ArticlePDF Available

Pengembangan Aplikasi Kamus Bimbingan dan Konseling Berbasis Android sebagai Sumber Belajar Mandiri Mahasiswa

Authors:
  • Universitas Ma'soem

Abstract

div> Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan perkembangan teknologi industry 4.0, yang menghendaki pembelajaran mengintegrasikan teknologi dan informasi dalam belajar. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan salah satu aplikasi kamus belajar bimbingan konseling berbasis android yang mempermudah dan integrasi teknologi dalam belajar. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan dengan langkah eksplorasi, studi Pustaka, Menyusun model hipotetik, verifikasi, validasi, revisi model, uji coba terbatas, analisis, revisi akhir dan sosialisasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa bimbingan dan konseling Universitas Masoem, hasil penelitian dengan proses pengembangan sudah dilakukan revisi dan telah berhasil mengembangkan dan keberfungsian aplikasi kamus bimbingan dan konseling yang sudah selesai pada tahap sosialisasi dan bisa digunakan oleh mahasiswa bimbingan dan konseling. </div
15
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Volume 11 (1) -Mei 2021
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Volume 13 (1) 15 28 Mei 2023
ISSN: 2088-3072 (Print) / 2477-5886 (Online)
DOI: 10.25273/counsellia.v13i114289
Available online at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JBK
Pengembangan Aplikasi Kamus Bimbingan Dan Konseling
Berbasis Android Untuk Sumber Belajar Mandiri Mahasiswa
Andre Julius1, Irfan Fahriza2, Alfaiz3 & Alrefi4
1,2,3Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Masoem, Bandung
email: andre.julius@masoemuniversity.ac.id
4Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya
email: alrefi@unsri.ac.id
Abstrak/Abstract: Saat ini tantangan dan kebutuhan perkembangan teknologi industry
4.0, menghendaki pembelajaran mengintegrasikan teknologi dan informasi dalam belajar.
Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan salah satu aplikasi kamus
belajar bimbingan konseling berbasis android yang mempermudah dan integrasi teknologi
dalam belajar. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan dengan
langkah eksplorasi, studi Pustaka, Menyusun model hipotetik, verifikasi, validasi, revisi
model, uji coba terbatas, analisis, revisi akhir dan sosialisasi. Subjek penelitian adalah
mahasiswa bimbingan dan konseling Universitas Masoem sebanyak 20 Orang. Hasil
penelitian pengembangan ini sudah dilakukan revisi dan telah berhasil diujicobakan
terkait keberfungsian aplikasi kamus bimbingan dan konseling dalam setiap tahapan
pengembangan serta sudah masuk pada sosialisasi yang bisa digunakan oleh mahasiswa
bimbingan dan konseling sendiri.
Kata Kunci: Konseling, Kamus, Belajar, Kemandirian, Android, Aplikasi
Abstrak/Abstract: This study aims to answer the challenges and needs of industrial 4.0
technology development, which requires learning to integrate technology and information
in learning. So this study aims to develop an android-based counseling application that
facilitates and integrates technology in learning. The research method used is
development research with exploratory steps, library studies, developing a hypothetical
model, verification, validation, model revision, limited trial, analysis, final revision and
socialization. The research subjects were guidance and counseling students at Masoem
University, the results of the research with the development process have been revised
and have succeeded in developing and functioning of the guidance and counseling
dictionary application which has been completed at the socialization stage and can be
used by guidance and counseling students.
Keywords: Counseling, Dictionary, Learning, Autonomous, Android, Application
Received 03-11-2022; Accepted 20-05-2023 ; Published 24-05-2023
Citation: Julius, Andre., Fahriza, Irfan., Alfaiz., Alrefi. (2023) Pengembangan Aplikasi
Kamus Bimbingan Dan Konseling Berbasis Android Untuk Sumber Belajar Mandiri
15
16
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Volume 13 (1) 15-28 Mei 2023
Mahasiswa. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 13(1), 15 28.
Doi.org/10.25273/counsellia.v13i114289
Copyright ©2021 Counsellia: Bimbingan dan Konseling
Published by Universitas PGRI Madiun. This work is licensed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International License
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dewasa ini sangat menuntut berkembangnya
berbagai integrasi pelayanan dan jasa pembelajaran dengan teknologi, dalam hal
ini sebagai bentuk menjawab tantangan revolusi industry 4.0 (Alfaiz, 2018).
Banyak aplikasi online berbasis android, smartphone hingga aplikasi video
conference yang memudahkan pembelajaran dilakukan dalam jarak jauh dan
memudahkan tetap berjalannya pembelajaran meski di masa pandemic COVID 19
tahun lalu (Rabow, et al, 2021). Sehingga memang dibutuhkan integrasi antara
proses pembelajaran yang konvensional dengan teknologi yang bisa kita
kembangkan.
Dalam perkembangannya, memang sudah banyak dilakukan penelitian
terkait pengembangan pembelajaran yang hybrid seperti salah satunya adanya
mobile learning yang dilakukan untuk membantu proses pembelajaran bisa
dilakukan dari jarak jauh asalkan pelajar memiliki smartphone (R. Power, 2019).
Hingga pada perkembangannya aplikasi pembelajaran via smartphone tersebut
semakin dikembangkan dalam pembelajaran English vocabulary yang
mempermudah dilakukannya pembelajaran untuk memahami kosakata Bahasa
inggris oleh siswa (Wijaya, et al, 2019; Julius et al, 2020).
Begitu juga dengan dorongan pengguna android dan internet yang begitu
banyaknya, rata-rata didominasi oleh kalangan remaja yang masih dalam level
pembelajar. Maka juga dilakukan penelitian untuk mengembangkan smart
learning media yang berbasis teknologi android yang bertujuan agar pengguna
android yang mayoritas adalah remaja yang masih dalam taraf pembelajar, mereka
bisa melaksanakan pembelajaran via smartphone mereka dengan lebih inovatif
dan interaktif (Novaliendry, et al, 2020). Tidak hanya itu proses integrasi
teknologi di masa sekarang juga memiliki efek dalam potensi social dan akademik
pelajar, intensitas pengguna smartphone juga memiliki imbas pada kehidupan
social dan akademik pelajar jika tidak ada fasilitator yaitu guru/dosen (Syifa,
2020; Fahriza et al, 2021).
Meskipun demikian, sudah banyak dilakukannya penelitian terkait
integrasi teknologi dalam pembelajaran dan aktivitas lainnya, hingga efek negatif
yang bisa ditimbulkan dari penggunaan smartphone yang berlebihan (Fernanda, et
al. 2020; Alfaiz, 2018, 2019). Terlepas dari berbagai riset tersebut, masih jarang
penelitian yang berfokus pada pengembangan aplikasi untuk kamus profesi yang
bisa menunjang kapabilitas mahasiswa yang berprofesi sebagai lulusan layaknya
ahli dari bidang yang mereka tekuni. Hal ini penting dikarenakan perilaku belajar
tergantung juga bagaimana manajemen dirinya (Handayani et al, 2021). Maka
Julius, Fahriza, Alfaiz, Alrefi; Pengembangan Aplikasi Kamus Bimbingan Dan
Konseling Berbasis Android Untuk Sumber Belajar Mandiri Mahasiswa .
17
penelitian ini adalah untuk memanfaatkan teknologi android sebagai jembatan
untuk mengembangkan suatu aplikasi kamus profesi bimbingan dan konseling
yang memudahkan mahasiswa memahami setiap istilah psikologis, psikiatri dan
konseling itu sendiri untuk menunjang keprofesionalitasan mahasiswa tersebut.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan rancangan penelitian pengembangan yang
menggunakan pola pengembangan dari Borg & Gall (1983) yaitu dengan tahapan
(1) studi eksplorasi, (2) studi Pustaka, (3) penyusunan model hipotetik, (4)
validasi oleh ahli, (5) revisi model, (6) uji coba terbatas, (7) analisis dan revisi, (8)
model revisi akhir, (9) diseminasi dan sosialisasi. Berikut gambar alur rancangan
penelitian pengembangan.
Gambar 1. Alur Penelitian Pengembangan
Sumber Data
Sumber data dari penelitian pengembangan ini cukup bervariasi, hal ini
dikarenakan penelitian pengembangan di awali dari studi kebutuhan/eksplorasi,
hingga data blueprint yang merupakan model awal, hingga nilai validasi hingga
pada nilai uji coba terbatas dan uji akhir di tahap diseminasi dan sosialisasi.
Oleh karena itu, sumber data penelitian pengembangan ini semua datanya
adalah data primer dan data sekunder merupakan dari masukan ahli ketika
validasi. Bentuk datanya ada bersifat kuantitatif yaitu nilai skala penilaian dari
interrater agreement model dan juga kualitatif yaitu berupa masukan dan saran
penyempurnaan dari ahli terkait produk.
Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui survey studi kebutuhan dilapangan melalui
instrumentasi, wawancara dan observasi terkait animo pembelajaran istilah
konseling, kemudian dengan rubrik penilaian dari ahli terkait produk awal, hingga
rubrik penilaian dari produk akhir sebelum diseminasi dan sosialisasi.
18
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Volume 13 (1) 15-28 Mei 2023
Pengumpulan data dilakukan disetiap tahapan proses pengembangan produk. Oleh
karena itu, setiap data yang terkumpul baik secara kuantitatif maupun kualitatif
menjadi sumber informasi untuk feasibilitas dan reliabilitas dari produk yang
dikembangkan.
Teknik Analisis Data
Proses Analisa data dilakukan melalui analisis deskriptif kualitatif naratif
dari studi eksploratif yang dilakukan yaitu melalui proses wawancara dan
observasi. Sedangkan untuk data kuantitatif melalui deskriptif kuantitatif dari
hasil instrumentasi pada mahasiswa. Sedangkan untuk analisis proses
pengembangan produk, dilakukan untuk menganalisis proses penilaian validasi
ahli yaitu
dengan
perhitungan Indeks Interrater Agreement Model dari Robert J. Gregory (2015).
Gambar 1. Interrater Agreement Model (Gregory, 2015)
Keterangan:
A : Relevansi rendah dari ahli 1 dan 2
B : Relevansi tinggi dari ahli 1 dan rendah dari ahli 2
C : Relevansi rendah dari ahli 1 dan tinggi dari ahli 2
D : Relevansi tinggi dari ahli 1 dan 2
Berdasarkan kesepakatan dari ahli tersebut, untuk mengungkap indeks
kesepakatan yang valid menggunakan rumus berikut.
C
D
B
Pendapat Ahli 1
Pendapat Ahli 2
Julius, Fahriza, Alfaiz, Alrefi; Pengembangan Aplikasi Kamus Bimbingan Dan
Konseling Berbasis Android Untuk Sumber Belajar Mandiri Mahasiswa .
19
Indeks Uji Ahli =
Tabel 1. Klasifikasi Validitas
No
Klasifikasi
Kategori Validitas
1
0.80 < rxy ≤ 1.00
Sangat Tinggi
2
0.60 < rxy ≤ 0.80
Tinggi
3
0.40 < rxy ≤ 0.60
Cukup
4
0.20 < rxy ≤ 0.40
Kurang Tinggi
5
0.00 < rxy ≤ 0.20
Rendah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian ini dilakukan melalui tahapan pengembangan produk dari Borg
& Gall yaitu melalui tahapan Studi Eksploratif, Menyusun Rancangan,
Verifikasi/Validasi Ahli, Analisis Revisi Pertama, Uji Coba Terbatas, Revisi
Kedua, Uji Lapangan, Produk Akhir dan Diseminasi.
1. Studi Eksploratif /Kebutuhan
Penelitian dilakukan dengan melakukan banyak studi literature dan
komparasi pada setiap penelitian yang berfokus pada pengembaangan dengan
model dan produk baik dengan teknologi maupun berupa instrumentasi ataupun
modul pembelajaran. Fokus eksplorasi adalah untuk menemukan kebutuhan
produk yang akan dikembangkan, dari hasil temuan bahwa memang dibutuhkan
sekali produk yang bias membantu proses pembelajaran terlebih lagi untuk
memahami istilah dari keilmuan profesi dari mahasiswa itu sendiri.
Maka berdasarkan temuan bahwa sudah banya peneliti melakukan riset
terkait pengembangan produk pembelajaran dengan menggunakan aplikasi
android, smartphone ataupun aplikasi daring, seprti penelitian Power (2015),
Wijaya (2019) dan Novaliendry (2019), Iskandar (2019), Zaky (2019), Jaya
(2019). Meski demikian, belum ada yang mengembangkan untuk memudahkan
pembelajaan dalam profesi BK yaitu kamus istilah BK. Oleh karena itu,
dilakukan studi pustaka mendalam untuk mempelajari dan merumuskan
berdasarkan kamus istilah konseling mana yang bias memiliki perbendaharaan
istilah ilmiah konseling yang mumpuni. Istilah dalam kamus ini diambil dari
literature kamus psikologi dan kamus konseling berdasarkan publikasi dari APA
dan ACA.
20
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Volume 13 (1) 15-28 Mei 2023
Ditemukan sumber utama untuk rujukan pengembangan konten dari
aplikasi kamus ini adalah dari karangan Thantawy terbitan Grasindo dengan
karangan Sudarso terbitan Rineka Cipta, kemudian karya Sabara (2019) dan Wati
(2018).
2. Menyusun Rancangan Produk
Rancangan produk disusun setelah melalui tahap eksplorasi, yang mana
melakukan banyak komparasi pada setiap penelitian yang hamper serupa, serta
melakukan alur penelitian yang jelas karena produk yang akan menjadi luaran
adalah aplikasi kamus istilah konseling berbasis android. Maka rancangan berupa
sebagai berikut.
a. Adanya database elektronik terkait kamus istilah konseling yang akan
dimasukkan pada aplikasi
Gambar 2. Tabulasi Istilah konseling yang akan di Input ke Aplikasi
Pada gambar tersebut, dapat dilihat bahwa peneliti menyusun list dari
istilah-istilah psikologi yang sering digunakan dalam konseling, baik berupa
istilah teraputik maupun istilah dalam pendidikan itu sendiri. Hal ini akan
memudahkan untuk proses search engine dari aplikasi nantinya, dengan
menyetting segala istilah yang sesuai untuk digunakan oleh mahasiswa.
b. Penyusunan source code kamus BK yang akan terintegrasi pada aplikasi di
android
Julius, Fahriza, Alfaiz, Alrefi; Pengembangan Aplikasi Kamus Bimbingan Dan
Konseling Berbasis Android Untuk Sumber Belajar Mandiri Mahasiswa .
21
Gambar 3. Tampilan source code kamus BK yang terintegrasi pada aplikasi
Ketika istilah tadi sudah cukup memenuhi untuk di jadikan informasi
untuk search engine, maka peneliti membuat source code untuk kamus BK ini
terintegrasi padaandroid dan menjadi aplikasi yang bisa diakses oleh seluruh
mahasiswa BK Masoem University.
c. Kemudian adanya icon pada android
Gambar 4. Tampilan Icon Aplikasi Kamus BK
Icon yang digunakan adalah icon yang mudah dan akrab dengan
mahasiswa masoem university, yang merupakan bagian terintegrasi pada aplikasi
juga.
d. Adanya laman awal untuk registrasi dan login pada aplikasi dengan
muncul logo Masoem University
Gambar 5. Tampilan Laman Awal
22
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Volume 13 (1) 15-28 Mei 2023
Pada menu awal ketika aplikasi dibuka akan muncul tampilan home dari
aplikasi yang menyediakan laman interaktif bagi pengguna yaitu mahasiswa
bahkan dosen BK juga.
e. Laman user yaitu adanya input istilah konseling yang akan ditranslete.
Gambar 6. Tampilan Laman User
Pada laman user, sudah bisa diakses oleh user atau mahasiswa dengan
mengetikan kata dan kalimat yang susah dipahami oleh mahasiswa, maka search
engine akan menemukan translate istilah tersebut dalam database yang sudah di
input sebelumnya pada aplikasi.
3. Validasi Ahli
Ketika proses rancangan produk sudah selesai dan bisa di operasionalkan,
maka produk perlu dilakukan validasi uji ahli yang terdiri dari validasi uji ahli
konten/materi yaitu ahli dibidang psikologi dan konseling yang menguasai istilah-
istilah konseling yang digunakan dalam praktik professional dan akademis.
Kemudian juga dilakukan uji ahli media, hal ini berkaitan dengan penilaian dari
ahli media seperti system informasi dan komputerisasi terkait dengan aplikasi
yang akan digunakan pada android.
Oleh karena itu, peneliti menggunakan rumus interrater agreement model
yang dikembangkan oleh Gregory (2015). Setelah dilakukan proses penilaian
maka dapat ditemukan hasil penilaian validasi dari ahli konten materi sebagai
berikut.
Tabel 2. Tabulasi Skor Uji Validasi Konten 2 Ahli Materi
Validator
Ahli
Relevansi
Kegunaan
Kelayakan
Ketepatan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
53
2
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
53
Validator Ahli Materi 1
Relevansi Rendah
(Rating 1 atau 2)
Relevansi Kuat
(Rating 3 atau 4)
Relevansi Rendah
(Rating 1 atau 2)
A = 0
B = 0
Julius, Fahriza, Alfaiz, Alrefi; Pengembangan Aplikasi Kamus Bimbingan Dan
Konseling Berbasis Android Untuk Sumber Belajar Mandiri Mahasiswa .
23
Validator Ahli Materi 2
Relevansi Kuat
(Rating 3 atau 4)
C = 0
D = 15
Gambar 7. Matrix Interrater Agreement Model untuk Validasi Materi
D = 15 = 15 = 1
( A + B + C + D) (0 + 0 + 0 + 15) 15
Berdasarkan hasil dari penilaian validasi ahli materi, ditemukan bahwa
produk yang dikembangkan memiliki rating yang tinggi, dengan criteria rating
validasinya berada pada kategori 0.80 < rxy 1.00 berarti validitas konten/materi
sangat tinggi, meski ada beberapa revisi untuk ditambahkan jumlah kosakata dan
kejelasan istilah translasinya.
Untuk uji validasi media dari 2 ahli media system informasi dan desain
komunikasi visual komputerisasi, bahwasanya ada beberapa poin menjadi titik
perhatian, berikut tabulasi penilaian dari 2 ahli media tersebut terkait dengan
tampilan, kejelasan dan kemudahan pengaplikasian produk tersebut serta dengan
kecepatan dalam search engine yang baik dalam android tersebut. Sebagai
berikut.
Tabel 3. Tabulasi Skor Uji Validasi Konten 2 Ahli Media
Validator
Relevansi
Kegunaan
Kelayakan
Ketepatan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
53
4
4
2
3
3
4
4
4
4
3
2
4
4
2
4
4
51
Validator Ahli Media 1
Relevansi Rendah
(Rating 1 atau 2)
Relevansi Kuat
(Rating 3 atau 4)
Validator Ahli
Media 2
Relevansi Rendah
(Rating 1 atau 2)
A = 0
B = 3
Relevansi Kuat
(Rating 3 atau 4)
C = 0
D = 12
Gambar 8. Matrix Interrater Agreement Model untuk Validasi Media
24
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Volume 13 (1) 15-28 Mei 2023
D = 12 12 = 0.80
( A + B + C + D) (0 + 3 + 0 + 12) 15
Berdasarkan tampilan matrix interrater agreement model di atas
ditemukan bahwa semua skor yang diperoleh dari kedua validator berada pada
skor tinggi semuanya, sehingga dalam perhitungan interrater ditemukan bahwa
berada pada rating yang relevansi kuat yaitu di bagian B dan D, sehingga dalam
perhitungan indeksasinya diperoleh dengan nilai 0.80 yaitu berada pada klasifikasi
indeksasi 0.60 < rxy ≤ 0.80, yang maknanya, validitas konten media tinggi dengan
skor perolehan kecil atau sama dengan 0.80, meski ada beberapa revisi.
4. Analisis Revisi Pertama
Untuk revisi pertama dari ahli materi/konten ditemukan bahwa yang perlu
dilakukan revisi yaitu bagian dimana menambahkan istilah-istilah psikologis yang
leibih ke teraputiknya hal ini berkaitan, seorang konselor/mahasiswa BK harus
akrab dengan istilah psikologi konseling yang lebih mendalam. Kemudian untuk
revisi dari media adalah bagian yang tidak begitu urgen, Cuma jika dilakukan
revisi akan semakin meningkatkan kualitas aplikasi pada android, hal ini
dilakukan revisi untuk proses penginputan semua istilah dalam kamus tadi pada
aplikasi android tersebut.
5. Uji Coba Terbatas
Pada tahap uji coba terbatas dilakukan pada beberapa mahasiswa untuk
penggunaan aplikasi pada android mereka, yaitu dilakukan proses sinkronisasi
istilah dengan pengertian, ditemukan dalam persekian detik pada aplikasi kamus
elektronik tersebut, pengertian dan definisi bisa muncul dengan cepat.
Gambar 9. Tampilan pencarian istilah pada uji coba pertama
6. Revisi Kedua
Berdasarkan temuan pada uji coba pertama, diperoleh ada beberapa
perbaikan terkait kecepatan dari search engine aplikasi yang perlu di upgrading
dan jumlah kosakata yang lebih jelas dan baku untuk bisa mudah dipahami oleh
mahasiswa/ user. Proses revisi kedua bisa dilaksanakan dalam waktu yang
ditentukan sehingga bisa dilakukan uji lapangan untuk menentukan produk akhir.
Julius, Fahriza, Alfaiz, Alrefi; Pengembangan Aplikasi Kamus Bimbingan Dan
Konseling Berbasis Android Untuk Sumber Belajar Mandiri Mahasiswa .
25
7. Uji Lapangan
Pada tahap uji lapangan akhir diperoleh bahwa proses penggunaan aplikasi
kamus bimbingan dan konseling berbasis android bisa digunakan dengan efektif
dan efisien dengan proses yang cepat dalam beberapa detik dapat mendapatkan
translasi dari istilah BK yang memudahkan mahasiswa atau user untuk
mendapatkan informasi.
8. Produk Akhir
Setelah proses uji lapangan dilakukan sosialisasi untuk penggunaan efektif
produk dikalangan mahasiswa BK, Masoem University sebagai bahan belajar dan
bantuan untuk memudahkan pembelajaran dan perkuliahannya sebagai calon
praktisi konseling
Gambar 10. Uji Akhir produk pada mahasiswa
9. Diseminasi Internal
Pada tahap diseminasi ini, peneliti melakukan proses sosialisasi pada level
program studi, fakultas hingga universitas bahwa sudah adanya produk akhir dari
aplikasi kamus istilah bimbingan dan konseling berbasis android yang bsia
menjadi nilai tertentu bagi universitas dan kebermanfaatan dalam pengembangan
belajar mahasiswa. Serta juga dilakukan proses publikasi dibeberapa jurnal.
26
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Volume 13 (1) 15-28 Mei 2023
Gambar 11. Proses Sosialisasi Produk
Pembahasan
Melalui proses penelitian pengembangan produk dalam rangka
memudahkan pembelajaran mahasiswa serta menjawab tuntutan perkembangan
teknologi yang membutuhkan gerak cepat dalam proses fasilitas pendidikan yang
dilakukan, maka penelitian ini berusaha menjawab tantangan tersebut. Dalam
beberapa publikasi sudah banyak penelitian yang berbasis android dan aplikasi
yang dilakukan peneliti terdahulu, tujuan dilakukannya adalah untuk memberikan
kontribusi dalam dunia akademik seperti penelitian yang dilakukan Novaliendry
(2019) yaitu mengembangkan smart learning media yang berbasis teknologi
android yang bertujuan agar pengguna android yang mayoritas adalah remaja
yang masih dalam taraf pembelajar, mereka bisa melaksanakan pembelajaran via
android mereka dengan media pembelajaran yang inovatif dan interaktif
(Novaliendry, et al, 2020).
Begitu juga aplikasi pembelajaran via android tersebut semakin
dikembangkan dalam pembelajaran English vocabulary yang mempermudah
dilakukannya pembelajaran untuk memahami kosakata Bahasa inggris oleh siswa
(Wijaya, et al, 2019). Yang memfasilitasi mahasiswa bisa dengan efektif dan
efisien menggunakan aplikasi tersebut tanpa menggunakan paket data dan lainnya.
Maka produk akhir yang dikembangkan ini adalah kamus istilah psikologi
dan konseling yang berguna untuk mahasiswa BK ataupun psikologis yang
membutuhkan pengetahuan dan pemahaman terkait suatu kosakata yang menjadi
dasar keilmuan dari mahasiswa sebagai calon praktisi konseling. Oleh karena itu,
produk ini merupakan inovasi tertentu yang bisa melengkapi inovasi lainnya yang
telah dikembangkan akan tetapi uniknya inovasi ini adalah dalam bidang
bimbingan dan konseling.
Hal ini mempermudah mahasiswa BK dalam memahami konsep dan
istilah psikologi dan konseling dalam penerapan ilmu serta praktik ilmu tadi
dalam kegiatan akademiknya dan kegiatan social sehari-hari. Untuk meningkatkan
pemahaman keilmuan konselingnya dilihat dari sejauhmana dan sedalam mana
mahasiswa mengenal dan memahami secara konsep dan definitifnya dari istilah
bahasa-bahasa psikologis dan konseling itu sendiri.
SIMPULAN
Secara khusus, kebaharuan dari temuan lapangan dan proses
pengembangan produk ini bisa ditentukan bahwa produk ini bisa menjadi dasar
untuk milestone pada penelitian selanjutnya yaitu untuk mendesiminasikan dan
perluasan dari produk ini bisa di jadikan dasar untuk mengembangkan aplikasi
lainnya hingga pada proses diseminasi secara level yang lebih tinggi sehingga
menjadi suatu Hak kekayaan intelektual yang bisa digunakan secara umum.
Meski produk ini penggunaannya pada kalangan terbatas yaitu dalam
wilayah akademik dan sekolah, yang tentunya kebutuhannya untuk memfasilitasi
guru BK, siswa, mahasiswa, orangtua hingga dosen. Agar konsep dan definisi dari
istilah dan kondisi psikologis yang akan dialami oleh setiap orang bisa dipahami
dan tidak disalah artikan. Produk kamus istilah bimbingan dan konseling ini,
Julius, Fahriza, Alfaiz, Alrefi; Pengembangan Aplikasi Kamus Bimbingan Dan
Konseling Berbasis Android Untuk Sumber Belajar Mandiri Mahasiswa .
27
merupakan kebaharuan dalam keilmuan konseling, yang mana bisa digunakan
oleh kalangan psikologi dan konseling itu sendiri.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami sungguh menyatakan rasa terimakasih sekali pada semua tim
peneliti, validator dan mahasiswa yang telah bersedia menggunakan aplikasi ini
dan validator yang sudah melakukan penilaian terkait konten dan media dari
aplikasi ini sehingga bisa dipergunakan secara efektif dan efisien mungkin
memudahkan proses perkuliahan. Kemudian untuk semua penulis yang terlibat
sudah meluangkan waktu untuk mengembangkan artikel ini dengan sebaiknya.
Tim penulis tidak ada laporan pendanaan apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Alfaiz, A. (2018). Guidance and Counseling Profession: a Philosophy and
Professional Challenges In The Future. Couns-Edu: International
Journal of Counseling and Education, 3(1): pp. 44-47. DOI:
https://doi.org/10.23916/0020180313420.
http://journal.konselor.or.id/index.php/counsedu/article/view/134
Alfaiz, A., Yandri, H., Yuzarion, Y., Lestari, L. P. S., & Heriyani, E. (2019).
Persepsi agentik individu untuk mencapai prestasi pribadi dalam
aktivitas karir: riset pendahuluan. Psychocentrum Review, 1(2), 85-95.
https://doi.org/10.26539/pcr.1276
Fahriza, I., Karima, Y, Rayaginansih, F & Julius, A. (2021). Guidance and
Counseling Program (Focusing on Personal-Social) to Improve
Student Resilience of Class X Students of Vocational School. Quanta
Journal. 5(2). DOI: 10.22460/q.v2i1p21-30.642
Fernanda, F & Rosnelly, R. (2020). Perancangan Aplikasi Kamus Sinonim dan
Antonim Berbahasa Indonesia Berbasis Android. Jurnal FTIK. 1 (1).
Google Scholar.
Friedl, M., Ebner, M., & Ebner, M. (2018). Mobile Learning Applications for
Android and iOS for German Language Acquisition Based on
Learning Analytics Measurements. International Journal of Learning
Analytics and Artificial Intelligencefor Education.
https://doi.org/10.3991/ijai.v2i1.12317
Gregory, R. J. (2015). Psychological Testing: History, Principles and
Applications”. Seventh Edition. Pearson Publishing
Handayani, M.S, Wangid, M.N & Julius, A. (2021). The Impact of Self-
Management Techniques to Improve University Students’ Social
Cognition. Islamic Guidance and Counseling Journal. 4(1).
https://doi.org/10.25217/igcj.v4i1.1247
28
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Volume 13 (1) 15-28 Mei 2023
Iskandar, A., Tobi, M.D., Chin, J., & Satria, E. (2019). Mobile Based Android
Application Pharmaceutical Dictionary with Direct Search as
Searching Process. International Journal of Scientific & Technology
Research.
Jaya, S., Sutisna, M.A., & Wisudya, R.H. (2019). Aplikasi Kamus Alquran
Berbasis Android Menggunakan Android Studio. Jurnal
SIBERNETIKA. 4(1), 51 60. Google Scholar.
Julius, A., Fahriza, I., & Wulandari, P. (2020). Digital Literacy as a School
Counselor Competence in the Development of Media in Guidance
Service. Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling. 5(2).
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPBK/article/view/10106
Krismona, E.B., Purwaningrum, R & Surur, N. (2021). Pengembangan Aplikasi
“Kawan SMK” untuk Meningkatkan Perencanaan Studi Lanjut pada
Siswa SMK. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling. 11(1), 31-
42. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JBK
Novaliendry, D., Asman., & Hendriyani, Y. (2020). Smart Learning Media Based
on Android Technology. Research Gate.
https://www.researchgate.net/publication/344160680
Pinnamaneni, N., Muvva, S.C., & Dodda, S. (2021). A Study on Threats to
Mobile-Learning. EPRA International Journal of Research and
Development. 6 (7). https://doi.org/10.36713/epra7696
Sabara, E., Nilawati, A & Kusumawati, N. (2019). Rancang Bangun Kamus Pintar
Elektronika Berbasis Android. JETC, 14 (2). Google Scholar.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Syifa, Abdullah. (2020). Intensitas Penggunaan Smartphone, Prokratinasi
akademik dan Perilaku Phubbing Mahasiswa. Counsellia: Jurnal
Bimbingan dan Konseling. 10 (1), 83 96. http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/JBK
Wati, R & Ernawati, S. (2018). Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Jawa-
Indonesia Bebrasis Android. Jurnal TECHNO Nusa Mandiri. 15 (2).
Google Scholar.
Wijaya, I.K., Bakri, R.A., Wutun, A.A., Fitriani., & Mattoliang A.A. (2019). The
Effectiveness of Mobile Learning Based Android in Learning English
Vocabularies. International Journal of Interactive Mobile Technology.
https://doi.org/10.3991/ijim.v13i12.11167
Zaki, D.A., Alimzhanov, Y., & Tolenbekov. (2019). Experience on Using of
Mobile Learning for Effective Teaching Foreign Languages in
University Studies. Proceeding of EDULEARN. Google Scholar.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Mobile devices are used a lot today and are owned by a huge percentage of the population. Many use mobiles for not just playing games or calling, but also for learning. Mobile learning is a domain that is growing at a very fast rate. Universities are using these devices to target the isolated demographic that has no choice but to rely on mobiles for learning. Some supporters and engineers of mobile learning in colleges are developing and providing infrastructure and content for learning on cell phones totally disregarding the danger of partner knowledge, while using these developments in portable learning is a genuine test. There is a gigantic danger to the privacy, trustworthiness and accessibility of those associated with the creation the substance and conveying the picking up, including the understudies. This paper looks at and presents the security weaknesses and dangers the of mobile learning for the students. This paper distinguishes the security dangers that numerous understudies will confront when utilizing mobiles for learning and analyses the hurtful issues of versatile learning on understudies in situations where a security penetrate happens. This paper presents an argument as to why fixing these issues is important. Ultimately, this goal of this survey is to present the importance of mobile learning security threat and exploring the existing threats and conclude with recommendations for various threats.
Article
Full-text available
This research is motivated by the phenomenon of adolescent maladjustment behavior. In this study, adolescents' wrong behavior is considered the impact of adolescents' failure in facing adversity conditions in their lives. The individual's ability to deal with adversity conditions is known as resilience. This research's product is the design of a personal social counseling and guidance program that is hypothetically effective in increasing students' resilience. The research method uses a quantitative approach, with descriptive methods. This study population was 414 students of class X SMK Profita Bandung and 157 students as a sample. The research sample was taken using a simple random sampling technique; the research sample was obtained randomly. This study resulted in (1) an overview of the resilience of class X students of Profita Vocational School, Bandung City, most of whom are in the medium category; (2) there is no significant difference between the level of resilience of students from intact families with students from not intact; and (3) the design of a hypothetical social, personal counseling and guidance program to increase the resilience of students. The results of this study are recommendations for (1) guidance and counseling teachers, as a follow-up effort in implementing social, personal guidance and counseling programs in increasing the resilience of students that have been designed; (2) The next researcher can continue the research conducted by the researcher and look for methods or techniques that are more effective in increasing student.
Article
Full-text available
div> Penelitian bertujuan untuk menghasilkan prototipe 2 aplikasi “Kawan SMK” untuk meningkatkan perencanaan studi lanjut siswa SMK di Kota Surakarta. Penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan Borg dan Gall (1983) yang dilaksanakan hingga tahap main product revision atau revisi produk yang dilakukan setelah uji validitas ahli menggunakan inter-rater agreement pada dua ahli bimbingan dan konseling dan dua ahli media. Hasil uji validitas ahli produk aplikasi “Kawan SMK” yang dilakukan pada dua ahli bimbingan dan konseling menunjukkan bahwa produk memiliki validitas tinggi (0,89 dan 0,95), sehingga pengembangan prototipe aplikasi “Kawan SMK” layak digunakan sebagai media layanan bimbingan dan konseling. Pengembangan aplikasi “Kawan SMK” memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah produk dapat digunakan sebagai media layanan bimbingan konseling secara efektif dan efisien, produk tidak hanya dapat digunakan oleh siswa SMK kelas 12 namun juga siswa kelas 10 dan 11, produk dapat membantu siswa SMK memperoleh pengetahuan tentang pendidikan lanjutan secara mudah, dan produk memberi kemudahan guru BK dalam pemberian layanan kepada siswa tanpa harus bertatap muka. Aplikasi “Kawan SMK” dapat digunakan oleh guru BK sebagai salah satu media dalam pemberian layanan perencanaan individual bagi siswa SMK untuk meningkatkan perencanaan studi lanjut. </div
Article
Full-text available
The background of the current study is the urgency of possessing good social cognition to adapt to the social changes that are happening quickly. Weak social cognition makes individuals less in empathy, aggressive or unhappy in their daily life. The link between self-management and social cognition lies in cognitive adjustment. Hence, the authors think it is important to do research that focuses on the implementation of counseling with self-management techniques in developing social cognition. The authors aimed to investigate the effectiveness of self-management in improving social cognition. The present study used one group pretest-posttest quasi-experiment. We invited 10 students from Universitas Ma'soem, Indonesia to participate in the experiment. They were selected based on a low social cognition score after filling the self-report of nineteen items social cognition scale. The results showed counseling with self-management techniques effective in improving university students' social cognition. Besides, limitations and recommendations are discussed.
Article
Full-text available
Ease of access to technology tools is an opportunity for school counsellors to develop diverse and interesting media guidance services. But if the counsellor does not have digital literacy capabilities, the service of media development can become irrelevant, obsolete, and abandoned. This literature review aims to illustrate the importance of digital literacy as a school counsellor competency, as well as outlining aspects of digital literacy in media development. The study uses textbooks, research journals, and community service report as an analysis of the application of digital literacy to educational practices. Based on this study, school counsellors are required to be able to process and evaluate digital information/data and create digital products that are more relevant to learners. Digital literacy competencies consist of 1) underpinning, 2) background knowledge, 3) central competencies, 4) attitudes, and perspectives. The key to this competency is critical thinking, and school counsellors can get used to brainstorming to practice it.
Article
Full-text available
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa dan perilaku phubbing mahasiswa secara simultan dan parsial. Jumlah sampel sebesar 103 dengan accidental sampling dari Program Studi Psikologi Islam IAIN Pontianak. Kuesioner digunakan sebagai instumen penelitian dengan menggunakan Skala Likert. Analisis data menggunakan uji statistik multivariate analysis of variance. Hasil penelitian sebagai berikut: 1). Ada pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap perilaku prokrastinasi akademik dan perilaku phubbing mahasiswa secara simultan (F=2,838; 0,026
Article
Full-text available
The use of digital media is increasingly being promoted in school teaching. Since this aspect changes the interaction between teachers and pupils, this research is concerned with the development of a prototype of a mobile application for Android and iOS, in which different learning applications for language acquisition are offered on the basis of learning analytical measurements provided by experts in the field. By logging and collecting interactions of the user, it is possible to create a variety of statistical evaluations and thus respond to the needs and weaknesses of students. For the evaluation of the application, a user experience test was carried out, whereby the child-friendly operation of the application was tested. Due to the very positive feedback, the design was found to be good and can therefore be further developed.
Article
Full-text available
p class="0abstract">This study aims to determine the effectiveness of mobile learning based android in learning vocabulary at the seventh-grade students of SMP Batara Gowa. This type of research is pre-experimental. The research design used was pre-experimental design, namely one group pre-test post-test design. The populations in this study were all seventh-grade students of SMP Batara Gowa, and the sample was class VII.1 as the experimental class which was chosen by using purposive sampling. The results of the data analysis show that the mean score of post-test (70.55) was higher than the mean score of pre-test (34.65). The result of the t-test was 30.117 and t-table 2.093. It could be indicated that the null hypothesis (H0) was rejected and the alternative hypothesis (H1) was accepted. Based on the effectiveness criteria, generally using mobile learning based android was effective in learning vocabulary at the seventh-grade students of SMP Batara Gowa.</p
Article
Full-text available
This research aim to observe and understanding a condition of employee’s individual agentic on pursue their achievement in career activities. Individual agentic was personal psychological condition and competence to planning, organize an action and reflection. It’s manifested in four aspects such intentional, forethought, self reactiveness and self reflection. This data was collected through quantitative descriptive method with 200 respondents, in this collection found 135 repondents has a low agentic perception and 65 respondents has high on agentic perception in career activities. This findings majority respondents has a lack of forethought competence and self reflection in their career activities, there are 38 teachers has low level, 33 lecturers in low level, 31 lecturers and 33 goverment employee low level in forethought. It should be adjust through exercise of agentic awareness that shaping their purposefull life and manageble thinking with Agentic Autonomous Thinking and Behavior Strategy (AATBS), this strategy developed by researcher through synthesize a concept of personal agency will be described in this article as prelude to explain a condition of respondents in agentic perspective.