Available via license: CC BY 4.0
Content may be subject to copyright.
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 816
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Optimalisasi Keamanan Rumah dengan Implementasi Sistem
Notifikasi Gerbang Cerdas Berbasis Internet of Things (IoT)
Ika Parma Dewi1,*, Ryan Fikri2
1Departemen Teknik Elektronika, Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
2Departemen Teknik Elektronika, Pendidikan Teknik Elektronika, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
Email: 1*ika_parma@ft.unp.ac.id, 2ryanfikri@ft.unp.ac.id
Correspondence Author Email: ika_parma@ft.unp.ac.id
Submitted: 02/08/2023; Accepted: 24/08/2023; Published: 25/08/2023
Abstrak−Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan sistem keamanan rumah pintar berbasis Internet of Things
(IoT) guna meningkatkan efektivitas perlindungan hunian. Masalah utama dalam penelitian ini adalah mencapai sinkronisasi
yang efektif antara perangkat smartphone Android sebagai antarmuka pengontrol dan mikrokontroler ESP8266 sebagai pusat
pengendalian pintu gerbang melalui protokol MQTT. Proses optimalisasi dilakukan dengan melakukan pengiriman instruksi
ke mikrokontroler ESP8266 yang dilaksanakan melalui protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT). Sistem
gerbang pintar yang dikembangkan merupakan solusi inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan hunian. Dalam
penelitian ini, dikembangkan sistem gerbang pintar yang menggunakan antarmuka kontrol Android yang terbagi menjadi tiga
komponen utama. Komponen pertama adalah unit power supply yang menyediakan tegangan 12 volt, yang diperoleh dari
adaptor guna menjaga stabilitas operasional sistem. Komponen kedua berperan sebagai bagian input, mengintegrasikan
sensor magnet untuk mendeteksi pergerakan gerbang secara akurat. Sedangkan komponen ketiga adalah bagian output yang
mencakup LED dan buzzer sebagai sarana notifikasi visual dan auditif, memberitahukan pengguna mengenai status gerbang.
Di samping itu, sistem ini juga memiliki kapabilitas untuk mengirimkan pemberitahuan melalui aplikasi Telegram,
memungkinkan pengguna mendapatkan informasi real-time mengenai kondisi gerbang dari jarak jauh. Uji coba dilakukan
selama periode 10 hari guna mengevaluasi kelayakan sistem pada gerbang rumah sebagai lokasi penelitian. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa sistem gerbang cerdas berbasis IoT yang dikembangkan berhasil meningkatkan keamanan
rumah secara efektif. Dengan integrasi notifikasi visual, suara, dan pesan melalui aplikasi Telegram, pengguna dapat
memantau status gerbang dari jarak jauh dengan akurat dan real-time. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam
pengembangan teknologi keamanan rumah cerdas berbasis IoT, membuka peluang untuk penerapan yang lebih luas dalam
skala yang lebih besar. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan sistem keamanan rumah pintar
berbasis IoT, membuka peluang luas untuk penerapan teknologi serupa dalam skala yang lebih besar di masa mendatang.
Kata Kunci: Internet of Thing; ESP8266; Message Queuing Telemetry Transport; Sistem Gerbang Cerdas; Sensor Magnet
Abstract−This research aims to implement an Internet of Things (IoT) based smart home security system to enhance
dwelling protection effectiveness. The main challenge addressed in this research is achieving effective synchronization
between Android smartphone devices as control interfaces and the ESP8266 microcontroller as the central gate control unit
using the MQTT protocol. Optimization is achieved by transmitting instructions to the ESP8266 microcontroller through the
Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) protocol. The developed smart gate system presents an innovative solution
intended to enhance dwelling security. Within this study, a smart gate system is developed, employing an Android control
interface divided into three main components. The first component is a power supply unit providing a stable 12-volt voltage
obtained from an adapter to maintain operational stability of the system. The second component functions as an input,
integrating a magnetic sensor to accurately detect gate movements. The third component serves as an output, incorporating
LEDs and a buzzer as visual and auditory notification means, conveying gate status to users. Moreover, this system is capable
of sending notifications via the Telegram application, enabling users to receive real-time gate condition updates remotely.
Testing is conducted over a 10-day period to assess system viability at the research site, which is a residential gate. The
results of this study indicate that the developed IoT-based smart gate system effectively enhances home security. Through the
integration of visual, auditory notifications, and messages via the Telegram application, users can accurately monitor gate
status remotely in real-time. This research provides a significant contribution to the development of IoT-based smart home
security technology, paving the way for broader implementation on a larger scale. This study offers a substantial contribution
to the advancement of IoT-based smart home security systems, creating vast opportunities for similar technology
implementation on a larger scale in the future.
Keywords: Internet of Thing; ESP8266, Message Queuing Telemetry Transport; Smart Gate System, Magnetic Sensor
1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi saat ini tidak dapat dihentikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan dari berbagai aspek
kehidupan. Tingginya kebutuhan manusia mendorong proses-proses untuk diselesaikan dengan cepat dan efisien.
Untuk mencapai hal ini, manusia mengandalkan bantuan mesin yang dikontrol oleh manusia atau proses
automasi. Proses automasi telah lama dikembangkan dalam berbagai aspek kehidupan sebagai respons terhadap
meningkatnya kebutuhan. Salah satu contohnya adalah mesin potong bawang otomatis[1]. Sistem automasi
membutuhkan monitoring secara realtime dan akurat untuk output dan data yang dihasilkan oleh suatu mesin
atau alat. Oleh karena itu sistem automasi belum lengkap tanpa adanya suatu sistem Internet of Things (IoT).
Internet of Things atau biasa disingkat dengan IoT adalah sebuah jaringan terbuka dan komprehensif yang
terdiri dari objek-objek pintar yang memiliki kemampuan untuk mengatur diri secara otomatis. Melalui
kemampuan ini, objek-objek tersebut dapat berbagi informasi, data, dan sumber daya dengan objek lainnya.
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 817
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Dengan demikian, IoT memungkinkan objek-objek pintar bereaksi dan bertindak secara cerdas menghadapi
berbagai situasi dan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Konsep ini memiliki peran edukasional
yang penting karena memperlihatkan bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dengan kecerdasan dan
keterhubungan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup dalam berbagai aspek kehidupan [2]. Penelitian,
pengembangan, dan penerapan dari IoT dalam berbagai aspek kehidupan banyak ditemui seperti pada bidang
Kesehatan [3], [4], pendidikan [5], ekonomi [6], industri [7], lingkungan [8], peternakan [9], [10], pertanian [11],
[12], teknologi [13], [14], dan smart home [15]–[20].
Salah satu masalah utama yang menjadi perhatian adalah keterbatasan dalam pengendalian dan
pemantauan gerbang secara manual. Pengoperasian gerbang tradisional seringkali memerlukan intervensi
langsung untuk membuka dan menutup gerbang, yang dapat menjadi merepotkan dan kurang efisien. Selain itu,
kurangnya opsi pengendalian jarak jauh membuat sistem gerbang tidak responsif terhadap kebutuhan mobilitas
modern. Masalah lainnya adalah keamanan, di mana gerbang manual cenderung lebih rentan terhadap akses
yang tidak diinginkan atau pengabaian dalam menutup gerbang. Oleh karena itu, jurnal ini bertujuan untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut melalui implementasi sistem gerbang cerdas berbasis IoT yang
memungkinkan pengendalian jarak jauh, notifikasi real-time, dan peningkatan keamanan melalui teknologi
modern.
Pintu pagar merupakan bagian pertama yang sangat penting dalam melindungi suatu bangunan dan isinya.
Oleh karena itu, keberadaan sistem keamanan pada pintu pagar menjadi sangat diperlukan untuk menjaga
keamanan dan keselamatan. Pintu pagar memiliki berbagai macam model dengan beragam jenis kunci yang
digunakan untuk mengamankan akses ke dalam bangunan. Pada zaman dahulu, kunci pintu pagar sering kali
memiliki bentuk lubang yang cukup besar dan kunci yang besar pula. Namun, perkembangan zaman telah
menunjukkan bahwa model kunci seperti ini memiliki kerentanan terhadap tindak kriminal, terutama dalam hal
penggandaan kunci yang sering kali terjadi secara tidak sah. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan
penggunaan teknologi keamanan yang lebih canggih dan modern untuk melindungi pintu pagar dari risiko tindak
kriminal dan intrusi yang tidak diinginkan.
Pemanfaatan Internet of Things dapat membantu mengamankan sesuatu seperti rumah yang dilindungi
oleh pagar, dimana sistem keamanan pintu pagar gerbang bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Pemilik rumah
dapat memantau pintu pagar gerbang dari jarak jauh melalui perangkat pintar seperti smartphone sehingga secara
mudah dan praktis, bahkan ketika mereka tidak berada di dekat rumah. Sistem IoT dapat memberikan notifikasi
realtime kepada pemilik rumah ketika pintu pagar gerbang dibuka atau ditutup. Selain itu, sistem dapat diatur
untuk memberikan akses terbatas dengan memberikan izin khusus kepada orang-orang tertentu untuk membuka
pintu pagar gerbang pada waktu tertentu. Integrasi dengan sistem keamanan lain seperti sensor gerakan membuat
pemilik rumah dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang keamanan rumah mereka. Dengan
demikian, pemanfaatan Internet of Things pada sistem keamanan pintu pagar gerbang dapat memberikan solusi
yang lebih efektif dan efisien dalam melindungi rumah dari potensi ancaman dan intrusi yang tidak diinginkan.
Nasron et al [21], telah melakukan penelitian terkait pengaman rumah dan kontrol pada kunci pintu
berbasis IoT pada tahun 2020. Sistem keamanan ini didasarkan pada konsep IoT (Internet of Things) dan
menggunakan mikrokontroler Arduino yang terhubung dengan sensor PIR, sensor MQ2, serta buzzer.
Antarmuka sistem dioperasikan melalui aplikasi android. Implementasi sistem ini telah berhasil sesuai dengan
spesifikasi dan tujuan yang diinginkan. Respon dari pembacaan sensor dan pengendalian solenoid door lock,
serta kendali pada sensor berfungsi dengan baik sesuai dengan perintah yang dikirimkan. Hasil penerapan
metode kriptografi Hill Cipher pada aplikasi keamanan rumah menunjukkan bahwa proses enkripsi dan dekripsi
berjalan dengan lancar, memastikan bahwa perintah yang dikirimkan dapat terbaca dengan benar oleh perangkat.
Dengan hasil ini, sistem keamanan berhasil memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dan efisien untuk
rumah berbasis IoT.
Dimas et al [22], pada tahun 2023 melakukan suatu penelitian dalam membuat prototipe smart locker
berbasis Internet of Things. Metode waterfall digunakan dalam perancangan smart locker, mencakup analisis
kebutuhan, perencanaan perangkat keras, perangkat lunak, dan pengujian. Pengendali utama sistem
menggunakan Arduino dan modul ESP8266, dengan dukungan dari berbagai sensor seperti sensor getar SW420,
Radio Frequency Identification (RFID-Rc522), dan limit switch. Komunikasi dengan pengguna dilakukan
melalui aplikasi Telegram untuk memberikan pemberitahuan yang dapat diakses melalui website secara realtime.
Aditya et al [23] melakukan sebuah penelitian pada tahun 2020 mengenai sistem kontrol dan monitoring
greenhouse pada sebuah kawasan pertanian. Dengan menggunakan modul terprogram yang hemat biaya dan
lebih efisien untuk mendeteksi perilaku iklim di dalam rumah kaca serta mengendalikan parameter sesuai dengan
kebutuhan produksi tanaman menggunakan ESP8266 NodeMCU. Penggunaan berbagai sensor seperti sensor
kelembaban tanah, sensor LDR, dan sensor DHT22 dalam kombinasi dengan modul ESP8266 memungkinkan
pemantauan dan pengendalian yang efisien terhadap berbagai parameter lingkungan dalam kawasan greenhouse.
Zanofa et al [24] melakukan sebuah penelitian dengan tujuan mengatasi permasalahan dalam operasional
pintu gerbang konvensional yang masih dilakukan secara manual. Dalam konteks perkembangan elektronika dan
kontrol yang cepat, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah prototype pintu gerbang otomatis
yang dapat dioperasikan melalui remote kontrol. Dengan menggabungkan teknologi elektronika, penelitian ini
berfokus pada menciptakan solusi yang lebih efisien dan efektif dalam membuka dan menutup pintu gerbang.
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 818
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengendalian melalui remote smartphone memiliki jarak terbaik tanpa
halangan sejauh 9 meter, sedangkan dengan halangan jarak terbaik adalah 7 meter. Dengan demikian, penelitian
ini menghadirkan kontribusi penting dalam menghadirkan pintu gerbang otomatis yang responsif dan lebih
nyaman dalam pengoperasiannya.
Dengan memanfaatkan konsep Internet of Things (IoT), penelitian ini akan merancang dan
mengimplementasikan sebuah sistem gerbang pintar yang mampu memberikan notifikasi real-time kepada
pengguna saat gerbang dibuka atau ditutup. Dengan integrasi teknologi sensor gerakan dan kemampuan untuk
memberikan izin akses terbatas, sistem ini diharapkan akan meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam
menjaga pintu gerbang. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi yang lebih efektif
dan modern dalam melindungi hunian dari potensi ancaman dan intrusi yang tidak diinginkan, serta memberikan
kontribusi pada perkembangan teknologi keamanan rumah pintar berbasis IoT secara keseluruhan.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini mengadopsi metode eksperimental dengan tujuan untuk mengimplementasikan sistem keamanan
rumah pintar yang berbasis Internet of Things (IoT) guna meningkatkan efektivitas perlindungan hunian. Fokus
utama penelitian ini adalah mengatasi tantangan dalam mencapai sinkronisasi yang efektif antara perangkat
smartphone Android sebagai antarmuka pengontrol dan mikrokontroler ESP8266 sebagai pusat pengendalian
pintu gerbang melalui protokol MQTT. Proses optimalisasi dilakukan dengan mengirimkan instruksi melalui
protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) ke mikrokontroler ESP8266.
Sistem gerbang pintar yang dikembangkan dalam penelitian ini dirancang sebagai solusi inovatif untuk
meningkatkan keamanan hunian. Dalam pengembangannya, sebuah antarmuka kontrol Android dibangun
dengan tiga komponen utama. Komponen pertama adalah unit power supply yang menghasilkan tegangan 12
volt dari adaptor guna menjaga stabilitas operasional sistem. Komponen kedua berperan sebagai input,
mengintegrasikan sensor magnet untuk mendeteksi pergerakan gerbang dengan akurat. Sedangkan komponen
ketiga adalah bagian output yang melibatkan LED dan buzzer untuk memberikan notifikasi visual dan auditif
kepada pengguna mengenai status gerbang. Selain itu, sistem ini juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan
pemberitahuan melalui aplikasi Telegram.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, metode pembuatan prototipe digunakan guna mencapai pendekatan
perancangan sistem dengan cepat dan terstruktur. Selain itu, peneliti dapat melakukan analisis secara menyeluruh
untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam penelitian dengan lebih jelas dan terarah. Metode
penelitian yang diusulkan dideskripsikan seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Metode penelitian prototipe
Metodologi penelitian ini terdiri dari enam tahap yang saling terkait untuk memastikan kelancaran dalam
pengembangan prototipe. Berikut adalah penjabaran dari masing-masing tahap:
a. Pembatasan masalah: tahap pertama dalam metodologi ini melibatkan pembatasan masalah yang menjadi
langkah awal untuk memahami dan mengidentifikasi persoalan yang akan diselesaikan oleh prototipe yang
akan dikembangkan. Peneliti akan melakukan analisis mendalam untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang relevan terkait dengan pengendalian dan pemantauan gerbang pintar, serta merumuskan batasan-batasan
yang akan menjadi fokus dalam tahap pengembangan selanjutnya. Dengan demikian, langkah pertama ini
menjadi fondasi penting dalam mewujudkan solusi inovatif yang diharapkan dapat memberikan kontribusi
signifikan dalam mengatasi tantangan dalam pengamanan hunian melalui integrasi IoT.
b. Kebutuhan sistem dan perangkat: setelah pembatasan masalah ditetapkan, tahap selanjutnya adalah
mengidentifikasi kebutuhan sistem dan perangkat setelah pembatasan masalah telah ditetapkan. Dalam tahap
ini, peneliti akan merencanakan serta memilih komponen dan perangkat keras yang akan menjadi bagian dari
prototipe. Dengan mempertimbangkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya, peneliti akan
memilih komponen yang sesuai dan perangkat lunak yang cocok untuk memenuhi kebutuhan proyek ini.
Proses ini akan memastikan bahwa prototipe yang dikembangkan akan mampu secara efektif mengatasi
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 819
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
tantangan dalam pengendalian gerbang pintar dan memberikan notifikasi real-time melalui integrasi IoT,
sejalan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
c. Fabrikasi Prototipe: pada tahap ini, prototipe fisik akan mulai dibuat dengan merakit dan menggabungkan
komponen serta perangkat yang telah dipilih sebelumnya. Proses fabrikasi ini dilakukan dengan hati-hati
untuk memastikan prototipe berfungsi sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Dalam langkah ini, komponen-komponen yang telah dipilih, seperti sensor magnet, LED, dan buzzer, akan
terintegrasi dengan prototipe rumah untuk membangun sistem yang komprehensif. Sensor magnet akan
dipasang pada gerbang pintar untuk mendeteksi pergerakan gerbang secara akurat. Ketika gerbang dibuka
atau ditutup, sensor magnet akan memberikan informasi yang diperlukan untuk memicu tindakan selanjutnya.
Kemudian, LED dan buzzer akan diprogram untuk memberikan notifikasi visual dan auditif. Ketika gerbang
dibuka, LED dapat menyala untuk memberikan indikasi visual kepada pengguna bahwa gerbang dalam
kondisi terbuka. Buzzer juga dapat berbunyi sebagai notifikasi auditif tambahan. Selain itu, sistem ini juga
akan terhubung dengan prototipe rumah secara keseluruhan, memungkinkan integrasi dengan teknologi
Internet of Things. Proses fabrikasi prototipe ini akan memastikan bahwa semua komponen berfungsi secara
harmonis. Dengan perpaduan antara sensor magnet, LED, buzzer, dan integrasi dengan prototipe rumah,
sistem gerbang cerdas berbasis IoT akan menjadi lebih kompleks dan handal dalam memberikan notifikasi
real-time kepada pengguna, serta meningkatkan keamanan dan kemudahan pengendalian gerbang pintar.
Dengan demikian, tujuan utama penelitian ini untuk menciptakan sistem yang efektif dan inovatif dalam
pengamanan rumah berbasis teknologi IoT akan terwujud dengan baik.
d. Monitoring dan Ujicoba: Setelah penyelesaian fabrikasi prototipe, langkah selanjutnya dalam "Implementasi
Sistem Notifikasi Gerbang Cerdas Berbasis Internet of Things (IoT)" adalah melakukan monitoring dan
ujicoba. Pada tahap ini, prototipe yang telah dibuat akan ditempatkan dalam berbagai situasi dan kondisi
untuk mengamati kinerjanya secara menyeluruh. Peneliti akan melihat bagaimana prototipe beroperasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selama proses
ujicoba, pengujian akan dilakukan pada berbagai skenario, termasuk pengoperasian gerbang pintar dalam
berbagai kondisi cuaca dan situasi pergerakan gerbang. Hasil dari ujicoba ini akan dianalisis untuk
memastikan bahwa prototipe berfungsi dengan baik dan memberikan notifikasi yang tepat waktu serta akurat
kepada pengguna. Jika selama monitoring dan ujicoba ditemukan masalah atau ketidaksesuaian antara kinerja
prototipe dengan harapan awal, langkah perbaikan akan diambil untuk meningkatkan kualitas dan kinerja
prototipe. Pengaturan atau perubahan pada komponen seperti sensor magnet, LED, atau buzzer dapat
dilakukan, jika diperlukan, guna memastikan prototipe dapat beroperasi sesuai dengan standar yang
diharapkan. Dengan demikian, tahap monitoring dan ujicoba ini memainkan peran penting dalam
memvalidasi fungsionalitas prototipe dan memastikan bahwa sistem gerbang cerdas yang diimplementasikan
berbasis IoT akan mampu memberikan hasil yang diinginkan dalam meningkatkan keamanan, notifikasi real-
time, dan kemudahan pengendalian gerbang pintar secara efektif.
e. Troubleshooting: tahap ini melibatkan analisis mendalam terhadap hasil monitoring dan ujicoba. Jika
terdapat kesalahan atau masalah dalam prototipe, peneliti akan melakukan perbaikan untuk mengatasi
masalah tersebut. Langkah-langkah perbaikan ini akan terus dilakukan hingga prototipe mencapai performa
yang diharapkan. Proses troubleshooting ini dapat melibatkan pemeriksaan ulang komponen seperti sensor
magnet, LED, buzzer, dan bagian lain dari prototipe. Peneliti akan mencari sumber masalah, seperti
kesalahan koding atau ketidaksesuaian dalam interaksi antara komponen. Langkah perbaikan akan terus
dilakukan dengan memodifikasi kode atau melakukan penyesuaian pada komponen hingga prototipe
mencapai performa yang sesuai dengan harapan. Dalam tahap ini, fokus utama adalah untuk mengatasi setiap
kendala dan memastikan bahwa prototipe berfungsi secara optimal. Proses perbaikan ini akan berlangsung
berulang kali jika diperlukan, dengan tujuan akhir mencapai prototipe yang tidak hanya sesuai dengan
rencana dan spesifikasi awal, tetapi juga mampu memberikan hasil yang diharapkan dalam meningkatkan
keamanan, notifikasi real-time, dan pengendalian gerbang pintar dengan efektif. Dengan demikian,
troubleshooting menjadi bagian penting dalam menyempurnakan solusi inovatif dalam keamanan rumah
berbasis teknologi IoT ini.
f. Analisa dan pengembangan prototipe: Tahap akhir dalam perjalanan "Implementasi Sistem Notifikasi
Gerbang Cerdas Berbasis Internet of Things (IoT)" adalah analisis dan pengembangan lebih lanjut dari
prototipe yang telah diujicoba. Setelah melalui tahap monitoring dan ujicoba, peneliti akan melakukan
evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan kehandalan prototipe yang dibuat. Langkah ini bertujuan untuk
memastikan bahwa hasil yang dihasilkan sesuai dengan ekspektasi dan tujuan penelitian. Selama analisis ini,
peneliti akan mengevaluasi data yang diperoleh dari ujicoba dan mengidentifikasi kelebihan serta kekurangan
dari prototipe yang telah diimplementasikan. Dari sini, langkah pengembangan lebih lanjut akan diambil
untuk meningkatkan fitur dan fungsi yang telah ada. Misalnya, peneliti dapat merancang perubahan pada
notifikasi visual atau auditif, memperbaiki respons sistem terhadap perintah pengguna, atau bahkan
mengintegrasikan fitur tambahan yang dapat meningkatkan fungsionalitas prototipe secara keseluruhan.
Dalam tahap ini, hasil penelitian akan dianalisis dan diinterpretasikan dengan seksama. Hal ini bertujuan
untuk menghasilkan solusi yang lebih baik dan lebih optimal dalam mengatasi masalah yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Oleh karena itu, dengan pendekatan analitis dan kreatif, tahap analisis dan
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 820
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
pengembangan prototipe ini akan memberikan kontribusi penting dalam menciptakan sistem gerbang cerdas
berbasis IoT yang efektif dan inovatif dalam meningkatkan keamanan dan pengendalian gerbang pintar
dalam lingkungan hunian.
Dengan mengikuti tahapan-tahapan tersebut, metodologi penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan
prototipe yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna serta dapat memberikan kontribusi yang signifikan
dalam memecahkan masalah yang ada.
2.1 Analisis Kebutuhan Sistem dan Perangkat
Dalam merancang sistem notifikasi gerbang cerdas berbasis Internet of Things, perlu dilakukan analisis
kebutuhan sistem dan perangkat. Analisis kebutuhan mencakup identifikasi dan penilaian terhadap komponen
perangkat keras yang diperlukan untuk mendukung fungsionalitas sistem notifikasi tersebut. Perangkat yang
digunakan antara lain:
a. NodeMCU ESP8266 versi 12E.
NodeMCU ESP8266 adalah sebuah platform Internet of Things yang bersifat open-source. Platform ini
terdiri dari perangkat keras yang menggunakan System on Chip (SoC) ESP8266 dari Esperessif Systems.
ESP8266 merupakan chip WiFi yang sangat populer dan dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat
ke jaringan internet dengan mudah dan efisien yang bentuk fisiknya dapat dilihat pada Gambar 2.
NodeMCU memanfaatkan kemampuan ESP8266 untuk memberikan dukungan Wi-Fi yang kuat, sehingga
memungkinkan perangkat yang terhubung menggunakan NodeMCU untuk berkomunikasi dengan internet
dan platform IoT. NodeMCU menyediakan lingkungan pengembangan terbuka (open-source) yang
memudahkan para pengembang untuk membuat dan menguji berbagai aplikasi IoT.
Gambar 2. NodeMCU ESP8266
Gambar 3. Konfigurasi Pin Pada NodeMCU ESP8266
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 821
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
NodeMCU dapat difungsikan sebagai board Arduino yang terhubung dengan ESP8266 dengan konfigurasi
pin yang terlihat seperti pada Gambar 3. NodeMCU mengintegrasikan ESP8266 ke dalam sebuah board yang
sudah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti sebuah mikrokontroler. NodeMCU memiliki kemampuan
akses WiFi dan chip komunikasi USB to serial sehingga pemrograman dapat dilakukan hanya dengan
menggunakan kabel data USB. Sumber utama dari NodeMCU adalah modul ESP8266, terutama seri ESP-
12E, yang memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
1. Terdapat 10 Port GPIO yang dapat digunakan, dari D0 hingga D10.
2. Fungsionalitas Pulse Width Modulation (PWM) untuk mengontrol intensitas arus.
3. Mendukung antarmuka I2C dan SPI untuk berkomunikasi dengan perangkat lain.
4. Memiliki antarmuka 1 Wire yang memungkinkan koneksi dengan perangkat satu kawat
(single-wire interface).
5. Dilengkapi dengan Analog to Digital Converter (ADC) untuk membaca data analog.
Dengan fitur-fitur tersebut, NodeMCU menjadi sebuah board yang fleksibel dan optimal dalam
mengembangkan berbagai aplikasi IoT dan proyek elektronika berbasis mikrokontroler yang memanfaatkan
konektivitas WiFi.
b. Buzzer
Buzzer merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi getaran
suara. Komponen ini sering digunakan dalam sistem alarm dan juga sebagai indikator suara. Buzzer termasuk
dalam kelompok tranduser dan memiliki dua kaki, yaitu positif dan negatif. Untuk penggunaan yang
sederhana, kita dapat memberikan tegangan positif dan negatif sekitar 3 - 12V.
Cara kerja buzzer terjadi saat aliran listrik atau tegangan mengalir ke rangkaian yang menggunakan material
piezoelektrik. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan frekuensi antara 1 hingga 6 kHz
hingga 100 kHz. Bentuk fisik buzzer dapat dilihat pada Gambar 4. Fungsi buzzer dalam penelitian ini adalah
sebagai alat notifikasi suara yang berperan dalam memberitahu pengguna tentang status pintu gerbang pada
sistem keamanan rumah cerdas berbasis IoT yang dikembangkan. Buzzer digunakan sebagai komponen
bagian output dalam sistem gerbang cerdas ini. Ketika terjadi perubahan status pada gerbang, seperti
pembukaan atau penutupan, buzzer akan diaktifkan untuk menghasilkan suara notifikasi yang dapat didengar
oleh pengguna. Dengan adanya buzzer, pengguna dapat dengan cepat mengetahui perubahan status gerbang
tanpa harus secara aktif memantau antarmuka pengontrolan, sehingga memberikan tingkat kenyamanan dan
keamanan yang lebih tinggi dalam mengelola akses rumah. Selain itu, buzzer juga merupakan salah satu
elemen yang mendukung sistem notifikasi visual dan suara secara komprehensif dalam sistem ini.
Gambar 4. Buzzer
Gambar 5. Magnetic Sensor MC38
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 822
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Gambar 6. Light Emitting Diode (LED)
c. Magnetic Sensor MC38
Sensor MC38 adalah sebuah sensor magnetik yang berfungsi untuk mendeteksi kehadiran medan magnet di
sekitarnya. Sensor ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sistem keamanan, pengendalian pintu
atau gerbang otomatis, pemantauan pergerakan, dan banyak lagi. Sensor MC38 biasanya terdiri dari dua
bagian utama: magnet permanen dan sakelar Reed. Magnet permanen berfungsi sebagai sumber medan
magnet yang akan dideteksi, sementara sakelar Reed adalah sebuah komponen elektromagnetik yang sensitif
terhadap medan magnet dan berfungsi sebagai pengindera. Sakelar Reed akan mengalami perubahan keadaan
kontaknya ketika medan magnet mendekatinya atau menjauhinya.
Ketika medan magnet mendekat ke sensor MC38 dan mencapai ambang magnetik yang telah ditentukan,
sakelar Reed akan tertutup (closed), menghubungkan dua terminal pada sensor. Sebaliknya, ketika medan
magnet menjauh dari sensor, sakelar Reed akan terbuka (open), memutuskan hubungan antara dua terminal
tersebut. Keuntungan dari sensor MC38 adalah kepekaannya terhadap perubahan medan magnet. Sehingga,
sensor ini sangat cocok digunakan dalam aplikasi di mana deteksi perubahan medan magnet diperlukan.
Selain itu, sensor ini juga relatif murah, mudah digunakan, dan membutuhkan daya yang rendah.
Secara keseluruhan, sensor MC38 merupakan pilihan yang baik untuk aplikasi yang memerlukan deteksi
kehadiran medan magnet, seperti deteksi pembukaan pintu, deteksi posisi, dan sebagainya. Sensor magnet
MC38 dapat dilihat pada Gambar 5.
d. Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Diode atau biasa disebut LED merupakan sebuah komponen elektronik yang menggunakan
bahan semikonduktor dan telah diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan. Saat ini, kebutuhan energi
listrik semakin meningkat akibat penggunaan berbagai perangkat dan peralatan elektronik, terutama untuk
penerangan yang membutuhkan konsumsi daya besar. Oleh karena itu, LED menjadi solusi yang efisien
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dengan menggunakan bahan semikonduktor, LED dapat menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik, dan
memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan sumber cahaya konvensional. Karena itulah, LED banyak
digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti lampu penerangan, layar elektronik, indikator status, dan berbagai
perangkat elektronik lainnya. Penggunaan LED sebagai sumber cahaya telah membawa banyak manfaat,
termasuk penghematan energi dan daya tahan yang lebih lama, menjadikannya pilihan yang populer dalam
industri dan kehidupan sehari-hari. Bentuk fisik LED beserta konfigurasi pinnya dapat dilihat pada Gambar
6.
e. Aplikasi Arduino IDE
Arduino IDE adalah sebuah perangkat lunak atau software yang digunakan untuk memprogram dan
mengontrol papan mikrokontroler Arduino. Papan mikrokontroler Arduino adalah sebuah perangkat kecil
yang berisi chip komputer kecil yang dapat diprogram untuk melakukan berbagai tugas dan mengendalikan
berbagai perangkat elektronik. Arduino IDE merupakan alat yang memudahkan kita dalam menulis kode
program untuk papan Arduino. Dengan Arduino IDE, kita dapat membuat program dengan bahasa
pemrograman yang mudah dipahami, bahkan oleh pemula dalam bidang pemrograman.
Pengguna bisa menuliskan kode program di Arduino IDE, lalu mengunggahnya ke papan Arduino melalui
kabel USB. Setelah kode diunggah, papan Arduino akan menjalankan program sesuai dengan apa yang telah
kita programkan. Misalnya, kita bisa menggunakan Arduino untuk mengendalikan lampu, membaca sensor
suhu, atau menggerakkan motor, dan banyak lagi. Arduino IDE menyediakan berbagai fungsi dan
perpustakaan yang siap digunakan, sehingga mempermudah pengguna untuk membuat proyek-proyek
elektronika sederhana hingga kompleks. Dengan bantuan Arduino IDE, pengguna tanpa latar belakang
pemrograman yang mendalam dapat dengan mudah belajar dan menciptakan berbagai proyek menarik
dengan Arduino.
f. Smartphone
Smartphone memiliki peran penting dalam fungsi monitoring notifikasi perangkat gerbang cerdas secara
realtime. Sebagai bagian dari sistem IoT, smartphone berfungsi sebagai antarmuka yang memungkinkan
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 823
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
pengguna untuk memantau dan menerima notifikasi dari perangkat gerbang cerdas dengan cepat dan praktis
melalui aplikasi Telegram.
2.2 Perencanaan Keseluruhan Sistem
Sebelum melakukan pembuatan perangkat, terlebih dahulu dilakukan perencanaan system kerja perangkat yang
dituangkan ke dalam bentuk flowchart seperti yang terlihat pada Gambar 7. Langkah awal yang dalam
perencanaan system sesuai alur kerja adalah melakukan inisialisasi perangkat IoT. Inisialisasi melibatkan
NodeMCU ESP8266, sensor magnet, buzzer, LED, dan perangkat lainnya. Selanjutnya, konfigurasi awal
perangkat IoT dilakukan menggunakan aplikasi Arduino IDE. Proses ini mencakup pengaturan koneksi Wi-Fi
dan pengaturan GPIO untuk sensor dan output.
Perangkat akan berfungsi berdasarkan bacaan dari sensor magnet. Sensor akan mengidentifikasi adanya
medan magnet yang mendekat atau menjauhi perangkat. Ketika medan magnet mendekati sensor, maka
perangkat akan mengirimkan logika 1, yang menandakan bahwa gerbang terbuka, dan selanjutnya sensor akan
menjadi aktif. NodeMCU ESP8266 akan menanggapi dengan mengaktifkan output berupa LED, buzzer, dan
mengirimkan notifikasi ke smartphone pengguna melalui BOT Telegram yang memberitahu bahwa gerbang
telah terbuka. Sebaliknya, ketika sensor tidak mendeteksi medan magnet (logika 0), yang menandakan bahwa
gerbang dalam keadaan tertutup, maka output akan dinonaktifkan. Seluruh langkah di atas akan berlangsung
berulang-ulang sesuai dengan pembacaan dari sensor magnet, yang berfungsi sebagai input bagi perangkat.
Gambar 7. Flowchart Sistem Perangkat
Gambar 8. Skematik Perangkat
Flowchart seperti yang tertera pada Gambar 7 menggambarkan urutan proses dalam sistem keamanan
pintu gerbang berbasis NodeMCU ESP8266 dan sensor magnetik. Dimulai dengan titik "Start", NodeMCU
ESP8266 berfungsi sebagai otak sistem dan menerima informasi dari sensor magnetik yang mendeteksi
perubahan status pintu gerbang. Sistem memeriksa apakah terjadi perubahan status, jika iya, maka LED akan
menyala sebagai indikator visual, buzzer akan berbunyi sebagai notifikasi suara, dan pesan notifikasi akan
dikirim melalui aplikasi Telegram untuk memberitahu pengguna tentang perubahan status pintu gerbang. Jika
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 824
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
tidak ada perubahan, sistem akan langsung berakhir di titik "Finish". Dengan demikian, flowchart ini
memvisualisasikan alur kerja sistem yang memberikan respons visual, auditori, dan komunikasi secara real-time
terhadap perubahan pada pintu gerbang, meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna.
Dalam pelaksanaan realisasi perangkat keras, langkah pertama yang harus diambil adalah membuat
skematik dari rangkaian yang akan menghubungkan antara komponen penting dalam perangkat. Rangkaian ini
perlu dirancang dengan cermat dan sesuai agar komponen dapat berinteraksi dengan baik. Sebelum
mengimplementasikan rangkaian secara permanen, rangkaian tersebut diujicoba terlebih dahulu pada sebuah
breadboard untuk memastikan apakah komponen berfungsi dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
Untuk melihat lebih detail tentang rangkaian yang akan digunakan pada perangkat, skematik rangkaian
ini dapat ditemukan pada Gambar 8. Dengan melihat skematik ini, kita dapat memahami bagaimana komponen-
komponen utama saling terhubung dan berinteraksi dalam perangkat secara keseluruhan. Gambar 8 menjadi
panduan yang penting dalam proses implementasi dan perakitan perangkat keras sehingga memastikan kualitas
dan kinerja yang optimal dari perangkat tersebut. Berikut adalah konfigurasi pin dan koneksi yang benar untuk
menyambungkan ESP8266 NodeMCU 12E dengan LED (kaki 4), buzzer (kaki 14), dan sensor magnet MC38
(kaki 5):
a. Konfigurasi Pin ESP8266 NodeMCU 12E, antara lain:
1. VCC: 3.3V (Biasanya tersedia pada pin Vin atau VU).
2. GND: Ground (Salah satu pin Ground).
3. D4 (GPIO 4): Digunakan untuk menghubungkan LED.
4. D5 (GPIO 14): Digunakan untuk menghubungkan Buzzer.
5. D1 (GPIO 5): Digunakan untuk menghubungkan sensor magnet MC38.
b. Koneksi LED, antara lain:
1. Sambungkan kaki anode LED (kaki lebih panjang) ke pin D4 (GPIO 4).
2. Sambungkan kaki katode LED (kaki lebih pendek) ke resistor, dan sambungkan ujung lain resistor ke
Ground (GND).
c. Koneksi Buzzer, antara lain:
1. Sambungkan salah satu kaki buzzer ke pin D5 (GPIO 14).
2. Sambungkan kaki lain buzzer ke Ground (GND).
d. Koneksi Sensor Magnet MC38, antara lain:
1. Sensor MC38 adalah sensor NO (Normally Open), yang artinya ketika tidak ada medan magnet, kontak
akan terbuka (open).
2. Sambungkan salah satu kaki sensor MC38 ke pin D1 (GPIO 5).
3. Sambungkan kaki lain dari sensor ke Ground (GND).
Pastikan untuk mengatur pin ESP8266 NodeMCU 12E sesuai dengan kode program yang akan gunakan
untuk mengendalikan LED, buzzer, dan sensor magnet MC38. Selain itu, pastikan bahwa coding program telah
menginisialisasi pin yang digunakan sesuai dengan mode input atau output yang dibutuhkan sesuai pada bagian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Realisasi Perangkat Lunak
Dalam rangka menghubungkan semua komponen dalam sebuah perangkat ESP8266, diperlukan sebuah program
coding yang akan mengatur dan mengontrol interaksi antara komponen-komponen tersebut. Program ini harus
berisikan berbagai perintah yang saling berkaitan, sehingga tercipta sebuah sistemasi yang terintegrasi dengan
baik. Dengan adanya program ini, perangkat ESP8266 dapat bekerja secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan
yang telah ditentukan.
Perintah-perintah dalam program coding akan berfungsi sebagai instruksi untuk mengendalikan aksi dari
setiap komponen, termasuk mengaktifkan atau mematikan sensor, menyalakan LED, menggerakkan motor, atau
mengirimkan notifikasi melalui media komunikasi tertentu.ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol dan
memantau keadaan pintu gerbang melalui aplikasi Telegram. ESP8266 akan menerima perintah dari pengguna
melalui pesan Telegram untuk mengaktifkan atau mematikan sensor pada pintu gerbang. Selain itu, program ini
juga dilengkapi dengan sensor magnet MC38 yang akan mendeteksi apakah pintu gerbang terbuka atau tertutup.
Program ini mencakup konfigurasi WiFi, pengaturan token Telegram, serta integrasi antara ESP8266 dan
Telegram untuk menghubungkan perangkat secara wireless. Dengan demikian, dibutuhkan sebuah program yang
merupakan langkah awal dalam mengimplementasikan keamanan rumah cerdas dengan pemanfaatan teknologi
IoT. Berikut merupakan listing coding dari program perangkat:
//include library CTBot
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <CTBot.h>
#define pinreed 5 //D1
#define pinled 4 //D2
#define pinbuzzer 14 //D5
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 825
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
//sediakan objek untuk CTBot
CTBot SmartDoorLock_bot ;
//konfigurasi WIFI
String ssid = "Rini";
String pass = "aaaaaa123";
//konfigurasi telegram
String token ="6145081115:AAEP_ieP0_rnwB4XriGlv7JJISibhZRwVWk";
const int id = 5846613409 ;
//sediakan variabel untuk status sensor (aktif/tidak)
int aktif = 1; //nilai awal (1=aktif, 0=tidak aktif)
void setup () {
Serial.begin(9600);
pinMode (pinreed, OUTPUT);
pinMode (pinled, OUTPUT);
pinMode (pinbuzzer, OUTPUT);
Serial.println();
Serial.println();
Serial.print("Connecting to ");
Serial.println(ssid);
WiFi.mode(WIFI_STA);
WiFi.begin(ssid, pass);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
delay(500);
Serial.print(".");
}
Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.println("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
Serial.println("Starting TelegramBot...");
//koneksikan modemcu ke telegram melalui WIFI
SmartDoorLock_bot.wifiConnect (ssid, pass);
SmartDoorLock_bot.setTelegramToken(token);
//uji apakah berhasil torkoneksi atau tidak
if(SmartDoorLock_bot.testConnection())
{
//nyalakan lampu LED apa bila terkoneksi
Serial.println("\ntestConnection OK");
digitalWrite(pinled, HIGH);
}
else
{
//matikan lampu LED
Serial.println("\ntestConnection NOK");
digitalWrite(pinled, LOW);
}
}
void loop (){
//baca nilai sensor reed switch
int reed = digitalRead(pinreed);
Serial.println(reed);
//baca pesan tlegram yang dikirimdari HP kita
TBMessage msg ;
//uji apakah ada pesan baru yang masuk ke nodemcu?
if(SmartDoorLock_bot.getNewMessage (msg))
{
//baca pesan masuk
String pesan = msg.text ;
//uji pesan apakah ON atau OFF?
if(pesan == "ON")
{
aktif = 1;
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 826
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
SmartDoorLock_bot.sendMessage(msg.sender.id, "Sensor sudah diaktifkan");
}
else if(pesan == "OFF")
{
aktif = 0;
SmartDoorLock_bot.sendMessage(msg.sender.id, "Sensor sudah dimatikan");
}
}
//uji apakah variabel aktif bernilai 1
if(aktif == 1)
{
//uji nilai sensor switch untuk mengaktifkan buzzer
if (reed == 0) //magnet menjauh
{
//aktifkan buzzer
digitalWrite(pinbuzzer, HIGH);
//kirim notifikasi telegram
SmartDoorLock_bot.sendMessage(msg.sender.id, "Awas Pagar Terbuka");
}
else //bernilai 1
{
//matikan buzzer
digitalWrite(pinbuzzer, LOW);
}
}
delay(500);
}
3.2 Realisasi Perangkat Keras
Dalam proses realisasi dari perangkat, komponen-komponen tersebut dihubungkan dengan benar sesuai dengan
konfigurasi pin yang telah ditentukan. LED dihubungkan ke pin D4 (GPIO 4) sebagai output untuk memberikan
tanda visual. Buzzer dihubungkan ke pin D5 (GPIO 14) sebagai output untuk memberikan tanda suara.
Sedangkan sensor magnet MC38 dihubungkan ke pin D1 (GPIO 5) sebagai input untuk mendeteksi pergerakan
pintu gerbang. Semua komponen disusun dan ditempatkan dalam sebuah prototipe rumah beserta pintu gerbang
yang terbuat dari stik kayu yang dapat dilihat pada Gambar 9.
a. Tampak Atas b. Tampak Depan
Gambar 9. Prototipe Perangkat Gerbang Cerdas Berbasis Internet of Things (IoT)
3.3 Uji Coba Perangkat
Dalam tahap pembuatan perangkat, dilakukan serangkaian pengujian mendalam pada setiap sistem dan fungsi
yang telah dibuat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa saat perangkat dioperasikan, semua sistem berjalan
dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Pengujian ini menjadi langkah kritis dalam proses pengembangan
perangkat, karena memungkinkan untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah atau kegagalan sejak
dini. Dalam upaya mencapai sistem yang baik, pengujian dilakukan berulang kali untuk memverifikasi
kehandalan perangkat dalam berbagai situasi. Selain itu, tim pengembang juga akan melakukan pemantauan
secara kontinu saat perangkat beroperasi untuk memastikan tidak ada masalah yang muncul secara tiba-tiba.
Proses uji coba dari program di atas dilakukan untuk memastikan kinerja dan fungsionalitas dari sistem
keamanan pintu cerdas berbasis Internet of Things (IoT) yang menggunakan perangkat ESP8266 NodeMCU.
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 827
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Langkah pertama adalah program diatur untuk terhubung dengan jaringan WiFi yang telah ditentukan dan uji
koneksi dilakukan untuk memverifikasi apakah perangkat dapat terhubung ke jaringan dengan baik dan stabil.
Jika berhasil terkoneksi, lampu LED akan menyala sebagai indikasi bahwa koneksi berhasil.
Proses uji coba pada komunikasi dengan aplikasi Telegram dilakukan dengan cara menghubungkan
perangkat dengan aplikasi Telegram melalui WiFi dan token yang telah dikonfigurasi sebelumnya. Uji coba ini
bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat dapat menerima dan mengirim pesan dari dan ke aplikasi
Telegram. Pengguna dapat mengirim perintah "ON" atau "OFF" melalui pesan Telegram untuk mengaktifkan
atau mematikan sensor pada pintu gerbang. Uji coba ini juga memastikan bahwa notifikasi pesan dapat
dikirimkan kembali ke pengguna sebagai respon atas perintah yang diterima. Hal ini dapat dilihat pada Gambar
10 dan Gambar 11.
Selanjutnya, dilakukan pengujian pada sensor magnet MC38 yang berfungsi untuk mendeteksi keadaan
pintu gerbang (terbuka atau tertutup). Pengujian ini akan memastikan bahwa sensor dapat mengidentifikasi
apakah pintu gerbang terbuka atau tidak dengan tepat. Seluruh uji coba dilakukan dengan memonitor keluaran
pada serial monitor untuk memastikan setiap langkah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah semua uji
coba telah berhasil dan berfungsi dengan baik, program ini siap untuk diimplementasikan pada perangkat
ESP8266 NodeMCU untuk mengendalikan sistem keamanan pintu cerdas secara otomatis dan efisien melalui
aplikasi Telegram.
Dengan adanya LED dan buzzer sebagai alat notifikasi, sistem ini dapat memberikan informasi secara
visual dan suara secara real-time, sehingga memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dan kemudahan
penggunaan. Keseluruhan realisasi perangkat ini mencerminkan implementasi yang efisien dan efektif dalam
menciptakan sistem keamanan pintu cerdas yang dapat diandalkan. Indikator LED menyala tanda berjalannya
program bisa dilihat pada Gambar 12.
Gambar 10. Uji Coba Kontrol dan Notifikasi Perangkat via Telegram
Gambar 11. Uji Coba Perangkat
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 828
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Gambar 12. Salah Satu Indikator Output Perangkat
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam penerapan sistem keamanan rumah cerdas berbasis Internet
of Things (IoT) menggunakan mikrokontroler ESP8266 sebagai pusat kontrol pintu gerbang dan smartphone
android sebagai antarmuka pengontrolan telah berhasil meningkatkan keamanan rumah secara efektif. Sistem ini
menggunakan protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) untuk mengirim perintah ke
mikrokontroler ESP8266. Sistem gerbang cerdas ini terdiri dari tiga bagian utama: power supply, bagian input
dengan sensor magnet untuk mendeteksi pergerakan gerbang, dan bagian output dengan LED dan buzzer sebagai
notifikasi visual dan suara tentang status gerbang. Selain itu, sistem ini juga mampu mengirimkan pesan
notifikasi melalui aplikasi Telegram, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi secara real-time
tentang keadaan gerbang dari jarak jauh. Uji coba selama 10 hari telah menunjukkan keberhasilan implementasi
alat dengan meningkatkan keamanan rumah secara efektif. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam
pengembangan sistem keamanan rumah cerdas berbasis IoT, dan membuka peluang untuk penggunaan teknologi
serupa pada skala yang lebih luas. Ditemukan bahwa pengembangan sistem gerbang cerdas berbasis IoT telah
berhasil secara efektif meningkatkan tingkat keamanan di lingkungan rumah. Melalui integrasi yang cermat dari
notifikasi visual yang jelas, suara yang informatif, serta pesan real-time melalui platform aplikasi Telegram, para
pengguna memiliki kemampuan untuk memantau status gerbang dengan tingkat akurasi yang tinggi, tanpa
terbatas oleh jarak fisik. Keunggulan ini membantu dalam memastikan pemantauan yang tepat waktu dan
pemahaman yang mendalam tentang situasi gerbang, mendorong pengguna untuk merasa lebih aman dan
terlindungi. Dengan demikian, sistem ini menjanjikan sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan keamanan
hunian dengan memanfaatkan teknologi IoT.
REFERENCES
[1] P. Jaya, H. Hidayat, D. Faiza, A. Almasri, Z. Zulwisli, and M. Aidil, “The Automatic Onion Cutter Using
Arduino Uno as Control System Tool,” INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi, vol. 22, no.
2, pp. 97–106, Aug. 2022, doi: 10.24036/invotek.v22i2.1030.
[2] S. Madakam, R. Ramaswamy, and S. Tripathi, “Internet of Things (IoT): A Literature Review,” Journal of
Computer and Communications, vol. 03, no. 05, pp. 164–173, 2015, doi: 10.4236/jcc.2015.35021.
[3] IEEE Computer Society, Internet Society, and Institute of Electrical and Electronics Engineers, 4th IEEE
World Forum on Internet of Things WF-IoT 2018 : 5-8 February 2018, Singapore.
[4] J. Leng, Z. Lin, and P. Wang, “Poster abstract: An implementation of an internet of things system for
smart hospitals,” in Proceedings - 5th ACM/IEEE Conference on Internet of Things Design and
Implementation, IoTDI 2020, Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc., Apr. 2020, pp. 254–
255. doi: 10.1109/IoTDI49375.2020.00034.
[5] M. J. Pour, M. Hosseinzadeh, and K. Rafiei, “Identifying and prioritizing applications of Internet of
Things (IOT) in educational learning using Interval Best-Worst Method (BWM),” in Proceeding of 4th
International Conference on Smart Cities, Internet of Things and Applications, SCIoT 2020, Institute of
Electrical and Electronics Engineers Inc., Sep. 2020, pp. 1–6. doi: 10.1109/SCIOT50840.2020.9250206.
[6] S. Singh; N. Singh, Internet of Things (IoT): Security challenges, business opportunities & reference
architecture for E-commerce, International Conference on Green Computing and Internet of Things
(ICGCIoT), 2015, doi: https://doi.org/10.1109/ICGCIoT.2015.7380718
[7] P. Kunkun and L. Xiangong, “Reliability evaluation of coal mine internet of things,” in Proceedings -
2014 International Conference on Identification, Information and Knowledge in the Internet of Things,
Journal of Computer System and Informatics (JoSYC)
ISSN 2714-8912 (media online), ISSN 2714-7150 (media cetak)
Volume 4, No. 4, August 2023, Page 816-829
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josyc
DOI 10.47065/josyc.v4i4.4004
Copyright © 2023 the author, Page 829
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
IIKI 2014, Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc., Mar. 2014, pp. 301–302. doi:
10.1109/IIKI.2014.68.
[8] A. Yavari, D. Georgakopoulos, P. R. Stoddart, M. Shafiei, Internet of Things-based Hydrocarbon Sensing
for Real-time Environmental Monitoring, IEEE 5th World Forum on Internet of Things (WF-IoT), 2019,
doi: https://doi.org/10.1109/WF-IoT.2019.8767320
[9] J. Jamal, Thamrin, Sistem Kontrol Kandang Ayam Closed House Berbasis Internet of Things, Jurnal
Vocational Teknik Elektronika dan Informatika, 2021, doi:
https://doi.org/10.24036/voteteknika.v9i3.113430
[10] A. Roza, P. Jaya, Penerapan Teknologi Berbasis Internet of Things (IoT) Untuk Pengelola Peternakan Ikan
Air Tawar, Jurnal Vocational Teknik Elektronika dan Informatika, 2023, doi:
https://doi.org/10.24036/voteteknika.v11i1.121214
[11] J. Mardalena, Edidas, Rancang Bangun Sistem Penyiram Tanaman Cabe Merah Menggunakan Perangkat
Mobile Berbasis Internet of Things, Jurnal Vocational Teknik Elektronika dan Informatika, 2021, doi:
https://doi.org/10.24036/voteteknika.v9i3.113548
[12] N. Azizah, Thamrin, Penyiraman dan Pemupukan Tanaman Bawang Merah Secara Otomatis Pada
Greenhouse Menggunakan Internet of Things (IoT), Jurnal Vocational Teknik Elektronika dan
Informatika, 2021, doi: https://doi.org/10.24036/voteteknika.v9i4.114655
[13] A. Ghenai, Y. Kabouche, W. Dahmani, Multi-user dynamic scheduling-based resource management for
Internet of Things applications, International Conference on Internet of Things, Embedded Systems and
Communications (IINTEC), 2018, doi: https://doi.org/10.1109/IINTEC.2018.8695308
[14] B. Peterson, B. Vogel, Prototyping the Internet of Things with Web Technologies: Is It Easy?, IEEE
International Conference on Pervasive Computing and Communications Workshops (PerCom
Workshops), 2018, doi: https://doi.org/10.1109/PERCOMW.2018.8480268
[15] P. MacHeso, T. D. Manda, S. Chisale, N. Dzupire, J. Mlatho, and D. Mukanyiligira, “Design of ESP8266
Smart Home Using MQTT and Node-RED,” in Proceedings - International Conference on Artificial
Intelligence and Smart Systems, ICAIS 2021, Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc., Mar.
2021, pp. 502–505. doi: 10.1109/ICAIS50930.2021.9396027.
[16] R. Yu, X. Zhang, and M. Zhang, “Smart Home Security Analysis System Based on the Internet of
Things,” in 2021 IEEE 2nd International Conference on Big Data, Artificial Intelligence and Internet of
Things Engineering, ICBAIE 2021, Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc., Mar. 2021, pp.
596–599. doi: 10.1109/ICBAIE52039.2021.9389849.
[17] M. Imamuddin, Zulwisli, Sistem Alarm dan Monitoring Kebakaran Rumah Berbasis Nodemcu Dengan
Komunikasi Android, Jurnal Vocational Teknik Elektronika dan Informatika, 2019, doi:
https://doi.org/10.24036/voteteknika.v7i2.104093
[18] F. Hamdi, Thamrin, Perancangan dan Pembuatan Alat Kontrol Lampu Rumah Otomatis Menggunakan
NODEMCU 8266 Berbasis Internet of Things (IoT), Jurnal Vocational Teknik Elektronika dan
Informatika, 2021, doi: https://doi.org/10.24036/voteteknika.v9i1.110433
[19] I. S. Nugroho, A. Hadi, Rancang Bangun Trainer Smart Home dengan FiturVoice Recognition
Menggunakan Mikrokontroler Nodemcu Esp8266 Berbasis Internet of Things, Jurnal Vocational Teknik
Elektronika dan Informatika, 2022, doi: https://doi.org/10.24036/voteteknika.v10i4.120220
[20] M. Hadiwan Ramadhan, I. Rahmy Jasril, J. Hamka Kampus UNP, and A. Tawar Padang, “Jurnal
Vocational Teknik Elektronika dan Informatika Perancangan dan Pembuatan Sistem Kontrol Sliding Gate
Otomatis Berbasis Internet Ofithings (IoT),” vol. 11, no. 2, 2023, [Online]. Available:
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/voteknika/
[21] N. Suroso, C. Buana, Rancang Bangun Pengaman Rumah dan Kontrol Pada Kunci Pintu dengan Metode
Kriptogafi Hill Cipher Berbasis IoT, PROtek: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 2020, doi:
https://doi.org/10.33387/protk.v7i2.2073
[22] D. Sanjaya, P. Jaya, Rancang Bangun Smart Locker Berbasis Internet of Things, Jurnal Vocational Teknik
Elektronika dan Informatika, 2023, doi: https://doi.org/10.24036/voteteknika.v11i1.121187
[23] A. Vishwakarma, A. Sahu, N. Sheikh, P. Payasi, S. K. Rajput, and L. Srivastava, “IOT based greenhouse
monitoring and controlling system,” in 2020 IEEE Students’ Conference on Engineering and Systems,
SCES 2020, Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc., Jul. 2020. doi:
10.1109/SCES50439.2020.9236693.
[24] A.P. Zanofa, R. Arrahman, M. Bakri, A. Budiman, Pintu Gerbang Otomatis Berbasis Mikrokontroler
Arduino Uno R3, Jurnal Teknik dan Sistem Komputer, 2020, doi: https://doi.org/10.33365/jtikom.v1i1.76