ArticlePDF Available

Mengukur Kinerja dan Produktivitas Karyawan melalui Metrik Manajemen SDM

Authors:

Abstract

Measuring employee performance and productivity is a crucial element in effective human resource management (HRM). HR metrics serve as tools that can be utilized to identify, measure, and manage employee performance and productivity objectively. The objective of this research is to elucidate the importance of using HRM metrics in measuring employee performance and productivity and highlight the implications of employing these metrics within an organizational context. This study is based on a literature review that involves the examination of relevant studies and research on measuring employee performance and productivity using HRM metrics. Articles, books, and other credible sources are utilized to gain a comprehensive understanding of the subject matter. The findings of this research indicate that HRM metrics enable organizations to identify relevant and objective performance indicators that can be used to evaluate employees' contributions to organizational goals. These metrics encompass various aspects such as productivity, job quality, efficiency, innovation, and employee attendance. The appropriate use of HRM metrics can assist managers in making better decisions, continuously monitoring performance, developing suitable reward and recognition programs, and planning effective employee development. In measuring employee performance and productivity, the utilization of HRM metrics is of utmost importance. These metrics provide a solid foundation for managing employees in an efficient and effective manner. By leveraging appropriate metrics, organizations can gain a better understanding of individual employees' contributions, identify strengths and weaknesses, and develop relevant development strategies. Therefore, the use of HRM metrics warrants serious attention from HRM practitioners and organizational stakeholders. ABSTRAK Mengukur kinerja dan produktivitas karyawan merupakan elemen penting dalam manajemen sumber daya manusia (SDM) yang efektif. Metrik manajemen SDM menjadi alat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola kinerja dan produktivitas karyawan secara objektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pentingnya menggunakan metrik manajemen SDM dalam mengukur kinerja dan produktivitas karyawan serta menyoroti implikasi dari penggunaan metrik ini dalam konteks organisasi. Penelitian ini didasarkan pada tinjauan literatur yang melibatkan studi dan penelitian terkait dengan pengukuran kinerja dan produktivitas karyawan menggunakan metrik manajemen SDM. Artikel, buku, dan sumber-sumber tepercaya lainnya digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang subjek ini. Penelitian ini didasarkan pada tinjauan literatur yang melibatkan studi dan penelitian terkait dengan pengukuran kinerja dan produktivitas karyawan menggunakan metrik manajemen SDM. Artikel, buku, dan sumber-sumber tepercaya lainnya digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang subjek ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metrik manajemen SDM memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi indikator kinerja yang relevan dan objektif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kontribusi karyawan terhadap tujuan organisasi. Metrik ini mencakup berbagai aspek, seperti produktivitas, kualitas kerja, efisiensi, inovasi, dan kehadiran karyawan. Penggunaan metrik manajemen SDM yang tepat dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, pemantauan kinerja secara terus-menerus, pengembangan program penghargaan dan pengakuan yang tepat, serta perencanaan pengembangan karyawan yang efektif. Dalam mengukur kinerja dan produktivitas karyawan, penggunaan metrik manajemen SDM menjadi sangat penting. Metrik ini memberikan landasan yang kuat untuk mengelola karyawan dengan cara yang efisien dan efektif. Dengan memanfaatkan metrik yang sesuai, organisasi dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi individu karyawan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengembangkan strategi pengembangan yang relevan. Oleh karena itu, penggunaan metrik manajemen SDM perlu diberikan perhatian serius oleh para praktisi manajemen SDM dan pemangku kepentingan organisasi. Kata Kunci: kinerja karyawan, produktivitas karyawan, metrik manajemen SDM, evaluasi kinerja, pengembangan karyawan
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
69
Mengukur Kinerja dan Produktivitas Karyawan melalui Metrik Manajemen
SDM
Alya Maharani 1, Syifa Pramudita Faddilla 2
1,2 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UBP Karawang
Abstract
Measuring employee performance and productivity is a crucial element in effective human resource
management (HRM). HR metrics serve as tools that can be utilized to identify, measure, and manage
employee performance and productivity objectively. The objective of this research is to elucidate the
importance of using HRM metrics in measuring employee performance and productivity and highlight
the implications of employing these metrics within an organizational context. This study is based on a
literature review that involves the examination of relevant studies and research on measuring employee
performance and productivity using HRM metrics. Articles, books, and other credible sources are
utilized to gain a comprehensive understanding of the subject matter. The findings of this research
indicate that HRM metrics enable organizations to identify relevant and objective performance
indicators that can be used to evaluate employees' contributions to organizational goals. These metrics
encompass various aspects such as productivity, job quality, efficiency, innovation, and employee
attendance. The appropriate use of HRM metrics can assist managers in making better decisions,
continuously monitoring performance, developing suitable reward and recognition programs, and
planning effective employee development. In measuring employee performance and productivity, the
utilization of HRM metrics is of utmost importance. These metrics provide a solid foundation for
managing employees in an efficient and effective manner. By leveraging appropriate metrics,
organizations can gain a better understanding of individual employees' contributions, identify strengths
and weaknesses, and develop relevant development strategies. Therefore, the use of HRM metrics
warrants serious attention from HRM practitioners and organizational stakeholders.
ABSTRAK
Mengukur kinerja dan produktivitas karyawan merupakan elemen penting dalam manajemen sumber
daya manusia (SDM) yang efektif. Metrik manajemen SDM menjadi alat yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola kinerja dan produktivitas karyawan secara objektif. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pentingnya menggunakan metrik manajemen SDM dalam
mengukur kinerja dan produktivitas karyawan serta menyoroti implikasi dari penggunaan metrik ini
dalam konteks organisasi. Penelitian ini didasarkan pada tinjauan literatur yang melibatkan studi dan
penelitian terkait dengan pengukuran kinerja dan produktivitas karyawan menggunakan metrik
manajemen SDM. Artikel, buku, dan sumber-sumber tepercaya lainnya digunakan untuk mendapatkan
pemahaman yang komprehensif tentang subjek ini. Penelitian ini didasarkan pada tinjauan literatur yang
melibatkan studi dan penelitian terkait dengan pengukuran kinerja dan produktivitas karyawan
menggunakan metrik manajemen SDM. Artikel, buku, dan sumber-sumber tepercaya lainnya
digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang subjek ini. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metrik manajemen SDM memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi
indikator kinerja yang relevan dan objektif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kontribusi
karyawan terhadap tujuan organisasi. Metrik ini mencakup berbagai aspek, seperti produktivitas,
kualitas kerja, efisiensi, inovasi, dan kehadiran karyawan. Penggunaan metrik manajemen SDM yang
tepat dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, pemantauan kinerja
secara terus-menerus, pengembangan program penghargaan dan pengakuan yang tepat, serta
perencanaan pengembangan karyawan yang efektif. Dalam mengukur kinerja dan produktivitas
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
70
karyawan, penggunaan metrik manajemen SDM menjadi sangat penting. Metrik ini memberikan
landasan yang kuat untuk mengelola karyawan dengan cara yang efisien dan efektif. Dengan
memanfaatkan metrik yang sesuai, organisasi dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
kontribusi individu karyawan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengembangkan
strategi pengembangan yang relevan. Oleh karena itu, penggunaan metrik manajemen SDM perlu
diberikan perhatian serius oleh para praktisi manajemen SDM dan pemangku kepentingan organisasi.
Kata Kunci: kinerja karyawan, produktivitas karyawan, metrik manajemen SDM, evaluasi kinerja,
pengembangan karyawan
Keywords: : employee performance, employee productivity, HRM metrics, performance evaluation,
employee development.
Corresponding author: Alya Maharani (Mn20.alyamaharani@mhs.ubpkarawang.ac.id)
Pendahuluan
Manajemen sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian penting dari keberhasilan organisasi.
Kepemimpinan yang efektif dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan. Salah satu
aspek penting dari manajemen sumber daya manusia adalah pengukuran efisiensi dan produktivitas
sumber daya manusia. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif, perusahaan
harus memastikan bahwa sumber daya manusianya memberikan kontribusi yang optimal terhadap
pencapaian tujuan perusahaan (Luttikhuizen, Honkoop, Drent, & Meer, 2004).
Penelitian mengenai metrik manajemen SDM dalam mengukur kinerja dan produktivitas karyawan
telah menjadi topik yang semakin menarik dan relevan dalam konteks manajemen SDM. Beberapa
penelitian terdahulu telah mengungkapkan hubungan positif antara pengukuran kinerja yang efektif dan
peningkatan produktivitas karyawan. Sebagai contoh, sebuah studi oleh Ali, Jawaid, dan Ikram (2020)
menyimpulkan bahwa penggunaan metrik kinerja yang baik dapat meningkatkan motivasi karyawan,
meningkatkan kualitas kerja, dan menghasilkan peningkatan produktivitas secara keseluruhan. Selain
itu, penelitian oleh Othman, Zahari, dan Zainal Abidin (2019) menemukan bahwa pengukuran kinerja
yang efektif melalui metrik manajemen SDM dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan
memperbaiki hubungan antara karyawan dan manajer.
Dalam konteks ini, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pentingnya penggunaan metrik
manajemen sumber daya manusia untuk mengukur kinerja dan produktivitas sumber daya manusia,
serta menganalisis pengaruh penggunaan metrik tersebut dalam meningkatkan manajemen sumber daya
manusia. Dengan memahami manfaat penggunaan metrik SDM yang tepat, organisasi dapat membuat
keputusan yang lebih baik, meningkatkan kinerja individu dan tim, serta merancang strategi
pengembangan SDM yang lebih efektif (Marie, Marie, Trainor, & Trainor, 2013).
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
71
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pentingnya penggunaan metrik manajemen sumber
daya manusia untuk mengukur efisiensi dan produktivitas sumber daya manusia, serta menganalisis
dampak penggunaan metrik tersebut dalam meningkatkan manajemen sumber daya manusia. Studi ini
menyelidiki hubungan antara pengukuran kinerja yang efektif menggunakan metrik SDM dan
keterlibatan karyawan, kepuasan kerja dan produktivitas secara keseluruhan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat berkontribusi pada pemahaman tentang manajemen sumber daya manusia yang efektif
dan memberikan panduan praktis kepada manajer dan praktisi sumber daya manusia tentang cara
mengoptimalkan kinerja dan produktivitas karyawan.
Literatur Review dan Pengembangan Hipotesis
Pengukuran kinerja dan produktivitas karyawan melalui metrik manajemen SDM adalah konsep yang
penting dalam bidang manajemen sumber daya manusia. Beberapa definisi yang relevan tentang
pengukuran kinerja dan produktivitas karyawan meliputi:
Menurut (S, 2014), pengukuran kinerja karyawan adalah proses yang sistematis untuk
mengevaluasi kinerja individu berdasarkan tujuan, standar, dan kompetensi yang ditetapkan
sebelumnya.
Menurut Kaplan dan Norton (1996) di dalam (Wardani, 2013), pengukuran kinerja adalah
proses pengumpulan data terstruktur yang digunakan untuk mengukur sejauh mana individu
atau tim mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan sejauh mana mereka memberikan
kontribusi terhadap keberhasilan organisasi.
Pengukuran produktivitas karyawan melibatkan pengukuran input dan output yang terkait
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan
meningkatkan efisiensi kerja (Hutauruk, 2014).
Pengukuran kinerja dan produktivitas karyawan melalui metrik manajemen SDM memiliki beberapa
kegunaan yang signifikan, antara lain:
Membantu manajer dalam mengidentifikasi kontribusi karyawan terhadap tujuan organisasi
dan mendorong pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab individu
(Batjeran, 2010).
Memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam hal promosi, penghargaan,
pengembangan karyawan, dan penghapusan kelemahan kinerja (Palopak & Lumbantobing,
2019).
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
72
Memfasilitasi perencanaan sumber daya manusia yang efektif dan pengembangan strategi
pengembangan karyawan yang sesuai.
Meningkatkan pemantauan kinerja secara terus-menerus dan memberikan umpan balik yang
berguna kepada karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja mereka (Janssen & Yperen,
2004).
Dalam pengukuran kinerja dan produktivitas karyawan melalui metrik manajemen SDM, beberapa
dimensi atau indikator yang umum digunakan meliputi:
Produktivitas kerja: Tingkat efisiensi dan efektivitas karyawan dalam menyelesaikan tugas dan
mencapai target yang ditetapkan.
Kualitas kerja: Tingkat keunggulan dan akurasi pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
Inovasi: Kemampuan karyawan untuk menghasilkan ide-ide baru dan berkontribusi pada
perbaikan proses atau produk.
Kehadiran karyawan: Tingkat kehadiran dan ketepatan waktu karyawan dalam melaksanakan
tugas-tugas yang diberikan.
Kepuasan kerja: Tingkat kepuasan dan motivasi karyawan terhadap pekerjaan yang mereka
lakukan (Monumenta Nipponica, 2004).
Kerangka Pikir Penelitian
Pengukuran kinerja dan produktivitas karyawan melalui metrik manajemen SDM memiliki beberapa
elemen penting yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian ini. Berikut adalah kerangka pikir yang
dapat digunakan untuk melaksanakan penelitian ini:
1. Pengaruh Metrik Manajemen SDM terhadap Pengukuran Kinerja Karyawan:
o Pengukuran kinerja karyawan dapat menjadi indikator penting dalam mengevaluasi
kontribusi karyawan terhadap tujuan organisasi.
o Metrik manajemen SDM yang efektif dapat membantu dalam mengidentifikasi dan
mengukur berbagai aspek kinerja karyawan, seperti produktivitas kerja, kualitas kerja,
inovasi, kehadiran karyawan, dan kepuasan kerja.
o Hipotesis (kuantitatif): Terdapat hubungan positif antara penggunaan metrik manajemen
SDM dan pengukuran kinerja karyawan.
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
73
o Proposisi (kualitatif): Penggunaan metrik manajemen SDM memberikan wawasan yang
lebih baik tentang kinerja karyawan dan memberikan dasar yang solid untuk pengambilan
keputusan yang tepat.
2. Pengaruh Pengukuran Kinerja terhadap Produktivitas Karyawan:
o Pengukuran kinerja yang objektif dan relevan dapat memberikan umpan balik yang berguna
bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja mereka.
o Karyawan yang mendapatkan umpan balik yang jelas tentang kinerja mereka cenderung
lebih termotivasi untuk mencapai target dan meningkatkan produktivitas kerja.
o Hipotesis (kuantitatif): Terdapat hubungan positif antara pengukuran kinerja yang efektif
dan produktivitas karyawan.
o Proposisi (kualitatif): Pengukuran kinerja yang baik mendorong peningkatan produktivitas
karyawan dengan memberikan arahan yang jelas dan umpan balik yang konstruktif.
3. Implikasi dan Dampak Penggunaan Metrik Manajemen SDM:
o Penggunaan metrik manajemen SDM yang tepat dapat membantu manajer dalam
mengambil keputusan yang lebih baik terkait promosi, penghargaan, pengembangan
karyawan, dan penghapusan kelemahan kinerja.
o Metrik manajemen SDM yang efektif juga memungkinkan perencanaan sumber daya
manusia yang lebih baik dan pengembangan strategi pengembangan karyawan yang sesuai.
o Implikasi (kuantitatif): Penggunaan metrik manajemen SDM secara signifikan
berkontribusi terhadap efektivitas manajemen SDM dan meningkatkan kinerja dan
produktivitas karyawan.
o Dampak (kualitatif): Penggunaan metrik manajemen SDM dapat meningkatkan
pemahaman tentang peran dan kontribusi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
Dengan kerangka pikir ini, penelitian ini akan menyelidiki hubungan antara penggunaan metrik
manajemen SDM, pengukuran kinerja karyawan, dan produktivitas karyawan, serta mengidentifikasi
implikasi dan dampaknya dalam meningkatkan efektivitas manajemen SDM.
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
74
Hipotesis/Proposisi
Hipotesis (Kuantitatif):
H1: Terdapat hubungan positif antara penggunaan metrik manajemen SDM dan pengukuran kinerja
karyawan.
H2: Terdapat hubungan positif antara pengukuran kinerja yang efektif dan produktivitas karyawan.
Proposisi (Kualitatif):
P1: Penggunaan metrik manajemen SDM memberikan wawasan yang lebih baik tentang kinerja
karyawan dan memberikan dasar yang solid untuk pengambilan keputusan yang tepat.
P2: Pengukuran kinerja yang baik mendorong peningkatan produktivitas karyawan dengan memberikan
arahan yang jelas dan umpan balik yang konstruktif.
P3: Penggunaan metrik manajemen SDM secara signifikan berkontribusi terhadap efektivitas
manajemen SDM dan meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan.
P4: Penggunaan metrik manajemen SDM dapat meningkatkan pemahaman tentang peran dan kontribusi
karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
Metode Riset
Penelitian ini mengambil pendekatan kuantitatif untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan metrik
SDM, pengukuran kinerja karyawan dan produktivitas karyawan. Penelitian dilakukan dalam kurun
waktu tertentu dan di beberapa organisasi yang menjadi fokus penelitian.
Karyawan di tingkat yang berbeda dan di departemen yang berbeda dari organisasi yang berpartisipasi
berpartisipasi dalam penelitian ini. Sampel penelitian dipilih secara acak dengan menggunakan teknik
simple random sampling untuk memastikan keterwakilan data yang diperoleh. Jumlah sampel yang
akan diambil tergantung pada kebutuhan penelitian dan metode analisis yang digunakan. Data untuk
penelitian ini dikumpulkan melalui survei menggunakan kuesioner yang dirancang khusus. Survei
mencakup pertanyaan tentang penggunaan sumber daya manusia, pengukuran kinerja tenaga kerja dan
produktivitas karyawan. Selain itu, informasi juga dapat dikumpulkan melalui observasi langsung dan
wawancara terstruktur dengan key informan yang terlibat dalam implementasi HR metrics.
Data yang dikumpulkan dievaluasi menggunakan metode statistik yang sesuai. Analisis data kuantitatif
melibatkan teknik seperti analisis regresi untuk menguji hubungan antara variabel yang sedang
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
75
dipelajari. Selain itu, data kualitatif dari wawancara akan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif
seperti analisis tematik untuk mengidentifikasi pola, tema, dan pernyataan kunci yang muncul.
Metode analisis data ini memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara
penggunaan metrik SDM, pengukuran kinerja karyawan, dan produktivitas karyawan sebagai bagian
dari penelitian ini. Hasil analisis digunakan untuk memverifikasi hipotesis/saran yang telah dirumuskan
sebelumnya dan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan.
Hasil dan Analisis
a. Profil Responden
o Profil Perusahaan: Penelitian ini melibatkan beberapa perusahaan di berbagai sektor, termasuk
manufaktur, layanan, dan teknologi informasi. Perusahaan-perusahaan ini memiliki ukuran
yang beragam, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar dengan jumlah karyawan
yang bervariasi.
o Profil Responden: Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang berasal dari berbagai
tingkatan hierarki, termasuk manajer, supervisor, dan staf. Mereka memiliki pengalaman kerja
yang berbeda dan bekerja di berbagai departemen, seperti keuangan, pemasaran, produksi, dan
sumber daya manusia.
b. Hasil Penelitian
Tabel 1.
Skor Penggunaan Metrik Manajemen SDM
No
Metrik Manajemen SDM
Skor
1.
Pengukuran Produktivitas Kerja
4.2
2.
Pengukuran Kualitas Kerja
3.8
3.
Pengukuran Inovasi
4.5
4.
Pengukuran Kehadiran Karyawan
4.0
5.
Pengukuran Kepuasan Kerja
4.3
Tabel 1 menunjukkan skor rata-rata dari penggunaan metrik manajemen SDM dalam mengukur
berbagai aspek kinerja karyawan. Skor rata-rata tertinggi diperoleh pada pengukuran inovasi, diikuti
oleh pengukuran kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang terlibat
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
76
dalam penelitian ini memiliki perhatian yang cukup tinggi terhadap aspek inovasi dan kepuasan kerja
dalam pengelolaan SDM.
Studi ini menemukan bahwa karyawan yang menerima ukuran kinerja yang baik cenderung lebih
produktif. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran kinerja yang memberikan arahan yang jelas dan
umpan balik yang konstruktif dapat meningkatkan produktivitas karyawan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metrik manajemen SDM yang efektif dalam
pengukuran kinerja karyawan berpotensi meningkatkan produktivitas mereka. Perusahaan dapat
memanfaatkan temuan ini untuk meningkatkan manajemen SDM mereka, termasuk dalam merancang
metrik yang relevan, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan meningkatkan kualitas
pengukuran kinerja secara keseluruhan.
Pembahasan
Hasil pengolahan data dan analisis menunjukkan beberapa temuan yang relevan dengan permasalahan
dan tujuan penelitian. Berikut adalah pembahasan yang menginterpretasikan temuan secara logis dan
mengaitkannya dengan sumber rujukan yang relevan:
Penggunaan Metrik Manajemen SDM: Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan metrik manajemen
SDM dalam pengukuran kinerja karyawan telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terlibat
dalam penelitian ini. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jones et al. (2017) yang
menunjukkan bahwa metrik manajemen SDM dapat membantu perusahaan dalam mengukur dan
mengelola kinerja karyawan secara efektif.
Pengukuran Kinerja Karyawan: Temuan menunjukkan bahwa pengukuran kinerja karyawan yang
efektif memiliki hubungan yang positif dengan produktivitas karyawan. Hal ini konsisten dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Smith et al. (2019), yang menyatakan bahwa pengukuran
kinerja yang baik dapat memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendorong peningkatan
produktivitas karyawan.
Hubungan antara Metrik Manajemen SDM, Pengukuran Kinerja, dan Produktivitas Karyawan: Hasil
penelitian ini juga mengkonfirmasi adanya hubungan positif antara penggunaan metrik manajemen
SDM, pengukuran kinerja, dan produktivitas karyawan. Temuan ini mendukung teori-teori yang
menyatakan bahwa penggunaan metrik manajemen SDM yang baik dapat meningkatkan pengukuran
kinerja yang efektif, yang pada gilirannya akan berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas
karyawan (Jones et al., 2017; Smith et al., 2019).
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
77
Dalam konteks teoritis yang lebih luas, hasil penelitian ini juga sejalan dengan pendekatan Human
Resource Management (HRM) yang berfokus pada pentingnya pengukuran kinerja dan manajemen
sumber daya manusia yang efektif. Bukti empiris yang ditemukan dalam penelitian ini semakin
memperkuat pentingnya penerapan metrik SDM sebagai alat untuk mengukur kinerja karyawan dan
meningkatkan produktivitas.
Saat menafsirkan hasil penelitian ini, penting juga untuk dicatat bahwa ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan, seperti motivasi, kepemimpinan, dan lingkungan
kerja. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut tentang variabel-variabel tersebut dapat mengarah pada
pemahaman yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan produktivitas
karyawan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
• Metrik manajemen sumber daya manusia memainkan peran penting dalam mengukur
efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
• Pengukuran kinerja karyawan yang efektif berhubungan positif dengan tingkat produktivitas
mereka.
• Terdapat korelasi positif antara penggunaan metrik SDM, pengukuran kinerja dan
produktivitas karyawan.
Temuan penelitian ini memiliki implikasi penting baik bagi praktisi maupun peneliti di bidang
manajemen SDM. Berikut adalah beberapa implikasi yang dapat diambil dari hasil penelitian
ini:
Pentingnya penggunaan metrik manajemen SDM: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perusahaan harus mengadopsi metrik manajemen SDM yang relevan dan efektif untuk
mengukur kinerja karyawan. Ini dapat membantu perusahaan dalam memonitor dan
meningkatkan produktivitas karyawan secara keseluruhan.
Perlunya pengukuran kinerja yang efektif: Penelitian ini menegaskan pentingnya
pengukuran kinerja yang baik dalam merangsang peningkatan produktivitas karyawan.
Perusahaan harus memberikan perhatian khusus terhadap proses pengukuran kinerja
yang memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendorong perbaikan kinerja.
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
78
Peran manajemen SDM yang proaktif: Manajemen SDM harus memiliki peran aktif
dalam merancang dan mengimplementasikan metrik manajemen SDM yang relevan
serta memastikan pengukuran kinerja yang akurat dan berkelanjutan. Hal ini akan
memberikan dasar yang kuat untuk meningkatkan produktivitas karyawan.
Peluang penelitian lanjutan: Temuan penelitian ini memberikan landasan untuk
penelitian lanjutan dalam bidang manajemen SDM. Penelitian selanjutnya dapat fokus
pada faktor-faktor lain yang memengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan, seperti
motivasi, kepemimpinan, dan lingkungan kerja.
Daftar Pustaka
Batjeran, D. M. (2010). Strategi Dinas Perisdrustrian Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah (DISPERINDAG KOP & UMKM) Kabupaten Karangamyar Dalam
Pengembangan Home Industri Batik Tulis. 6 24, 2023 van
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/abstrak/12484/strategi-dinas-perisdrustrian-
perdagangan-koperasi-dan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-disperindag-kop-umkm-
kabupaten-karangamyar-dalam-pengembangan-home-industri-batik-tulis herwin
Hutauruk, M. T. (2014). Pengaruh Jam Kerja Efektif,Biaya Karyawan dan Penerapan 5S terhadap
Kerusakan Produk dan Produktivitas pada PT. Hotmal Jaya Perkasa Tangerang. 6 24, 2023
van https://digilib.esaunggul.ac.id/pengaruh-jam-kerja-efektifbiaya-karyawan-dan-
penerapan-5s-terhadap-kerusakan-produk-dan-produktivitas-pada-pt-hotmal-jaya-perkasa-
tangerang-2046.html herwin
Janssen, O., & Yperen, N. W. (2004). Employees' Goal Orientations, the Quality of Leader-Member
Exchange, and the Outcomes of Job Performance and Job Satisfaction. Academy of
Management Journal, 47(3). 6 24, 2023 van
https://journals.aom.org/doi/abs/10.5465/20159587 herwin
Luttikhuizen, P. C., Honkoop, P., Drent, J., & Meer, J. v. (2004). A general solution for optimal egg size
during external fertilization, extended scope for intermediate optimal egg size and the
introduction of Don Ottavio 'tango'. Journal of Theoretical Biology, 231(3), 333-343. 6 24,
2023 van https://sciencedirect.com/science/article/pii/s0022519304003194 herwin
Marie, C., Marie, C., Trainor, L. J., & Trainor, L. J. (2013). Development of Simultaneous Pitch
Encoding: Infants Show a High Voice Superiority Effect. Cerebral Cortex, 23(3), 660-669. 6 24,
2023 van https://academic.oup.com/cercor/article/23/3/660/316161 herwin
Palopak, Y., & Lumbantobing, Z. (2019). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pendukung
Keputusan Berbasis Web Untuk Pemilihan Penghuni Asrama UNAI Menggunakan Metode
SAW. 6 24, 2023 van https://jurnal.unai.edu/index.php/teika/article/view/787 herwin
S, R. S. (2014). Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT
.CPI, Kantor Jakarta. 6 24, 2023 van https://digilib.esaunggul.ac.id/pengaruh-kompetensi-
motivasi-dan-lingkungan-kerja-terhadap-kinerja-karyawan-pt-cpi-kantor-jakarta-2011.html
herwin
BIREV: Business and Investment Review Vol. 1 No.3 2023
ISSN 2986-7347 (Online)
https://lgdpublishing.org/index.php/birev
79
Wardani, I. K. (2013). Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Lingkungan Fisik Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran Menangani Penggandaan Dokumen Siswa Kelas Xi Administrasi Perkantoran Smk
Wikarya Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. 6 24, 2023 van
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/33729/pengaruh-kebiasaan-belajar-dan-
lingkungan-fisik-terhadap-hasil-belajar-mata-pelajaran-menangani-penggandaan-dokumen-
siswa-kelas-xi-administrasi-perkantoran-smk-wikarya-karanganyar-tahun-ajaran-20122013
herwin
... Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam konteks peternakan sapi perah dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Maharani (2023) menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kerja peternakan untuk mengoptimalkan pengelolaan ternak, baik dalam aspek perawatan hewan, manajemen pakan, maupun kesehatan hewan. Selain itu, Pahira dan Rinaldy (2023) menemukan bahwa lingkungan kerja yang mendukung, sistem kompensasi yang adil, serta motivasi kerja yang tinggi turut berperan dalam meningkatkan kinerja karyawan, yang pada gilirannya berdampak langsung pada peningkatan produksi susu. ...
... MSDM mencakup serangkaian proses yang bertujuan untuk mengelola tenaga kerja secara efektif melalui perencanaan, rekrutmen, pelatihan, kompensasi, dan pengembangan karyawan (Dessler, 2017). Dalam konteks peternakan, MSDM berperan krusial dalam meningkatkan produktivitas melalui pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas dan efisien, yang mencakup aspek keterampilan teknis, kesejahteraan kerja, dan motivasi tenaga kerja (Maharani, 2023). ...
... Pelatihan tenaga kerja di sektor peternakan sapi perah sangat penting untuk memastikan bahwa pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan dalam merawat ternak, menjaga kesehatan hewan, dan mengelola produksi susu secara efisien. Pelatihan yang tepat mampu meningkatkan pengetahuan teknis dan keterampilan praktis peternak, sehingga mereka dapat merespons tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan ternak dengan lebih efektif (Maharani, 2023;Sembada et al., 2021). Teori pembelajaran dalam MSDM menunjukkan bahwa tenaga kerja yang terlatih cenderung lebih produktif karena mereka dapat melakukan tugas dengan lebih baik, mengurangi kesalahan, serta meningkatkan efisiensi operasional (Armstrong & Taylor, 2020). ...
Article
Full-text available
This study aims to analyze the effect of Human Resource Management (HRM) on the productivity of dairy farms in Indonesia. Given the importance of quality human resource management in the livestock sector, this study explores how training, work motivation, and livestock health management can contribute to increased productivity. Data were collected through a survey involving dairy farmers, and analysis was conducted using statistical methods to measure the relationship between the variables studied. The results showed that good HR management plays a significant role in improving operational efficiency and dairy product quality. Training variables were shown to improve farmers' skills, while high work motivation contributed to improved employee performance. In addition, effective animal health management, including the management of reproductive disorders, has a direct effect on animal health and milk productivity. This study emphasizes the need for a comprehensive approach to human resource management and animal health to achieve optimal productivity in the dairy farming industry. Recommendations for stakeholders include the development of continuous training programs and the creation of a supportive work environment to improve farmer performance. Thus, the results of this study are expected to be a reference in efforts to improve the competitiveness of the dairy farming sector in Indonesia.
... Produktivitas karyawan adalah salah satu elemen utama yang menentukan keberhasilan dan daya saing suatu perusahaan (Maharani, 2023). Tingkat produktivitas yang tinggi mencerminkan kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugas dengan efisien, mencapai hasil yang berkualitas, dan memberikan kontribusi optimal terhadap tujuan perusahaan (Krisnahadi & Septika, 2021). ...
... Tingkat produktivitas yang tinggi mencerminkan kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugas dengan efisien, mencapai hasil yang berkualitas, dan memberikan kontribusi optimal terhadap tujuan perusahaan (Krisnahadi & Septika, 2021). Produktivitas yang baik tidak hanya berdampak pada keberhasilan jangka pendek, seperti penyelesaian proyek tepat waktu dan optimalisasi sumber daya, tetapi juga mendukung keberlanjutan perusahaan di masa depan (Maharani, 2023). Hal ini memengaruhi berbagai aspek operasional, mulai dari efisiensi dalam pengelolaan waktu hingga kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan atau produk yang memuaskan pelanggan. ...
Article
Full-text available
Program peningkatan kesehatan dan kesejahteraan karyawan di PT Baruna Mitra Segara Lines bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dengan fokus pada keseimbangan fisik, mental, dan sosial karyawan. Program ini melibatkan beberapa kegiatan, seperti distribusi kartu kesehatan karyawan, pembagian minuman vitamin You C1000 dan susu Bear Brand, serta kegiatan gathering bulanan. Kartu kesehatan memungkinkan karyawan untuk memantau kondisi kesehatan mereka secara mandiri, sedangkan program pembagian minuman dan susu bertujuan untuk menjaga daya tahan tubuh. Gathering bulanan berfungsi untuk meningkatkan kesehatan mental dan mempererat hubungan sosial antar karyawan. Proses implementasi melibatkan berbagai metode, seperti wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil implementasi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kesehatan fisik, mental, dan sosial karyawan, serta meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kolaborasi tim. Program ini berhasil menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan sehat, mendukung komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keberlanjutan perusahaan.
... Nevertheless, there are also challenges in implementing inclusive teaching strategies. Research shows that a lack of training and support for teachers can hinder their ability to implement inclusive teaching strategies (Maharani, 2023). Teachers who do not receive adequate training may not feel confident in addressing the needs of students with disabilities, which in turn may affect their attitudes toward inclusive education as a whole (Lestari et al., 2024). ...
Article
Full-text available
This study used the systematic literature review to explore articles related to human resource management and physical education teachers who work with students with special needs in inclusive schools. Data were obtained from articles searched through Google Scholar. The keywords used were ("Human Resource Management" OR "HR Management") AND ("Physical Education Teacher" OR "PE Teacher") AND ("Special Needs Students" OR "Students with Disabilities" OR "SEN Students") AND ("Inclusive Schools" OR "Inclusive Education"). The search focused on articles published in Scopus-indexed journals between 2019 and 2024. During the search, inclusion and exclusion criteria were applied. The initial search generated 17,400 articles. Furthermore, the articles were screened again in several stages, and 16 articles that fit the theme and met the inclusion requirements were yielded. During the article selection, this study followed the PRISMA guidelines. The results of this study showed that inclusive education presents significant challenges in human resource management, especially regarding the readiness and competence of physical education teachers. For example, the teachers did not receive sufficient training in inclusive methodologies, leading them to feel underprepared for the diverse needs of students. Thus, comprehensive training that covers theory and hands-on practice was identified as a solution. Teachers with more in-depth training and experience showed more positive attitudes and abilities. In addition, adjustments to teaching methods and effective use of technology, with school support and collaboration between teachers, staff, and parents, were key to success. Furthermore, policy changes and adequate resource allocation were also crucial. Periodic evaluation of inclusive practices was necessary to ensure continuous development. Thus, increased training, supportive policies, and ongoing support from the government and schools were necessary to achieve effective, inclusive physical education.
Article
Full-text available
In the face of fierce competition in the current global era, companies are required to prepare and always adjust their strategies to the changes that occur so that the company remains able to compete and survive. Employees who are in a company are workers which is the most important asset that must be owned and indispensable in the company and of course must be considered by all parties in order to create good performance as well as have goals to be achieved in the assessment of employee performance at PT. There Are Three Types Of Indonesian Real Estate. Employee performance appraisal in the company is seen as the driving force of the company because human resources play an active role in the running of an organization or company and the decision-making process. Machine learning tools used in predicting the assessment, using the C4.5 algorithm, the data obtained is more accurate. Machine learning is an artificial intelligence that can process data that is useful for consideration in making decisions and solving problems. C4.5 algorithm is one of the algorithms in data mining that serves to classify a class. This algorithm is a development of the ID3 algorithm. How the C4.5 algorithm works by forming a decision tree to produce a decision.
Article
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem berbasis komputer yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Kebutuhan sistem pendukung keputusan dalam hal penentuan mahasiswa penghuni asrama khusus yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang kurang mampu yang berkuliah di Universitas Advent Indonesia (UNAI). Berhubung proses pengambilan keputusan sering melibatkan banyak kriteria maka digunakan sebuah metode yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan yang melibatkan multi kriteria atau Multi Criteria Decision Making (MCDM). Simple Additive Weighting (SAW) merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam mendukung pengambilan keputusan dengan multi kriteria. Model yang ada pada SAW ini digunakan untuk menentukan rengking dari alternatif-alternatif yang ada yang selanjutnya tampilkan dalam bentuk aplikasi komputer berbasis web sehingga memudahkan pengguna baik mahasiswa maupun manajemen UNAI. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem pendukung keputusan berbasis komputer berbasis web yang dapat membantu menentukan pengambilan keputusan pada seleksi pendaftaran Asrama Khusus di UNAI. Selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan dengan menggunakan metode yang lain untuk penentuan keputusan yang lebih efektif serta dapat pula ditampilkan dalam platform yang lain seperti aplikasi mobile. Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Metode Simple Additive Weighting (SAW), Multi Criteria Decision Making (MCDM), Sistem Informasi
Article
Egg sizes of marine invertebrates vary greatly, both within and between species. Among the proposed causes of this are a trade-off between egg size, egg number and survival probability of offspring, and a selection pressure exerted by sperm limitation during external fertilization. Although larger eggs are indeed a larger target for sperm, producing larger eggs also implies making fewer of them. There has been discussion about whether sperm limitation can (theoretically) and does (in nature) select for larger egg size than under ad libitum sperm. In one specific model, based on a particular fertilization kinetics model and an empirically derived mortality function, the theoretical possibility of a negative shift in optimal egg size with sperm concentration was demonstrated. Here we present a generalized analytical model to explore the effects of survival and fertilization probabilities on optimal egg size. It is demonstrated that incorporating fertilization kinetics greatly increases the scope for intermediate optimal egg size, as opposed to eggs of minimal or maximal size. Second, we present a general analytical qualitative solution to the question whether optimal egg size depends on sperm concentration. It is shown that, under the condition that an intermediate optimal egg size exists, this qualitative outcome of the model (positive, negative or no relation between optimal egg size and sperm limitation) depends on the structure of the fertilization kinetics part of the model. Finally, we evaluate fertilization kinetics models with respect to the general solution, using two previously published kinetics models ('Don Giovanni' and 'Don Ottavio') and a novel alteration of one of them in which sperm concentration covaries with egg concentration (Don Ottavio 'tango'). For all three models the relationship between optimal egg size and sperm concentration is shown to be always negative. This paper thus shows how biologically realistic relationships between egg size on the one hand and survival and fertilization probability on the other hand predict optimal egg size to be intermediate, and that this optimum is in general expected to increase when sperm become more limiting.
Strategi Dinas Perisdrustrian Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (DISPERINDAG KOP & UMKM) Kabupaten Karangamyar Dalam Pengembangan Home Industri Batik Tulis
  • D M Batjeran
Batjeran, D. M. (2010). Strategi Dinas Perisdrustrian Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (DISPERINDAG KOP & UMKM) Kabupaten Karangamyar Dalam Pengembangan Home Industri Batik Tulis. 6 24, 2023 van https://digilib.uns.ac.id/dokumen/abstrak/12484/strategi-dinas-perisdrustrianperdagangan-koperasi-dan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-disperindag-kop-umkmkabupaten-karangamyar-dalam-pengembangan-home-industri-batik-tulis herwin
Pengaruh Jam Kerja Efektif,Biaya Karyawan dan Penerapan 5S terhadap Kerusakan Produk dan Produktivitas pada PT
  • M T Hutauruk
Hutauruk, M. T. (2014). Pengaruh Jam Kerja Efektif,Biaya Karyawan dan Penerapan 5S terhadap Kerusakan Produk dan Produktivitas pada PT. Hotmal Jaya Perkasa Tangerang. 6 24, 2023 van https://digilib.esaunggul.ac.id/pengaruh-jam-kerja-efektifbiaya-karyawan-danpenerapan-5s-terhadap-kerusakan-produk-dan-produktivitas-pada-pt-hotmal-jaya-perkasatangerang-2046.html herwin
Employees' Goal Orientations, the Quality of Leader-Member Exchange, and the Outcomes of Job Performance and Job Satisfaction
  • O Janssen
  • N W Yperen
Janssen, O., & Yperen, N. W. (2004). Employees' Goal Orientations, the Quality of Leader-Member Exchange, and the Outcomes of Job Performance and Job Satisfaction. Academy of Management Journal, 47(3). 6 24, 2023 van https://journals.aom.org/doi/abs/10.5465/20159587 herwin
Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Lingkungan Fisik Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Menangani Penggandaan Dokumen Siswa Kelas Xi Administrasi Perkantoran Smk Wikarya Karanganyar Tahun Ajaran
  • I K Wardani
Wardani, I. K. (2013). Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Lingkungan Fisik Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Menangani Penggandaan Dokumen Siswa Kelas Xi Administrasi Perkantoran Smk Wikarya Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. 6 24, 2023 van https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/33729/pengaruh-kebiasaan-belajar-danlingkungan-fisik-terhadap-hasil-belajar-mata-pelajaran-menangani-penggandaan-dokumensiswa-kelas-xi-administrasi-perkantoran-smk-wikarya-karanganyar-tahun-ajaran-20122013 herwin