Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak melalui program teras literasi. Sasaran program adalah 22 orang anak berusia 7-12 tahun di Dusun Garantiga , Desa Simbang, Maros, Sulawesi Selatan yang memiliki kemampuan literasi rendah. Program dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu 1)persiapan dan perencanaan, 2)pelaksanaan, dan 3)evaluasi. Tahap persiapan
... [Show full abstract] dan perencanaan meliputi Focus Group Discussion (FGD) dan survey awal untuk mengetahui kemampuan awal. Tahap pelaksanaan dilakukan melalui pendampingan membaca bersama, menulis kreatif, diskusi dan permainan literasi yang menyenangkan, serta sosialisasi mengenai pentingnya peran orang tua dalam mendukung anak membangun budaya membaca di rumah. Selanjutnya tahap evaluasi, yang meliputi: 1) wawancara dengan anak-anak dan orang tua, 2) observasi perubahan sikap anak-anak, 3) observasi dan wawancara perubahan dalam budaya membaca anak. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam minat membaca dan keterampilan literasi anak-anak. Data dari pre-test dan post-test menunjukkan bahwa anak-anak mulai aktif memilih buku untuk dibaca, dengan persentase meningkat dari 40,90% menjadi 86,36%. Selain itu, kemampuan membaca anak-anak, seperti merangkai kata dan membaca suku kata, juga meningkat, dari 22,73% menjadi 72,73%. Aktivitas membaca bersama teman dan orang tua di rumah juga meningkat, dengan persentase dari 31,82% menjadi 81,82%. Diskusi tentang materi bacaan dengan teman mengalami peningkatan signifikan, dari 13,64% menjadi 68,18%, hal ini menunjukkan bahwa anak-anak mulai memahami dan mendalami materi yang dibaca. Selain itu, kecenderungan untuk memilih membaca daripada menonton TV juga meningkat, dari 20% menjadi 59,09%. Dengan demikian, program Teras Belajar telah berhasil mengembangkan kebiasaan membaca yang menyenangkan dan kemampuan literasi yang meningkat.