Article

Bunda puspa : edukasi dan pendampingan kemasan produk usaha dari IRT di Desa Banyuurip Kabupaten Gresik

Authors:
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan hasil kerja sama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga dengan Pemerintah Kabupaten Gresik dalam program Bunda Puspa 2022. Mitra dalam kegiatan ini adalah 20 warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujung Pangkah, Gresik, dengan status ibu rumah tangga terpilih yang telah menjalankan usaha makanan dan minuman. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran dari pelaku usaha untuk memperhatikan kemasan dan label produknya. Dampaknya adalah penjualan tidak optimal dan area pemasaran bisnis terbatas. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menambah pengetahuan dan membantu mitra dalam meningkatkan kemasan dan membuat label produk bisnis. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan yang tepat sasaran dan tepat sasaran. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan melakukan pelatihan pendahuluan, diskusi dan pendampingan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah program Bunda Puspa, dapat terlaksana dengan baik yang ditandai dengan meningkatnya pengetahuan dan perubahan perilaku para peserta dari pola pikir pedagang menjadi mind-set kewirausahaan sehingga usaha yang mereka rintis dapat ditingkatkan

No full-text available

Request Full-text Paper PDF

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the authors.

... Selain itu, tujuan pegemasan tidak hanya berhubungan dengan kerapian produk saja, melainkan untuk membuat menjaga ketahanan produk terutama produk dari olahan laut (Siwi Agustina & Tri Komalasari, 2022). Pelaku usaha harus memiliki kepekaan dalam melihat bahan dasar produk olahan. ...
Article
Full-text available
ABSTRAK Abstrak: Kurangnya pemahaman pelaku UMKM terhadap pentingnya identitas dan cara pengemasan produk menjadi permasalahan utama yang ada di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah, Bangka Belitung. Oleh karena itu, tujuan program pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM terhadap pentingnya kedua aspek diatas. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pelatihan dengan tahapan pemaparan dan praktikum. Mitra dalam pelatihan ini adalah sebanyak 15 pelaku UMKM di Desa Batu Beriga. Pre dan Post-test dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman setelah dilakukan pemaparan dan praktik. Ditemukan sebanyak 30% peningkatan pemahaman terhadap aspek penting dalam perancangan logo produk dan 10% dalam aspek pengemasan dengan prosentase akhir sangat baik. Abstract: The lack of understanding among Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) entrepreneurs about the importance of branding and product packaging is a major issue in the village of Batu Beriga, Lubuk Besar District, Central Bangka, Bangka Belitung. Therefore, the goal of this community engagement program is to improve the understanding of MSME entrepreneurs regarding the significance of these two aspects. The method used in this program is training, which includes presentations and practical sessions. The partners in this training are 15 MSME entrepreneurs in Batu Beriga village. Pre-and post-tests were conducted to measure the improvement in understanding after the presentations and practical sessions. It was found that there was a 30% increase in understanding of the key aspects of product logo design and a 10% increase in product packaging, with the final percentage of understanding being rated as excellent. This is an open access article under the CC-BY-SA license
... Tim pengabdian mejalankan kegiatan dengan langkah selanjutnya yaitu edukasi berdasarkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh mitra [19]. Masalah yang nyata dihadapi oleh mitra adalah terkait pemasaran. ...
Article
Dewasa ini terdapat banyak sekali jajanan menarik yang dibuat secara otomatis melalui pabrik-pabrik berteknologi tinggi yang dapat menjadi ancaman bagi eksistensi UMKM yang masih tradisional, seperti Jajanan Khas Temerodok yang berasal dari Pulau Lombok. Permasalahan mitra dalam pengabdian ini adalah terkait kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemasaran produk jajanan Temerodok secara online dan juga belum memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait strategi pemasaran dan branding produk untuk mampu bersaing dengan produk jajanan lain yang lebih modern. Maka, tujuan kegiatan ini adalah melakukan modernisasi dan edukasi pemasaran produk terhadap UMKM jajanan khas temerodok di pulau Lombok. Terdapat 10 UMKM atau mitra yang telibat dalam kegiatan ini yang berasal dari Dusun Pegondang, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Metode pengabdian ini adalah Participatory Action Research (PAR). Tim pengabdian menekankan edukasi tentang pentingnya melakukan modernisasi pada produk jajanan Temerodok untuk mempersiapkannya menjangkau pasar Nasional. Selanjutnya, para mitra dibantu dalam hal pembuatan akun media sosial, penggunaan media sosial, dan aplikasi e-commerce untuk keperluan pemasaran secara online. Output dari kegiatan pengabdian adalah terciptanya wadah pemasaran produk untuk mempromosikan jajanan Temerodok di sosial media. Tidak hanya itu, mitra ditanamkan dengan pemahaman bagaimana cara memanfaatkan akun tersebut untuk pemasaran produk jajanan Temerodok yang lebih luas melalui konten di media sosial.
Article
Full-text available
Di era industri 5.0 saat ini, yang menuntut untuk masuk ke perubahan besar dalam berbagai bidang, dimana Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan mampu memanfaatkan media digital sebagai pendukung utama keberhasilan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendukung program Bantuan Untuk Pemberdayaan Perempuan Usaha dan Pendidikan Anak (Bunda Puspa) diperlukan kegiatan pendampingan untuk mengoptimalkan pemanfaatan pemasaran digital. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang dilakukan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan ini berfokus pada optimalisasi penggunaan digital marketing untuk meningkatkan hasil penjualan produk Bunda Puspa Desa Dukuhkembar melalui akun media sosial seperti WhatsApp dan Facebook serta melalui E-Commerce seperti Shoppee. Cara yang dilakukan yaitu dengan memberikan pelatihan pembuatan dan pengelolaan akun bisnis. Hasil dari kegiatan pelatihan ini anggota Bunda Puspa mampu memanfaatkan media sosial dan E-Commerce yang tersedia untuk berwirausaha khususnya dalam meningkatkan hasil penjualan produk. Dari 10 anggota Bunda Puspa yang telah mengikuti kegiatan pelatihan pemasaran online 5 orang diantaranya telah berhasil membuat akun Shoppe dan telah berhasil meng-upload produknya di Shoppe. Saran setelah dilakukan pelatihan yaitu perlunya kegiatan tindak lanjut dengan pembinaan berkesinambungan dalam menggunakan pemasaran digital secara efektif dan maksimal sehingga dapat menunjang kegiatan pemasaran dan meningkatkan hasil penjualan produk
Article
Full-text available
Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam berwirausaha awal, dalam hal ini memulai usaha. Mengacu permasalah mitra, maka solusi yang ditawarkan adalah pelatihan kewirausahaan. Pelatihan ini bertujuan agar mahasiswa semakin memiliki mindset berwirausaha, memahami pemilihan jenis usaha yang tepat, memahami bagaimana langkah-langkah memulai usaha dan memahami kiat kiat berwirausaha
Article
Full-text available
Social distancing dan physical distancing dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 berdampak pada eksistensi usaha yang dimiliki para perempuan pedagang kuliner di 39 Sentra Wisata Kuliner di Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui niat untuk menggunakan (use intention) para perempuan pedagang kuliner di Kota Surabaya dalam mengadopsi Grabfood dan GoFood sebagai solusi untuk mempertahankan kinerja usahanya di masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Sebanyak 302 perempuan pedagang kuliner yang telah menggunakan kedua aplikasi jasa pesan antar makanan tersebut diberikan kesempatan yang sama untuk mengisi kuesioner sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan disebut sebagai sampel jenuh (sensus). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan SmartPLS Versi 3.2.9 Hasil penelitian yang diperoleh adalah behaviour intention untuk mengadopsi GoFood dan Grabfood di kalangan perempuan pedagang kuliner di Kota Surabaya terbukti dipengaruhi harapan akan kinerja (performance expectancy), harapan akan usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social influence). Akan tetapi kondisi pendukung (facilitating condition) terbukti tidak berpengaruh pada niat untuk berperilaku (behavior intention). Hasil lain adalah niat untuk berperilaku terbukti berpengaruh pada niat untuk menggunakan GoFood dan Grabfood di kalangan perempuan pedagang kuliner di Surabaya selama pandemi Covid-19.
Article
Full-text available
UKM Murni Snack adalah UKM di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah yang bergerak di bidang makanan ringan. UKM ini kurang memiliki daya saing, karena kondisi dari tahun ke tahun relatif sama. Padahal persaingan usaha makanan, semakin hari semakin ketat. UKM ini memiliki permasalahan antara lain label kemasan yang masih sederhana, kemasan produk masih biasa, dan keadaan UKM belum bisa berkembang. Pengabdian masyarakat ini menggunakan beberapa metode yaitu sosialisasi kegiatan; introduksi label, kemasan dan hand sealer; pelatihan kewirausahaan serta kegiatan pendampingan. Tim pengabdi melakukan kegiatan yang terdiri dari perbaikan label kemasan, mengintroduksikan jenis kemasan yang bersifat marketable dengan menggunakan kemasan standing pouch, mengintroduksikan alat berupa hand sealer, dan kegiatan pelatihan kewirausahaan. Kegiatan pengabdian masyarakat sudah dapat memberikan perbaikan kondisi UKM, pengetahuan UKM meningkat dan pemasaran menjadi lebih baik.
Article
Full-text available
Food Packaging Assistance Program for Tenants through the Bioindustry Entrepreneur Development Center Packaging is very important, especially on attracting consumer interest, so it needs to be adjusted based on market segments, because consumer tastes of products can be seen from the packaging. Generally, tenants already have packaging, but it was very simple, just mention the name of the product. Therefore, this mentoring program would increase awareness of tenants to make packaging based on labelling regulation for food products. The stages on this community service activity included provision of food packaging, presenting some packaging samples and assisting also giving consultation for tenant about food product packaging. This mentoring activity provided many benefits for tenants. There were 12 tenants participated on this activity. About 80% of participants got improve for their package, on design also information which required on the packaging.
Article
Full-text available
ABSTRAKPengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan para perempuan yang berusia produktif mengenai kewirausahaan serta memanfaatkan peluang bisnis di era digital dan di masa pandemi, sehingga para perempuan dapat berdaya secara ekonomi. Program pengabdian masyarakat melibatkan 132 perempuan berusia produktif dari seluruh Indonesia. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah memetakan usaha yang akan membantu perekonomian para perempuan. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan dan tahap ketiga adalah tahap evaluasi untuk memastikan para peserta dapat memiliki panduan dalam memulai atau mengembangkan usahanya. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa setelah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sebagian besar peserta (75%) memiliki motivasi yang tinggi untuk memulai dan mengembangkan usaha yang diukur dengan skala motivasi berwirausaha. Selain itu, semua peserta memandang bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan dan keterampilan dalam berwirausaha. Dengan demikian, diharapkan para perempuan mampu berdaya secara ekonomi baik di masa pandemi maupun pasca pandemi. Kata kunci: era digital; kewirausahaan; pandemi; perempuan; pemberdayaan ABSTRACTThis community service aims to provide productive women with skills and knowledge regarding entrepreneurship and take advantage of business opportunities in the digital era and during the pandemic so that women can be economically empowered. This community service program involved 132 participants from all over Indonesia. The implementation of this community service program is carried out virtually or through webinars. The results of this activity indicate that after gaining knowledge and skills most of the participants have high motivation to start and develop businesses. In addition, all participants saw that this activity was very useful because it added knowledge and skills in entrepreneurship. Thus, it is hoped that women will be able to be economically empowered both now and in the future. Keywords: digital era; entrepreneurship; pandemic; women; empowerment
Article
Full-text available
Kemasan (packaging) suatu produk dapat meningkatkan nilai jual dari suatu produk dan jasa, karena menyangkut estetika, ketahanan dan keamanan sekaligus merupakan nilai jual dan citra produk. Nilai jual ini meningkat ketika produk yang dihasilkan mendapat nilai tambah dari kemasan yang menarik. Sedangkan citra produk terkait dengan gambaran produk dalam benak konsumen akan semakin baik apabila produk itu dikemas secara baik, dengan kata lain produk dapat memberi kesan baik bagi konsumen. Pelatihan desain kemasan produk untuk pelaku UMKM di Kota Tangerang Selatan ini untuk memberikan wawasan desain dan bentuk kemasan baru yang membuat produk menjadi lebih bernilai dan aman. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah metode presentasi mengenai pengenalan bentuk dan desain packaging, Metode demonstrasi mengenai contoh kemasan produk yang baik disesuaikan dengan produk yang diproduksi oleh UMKM, dilanjutkan dengan diskusi untuk menganalisis beberapa kemasan produk pembanding. Metode evaluasi dengan mengamati hasil pelatihan yang didapat, yaitu peserta terlihat sangat antusias dan berdiskusi aktif untuk pengembangan kemasan produknya agar lebih bernilai jual. Kata Kunci : Pelatihan, design kemasan, UM
Article
Luasnya lahan pertananian dan tanah yang cocok untuk ditanami palawija dan ubi-ubian, membuatmasyarakat Dusun Semuluh Kidul, Kecamatan Semanu, Desa Ngeposari, Kabupaten Gunungkidul,Daerah Istimewa Yogyakarta bersama-sama mengolah ubi-ubian menjadi kripik yang diberi nama “PikKong Nyai Semuluh Kidul”. Namun, produk tersebut belum dimanajemen dengan baik mulai dari logo,desain kemasan hingga tata cara penjualan dengan pemanfaatan media social. Oleh karena itu, untukmemperkuat pemasaran produk “Pik-Kong Nyai Semuluh Kidul ” program pengabdian kali ini fokuspada branding dan sosialisasi pemasaran melalui media social. Pelaksanaan dibagi menjadi 2 tahapan,pra program dan pelaksanaan program. Tahap pra program dibagi menjadi empat kegiatan yaitu,brainstroming dengan tim, observasi, mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, membuatdesain logo dan kemasan. Tahap pelaksaan dibagi menjadi dua tahap, yaitu sosialisasi penggunaanmedia social dan branding sebagai sarana peningkatan penjualan produk, dan pelatihan pengemasanproduk. Hasil dari program ini adalah adanya desain kemasan baru yang sudah menggunakan logo dankemasan yang lebih menarik. Selain itu juga meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnyamedia sosial sebagai sarana publikasi dan pemasaran. Untuk pengabdian berikutnya direkomendasikanuntuk meneruskan penyempurnaan penggunaan kemasan yang lebih baik dalam menyerap minyak yangdihasilkan oleh olahan produk.
Article
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Sektor ini mampu menggerakkan perekonomian masyarakat dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Sayangnya, kemasan (packaging) produk UMKM belum bisa bersaing dengan produk pabrikan. “Mas Pack” Terminal Kemasan Pontianak adalah solusinya. “Mas Pack” dapat merubah kemasan biasa menjadi kemasan yang standar sehingga bisa meningkatkan pemasaran produk UMKM. Dengan memperbaiki kemasan UMKM terbukti dapat meningkatkan pemasaran, segmen pasarnya semakin bertambah, dan omset pemasaran semakin meningkat sehingga dapat mewujudkan UMKM naik kelas.Kata Kunci : Kemasan, Produk, UMKM, Pemasaran
Article
Wilayah kecamatan Pupuan kabupaten Tabanan-Bali yang berada di dataran tinggi di kaki gunung Batukaru menjadikannya tempat yang ideal untuk mengembangkan perkebunan kopi. Mitra yang digandeng untuk PKM ini yaitu Industri Rumah Tangga (IRT) “Paras Putra Jaya” yang beralamat di desa Padangan. Produksi kopi Robusta bubuk yang diberi brand “Dua Cangkir” ini telah dijalankan sejak tahun 2002. Beberapa permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra saat proses produksi diantaranya penjualan yang menurun karena terlalu banyak adanya pesaing, mesin-mesin yang digunakan masih manual serta kemasan yang masih sederhana. Kemudian pada manajemen pemasaran, diperlukan riset pasar untuk mengetahui segmen pasar dan minat konsumen, serta diperlukan promosi tambahan baik secara offline maupun online. Solusi yang disepakati bersama antara tim PKM dan mitra adalah, pada bagian produksi, menambahkan varian baru yakni kopi rasa coklat yang khas dengan mencampurkan biji kakao kering hasil perkebunan masyarakat sekitar, pengadaan mesin, serta pembuatan kemasan baru dengan tampilan yang menarik dan modern. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas manajemen usaha, maka solusinya adalah dengan melakukan riset pasar, memberikan pelatihan dan mendampingi mitra dalam pembuatan iklan pada media online serta memberikan sebuah aplikasi penjualan dan website usaha kepada IRT “Paras Putra Jaya”.
Article
Usaha Wono Batik Jumputan pada dasarnya merupakan usaha rintisan ibu-ibu PKK Wonokromo I berbasis rumahan yang masih kebingungan dalam menjalankan usaha dengan baik, khususnya kurangnya pengetahuan dalam perencanan bisnis batik (aspek pasar meliputi konsumen, pasar, pesaing, aspek teknik meliputi perencanaan bahan baku utama dan pendukung, alat, sumber daya manusia), implementasi bisnis (cara memasarkan produk), pengelolaan keuangan, pengembangan/inovasi produk, sehingga berdampak tidak optimalnya usaha yang dijalankan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan, keterampilan sumber daya manusia dalam menjalankan suatu usaha/bisnis. Selain itu usaha rintisan ini relatif masih lambat untuk berkembang karena faktor modal usaha yang sangat terbatas. Solusi untuk mengatasi permasalahan kurangnya pengetahuan, keterampilan sumber daya manusia dalam menjalankan suatu usaha/bisnis adalah dengan memberikan pendampingan bimbingan usaha. Oleh karena itu dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat T.A. 2018/2019 ini, pengusul melakukan kegiatan pendampingan untuk membina dan membimbing ibu-ibu PKK di RT 04, Wonokromo I, Wonokromo, Pleret, Bantul dalam melakukan perencanaan bisnis batik (aspek pasar meliputi konsumen, pasar, pesaing, aspek teknik meliputi perencanaan bahan baku utama dan pendukung, alat, sumber daya manusia), implementasi bisnis batik (cara dan media promosi, cara memasarkan produk batik, analisis SWOT, analisis kinerja), mampu melakukan proses pembuatan batik jumputan, membuat laporan keuangan yang sederhana serta mampu memunculkan ide-ide motif batik jumputan agar usaha rintisan ini berkembang dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Article
Kemasan dapat mempengaruhi pembeli dalam memilih dan membeli suatu produk. Namun fakta di lapangan, banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) khususnya di Kabupaten Bandung masih belum memahami pentingnya kemasan yang persuasif yang menjual. Solusi yang ingin dicapai melalui program pengabdian masyarakat ini salah satunya adalah melatih kreativitas membuat label kemasan yang persuasif yang dapat membujuk konsumen untuk membeli produk. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan desain kemasan yang persuasif bagi pelaku UKM dan koperasi Kabupaten Bandung. Adapun manfaatnya adalah agar mereka mengetahui pentingnya kemasan dalam mempengaruhi pembeli dalam memilih dan membeli suatu produk di samping menjaga higienitas produk. Program pengabdian masyarakat kali ini bekerjasama dengan Dinas Koperasi UKM Kabupaten Bandung sebagai mitra program. Peran Dinas Koperasi UKM Kabupaten Bandung pada program ini sebagai fasilitator yang mengundang peserta berupa pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di lingkungan Kabupaten Bandung. Adapun jumlah peserta pelatihan sebanyak 35 partisipan. Program ini dilaksanakan mulai dari Bulan April hingga Agustus 2018
Peraturan Bupati (PERBUP) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Peningkatan Kualitas Keluarga Dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender Melalui Program Bunda Puspa
  • Gresik Pemerintah Kabupaten
Analisis SWOT pada Strategi Bisnis dalam Kompetisi Pasar
  • M C Anwar
  • M C Utami
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan
  • Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Wisata Mangrove Desa Banyuurip
  • U Aliyah
  • M Hariyadi
UPTI Makanan, Minuman Dan Kemasan, Mitra IKM Mamin Jawa Timur Solusi Meningkatkan Kualitas Produk dan Kemasan
  • Jawa Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi
  • Timur