat
digunakan secara efektif.
2) Rangkaian alat Pendeteksi Dan Penghancur Short Circuit Pada Komponen
dan Rangkaian Elektronika belum maksimal hingga 100% dikarenakan
pengujian yang dilakukan hanya menggunakan beberapa jenis rangkaian
elektronika SMD saja.
3) Alat yang dirancang dengan menggunakan DC Buck Converter sebagai
rangkaian utama dan Voltmeter sebagai penampil nilai tegangan ini dapat
mendeteksi Short Circuit Pada Komponen dan Rangkaian Elektronika,
mengecek nilai tegangan DC, Sumber Input tegangan DC dan untuk
menambah nilai tegangan pada Baterai antara 1,3-12VDC.
PENELITIAN LANJUTAN
Adapun saran dari perancangan alat ini adalah:
1) Alat yang dirancang hanya dapat mendeteksi Short Circuit pada
rangkaian elektronika saja, untuk pengembangan alat ini maka masih
banyak perubahan yang mesti diperbaiki agar alat ini dapat bekerja
dengan semaksimal mungkin.
2) Perancangan alat Pendeteksi Dan Penghancur Short Circuit Pada
Komponen dan Rangkaian Elektronika ini masih perlu pengembangan
untuk lebih lanjut agar dapat difungsikan lebih layak lagi bagi pengguna
dan media praktik dilapangan secara langsung.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Lampung
DAFTAR PUSTAKA
Ansyar, F. A. (2019). Rancangan Alat Pendeteksi Kerusakan Komponen Elektronika
Menggunakan Lcd Berbasis Mikrokontroler (skripsi). Universitas
Pembangunan Panca Budi Medan. Diakses dari
https://digilib.pancabudi.ac.id/article/17314/rancangan-alat-pendeteksi-
kerusakan-komponen-elektronika-menggunakan-lcd-berbasis-
mikrokontroler.
Basyaruddin, N. C. (1995). Pengukur dan Pengukuran. Bandung. Pusat
Pengembangan Politeknik Bandung. Bandung
Al-Amin, Subarwanti, Rikarda
66
Ananta, E., Jasa, L., & Mertasana, P. A. (2018). Sistem Pakar Deteksi Kerusakan
Hardware Handphone Berbasis Desktop. E-Journal Spektrum Vol. 5, No. 1.
https://doi.org/10.24843/SPEKTRUM.2018.v05.i01.p11.
Fsagung. (2018). Voltmeter : Pengertian, Prinsip Kerja Dan Cara Penggunaan.
https://fsagung. blogspot.co m/2018/12/pengertian-volt mete r.html di
akses pada 30 Desember 2022.
Gesiradja, Luma, E. F. (2022). Deteksi Jalur Pcb Yang Rusak Menggunakan Metode
Image Diference (skripsi). Universitas Sanata Darma. Yogyakarta. Diakses
dari https://repository.usd.ac.id/43557/.
Shrader, Robert L. (1991). “Komunikasi Elekronika Jilid 1/ Robert L. Shrader ;
Alih Bahasa Djoko Achyanto”. Penerbit Erlangga.
Tri, Kustini, B Fatkhurrozi, I Setyowati. (2021). Implementasi Sistem Pakar
Naïve Bayes Pada Pendeteksi Kerusakan Perangkat Electroca Radiograph
(ECG) THETA OMEGA. Journal of Electrical Engineering, Computer, and
Information Technology. e-ISSN: 2745-6412 p-ISSN: 2797-1740.