ArticlePDF Available

Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik Terhadap Resistensi

Authors:

Abstract

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi akibiat bakteri. Penggunaan antibiotik secara tidak wajar akan menyebabkan resistensi terhadap suatu bakteri. Saya melakukan review jurnal ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan pengguanaan antibiotik di masyarakat untuk mencegah terjadi nya atau meningkatnya kasus resistensi terhadap suatu bakteri. Untuk hasil yang didapatkan dari hasil review jurnal bahwa tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik rata-rata masih relatif naik turun.
515
Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.515-520
Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
MINI REVIEW ARTICEL
JOURNAL OF PHARMACEUTICAL AND SCIENCES
Electronic ISSN: 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
JPS |Volume 6 | No. 2 | APRIL-JUNI | 2023 |pp.515-520
Level of Knowledge of Antibiotic Use Against Resistance
Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik Terhadap Resistensi
Antolin Lamsar Rogabe Samosir1), Indah Laily Hilmi1), Salman1)
1)Universitas Singaperbangsa Karawang, Karawang, Jawa Barat, Indonesia
*Author e-mail author : 1910631210057@student.unsika.ac.id
PENDAHULUAN
Antibiotik merupakan senyawa yang dapat
dihasilkan oleh berbagai jenis mikroorganisme
seperti bakteri, fungi, actinomycetes yang
menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik
dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri. Antibiotik digunakan
untuk mengobati penyakit menular dengan cara
yang bermakna, tepat dan aman. Penggunaan
antibiotik yang tidak baik akan menyebabkan efek
seperti kekebalan bakteri. Resistensi terhadap
antibiotik merupakan proses Kekebalan
mikroorganisme terhadap beberapa antibiotik,
dengan adanya peningkatan efek samping obat
bahkan efek kematian. Antibiotik tersedia di apotik
atau apotik dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Penggunaan antibiotik yang tidak hati-hati akan
ABSTRACT
Antibiotics are drugs used to treat bacterial acaic infections. Unreasonable use of antibiotics will cause
resistance to a bacterium. I did a review of this journal aimed at analyzing the level of knowledge of antibiotic
use in the community to prevent the occurrence or increase of cases of resistance to a bacterium. For the
results obtained from the results of journal reviews, the level of knowledge of the average antibiotic use is
still relatively up and down.
Keywords : Antibiotic; Knowledge; anti bacteri, Antibiotic Resistance
ABSTRAK
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi akibiat bakteri. Penggunaan antibiotik secara
tidak wajar akan menyebabkan resistensi terhadap suatu bakteri. Saya melakukan review jurnal ini bertujuan
untuk menganalisis tingkat pengetahuan pengguanaan antibiotik di masyarakat untuk mencegah terjadi nya
atau meningkatnya kasus resistensi terhadap suatu bakteri. Untuk hasil yang didapatkan dari hasil review
jurnal bahwa tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik rata-rata masih relatif naik turun.
Kata kunci : Antibiotik; Pengetahuan; anti backteri, Resistensi antibiotik,
516
Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.515-520
Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
mengakibatkan seseorang jarang menggunakan
antibiotik, menempatkan orang tersebut pada
risiko dan menjadi masalah yang lebih besar jika
resistensi berkembang. Permasalahan penggu-
naan antibiotik yang tidak rasional terkait dengan
tugas tenaga kesehatan dalam melakukan
monitoring pemakaian antibiotik, tenaga kesehatan
bisa melakukan edukasi terhadap penggunaan
antibiotik.
Indonesia menempati urutan ke-8 dari 27
negara di dunia untuk multidrug resistance. Faktor-
faktor tersebut menyebabkan kurangnya edukasi
penggunaan antibiotik di kalangan masyarakat
Indonesia. Menurut hasil Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (2013), 35,2% rumah
tangga menyimpan obat untuk pengobatan sendiri.
Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan
jumlah rumah tangga pemilik apotek terbanyak
kedua setelah DKI Jakarta. Dalam hal
penyimpanan antibiotik, rumah tangga di
Kalimantan Selatan memiliki tingkat penyimpanan
antibiotik yang tinggi yaitu 90,6%, kedua setelah
Kalimantan Tengah dan Lampung. Menurut data
Dinas Kesehatan Kota Banján (2019), penggunaan
Kapsul Antibiotik Amoksisilin 500 mg di Kota
Banján menempati urutan ke-9 dari 20 obat yang
paling banyak digunakan dengan total 439.183.
Sehingga jika masyarakat tidak paham terhadap
pemberian informasi penggunaan antibiotik maka
akan menyebabkan ketidak rasionalan terhadap
efek obat tersebut. Jika ketidak rasionalan tersebut
sering dilakukan makan akan menyebabkan
terjadinya resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik
merupakan bakteri tidak merespon obat untuk
membunuh bakteri tersebut. Jika sampai terjadinya
resistensi antibiotik akan menyebabkan penurunan
terhadap kemampuan antibiotik tersebut dalam
mengobati infeksi tersebut.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode
literature review, yaitu mengumpulkan dan
menyusun dari beberapa jurnal yang memuat
kriteria yang dipersyaratkan. Untuk penelusuran
literatur jurnal periode 2014-2020. Jurnal kemudian
mengalami proses penyaringan kriteria, yaitu, judul
dan ringkasan, dan akhirnya review seluruh junral.
Hasil investigasi jurnal ini ditelaah secara
keseluruhan kemudian ditulis berdasarkan fakta-
fakta yang terdapat dalam jurnal tersebut.
Tabel 1. Data hasil literatur review
Penulis dan Tahun
Jenis Penelitian
Keterangan
Hasil
(Rahmi et al., 2020)
Cross Sectional
Peneliti melakukan
observasi di
masyarakat dengan
metode purposive
sampling
Hasil tingkat
pengetahuan
responden kategori baik
sebanyak 4 orang
(8,9%), cukup sebanyak
25 orang (55,6%) dan
kurang sebanyak 16
orang (35,6%). Hasil
penggunaan antibiotik
secara rasional oleh
responden sebanyak 3
orang (6,7%) dan tidak
rasional sebanyak 42
orang (93,3%).
(Sumariangen et al.,
2020)
Purposive Sampling
Peneliti melakukan
survei menggunakan
lembar observasi dalam
bentuk kuisioner
Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa
pengetahuan warga
kelurahan Batulubang
kecamatan Lembeh
Selatan tentang
penggunaan antibiotik
517
Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.515-520
Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
dinilai cukup (74,7%).
(Juwita Sahputri &
Khairunnisa Z, 2019)
Cross Sectional
Peneliti melakukan
survei terhadap
mahasiswa Program
Studi Kedokteran
sebanyak 96 orang
menggunakan kuisioner
Hasil penelitian pada
tingkat pengetahuan
mahasiswa program
studi kedokteran
Universitas
Malikussaleh tahun
2019 tentang
penggunaan antibiotik,
pengetahuan baik
sebesar 87,5%, tingkat
rata-rata 12,5%, dan
tidak ada mahasiswa
yang pengetahuannya
kurang baik.
(Dewi & Farida, 2018)
Cross Sectional
Peneliti melakukan
survei dengan cara
memberikan kuisioner
kepada responden
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kedua Puskesmas
Karanganyar memiliki
tingkat pengetahuan
tinggi yaitu >75%
(76,4% (172 orang) di
Puskesmas
Ngargoyoso dan 81,8%
(230 orang) di
Puskesmas
Karanganyar) memiliki
pengetahuan tinggi.
(Ihsan et al., 2016)
Deskriptif
Peneliti melakukan
survei terhadap 287
responden dengan cara
memberikan 10
pertanyaan berupa
kuisioner
Hasil penelitian
menunjukkan pasien
cenderung pernah
menggunakan antibiotik
tanpa resep dokter
dengan tingkat
pengetahuan pasien
kurang (56,44%)
(Yarza et al., 2015)
Cross Sectional
Peneliti melakukan
survei terhadap 152 ibu
rumah tangga
Hasil uji statistik chi-
square menunjukkan
bahwa terdapat
hubungan yang
bermakna antara sikap
dengan penggunaan
antibiotik tanpa resep
dokter (p < 0 > 0,05)
(Pratomo & Dewi, 2018)
Purposive Sampling
Peneliti mendapatkan
hasil penelitian dengan
Hasil penelitian yang
didapat dari 309 orang
518
Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.515-520
Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
cara memberikan
pertanyaan kepada
masyarakat
responden didapatkan
persentase sebesar
35.50 %.
(Yulia et al., 2019)
Accidental Sampling
Peneliti melakukan
survei terhadap
masyarakat Puskermas
dengan kriteria inklusi
17-65 tahun dengan
menggunakan kuisioner
Berdasarkan hasil data
penelitian tingkat
pengetahuan
menunjukkan bahwa 17
orang (17%) responden
memiliki pengetahuan
yang kurang, 60 orang
(60%) responden
memiliki pengetahuan
cukup dan sebanyak 23
orang (23%) memiliki
pengetahuan baik.
(Yuliani et al., 2014)
Deskriptif
Peneliti mendapatkan
hasil melalui survei
langsung ke
masyarakat
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
55% responden
memiliki tingkat
pengetahuan yang baik
dan 45% responden
memiliki tingkat
pengetahuan yang
buruk tentang
penggunaan antibiotik
(Tandjung, Wiyono, &
Mpila, 2021)
Deskiptif analitik yang
bersifat observasional
Peneliti melakukan
survei terhadap
masyarakat dengan
cara survei
menggunakan kuisioner
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
25% responden
memiliki pengetahuan
baik tentang antibiotik,
24% memiliki
pengetahuan cukup
dan 51% memiliki
pengetahuan kurang.
Mengenai tingkat
penggunaan antibiotik,
25% responden baik,
54% cukup dan 21%
kurang. Hasil uji
Spearman diperoleh
nilai signifikansi
sebesar 0,000, nilai
koefisien korelasi
sebesar 0,322, dan
arah korelasinya positif
(+).
519
Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.515-520
Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
HASIL DAN DISKUSI
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan
oleh (Rahmi, Kurniawati, & Hidayah, 2020)
menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat
tentang penggunaan antibiotik mendapatkan hasil
kurang mengetahui sebanyak 16 orang (35,6%),
cukup mengetahui sebanyak 25 orang (55,6%),
dan baik sebanyak 4 orang (8,9%). Sehinggqa
dapat disimpulkan dari hasil yang didapatkan dari
penelitian yang dilakukan oleh peneliti mayoritas
cukup mengetahui cara penggunaan antibiotik
dengan baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh (Sumariangen, Sambou, Tulandi, & Palandi,
2020) menyatakan bahwa pengetahuan penggu-
naan antibiotik pada masyarakat di kelur-ahan
Batulubang kecamatan Lembeh Selatan mencapai
74,7% dari 97 responden. Sehingga dapat
disimpulkan dari persentase yang didapat masy-
arakat cukup mengetahui cara penggunaan
antibiotik, aturan pakai, indikasi, dan efek samping
dari penggunaan antibiotik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh (Juwita Sahputri & Khairunnisa Z, 2019)
menyimpulkan bahwa mahasiswa kedokteran
Universitas Malikussaleh angkatan 2019 memiliki
pengetahuan yang baik 87,5% (84 orang), 12,5%
(12 orang) memiliki pengetahuan yang kurang
baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan penggunaan antibiotik yang baik dan
benar pada mahasiswa kedokteran Universitas
Malikussaleh angkatan 2019 sudah sangat baik,
lebih baik lagi seluruh mahasiswa nya dapat
memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai
antibiotik, karena mahasiwa merupakan
mahasiswa kedokteran, yang akan memberikan
antibiotik kepada pasien.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh (Ihsan, Kartina, & Akib, 2016)menyatakan
bahwa memiliki pengetahuan kurang cukup
dengan 56,44% dan kategori baik 15, 68% dari
287 responden yang menjawab kuisioner. Dapat
dinyatakan pengetahuan pada pasien di apotek
kecamatan Kendari bisa terbilang sangat kurang,
dan perlu nya peningkatan pengetahuan terhadap
pemakain antibiotik pada pasien apotek di kota
kendari supaya tidak terdapat penyalahgunaan
antibiotik dan tidak terjadi nya resistensi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh (Dewi & Farida, 2018) menyatakan bahwa di
kedua Puskesmas Wilayah Karanganyar memiliki
tingkat pengetahuan yang tinggi yaitu >75%
(Puskesmas Ngargoyoso sebanyak 76,4% (172
orang) dan di Puskesmas Karanganyar sebanyak
81,8% (230 orang) mempunyai pengetahuan
tinggi. Dapat disimpulkan bahwa hasil penget-
ahuan terhadap pengetahuan penggunaan
antibiotik di kedua apotek tersebut mencapai >75%
dan tergolong di kategori baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
(Yarza, Yanwirasti, & Irawati, 2015) menyatakan
bahwa hasil uji statistik chi-square menunjukkan
adanya hubungan yang bermakna antara sikap
dengan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter
(p<0,05). Oleh karena itu dari penelitian diatas
dapat disimpulkan bahwa masyarakat masih
menyalahgunakan antibiotik dan belum menget-
ahui cara penggunaan antibiotik yang baik dan
benar, dan diperlukan sosialisasi penggunaan
antibiotik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh (Yuliani, Wijaya, & Moeda, 2014) bahwa
masyarakat RW.IV pada keluran Fontein Kota
Kupang terhadap pengetahuan dan penggunaan
terhadap antibiotik bisa di tarik kesimpulan, untuk
penggunaan antibiotik yang mempunyai
pengetahuan yang baik memperoleh hasil yang
memuaskan yaitu 94% dan 6% merupakan hasil
pengetahuan yang kurang baik. Sehingga bisa
ditarik kesimpulan bahwa 95% sudah menjawab
benar. Adapun 37% masyarakat menyatakan
bahwa ampicilin termasuk golongan antibiotik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh (Pratomo & Dewi, 2018) didapatkan hasil
dengan jumlah 309 orang, dengan kategori usia
yaitu 18-60 tahun. Kriteria untuk pengambilan
datanya menggunakan 10 pertanyaan, dengan
hasil menunjukan terhadap 7 pertanyaan yang
hasilnya rendah dengan kriteria kurang.
4141Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini
dengan persentase yang kurang memuaskan yaitu
35.50%. sehingga bisa disimpulkan bahwa
masyarakat desa Anjir Mambulau Tengah kurang
terhadap pengetahuan tentang penggunaan
antibiotik. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh (Yulia, Putri, & Wahyudi, 2019) dengan hasil
yang didapatkan mencapai 100 responden,
dengan rata-rata tingkat pengetahuan yang berada
di wilayah cakupan Puskesmas Rasimah Ahmad
Bukittinggi. Hasil pengetahuan yang didapatkan
dalam kategori yang kurang sebanyak 17 orang
520
Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.515-520
Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
(17%), untuk kategori yang cukup sebanyak 60
orang (60%) dan untuk 23 orang lainnya termasuk
kategori baik (23%). Sehingga bisa disimpulkan
dengan dilakukan penelitian tersebut masyarakat
di Puskesmas Rasimah Ahmad termasuk kategori
cukup. Sehingga harus adanya peningkatan
terhadap pengetahuan penggunaan antibiotik.
KESIMPULAN
Antibiotik adalah obat yang digunakan
untuk mengobati atau mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri. Faktor penyebab
resistensi antibiotik antara lain penggunaan
antibiotik dengan dosis yang salah, kurangnya
pengetahuan tentang efek obat, diagnosa yang
tidak akurat dan tidak menggunakan antibiotik.
Dari sepuluh jurnal yang diteliti, informasi
penggunaan antibiotik masih relatif berbeda. Oleh
karena itu, perlu dilakukan sosialisasi kepada
masyarakat tentang pentingnya penggunaan
antibiotik secara tepat dan benar agar tidak
berkembang resistensi antibiotik.
REFERENSI
Dewi, M. A. C., & Farida, Y. (2018). Tingkat
Pengetahuan Pasien Rawat Jalan Tentang
Penggunaan Antibiotika di Puskesmas
Wilayah Karanganyar. JPSCR: Journal of
Pharmaceutical Science and Clinical
Research, 3(1), 27. https://doi.org/10.20-
961/jpscr.v3i1.15102
Ihsan, S., Kartina, & Akib, N. I. (2016). Studi
Penggunaan Antibiotik Non Resep Study of
Non Prescription Use of Antibiotics. Media
Farmasi, 6(2), 204211.
Juwita Sahputri, & Khairunnisa Z. (2019). Tingkat
Pengetahuan Penggunaan Antibiotik
Dikalangan Mahasiswa Program Studi
Kedokteran Fk Unimal Angkatan 2019.
Https://Ojs.Unimal.Ac.Id/Averrous/Article/Do
wnload/2223/2010, 6(2), 18.
Pratomo, G. S., & Dewi, N. A. (2018). Tingkat
Pengetahuan Masyarakat Desa Anjir
Mambulau Tengah terhadap Penggunaan
Antibiotik. Jurnal Surya Medika, 4(1), 7989.
https://doi.org/10.33084/jsm.v4i1.354
Rahmi, S., Kurniawati, D., & Hidayah, N. (2020).
Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarkat
Terhadap Penggunaan Antibiotik Di
Kelurahan Alalak Utara. Journal of
Pharmaceutical, 1(1), 7084.
Sumariangen, A. B., Sambou, C. N., Tulandi, S. S.,
& Palandi, R. R. (2020). Evaluasi Tingkat
Pengetahuan Masyarakat Kelurahan
Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan
Kota Bitung Tentang Penggunaan Antibiotik.
Biofarmasetikal Tropis, 3(2), 5464.
https://doi.org/10.55724/j.biofar.trop.v3i2.28
5
Tandjung, H., Wiyono, W. I., & Mpila, D. A. (2021).
Pengetahuan Dan Penggunaan Antibiotik
Secara Swamedikasi Pada Masyarakat Di
Kota Manado. Pharmacon, 10(2), 780789.
Yarza, H. L., Yanwirasti, Y., & Irawati, L. (2015).
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa
Resep Dokter. Jurnal Kesehatan Andalas,
4(1), 151156. https://doi.org/10.25077-
/jka.v4i1.214
Yulia, R., Putri, R., & Wahyudi, R. (2019). Study of
Community Knowledge of Antibiotic Use in
Puskesmas Rasimah Ahmad Bukittinggi.
Journal of Pharmaceutical and Sciences,
2(2), 4348.
Yuliani, N. N., Wijaya, C., & Moeda, G. (2014).
Tingkat Pengetahuan Masyarakat RW.IV
Kelurahan Fontein Kota Kupang Terhadap
Penggunaan Antibiotik. Jurnal Info
Kesehatan, 12(01), 699711.
... Antibiotik merupakan obat yang mampu menghambat atau membunuh bakteri penyebab infeksi (Permenkes, 2021;Samosir et al., 2023). Pemakaian antibiotik yang tidak bijak yaitu penggunaan antibiotik tidak tepat indikasi, tidak tepat aturan pakai, dapat menyebabkan terjadinya masalah resistensi antibiotik yang dapat meningkatkan biaya kesehatan, morbiditas, dan mortalitas (Anggita et al., 2022). ...
Article
Full-text available
Unwise use of antibiotics is a global health problem that can increase the risk of bacterial resistance. People often use antibiotics without a doctor's prescription, do not finish the medication as recommended, or use them for conditions that do not require antibiotics. Counseling is an educational effort to increase public understanding regarding the rational use of antibiotics. This community service activity aims to provide education about antibiotics and resistance to the people of Dukuh Kwageyan, Bulusan Village, Karangdowo District, Klaten Regency, Central Java. The method used is counseling using presentation media and leaflets, as well as evaluation through pre-test and post-test to measure the increase in participants' knowledge. A total of 68 elderly Posyandu participants took part in this activity. The pre-test results showed that the level of public knowledge was 56.07% (fair category), which increased to 85.24% (good category) after the post-test. This increase shows that the education method is effective in increasing public awareness and understanding regarding the appropriate use of antibiotics. Continuous education is needed to minimize the risk of antibiotic resistance in the community.
... Antibiotik diberikan kepada penderita infeksi dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri terutama bakteri penyebab penyakit (Wulandari and Rahmawardany, 2022). Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan masalah tersendiri, dimana bakteri menjadi kebal dan penyakit akan lebih susah untuk diobati, yang dikenal dengan istilah resistensi antibiotik (Tarmizi, 2022;Samosir, Hilmi and Salman, 2023). ...
Article
Full-text available
Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi di negara berkembang. Obat yang digunakan dalam mengatasi penyakit infeksi adalah antibiotik. Antibiotik diberikan kepada penderita infeksi dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri terutama bakteri penyebab penyakit. Akan tetapi, penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan masalah tersendiri, dimana bakteri menjadi kebal dan penyakit akan lebih susah untuk diobati, yang dikenal dengan istilah resistensi antibiotik. Pemahaman masyarakat yang memadai tentang antibiotik sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan terapi dan mencegah resistensi antibiotik. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang antibiotik untuk menurunkan angka kejadian resistensi antibiotik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan penyampaian materi, diskusi tanya jawab, serta pretest dan post test untuk mengukur pemahaman masyarakat tentang penggunaan antibiotik. Kegiatan diikuti oleh 24 kader Posyandu Kelurahan Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Setelah dilakukan kegiatan edukasi terkait penggunaan antibiotik, terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang antibiotik. Hal ini terlihat dari hasil post test yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pretest.
Article
Full-text available
Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Tingginya insiden penyakit infeksi mengakibatkan tinggi pula penggunaan obat jenis ini. Penggunaan antibiotik yang tidak baik dan tidak benar sebagai akibat dari ketidaktahuan masyarakat terhadap antibiotik dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang dapat mengakibatkan pada kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan masyarakat di Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung terhadap penggunaan antibiotik. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan responden sebanyak 97 orang yang diambil secara purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan tabulasi dalam bentuk nilai skor, dihitung total skor untuk pertanyaan dari setiap subvariabel lalu dipersentasekan. Skoring untuk setiap jawaban dari kuesioner diolah berdasarkan Skala Likert. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan tentang penggunaan antibiotik tergolong tingkat pengetahuan kategori cukup (74,7%). Angka persentase tersebut menjelaskan bahwa, masyarakat cukup mengetahui tentang pengetahuan, aturan pakai, indikasi maupun efek samping antibiotik.
Article
Full-text available
Antibiotics are drugs to prevent and treat infections disease, the use of antibiotics must be in accordance with a doctor’s prescription therefore it is safe for patients. Improper use of antibiotics is often done in self-medication. Incorrect use of antibiotics will cause negative impacts, such as resistance to one or several antibiotics, increased drug side effect, expensive health care costs and even death. This research was conducted to determine the level of knowledge and behaviour of using antibiotics in the community in Manado City. This research is a prospective study using a descriptive – analytic research method that is observational to 323 respondents who fit the inclusion criteria. The results show that at the level of knowledge of the respondent’s antibiotics 25% falls in good category, 24% in enough, and less category 51%. At the level of antibiotics use, the percentage of respondent’s were in the categorized as good 25%, in enough 54%, and 21% in less. Spearman test results obtained a significant value of 0,000, the correlation coefficient value of 0,322, and the direction of the correlation is positive (+). This study shows a meaningful correlation between knowledge and use of antibiotics in the community of Manado City. Keyword : Knowledge, Uses, Antibiotics, Self-Medicated, Resistance ABSTRAKAntibiotik merupakan obat untuk mencegah dan mengobati penyakit infeksi, penggunaanya harus sesuai dengan resep dokter supaya aman bagi pasien. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat sering dilakukan dalam swamedikasi. Penggunaan antibiotik yang salah akan menimbulkan dampak negatif, seperti terjadi resistensi terhadap satu atau beberapa antibiotik, meningkatnya efek samping obat, biaya pelayanan kesehatan yang mahal bahkan akan mengakibatkan meninggal dunia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik pada masyarakat di Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian prospektif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif - analitik yang bersifat observasional tehadap 323 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil menunjukkan bahwa pada tingkat pengetahuan antibiotik responden yaitu kategori baik 25%, cukup 24% dan kurang 51%. Pada tingkat penggunaan antibiotik responden yaitu kategori baik 25%, cukup 54% dan kurang 21%. Hasil uji spearman didapatkan nilai signifikan 0,000, nilai koefisien korelasi sebesar 0,322, dan arah korelasi yaitu positif (+). Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan penggunaan antibiotik pada masyarakat di Kota Manado Kata Kunci : Pengetahuan, Penggunaan, Antibiotik, Swamedikasi, Resistensi
Article
Full-text available
AbstrakAntibiotik merupakan obat yang digunakan untuk penyakit infeksi. Tingginya insiden penyakit infeksi mengakibatkan tinggi pula penggunaan antibiotik. Sekarang ini banyak antibiotik digunakan tanpa resep dokter, padahal antibiotik seharusnya digunakan dengan resep dokter dan dibeli di apotik. Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter ini akan menimbulkan resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat dengan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter di Kampung Seberang Pebayan RW IV Kelurahan Batang Arau Padang Selatan.Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian cross sectional study analytic dengan subjek 152 orang yang diambil secara simple random sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan chi square. Hasil uji statistik chi square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter (p < 0,05), tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan kepemilikan asuransi kesehatan dengan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter (p > 0,05).Kata Kunci : tingkat pengetahuan, sikap, asuransi kesehatan, antibiotik tanpa resep dokterAbstractAntibiotics are medicine while use to infection disease. The high incidence of infectious diseases are resulting in higher use of antibiotics. Now many antibiotics are used without doctors prescription, whereas antibiotics must be used with doctors prescription and bought in drug strore. Use antibiotics without doctors prescription will be impact resistence. The objective of this study was to determine the correlation between the level of knowledge, attitude as well as health insurance towards the use of antibiotics without doctors prescriptions in Kampung Seberang Pebayan RW IV Kelurahan Batang Arau Padang Selatan.This research is conducted using cross sectional analytic study method with 152 people taken as a sample by using simple random sampling. The data analysis was based on univariate and bivariate analysis equipped with chi-square. Statistical test has been conducted by "Chi-Square". It shows that there is a significant correlation between attitude toward the use of antibiotics without doctors prescriptions (p ˂ 0.05), it shows that there is no significant correlation between the level of knowledge and the ownership of health insurance toward the use of antibiotics without doctors prescriptions (p ˂ 0.05).Keywords : knowledge level, attitude, health insurance, antibiotics without doctorspresription
Article
Full-text available
Medicine is all substances such as chemical, animal or vegetative in a possible dose that could heal, assuage or prevent the disease and its symptoms. Infectious disease is still the most of health society problem, especially in developing country. Antibiotics are chemical substances generated by microorganisms which have the ability to obstruct the growth or eliminate another microorganism. Antibiotics are the most widely used medicine for infectious which caused by bacteria. The accurate recipe and good consumption of antibiotics use will give well beneficial and effective for the patient. Otherwise, using antibiotics which not suitable for the instruction will conduct the decrease of the medicine function itself (antibiotics resistance), and could make new disease caused by the wrong application. Anjir Mambulau village is located in Province of Central Kalimantan, particularly the part of Kapuas Hilir district, Kapuas. These villagers mostly obtain the medicines from a small shop and consume it based on the experiences and family suggestions only. The purpose of this research is to know the knowledge level of Anjir Mambulau villagers about antibiotics use, using the descriptive method with the valid questionnaire, to the sample of the village's population by purposive sampling technique, the questionnaire contains any questions with semi-open way which made by the researchers that should be answered by the respondent. This research sourced from 309 respondents results that 35,5% villagers of AnjirMambulau have not the cognize of using antibiotics.
Article
Full-text available
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang antibiotik merupakan faktor resiko meningkatnya tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien rawat jalan tentang penggunaan antibiotika di wilayah kota dan pinggiran Karanganyar, serta untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik non eksperimental dengan desain penelitian Cross-Sectional Study . Sampel diperoleh menggunakan metode accidental sampling . Data penelitian diperoleh dari kuesioner diisi oleh 225 pasien rawat jalan di Puskesmas Ngargoyoso dan 281 pasien rawat jalan di Puskesmas Karanganyar. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi data karakteristik pasien terutama tingkat pendidikan (diukur dengan Chi Square ) dan data pengetahuan (diukur dengan karakterisasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kedua Puskesmas Wilayah Karanganyar memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi yaitu >75% (Puskesmas Ngargoyoso sebanyak 76,4% (172 orang) dan di Puskesmas Karanganyar sebanyak 81,8% (230 orang) mempunyai pengetahuan tinggi). Hasil analisis menggunakan Chi-Square menunjukkan bahwa di kedua lokasi (Puskesmas Karanganyar dan Puskesmas Ngargoyoso) terdapat hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan antibiotika (p value < 0,05). Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan pasien rawat jalan tentang penggunaan antibiotika di 2 Puskesmas Kabupaten Karanganyar tergolong tinggi.
Studi Penggunaan Antibiotik Non Resep Study of Non Prescription Use of Antibiotics
  • S Ihsan
  • Kartina
  • N I Akib
Ihsan, S., Kartina, & Akib, N. I. (2016). Studi Penggunaan Antibiotik Non Resep Study of Non Prescription Use of Antibiotics. Media Farmasi, 6(2), 204-211.
Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik Dikalangan Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fk Unimal Angkatan
  • Juwita Sahputri
  • Z Khairunnisa
Juwita Sahputri, & Khairunnisa Z. (2019). Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik Dikalangan Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fk Unimal Angkatan 2019. Https://Ojs.Unimal.Ac.Id/Averrous/Article/Do wnload/2223/2010, 6(2), 1-8.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarkat Terhadap Penggunaan Antibiotik Di Kelurahan Alalak Utara
  • S Rahmi
  • D Kurniawati
  • N Hidayah
Rahmi, S., Kurniawati, D., & Hidayah, N. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarkat Terhadap Penggunaan Antibiotik Di Kelurahan Alalak Utara. Journal of Pharmaceutical, 1(1), 70-84.
Study of Community Knowledge of Antibiotic Use in Puskesmas Rasimah Ahmad Bukittinggi
  • R Yulia
  • R Putri
  • R Wahyudi
Yulia, R., Putri, R., & Wahyudi, R. (2019). Study of Community Knowledge of Antibiotic Use in Puskesmas Rasimah Ahmad Bukittinggi. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 2(2), 43-48.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat RW.IV Kelurahan Fontein Kota Kupang Terhadap Penggunaan Antibiotik
  • N N Yuliani
  • C Wijaya
  • G Moeda
Yuliani, N. N., Wijaya, C., & Moeda, G. (2014). Tingkat Pengetahuan Masyarakat RW.IV Kelurahan Fontein Kota Kupang Terhadap Penggunaan Antibiotik. Jurnal Info Kesehatan, 12(01), 699-711.