ArticlePDF Available

Optimasi Web Server Nginx Menggunakan Metode Reverse Proxy Di PT. Beon Intermedia

Authors:

Abstract

PT. Beon Intermedia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa hosting dan domain. Dalam kurun waktu 1 bulan, tim Customer Support telah menerima 90 tiket terkait kendala akses website yang lambat, yang setiap bulannya diperkirakan ada 15 tiket terkait kendala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja akses website pelanggan yang lambat pada PT. Beon Intermedia. Dengan judul Optimasi Nginx Web Server Menggunakan Metode Reverse Proxy di PT. Beon Intermedia diambil sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode reverse proxy yang terintegrasi dengan sistem Cache oleh Nginx, Pagespeed, dan Gzip. Website yang digunakan berbasis CMS WordPress dengan total 4 nama domain yang diuji. Hasil pengujian berupa perbandingan 3 tipe konfigurasi terbaik dan perbandingan sebelum dan sesudah. Alat pengujiannya menggunakan 2 situs monitoring website yaitu Gtmetrix dan Pingdom. Untuk indikator pengujian menggunakan Pagespeed Grade, Yslow Grade, Load Time, Total Page Size, dan Number of Requests. Hasil penelitian ini mampu meningkatkan kecepatan akses website secara efektif. Pengujian menggunakan 3 jenis konfigurasi menggunakan pondasi berupa akses website akan lebih cepat jika nilai load time lebih kecil. Hasil pengujian pada situs Gtmetrix, konfigurasi pertama (1) merupakan yang terbaik dengan waktu loading lebih cepat yaitu 8,8 detik dibandingkan dua konfigurasi lainnya dengan selisih nilai 0,5 detik (9,3 detik) dan 0,4 detik (9,2 detik). Sedangkan di situs Pingdom, konfigurasi terbaik berasal dari konfigurasi kedua (kedua). Konfigurasi kedua mencatat waktu muat 7,14 detik lebih cepat dibandingkan dua konfigurasi lainnya dengan selisih 1,1 detik (8,23 detik) dan 1,2 detik (8,37 detik)
Jurnal Teknologi Informasi,
Teori, Konsep dan Implentasi (JTI-TKI) Vol. 11, No. 2, Oktober 2020 E-ISSN: 2721-1975, P-ISSN: 2086-2989
Submitted 15 September 2020; Revised 29 September 2020; Accepted 06 Oktober 2020 68
Optimasi Web Server Nginx Menggunakan Metode
Reverse Proxy Di PT. Beon Intermedia
Muhammad Inas Hariri1, Sujito2, Heri Purnomo3
1,2,3,Teknologi Informasi, STMIK PPKIA Pradnya Paramita, Malang, Indonesia
Korespodensi author: pbuh.inashariri@gmail.com
Info Artikel
Abstract
Diajukan: 15 September 2020
Diterima: 06 Oktober 2020
Diterbitkan: 15 Oktober 2020
Keywords:
Website Optimization, Nginx,
Reverse Proxy, Pagespeed, Gzip
Kata Kunci:
Pengoptimalan Situs Web, Nginx,
Reverse Proxy, Pagespeed, Gzip
Lisensi: cc-by-sa
Copyright © 2020 M.I. Hariri, Sujito, and H.
Purnomo
PT. Beon Intermedia is a company engaged in hosting and domain services. Within 1 month,
there were 90 tickets received by the Customer Support team regarding constraints on slow
website access, which every month is estimated to have 15 tickets regarding these obstacles.
This study aims to improve the performance of slow customer website access at PT. Beon
Intermedia. Nginx Web Server Optimization Using the Reverse Proxy Method was taken as a
solution to solve this problem. This study uses a reverse proxy method that is integrated with
the Cache system by Nginx, Pagespeed, and Gzip. The website used is based on WordPress
CMS with a total of 4 domain names being tested. The test results are in the form of a
comparison of the 3 best configuration types and before-after comparisons. The testing tool
uses 2 website monitoring sites, namely Gtmetrix and Pingdom. For the test indicator, use
Pagespeed Grade, Yslow Grade, Load Time, Total Page Size, and Number of Requests. The
results of this study are able to increase website access speed effectively. Testing using 3 types
of configurations using the foundation in the form of website access will be faster if the load
time value is smaller. The test results on the Gtmetrix site, the first configuration (1st) is the
best with a faster loading time of 8.8 seconds than the other two configurations with a
difference in value of 0.5 seconds (9.3 seconds) and 0.4 seconds ( 9.2 seconds). Whereas on
the Pingdom site, the best configuration comes from the second (second) configuration. The
second configuration records a load time of 7.14 seconds faster than the other two
configurations with a difference of 1.1 seconds (8.23 seconds) and 1.2 seconds (8.37 seconds)
Abstrak
PT. Beon Intermedia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa hosting dan
domain. Dalam kurun waktu 1 bulan, tim Customer Support telah menerima 90 tiket terkait
kendala akses website yang lambat, yang setiap bulannya diperkirakan ada 15 tiket terkait
kendala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja akses website
pelanggan yang lambat pada PT. Beon Intermedia. Optimasi Nginx Web Server Menggunakan
Metode Reverse Proxy diambil sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode reverse proxy yang terintegrasi dengan sistem Cache oleh
Nginx, Pagespeed, dan Gzip. Website yang digunakan berbasis CMS WordPress dengan total
4 nama domain yang diuji. Hasil pengujian berupa perbandingan 3 tipe konfigurasi terbaik
dan perbandingan sebelum dan sesudah. Alat pengujiannya menggunakan 2 situs monitoring
website yaitu Gtmetrix dan Pingdom. Untuk indikator pengujian menggunakan Pagespeed
Grade, Yslow Grade, Load Time, Total Page Size, dan Number of Requests. Hasil penelitian
ini mampu meningkatkan kecepatan akses website secara efektif. Pengujian menggunakan 3
jenis konfigurasi menggunakan pondasi berupa akses website akan lebih cepat jika nilai load
time lebih kecil. Hasil pengujian pada situs Gtmetrix, konfigurasi pertama (1) merupakan
yang terbaik dengan waktu loading lebih cepat yaitu 8,8 detik dibandingkan dua konfigurasi
lainnya dengan selisih nilai 0,5 detik (9,3 detik) dan 0,4 detik (9,2 detik). Sedangkan di situs
Pingdom, konfigurasi terbaik berasal dari konfigurasi kedua (kedua). Konfigurasi kedua
mencatat waktu muat 7,14 detik lebih cepat dibandingkan dua konfigurasi lainnya dengan
selisih 1,1 detik (8,23 detik) dan 1,2 detik (8,37 detik)
Cara mensitasi artikel:
M.I. Hariri, Sujito, and H. Purnomo, “Optimasi Web Server Nginx Menggunakan Metode Reverse Proxy Di Pt. Beon Intermedia,” Jurnal Teknologi Informasi: Teori,
Konsep, dan Implementasi (JTI-TKI), vol. 11, no. 2, pp. 6873, October 2020, doi: 1036382/jti-tki.v11i2.499
PENDAHULUAN
Maraknya era digital dan perkembangan teknologi
informasi telah memengaruhi kebutuhan masyarakat akan
informasi. Telah banyak diketahui bahwa media digital dan
internet telah banyak memberikan dampak besar kepada
cara pandang masyarakat dalam mengakses dan menerima
informasi. Media sosial, advertising digital, blog, website,
semuanya digunakan mulai dari elemen masyarakat hingga
perusahaan dalam rangka menyebarkan informasi dan
mengenalkan merk mereka. Dalam ruang lingkup media
digital atau online, website adalah media paling umum
yang sering digunakan dalam penyebaran informasi. Dan
sangat penting untuk memiliki situs web yang efektif,
karena salah satu faktor kunci yang membuat website
efektif adalah kecepatan.
Jurnal Teknologi Informasi,
Teori, Konsep dan Implentasi (JTI-TKI) Vol. 11, No. 2, Oktober 2020 E-ISSN: 2721-1975, P-ISSN: 2086-2989
Korespondensi : Muhammad Inas Hariri
69
Kecepatan waktu dalam memuat halaman merupakan
bagian penting, baik bagi visitor maupun pemilik website
manapun. Banyak sekali pemilik website yang berusaha
mendesain website mereka semenarik mungkin dengan
fitur yang canggih hingga menambahkan lebih banyak
konten didalamnya. Namun sayangnya bagi para
pengunjung situs cenderung lebih memperhatikan
kecepatan akses[1][2] daripada desain tampilan atau aneka
ragam fitur yang ditawarkan oleh sebuah website. Alhasil,
pengunjung akan bergegas meninggalkan website tersebut
apabila kebutuhan mereka tidak segera dipenuhi. Selain itu,
kecepatan waktu dalam memuat halaman website menjadi
salah satu faktor penting dalam menentukan peringkat pada
situs search engine.
Menurut survei yang dilakukan oleh Akamai
Technologies, Inc, hampir setengah dari pengunjung
website mengharapkan sebuah situs dapat dimuat dalam
waktu 2 detik atau kurang, dan 40% dari mereka cenderung
meninggalkan situs yang tidak dapat dimuat dalam waktu 3
detik [3]. Kemudian menurut Gomez.com dalam
laporannya yang berjudul Why Web Performance Matters,
88% pelaku pembeli online yang memiliki masalah dengan
kinerja situs web mengatakan bahwa mereka tidak akan
kembali ke situs itu untuk membeli lagi. Dan lebih dari
sepertiga orang akan memberi tahu teman-teman mereka
bahwa mereka memiliki pengalaman berbelanja online
yang buruk [4]. Dan kecepatan akses suatu website dapat
menentukan peringkat halaman penelusuran pada mesin
pencari google. Menurut Patricio Robles dalam tulisannya
di situs econsultancy.com yang berjudul 20 things that
could be slowing your website down, daftar hal-hal yang
dapat menyebabkan pengunjung melarikan diri dari sebuah
situs web sangat banyak, dan dalam berbagai contoh, salah
satu dari hal tersebut cukup untuk mengubah calon
pelanggan baru menjadi peluang yang hilang. Dan 20 hal
yang dapat memperlambat website yaitu diantaranya; Fitur
tombol berbagi sosial, Kode jaringan iklan, Tag Analytics,
Fungsionalitas berbasis JavaScript. Gambar tidak
dioptimalkan, File HTML berukuran besar CSS (stylesheet
tidak rapi), Penggunaan jQuery yang tidak efisien, DNS
(Domain Name System) di bawah standar, Terlalu memiliki
banyak domain,Header gagal,Tidak menggunakan
Gzip,Buruknya penulisan (writting) kode pada sisi server,
Query SQL tidak efisien, Perangkat lunak server masih
versi lama, Pemilihan web server yang salah. Penggunaan
konten Flash dan Java, Penggunaan shared hosting,
Jaringan publik untuk transfer data pribadi.
PT. Beon Intermedia adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang jasa sewa hosting dan domain.
Didirikan oleh 2 orang yaitu Danton Prabawanto dan Farid
Rahman pada tahun 2007 di Surabaya. Saat ini PT. Beon
Intermedia memiliki 2 layanan jasa yaitu: beon.co.id dan
jagoanhosting,com. Kedua layanan tersebut mimiliki
segmen pasar yang berbeda. Pada PT. Beon Intermedia
terdapat beberapa 3 departemen utama yaitu Sales and
Marketing Department, Service Operation Department dan
Billing and Administration. Selain itu ada beberapa
departemen yang bersifat membantu kedua departemen
tersebut seperti Research and Development Committee.
Saat ini anggota dari departemen Service Operation
Department memiliki 2 divisi yaitu Customer Support dan
Operation & Maintenance. Divisi yang pertama yaitu
Customer Support memiliki tugas untuk memberikan
bantuan terkait hal teknis hosting, sedangkan divisi
Operation & Maintenance bertugas menangani gangguan
massal pada layanan dan melakukan researce atau
penelitian terkait info server agar dapat menunjang produk
yang sudah ada hingga pembuatan produk baru. Dalam
rentang waktu 6 bulan, 2 divisi tersebut tercatat menerima
90 tiket laporan mengenai kendala akses website lambat,
yang artinya setiap 1 bulan diperkirakan ada 15 tiket yang
mengenai kendala tersebut. Namun dari hasil monitoring
server tidak ditemukan adanya gangguan yang
menyebabkan akses website lambat. Dan setelah ditelusuri
lebih lanjut, laporan kendala website lambat hanya terjadi
pada website yang memiliki konten statis cukup banyak
(seperti CSS dan Javascript) dan ukuran gambar yang
cukup besar seperti toko online dan portal berita. Selain itu,
proses pengecekan dibantu dengan menggunakan situs
website checker online seperti gtmetrix.com dan
tools.pingdom.com untuk memudahkan mengambil detail
informasi konten apa saja yang perlu dioptimasi. Hal ini
sering tidak disadari oleh pelanggan atau pemilik website,
bahwa website lambat dapat disebabkan oleh konten
website yang tidak teroptimasi dengan baik. Ditambah
dengan minimnya pemahaman oleh sebagian besar pemilik
website tentang bagaimana cara optimasi website yang
benar dan efektif.
Beberapa penelitian yang membahas peningkatan
kecepatan koneksi atau kecepatan akses lambat dan tidak
seperti yang diharapkan dengan menggunakan Nginx
diantaranya oleh [5][9]. Metode ini digunakan untuk
meningkatkan performan website.[10]. Bahkan beberapa
peneliti mencoba membandingkan[11] beberapa metode
untuk mendapatakan metode optimasi yang terbaik.
Metode optimasi yang cukup banyak digunakan oleh
peneliti salah satunya adalah Nginx[12], [13], [22][26],
[14][21].
Berbagai peneliti yang telah melakukan optimasi
website menjadi pertimbangan. Oleh karena itu pada
penelitian ini ditawarkan optimasi Nginx dengan
menggukan metode Reverse Proxy.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penerapan pengembangan
sistem optimasi website dengan menerapkan Metode
Reverse Proxy pada PT. Beon Intermedia. Pengembangan
didesain untuk memudahkan proses optimasi website
secara otomatis tanpa perlu pelanggan memiliki
pengetahuan cara optimasi website. Sistem yang ibangun
merupakan sebuah server menggunakan infrastruktur
reverse proxy berbasis web server Nginx yang bertugas
melakukan cache data website serta menggunakan modul
Jurnal Teknologi Informasi,
Teori, Konsep dan Implentasi (JTI-TKI) Vol. 11, No. 2, Oktober 2020 E-ISSN: 2721-1975, P-ISSN: 2086-2989
Korespondensi : Muhammad Inas Hariri
70
pagespeed dan gzip compression untuk keperluan
kompresi konten statis website menjadi lebih kecil.
A. Topologi Reverse Proxy
Pada bagian rancangan infrastruktur ini diberikan
gambaran detail terkait topologi server Reverse Proxy dan
alur cara kerjanya. Secara keseluruhan desain/ topologi
sistem ini terdiri dari User, Proxy Server, dan Backend
server. Berikut ini adalah penjelasan alur umum cara kerja
Reverse Proxy: pengguna mengakses website dengan
mengirimkan permintaan pertama kali ke Proxy Server.
Sistem memeriksa apakah data yang diminta ada pada
Proxy Server. Apabila tidak ada, Proxy Server akan
meneruskan permintaan ke Backend Server. Backend
Server mengirimkan kembali permintaan kepada User
dengan melalui Proxy Server untuk disimpan menjadi
cache yang telah dioptimasi didalam disk server. Apabila
sistem memeriksa data yang diminta ada pada Proxy Server,
maka request akan mengambil cache data tersebut dan
mengirimkannya kembali pada pengguna tanpa perlu
meminta ke Backend Server. Proses ini ditunjukkan pada
Gambar 1.
Gambar 1. Topologi Cara Kerja Server Reverse Proxy
B. Nginx Cache
Pada bagian ini didesain proses caching data dari nginx
cache. Ada pesan dari internet untuk mengirimkan
permintaan, kemudian disampaikan dan data yang berhasil
diambil dari cache server ditandai dengan status HIT pada
informasi cache-status di header file. Apabila data gagal
diambil dari cache server, maka ditandai dengan status
MISS pada informasi cache-status di header file-nya yang
kemudian akan meminta ulang ke Backend Server.
Gambar 2. Proses caching data
C. Pagespeed Module
Modul ini berfungsi untuk memperkecil ukuran konten
website, khususnya konten statis seperti image, CSS,
Javascript, dan HTML. Pagespeed memiliki filters yang
tersusun dalam bentuk Class script yang diantaranya
sebagai berikut: 1) EnableFilters collapse_whitespace.
Berfungsi untuk memperkecil file HTML dengan
menghapus setiap karakter spasi yang ada didalamnya,
(kecuali karakter spasi pada tag <pre>, <script>, <style>,
dan <textarea>). 2) EnableFilters combine_css, Berfungsi
mengkombinasikan beberapa file CSS menjadi satu file
CSS. Untuk detailnya dapat ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Proses Kombinasi Beberapa File CSS Oleh Pagespeed
D. Gzip Compression
Gzip adalah modul yang berfungsi untuk melakukan
kompresi data agar menjadi lebih kecil. Gzip memiliki
kinerja terbaik pada file atau data yang berbasis teks, dan
mampu melakukan tingkat kompresi hingga 70-90%.
Menurut Ilya Grigorik, seorang developer Advocate and
Web Perf Guru, beberapa library Javascript populer dan
kerangka CSS mampu dikompresi oleh Gzip hingga 60-88%
berdasarkan data pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Kompresi Library Javascript dan CSS
Ukuran
File
Ukuran
setelah
dikompresi
Rasio
Kompr
esi
276 KB
82 KB
70%
94 KB
32 KB
65%
729 KB
182 KB
75%
101 KB
37 KB
63%
118 KB
18 KB
85%
98 KB
17 KB
83%
186 KB
22 KB
88%
146 KB
18 KB
88%
Pada Tabel 1, file yang memiliki identitas .min adalah
file yang sebelumnya dikecilkan secara manual dan
ditambah dengan teknik kompresi Gzip menghasilkan
penghematan yang lebih besar. Gzip memiliki algoritma
script yang dapat dikonfigurasi secara bebas oleh user
untuk menghasilkan tingkat kompresi yang diinginkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada proses pengujian, digunakan 2 domain untuk diuji
yaitu: 1) hariri.site, 2) accelerator.hariri.site. Kedua domain
memiliki konten website yang sama. Website yang
digunakan berbasis Wordpress. Untuk domain yang
dilewatkan proxy server adalah accelerator.hariri.site
dengan IP 101.50.2.39, sedangkan domain hariri.site tetap
dibiarkan mengarah ke backend server dengan IP
103.27.207.54.
Parameter pengujian menggunakan prinsip BEFORE
dan AFTER setelah melakukan implementasikan pada
sistem yang telah dibuat. Untuk alat pengujiannya
Jurnal Teknologi Informasi,
Teori, Konsep dan Implentasi (JTI-TKI) Vol. 11, No. 2, Oktober 2020 E-ISSN: 2721-1975, P-ISSN: 2086-2989
Korespondensi : Muhammad Inas Hariri
71
menggunakan 2 situs monitoring website online yaitu
gtmetrix.com dan tools.pingdom.com.
Pengujian melalui 2 situs website monitoring online
yaitu gtmetrix.com dan tools.pingdom.com dengan
menggunakan indikator pengukuran sebagai berikut:
Pagespeed Grade, Yslow Grade, Load Time, Total Page
Size, number of Request.
Pengujian dilakukan untuk mencari hasil konfigurasi
terbaik dengan nilai load time paling sedikit atau load akses
paling cepat. Konfigurasi yang digunakan sebanyak 3 jenis
konfigurasi. Setiap 1 jenis konfigurasi diuji sebanyak 36
kali dengan hasil yang diambil berdasarkan nilai rata-rata.
A. Pengujian Gtmetrix
Pengujian pertama
Dari hasil pengujian Tabel 2, dapat diketahui bahwa
domain accelerator.hariri.site unggul diatas hariri.site
pada semua parameter
Tabel 2 Hasil Pengujian Konfigurasi Pertama Oleh Gtmetrix.com
No.
Indikator
Hariri.site
Accelerator.har
iri.site
1.
Pagespeed
F (33%)
C (78%)
2.
Yslow
C (75%)
C (76%)
3.
Fully
Loaded
Time
10,5 detik
8,8 detik
4.
Total Page
Size
4,19 MB
1,75 MB
5.
Total of
Requests
112
95
Pengujian ke duan
Dari hasil pengujian Tabel 3, dapat diketahui bahwa
domain accelerator.hariri.site unggul diatas hariri.site
pada semua parameter.
Tabel 3 Hasil Pengujian Konfigurasi Pertama Oleh Gtmetrix.com
No.
Indikator
hariri.site
Accelerator.hariri.site
1.
Pagespeed
F (33%)
C (72%)
2.
Yslow
C (75%)
C (76%)
3.
Fully Loaded
Time
12,5 detik
9,3 detik
4.
Total Page
Size
4,19 MB
2,24 MB
5.
Total of
Requests
112
94
Pengujian ketiga
Dari hasil pengujian Tabel 4, dapat diketahui bahwa
domain accelerator.hariri.site unggul diatas hariri.site
pada semua parameter.
Tabel 4 Hasil Pengujian Konfigurasi Pertama Oleh Gtmetrix.com
No.
Indikator
Hariri.site
Accelerator.hari
ri.site
1.
Pagespeed
F (33%)
B (80%)
2.
Yslow
C (75%)
C (76%)
3.
Fully Loaded Time
11,8 detik
9,2 detik
4.
Total Page Size
4,19 MB
2,03 MB
5.
Total of Requests
112
106
B. Pengujian Pinddom
Dari hasil pengujian Tabel 5, dapat diketahui bahwa
domain accelerator.hariri.site unggul diatas hariri.site
pada semua parameter
Tabel 5 Hasil Pengujian Konfigurasi Pertama Oleh Pingdom
No.
Indikator
Hariri.site
Accelerator.hariri.site
1.
Pagespeed
Grade
C (76)
A (98)
2.
Load Time
8,46 detik
8,23 detik
3.
Page Size
4,2 MB
1,8 MB
4.
Requests
113
109
Dari hasil pengujian Tabel 6, dapat diketahui bahwa
domain accelerator.hariri.site unggul diatas hariri.site
pada semua parameter.
Tabel 6 Hasil Pengujian Konfigurasi Kedua Oleh Pingdom
No.
Indikator
Hariri.site
Accelerator.h
ariri.site
1.
Pagespeed
Grade
C (76)
A (98)
2.
Load Time
8,46 detik
7,14 detik
3.
Page Size
4.2 MB
1,8 MB
pagespeed EnableFilters
inline_javascript,combine_javascript,rewrite_ima
ges,combine_javascript,combine_css;
pagespeed EnableFilters
rewrite_css,rewrite_javascript,in_place_optimize
_for_browser;
pagespeed EnableFilters
inline_javascript,combine_javascript,rewrite_ima
ges,combine_javascript,combine_css,collapse_wh
itespace,sprite_images,convert_png_to_jpeg,conv
ert_jpeg_to_webp;
pagespeed EnableFilters
rewrite_css,rewrite_javascript,in_place_optimize
_for_browser,remove_comments;
pagespeed EnableFilters
prioritize_critical_css,defer_javascript,sprite_image
s,convert_png_to_jpeg,convert_jpeg_to_webp,conver
t_png_to_jpeg,convert_jpeg_to_webp;
Jurnal Teknologi Informasi,
Teori, Konsep dan Implentasi (JTI-TKI) Vol. 11, No. 2, Oktober 2020 E-ISSN: 2721-1975, P-ISSN: 2086-2989
Korespondensi : Muhammad Inas Hariri
72
No.
Indikator
Hariri.site
Accelerator.h
ariri.site
4.
Requests
113
114
Dari hasil pengujian Tabel 7, dapat diketahui bahwa
domain accelerator.hariri.site unggul diatas hariri.site
pada semua parameter.
Tabel 7 Hasil Pengujian Konfigurasi Ketiga Oleh Pingdom
No.
Indikator
Hariri.site
Accelerator.hariri
.site
1.
Pagespee
d Grade
C (76)
A (97)
2.
Load
Time
8,81 detik
8,37 detik
3.
Page Size
4,2 MB
1,9 MB
4.
Requests
113
121
Penggunaan sistem reverse proxy dalam upaya
peningkatan kecepatan akses website dapat dikatakan
sangat optimal. Dari pengujian 1 sampai 3 melalui situs
Gtmetrix, peneliti berhasil mendapatkan konfigurasi yang
tepat yaitu pada konfigurasi pertama dengan pertimbangan
nilai load time yang lebih kecil yaitu 8,8 detik daripada 2
konfigurasi lainnya dengan nilai 9,3 detik dan 9,2 detik.
Sedangkan hasil pengujian melalui situs Pingdom,
peneliti berhasil mendapatkan konfigurasi yang tepat yaitu
pada konfigurasi kedua. Dengan asumsi bahwa akses
website akan lebih cepat apabila nilai load time lebih kecil,
maka konfigurasi kedua menjadi yang terbaik. Konfigurasi
kedua menghasilkan load time 7,14 detik lebih kecil
daripada 2 konfigurasi lainnya dengan nilai 8,23 detik dan
8,37 detik.
KESIMPULAN
Hasil pengujian yang dilakukan terhadap metode dan
peralatan yang dibangun dapat disimpulkan bahwa
penggunaan teknik reverse proxy yang diintegrasi dengan
sistem cache, modul pagespeed dan gzip mampu
menigkatkan kecepatan website secara efektif. Pengujian
menggunakan 3 konfigurasi berbeda dengan menggunakan
landasan berupa akses website lebih cepat apabila nilai load
time lebih kecil, maka konfigurasi pertama adalah yang
terbaik berdasarkan situs Gtmetrix dengan load time yang
lebih cepat yaitu 8,8 detik daripada konfigurasi lainnya
dengan selisih nilai 0,5 detik dan 0,4 detik. Sedangkan
melalui situs Pingdom menghasilkan konfigurasi yang
tepat pada konfigurasi kedua. Konfigurasi kedua
menghasilkan load time 7,14 detik lebih cepat daripada
konfigurasi lainnya dengan selisih 1,1 detik detik dan 1,2
detik.
REFERENSI
[1] E. Varianto and M. Badrul, “Implementasi Virtual Private Network
Dan Proxy Server Menggunakan Clear Os Pada Pt.Valdo
International,” J. Tek. Komput. Amik Bsi, vol. 1, no. 1, pp. 5465,
2015.
[2] D. Kunda, S. Chihana, S. Muwanei, and M. Sinyinda, “Web Server
Performance of Apache and Nginx: A Systematic Literature
Review,” Comput. Eng. Intell. Syst., vol. 8, no. 2, pp. 4352, 2017.
[3] Akamai.com, 2009 "https://www.ir.akamai.com/static-
files/2c3f3713-330b-4c2d-be45-e7dcee01d3cd", diakses 20
Agustus 2020.
[4] Gomez.com http://www.gomez.com/ diakses 20 Agustus 2020.
[5] A. Ridwan, “Perbandingan Performa Load Balancer Zevenet,” no.
January, pp. 26, 2020.
[6] A. Ramdan and A. Nurrohman, “Implementasi Load Balancing
dengan Nginx Menggunakan Algoritma Least Connection dengan
Replikasi MySQL,” Researchgate.Net, no. December, pp. 26,
2019.
[7] H. H. Mail, D. Indra, and R. Satra, “Buletin Sistem Informasi dan
Teknologi Islam Analisis Perbandingan Layanan Data Server
Menggunakan Failover Cluster pada Platform Nginx dan Apache,
Bul. Sist. Inf. dan Teknol. Islam, vol. 1, no. 2, pp. 8791, 2020.
[8] S. D. Riskiono and D. Pasha, “Analisis Perbandingan Server Load
Balancing dengan Haproxy & Nginx dalam Mendukung Kinerja
Server E- Learning,” J. Telekomun. dan Komput., vol. 10, no. 3, p.
135, 2020, doi: 10.22441/incomtech.v10i3.8751.
[9] A. Y. Chandra, “Analisis Performansi Antara Apache & Nginx
Web Server Dalam Menangani Client Request,” J. Sist. dan Inform.,
vol. 14, no. 1, pp. 4856, 2019, doi: 10.30864/jsi.v14i1.248.
[10] H. Kurniawan and E. P. Widiyanto, “Analisis Peningkatan
Performa Akses Website dengan Web Server Stress Tool,” Jatisi,
vol. 2, no. 2, pp. 108119, 2016, doi: 10.35957/jatisi.v2i2.50.
[11] Y. W. Luthfi Muhammad, Data Mahendra, “Perbandingan
performa reverse proxy caching nginx dan varnish pada web server
apache,” Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 2, no. 4, pp.
14571463, 2018.
[12] F. Apriliansyah, I. Fitri, A. Iskandar, and R. Artikel, “Jurnal
Teknologi dan Manajemen Informatika Implementasi Load
Balancing Pada Web Server Menggunakan Nginx,” Int. J. Futur.
Gener. Commun. Netw., vol. 13, no. 2, pp. 14491452, 2020.
[13] F. Al Isfahani and F. Nugraha, “Implementasi Load Balancing
NGINX dan Mongodb Cluster serta Mekanisme Redis Caching
Sistem Terdistribusi View project,” no. December, 2019.
[14] M. Hoerudin, REPLIKASI DATABASE ELASTICSEARCH,”
no. December 2019, 2020.
[15] Z. Bustomi, M. Syahiruddin, M. I. Afandi, and K. F. Holle, “Load
Balancing Web Server Menggunakan Nginx pada Lingkungan
Virtual,” J. Inform. J. Pengemb. IT, vol. 5, no. 1, pp. 3236, 2020,
doi: 10.30591/jpit.v5i1.1745.
[16] O. Suryana, “Server dan Web Server,” ResearchGate, no. August,
pp. 1423, 2018.
[17] M. D. S. Lubis and A. Allwine, “Mengatur Akses Internet dan
Management Bandwidth Menggunakan Server ClearOs Enterprise
v. 5.2: Mengatur Akses Internet dan Management Bandwidth …,”
J. Armada …, no. November 2018, pp. 012, 2017.
[18] L. N. Asiyah, M. P. T. Sulistyanto, and A. Aziz, “Penerapan Restful
Web Service Untuk Optimalisasi Kecepatan Akses Pada Aplikasi
Berbasis Android,” JOINTECS (Journal Inf. Technol. Comput. Sci.,
vol. 5, no. 2, p. 129, 2020, doi: 10.31328/jointecs.v5i2.1260.
[19] D. K. Hakim, D. Y. Yulianto, and A. Fauzan, “Pengujian Algoritma
Load Balancing pada Web Server Menggunakan NGINX,” JRST
(Jurnal Ris. Sains dan Teknol., vol. 3, no. 2, p. 85, 2019, doi:
10.30595/jrst.v3i2.5165.
[20] R. Dani and F. Suryawan, “Balancing Dan Failover Menggunakan
Nginx,” Khazanah Inform., vol. 3, no. 1, pp. 4350, 2012.
[21] M. Hoerudin, “Replikasi Database Elasticsearch,” no. January,
2020.
[22] H. Dong, J. Yang, and Y. Sheng, “Request distribution with pre-
learning for distributed SSL reverse proxies,” 2016 IEEE/ACIS
17th Int. Conf. Softw. Eng. Artif. Intell. Netw. Parallel/Distributed
Comput. SNPD 2016, no. May 2016, pp. 161167, 2016, doi:
10.1109/SNPD.2016.7515895.
[23] S. Suhartono and A. R. Patta, “Sistem Pengamanan Jaringan Admin
Server Dengan Metode Intrusion Detection System (Ids) Snort
Jurnal Teknologi Informasi,
Teori, Konsep dan Implentasi (JTI-TKI) Vol. 11, No. 2, Oktober 2020 E-ISSN: 2721-1975, P-ISSN: 2086-2989
Korespondensi : Muhammad Inas Hariri
73
Menggunakan Sistem Operasi Clearos,” J. Teknol. Elekterika, vol.
14, no. 2, p. 145, 2017, doi: 10.31963/elekterika.v14i2.1220.
[24] et al., “The Method of Logic Cyber Attack Detection of Abuse
Functionality Type on Nginx Http-Server and Apache on the Basis
of Fuzzy Logic,” Int. J. Innov. Technol. Explor. Eng., vol. 9, no. 8,
pp. 702705, 2020, doi: 10.35940/ijitee.h6657.069820.
[25] D. H. Sulaksono and A. R. Giovanni, “Implementasi Load
Balancing Menggunakan Microsoft Azure,” vol. 1, no. 2, pp. 61–
67, 2020.
[26] H. Octavia, “Unjuk Kerja Penerapan Teknologi Voip Pada Jaringan
Vpn (Virtual Private Network),” Elektron J. Ilm., vol. 5, no. 2, pp.
112, 2018, doi: 10.30630/eji.5.2.49.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Research
Full-text available
Kecepatan akses website ditandai dengan durasi loading time yang cepat dan kehandalan web server memiliki pengaruh signifikan dalam memberikan kenyamanan bagi user ketika mengakses konten website. Kestabilan akses web sangat bergantung pada performance web server serta besar ukuran halaman website. Ruang lingkup permasalahan yang diteliti meliputi pengujian dan pemilihan web server yang handal dan implementasi tindakan optimasi terhadap web template meliputi Image Compression, Browser Cache, Minify CSS, HTML dan Javascript file, Anti Render-Blocking Javascript penempatan stylesheet CSS, penempatan script Javascript. Pengujian kestabilan web server dan kecepatan akses website diukur dengan bantuan aplikasi Web Server Stress Tool versi 8 dengan tipe uji RAMP test dan parameter pengukuran meliputi Simultaneous Users, Click, Error, Error (%),Avg. Click Times (ms), dan Time Spent (ms). Metode penelitian yang dilakukan berorientasi pada analisis terhadap kehandalan web server serta perbandingan kecepatan akses web uji antara data pra test dan post test web uji hasil implementasi optimasi terhadap web template. Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa diperoleh web server milik dracoola.com memiliki kualitas dan performance terbaik sehingga sangat mendukung kestabilan web. Selain itu, dapat pula disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kecepatan akses atau loading time sebesar 43,19% (avg. click times) dan 32,80% (time spent) setelah mengimplementasikan tindakan optimasi terhadap web template. Kata kunci-Kestabilan Website, Optimasi, Web Server, Web Template, WSST Website access speed is marked with a fast loading time duration and reliability of the web server has a significant effect in providing comfort for the user when accessing the website. The stability is very dependent on the access to the website owned by the web server performance as well as the large size of the page. The scope of the issues examined included the testing and selection of web servers that are reliable and the implementation of the action optimization of web templates include Image Compression, Browser Cache, Minify CSS, HTML and Javascript files, Anti Render-Blocking Javascript placement CSS stylesheets, script placement Javascript. Stability testing of web servers and website access speed is measured via Web Server Stress Tool application version 8 with the type of test that has the RAMP test and parameter included Users Simultaneous, Click, Error, Error (%) Avg. Click Times (ms), and Time Spent (ms). Research methodology oriented to the analysis of the reliability of the web server and web access speed comparison test between the data pre-test and post-test web test results of the implementation of the optimization of the web template. Based on the results of the discussion is concluded that the obtained web server owned dracoola.com have the best quality and performance so it supports the stability of the web. In addition, it can also be concluded that there is increased access speed or loading time amounted to 43.19% (avg. Click times) and 32.80% (time spent) after implementing optimization measures on web templates.
Article
Full-text available
Kemajuan teknologi yang semakin pesat dari waktu ke waktu menyebabkan tingginya penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Tingginya aktivitas tersebut berbanding lurus dengan tingginya penggunaan jaringan yang digunakan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu peningkatan kualitas jaringan yang berhubungan langsung dengan server sebagai peran dari suatu lalu lintas jaringan. Penggunaan secara serentak saat melakukan akses pada suatu situs menyebabkan lamanya waktu tanggap bahkan server akan down dikarenakan overload yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan metode load balancing menggunakan Nginx dan dalam sistem virtual menggunakan tools VirtualBox untuk mengatasi masalah tersebut. Metode load balancing menggunakan minimal dua server dan metode ini akan mengalihkan beban trafik dari web server yang sudah penuh kepada web server lainnya sesuai dengan jumlah web server yang digunakan. Menurut hasil pengujian yang didapat setelah penggunaan Nginx sebagai load balancer dihasilkan bahwa ketika salah satu web server mendapatkan beban trafik yang tinggi hingga down, maka akan dialihkan ke web server lainnya untuk mendapatkan akses situs yang diinginkan tanpa adanya gangguan overload pada web server.
Article
Full-text available
Dalam penerapannya, data dan informasi disimpan disuatu layanan yang disebut server. Salah satu sarana untuk mendapatkan data dan informasi yaitu menggunakan web, dimana aktivitas pelayanannya ditanggapi dan diproses oleh web server. Terdapat dua web server berbasis open source yang biasa digunakan yaitu Apache dan Nginx. Kinerja web server dan database sebagai media penyedia konten diharapkan selalu dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ketersediaan layanan data server menggunakan teknik failover cluster pada web server Apache dan Nginx berdasarkan waktu saat load atau migrasi server. Hasil penelitian ini dengan melakukan perbandingan waktu saat load sistem atau perpindahan layanan server bahwa web server Nginx memiliki kualitas layanan lebih baik dari pada web server Apache. Melalui skenario pengujian yang telah dilakukan pada mesin Apache menghasilkan total rata-rata waktu kecepatan perpindahan layanan sebesar 25,82 s sedangkan pada mesin Nginx menghasilkan total rata-rata waktu kecepatan perpindahan layanan sebesar 22.98 s.
Article
Full-text available
The article presents a method of abuse detection functionality of the most common open source http-servers Nginx and Apache, which currently implement a full web stack and serve more than 60% of traffic on the Internet. The proposed method is based on the application of the mathematical apparatus of fuzzy set theory and fuzzy inference to the selected analysis parameters corresponding to the properties of a logical cyber attack that realizes the vulnerability of web server data. To obtain the most accurate results of fuzzy inference the direction of adaptation of membership functions to the conditions of server operation (changes on the server and analysis of client behavior) based on the application of the mathematical apparatus of genetic algorithms is determined.
Article
Full-text available
Perkembangan dunia internet terus meningkat. Hal ini terlihat dengan berbagai sistem yang dapat diakses secara online, termasuk implementasi sistem e- learning. Kondisi ini harus didukung dengan infrastruktur server yang memadai. Server harus mampu menangani lonjakan request yang dilakukan setiap user. Oleh karenanya perlu dibangun sistem server dengan memanfaatkan metode load balancing. Sistem load balancing mampu mendistribusikan beban secara merata terhadap masing-masing server yang ada dilingkungannya. Untuk itu perlu dilakukan pengujian terhadap server load balancing yang akan menjadi tumpuan request user sebelum distribusikan ke masing-masing server. Penelitian ini akan melakukan pengujian terhadap Haproxy dan Nginx dengan melakukan pengukuran terhadap dua variable yakni throughput dan response time. Hasil pengujian menunjukkan implementasi load balancing dengan Haproxy memiliki nilai response time sebesar 585 ms lebih kecil dengan Nginx yang memiliki waktu response time 1180,58 ms pada uji koneksi 300/300 sec. Sedangkan untuk nilai throughput load balancing dengan Haproxy juga menunjukkan kinerja yang lebih baik dengan nilai sebesar 896,48 Kb/s lebih besar dibandingkan dengan Nginx yang berada pada angka 848,52 Kb/s pada uji koneksi 300/300 sec. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, penerapan load balancing dengan Haproxy lebih baik dibandingkan dengan Nginx.
Article
Full-text available
VoIP ( Voice over Internet Protocol ) is a technology used for communication in the form of IP based voice media over long distances. The concept of a VPN (Virtual Private Network) in this paper makes a client that is on the public network can be connected to a LAN network. To use the VoIP server in the Linux operating system Trixbox, whereas for the VPN server using ClearOS and X-lite is used as a softphone to make calls to the client. Of testing at 64kbps bandwidth using the G711 codec produces value performance (delay, jitter, and packet loss ) is not good, so that voice data delivered is less clear. Thus the choice of bandwidth for the G.711 codec 512kbps up is the best solution to get the value of the performance (delay, jitter, and packet loss) better . And a choice of 3 Greed (low, medium, high) on setting bandwidth, high is the best option. Because it can produce the best performance for VoIP VPN technology.
Article
Full-text available
Kebutuhan internet mempengaruhi pengunjung website semakin meningkat dan membuat beban traffic meningkat pada server, semakin banyak jumlah traffic ke server bisa menyebabkan web server menjadi down, jika digunakan dengan jumlah berlebih (overload). Server down karena tidak mampu dalam menjalankan request yang berlebihan, upaya untuk meningkatkan kinerja web server karena adanya akses request layanan yang sangat banyak, maka menggunakan sistem load balancing adalah solusi untuk mengatasi terjadinya server down. Server load balancing dapat bertugas untuk mendistribusikan beban kerja ke banyak server, dengan mempertimbangkan kapasitas dari setiap server yang ada. Pengujian ini dilakukan dengan 6 buah server. Yang masing masing mendapatkan 4000,8000, 12000, 16000 request, dengan pengujian menggunakan software apache benchmarking tool. Dengan Menerapkan load balancing Nginx mampu menstabilkan dan menjaga keseimbangan web server, dengan didukung 3 metode algoritma (Round Robin, Leas Connection, IP Hash) yang bisa digunakan dalam load balancing Nginx. Metode algoritma yang terbaik adalah Least Connection karena mempunyai stabilitas response time 116ms yang signifikan dan kecepatan response time nya lebih bagus dan mendapatkan 2300.96 req/s. DOI: https://doi.org/10.26905/jtmi.v6i1.3792
Article
Full-text available
Dalam pengembangan aplikasi android harus memperhatikan kecepatan akses web service yang optimal. Dua arsitektur web service yang secara umum digunakan yaitu SOAP dan REST. Sistem yang menggunakan prinsip - prinsip dari REST disebut dengan “RESTful”. Penerapan SOAP dirasa masih belum optimal, karena penggunaan throughput yang relatif boros. Throughput sangat berpengaruh pada kecepatan akses web service. Sehingga pada penelitian ini akan dibahas mengenai optimalisasi kecepatan akses pada web service menggunkan RESTFul. Pada uji RESTFul menunjukkan nilai rata – rata minimum pemakaian throughput pada android Pie = 1736.8596 bps, sedangkan pada SOAP diperoleh nilai rata – rata maksimum pada android Lollipop = 11640.4432 bps. Selain pada android, pada pengujian spesifikasi kecepatan CPU, RESTFul menunjukkan nilai rata – rata minimum pemakaian throughput pada kombinasi spesifikasi kecepatan CPU Octa-core = 2489.6253 bps, sedangkan pada SOAP diperoleh nilai rata – rata maksimum pada kombinasi spesifikasi kecepatan CPU Quad-core = 12570 bps. RESTFul memiliki throughput yang lebih sedikit daripada SOAP, yang menyebabkan kecepatan akses RESTFul jauh lebih cepat yaitu dua kali lebih cepat daripada kecepatan akses SOAP. Selain RESTful web service pada android dan spesifikasi kecepatan CPU dapat mendukung kecepatan akses.
Article
Full-text available
Peningkatan jumlah traffic menyebabkan kerja server yang melayani permintaan menjadi semakin berat. Akibatnya performa server menurun dan sering terjadi gangguan pada layanan-layanan web tersebut. Sistem informasi layanan desa kabupaten Purworejo adalah salah satu aplikasi berbasis website yang berfungsi untuk menyimpan dan mengelola informasi serta layanan desa yang ada di kabupaten Purworejo. Kurang stabilnya kecepatan akses website ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh pengguna saat bekerja dengan website ini. Dengan pemanfaatan sistem operasi Ubuntu Desktop dan penerapan virtualisasi di Oracle VM VirtualBox serta menggunakan load balancing web server Nginx, beban web server saat terjadi request yang tinggi karena banyaknya pengguna yang mengakses sekaligus dalam kurun waktu yang sama dapat dibagi agar beban traffic web server tidak terlalu berat. Dalam penelitian ini hasil penggunaan algoritma least connection untuk load balancing lebih memberikan performa yang baik dibandingankan algoritma round robin terhadap kecepatan akses website saat terjadi request yang sangat banyak dari pengguna dalam waktu yang bersamaan.
Article
Full-text available
Abstrak-Elasticsearch adalah mesin pencari, umumnya mencari teks lengkap data yang diformat. Ini mengatur data dan membuatnya lebih dapat diakses. Elasticsearch dibangun dengan pemrograman Java bahasa, open-source, dan di bawah lisensi Apache. Elasticsearch digunakan secara teknis dengan permintaan pencarian kata kunci, yang dikomunikasikan melalui API. Itu dipasang di a server database mandiri menggunakan protokol HTTP / JSON, mengambil dan menyimpan data dalam bentuk yang dioptimalkan. Itu menjadi teknologi andal di industri TI saat ini yang membutuhkan optimisasi dalam mencari data yang diformat teks lengkap. Database relasional memiliki keterbatasan untuk menangani skalabilitas untuk volume besar data. Di sisi lain, teknologi basis data non-relasional, juga dikenal sebagai NoSQL, dikembangkan untuk lebih baik memenuhi kebutuhan penyimpanan nilai kunci dari sejumlah besar catatan. Tetapi ada sejumlah besar Kandidat NoSQL, dan sebagian besar belum dibandingkan secara menyeluruh. Tujuan dari makalah ini adalah untuk membandingkan berbagai basis data NoSQL, untuk mengevaluasi kinerjanya sesuai dengan penggunaan khusus untuk penyimpanan dan mengambil data. Kata Kunci-web server, NoSQL databases, SQL databasases, Elasticsearch, Repliaksi, nginx