Conference Paper

IMPLEMENTASI STEM PADA PEMBELAJARAN IPA DI INDONESIA: REVIEW ARTIKEL TAHUN 2018-2023

Authors:
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.

Abstract

ABSTRAK Penelitian mengenai implementasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) pada pembelajaran IPA di Indonesia telah menjadi bidang yang menarik selama satu dekade. STEM pada pembelajaran IPA dapat diimplementasikan pada berbagai model atau metode pembelajaran dan level pendidikan. Bahkan, variabel penelitian yang mampu ditingkatkan setelah implementasi STEM pada pembelajaran IPA di Indonesia bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi STEM dalam pembelajaran IPA di Indonesia selama tahun 2018 hingga 2023. Metode penelitian ini adalah studi narrative literature review yakni mengumpulkan, mengevaluasi, dan meringkas penelitian-penelitian yang terkait dengan topik penelitian STEM pada pembelajaran IPA. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) Implementasi STEM pada pembelajaran IPA di Indonesia paling banyak menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yakni sebesar 87,5% disusul Problem based Learning (PBL) sebesar 8,3% dan discovery-PJBL sebesar 4,16%, 2) Level pendidikan SMA menjadi level pendidikan yang paling banyak mengimplementasikan STEM pada pembelajaran IPA yakni sebesar 48%, 3) Variabel penelitian yang seringkali ditingkatkan dalam implementasi STEM pada pembelajaran IPA adalah kemampuan berpikir kreatif yakni sebesar 34%.

No full-text available

Request Full-text Paper PDF

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the authors.

... PBL is related to analyzing problems by students and making solutions to these problems (Febrianto, et al., 2021). Meanwhile, inquiry is related to investigation or research in science learning (Chen & Chen, 2021;Widiyatmoko & Darmawan, 2023). ...
... The Engineering component is related to the technique of designing a solution to science problems. While the Mathematic Component is related to mathematical calculations regarding the costs required or other science formulas (Widiyatmoko & Darmawan, 2023). Pre-service science teachers as future student educators are expected to implement STEM education in science learning in the classroom. ...
Article
Full-text available
Keywords: Conception; Pre-service science teacher; Self-efficacy; STEM; Understanding; STEM education has become a trend in the 21 st century in many countries, including Indonesia. The term STEM combines four different disciplines namely Science, Technology, Engineering, and Mathematics. STEM education is a concern because it is relevant to be implemented and forms 21 st century skills. This makes pre-service teacher need to understand STEM education in order to apply it to learning correctly. There are three aspects that influence the conception, understanding, and self-efficacy of pre-service science teachers. Therefore, research was conducted with the aim of analyzing the relationship between conception, understanding, and self-efficacy of pre-service science teachers towards STEM education. This study uses Quantitative Descriptive Research Design because it aims to describe and illustrate the relationship model between conception and understanding of self-efficacy in STEM education from the pre-service of Science Education study program students, Semarang State University. Based on the research that has been conducted, a structural relationship model between conception and understanding of STEM education self-efficacy among pre-service science teachers is obtained. In the model, simultaneously the conception variable and the understanding variable affect the STEM education self-efficacy of pre-service science teachers, where a higher contribution is given by the conception variable. In conclusion, conception and understanding affect the self-efficacy of science teacher candidates in STEM education.
Article
Full-text available
Salah satu tujuan peserta didik abad ke-21 adalah mampu berpikir kreatif melalui tingkat keterampilan berpikir yang tinggi. faktanya, isi pembelajaran sains di SD masih didominasi oleh wacana, diskusi dan pemberian pelatihan pertanyaan. Kondisi ini menyebabkan siswa menjadi asing untuk menghasilkan ide-ide kreatif atau menghasilkan produk yang dipicu melalui masalah yang menantang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran Berbasis Proyek Terintegrasi STEM secara daring pada mata pelajaran IPA pada keterampilan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 014 Sambutan pada Juli hingga Agustus 2021. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian tersebut merupakan siswa kelas IV SD dengan dua kelas sampel yaitu kelas IV A sebagai kelas kontrol 25 siswa dan kelas IV B sebagai kelas eksperimental sebanyak 26 siswa. Analisis data menggunakan rumus uji t untuk menentukan keterampilan berpikir kreatif siswa kelas IV. Hasilnya menunjukkan skor rata-rata kelas eksperimental lebih besar daripada kelas control yaitu 76 dan 61,20. Selanjutnya berdasarkan hasil uji t dengan bantuan SPSS 19.0 for windows diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 4,777 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,000, sehingga uji t yang diperoleh melebihi tabel t. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran berbasis proyek yang terintegrasi STEM secara daring pada mata pelajaran IPA pada kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IV SDN 014 Sambutan.
Article
Full-text available
Penelitian ini tentang penerapan model praktikum berbasis proyek dan inquiry pada materi hidrokarbon di kelas XI SMA. Tujuan dilakukannya penelitian untuk mengetahui hasil ketuntasan belajar, aktivitas siswa, dan tanggapan siswa selama pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sampel pada penelitian ini, siswa kelas XI MIPA 2 berjumlah 30 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis, observasi aktivitas siswa, dan angket tanggapan siswa. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu lembar soal pilihan ganda (multiple chooise), lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar angket tanggapan siswa. Hasil ketuntasan belajar sebesar 93,3% (kategori baik sekali) dan siswa yang tidak tuntas sebesar 6,7% terdapat 28 siswa tuntas dan 2 siswa tidak tuntas. Hasil persentase observasi aktivitas siswa pertemuan kedua dan ketiga menunjukkan siswa belajar secara aktif selama pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing sebesar 89,2% dan 80,75% (kategori baik sekali). Persentase tanggapan positif siswa melalui penerapan model inkuiri terbimbing selama pembelajaran pada materi asam basa sebesar 92,3% (kategori sangat baik). Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran melalui model praktikum berbasis proyek dan inquiry pada materi hidrokarbon di SMA Negeri 2 Pematangsiantar mencapai ketuntasan belajar secara klasikal meningkatkan aktivitas siswa, dan adanya tanggapan positif siswa terhadap penerapan model praktikum berbasis proyek dan inquiry.
Article
Full-text available
Background The expectancy-value theory that constitutes the theoretical background of this study on motivation provides a strong framework for cognitive development, as it includes most of the beliefs, values, and goal variables found in various theories on motivation. Besides, this theory focuses directly on how different socializers such as parents and teachers influence the students’ development of motivation. Strong motivation of teachers towards STEM fields is important both in terms of performing STEM activities in their own classrooms and motivating their students to STEM fields. The context and purpose of the study Our current research examines the motivation of female students in science education college towards their STEM fields according to certain demographic properties. Three-quarters of the students enrolled in science education colleges in Turkey are women who are under-represented in STEM fields. Determining the motivation of female science education college students towards STEM fields can be considered a long-term, sustainable, and pervasive effect, as they are the potential STEM educators of the future. Results As a result of the study, it was determined that the motivation of female science education college (university) students towards STEM fields did not differ according to grade level, type of high school they graduated from, and family income. However, motivation towards STEM fields did differ according to variables of “having received STEM training”, “having participated in STEM activities”, “having (or not having) a role model working in a STEM field” and, “father education-level”. Conclusions The results obtained from this study are valuable for the design of possible intervention studies in the future. For example, designing role model interventions, incorporating STEM training into education college programs, and organizing more STEM activities within education college programs are considered to be important steps to increase the motivation of female science education college students. Increasing the motivation of prospective science teacher candidates towards STEM fields with various interventions has indirect importance for them to motivate their students to consider STEM fields in their future professional lives.
Article
Full-text available
p class="Abstrak"> Abstract: Critical thinking skills can be grown with learning project based learning models. The purpose of this study was to analyze Critical Thinking abilities with project-based learning (PjBL) students at temperature and heat at the high school level. This research was conducted at SMAN 2 Batu class XI. The subjects of this study were 35 students. This type of research is a mixed method embedded in experimental models. With a test of critical thinking skills the essay forms as many as 8 items. The results showed that there were differences in critical thinking of students before and later getting PjBL training on the material heat and temperature. The result of the research showed that students’ critical thinking has increas. Abstrak: Keterampilan berpikir kritis dapat ditumbuhkan dengan model pembelajaran project based learning . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis dengan project based learning (PjBL) siswa pada suhu dan kalor pada tingkat SMA. Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Batu kelas XI. Subjek penelitian ini berjumlah 35 siswa. Jenis penelitian ini Mixed method embedded experimental model . Dengan test kemampuan berpikir kritis berbentuk essay sebanyak delapan butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan PjBL pada materi suhu dan kalor. Kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan pada setiap indikator.
Article
Full-text available
div align="center"> Abstract: Creative thinking skills are individual skills in using their thinking processes to generate new ideas. Creative thinking skills make students active in learning, able to express opinions, and process information easily. Creative thinking skills also enhance collaborative learning in which student-centered learning activities. One of the learning models that can be used is the STEM integrated Project Based Learning (PjBL-STEM) learning model. The research was conducted to determine the success of the PjBL-STEM model on students' creative thinking skills. This research was conducted in class X IPA SMAN 5 Malang with this type of research in the form of a quasi-experimental research. The data analysis was in the form of a single anacova analysis. Based on the results of research data analysis, the PjBL-STEM model is effective against creative thinking skills in the experimental class compared to the control class. Abstrak: Keterampilan berpikir kreatif merupakan keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikirnya untuk menghasilkan gagasan yang baru. Keterampilan berpikir kreatif membuat siswa aktif belajar, mampu mengemukakan pendapat, dan mengolah informasi dengan mudah. Keterampilan berpikir kreatif juga meningkatkan pembelajaran kolaboratif yang kegiatan belajarnya berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Project Based Learning terintegrasi STEM (PjBL-STEM). Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dari model PjBL-STEM terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 5 Malang dengan jenis penelitian ini berupa penelitian kuasi percobaan. Analisis data berupa analisis anakova tunggal. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh model PjBL-STEM efektif terhadap keterampilan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol. </div
Article
Full-text available
The COVID-19 pandemic has changed the learning system in schools. The learning that initially took place in class spontaneously turned into online learning. This change requires teachers to be more creative in designing learning. This study aims to improve students’ critical thinking skills through online problem-based learning integrated into science, technology, engineering, and mathematics (PBL-STEM). The research was conducted on students of class X IPA (Natural Science) in a high school in Cianjur with a Non-Equivalent Pretest-Posttest Control Group design. The research data were collected using a test of critical thinking skills in six valid essay questions with a reliability coefficient of 0.913. Besides, students’ responses to the application of PBL-STEM learning were collected through a questionnaire. The collected data were processed descriptively and inferentially. The results showed that the online application of PBL-STEM went well, and there was an increase in critical thinking skills with an N-gain of 72%. The highest gain is on the indicator of explanation, and the lowest is evaluation. The results of the significance test showed that the increase in students’ critical thinking skills through PBL-STEM learning was more significant than PBL learning. Students also responded well to the implementation of PBL-STEM in learning during the COVID-19 pandemic by 81%.
Article
Full-text available
ABSTRAKPendidikan abad 21 membutuhkan keterampilan berpikir yang meliputi keterampilan berpikir logis, analisis, kritis, dan kreatif. STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) merupakan isu penting dalam pendidikan di Indonesia saat ini. Penerapan STEM dalam pembelajaran dapat mendorong peserta didik untuk mendesain, mengembangkan dan memanfaatkan teknologi, mengasah kognitif, manipulatif dan afektif, serta mengaplikasikan pengetahuan (Kapila & Iskander, 2014). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi pendekatan STEM (manfaat dan tantangan) di Indonesia dengan menggunakan metode Systematic Literatur Review. Jumlah artikel yang ditemukan sebanyak 56 artikel yang dianggap sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dijadikan satu lalu dilakukan screening apakah judul pada artikel tersebut ada yang sama atau tidak. Setelah dilakukan screening didapatkan ada 30 artikel yang judulnya sama, dari 30 artikel ini kemudian di screening berdasarkan eligibility sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan 25 artikel untuk selanjutnya dilakukan review. Pada sistematic review ini menunjukkan bahwa implementasi pendekatan STEM di Indonesia memiliki pengaruh yang cukup baik terhadap terhadap cara berpikir kreatif siswa, LKS, buku siswa dan menghadapi revolusi industri 4.0 ,literasi matematis dan implementasi STEM dengan robotika, dan juga persepsi guru terhadap pembelajaran STEM.KataKunci: Implementasi,Systematic Literatur Review,STEM
Article
Full-text available
This study aims to determine the project-based learning-STEM model's effect on biology learning outcomes in growth and development material. The learning was carried out in class XII IPA students of SMA Negeri 1 Muncar in the 2018/2019 academic year. This type of research is quasi-experimental research. The instrument in this study was a test given in the experimental class and the control class. The data were analyzed using parametric statistical analysis. There is a difference in the average post-test learning outcomes of the experimental class (PjBL-STEM model) with the control class's post-test learning outcomes using the independent sample t-test. The results of the analysis show that Sig. (2-tailed) of 0.00 0.05, which can be interpreted that there is a significant difference in the average student learning outcomes between the PjBL-STEM model (experimental class) and the conventional model (control class). The average post-test score of the experimental class with the PjBL-STEM model was 87.50, while the average score in the Control class was 79.82, so that there was an increase in the value of 7.68 in the experimental class. The PjBL-STEM model's application to improve learning outcomes can be continued with other materials that have STEM characteristics.
Article
Full-text available
The era of the industrial revolution 4.0 has an impact on science education to be able to prepare individuals who have competent competence in facing various challenges in the future, by applying technological advances in learning science. The STEM approach provides alternatives in science learning in an integrated manner with technology, engineering and mathematics. This study provides an overview of the role of STEM in learning science in the era of the industrial revolution 4.0. Based on the results of the research that was studied showed that STEM can direct the study of science closely related to technology, so that science has an important role in preparing superior human resources, both soft kill and hard skill. Science has a role in encouraging students to be able to apply their understanding of science in producing a work of technology that can be meaningful in everyday life. Through science learning, students can practice in developing their ability to think systematically, logically, and critically, so that it can be used to make discoveries and engineering by applying scientific steps
Article
Full-text available
Pendidikan berbasis revolusi industri 4.0 memerlukan alternatif solusi yang membuat lembaga pendidikan harus selalu memadukan metode inovatif untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek-aspek penunjang pembelajaran IPA serta cara mengimplementasikannya dalam menyongsong era revolusi industri 4.0. Metode Penelitian ini mengunakan metode library research. Hasil penelitian ini adalah (1) aspek-aspek penunjang dalam pembelajaran IPA yang memenuhi tuntutan revolusi industri 4.0 adalah menggunakan model pembelajaran inovatif berbasis masalah/proyek, menggunakan pendekatan yang melibatkan unsur sains, teknologi, dan masyarakat, serta dapat meningkatkan keterampilan abad 21 antara lain berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas; dan (2) Implementasi pembelajaran IPA berbasis project based learning yang dikombinasikan dengan pendekatan STEM adalah contoh implementasi teknologi ramah lingkungan yang dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam mengelola limbah sebagai sumber energi baru terbarukan.
Article
Full-text available
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan penggunaan model pembelajaran PJBL (Project Based Learning) berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathemathic) dan tidak berbasis STEM terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV. Populasi gugus Gajah Mada kecamatan Sidomukti kota Salatiga, dengan sampel SD Negeri Dukuh 01 Salatiga sebagai kelompok eksperimen berjumlah 32 siswa dan SD Negeri Kecandran 01 Salatiga sebagai kelompok kontrol berjumlah 33 siswa. Penelitian ini yang menggunakan Quasi Eksperimental dengan desain penelitian Non-equivalen Control Group Desain untuk mengetahui keberhasilan pengujian perlu dilakukan Pre-test dan Post-test. Hasil penelitian dilihat dari uji independen T tes dengan signifikansi 0,038 < 0,05 menggunakan SPSS 20 for Windows yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan sehingga H0 ditolak dan H1 diterima serta hasil rata-rata pre-test ke post-test pada kelompok eksperiemen yang meningkat sebesar 13,38 sedangkan pada kelompok kontrol meningkat sebesar 7,51.Penggunaan model pembelajaran PJBL berbasis STEM lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV muatan pembelajaran IPA.
Article
Full-text available
Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan kognitif dan berpikir kreatif siswa melalui penerapan pembelajaran berbasis proyek berpendekatan STEM. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan desain One-Shot Case Study. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Semarang sebanyak 36 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes yang telah divalidasi oleh ahli. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa mencapai kriteria baik, dengan ketercapaian tertinggi pada indikator pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa mencapai kriteria baik dengan ketercapaian tertinggi pada indikator kemampuan memandang informasi dari sudut pandang yang berbeda.
Article
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan perangkat pembelajaran project based learning (PjBL) terintegrasi STEM berbasis e-learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa . Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen, design pre-experimental dengan the one group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Kecamatan Plered tahun pelajaran 2019/2020. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Terpilih dua kelas sampel IVA dan IVB SDN 3 Panembahan sebagai kelompok eksperimen. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji ketuntasan rata-rata, uji proporsi, uji perbedaan rata-rata dan N-gain. Diperoleh hasil peningkatan n-gain skor 0,37 dengan kategori sedang. Hasil nilai pretest-posttest kemampuan berpikir kreatif siswa mengalami perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan perangkat pembelajaran PjBL terintegrasi STEM berbasis e-learning.
Article
This research is a classroom action research which aims to improve the chemistry learning outcomes of the reaction rate concept by using the Discovery Project Based Learning (PjBL) model based on Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) at SMAN 1 Lemahabang, Cirebon Regency. This research was conducted in two cycles, each cycle consisted of 1-2 meetings. The subjects of this study were 34 students of class XI-MIPA 3 at SMAN 1 Lemahabang. The data collection instruments used in this research were a test method for students, monitoring the conditions of the teaching and learning process and questionnaires to find out students' responses to the learning carried out. Based on the research analysis showed that in the first cycle there was an increase in student learning outcomes in the concept of reaction rate, namely the value before being given action with good and very good criteria of 11,76% and after being given action the value was 44,11%, then in the second cycle it increased to 79, 41%, while students who scored below the Minimum Completeness Criteria experienced a decline. Therefore, the use of the STEM-based Discovery PjBL model could improve the chemistry learning outcomes of students on the reaction rate material.
Article
Tugas utama seorang guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung. Permasalahan yang ingin dikaji dalam makalah ini adalah apakah metode problem based learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bercerita, sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah: Untuk mengetahui bahwa metode problem based learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bercerita. Kesimpulan dari makalah ini adalah pembelajaran dengan menggunakan metode problem based learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bercerita khususnya pada siswa tingkat dasar Kata Kunci : kemampuan bercerita, metode problem based learning, siswa tingkat dasar.
Article
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu pendorong utama munculnya kemajuan iIlmu pengetahuan dan teknologi yang wajib dikuasai oleh peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan pengembangan keterampilan abad 21. Namun pada kenyataannya ditemukan hasil belajar peserta didik terutama di bidang IPA yang masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan yang dilakukan di kelas VIII D di SMP Negeri 2 Gianyar, yaitu 44,26 pada perolehan nilai rata-rata peserta didik pada penilaian harian pertama di awal semester ganjil dan lebih dari 85% peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran berbasis STEM dalam meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik di SMPN 2 Gianyar Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dibatasi hanya pada penerapan pembelajaran berbasis STEM dalam meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik. Penelitian ini merupakan Penelitain Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus dilakukan penerapan dengan pembelajaran berbasis STEM. Hasil penelitian pembelajaran berbasis STEM dapat meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik di kelas VIII D semester ganjil di SMP Negeri 2 Gianyar tahun pelajaran 2018/2019. Hasilnya sebagai berikut: pada awal pengamatan nilai rata-ratanya hanya 44,26, pada siklus I menjadi 75,44 dan siklus II naik menjadi secara signifikan menjadi 92,65. Daya serap dan Ketuntasan Hasil belajar pada pengamatan awal (observasi) sebelum dilakukan tindakan adalah 44,26% dan 14,71%, siklus I menunjukkan daya serap dan ketuntasan kelas menjadi adalah 75,44% dan 76,47% yang berada pada kategori sangat tinggi sedang pada siklus II daya serap dan ketuntasan kelas meningkat pesat menjadi 92,65% dan 100%, maknanya secara klasikal penerapan pembelajaran berbasis STEM dapat meningkatkan rata-rata nilai IPA peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Gianyar.
Article
This research describes the subject of elasticity using the Project Based Learning (PjBL) model with the STEM approach to improve students activeness. This research implemented for XI MIPA 5 class at 2 Jember Senior High School in the 2019/2020 academic year during August until September 2019. Data were collected through observation and interviews. This data were analyzed descriptively. The results showed that the Project Based Learning model with the STEM (Sains, Technology, Engineering, and Mathematics) approach could increase of students activeness for XI MIPA 5 class at 2 Jember Senior High School of elasticity material.
Article
The learning model project based learning is an instructional model that can be applied to the STEM approach. Approach STEM (Science, Technology in, Engineering and Mathematic) is an approach that can be used in learning by using multiple disciplines. STEM approach in learning is very suitable to be applied in the curriculum in 2013 so that students are able to be more active, creative, and better understand the concepts taught in a material for a project which produced students in learning directly related to real-life experience of students in the everyday. The purpose of this study was to determine the influence of the learning model project based learning with STEM approach to the learning outcomes of high school students. The research was conducted in class X IPA 1 SMA Muhammadiyah 3 Jember, with 32 students at 15 male students and 17 female students. The method used in this research is the method pre-experiment design with one group pretest-posttest design. Collecting data in this study using the initial test and final test. Student learning outcomes obtained after application project based learning model STEM learning approach shows N-gain category was at 0.62. Keywords: project based learning, approach STEM, learning outcomes.
Article
ABSTRAK Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat menuntut manusia untuk tidak hanya memiliki kemampuan kognitif namun juga memiliki keterampilan lain yang dituntut di abad 21. Terdapat 4 keterampilan yang dituntut dimiliki oleh manusia di abad 21 ini, salah satu diantaranya adalah keterampilan berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil keterampilan komunikasi siswa SMP pada pembelajaran IPA berbasis STEM ( Science, Technology, Engineering, and Mathematics) . Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 16 orang siswa kelas VIII yang mengikuti ekstrakurikuler STEM di salah satu SMP negeri di Kota Bandung. Keterampilan komunikasi siswa ini dibagi ke dalam komunikasi lisan dan komunikasi secara tertulis. Pengumpulan data dilakukan melalui proses presentasi dan pembuatan laporan yang dinilai berdasarkan rubrik yang telah ditentukan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada keterampilan komunikasi lisan terdapat 43,75% siswa berada pada kategori ‘Sesuai Standar’ dan 56,25% siswa berada pada kategori ‘Tidak Memenuhi Standar.’ Sementara itu, pada keterampilan komunikasi secara tertulis ditemukan bahwa: (1) Terdapat 56,25% siswa berada pada kategori Intermediate , (2) Terdapat 31,25% siswa berada pada kategori Emerging , (3) Terdapat 12,50% siswa berada pada kategori Basic, dan (4) Tidak tedapat siswa yang berada pada kategori Advance. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa mayoritas siswa masih berada pada kategori Intermediate untuk komunikasi tertulis dan ‘Tidak Memenuhi Standar’ untuk keterampilan komunikasi lisan. Hal tersebut menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi lisan siswa dalam pembelajaran IPA berbasis STEM masih perlu dioptimalkan. Kata Kunci: Pembelajaran STEM; Keterampilan Komunikasi; Komunikasi Lisan; Komunikasi Tertulis ABSTRACT Science and technology which are rapidly growing demanded human resources to have not only cognitive ability but also another skills that are required in the 21 st century. There are 4 skills that is required by humans in the 21 st century and one of them is communication skill. This study aims to analyze the profile of junior high school students communication skill with a STEM-based science learning. Sample of this study were 16 junior high school student who’s involved in STEM extracuricullar in Bandung. This student communication skills are divided into oral communication and written communication. The data were collected through the process of presentation and making reports assessed based on the rubric that has been determined. Results showed that on oral communication skills there are 43.75% of students are in the category of meeting the standards or average and 56.25% of students are in the category of ‘doesn’t meet the standards’. Meanwhile, on written communication skills showed that: (1) 56.25% of students are in the category of intermediate, (2) 31.25 of students are in the category of emerging, (3) 12.50% of students are in the category of basic, and (4) There are no students in the category of advance. Based on the data, majority of students are in the category of intermediate in written communication skills and doesn’t meet the standards in oral communication skills. These results indicate that the oral communication skills with STEM-based science learning stills need to be optimalized. Keywords: STEM-based Science Learning; Communication Skill; Oral Communication; Written Communication
Mastering Research Methods. Selangor: McGraw-Hill Education (Malaysia) Sdn Bhd
  • Y P Chua
Chua, Y. P. (2016). Mastering Research Methods. Selangor: McGraw-Hill Education (Malaysia) Sdn Bhd.
Analisis Komparasi Efektivitas Model Pembelajaran STEM dan PjBL dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
  • N Fadhilatunnisa
  • S Sudarti
Fadhilatunnisa, N., & Sudarti, S. (2022). Analisis Komparasi Efektivitas Model Pembelajaran STEM dan PjBL dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(3), 810-814.
Pengaruh Model Pembelajaran STEM-PJBL terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Negeri 1 Slogohimo Wonogiri di Era Pandemi pada Materi Hidrosfer
  • C M Karlina
  • E Susilowati
  • I A Fakhrudin
Karlina, C. M., Susilowati, E., & Fakhrudin, I. A. (2023). Pengaruh Model Pembelajaran STEM-PJBL terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Negeri 1 Slogohimo Wonogiri di Era Pandemi pada Materi Hidrosfer. JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, 3(1), 33-41.
Bahan ajar berbasis science, technology, engineering, mathematics (STEM) untuk mendukung pembelajaran ipa terpadu
  • R Oktavia
Oktavia, R. (2019). Bahan ajar berbasis science, technology, engineering, mathematics (STEM) untuk mendukung pembelajaran ipa terpadu. Semesta: Journal of Science Education and Teaching, 2(1), 32-36.
Project-based learning based on STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics) enhancing students science knowledge competence
  • P L S Prabawati
  • G N S Agustika
Prabawati, P. L. S., & Agustika, G. N. S. (2020). Project-based learning based on STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics) enhancing students science knowledge competence. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 4(4), 621-629.
  • D Sartika
Sartika, D. (2019). Pentingnya pendidikan berbasis STEM dalam kurikulum 2013. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 3(3).
Meningkatkan Kreativitas dan Keyakinan Diri Peserta Didik Melalui Project Based Learning Terintegrasi STEM
  • Y Sutiono
  • R Yunus
  • S Suyidno
Sutiono, Y., Yunus, R., & Suyidno, S. (2022). Meningkatkan Kreativitas dan Keyakinan Diri Peserta Didik Melalui Project Based Learning Terintegrasi STEM. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, 6(3), 507-517.
Effectiveness of environmental change learning tools based on STEM-PjBL towards 4C skills of students
  • D Triana
  • Y U Anggraito
  • S Ridlo
Triana, D., Anggraito, Y. U., & Ridlo, S. (2020). Effectiveness of environmental change learning tools based on STEM-PjBL towards 4C skills of students. Journal of Innovative Science Education, 9(2), 181-187.