ArticlePDF Available

Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta

Authors:

Abstract

Anak yang dibekali konsep literasi keuangan sejak dini akan terbiasa menangani uang secara bijak dan tepat di kemudian hari. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji bagaimana pembelajaran literasi keuangan anak usia dini dikembangkan di lembaga taman kanak-kanak di kota Yogyakarta.. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang kemudian didukung dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian yaitu 113 guru Taman Kanak Kanak yang diambil denngan teknik purposive sampling. Instrumen angket yang digunakan telah dinyatakan valid secara isi berdasarkan hasil Aiken V dengan rentang 0,81–0,94 dan konstruk berdasarkan nilai KMO Barlert’s Test sebesar 0,678, serta koefisien reliabilitas menunjukkan angka 0,876 yang berarti instrument reliable Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi literasi finansial anak usia dini di Lembaga Taman Kanak-Kanak di Kota Yogyakarta dalam kategori cukup baik, sehingga masih perlu ditingkatkan. Kegiatan yang ada selama ini hanya berupa kegiatan menabung dan sedekah pada jumat berkah, belum ada kegiatan yang lebih spesifik terkait pengembangan literasi finansial anak usia dini.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 5585
Volume 7 Issue 5 (2023) Pages 5585-5596
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
ISSN: 2549-8959 (Online) 2356-1327 (Print)
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia
Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
Lisa Nurfatmawati1, Sukirno Sukirno², Arief Nurrahman3, Meinarsih
Meinarsih4
Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia(1)
Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia(2,3)
Pendidikan Anak Usia Dini, TK Negeri Pembina Yogyakarta, Indonesia(4)
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
Abstrak
Anak yang dibekali konsep literasi keuangan sejak dini akan terbiasa menangani uang secara
bijak dan tepat di kemudian hari. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji bagaimana
pembelajaran literasi keuangan anak usia dini dikembangkan di lembaga taman kanak-kanak
di kota Yogyakarta.. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang
kemudian didukung dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian yaitu 113 guru Taman
Kanak Kanak yang diambil denngan teknik purposive sampling. Instrumen angket yang
digunakan telah dinyatakan valid secara isi berdasarkan hasil Aiken V dengan rentang 0,81
0,94 dan konstruk berdasarkan nilai KMO Barlert’s Test sebesar 0,678, serta koefisien
reliabilitas menunjukkan angka 0,876 yang berarti instrument reliable Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi literasi finansial anak usia dini di Lembaga Taman Kanak-
Kanak di Kota Yogyakarta dalam kategori cukup baik, sehingga masih perlu ditingkatkan.
Kegiatan yang ada selama ini hanya berupa kegiatan menabung dan sedekah pada jumat
berkah, belum ada kegiatan yang lebih spesifik terkait pengembangan literasi finansial anak
usia dini.
Kata kunci: literasi finansial; anak usia dini; guru tk
Abstract
Children who are exposed to financial literacy concepts early on will get used to handling
money wisely and appropriately in the future. This study intends to examine how early
childhood financial literacy instruction is being developed at kindergarten institutions in the
city of Yogyakarta. This research uses a quantitative descriptive approach which is then
supported by a qualitative approach. The research sample was 113 Kindergarten teachers who
were taken by purposive sampling technique. The questionnaire instrument used was declared
content valid based on the results of Aiken V with a range of 0.800.95 and the construct based
on the KMO Barlert's Test value of 0.678, and the reliability coefficient showed the number
0.876 which means the instrument is reliable. The results showed that the implementation of
children's financial literacy early age at Kindergarten Institutions in the City of Yogyakarta in
the medium category, so it still needs to be improved. The activities so far have only been in
the form of saving and almsgiving activities on blessed Friday, there are no more specific
activities related to the development of early childhood literacy.
Keywords: financial literacy; early childhood; kindergarten teachers
Copyright (c) 2023 Lisa Nurfatmawati, et al.
Corresponding author : Lisa Nurfatmawati
Email Address : lisanurfatmawati.2019@student.uny.ac.id (Yogyakarta, Indonesia)
Received 3 August 2023, Accepted 13 October 2023, Published 15 October 2023
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
5586 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 2023
Pendahuluan
Kita harus bisa membekali anak-anak dengan pendidikan literasi finansial sedini
mungkin karena hal tersebut merupakan kebutuhan yang krusial saat ini. Anak akan tumbuh
dengan literasi keuangan yang dimilikinya, yang akan berdampak pada tingkat
kesejahteraannya di masa depan karena pendidikan literasi finansial sejak dini menjadi
landasan bagi anak. (Rapih, 2016). Namun pendidikan literasi finansial dewasa ini masih
banyak dianggap oleh guru dan orang tua belum terlalu penting bagi anak usia dini (Rudeloff,
2019). Pada kenyataannya, mendidik individu tentang literasi keuangan sangat penting untuk
membantu mereka menangani uang secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
(Ariyani, 2018). Pendidikan literasi keuangan sejak dini, khususnya bagi anak prasekolah atau
anak usia dini, harus diberikan. (Saputra & Susanti, 2021). Anak yang dibekali konsep literasi
keuangan sejak dini akan terbiasa menangani uang secara bijak dan tepat di kemudian hari.
Ketika kepribadian seseorang berkembang pada masa bayi awal, ketika mereka harus
diajari bagaimana mengambil sikap yang tepat terhadap uang, pengeluaran, tabungan, dan
masalah keuangan lainnya, maka pendidikan keuangan harus dimulai (Anggarani et al.,
2022). Tujuan dari pendidikan keuangan adalah untuk membekali anak-anak dengan
keterampilan yang mereka perlukan untuk mengelola uang mereka saat dewasa.
(Hermansson & Jonsson, 2021; Lusardi & Mitchell, 2007). Tujuan dari program literasi
keuangan adalah untuk membekali masyarakat dengan keterampilan dan informasi yang
diperlukan untuk mempengaruhi keputusan keuangan mereka dan memberi mereka kendali
yang lebih besar atas situasi mereka, bukan untuk mengubah mereka menjadi ahli keuangan.
(Anggarani et al., 2022; Damayanti et al., 2018).
Pendidikan literasi keuangan pada anak-anak berfokus pada mengajari mereka cara
menangani uang dengan bijak, bukan sekadar mengajari mereka tentang uang (Lusardi &
Mitchell, 2013). Kegiatan literasi keuangan yang dapat dilakukan oleh anak usia dini yaitu
anak akan dilatih untuk mempunyai kemampuan mengontrol pengeluaran keuangan,
mengenal kebutuhan dan keunginan, berhemat dengan cara menabung, dan kegiatan-
kegiatan dasar lainnya tentang literasi keuangan. Hal ini sesuai pendapat dari (Silinskas et al.,
2021) yang mana anak dapat dididik untuk dapat membedakan mana yang menjadi
kebutuhan dan mana yang menjadi keinginan dalam literasi keuangan di sekolah dan di
rumah. Kumari & Harikrishnan, (2021) dan Oktaviani et al., (2022) juga menjelaskan bahwa
Pendidikan finansial bagi anak-anak mencakup lebih dari sekadar mengajarkan mereka
tentang uang; hal ini juga mengajarkan mereka bagaimana menangani uang mereka dengan
bijak dan bagaimana membatasi pengeluaran mereka dengan membedakan antara kebutuhan
dan keinginan. Literasi ekonomi pada anak-anak sangat penting untuk kesejahteraan masa
depan anak tersebut serta kepentingan sistem keuangan internasional (Hermansson &
Jonsson, 2021). Meskipun hal ini tidak sepenuhnya lepas dari pengaruh orang tua dan teman
sekelas, anak-anak yang memiliki literasi keuangan yang kuat cenderung lebih sensitif dalam
menabung (Jariwala, 2022), dan diikuti oleh kesejahteraan finansial yang baik (Vijaykumar,
2022).
Karena prinsip-prinsip literasi keuangan dapat diajarkan sebelum anak-anak menjadi
remaja dan mulai memerlukan banyak hal, penekanan pada literasi keuangan pada tahun-
tahun awal kehidupan menawarkan peluang terbaik untuk memberikan dampak seiring
berjalannya waktu (Rahma et al., 2022; Riza et al., 2022). Karakteristik anak usia dini adalah
begitu akrab dengan teknologi dan belum memiliki perencanaan keuangan yang matang
(Yuneva & Suryana, 2022). Oleh karena itu, sejak usia dini, sekolah harus sering memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melek finansial, memastikan bahwa anak-anak secara
konsisten dibimbing untuk memahami pentingnya uang dan tumbuh menjadi individu yang
melek finansial (Lusardi et al., 2010; Mohammed Esmail Alekam et al., 2018).
Tentu saja, sekolah memainkan peran penting dalam membantu generasi muda
memperoleh literasi keuangan. Penting untuk menerapkan sejumlah inisiatif unik, seperti
inisiatif pendidikan keuangan berbasis sekolah yang membantu meningkatkan literasi dan
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, x(x), xxxx | 5587
sikap keuangan generasi muda (Chasanah et al., 2022; Haryanti et al., 2020). Tiga keterampilan
sosial-finansial yang penting, termasuk kemampuan berhemat, menabung, dan berbagi, perlu
ditanamkan dalam pembelajaran PAUD (Agarwalla et al., 2015). Tujuan dari program
pembelajaran berbasis proyek PAUD adalah memberikan siswa kesempatan belajar langsung
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari (Mohammed Esmail Alekam et al., 2018).
Namun, pada kenyataannya seperti materi literasi finansial yang termuat dalam
Kemendikbud (2017), belum memperjelas peruntukan topik atau tempatnya dalam
kurikulum. Sejumlah penelitian sebelumnya telah berkonsentrasi pada strategi pengajaran
literasi keuangan yang sesuai untuk anak-anak dengan menggunakan berbagai pendekatan,
namun tidak ada yang menawarkan pembenaran berbasis bukti untuk kemanjuran media
pengajaran yang digunakan dan bukti penelitian menunjukkan peningkatan literasi keuangan
melalui informasi yang dapat diandalkan. pengukuran literasi keuangan. dan dapat
diandalkan. Selain itu berdasarkan hasil survey OJK (2019) juga menjelaskan bahwa Indonesia
memiliki tingkat literasi finansial yang rendah sebesar 38,03%. Materi pendidikan untuk
mengembangkan literasi finansial juga masih jarang, terutama bagi anak usia dini. Ini sangat
disayangkan, karena fungsi pelaksana sebagai strategi mengenalkan literasi pada anak usia
dini, tumbuh pesat pada anak usia 3 ke atas 5 tahun (Alekam et al., 2018; Amari & Jarboui,
2015). Selain itu hasil penelitian dari (Langgi & Susilaningsih, 2022) menyebutkan bahwa tidak
semua lembaga pendidikan anak usia dini yang menerapkan pendidikan keuangan dalam
pembelajaran. Banyak anak sering kali meminta orang tuanya untuk membelikan barang-
barang yang tampaknya mereka inginkan, meskipun sebenarnya mereka tidak
membutuhkannya akan tetapi mereka hanya menginginkannya (de Bassa Scheresberg, 2013).
Menurut (Gerasimova et al., 2022) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa kebanyakan
anak yang tidak dididik dengan baik tentang pemahaman literasi financial cenderung selalu
menginginkan sesuatu benda yang dia lihat. Anak belum memikirkan apakah benda tersebut
akan dia butuhkan atau hanya berkeinginan sesaat saja (Fauziah & Sari, 2019). Anak juga
belum bisa berpikiran untuk menabung dan cenderung menghabiskan uang untuk membeli
benda yang diinginkan (Noor et al., 2023; Sari et al., 2022).
Kebutuhan untuk menunda kepuasan dan pengendalian dorongan hati telah menjadi
prioritas utama dalam pendidikan anak, karena keberhasilan dalam banyak tugas hidup,
termasuk keberhasilan finansial, bergantung pada kemampuan anak untuk mengendalikan
sendiri (Moffitt et al., 2011). Untuk mewujudkan cita-cita literasi keuangan yang beragam
dalam kehidupan anak baik di lembaga maupun di rumah, harus ada komitmen antara
sekolah dan orang tua (Mohammed Esmail Alekam et al., 2018; Riza et al., 2022). Selama ini
lembaga Taman Kanak-Kanak belum dapat mengimplementasikan pendidikan literasi
finansial dengan baik, sehingga perlu adanya studi yang menilai terkait implementasi yang
telah dilakukan. Lembaga selanjutnya dapat mengambil sejumlah tindakan, termasuk
mengintegrasikan pedoman OJK ke dalam kurikulum pendidikan keuangan,
mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai, dan menetapkan sistem evaluasi.
Selain itu, pengajaran literasi keuangan dapat diberikan melalui aktivitas bermain atau
pengalaman langsung; Dalam penelitian ini, peneliti melihat implementasi pembelajaran
literasi keuangan di taman kanak-kanak di kota Yogyakarta. Penelitian ini penting untuk
dilakukan agar kepedan penerapan pendidikan literasi finansial dapat dilakukan dengan baik
dan maksimal oleh para lembaga Taman Kanak-Kanak. Berdasarkan hasil dari penelitian,
lembaga juga dapat lebih inovatif lagi terkait dengan model-model yang dapat dilakukan
untuk memacu kemampuan literasi finansial anak.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data
kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari angket tertutup yang diisi oleh responden dengan
menggunakan skala Likert 1-5 (Nurrahman et al., 2022). Hasil dari angket responden
selanjutnya akan dihitung dan dipresentase nilainya berdasarkan butir dan komponennya
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
5588 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 2023
serta dideskripsikan menurut kriterianya. Selama hal ini terjadi, data kualitatif dikumpulkan
dari lembar observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data-data tersebut kemudian
dijabarkan secara lebih rinci guna menggambarkan, menjelaskan, menjelaskan, dan menjawab
secara rinci permasalahan yang perlu diteliti. (Veling & McGinn, 2021). Data-data tersebut
kemudian akan dikumpulkan dan direduksi data mana yang dipilih dan dapat digunakan
untuk mendukung penelitian ini. Selanjutnya data yang telah direduksi akan disajikan dan
diverifikasi untuk menarik sebuah kesimpulan yang mendukung data kuantitatif. Langkah
dalam teknik analisis data berpedoman pada Miles & Huberman, (1984) secara lebih jelas
disajikan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Teknik Analisis Data
Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Mei 2023. Subjek penelitian yaitu guru Taman
Kanak-Kanak di Kabupaten Bekasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Sampel penelitian yang digunakan yaitu 113 guru Taman Kanak Kanak.
Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data telah dilakukan uji validitas secara isi
oleh 5 (lima) ahli (expert judgement) dengan metode Dhelpi dan kemudian dianalisis
menggunakan nilai V Aiken (Aiken, 1985) sehingga menjamin bahwa instrumennya valid
secara isi. Instrumen angket kemudian di uji validitasnya secara konstruk dengan melihat nilai
KMO Barlert’s Test, jika nilai > 0,5 maka dapat dikatakan instrumen tersebut telah memenuhi
validitas konstruk (Feldt & Brennan, 1989; Wagiran, 2015). Reliabilitas instrumen
menggunakan koefisien Cronbach Alpha’s dimana jika nilai > 0,6 maka instrumen dapat
dikatakan reliabel (Retnawati, 2016).
Data kuantitatif yang telah terkumpul kemudian diolah dalam bentuk tabel, matrik,
grafik, atau bagan yang akan memperlihatkan keadaan implementasi dari literasi finansial di
Taman Kanak-Kanak. Sedangkan data kuantitatif yang telah terkumpul akan direduksi dan
dipilah data yang hanya berkaitan dengan implementasi literasi finansial di Taman Kanak-
Kanak yang kemudian digunakan untuk mendukung data kuantitatif dalam menyajikan hasil
dan membuat kesimpulan dari penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Instrumen angket dalam penelitian ini diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas isi
diuji dengan melibatkan lima ahli dan dianalisis menggunakan rumus Aiken. Berdasarkan
Aiken (1985) instrumen dengan lima rater dinyatakan valid karena berada pada rentang skor
0,81-0,94. Hasil analisis dengan menggunakan rumus Aiken pada disajikan pada Tabel 1.
Selanjutnya instrument dianalisis validitasnya secara kontruk dengan Explanatory
Factor Analysis (EFA) dari hasil SPSS 22 menghasilkan nilai KMO Barlett’s Test sebesar 0,678
(>0,5) sehingga dapat dinyatakan instrument penelitian memenuhi konstruk (Feldt &
Brennan, 1989; Wagiran, 2015). Nilai reliabilitas juga dilakukan dengan melihat nilai koefisien
Cronbach Alpha sebesar 0,876 (>0,5) yang berarti instrument dapat diandalkan (Retnawati,
2016).
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, x(x), xxxx | 5589
Berdasarkan hasil analisis data dari hasil angket 113 guru Taman Kanak-Kanak di Kota
Yogyakarta diketahui pada Tabel 2 bahwa terdapat lima komponen dalam implementasi
literasi finansial yang telah dilakukan.
Tabel. 1 Hasil Validitas Isi
Item
V-value
Criteria
Item
V-value
Criteria
1
0,94
Valid
11
0,88
Valid
2
0,94
Valid
12
0,88
Valid
3
0,88
Valid
13
0,81
Valid
4
0,88
Valid
14
0,81
Valid
5
0,94
Valid
15
0,81
Valid
6
0,88
Valid
16
0,94
Valid
7
0,88
Valid
17
0,88
Valid
8
0,81
Valid
18
0,88
Valid
9
0,81
Valid
19
0,94
Valid
10
0,81
Valid
20
0,88
Valid
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Implementasi Literasi finansial
No
Komponen
Kategori
1
Materi Literasi finansial dalam Kurikulum
Cukup Baik
2
Pengenalan Literasi finansial dalam Pembelajaran
Baik
3
Media dan Sumber Belajar dalam Pengenalan Literasi finansial
Cukup Baik
4
Kegiatan Menabung
Sangat Baik
5
Kegiatan Sedekah/ Jumat Berkah
Baik
6
Evaluasi Kegiatan Implementasi Literasi finansial
Cukup Baik
Total
Baik
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa secara umum hasil dari implementasi literasi
finansial yang telah dilakukan oleh lembaga Taman Kanak-Kanak dalam kategori Baik dengan
skor 78,75%. Selanjutnya hasil dari penelitian berdasarkan analisis data dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Histogram Hasil Implementasi Literasi finansial
73,27%
80,23%
71,56%
88,34%
84,88%
74,21%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Materi Literasi
Keuangan dalam
Kurikulum
Pengenalan
Literasi Keuangan
dalam
Pembelajaran
Media dan
Sumber Belajar
dalam
Pengenalan
Literasi Keuangan
Kegiatan
Menabung
Kegiatan
Sedekah/ Jumat
Berkah
Evaluasi Kegiatan
Implementasi
Literasi Keuangan
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
5590 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 2023
Berdasarkan data yang disajikan dalam Gambar 1, terlihat komponen tertinggi yaitu
pada komponen kegiatan menabung sebesar 88,34% dengan kategori sangat baik. Sedangkan
komponen terendah pada media dan sumber belajar dalam pengenalan literasi finansial
sebesar 71,56% dengan kategori cukup baik. Komponen materi literasi finansial dalam
kurikulum sebesar 73,27% dengan kategori cukup baik, komponen pengenalan literasi
finansial dalam pembelajaran sebesar 80,23% dengan kategori baik, komponen kegiatan
sedekah/ jumat berkah sebesar 84,88% dengan kategori baik, dan komponen evaluasi
kegiatan implementasi literasi finansial sebesar 74,12% dengan kategori cukup baik.
Kegiatan menabung menjadi komponen kegiatan yang paling tinggi dengan nilai 88,
34% dengan kategori baik karena setiap lembaga Taman Kanak-Kanak telah memperkenalkan
kegiatan menabung kepada anak didiknya. Berdasarkan hasil wawancara kegiatan menabung
dilakukan dengan membuat celengan menggunakan bahan bekas seperti kaleng, kardus, atau
botol yang kemudian dihias atau dicat. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh guru dengan
harapan anak bisa berlatih menabung dengan menyisihkan dari uang sakunya. Menurut
Mustofa (2022) kegiatan menabung menjadi cara atau komponen terbaik yang digunakan oleh
guru untuk mengimplementasikan literasi finansial. Kegiatan menabung akan mengajarkan
anak untuk belajar berhemat dan mementingkan kepentingan dimasa depan (Krisdayanthi,
2019). Menabung akan melatih sikap berhemat atau tidak boros dimasa saat ini (Hariyanto et
al., 2021). Tujuan dari latihan ini, yang telah ada sejak lama, adalah untuk membiasakan anak-
anak menabung uang untuk pengeluaran sekolah di masa depan seperti perayaan perpisahan
sekolah. (Agusmin & Rozali, 2020). Menabung merupakan pembelajaran yang mengajarkan
anak untuk menyisihkan uang dan memanfaatkannya untuk pengeluaran yang diperkirakan
maupun tidak terduga. Menabung dapat diajarkan melalui cara-cara yang kreatif dan
menghibur agar anak tertarik untuk menabung (Hariyono, 2020). Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi menunjukkan bahwa kegiatan menabung ini dilakukan oleh
sekolah tanpa minimal. Anak bisa menabung dengan menyisihkan dari uang sakunya atau
memang sengaja menabung, dengan jumlah mulai dari Rp.500,00 sampai dengan puluhan
ribu. Anak juga bisa menabung setiap hari, perminggu, atau hari-hari tertentu saja tergantung
dari kebijakan sekolah/ guru. Perilaku menabung merupakan suatu sikap yang positif
dimana akan memberikan makna sikap untuk menahan diri dan jujur kepada seseorang
(Amilia et al., 2018). Dengan diterapkannya perilaku menabung sejak usia dini, maka perilaku
ini akan terus terbawa hingga anak tersebut nanti dewasa (Al-Maghfiroh et al., 2021).
Media dan sumber belajar dalam implementasi literasi finansial menjadi komponen
yang paling rendah dengan skor 71,56% dengan kategori cukup baik karena lembaga Taman
Kanak-Kanak banyak yang belum menggunakan media dan sumber belajar untuk digunakan
dalam implementasi literasi finansial. Padahal implementasi literasi finansial dapat dilakukan
oleh lembaga dan dimaksimalkan dengan bantuan media atau sumber belajar ketika
pembelajaran (Prasetya et al., 2021; Soraya & Lutfiati, 2020). (Hardi, 2021) juga menjelaskan
bahwa media dapat memaksimalkan proses belajar mengajar guru di kelas. Dalam
implementasinya, media yang dapat digunakan untuk implementasi literasi finansial seperti
celengan, buku cerita, gambar, maupun video atau film tentang literasi finansial (Oktaviani et
al., 2022; Riza et al., 2022). Berdasarkan observasi dan wawancara, instruktur berpendapat
bahwa penggunaan media untuk memperkenalkan literasi keuangan sangatlah penting. Hal
ini serupa dengan apa yang dilakukan guru ketika mengajar yaitu mengenalkan uang,
macam-macam bentuk uang, dan tujuan penggunaan uang sebagai alat tukar.. Guru juga
melakukan permainan seperti Money Kid dan bermain jual beli. Namun memang
penggunaan media ini belum dilakukan dengan maksimal oleh guru (Rahmalia & Suriadi,
2022).
Literasi finansial hendaknya memang harus dipelajari dan dipahami oleh guru dan
lembaga Taman Kanak-Kanak. Materi mengenai literasi finansial hendaknya dicantumkan
dalam kurikulum sekolah agar dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya di
sekolah. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa materi literasi finansial telah dicantumkan
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, x(x), xxxx | 5591
dalam kurikulum sebesar 73,27% dengan kategori cukup baik. Artinya lembaga Taman
Kanak-Kanak telah berusaha dengan cukup baik dalam upaya membekali anak-anaknya
untuk memahami literasi finansial melalui kurikulum sekolah. Kurikulum merupakan hal
pokok dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga penyusunannya sangat diperlukan kehati-
hatian (Abdullah et al., 2023; Sulaiman, 2022). Selama ini kurikulum juga menjadi pedoman
dalam pelaksanaan dan penilaian di sekolah (Purwadhi, 2019). Sehingga sangat tepat jika
materi mengenai literasi finansial dicantumkan dalam kurikulum sekolah. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara menjelaskan bahwa dalam kurikulum 2013 lembaga telah
memasukkan beberapa unsur literasi finansial dalam kurikulum, walaupun belum semuanya
sesuai dengan rekomendasi dari OJK. Sehingga memang masih perlu untuk dimasukkan
rekomendasi dari OJK terkait literasi finansial dalam kurikulum sekolah.
Materi literasi finansial yang telah ada kemudian dapat digunakan untuk pengenalan
literasi finansial dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini pengenalan literasi finansial dalam
pembelajaran telah dilakukan oleh lembaga dengan baik dengan persentase sebesar 80,23%.
Pengenalan literasi finansial ini dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Anak akan
dikenalkan terkait literasi finansial. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Rahma et al., 2022)
bahwa pengenalan literasi finansial dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Anak akan diajarkan oleh guru mengenai literasi finansial yang dapat dilakukan di sekolah
dan di rumah (Riza et al., 2022). Pengenalan ini juga dapat memanfaatkan media dan sumber
belajar yang mendukung dalam pengenalan literasi finansial. Diharapkan dengan pengenalan
literasi finansial ini anak bisa memiliki kemampuan finansial sejak dini, sehingga nantinya
anak bisa lebih siap ketika dia sudah dewasa dalam mengelola keuangannya sendiri (Nugroho
& Panuntun, 2022).
Kegiatan pemaknaan dari literasi finansial yaitu salah satunya melalui kegiatan
sedekah atau Jumat berkah yang memiliki persentase sebesar 84,88% dengan kriteria baik.
Kegiatan amal yang banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga Taman Kanak-Kanak yaitu
sedekah. Hal ini sesuai dengan pendapat Lusiana & Pradana (2022) yang menyatakan bahwa
kegiatan amal juga diajarkan kepada anak oleh lembaga TK seperti kegiatan sedekah/ Jumat
Berkah. Kegiatan Jumat Berkah merupakan kegiatan sedekah yang dilakukan pada hari Jumat
oleh anak-anak (Langgi & Susilaningsih, 2022). Anak akan dibimbing untuk bersedekah dan
berbagi secara sukarela dengan memasukkan ke dalam celengan sedekah yang telah
disediakan (Chasanah et al., 2022). Selanjutnya hasil dari kegiatan ini akan disumbangkan
kepada orang yang lebih membutuhkan. Kegiatan ini sangat baik karena dapat
menumbuhkan jiwa sosial dan rasa kepedulian anak terhadap lingkungan sekitar (Purwadhi,
2019). Anak juga akan belajar beryukur atas nikmat Tuhan yang telah mereka dapatkan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru akan mengingatkan dan mengkoordinir
kegiatan tersebut. Bagi guru kesadaran anak ini penting agar kedepan anak tidak akan hanya
memikirkan dirinya sendiri saja, namun juga akan memikirkan nasib orang lain.
Kegiatan terakhir yang hendaknya selalu dilakukan yaitu evaluasi kegiatan
implementasi literasi finansial (Kusumastuti, 2021). Dalam penelitian ini komponen evaluasi
kegiatan implementasi literasi finansial sebesar 74,21% dengan kategori cukup baik. Kegiatan
evaluasi dilakukan untuk melihat seberapa efektif implementasi literasi finansial yang telah
dilakukan oleh lembaga selama ini (Izzah, 2021). Dengan kegiatan evaluasi kita juga akan
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan-kegiatan yang telah kita lakukan,
sehingga dapat memberikan rekomendasi kegiatan kedepan yang lebih baik (Herdhiana et al.,
2021). Widayati (2018) juga menjelaskan bahwa dengan adanya kegiatan evaluasi dapat
menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga dalam mengambil keputusan
kedepan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kegiatan evaluasi ini masih belum
maksimal dalam pelaksanaannya. Evaluasi hanya dilakukan secara umum pada
pembelajarannya saja, belum fokus pada implementasi literasi finansialnya. Sehingga
kedepan lembaga masih perlu meningkatkan dan membuat program evaluasi untuk
implementasi literasi finansial. Evaluasi dapat dilakukan dengan membandingkan
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
5592 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 2023
perencanaan dengan pelaksanaan dari implementasi literasi finansial di lembaga (Langgi &
Susilaningsih, 2022).
Hasil dari penelitian ini sangat berguna untuk menilai dan melihat ketercapaian
implementasi dari literasi finansial di lembaga Taman Kanak-Kanak. Oleh karena itu,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para pemangku kepentingan
tentang bagaimana terus memajukan dan meningkatkan literasi keuangan pada anak usia
dini. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu masih menggunakan sampel daerah Yogyakarta
sehingga penelitian yang akan datang diharapkan dapat menggunakan sampel dari berbagai
daerah atau skala yang lebih luas.
Simpulan
Implementasi dari literasi finansial di lembaga Taman Kanak-Kanak berada dalam
kategori baik. Ketercapaian implementasi literasi finansial ini membuktikan bahwa lembaga
Taman Kanak-Kanak telah berusaha dengan cukup baik dalam mengajarkan dan memberikan
kemampuan literasi keuangan bagi anak-anak. Materi literasi finansial telah ada pada
kurikulum sekolah sehingga guru dapat melakukan pengenalan terkait materi atau kegiatan
literasi keuangan dalam pembelajaran. Guru menggunakan media dan sumber belajar dalam
pengenalan literasi finansial melalui celengan, buku cerita, gambar, maupun video walaupun
penggunaannya belum maksimal. Implementasi literasi finansial yang telah dilakukan oleh
lembaga yaitu dengan mengajarkan anak untuk menabung dalam celengan dan kegiatan
sedekah Jumat berkah. Kegiatan terakhir yang harus dilakukan oleh lembaga yaitu evaluasi
terkait dengan implementasi literasi finansial. Tujuannya melalui kegiatan ini dapat menilai
keterlaksanaan dan ketercapaian dari implementasi literasi finansial di lembaga Taman
Kanak-Kanak. Melalui kegiatan-kegitan tersebut, diharapkan ke depan implementasi
keuangan di lembaga Taman Kanak-Kanak dapat lebih baik, sehingga akan berdampak pada
kemampuan dan pola literasi finansial anak pada kehidupan sehari-hari.
Ucapan Terima Kasih
Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, guru, siswa
Taman Kanak-Kanak di Kabupaten Bekasi pihak-pihak lain yang telah berkenan memberikan
bantuan baik secara materiil maupun nonmateriil sehingga penelitian ini bisa selesai. Kepada
reviewer dan editor jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memberikan
kesempatan kepada peneliti untuk berdiskusi melalui tulisan artikel ini.
Daftar Pustaka
Abdullah, A. A., Ahid, N., Fawzi, T., & Muhtadin, M. A. (2023). Peran Guru dalam
Pengembangan Kurikulum Pembelajaran. TSAQOFAH, 3(1).
https://doi.org/10.58578/tsaqofah.v3i1.732
Agarwalla, S. K., Barua, S. K., Jacob, J., & Varma, J. R. (2015). Financial Literacy among
Working Young in Urban India. World Development, 67.
https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2014.10.004
Agusmin, M., & Rozali, R. D. Y. (2020). Studi Literasi Keuangan Dalam Meningkatkan Perilaku
Menabung Remaja. Seminar Internasional Riksa Bahasa XIII, 1(1).
http://repository.ummy.ac.id/id/eprint/386/2/Manajemen%202022%20GERI%20TR
IAN%20ZETTA_removed.pdf
Aiken. (1985). Three Coefficients for Analyzing the Reliability and Validity of Ratings.
Educational and Psychological Measurement, 45(1), 131142.
https://doi.org/https://doi.org/10.1177/001316448545101
Alekam, J. M. E., Salleh, M. S. B. Md., & Mokhtar. Sany Sanuri bin Mohd. (2018). The Effect of
Family, Peer, Behavior, Saving and Spending Behavior on Financial Literacy among
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, x(x), xxxx | 5593
Young Generations. International Journal of Organizational Leadership, 7.
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3337614
Al-Maghfiroh, Q. A., Rohaeti, N., Novianti, S. S., Oktaviani, V., & Oktaviana, V. (2021).
Penerapan Strategi Financial Parenting (Gemar Menabung) Pada Usia Dini Untuk
Merencanakan Masa Depan. DEDIKASI PKM, 2(3).
https://doi.org/10.32493/dedikasipkm.v2i3.10733
Amari, M., & Jarboui, A. (2015). Financial Literacy and Economics Education Among Young
Adults: An Observation From Tunisia. Journal of Business and Finance Librarianship, 20(3).
https://doi.org/10.1080/08963568.2015.978834
Amilia, S., Bulan, T. P. L., & Rizal, M. (2018). Pengaruh Melek Finansial, Sosialisasi Orang Tua,
dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Menabung Mahasiswa Bidik Misi Fakultas
Ekonomi Universitas Samudra. Jurnal Samudra Ekonomika, 2(2).
https://doi.org/https://doi.org/10.1234/jse.v2i2.877
Anggarani, F. K., Setyowati, R., Satwika, P. A., & Andayani, T. R. (2022). Pengaruh Pendidikan
Literasi Keuangan dengan Pendekatan Bermain Peran pada Anak Usia Dini. Jurnal
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5).
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.1920
Ariyani, D. (2018). Pendidikan Literasi Keuangan pada Anak Usia Dini di TK Khalifah
Purwokerto. Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender Dan Anak, 13(2).
https://doi.org/10.24090/yinyang.v13i2.2100
Chasanah, A. N., Puspitasari, D., Wardhani, M. F., Herawati, R., & Budiantoro, R. A. (2022).
Gerakan Pengenalan Literasi Keuangan Pada Anak Usia Dini (PAUD) di RA Terpadu
Al-Qolam Semarang. Surya Abdimas, 6(3). https://doi.org/10.37729/abdimas.v6i3.1862
Damayanti, S. M., Isrochmani, M., & Pradana, H. A. (2018). The Importance of Financial
Literacy in a Global Economic Era. The Business and Management Review, 9(3).
https://cberuk.com/cdn/conference_proceedings/2019-07-14-11-03-17-AM.pdf
de Bassa Scheresberg, C. (2013). Financial Literacy and Financial Behavior among Young
Adults: Evidence and Implications. Numeracy, 6(2). https://doi.org/10.5038/1936-
4660.6.2.5
Fauziah, P., & Sari, R. C. (2019). The development of a financial literacy questionnaire for early
childhood. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 7(7).
https://www.ijicc.net/images/vol7iss7/7722_Fauziah_2019_E_R.pdf
Feldt, L. S., & Brennan, R. L. (1989). Reliability. In R. L. Linn (Ed.). Educational Measurement,
105146. https://psycnet.apa.org/record/1989-97348-003
Gerasimova, E. N., Krasova, T. D., Chuikova, Z. V., & Sushkova, I. V. (2022). Relationship
between financial literacy of preschool children and their parents. Perspektivy Nauki i
Obrazovania, 59(5). https://doi.org/10.32744/pse.2022.5.19
Hardi, V. A. (2021). Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Teknik Rekam Layar
bagi Guru. Jurnal Abdidas, 2(4). https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i4.362
Hariyanto, B., Ernawati, E., Sukaris, S., & Rahim, A. R. (2021). Sosialisasi Gerakan Rajin
Menabung ditengah Pandemi dan Sosialisasi Pecegahan Penyebaran COVID-19 Melalui
Media Sosial. DedikasiMU: Journal of Community Service, 3(4).
https://doi.org/10.30587/dedikasimu.v3i4.3244
Hariyono, A. (2020). Literasi Keuangan Menabung Sejak Dini dan Pendampingan Pengelolaan
Keuangan Berbasis Pembukuan Sederhana Pada Bank Sampah Desa Brangkal,
Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. DedikasiMU(Journal of Community
Service), 2(1). https://doi.org/10.30587/dedikasimu.v2i1.1210
Haryanti, P., Hidayati, A., Rodliyah, I., Nisful Laili, C., & Saraswati, S. (2020). Sosialisasi
Literasi Keuangan Syariah Pada Anak Usia Dini. JIPEMAS: Jurnal Inovasi Hasil
Pengabdian Masyarakat, 3(2). https://doi.org/10.33474/jipemas.v3i2.6584
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
5594 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 2023
Herdhiana, R., Zahara, R., & Annisa, N. (2021). Pendampingan Literasi Finansial untuk Peserta
Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Pengabdian Tri Bhakti, 3(2).
https://doi.org/10.36555/tribhakti.v3i2.1820
Hermansson, C., & Jonsson, S. (2021). The impact of financial literacy and financial interest on
risk tolerance. Journal of Behavioral and Experimental Finance, 29.
https://doi.org/10.1016/j.jbef.2020.100450
Izzah, N. (2021). Edukasi untuk Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah di Desa Huta Raja,
Kabupaten Mandailing Natal. Community Empowerment, 6(3).
https://doi.org/10.31603/ce.4453
Jariwala, H. V. (2022). Correction to: The Association of Financial Socialization with Financial
Self-Efficacy and Autonomy: A Study of Young Students in India. Journal of Family and
Economic Issues, 43(2). https://doi.org/10.1007/s10834-022-09836-1
Krisdayanthi, A. (2019). Penerapan Financial Parenting (Gemar Menabung) Pada Anak Usia
Dini. Pratama Widya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1).
https://doi.org/10.25078/pw.v4i1.1063
Kumari, S., & Harikrishnan, A. (2021). Importance of Financial literacy For Sustainable Future
Environment: A Research Among People In Rural Areas With Special Reference To
Mandi District,Himachal Pradesh. International Journal of Engineering, Science and
Information Technology, 1(1). https://doi.org/10.52088/ijesty.v1i1.36
Kusumastuti, D. K. (2021). Peningkatan Literasi Keuangan melalui Pelatihan Evaluasi dan
Perencanaan Keuangan Sehat Berbasis syariah pada Pengusaha Muslim Skala Mikro
Kecil di Purwokerto. Solidaritas: Jurnal Pengabdian, 1(1).
https://doi.org/10.24090/sjp.v1i1.5136
Langgi, N. R., & Susilaningsih, S. (2022). Analisis Implementasi Pendidikan Keuangan pada
Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 6(3). https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1625
Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2007). Financial Literacy and Retirement Prepared-ness:
Evidence and Implications for Financial Education: The Problems are Serious, and
Remedies are Not Simple. Business Economics, 42, January.
https://link.springer.com/article/10.2145/20070104
Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2013). The economic importance of financial literacy. Journal of
Economic Literature, 52(1). https://www.aeaweb.org/articles?id=10.1257/jel.52.1.5
Lusardi, A., Mitchell, O. S., & Curto, V. (2010). Financial literacy among the young. Journal of
Consumer Affairs, 44(2). https://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2010.01173.x
Lusiana, F., & Pradana, A. F. (2022). Symash (Eassy Smart Sharia): Inovasi Aplikasi Fintech
Syariah Cermat dan Mudah Sebagai Media Peningkatan Ihsanul Amal Melalui Kegiatan
Keuangan Digital. Prosiding National Seminar on Accounting Finance, and Economics
(Nsafe), 2(2).
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1984). Drawing Valid Meaning from Qualitative Data: Toward
a Shared Craft. http://er.aera.net
Moffitt, T. E., Arseneault, L., Belsky, D., Dickson, N., Hancox, R. J., Harrington, H. L., Houts,
R., Poulton, R., Roberts, B. W., Ross, S., Sears, M. R., Thomson, W. M., & Caspi, A. (2011).
A gradient of childhood self-control predicts health, wealth, and public safety.
Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 108(7).
https://doi.org/10.1073/pnas.1010076108
Mohammed Esmail Alekam, J., Salniza Bt Md. Salleh, M., & Sanuri bin Mohd. Mokhtar, S.
(2018). The Effect of Family, Peer, Behavior, Saving and Spending Behavior on Financial
Literacy among Young Generations. International Journal of Organizational Leadership,
7(3). https://doi.org/10.33844/ijol.2018.60258
Mustofa, M. (2022). Literasi Keuangan Syariah dan Perilaku Menabung Mahasiswa. Jurnal
Ekonomi Dan Pendidikan, 18(2). https://doi.org/10.21831/jep.v18i2.49299
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, x(x), xxxx | 5595
Noor, M., Nurhayati, Y., & Maulidha. (2023). Implementasi Pendidikan Literasi Finansial
Anak Usia Dini: Studi Kasus di PAUD Banjarmasin. Indonesian Journal of Early Childhood:
Jurnal Dunia Anak Usia Dini, 5(1). https://doi.org/10.35473/ijec.v5i1.2095
Nugroho, N. S., & Panuntun, B. (2022). Pengaruh Financial Knowledge , Financial Skills , dan
Income Terhadap Financial Management Behavior Generasi Z. Selekta Manajemen: Jurnal
Mahasiswa Bisnis & Manajemen, 01(01).
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/43316
Nurrahman, A., Sukirno, S., Pratiwi, D. S., Iskandar, J., Rahim, A., & Rahmaini, I. S. (2022).
Developing Student Social Attitude Self-Assessment Instruments: A Study in
Vocational High School. Research and Evaluation in Education, 8(1).
https://doi.org/10.21831/reid.v8i1.45100
Oktaviani, R. F., Meidiyustiani, R., Qodariah, Q., & Iswati, H. (2022). Edukasi Menumbuhkan
Literasi Finansial Pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19. ABDI MOESTOPO:
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(2).
https://doi.org/10.32509/abdimoestopo.v5i2.1654
Prasetya, A., Rahardjo, K., Mawardi, M. K., Rustam Hidayat, R., & Prakasa, Y. (2021). The
mediation role of financial literation in ensuring MSMEs sustainability: An
organizational characteristics perspective. JEMA: Jurnal Ilmiah Bidang Akuntansi Dan
Manajemen, 18(1). https://doi.org/10.31106/jema.v18i1.10356
Purwadhi, P. (2019). Pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran Abad XXI. MIMBAR
PENDIDIKAN, 4(2). https://doi.org/10.17509/mimbardik.v4i2.22201
Rahma, F., Yunarsi, Fatmala, W., Sari, M., Husriah, & Ode, J. M. (2022). Literasi Pengelolaan
Keuangan Cerdas pada Anak Usia Dini. Buletin Poltanesa, 23(1).
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1263
Rahmalia, Z., & Suriadi, A. (2022). Sosialisasi Gerakan Semangat Menabung Sejak Dini Serta
Mengedukasi Perbedaan Antara Kebutuhan Dan Keinginan. Jurnal Pengabdian Pada
Masyarakat, 2(1). https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3260521
Rapih, S. (2016). Pendidikan Literasi Keuangan pada Anak: Mengapa dan Bagaimana?
Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(2).
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i2.p14-28
Retnawati, H. (2016). Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian (Panduan Peneliti, Mahasiswa dan
Psikometri). www.nuhamedika.gu.ma
Riza, I. F. D., Azizah, H., Sofiana, Y., Ummami, U., & Andila, A. (2022). Pentingnya Edukasi
Literasi Keuangan Pada Anak Usia Dini Melalui Gerakan Gemar Menabung. In
Prosiding Seminar Nasional Hi-Tech (Humanity, Health, Technology), 1(1), 1.
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/hitech/article/view/4428
Rudeloff, M. (2019). The influence of informal learning opportunities on adolescents’ financial
literacy. Empirical Research in Vocational Education and Training, 11(1).
https://doi.org/10.1186/s40461-019-0086-y
Saputra, J., & Susanti, D. (2021). A Study of Several Financial Literacy Teaching Methods for
Children. International Journal of Ethno-Sciences and Education Research, 1(2).
https://doi.org/10.46336/ijeer.v1i2.120
Sari, R. C., Aisyah, M. N., Ilyana, S., & Hermawan, H. D. (2022). Developing a Financial
Literacy Storybook for Early Childhood in an Augmented Reality Context. Contemporary
Educational Technology, 14(2). https://doi.org/10.30935/cedtech/11734
Silinskas, G., Ahonen, A. K., & Wilska, T. A. (2021). Financial literacy among Finnish
adolescents in PISA 2018: the role of financial learning and dispositional factors. Large-
Scale Assessments in Education, 9(1). https://doi.org/10.1186/s40536-021-00118-0
Soraya, E., & Lutfiati, A. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi
Keuangan. Kinerja, 2(02). https://doi.org/10.34005/kinerja.v3i01.966
Sulaiman, W. (2022). Pengembangan Kurikulum: (Sebagai Peran Guru Profesional).
EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3). https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i3.2645
Implementasi Pendidikan Literasi Finansial Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lembaga TK Kota Yogyakarta
DOI: 10.31004/obsesi.v7i5.5199
5596 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 2023
Veling, L., & McGinn, C. (2021). Qualitative Research in HRI: A Review and Taxonomy.
International Journal of Social Robotics, 13(7), 16891709. https://doi.org/10.1007/s12369-
020-00723-z
Vijaykumar, J. H. (2022). The Association of Financial Socialization with Financial Self-Efficacy
and Autonomy: A Study of Young Students in India. Journal of Family and Economic
Issues, 43(2). https://doi.org/10.1007/s10834-021-09797-x
Wagiran. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi. Deepublish.
Widayati, T. (2018). Literasi Finansial Warga Multikeaksaraan Melalui Pembelajaran
Manajemen Keuangan Personal. Jurnal AKRAB, 9(2).
https://doi.org/10.51495/jurnalakrab.v9i2.182
Yuneva, H. A., & Suryana, D. (2022). Efektivitas Penggunaan Media Diorama dalam
Pembelajaran Literasi Keuangan Anak Usia Dini. Journal of Education Research, 3(3).
https://doi.org/10.37985/jer.v3i3.89
... Kemudian produk tersebut dijual di ruang jual beli dan hasil dari penjualan di tabung pada ruang menabung. Penelitian lainnya oleh (Nurfatmawati et al., 2023) mendapatkan hasil implementasi literasi finansial anak usia dini di lembaga taman kanak-kanak Kota Yogyakarta sudah tercapai dengan cukup baik dengan kegiatan menabung dan sedekah jumat berkah. ...
Article
Full-text available
Early financial literacy education is crucial for preparing children to face future financial challenges. This study aims to measure the impact of the Market Day program on the financial literacy of 5-6-year-old children at RA Sunan Muria Poncokusumo, Malang. The research uses a quantitative experimental approach with a one group pretest-posttest design. The results indicate a significant improvement in children's financial literacy after participating in the Market Day program, with a paired sample test significance value of 0.000 < 0.05. The Market Day program has proven effective in enhancing children's understanding of financial concepts, money management, and financial transactions. The study concludes that the Market Day program can be a valuable alternative for developing early childhood financial literacy.
... Kurangnya pemahaman terhadap literasi keuangan menjadi hal yang berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan [1]. Untuk meminimalisir ketidakpahaman akan hal keuangan dapat menanamkan pengenalan literasi keuangan sejak usia dini [2]. Menurut Chen dan Volpe literasi keuangan merupakan suatu bentuk ilmu pengetahuan yang mengaitkan kemampuan individu dalam pengelolaan keuangan serta memberikan pemahaman mengenai dasar-dasar keuangan [3]. ...
Article
Full-text available
Pengenalan literasi keuangan perlu dikenalkan sejak dini dalam membantu karakter anak yang sadar dan paham akan mengelola keuangan secara bijak di masa yang akan datang. Penggunaan video animasi dapat digunakan dalam membantu mengenalkan literasi keuangan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan video animasi dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan dasar literasi keuangan anak. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah dengan one group. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji Paired Samples T-Test. Populasi dalam penelitian ini ialah anak dengan usia 5-6 tahun yang berjumlah 11 siswa terdiri dari 4 laki-laki dan 7 perempuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penggunaan video animasi dalam pembelajaran literasi keuangan pada anak usia efektif digunakan. Hasil Uji Paired Paired Samples Test menunjukan bahwa nilai Sig.(2-tailed) 0.000 < 0,05 serta Thitung 18.121 > Ttabel 2.080 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan video animasi, pembelajaran literasi keuangan menjadi lebih sederhana dipahami anak serta menarik semangat belajar dan motivasi anak dalam mengelola keuangan atau menabung sejak dini.
Book
Buku “Kreativitas dan Inovasi” ini adalah karya komprehensif yang mengulas berbagai model dan metode pembelajaran inovatif untuk anak usia dini, menawarkan panduan terperinci mengenai strategi-strategi yang efektif dalam lingkungan pendidikan. Buku ini mengeksplorasi Model Pembelajaran Sentra dan pembelajaran melalui sudut, serta pendekatan Reggio Emilia dan Montessori, dengan penjelasan mendalam tentang penerapan masing-masing metode dalam ruang kelas. Model Pembelajaran Sentra mengorganisir ruang kelas menjadi pusat-pusat tematik yang memfasilitasi eksplorasi anak-anak, sedangkan pembelajaran melalui sudut fokus pada tema-tema tertentu untuk merangsang kreativitas. Pendekatan Reggio Emilia menekankan peran lingkungan sebagai guru dan dokumentasi proses belajar anak, sementara Montessori menggunakan materi terstruktur untuk mendukung keterampilan motorik halus dan kognitif. Selain itu, buku ini menggali model pembelajaran kooperatif yang mendorong kolaborasi antara anak-anak dan Experiential Learning yang menekankan pada pembelajaran melalui pengalaman langsung, memfasilitasi interaksi sosial positif dan keterampilan problem-solving. Di antara inovasi penting yang dibahas adalah Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) yang menggunakan makanan Jepang, khususnya “Anmitsu”, sebagai media pembelajaran yang disebut Model Pembelajaran AnmitsuKane. Pendekatan ini menawarkan cara unik dan menyenangkan untuk mengajarkan berbagai konsep kepada anak-anak, mengintegrasikan aspek sensorik, motorik, dan kognitif melalui makanan sebagai alat pembelajaran. Dengan memanfaatkan makanan untuk mengajarkan matematika, sains, dan bahasa, Anmitsu tidak hanya menarik perhatian anak-anak tetapi juga memfasilitasi pemahaman konsep dasar secara lebih kontekstual dan aplikatif. Bagian akhir buku menyatukan berbagai model dan metode yang dibahas, menawarkan panduan praktis untuk implementasi yang efektif dalam lingkungan pendidikan anak usia dini. Dengan studi kasus dan tips evaluasi, buku ini membantu pendidik dan orang tua menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan holistik anak-anak, memfasilitasi pengalaman belajar yang menyenangkan dan produktif.
Article
Full-text available
Introduction to financial literacy knowledge from an early age will make children accustomed to managing finances properly in the future. This study aims to analyze the learning process activities in developing early childhood financial literacy education in Early Childhood integrated Islamic Baitul Makmur Banjarmasin. This study uses a qualitative approach with a case study method. The results showed that the implementation of early childhood financial literacy in early childhood integrated Islamic Baitul Makmur Banjarmasin still needs to be improved; existing activities so far only in the form of saving and Friday blessing activities; there are no more specific activities related to the development of early childhood financial literacy. Saving activities are carried out as a daily routine. At the same time, the Friday blessing is a sharing activity or alms, which will be the result of the money alms will be donated when Ramadan arrives. Researchers provide advice in improving financial literacy, from the use of media such as money kid, media to get to know money, its types, and amounts, as well as other activities in the form of playing buying and selling and field practices.
Article
Full-text available
The curriculum as an instructional design occupies a very strategic place in all aspects of educational activities. Given the importance of curriculum development in education, the preparation must refer to a solid foundation. The basis for program formation is not only needed for program designers (macro) or programmers, who are often called ideal programs, but also must be understood and used as a basis for implementing (micro) study programs, especially pedagogical advisers, teachers and other stakeholders related to management tasks. education, as a guiding tool for the implementation of educational programs at every type and level of education. With this important position, program development cannot be carried out haphazardly, but must be based on different considerations, or on the basis of taking it as the basis for implementing the educational process, in order to facilitate its implementation more efficiently and effectively. effective programme. effective educational and learning goals. As a professional teacher, a teacher must not only have professional competence but also professional knowledge and skills. Teachers must master or understand curriculum and textbooks as tools to promote teaching and learning. Many people think that being an educator is easy, but being a teacher requires understanding and developing curriculum.
Article
Full-text available
Pendidikan keuangan penting untuk ditanamkan sejak usia dini. Penelitian ini akan menganalisis implementasi pendidikan keuangan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan implikasinya terhadap pendidikan keuangan anak usia dini di Indonesia. Informan dalam penelitian ini adalah tiga orang guru PAUD yang berasal dari tiga lembaga PAUD yang berbeda di Kabupaten Ngawi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan analisis dokumen. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua PAUD menerapkan pendidikan keuangan dalam pembelajarannya. Sementara PAUD yang telah menerapkan pendidikan keuangan pelaksanaannya masih belum optimal. Ketidak optimalan tersebut diantaranya adanya perbedaan materi pendidikan keuangan yang diajarkan guru dengan anjuran OJK, kurangnya sumber belajar yang memadai, dan tidak adanya sistem evaluasi formal. Implikasinya adalah pendidikan keuangan harus menjadi bagian dari kurikulum dan memiliki kerangka kerja yang jelas. Pelaksanaan pendidikan keuangan juga harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak
Article
Full-text available
Tujuan penelitian ini ialah guna menguji keefektifan media diorama dalam pembelajaran literasi keuangan pada anak usia dini. Penelitian dilakukan di sebuah taman kanak-kanak di TK Al Azhar 32 Padang ada dua kelas, kelas eksperimen B1 dengan 19 anak dan kelas kontrol kelas B2 19 orang. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan alat penelitian dengan indikator sebanyak 10 poin. Analisis data dengan uji normalitas, uji homogenitas serta uji hipotesis. Berdasar pada analisis data, rata-rata nilai pre-test dan post-test untuk kelompok eksperimen masing-masing ialah 23,05 dan 30,47. Sebaliknya, dalam kelompok kontrol, nilai rata-rata pretest serta posttest masing-masing adalah 20,89 dan 26,26. Agar mengetahui keefektifan penggunaan media diorama dalam pembelajaran literasi keuangan maka dilakukan uji effect size dengan nilai d sebesar 1,9 yang termasuk kategori kuat. Hal ini menunjukkan jika penggunaan media diorama efektif dalam mengenalkan literasi keuangan kepada anak usia dini di TK Al-Azhar 32 Padang
Article
Full-text available
Di Indonesia pendidikan literasi keuangan khususnya pada anak usia dini masih jarang dilakukan baik pada lingkungan keluarga maupun sekolah. Pengenalan dan pendidikan tentang literasi keuangan belum banyak diberikan secara tepat dan terencana karena dianggap sebagai sesuai yang belum penting bahkan belum dibutuhkan. Hal ini juga yang menyebabkan mengapa pengetahuan, keterampilan dan sikap tentang kesehatan finansial keluarga belum mendapat porsi yang cukup di masyarakat.Edukasi literasi keuangan pada anak bukan hanya pengenalan uang dan nominal saja, namun pemahaman sebuah konsep mengelola keuangan secara tepat dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan khususnya dalam masa pandemi COVID-19. Bagi anak-anak yang orang tuanya terdampak secara finansial ekonomi, kegiatan ini dapat mengajarkan anak-anak agar dapat mengelola uang yang mereka miliki dengan bijak. Dalam pelaksanaan kegiatan, tim PKM melakukan beberapa tahap yaitu Persiapan, Pelaksanaan, dan Evaluasi. Tahap persiapan meliputi perencanaan, survey dan analisa kebutuhan, penetapan masalah dan solusi yang diberikan. Tahap pelaksanaan meliputi edukasi, permainan, dan wawancara. Tahap evaluasi adalah mengolah dan menganalisis hasil wawancara. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi literasi finansial berjalan dengan baik, dilihat dari tingginya antusias peserta selama kegiatan dan penambahan wawasan mengenai mengelola keuangan sejak dini.
Article
Full-text available
Pendidikan literasi keuangan sejak dini sudah seharusnya dilakukan baik secara teori atau praktek. Anak-anak, khususnya yang berada di usia 0 hingga 6 tahun dikenal dengan masa ke-emas-an, sehingga jika diberikan pemahaman mengenai literasi keuangan, akan benar-benar terinternalisasi pada pola fikir dan termanifestasi pada perilaku anak sehari-hari secara sederhana. Namun saat ini masih ditemukan beberapa kendala dalam mengenalkan literasi keuangan sejak dini yang belum masuk pada kurikulum nasional. Selain itu, pelaksanaan pendidikan nasional masih berupa pemahaman teori sehingga penguasaan literasi keuangan pada anak sejak dini menjadi kurang komprehensif. Salah satu solusinya dengen memberikan pengetahuan dan keterampilan secara teori dan praktek dari literasi keuangan sejak dini khususnya di RA Terpadu Al-Qolam Semarang. Metode pendekatan yang dilakukan dalam program kemitraan masyarakat ini berupa pemberian ceramah, pemutaran video, praktek kegiatan jual beli dan praktek kegiatan menabung dalam celengan yang diberikan. Harapannya dapat menambahkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan secara teori dan praktek dari literasi keuangan sejak dini dan penanaman karakter siswa khususnya di RA Terpadu Al-Qolam Semarang dalam literasi keuangan
Article
Full-text available
This study aims to develop a self-assessment instrument in the affective domain of students' social attitudes which was modified by the case of the instrument item. The measurement results can be used as a recommendation for the self-assessment of students' social attitudes at school. The sampling technique used is cluster random sampling. The instrument was content validated by five experts using Aiken, and construct validation using Expl0rtory Factor Analysis (EFA) and Confirmatory Factor Analysis (CFA), while the reliability estimation used Cronbach's Alpha coefficient. The results showed that there were seven instrument factors to assess the affective domain of students' social attitudes, namely honest, disciplined, polite, caring, responsible, responsive, and proactive. Content validity using the Aiken index shows 28 valid items. The construct validity of the instrument was carried out using EFA with a KMO value of 0.618, which means it has met the requirements. The fit model based on the CFA results shows the Chi-square value 2df = 258.022x341, p-value = 0.4160.05, RMSEA = 0.01970.08, CFI = 0.91, GFI = 0.86, AGFI = 0.88. In item estimation, the factor loading value is 0.3, which means the items in the instrument are valid. The estimated reliability of the instrument shows the Cronbach Alpha coefficient value of 0.895, which means that all developed instruments are reliable. Valid and reliable instruments are very important to get good information about the affective assessment of students' social attitudes.
Article
Literasi keuangan merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Timbulnya masalah keuangan bukan hanya karena pendapatan rendah semata, tetapi bisa terjadi karena kesalahan dalam pengelolaan keuangan (miss management). Pendidikan literasi keuangan sebaiknya diberikan pada anak pra sekolah dan Sekolah Dasar, yang akan membiasakan anak- anak mampu mengelola keuangan dengan baik baik dan benar dimasa yang akan datang. permasalahan yang dikemukakan di atas, beberapa solusi permasalahan yang telah dilakukan pada pengabdian ini adalah dengan (1) Membuat Modul literasi keuangan untuk peserta didik sekolah dasar, (2) Menyiapkan video pembelajaran pengelolaan keuangan, (3) Memberikan Pendampingan edukasi literasi keuangan kepada guru kelas di sekolah dasar, dan (4) melakukan evaluasi pemahaman literasi keuangan pada peserta didik sekolah dasar. Luaran dari pengabdian ini adalah (1) tersedianya bahan ajar cetak dan non cetak berupa modul yang biasa digunakan oleh guru kelas dalam memberikan pemahaman kepada peserta didiknya tentang literasi keuangan, (2) Video pembelajaran pengelolaan keuangan bagi peserta didik sekolah dasar yang bisa ditayangkan sebagai media pembelajaran, (3) Hasil evaluasi literasi keuangan yang dapat mengukur keberhasilan pemahaman literasi keuangan peserta didik sekolah dasar, dan (4) terbangunnya kerja sama yang baik antara lembaga perguruan tinggi dengan sekolah dasar. Di samping itu luaran pada pengabdian ini adalah publikasi jurnal nasional terakreditasi.
Article
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan keuangan pada warga multikeaksaraan, yaitu pola hidup konsumtif yang tidak proporsional yang tidak sesuai dengan kemampuan pendapatan. Oleh sebab itu pengetahuan mengenai literasi fi nansial menjadi keharusan sehari-hari, sehingga menjadi life skill yang perlu dimiliki oleh setiap individu. Pendidikan keuangan pribadi (personal fi nance) masih jarang dilakukan. Manajemen keuangan personal merupakan bagian dari pengetahuan keuangan dasar sangat diperlukan oleh warga multikeaksaraan. Pembelajaran manajemen keuangan personal menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran dalam pendidikan multikeaksaraan. Pembelajaran lebih difokuskan pada pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol keuangan serta dapat membedakan kebutuhan dan keinginan. Kegiatan dalam manajemen keuangan personal meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi keuangan. Pengetahuan dan keterampilan terkait dalam tiga kegiatan tersebut menjadi materi pokok dalam pembelajaran manajemen keuangan personal bagi warga multikeaksaraa, yaitu (1) pencatatan aset/harta yang dimiliki; (2) pencatatan semua pemasukan dan pengeluaran; (3) identifi kasi pengeluaran rutin bulanan dan tahunan; (4) menyusun rencana pengeluaran; (5) menabung secara periodik; dan (6) perencanaan program untuk masa depan. Kata kunci : Literasi Finansial, Multikeaksaraan, Manajemen keuangan personal
Article
Introduction. The intensive development of the financial services market, optimal financial relations, which characterize the socio-economic situation in the modern world, require the improvement of the quality of education. The social order of the education system is a competitive member of society with a developed economic thinking and the ability to solve emerging problems in a constantly changing environment. Of particular importance is the task of developing financial literacy at the stage of preschool childhood, when children are just beginning to form ideas about financial categories. The purpose of this article was to identify the relationship between the levels of development of financial literacy in children and their parents. Materials and methods. The study involved 226 children of senior preschool age and their parents in the amount of 134 people. The main method for studying the financial literacy of older preschool children was a survey conducted on the basis of A.A. Smolentsev, modified by us. In order to identify the level of financial literacy of parents, we used a survey. For statistical processing of the obtained results, the Pearson correlation coefficient was used. Results. A high level of financial literacy was shown by 13% of six-year-old children: they explained the meaning of financial concepts, showed a steady interest in the work of their parents. 57% of children were at the average level. The existing representations of preschoolers were characterized as fuzzy and superficial. A low level was found in 30% of respondents. Preschoolers had no idea about the economic life of people. The results of the survey of parents showed the following: 12% of respondents were at a high level of financial literacy, 56% – at an average level and 32% – at a low level. A positive correlation was found between the levels of financial literacy of six-year-old children and their parents (p<0.05). Conclusion. The novelty of the study is to identify the relationship between the level of financial literacy of children and the specifics of economic literacy of their parents. The results obtained will improve the scientific and methodological support for the process of developing the basics of financial literacy in children of six years old, and can also be used in the development of preschool education programs.