Conference Paper

Flower Circuit Game Development On The Physical Motor Development Of Early Children In Kindergarten Of Big

Authors:
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.

No full-text available

Request Full-text Paper PDF

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the authors.

ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Masa pandemi covid 19 telah merubah kegiatan pembelajaran di semua tingkat pendidikan termasuk PAUD dilakukan secara daring. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bentuk strategi yang dilakukan guru PAUD dalam menstimulasi perkembangan motorik anak usia dini di era pandemi covid 19. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jenis kuesioner yang digunakan merupakan jenis kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Subjek penelitian ini terdiri dari 32 guru TK di kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang dibuat melalui Google Form dan tautannya disebar kepada guru melalui aplikasi Whatsapp. Hasil penelitian ini memberikan gambaran dan informasi mengenai bagaimana bentuk strategi yang dilakukan guru PAUD dalam menstimulasi perkembangan motorik anak di era pandemi covid 19. Selanjutnya hasil penelitian dari artikel ini dapat dijadikan salah satu referensi strategi mengajar guru dalam menstimulasi keterampilan motorik anak usia dini pada proses pembelajaran daring di era pandemi covid 19.
Article
Full-text available
Tujuan penelitian ini adalah melakukan preliminary research dengan cara menguji validitas dan reliabilitas instrument motorik kasar dan perangkat permainan karpet engkle agar layak digunakan dalam mengukur keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif dengan subjek uji coba terdiri dari satu orang anak usia 4-5 tahun yang diamati kinerja motoriknya oleh dua orang rater, serta dua orang ahli meliputi ahli materi dan ahli desain. Analisis data pendahuluan diperoleh dari hasil uji validitas menggunakan teknik peer review oleh ahli dan uji reliabilitas menggunakan inter-rater reliability dengan rumus cohen kappa. Hasil uji validitas terhadap instrumen kemampuan keseimbangan diperoleh nilai 91,45%, lembar RPPH dengan nilai 86%, alat permainan karpet engkle sebesar 91,42%, dan buku panduan permainan 85,45%. Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai sebesar 0,75 menunjukkan kesepakatan kuat. Berdasarkan hasil analisis data uji validitas dan reliabilitas dapat disimpulkan bahwa permainan karpet engkle layak digunakan untuk anak usia 4-5 tahun dan reliabel untuk mengukur kemampuan keseimbangan statis dan dinamis sehingga dapat diterapkan dalam penelitian lanjutan berupa penelitian eksperimen.
Article
Full-text available
Koordinasi mata, tangan, dan jari-jemari membutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam pembiasaaan dan pengendalian gerak motorik halus anak usia dini.Salah satu kegiatan motorik halus dapat distimulus dengan kegiatan menganyam menggunakan bahan alam. Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui pengaruh kegiatan menganyam terhadap perkembangan motorik halus anak usia dini. Quasi Eksperimen menjadi metode dalam penelitian ini dengan desain nonequivalent control group design. Subjek penelitian ini anak usia 5-6 tahun, yaitu kelompok B1 kelas eksperimen dan B2 kelas kontrol. Untuk uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t berbantu program SPSS V.21. Berdasarkan hasil uji t dengan uji Independent sample t test, nilai signifikansi < 0,05 artinya H1 diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan menganyam berpengaruh terhadap pekembangan motorik halus anak kelompok B usia 5-6 tahun. Hasil tersebut dapat digunakan menjadi salah satu alternatif pembelajaran dalam mengembangkan motorik halus anak usia dini.
Article
Full-text available
Seni Traditional Tatah Sungging merupakan istilahlain dari kerajinan membuat wayang kulit yang memiliki peranan penting dalam menstimulasi aspek perkembangan motorik halus anak. Melalui seni ini, koordinasi mata dan tangan anak berkembang selama dilibatkan orangtuanya untuk membuat karya yang presisi dengan mengikuti tata cara pakem penggunaan alat dan bahan tatah sungging. Kontradiktif dengan pandangan tradisional, penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini mencoba untuk menjelaskan temuan penting mengenai terstimulasinya aspek motorik halus anak selama proses pembuatan karya tatah sungging. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terampilnya anak dalam membuat karya tatah sungging mencerminkan aspek motorik halus yang terstimulasi sepanjang proses ini berlangsung. Kesimpulan dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa tatah sungging merupakan seni tradisional yang tidak hanya memiliki nilai pelestarian budaya, namun juga memiliki nilai edukasi sebagai kegiatan yang dapat mengembangkan aspek motorik halus anak.
Article
Full-text available
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui model pembelajaran cooking class dalam meningkatkan motorik halus anak usia dini, menguji efektifitas pembelajaran cooking class untuk meningkatkan motorik halus anak, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik halus anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang ditujukan untuk lembaga PAUD yang didirikan di daerah miskin di kabupaten magelang salah satu output program Iptek Bagi Wilayah (IbW) Kabupaten Magelang Tahun 2016-2018 yaitu POS PAUD Ar-Rayyan yang meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengamatan dan refleksi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan implementasi cooking class berbasis kearifan lokal mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Selain itu faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun yaitu diantaranya stimulus yang diberikan oleh orang tua dan pendidik, kemandirian anak dalam kegiatan pembelajaran, kesadaran orang tua akan pentingnya proses daripada hasil, kepercayaan orang tua terhadap kemampuan anak, dan kedekatan emosional antara pendidik dan peserta didik.
Article
Full-text available
Tujuan penelitian ini yaitu menentukan perbedaan hasil pencapaian gerak dan lagu neurokinestetik untuk menumbuhkan kreativitas seni anak usia dini menggunakan video gelatik dan video konvensional. Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah nonequevalen control group design. Simpulan penelitian ini adalah: 1) video gelatik terbukti menumbuhkan kreativitas seni anak usia dini, karena adanya perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian pada kelompok 1; 2) video konvensional terbukti menumbuhkan kreativitas seni anak usia dini, karena ada perbedaan rata-rata hasil pretes dan postes kelompok 2; 3) Hasil pencapaian gerak dan lagu neurokinestetik untuk menumbuhkan kreativitas anak usia dini menggunakan video gelatik lebih besar dari pada Hasil pencapaian gerak dan lagu neuroinestetik untuk menumbuhkan kreativitas anak usia dini menggunakan video konvensional. Saran dalam penelitian ini yaitu dilakukannya penelitian lanjutan tentang video gelatik dengan menggunakan tema yang lain.
Article
Full-text available
The purpose of this study was to improve the fine motor skills of 4-5-year-old children through origami games in Kampung Gang Buaya Salatiga. Attractive origami paper folding activities can motivate children to improve their fine motor skills. This type of research is Participatory Action Research (PAR) conducted through 2 cycles. The research subjects were SI 5 girls and 4 boys. Data collection techniques use interviews and documentation. The research object is children's fine motor skills through origami paper games. Data Analysis Techniques using Quantitative Descriptive. Branch stitching can be seen from the average fine motor skills of children with origami paper applications with the criteria of Developing According to Hope that is 76%. The results of this study indicate an increase in children's fine motor skills through playing origami paper in the village of Gang Buaya Salatiga, which is seen from the children's fine motor skills in the pre-action stage, which is an average of 33.3% to 65.38% in cycle I actions, then increased to 79.62% in the transition period II.
Analisis tingkat pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 0-5 tahun
  • S Marischa
S. Marischa, "Analisis tingkat pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 0-5 tahun," J Agromed Unila, vol. 2, no. 4, pp. 451-455, 2015.
Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik
  • S Arikunto
S. Arikunto, "Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik," 2019.