Available via license: CC BY 4.0
Content may be subject to copyright.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Vol. 3, No. 3 Juni 2023, Hal. 447-451
DOI: https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1180
P-ISSN 2775-3034 | E-ISSN 2775-3026 447
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SD Negeri 04 jombok
Alpian Rona Asmoro Jati*1, Mutiara Hamidah2, Fiqiatul Munawaroh3, Taufiq Satria Mukti4
1,2Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, Indonesia
3,4Program Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia
*e-mail: 200703110060@student.uin-malang.ac.id1, 200703110049@student.uin-malang.ac.id2,
200102110084@student.uin-malang.ac.id3, tsatriam@uin-malang.ac.id4
Abstrak
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi yang diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang.
Stunting menyebabkan gangguan perkembangan motorik dan verbal sehingga dapat berdampak pada
penurunan kualitas sumber daya manusia. Desa Jombok merupakan salah satu desa yang menjadi tempat
pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Diketahui bahwa prevalensi kejadian stunting di Desa Jombok tinggi, yaitu sebanyak 40% anak di Desa
Jombok mengalami stunting. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam upaya mengurangi angka
kejadian stunting berupa program penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak-anak di
Desa Jombok. Penyuluhan dilakukan kepada siswa-siswi kelas satu hingga kelas enam SD Negeri 4 jombok.
Metode yang digunakan berupa (1) Observasi (2) Pelaksanaan Kegiatan (3) Evaluasi Kegiatan. Observasi
dilakukan dengan melakukan kajian mengenai pola hidup bersih dan sehat siswa di SD Negeri 4 jombok.
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan penjelasan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, demo cara
mencuci tangan dan menggosok gigi disertai lagu tahapan-tahapan praktiknya, dan praktik mencuci
tangan dan menggosok gigi oleh siswa. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pemberian kuis mengenai
pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat, cara menggosok gigi dengan tepat, dan cara mencuci tangan
dengan benar. Setelah kegiatan dilakukan, diharapkan kesadaran masyarakat Desa Jombok terhadap
kebersihan meningkat sebagai upaya untuk mengurangi angka kejadian stunting.
Kata kunci: Gizi, PHBS, Stunting
Abstract
Stunting is a condition of malnutrition caused by inadequate nutritional intake. Stunting causes
disturbances in motor and verbal development so that it can have an impact on reducing the quality of
human resources. Jombok Village is one of the villages where the Student Work Lecture (KKM) is held at the
State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang. It is known that the prevalence of stunting in
Jombok Village is high, namely as many as 40% of children in Jombok Village are stunted. Community service
activities in an effort to reduce the incidence of stunting in the form of a clean and healthy lifestyle (PHBS)
counseling program for children in Jombok Village. Counseling was carried out to grade one to sixth grade
students of Public Elementary School 4 Jombok. The method used is in the form of (1) Observation (2) Activity
Implementation (3) Activity Evaluation. Observations were made by conducting a study of the clean and
healthy lifestyle of students at Public Elementary School 4 Jombok. The implementation of the activity begins
with an explanation of the importance of clean and healthy living behavior, demonstrations on how to wash
hands and brush teeth accompanied by songs of the stages of practice, and practice of hand washing and
brushing teeth by students. Evaluation of activities is carried out by giving quizzes about knowledge of clean
and healthy living habits, how to brush teeth properly, and how to wash hands properly. After the activity is
carried out, it is hoped that the Jombok Village community's awareness of cleanliness will increase as an
effort to reduce the incidence of stunting.
Keywords: Nutrition, PHBS, Stunting
1. PENDAHULUAN
Desa Jombok adalah desa yang berada di wilayah Kecamatan Ngantang Kabupaten
Malang Jawa Timur dan terletak sekitar 49km dari Ibu kota Kabupaten Malang. Desa Jombok
merupakan salah satu desa yang menjadi tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan tersebut dilaksanakan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Vol. 3, No. 3 Juni 2023, Hal. 447-451
DOI: https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1180
P-ISSN 2775-3034 | E-ISSN 2775-3026 448
sebagai perwujudan sebagai seorang mahasiswa untuk mengabdi dan mengimplementasikan
ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah kepada masyarakat.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) diawali dengan mengamati dan menggali
informasi mengenai keadaan desa meliputi potensi, permasalahan, dan dinamika dalam
kehidupan bermasyarakat dari berbagai aspek termasuk kesehatan. Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang terhadap Sekretaris Desa Jombok, keadaan kesehatan di
Desa Jombok yang perlu menjadi perhatian adalah terkait stunting. Dari kegiatan musyawarah
masyarakat desa yang diikuti, diketahui bahwa prevalensi kejadian stunting di Desa ini tinggi,
yaitu sebanyak 40% anak di Desa Jombok mengalami stunting. Stunting merupakan gangguan
pada pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang terjadi karena kekurangan gizi yang
kronis. Stunting dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak janin masih dalam
kandungan dan biasanya akan terlihat saat anak berusia 2 tahun [1]. Stunting diukur melalui
perhitungan nilai z-score panjang badan menurut umur (P/U), tinggi badan menurut umur
(TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/T) dengan hasil pengukuran kurang dari -2
standar deviasi [2].
Anak yang tumbuh dengan mengidap stunting akan menyebabkan gangguan
perkembangan motorik dan verbal. Efek jangka panjang yang ditimbulkan dari keadaan stunting
adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh,
dan risiko tingginya timbul beberapa penyakit degeneratif [3]. Hal tersebut akan berdampak
pada penurunan kualitas sumber daya manusia yang ada di Desa Jombok dan daya saing yang
rendah.
Salah satu faktor penyebab terjadinya kekurangan gizi kronis pada anak adalah penyakit
infeksi. Saat terkena infeksi, akan terjadi penurunan asupan nutrisi serta peningkatan
kehilangan nutrisi [4]. Infeksi dapat menyebabkan menurunnya masuknya makanan kedalam
tubuh, menurunnya penyerapan nutrisi oleh usus, kehilangan nutrisi karena malabsorbsi, serta
meningkatnya kebutuhan metabolit sebagai respon terhadap infeksi [5]. Infeksi yang terjadi
berkepanjangan pada anak, akan membuat anak mengalami kekurangan gizi kronis yang dapat
menyebabkan anak terkena stunting.
Penyakit infeksi yang diderita oleh anak dapat terjadi akibat perilaku hidup yang kurang
bersih dan sanitasi lingkungan yang buruk [6]. Sektor peternakan sapi menjadi salah satu
komoditas unggulan yang ada di Desa Jombok. Namun, pengelolaan buangan limbah kotoran
sapi yang masih tergolong buruk dan budaya hidup bersih yang rendah dari masyarakat menjadi
salah satu penyebab tingginya angka prevalensi kejadian stunting pada anak-anak di Desa
Jombok. Oleh karena itu perlu dilaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat Desa Jombok terhadap kebersihan sebagai upaya untuk mengurangi angka kejadian
stunting yakni dengan program penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak di
Desa Jombok.
2. METODE
Kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat dilakukan di SD Negeri 4 jombok
yang merupakan sekolah dasar yang berlokasi di Desa Jombok Kecamatan Ngantang Kabupaten
Malang. Sasaran Kegiatan ini yakni pada siswa-siswi kelas satu hingga kelas enam SD Negeri 4
jombok. Pemilihan sasaran ini karena perilaku hidup bersih dan sehat perlu ditanamkan dan
diketahui sejak dini. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Januari 2023. Rancangan
pelaksanaan kegiatan penyuluhan perilaku bersih dan sehat melalui beberapa tahapan (1)
Observasi (2) Pelaksanaan Kegiatan (3) Evaluasi Kegiatan.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Vol. 3, No. 3 Juni 2023, Hal. 447-451
DOI: https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1180
P-ISSN 2775-3034 | E-ISSN 2775-3026 449
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan untuk mengedukasi
siswa SD Negeri 4 jombok mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, dengan pelaksanaan
sebagai berikut:
1. Tahap Observasi
Pelaksanaan Kegiatan diawali dengan observasi untuk melakukan kajian tentang pola
hidup bersih dan sehat siswa di SD Negeri 4 jombok. Dari hasil observasi yang dilakukan serta
didukung data prevalensi stunting yang tinggi, pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih
dan sehat masih perlu ditingkatkan seperti cara mencuci tangan dan menggosok gigi dengan
baik dan tepat.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri dari tahap penyuluhan dan juga tahap praktek secara
langsung. Penyuluhan dilakukan kepada seluruh siswa SD Negeri 4 Jombok. Materi penyuluhan
perilaku hidup bersih dan sehat yang diberikan yaitu berupa cara mencuci tangan dan
menggosok gigi dengan tepat. Penyuluhan diawali dengan penjelasan pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat. Para siswa diberikan pemahaman mengenai pengertian perilaku hidup bersih
dan sehat, penjelasan mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, serta bentuk-
bentuk perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat diterapkan di sekolah yang salah satunya
yaitu mencuci tangan dan menggosok gigi. Saat dilakukan penyampaian materi, para siswa
dengan serius mendengarkan.
Gambar 1. Pemaparan mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
Selanjutnya, dilakukan demo cara mencuci tangan dan menggosok gigi. Demonstrasi
mencuci tangan dan menggosok gigi dilakukan menggunakan lagu-lagu yang familiar dengan
lirik lagu yang diubah menjadi langkah cuci tangan dan menggosok gigi, ini bertujuan agar siswa
lebih mudah menghafalkan langkah-langkah mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar.
Demonstrasi dilakukan oleh mahasiswa di dalam kelas. Para siswa dengan antusias menyimak
demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa, mereka turut menyanyikan lirik lagu yang sudah
ditulis serta menirukan gerakan cuci tangan dan gosok gigi yang dipraktikan oleh mahasiswa.
Gambar 2. Demonstrasi cara mencuci tangan menggunakan lagu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Vol. 3, No. 3 Juni 2023, Hal. 447-451
DOI: https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1180
P-ISSN 2775-3034 | E-ISSN 2775-3026 450
Gambar 3. Demonstrasi cara menggosok gigi menggunakan lagu
Penyuluhan yang dilakukan tidak hanya berupa penyampaian materi dan demonstrasi
cara mencuci tangan dan menggosok gigi menggunakan lagu, tetapi seluruh siswa diminta untuk
melakukan praktik mencuci tangan dan menggosok gigi secara langsung yang didampingi oleh
Mahasiswa. Sesuai dengan Teori Kerucut Pengalaman oleh Edgar Dale, bahwa belajar dengan
cara mempraktikkan langsung akan lebih diingat daripada hanya dengan pemberian materi
dengan cara demonstrasi saja [7]. Praktik cuci tangan dan menggosok gigi dilakukan diluar
kelas, para siswa dengan semangat bergantian mempraktikkan cara mencuci tangan dan
menggosok gigi yang sudah diajarkan. Diharapkan dari adanya praktik mencuci tangan ini siswa
akan mengingat dan mempraktikkan cara mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar
dalam kesehariannya.
Gambar 4. Praktik mencuci tangan oleh siswa-siswi SD Negeri 3 Jombok
Gambar 5. Praktik menggosok gigi oleh siswa-siswi SD Negeri 3 Jombok
3. Tahap Evaluasi
Tahapan ini dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai pengetahuan
perilaku hidup bersih dan sehat, cara menggosok gigi dengan tepat, dan cara mencuci tangan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Vol. 3, No. 3 Juni 2023, Hal. 447-451
DOI: https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1180
P-ISSN 2775-3034 | E-ISSN 2775-3026 451
dengan benar. Evaluasi dilakukan melalui pemberian kuis mengenai pengetahuan perilaku
hidup bersih dan sehat, cara menggosok gigi dengan tepat, dan cara mencuci tangan dengan
benar. Dari pemberian kuis yang dilakukan, seluruh siswa berebut menjawab pertanyaan yang
diberikan, yang menandakan bahwa mereka memahami materi yang telah disampaikan. Setelah
kuis selesai, dilakukan pemberian susu kotak kepada seluruh siswa karena telah antusias
mengikuti kegiatan hingga selesai.
Gambar 6. Pemberian kuis kepada pada siswa-siswi SD Negeri 3 Jombok.
4. KESIMPULAN
Kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri 4 jombok terlaksana
dengan baik. Kegiatan diawali dengan penjelasan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat,
demo cara mencuci tangan dan menggosok gigi disertai lagu tahapan-tahapan praktiknya,
dilanjutkan dengan praktik mencuci tangan dan menggosok gigi oleh siswa, dan diakhiri dengan
pemberian kuis. Program penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat penting untuk terus
dilakukan agar kesadaran masyarakat Desa Jombok terhadap kebersihan semakin meningkat.
Sehingga diharapkan angka kejadian stunting di desa Jombok menurun.
DAFTAR PUSTAKA
[1] K. Rahmadhita, “Permasalahan Stunting dan Pencegahannya,” J. Ilm. Kesehat. Sandi
Husada, vol. 11, no. 1, 2020, doi: 10.35816/jiskh.v11i1.253.
[2] Kemenkes RI, Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. 2018.
[3] R. Pratiwi, R. S. Sari, and F. Ratnasari, “Literatur Review : Dampak Status Gizi Pendek
(Stunting) Terhadap Prestasi Belajar,” MIDWINERSLION J. Kesehat. STIKes Buleleng, vol. 6,
no. 1, p. 29, 2021, doi: 10.52073/midwinerslion.v6i1.208.
[4] N. A. A. S. Muhammad, “Penyakit Infeksi Dan Pola Makan Dengan Kejadian Status Gizi
Kurang Berdasarkan Bb/U Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanah Sepenggal,” Kementeri. PPN/Bappenas, vol. 7, no. 1, 2018.
[5] B. Pratama, D. I. Angraini, and K. Nisa, “LITERATUR REVIEW Penyebab Langsung
(Immediate Cause) yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Immediate Cause
Affects Stunting in Children,” Jiksh, vol. 10, no. 2, pp. 299–303, 2019, [Online]. Available:
https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH.
[6] I. D. Supariasa Nyoman and H. Purwaningsih, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Malang,” Karta Rahardja, J. Pembang. dan
Inov., vol. 1, no. 2, 2019.
[7] P. Sari, “ANALISIS TERHADAP KERUCUT PENGALAMAN EDGAR DALE DAN KERAGAMAN
GAYA BELAJAR UNTUK MEMILIH MEDIA YANG TEPAT DALAM PEMBELAJARAN,” J.
Manaj. Pendidik., vol. 1, no. 1, pp. 42–57, 2019, [Online]. Available:
http://ejournal.insud.ac.id/index.php/mpi/index.