Content uploaded by Samsul A Rahman Sidik Hasibuan
Author content
All content in this area was uploaded by Samsul A Rahman Sidik Hasibuan on Sep 23, 2023
Content may be subject to copyright.
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
ISSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
117
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
https://teslink.nusaputra.ac.id/index
10.52005/teslink.v115i1.xxx teslink@nusaputra.ac.id
Evaluasi Kinerja Seismik Struktur Gedung Apartemen
Princeton Boutique Living Medan
Bectiar Natalia Sitohang a,1, Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan a,2,*
a,b Departemen Teknik Sipil, Universitas Medan Area, Jl Kolam No 1 Medan Estate, Medan, 20223, Indonesia
1 bectiarsitohang@gmail.com; 2 samsulrahman@staff.uma.ac.id*
* Corresponding Author : samsulrahman@staff.uma.ac.id
Received ………….; revised ……….; accepted ……..
ABS TRAK
Wilayah kota Medan merupakan salah satu daerah yang beresiko tinggi terjadinya gempa,
sehingga sangat berdampak pada bangunan gedung yang berada di wilayah tersebut.
Apartemen Princeton Boutique Living merupakan salah satu gedung 28 tingkat yang berada di
wilayah kota Medan. Dalam penelitian ini telah dilakukan simulasi gedung Apartemen Princeton
Boutique Living menggunakan metode analisis statik nonlinier pushover dengan bantuan
software SAP2000. Metode analisis statik nonlinier pushover terbagi menjadi 2 bagian, pertama
displacement target untuk bangunan didirikan. Displacement target merupakan perkiraan
perpindahan puncak bangunan saat terkena eksitasi gempa rencana. Kemudian dilakukan
analisis pushover pada bangunan sampai perpindahan puncak bangunan sama dengan
displacement target. Kedua, tipe gaya terkontrol dimana jumlah total gaya yang bekerja
diestimasi dan diterapkan pada struktur dan analisis dilakukan. Berbagai level kinerja untuk
sebuah bangunan dinyatakan dalam bentuk base shear yang dipikul versus displacement atap.
Jika semua plastic hinge terbentuk berada dalam batas Collapse Prevention (CP) maka struktur
dikatakan masih aman. Sebaliknya, jika plastic hinge yang terbentuk melebihi batas CP maka
dikatakan struktur runtuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan perilaku
nonlinier struktur gedung apartemen Princeton Boutique Living. Selanjutnya, hasil analisis
menunjukkan bahwa Apartemen Princeton Boutique Living masih dalam batas CP.
KATA KUNCI
Nonlinier
Pushover
Perilaku
Kinerja
ABS TRACT
The Medan city area is one of the areas with a high risk of earthquakes, so it dramatically
impacts the buildings in the area. The Princeton Boutique Living Apartment is one of the 28-
story buildings in Medan. In this paper, a simulation of the Princeton Boutique Living Apartment
building was carried out using the nonlinear static pushover analysis method with the help of
SAP2000 software. The nonlinear static pushover analysis method is divided into two parts: the
target displacement for constructed buildings. The displacement target estimates the
displacement of the top of the building when exposed to the design earthquake excitation. Then
a pushover analysis is performed on the building until the displacement of the top of the building
is the same as the target displacement. Second, the controlled force type is where the total
amount of acting force is estimated and applied to the structure, and analysis is carried out.
Various levels of performance for a building are expressed in terms of base shear carried versus
roof displacement. If all the plastic hinges formed are within Collapse Prevention (CP) limits,
then the structure is safe. Conversely, if the plastic hinge that is formed exceeds the CP limit,
the structure is said to have collapsed. This paper aims to determine the performance and
nonlinear behavior of the structure of the Princeton Boutique Living apartment building.
Furthermore, the analysis results show that the Princeton Boutique Living Apartment is still
within the CP limit.
KEYWORDS
Nonlinear
Pushover
Behavior
Performance
This is an open-access article und er the CC–BY-SA license
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan daerah rawan gempa, baik gempa skala kecil maupun skala besar karena
Indonesia terletak pada jalur gempa Pasifik yaitu Circum Pasific Earthquake Belt dan jalur gempa
Asia yaitu Trans Asiatic Earthquake Belt. Selain itu, Indonesia juga merupakan daerah pertemuan 3
(tiga) lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia.
Hal ini menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian akibat kerusakan bangunan. Oleh karena itu,
Indonesia harus lebih waspada terhadap gempa bumi karena dapat terjadi kapan saja [1]. Wilayah kota
Medan merupakan salah satu daerah yang beresiko tinggi terjadinya gempa sehingga sangat
118
ISSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
Bectiar Natalia Sitohang & Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan
.
(Evaluasi Kinerja Seismik)
berdampak pada bangunan yang berada di wilayah tersebut. Melihat dari efek yang ditimbulkan oleh
gempa maka perlu perencanaan suatu banguan konstruksi yang tidak hanya mementingkan aspek
keindahan, tetapi juga ketahanan gedung tersebut. Apartemen Princeton Boutique Living merupakan
salah satu gedung 28 tingkat yang berada di wilayah kota Medan. Dalam penelitian ini dilakukan
simulasi gedung Apartemen Princeton Boutique Living menggunakan metode analisis statik nonlinier
pushover dengan bantuan software SAP2000.
Madu tujuh [2] menyatakan bukan gempa yang membunuh, ataupun gedungnya, tetapi gedung
yang didesain dengan buruk. Oleh karena itu, maka diperlukan bangunan tahan gempa yang didesain
secara detail sesuai peraturan dan tata cara perencanaan yang ditetapkan. Salah satu aturan
perencanaan untuk mendirikan bangunan adalah bangunan tersebut harus mampu menahan beban
gempa yang ada, tidak terjadi kerusakan berat pada struktur jika terkena beban gempa, karena prinsip
bangunan tahan gempa adalah boleh terjadi kerusakan pada bangunan tersebut, tetapi tidak pada
elemen struktur, karena adanya pengaruh gaya lateral yang diakibatkan oleh gempa maka terjadi
penurunan kinerja pada struktur.
Kinerja batas layan struktur gedung ditentukan oleh simpangan antar-tingkat akibat pengaruh
gempa rencana, yaitu untuk meminimalkan terjadinya pelelehan baja dan peretakan beton, disamping
untuk mencegah kerusakan nonstruktur dan ketidaknyamanan penghuni. Untuk menentukan kapasitas
yang melewati batas elastis diperlukan analisis non-linier [3]. Analisis statik nonlinier pushover
merupakan metode analisis untuk mengetahui perilaku inelastis struktur terhadap beban gempa yang
diterima. Analisis pushover adalah analisis statik non-linier dimana pengaruh gempa rencana terhadap
struktur bangunan gedung dianggap sebagai beban-beban statik yang diterima pada pusat massa tiap
lantai [4]. Kemudian bebannya ditingkatkan secara bertahap sampai satu target perpindahan lateral
dari suatu titik acuan tercapai.
Analisis pushover adalah metode analisis perkiraan di mana struktur dikenai gaya lateral yang
meningkat secara monoton dengan distribusi ketinggian yang tidak berubah-ubah sampai perpindahan
target tercapai [5]. Dalam metode analisis ini, sebuah model bangunan dikenai beban lateral dan
intensitas beban lateral dinaikkan secara perlahan. Proses ini dilanjutkan sampai perpindahan
terkontrol di bagian atas bangunan mencapai tingkat deformasi tertentu atau struktur menjadi tidak
stabil. Kurva pushover adalah plot yang ditarik antara base shear sepanjang sumbu vertikal dan
perpindahan atap sepanjang sumbu horizontal. Titik kinerja struktur dalam berbagai tahap dapat
diperoleh dari kurva pushover. Berbagai level kinerja untuk sebuah bangunan dinyatakan dalam
bentuk base shear yang dipikul versus kurva perpindahan atap seperti yang ditunjukkan pada Gambar
1 [6]. A ke B adalah rentang elastic range, B ke IO adalah rentang immediate occupancy, IO hingga
LS adalah rentang life safety dan LS hingga CP adalah rentang collapse prevention. Ketika plastic
hinge mencapai titik C pada kurva perpindahan gayanya, plastic hinge tersebut harus mulai
menurunkan beban [7]. Jika semua plastic hinge berada dalam batas CP maka struktur dikatakan masih
aman. Sebaliknya jika plastic hinge yang terbentuk melebihi batas CP maka dikatakan struktur runtuh.
Gambar 1. Level kinerja
Tujuan analisis pushover adalah untuk memperkirakan gaya maksimum dan deformasi yang terjadi
serta memperoleh informasi bagian mana saja yang kritis. Selanjutnya dapat diidentifikasi bagian-
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
119
SSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
Bectiar Natalia Sitohang & Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan.
(Evaluasi Kinerja Seismik)
bagian yang memerlukan perhatian khusus untuk pendetailan atau stabilitasnya. Proses pushover akan
menghasilkan kurva kapasitas yang akan menggambarkan kondisi sebelum mencapai titik leleh [8].
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan perilaku nonlinier struktur gedung apartemen
Princeton Boutique Living.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Proyek Pembangunan Gedung Apartemen Princeton Boutiq
Living,Medan, yang tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Karena itu dalam menganalisis struktur
bangunan digunakan Software SAP2000 untuk mempermudah pengolahan data dengan menggunakan
metode analisis statik non-linear yang akan menghasilkan kurva kapasitas dimana kurva ini
menyatakan hubungan antara gaya geser dasar terhadap peralihan atap struktur bangunan gedung.
SAP2000 memfasilitasi sifat plastic hinge yang dijelaskan dalam ATC-40 [14],[15]. Properti plastic
hinge otomatis seperti PMM ditetapkan pada ujung kolom dan plastic hinge M3 ditetapkan pada ujung
balok. Analisis pushover dilakukan dengan mempertimbangkan analisis perpindahan terkontrol.
Langkah-langkah pemodelan dan analisis disajikan dalam bentuk diagram alir pada Gambar 2.
Selanjutnya data-data yang digunakan untuk pemodelan adalah sebagai berikut:
Nama bangunan : Gedung Apartemen Princeton Boutiq Living
Fungsi gedung : Apartemen
Jumlah tingkat : 28 lantai
Material struktur : Struktur Beton Bertulang
Kontraktor pelaksana : PT.Newland Overseas Development
Adapun mutu beton yang digunakan yaitu :
Pile Cap : 52 MPa
Precast Pile : 35 MPa
Kolom, Basement : 40 MPa
Balok beton, Tangga : 35 MPa
Adapun mutu baja yang digunakan yaitu :
BJTS 420 420 MPa Untuk D10, D32 : tulangan utama
BJTS 520 520 MPa Untuk M8 - M10 : tulangan pelat
BJTP 280 280 MPa ∅8, ∅16 : untuk non-struktur
Dimensi struktur kolom, balok dan pelat berturut-turut ditampilkan pada Tabel 1, Tabel 2, dan
Tabel 3.
Tabel 1. Dimensi kolom
Lt.semibasemen
-Lt.2
K1,K1-A,K2,K3
700x1200, 38D25, D13-100, 40 MPa
K4
700x700, 24D25, D13-100, 40 MPa
K5
400x800, 24D25, D13-100,40 MPa
K6
300x700, 16D19, D13-100, 40 MPa
K-L
250x400, 8D19, D13-100, 40 MPa
Lt.2 – lt.3
K1,K1-A,K2,K3
700x1200, 38D25, D13-100, 40 MPa
K4
700x700, 24D25, D13-100, 40 MPa
Lt.3 – lt.4
K1, K1-A,K3
600x1200, 36D25, D13-100,40 MPa
K2
700x1200, 38D25, D13-100, 40 MPa
K4
700x700, 24D25, D13-100, 40 MPa
L4.4 – lt. 5
K1,K1-A,K2,K3
600x1200, 36D25, D13-100,40 MPa
K4
700x700, 24D25, D13-100, 40 MPa
LT.5 – LT.6
K1,K1-A,K2,K3
600x1200, 36D25, D13-100,40 MPa
K4
700x700, 24D25, D13-100, 40 MPa
120
ISSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
Bectiar Natalia Sitohang & Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan
.
(Evaluasi Kinerja Seismik)
Lt.6 – lt.8
K1, K1-A
600x1000, 30D25, D13-100, 40 MPa
K2, K3
600x1200, 36D25, D13-100,40 MPa
K4
700x700, 24D25, D13-100, 40 MPa
Lt.8 – lt.. 12
,K1-A,K2,K3
500x1000, 26D25, D13-100, 40 MPa
Lt.12 – lt.14
,K1-A,K2,K3
500x900, 22D25, D13-100, 40 MPa
Lt.14 – lt.Roof
K1, K1-A
500x800, 18D25, D13-100, 40 MPa
K2, K3
500x1000, 28D25, D13-100, 40 MPa
Lt.Roof –
K1- A
350x700, 20D25, D13-100, 40 MPa
Lt.Top Roof
K2, K3
350x800, 20D25, D13-100,40 MPa
Tabel 2. Dimensi balok
1.
Balok 500x1000
14.
Balok 200x400
2.
Balok 400x800
15.
Balok 350x650
3.
Balok 500x800
16.
Balok 250x500
4.
Balok 300x600
17.
Balok 300x500
5.
Balok 400x600
18.
Balok 150x500
6.
Balok 300x700
19.
Balok 350x700
7.
Balok 250x600
20.
Balok 300x650
8.
Balok 400x700
21.
Balok 200x500
9.
Balok 500x850
22.
Balok 500x900
`10.
Balok 250x600
23.
Balok 200x300
11.
Balok 500x700
24.
Balok 250x800
12.
Balok 250x400
25.
Balok 350x600
13.
Balok 250x650
Tabel 3. Dimensi pelat
No.
Nama pelat
Tebal pelat (mm)
1.
S.1
130
2.
S.2
150
3.
S.3
200
4.
S.4
250
5.
ST.1
120
6.
Shearwall 3dan 4
500
7.
Shearwall 1dan 2
400
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
121
SSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
Bectiar Natalia Sitohang & Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan
.
(Evaluasi Kinerja Seismik)
Gambar 2. Alur penelitian
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil Pemodelan struktur gedung Apartemen Princeton Boutique Living Medan menggunakan
software SAP2000 ditampilkan pada Gambar 3. Dimana software SAP2000 mengasumsikan bahwa
sumbu Z global selalu merupakan sumbu vertikal, dimana yang memiliki arah ke atas. Bidang X-Y
merupakan sumbu horizontal. Periode getar alami struktur untuk mode 1 sebesar 2,49 detik
ditampilkan pada Gambar 4 dan untuk mode 2 sebesar 2,36 detik ditampilkan pada Gambar 5.
Start
File
New Model
Edit Grid
Define
Materials
Section
Properties
Frame Sections
Hinge Properties
Draw
Draw Frame
Select
Properties
Frame Sections
Assign
Frame
Hinge
Joint Loads
Forces
Joint Constraints
Diaphragm
Load Patterns
Load Cases
Frame Loads
Distributed
Analyze
Display
Set Load Cases to
Run
Show Static
Pushover Curve
Show Display
Tables
End
122
ISSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
Bectiar Natalia Sitohang & Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan
.
(Evaluasi Kinerja Seismik)
Gambar 3. Pemodelan Gedung Apartemen Princeton Boutique Living
Gambar 4. Periode getar alami struktur mode 1
Gambar 5. Periode getar alami struktur mode 2
Selanjutnya, hasil output analisis pushover didapatkan kurva kapasitas dari struktur. Kurva
kapasitas hasil dari analisis statik beban dorong menunjukkan hubungan antara gaya geser dasar (base
shear) dan perpindahan (displacement) atap akibat beban lateral yang diberikan pada struktur dengan
pola pembebanan tertentu sampai pada kondisi ultimit atau target peralihan yang diharapkan. Dari
hasil running pushover analysis dengan software SAP2000 untuk arah-X didapatkan 7 Step pola beban
dorong yang diberikan sehingga struktur mengalami keruntuhan. Dari 7 Step beban dorong tersebut
dapat digambarkan grafik hubungan gaya dan perpindahan terhadap struktur. Step by step hasil
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
123
SSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
Bectiar Natalia Sitohang & Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan
.
(Evaluasi Kinerja Seismik)
running dapat dilihat pada Tabel 4. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada setiap kenaikan beban
dorong yang diberikan maka kondisi plastifikasi pada elemen juga akan meningkat secara bertahap.
Gambar 6 menampilkan kurva pushover arah-X sesuai Tabel 4 dan pada Gambar 7 menampilkan
lokasi terjadinya sendi plastis maksimum pada elemen struktur untuk arah-X. Pada tahap ini
displacement maksimum sebesar 164 mm dengan base shear sebesar 9129,294 kN. Dari hasil analisis
pada software SAP2000 juga didapat nilai-nilai yaitu:
Sa ; Sd : 0,247 ; 93,043
Base Shear : 9129,294 kN
Displacement : 164 mm
Untuk menentukan level kinerja struktur perlu dilakukan perhitungan maksimum total drift, yaitu
dengan membagi nilai simpangan pada struktur dengan total tinggi struktur. Drift = D/H = (164
mm)/(88150 mm) = 0,0018 ≤ 0,01 maka struktur untuk arah-X termasuk ke dalam level kinerja
Immediate Occupancy (IO).
Tabel 4. Step by step hasil analisis pushover arah-X
Step
Displacement
(m)
Base
Force
(kN)
AtoB
BtoIO
IOtoLS
LStoCP
CPtoC
CtoD
DtoE
BeyondE
0
-0,00668
0
3294
0
0
0
0
0
0
0
1
-0,00700
-391,258
3294
0
0
0
0
0
0
0
2
0,08570
7758,157
3084
210
0
0
0
0
0
0
3
0,09877
8295,652
2960
334
0
0
0
0
0
0
4
0,12573
8823,334
2859
435
0
0
0
0
0
0
5
0,14040
8976,548
2824
463
0
0
0
0
0
0
6
0,16429
9129,294
2794
428
0
0
0
0
0
0
7
0,16419
9121,769
2794
428
0
0
0
0
0
0
Gambar 6. Kurva pushover arah-X
124
ISSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
Bectiar Natalia Sitohang & Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan.
(Evaluasi Kinerja Seismik)
Gambar 7. Lokasi terbentuk sendi plastis
Pada arah-Y, terdapat 12 Step pola beban dorong yang diberikan pada struktur hingga mengalami
keruntuhan ditampilkan pada Tabel 5. Gambar 8 menampilkan kurva pushover arah-Y sesuai Tabel
5, Untuk arah-Y mekanisme terbentuknya sendi plastis maksimum dapat dilihat pada Gambar 9. Pada
step 12 program berhenti melakukan literasi. Sendi plastis muncul hampir diseluruh elemen balok dan
kolom. Pada tahap ini displacement maksimum sebesar 25,5 mm dengan base shear sebesar 9667,421
kN. Dari hasil analisis pada software SAP2000 juga didapat nilai-nilai yaitu:
Sa ; Sd : 0,326 ; 116,165
Base Shear : 9667,42 kN
Displacement : 25,5 mm
Untuk menentukan level kinerja struktur perlu dilakukan perhitungan maksimum total drift, yaitu
dengan membagi nilai simpangan pada struktur dengan total tinggi struktur. Drift = D/H = (25,5
mm)/(88150 mm) = 0,00028 ≤ 0,01 maka struktur untuk arah-Y termasuk ke dalam level kinerja
Immediate Occupancy (IO).
Tabel 5. Step by step hasil analisis pushover arah-Y
Step
Displacement
(m)
Base
Force
(kN)
AtoB
BtoIO
IOtoLS
LStoCP
CPtoC
CtoD
DtoE
BeyondE
0
-0,0067
0,00
3294
0
0
0
0
0
0
0
1
-0,0066
-19,48
3294
0
0
0
0
0
0
0
2
0,0236
6505,87
3191
103
0
0
0
0
0
0
3
0,0243
6602,80
3179
115
0
0
0
0
0
0
4
0,0244
8641,82
3175
119
0
0
0
0
0
0
5
0,0244
9441,89
3175
119
0
0
0
0
0
0
6
0,0244
9641,95
3175
119
0
0
0
0
0
0
7
0,0244
9642,02
3175
119
0
0
0
0
0
0
8
0,0244
9642,07
3175
119
0
0
0
0
0
0
9
0,0244
9642,14
3175
119
0
0
0
0
0
0
10
0,0244
9642,34
3172
122
0
0
0
0
0
0
11
0,0246
9667,42
3165
129
0
0
0
0
0
0
12
0,0245
9660,69
3165
129
0
0
0
0
0
0
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
125
SSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
Bectiar Natalia Sitohang & Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan
.
(Evaluasi Kinerja Seismik)
Gambar 8. Kurva pushover arah-Y
Gambar 9. Lokasi terbentuk sendi plastis
4. Kesimpulan
Perilaku nonlinier struktur gedung dengan metode analisis pushover untuk arah X dan arah Y telah
diperoleh. Nilai displacement maksimum arah X sebesar 164 mm dengan base shear sebesar 9129,294
kN dan Nilai displacement arah Y yang didapat yaitu sebesar 25,5 mm dengan base shear sebesar
9667,421 kN. Kinerja struktur gedung sesuai ATC-40, pada arah X maupun arah Y menunjukan
bahwa struktur gedung yang dianalisis termasuk dalam kategori level Immediate Occupancy. Dimana
level kinerja tersebut masih dalam batas Collapse Prevention (CP), sehingga struktur dikatakan aman.
126
ISSN 2715-6141 (print) | 2715-4831 ( online)
Jurnal Teslink : Teknik Sipil dan Lingkungan
Vol. 5., No. 2, September 2023, pp. 117-126
Bectiar Natalia Sitohang & Samsul Abdul Rahman Sidik Hasibuan
.
(Evaluasi Kinerja Seismik)
References
[1] Gunawan, L. Y., & Idris, Y. Evaluasi Kinerja Seismik Gedung Hotel Harper Palembang Dengan Pushover Analysis
Menggunakan Program Sap2000 (Doctoral Dissertation, Sriwijaya University), 2018.
[2] N. Madutujuh, “Aspek Penting dan Petunjuk Praktis Dalam Perencanaan Struktur Gedung di Dekat Pusat Gempa,”
in Seminar dan Pameran HAKI 2010.
[3] I. Christiawan, “Evaluasi Kinerja Bangunan Akibat Pengaruh Gempa Rencana Pada Struktur”, Gema Teknologi Vol.
16 No. 1, 2010.
[4] H. Y. Mamesah, S. E. Wallah, R. S. Windah, “ANALISIS PUSHOVER PADA BANGUNAN DENGAN SOFT FIRST
STORY”, Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.4, April 2014.
[5] R. K. Chopra, A.K., & Goel, “Capacity-Demand-Diagram Methods For Estimating Seismic Deformation Of Inelastic
Structures: Sdf Systems.” 1999.
[6] M. A. L. Menjivar, “3d Pushover Of Irregular Reinforced Concrete Building,” Rose School Italy, 2003.
[7] A. Kadid, A. & Boumrkik, “Pushover Analysis Of Reinforced Concrete Frame Structures,” Asian J. Civ. Eng. (Building
Housing), Vol. 9, Pp. 75–83, 2008.
[8] Hasibuan, Samsul A. Rahman Sidik, Faqih Ma’arif, and Baskoro Abdi Praja. "Non-Linear Behavior of Reinforced
Concrete Frame Structure with Vertical Irregularities." (2023).
[9] Firdha, R. A., Isneini, M., Husni, H. R., & Widyawati, R. “Analisis Kinerja Struktur Gedung Bertingkat Terhadap Beban
Gempa Dengan Metode Pushover Analysis (Studi Kasus: Gedung Rawat Inap Non–Bedah Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Abdul Moeloek)”. Jurnal Rekayasa Sipil Dan Desain, 9(4), 2021, 829-840.
[10] Hasibuan, Samsul A. Rahman Sidik, Dwifi Aprillia Karisma, and Talitha Zhafira. "Performance Evaluation of the
Structure of the Klaten DPRD Building When Affected by a 7.0 Magnitude Earthquake." Andalasian International
Journal of Applied Science, Engineering and Technology 3.1 (2023): 50-57.
[11] Septian, N., Turuallo, G., & Sulendra, I. K. “Kinerja Portal Struktur Gedung Tahan Gempa Dengan Sistem Ganda
Menggunakan Metode Pushover Analysis”. Rekonstruksi Tadulako: Civil Engineering Journal On Research And
Development, 2022, 35-42.
[12] Istiono, H., & Ramadhan, A. Y. “Analisis Pengaruh P-Delta Effect Terhadap Perbedaan Ketinggian Struktur Gedung
Tahan Gempa (Studi Kasus: Non-Highrise Building)”. Rekayasa Sipil, 14(3), 2020, 218-226.
[13] R. F. Nabhilla, and A. H. Gati. "Analisis Perilaku Struktur Perkantoran Tahan Gempa Menggunakan Metode
Pushover Analysis." Siklus: Jurnal Teknik Sipil 6.2, 2020, 141-154.
[14] ATC-40, “Seismic Evaluation And Retrofit Of Concrete Buildings,” Applied Technology Counci, Rewood City, 1996.
[15] F.-356 Federal Emergency Management Agency, Prestandard And Commentary For Seismic Rehabilitation Of
Buildings. Washington Dc, 2000.