ArticlePDF Available

Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi

Authors:

Abstract

This study aims to analyze the impact of the fraud factor of the pentagonal model on financial reporting fraud at companies in the fields of property, real estate and construction listed on the Stock Exchange. Indonesia in the period 2018-2020. The study focused on companies in the property, real estate and construction sectors that had a period of study. 2018-2020. The sample was selected on the basis of purposeful sampling to obtain 19 firms with 57 observational data. Data analysis was performed using panel data regression. The obtained results show that pressure, opportunity, rationalization and competence have a significant impact on the likelihood of fraud in the financial statements. While arrogance cannot have a significant impact. The audit committee has demonstrated its ability to control the effects of pressure, opportunity, reasonableness and capacity on the potential for fraud in the financial statements.
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
966
Volume 2 No. 4 Agustus 2022 (966-975)
e-ISSN: 2798-5210
p-ISSN: 2798-5652
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud
dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
The Effect of Fraud Pentagon Elements on Financial Statement Fraud with Audit Committee as
Moderation
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
1,2 Program Studi Magister Akuntansi Universitas Trisakti, Indonesia.
*Email: 1*) 123012101039@std.trisakti.ac.id, 2) hartitrisakti@gmail.com
*Correspondence: 1) Andi Octavianus Lauwrens
DOI:
10.36418/comserva.v2i4.356
Histori Artikel:
Diajukan
: 01-08-2022
Diterima
: 15-08-2022
Diterbitkan
: 20-08-2022
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh unsur-unsur Model
Penipuan Pentagon terhadap kecurangan pelaporan keuangan perusahaan di
sektor real estate, real estate dan konstruksi yang terdaftar di BEI pada tahun
lalu periode 2018-2020. Studi ini berfokus pada perusahaan di sektor real
estate, real estate dan konstruksi dengan periode penelitian 2018-2020. Sampel
dipilih berdasarkan purposive sampling dan mengumpulkan 19 perusahaan
dengan 57 data observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi
data panel. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tekanan, peluang,
rasionalisasi dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan
terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan. Sedangkan kesombongan tidak
bisa berdampak signifikan. Komite audit telah menunjukkan kemampuannya
untuk mengendalikan pengaruh tekanan, peluang, kewajaran dan kapasitas
terhadap potensi kecurangan dalam laporan keuangan.
Kata kunci: Fraud; Fraud Pentagon Model; Financial Statement Fraud
ABSTRACT
This study aims to analyze the impact of the fraud factor of the pentagonal
model on financial reporting fraud at companies in the fields of property, real
estate and construction listed on the Stock Exchange. Indonesia in the period
2018-2020. The study focused on companies in the property, real estate and
construction sectors that had a period of study. 2018-2020. The sample was
selected on the basis of purposeful sampling to obtain 19 firms with 57
observational data. Data analysis was performed using panel data regression.
The obtained results show that pressure, opportunity, rationalization and
competence have a significant impact on the likelihood of fraud in the financial
statements. While arrogance cannot have a significant impact. The audit
committee has demonstrated its ability to control the effects of pressure,
opportunity, reasonableness and capacity on the potential for fraud in the
financial statements.
Keywords: Fraud; Fraud Pentagon Model; Financial Statement Fraud
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, setiap perusahaan memiliki tujuan untuk
memperoleh laba. Sehingga setiap pihak di perusahaan berusaha meningkatkan kinerja yang bisa dilihat
dari laporan keuangan yang diterbitkan (Sulistyawati et al., 2022). Dalam praktiknya, rencana
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
967
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (4) Agustus 2022 - (966-975)
perusahaan tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana sehingga dimungkinkan adanya tindakan
kecurangan laporan keuangan (fraud) yang dilakukan (Sagala & Siagian, 2021).
Berdasarkan survey ACFE, ditemukan bahwa sumber terjadinya fraud terjadi paling besar pada
laporan keuangan sebesar 38%. Hal tersebut menjadikan laporan keuangan menjadi saluran
ditemukannya praktik fraud (Wahyudi et al., 2022). Financial statement fraud adalah kegiatan untuk
menyembunyikan informasi kinerja keuangan yang buruk dengan risiko menerima peringatan dari
supervisor yang berwenang seperti Bursa Efek Indonesia.
Menurut AICPA, kecurangan laporan keuangan adalah tindakan yang sengaja dilakukan untuk
menghilangkan data material, menyajikan data keuangan yang menyebabkan pengguna laporan
keuangan mempengaruhi nilai laporan keuangan bisnis dalam pengambilan keputusan. Adanya
berbagai faktor yang mempengaruhi financial statement fraud menjadikan tindakan ini sulit dideteksi.
Deteksi financial statement fraud adalah prioritas bagi pelaku pasar modal dan pihak yang memiliki
kepentingan bagi perusahaan dikarenakan mereka akan mengalami kerugian ketika terdapat financial
statement fraud (Shareef & Rubasundram, 2022).
Sektor konstruksi dan real estate menyumbangkan persentase financial statement fraud terbesar
berdasarkan laporan ACFE pada Tahun 2020 sebesar 40% dibandingkan sektor lainnya seperti sektor
jasa (15%), pendidikan (7%), Manufaktur (18%), dan sektor lainnya. Untuk mendeteksi adanya
kecurangan pelaporan keuangan pada suatu perusahaan, dikembangkan suatu perhitungan yang disebut
F-score untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kesalahan dalam laporan keuangan (Jannah et al.,
2021). Selain itu, untuk mengungkap faktor-faktor penyebab terjadinya kecurangan pelaporan
keuangan pada suatu perusahaan, Crowe Howarth pada tahun 2011 mengembangkan teori yang dikenal
dengan istilah fraud pentagon (Rizaldi & Shonhadji, 2022). Menurut teori ini, determinan yang diambil
untuk menguji pengaruhnya terhadap kecurangan dalam laporan keuangan meliputi faktor tekanan,
peluang, rasionalisasi, kompetensi dan ketidakpastian (Kurniawati & Febiolla, 2022).
Pressure datang kepada manajemen perusahaan ketika harus menjaga stabilitas keuangan
sehingga dapat terus melaporkan kinerja perusahaan yang baik. Sehingga dalam posisi itu, manajemen
dapat melakukan tindak kecurangan untuk tetap menunjukkan pertumbuhan perusahaan yang stabil dan
menjanjikan profitabilitas (Luhri et al., 2021). Kinerja pada laporan keuangan tentunya mampu menarik
perhatian investor sehingga manajemen perusahaan merasakan adanya pressure untuk terus
menampilkan laporan keuangan dengan kinerja yang baik. Stabilitas secara finansial adalah sesuatu
yang diharapkan terjadi oleh manajemen sehingga diindikasikan adanya financial statement fraud pada
perusahaan yang mampu menjaga stabilitas finansialnya. Penelitian yang dilakukan (Sahla & Ardianto,
2022) menemukan bahwa tekanan memiliki dampak signifikan terhadap kecurangan pelaporan
keuangan.
Opportunity hadir karena adanya ketidakefektifan pengawasan yang memungkinkan terjadinya
praktik financial statement fraud (Kurniawati & Febiolla, 2022). Kurangnya pengawasan yang
dilakukan dapat menjadi kabar baik bagi manajemen karena opportunity untuk melakukan financial
statement fraud. Klaim adalah salah satu cara untuk mengukur sifat industri. Jika perusahaan ingin
berkinerja baik, secara umum jumlah piutang akan berkurang dan perusahaan akan lebih memilih untuk
meningkatkan piutang (MEGAWATI, 2021) Kajian yang dilakukan oleh (Aiman et al., 2022)
menunjukkan bahwa ketepatan waktu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan
pelaporan keuangan.
Rasionalisasi adalah tindakan yang mencirikan sikap dan perilaku yang membenarkan tindakan
curang. Pergantian auditor dapat diindikasikan sebagai pendekatan rationalization (Koharudin &
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
968
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (4) Agustus 2022 - (966-975)
Januarti, 2021). Perubahan auditor dapat diartikan sebagai transisi bagi pelaporan keuangan perusahaan
sehingga hal itu akan dirasionalisasi oleh manajemen dalam melakukan tindakan kecurangan dalam
laporan keuangan. Perusahaan yang sering berganti auditor disebut sebagai perusahaan melakukan
kecurangan, karena mengurangi kemungkinan terdeteksinya kecurangan yang dilakukan. Penelitian
yang dilakukan oleh (Handayani et al., 2021) menunjukkan bahwa rationalization memberikan dampak
signifikan pada financial statement fraud.
Competence menunjukkan kemampuan seseorang yang melakukan fraud untuk menembus
pengawasan bahkan mengajak orang lain untuk melakukan tindakan tersebut. Perubahan direksi
menunjukkan adanya indikasi untuk menutupi tindakan kecurangan yang telah dilakukan perusahaan
pada direksi sebelumnya (Koharudin & Januarti, 2021). (Septriyani & Handayani, 2018) menerangkan
bahwa perubahan direksi menimbulkan stress period yang membuka peluang adanya financial
statement fraud. Adanya pergantian dewan direksi dilakukan perusahaan sebagai strategi untuk
mengurangi kinerja manajemen dikarenakan manajemen perlu menyesuaikan diri dengan kinerja serta
kebiasaan dari direksi yang baru (Diana & Aslami, 2022). Penelitian yang dilakukan (Fabiolla et al.,
2021) menyatakan competence memberikan dampak signifikan pada financial statement fraud.
Kesombongan adalah sifat buruk seseorang dalam bisnis dimana mereka berhak untuk
melakukan penipuan (Lestari & Jayanti, 2021). Seringkali, foto CEO yang ditampilkan dalam laporan
tahunan perusahaan menunjukkan arogansi CEO untuk ingin dikenal publik. Memang, fakta bahwa
CEO ingin memposting foto lebih sering menunjukkan bahwa dia ingin dikenal publik. Sifat CEO yang
arogan dapat menimbulkan kecurangan dalam laporan keuangan, hal ini untuk melindungi status,
jabatan dan statusnya (Islamy, 2021). Kajian yang dilakukan (Rizaldi & Shonhadji, 2022) menunjukkan
bahwa arogansi memiliki dampak signifikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
Keberadaan komite audit dianggap dapat meminimalisir tindakan financial statement fraud
karena terdapatnya pengawasan (Primastiwi & Ayem, 2021). Komite audit yang efektif di dalam
perusahaan dapat memastikan bahwa manajemen perusahaan telah mengambil keputusan berdasarkan
tata kelola perusahaan yang berlaku dalam situasi dan kondisi apapun. Penelitian yang dilakukan oleh
(Fajriani & Darmayanti, 2022) menunjukkan komite audit mampu memoderasi pengaruh fraud
pentagon terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
METODE
Penelitian ini menggunakan variabel dependen berupa kecurangan laporan keuangan dengan
metoda Fraud Score (F-Score). Pengukuran F-Score didasarkan pada perhitungan Accrual Quality +
Financial Performance. Kemudian, variabel independen dikembangkan dari 5 komponen Pentagon
Fraud Model. Variabel pressure diukur dengan proksi perubahan aset perusahaan (Change of total
asset) Variabel opportunity.
Pengukuran opporutinity dilakukan dengan proksi Nature of Industry (Submitter et al., 2021).
Variabel rationalization dilakukan dengan melihat perubahan auditor pada suatu perusahaan
(Koharudin & Januarti, 2021). Jika terjadi change in auditor bernilai 1 dan jika tidak ada change in
auditor bernilai 0. Pengukuran competence dilakukan dengan melihat perubahan direksi pada suatu
perusahaan (Submitter et al., 2021). Jika terjadi change in director bernilai 1 dan jika tidak ada change
in director bernilai 0. Pengukuran arrogance dilakukan dengan proksi the frequent number of CEO’s
Picture pada laporan keuangan (Rizaldi & Shonhadji, 2022). Terakhir, variabel pemoderasi dalam
penelitian ini yaitu komite audit dengan proksi menghitung jumlah komite audit pada suatu
perusahaan.
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
969
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (4) Agustus 2022 - (966-975)
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling dengan
beberapa kriteria antara lain (1) perusahaan real estate, real estate dan konstruksi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020, (2) penyajian laporan keuangan berturut- turut untuk tahun
2018-2020, dan (3) perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk penelitian
ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kecurangan Pentagon atas kecurangan
pelaporan keuangan pada perusahaan properti, real estate dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2018-2020. Berdasarkan hasil pemilihan secara purposive sampling, inilah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 1. Pemilian Sampel Penelitian
Keterangan
Pelanggaran Kriteria
Akumulasi
Perusaaan properti,
real estate dan
construction yang
terdaftar di bursa efek
Indonesia Tahun
2018-2020
-
55
Melaporkan laporan
keuanan berturut-turut
Taun 2018-2020
19
36
Perusahaan yang tidak
mengungkap informasi
yang dibutuhkan
dalam penelitian ini
17
19
57
Sumber : data diolah, 2022
Berdasarkan tabel di atas, sampel perusahaan untuk penelitian ini adalah 19 perusahaan real
estate, real estate dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018 - 2020.
Sebelum dilakukan analisis regresi, dilakukan statistik Deskriptif untuk menginterpretasikan gambaran
umum penelitian data.
Tabel 2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
TF
Pressure
Opportunity
Rationalization
Competence
Arroance
KA
Mean
0,742
0,177
-0,013
0,157
0,473
2,631
3,035
Max
12,064
6,643
0,791
1,000
1,000
4,000
5,000
Min
-2,267
-0,310
-1,669
0,000
0,000
0,770
2,000
Std. Dev
2,333
0,881
0,278
0,367
0,503
0,770
0,533
Observation
57
57
57
57
57
57
57
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
970
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (4) Agustus 2022 - (966-975)
Sumber: data dioalah, 2022
Berdasarkan Tabel 2, data yang diamati adalah 57 (19 perusahaan untuk periode 2018- 2020).
dan tidak ada data yang hilang (semua data berhasil diproses). Dalam ukuran FTF (Financial Reporting
Fraud), kita tahu bahwa mean (mean) adalah 0,7 2. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan real estate,
real estate dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018 2020 merupakan
perusahaan yang berisiko rendah. Hal ini disebabkan nilai F- Score danlt; 1 Risiko rendah atau normal
(normal atau risiko rendah) (Wicaksana dan Suryandari, 2019). Nilai maksimum (tertinggi) adalah
12.06 karena PT. Lippo Cikarang Tbk tahun 2020. Sedangkan nilai minimum (terendah) sebesar -2.267
adalah PT. Binakarya Jaya Abadi Tbk pada tahun 2020.
Sedangkan untuk variabel tekanan yang didekati dengan tingkat stabilitas keuangan melalui
perhitungan aset perusahaan (Volatilitas total aset), nilai rata-ratanya adalah 0,177. PT memperoleh
nilai maksimum (tertinggi) sebesar 6.6 3. City Sentul Tbk tahun 2018. Sedangkan nilai minimum
(terendah) adalah -0,310 yang telah dimiliki PT. Lippo Cikarang Tbk pada tahun 2018.
Pada variabel peluang yang dinyatakan oleh sifat industri, rata-ratanya adalah -0,013. PT
diperoleh nilai maksimum (tertinggi) sebesar 0,791. PP Rightti Tbk tahun 2018. Sedangkan nilai
terkecil (terendah) yaitu -1,669 diperoleh PT. PP Rightti Tbk 2020.
Dalam variabel rasional yang didekati dengan perubahan pendengar, kita tahu bahwa rata-
ratanya adalah 0,157. Sedangkan data observasi sebanyak 8 atau 8 ,21% tanpa atau tanpa perubahan
pendengar selama periode observasi. Ada 9 pengamatan atau senilai 16% dari satu atau pernah
mengalami perubahan pendengar selama periode pengamatan.
Dalam variabel kapasitas yang didekati dengan pergantian direktur, kita tahu bahwa rata-
ratanya adalah 0, 73. Ada 30 data observasi atau 53% tidak ada nilai atau tidak ada pergantian direktur
selama periode observasi. Terdapat 27 data observasi atau 7% bernilai 1 atau pernah mengalami
pergantian direktur selama periode observasi.
Pada variabel arogan yang diwakili oleh jumlah foto biasa dari CEO, diketahui nilai rata- rata
2631. Nilai maksimum (tertinggi) 000 diperoleh pengamatan termasuk PT. Ciputra Tbk Development
2018 - 2020. Sedangkan nilai minimal (terendah) adalah 1000, PT. Sentul City Tbk Tahun 2018 - Tahun
2020. Pada variabel komite audit nilai rata-ratanya adalah 3,035. Nilai maksimal 5000 didapatkan
oleh PT. Taman Industri Jababeka Tbk 2018-2020. Sedangkan nilai minimalnya adalah 2000 yang
dimiliki PT. Perkembangan Megapolitan Tbk 2018-2020.
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Data Panel
Dependent Variabel: FTF
Metod: Panel Least Squares
Date: 03/23/22 Time 08:50
Sample : 2018 2020
Priods included: 3
Cross-sections included: 19
Total panel (balanced) observations: 57
Variable
Coefficient
Std. Errorr
t-Statistic
Prob
C
1.547937
1.221432
7.448602
0.0000
PRESSURE
0.271733
0.375777
2.457007
0.0006
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
971
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (4) Agustus 2022 - (966-975)
OPPORTUNITY
0.936688
1.171466
4.653217
0.0000
RATIONLIZATION
0.228786
0.889744
2.032353
0.0043
COMPETENCE
0.518496
0.693135
3.748044
0.0009
ARROGANCE
0.167341
0.465565
1.359437
0.2368
R-square
0.669381
Mean dependent
var
0.742895
Adjusted R-squared
0.621856
S.D dependent
var
2.333569
S.E of reqression
2.358933
Akaike info
criterion
4.653597
Sum squared resid
283.7928
Scwarz criterion
4.868655
Log likelihood
9.760444
Durbin-watson
stat
1.435846
Prob (F-statistic)
0.000000
Sumber: data diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa model efek umum memiliki nilai koefisien konstanta
sebesar 1,547 nilai koefisien tekanan sebesar 0,271, nilai koefisien peluang sebesar 0,936, dan nilai
koefisien rasionalisasi sebesar 0,228, nilai faktor keterampilan sebesar 0,518, dan nilai faktor arogansi
sebesar 0,367.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan berpengaruh signifikan terhadap kecurangan
pelaporan keuangan. Hal ini dikarenakan nilai thitung sebesar 2, 57 > ttabel 2,007 dan probabilitas
sebesar 0,0006. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha diterima atau hipotesis 1 diterima.
Selanjutnya diketahui bahwa arah koefisien regresi tekanan menunjukkan arah positif sebesar 0,271
sehingga tekanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang berpengaruh signifikan terhadap kecurangan
pelaporan keuangan. Memang nilai thitung sebesar 4,653 > ttabel 2,007 dan probabilitas 0,0000 < 0,005.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha diterima atau hipotesis 3 diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rationalization berpengaruh signifikan terhadap Financial
Statement Fraud. Hal tersebut dikarenakan nilai thitung sebesar 2,032 > ttabel 2,007 dan probabilitas
sebesar 0,0043. Sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak Ha diterima atau Hipotesis 3 diterima.
Selanjutnya diketahui bahwa arah regresi koefisien rasionalisasi menunjukkan arah positif sebesar
0,228, sehingga rasionalisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kecurangan
pelaporan keuangan. Memang nilai thitung adalah 3,78 > ttabel 2,007 dan probabilitasnya adalah
0,0009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha diterima atau hipotesis diterima. Selanjutnya
diketahui bahwa arah koefisien regresi kapasitas menunjukkan arah positif sebesar 0,518 sehingga
kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa arogansi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kecurangan pelaporan keuangan. Hal ini karena nilai thitung adalah 1,359 < ttabel 2007 dan probabilitas
0,2368 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, Ha ditolak atau hipotesis 5 ditolak.
Hasil koefisien determinasi (R-Squared) adalah 0,669. Hal ini menunjukkan bahwa persentase
pengaruh variabel independen (tekanan, peluang, rasionalisasi, kompetensi dan arogansi) terhadap
variabel dependen kecurangan pelaporan keuangan adalah 66,9%. Sedangkan sisanya sebesar 33,1%
dipengaruhi oleh variabel lain.
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
972
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (4) Agustus 2022 - (966-975)
Dalam penelitian ini digunakan uji interaksi atau MRA (Modified Regression Analysis).
Berikut adalah hasil tes moderasi:
Tabel 4. Hasil Uji Moderasi
Variable
Coefficient
Dtd.Error
t-Statistic
Prob
C
6.676427
1.375087
5.491916
0.0000
PRESURE
3.842021
4.400038
4.254447
0.0000
OPPORTUNITY
3.100590
4.049715
3.6970996
0.0003
RATIONALIZATION
3.014509
4.538190
3.001925
0.0005
COMPETENCE
3.140983
4.526713
3.252056
0.0001
ARROGANCE
0.573736
1.864941
-0.307643
0.7597
PRESSURE*KA
-4.6678316
8.213876
-4.257918
0.0000
OPPORTUNITY*KA
-2.789053
4.866634
2.573097
0.0008
RATIONALIZATION*KA
-2.047359
2.585396
-2.218318
0.0055
COMPETENCE*KA
-2.546502
2.449835
-2.376940
0.0009
ARROANCE*KA
-0.233472
0.601216
-0.388333
0.6996
R-squared
0.580324
Mean
dependent var
0.742895
Adjusted R-squared
0.519606
S.D dependent
var
2.333569
S.E. of reression
2.469182
Akakike info
criterion var
4.817206
Sum squared resid
280.4556
Scarwz
criterion
5.211479
Log lekilihood
-126.2904
Hannan-Quinn
criter
4.970434
F-statistic
9.401762
Durbin-Watson
stat
1.433567
Prob-(F-statistic)
0.000000
Sumber: data dioleh, 2022
Berdasarkan Tabel diketahui bahwa komite audit menguji pengaruh tekanan terhadap
kecurangan laporan keuangan. Kita tahu bahwa nilai koefisiennya adalah - 4.678 atau negatif. Nilai ini
dapat diartikan sebagai kemampuan komite audit untuk memperlemah pengaruh tekanan terhadap
kecurangan laporan keuangan. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha
diterima, atau hipotesis 6 diterima, atau bahwa komite audit secara signifikan memoderasi pengaruh
tekanan terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
Berdasarkan Tabel, komite audit mengetahui bahwa uji moderasi berpengaruh oportunistik
terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Kita tahu bahwa nilai koefisiennya adalah -2,789 atau
negatif. Nilai ini dapat diartikan komite audit dapat memperlemah pengaruh peluang terhadap
kecurangan laporan keuangan. Kita tahu bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,0008 < 0,05. Oleh karena
itu, kita dapat menyimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha diterima, atau hipotesis 7 diterima, atau komite
audit memoderasi pengaruh oportunistik yang signifikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
973
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (4) Agustus 2022 - (966-975)
Dari Tabel diketahui bahwa komite audit menguji pengaruh rasionalisasi terhadap kecurangan
pelaporan keuangan. Kita tahu bahwa nilai koefisiennya adalah -2.047 atau negatif. Nilai ini dapat
diartikan komite audit mampu memperlemah efek rasionalisasi kecurangan terhadap laporan keuangan.
Kita tahu bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,0055 < 0,05. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan
bahwa H0 ditolak, Ha diterima, atau hipotesis 8 diterima, atau bahwa komite audit secara signifikan
memoderasi pengaruh rasionalisasi kecurangan pelaporan keuangan.
Berdasarkan Tabel diketahui bahwa komite audit menguji moderasi pengaruh kompetensi
terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Kita tahu bahwa nilai koefisiennya adalah -2,546 atau
negatif. Nilai ini dapat ditafsirkan bahwa komite audit dapat melemahkan pengaruh kapasitas terhadap
kecurangan dalam laporan keuangan. Kita tahu bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,0009 < 0,05. Oleh
karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha diterima, atau hipotesis 9 diterima, atau
bahwa komite audit secara signifikan memoderasi pengaruh kapasitas terhadap kecurangan pelaporan
keuangan.
Pemeriksaan komite audit tentang pengaruh arogansi terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
Kita tahu bahwa nilai koefisiennya adalah -0,233 atau negatif. Nilai ini dipahami sebagai komite audit
yang memperlemah pengaruh perilaku arogan terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Diketahui
nilai probabilitasnya adalah 0,6996 > 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, Ha
ditolak, atau hipotesis 10 ditolak, atau komite audit tidak mengontrol secara signifikan pengaruh
arogansi terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tekanan, peluang, rasionalisasi dan
kompetensi berpengaruh positif terhadap peningkatan kecurangan dalam laporan keuangan perusahaan
real estate, real estate dan konstruksi yang terdaftar di BEI tahun 2018-2020. Sedangkan faktor arogansi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan perusahaan real estate, properti
dan konstruksi yang terdaftar di BEI periode 2018-2020.
Studi ini menunjukkan bahwa komite audit telah secara signifikan memoderasi pengaruh
tekanan, peluang, kewajaran dan otoritas terhadap kecurangan dalam laporan keuangan perusahaan real
estate, dan melakukan listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.
Bagi pengurus perseroan disarankan untuk memperkuat pengawasan terhadap pergantian
direksi. Hal ini untuk memastikan penyesuaian segera oleh direksi baru untuk meminimalkan
kemungkinan kecurangan dalam laporan keuangan. Juga, untuk penelitian lebih lanjut, Anda harus
memeriksa semua perusahaan yang terdaftar di BEI sehingga hasilnya dapat lebih mewakili keadaan
perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya akan menambahkan
variabel independen lain yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
974
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (4) Agustus 2022 - (966-975)
DAFTAR PUSTAKA
Aiman, A. M., Ismail, T. N. T., & Safiah, M. A. (2022). The Relationship Between Perceived Pressure,
Perceived Opportunity, Perceived Rationalization And Fraud Tendency Among Employees: A
Study From The People’S Trust In Malaysia. Studies in Business and Economics, 17(2), 2343.
Diana, D., & Aslami, N. (2022). Analysis of the Impact of Change Management Implementation on an
Organization. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Dan Keuangan, 3(3), 10891096.
https://doi.org/10.53697/emak.v3i3.679
Fabiolla, R. G., Andriyanto, W. A., & Julianto, W. (2021). Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting. Konferensi Riset Nasional Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi,
2(1), 981995.
Fajriani, S., & Darmayanti, Y. (2022). Pengaruh Fraud Pentagon terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan dengan Komite Audit sebagai Variabel Moderasi. Abstract of Undergraduate
Research, Faculty of Economics, Bung Hatta University, 21(1).
Handayani, R., Sutarjo, A., & Yani, M. (2021). Pengaruh Pressure, Opportunity Dan Rationalization
(Fraud Triangle) Terhadap Financial Statement Fraud. Pareso Jurnal, 3(3), 683694.
Islamy, F. A. P. (2021). Analisis teori fraud pentagon dalam mendeteksi kecurangan pelaporan
keuangan: studi empiris perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2017-2019. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Jannah, V. M., Andreas, A., & Rasuli, M. (2021). Pendekatan Vousinas Fraud Hexagon Model dalam
Mendeteksi Kecurangan Pelaporan Keuangan. Studi Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 4(1),
116.
Koharudin, A., & Januarti, I. (2021). Lack of financial reporting using Crowe’s fraud pentagon theory.
Jurnal Dinamika Akuntansi, 13(2), 148157. https://doi.org/10.15294/jda.v13i2.28602
Kurniawati, A. D., & Febiolla, C. V. (2022). Determinan Potensi Manipulasi Laba Perusahaan
Manufaktur Go-Public dengan Menggunakan Fraud Score Model. Jurnal Akuntansi, 14(1), 23
34. https://doi.org/10.28932/jam.v14i1.4022
Lestari, U. P., & Jayanti, F. D. (2021). Pendeteksian kecurangan laporan keuangan dengan analisis fraud
pentagon. Jurnal Proaksi, 8(1), 3849.
Luhri, A. S. R. N., Mashuri, A. A. S., & Ermaya, H. N. L. (2021). Pengaruh Fraud Pentagon terhadap
Kecurangan Laporan Keuangan dengan Komite Audit sebagai Variabel Moderasi. Jurnal
Akuntansi, Keuangan, Dan Manajemen, 3(1), 1530. https://doi.org/10.35912/jakman.v3i1.481
MEGAWATI, N. (2021). Analisis Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan
Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada PT Perkebunan Nusantara III. Kumpulan Karya Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Sosial Sains, 1(01).
Primastiwi, A., & Ayem, S. (2021). Pengaruh Dimensi Fraud Diamond terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Finansial Indonesia, 4(2), 95110.
Rizaldi, M. I., & Shonhadji, N. (2022). Mendekteksi Faktor Terjadinya Kecurangan Laporan Keuangan
1*) Andi Octavianus Lauwrens, 2) Harti Budi Yanti
Pengaruh Elemen Fraud Pentagon Terhadap Financial Statement Fraud dengan Komite Audit Sebagai Moderasi
975
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (4) Agustus 2022 - (966-975)
dengan Menggunakan Teori Fraud Pentagon. Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya.
Sagala, S. G., & Siagian, V. (2021). Pengaruh Fraud Hexagon Model Terhadap Fraudulent Laporan
Keuangan pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun
2016-2019. Jurnal Akuntansi, 13(2), 245259. https://doi.org/10.28932/jam.v13i2.3956
Sahla, W. A., & Ardianto, A. (2022). Ethical values and auditors fraud tendency perception: testing of
fraud pentagon theory. Journal of Financial Crime, ahead-of-print. https://doi.org/10.1108/JFC-
04-2022-0086
Septriyani, Y., & Handayani, D. (2018). Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis
Fraud Pentagon. Jurnal Akuntansi, Keuangan Dan Bisnis, 11(1), 1123.
Shareef, A. S., & Rubasundram, G. A. (2022). Predicting Financial Statement Fraud using Artificial
Neural Networks. In Artificial Intelligence and Big Data for Financial Risk Management (pp. 17
35). Routledge.
Submitter, G., Said, A., Amiruddin, A., & Pontoh, G. T. (2021). Analysis of Factors Affecting
Fraudulent Financial Reporting with Independent Commissioners as Moderation Variable.
Journals and Said, Andalia and Amiruddin, Amiruddin and Pontoh, Grace T., Analysis of Factors
Affecting Fraudulent Financial Reporting with Independent Commissioners as Moderation
Variable (March 31, 2021). Reference to This Paper Should Be Made as Follow, 112.
https://doi.org/10.35609/afr.2021.5.4(1)
Sulistyawati, A. I., Asna, L., & Nugroho, A. H. D. (2022). Telisik Akar Penentu Integritas Laporan
Keuangan. POINT: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 4(1), 2738.
https://doi.org/10.46918/point.v4i1.1299
Wahyudi, I., Boedi, S., & Kadir, A. (2022). KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
(FRAUDULENT) SEKTOR TAMBANG DI INDONESIA. KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi,
13(2), 180190. https://doi.org/10.22225/kr.13.2.2022.180-190
© 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms
and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
... The results of this study support the research of N. Indriani &; Rohman (2022), Tiapandewi et al., (2020), Santoso (2019) and (Octavianus Lauwrens &;Budi Yanti, 2022), which shows that Change In Auditor has a positive effect on financial statement fraud. ...
... The results of this study support the research of N. Indriani &; Rohman (2022), Tiapandewi et al., (2020), Santoso (2019) and (Octavianus Lauwrens &;Budi Yanti, 2022), which shows that Change In Auditor has a positive effect on financial statement fraud. ...
Article
Full-text available
This research aims to determine the influence of Fraud Triangle Theory on financial statement fraud. This research uses a sample of manufacturing companies in the consumer goods sector listed on the Indonesia Stock Exchange using the Purposive Sampling method. This research is quantitative research using primary data based on financial reports published by the Indonesian Stock Exchange. The sample in this study was 174. Hypothesis testing in this study used multiple regression analysis and MRA (Moderated Regression Analysis) through the EViews 12 application. Based on the results of the analysis carried out, it was found that (1) Financial stability had a positive effect on fraud, (2) Ineffective monitoring did not influence on fraud. (3) Change in Auditor has a positive effect on fraud, (4) Audit committee is a non-moderating variable of financial stability on financial statement fraud. This research can provide insight as well as knowledge about how one financial reporting fraud can be measured using the Beneish M Score formula. The results can be used by the company so that the company can present financial statements free of fraud that are material so that they do not develop into a scandal because they have a strong influence on the economic decision-making of investors, creditors, and other stakeholders. The study focuses only on manufacturing companies listed on the Indonesian stock exchange for the period 2018-2022 and uses the Beneish M-score formula as a measure to detect fraudulent financial reporting
... After the initial screening based on relevant inclusion criteria, 16 articles were deemed eligible for research focusing on the "Fraud Hexagon" model, and finally, 12 articles were selected for detailed analysis. These articles were chosen for their relevance and methodological quality, aligning with the Fraud Hexagon framework (Lauwrens & Yanti, 2022) The literature search and selection process consisted of several stages. During the identification stage, a combination of keywords was used to narrow down the search results. ...
Article
Full-text available
This article analyzes the Fraud Hexagon model as a framework for detecting financial statement fraud across various sectors and geographic contexts using the Systematic Literature Review (SLR) approach. The model incorporates six elements: pressure, opportunity, rationalization, capability, ego, and collusion. The study reviewed 12 SCOPUS-indexed articles focusing on the banking, manufacturing, SMEs, and infrastructure sectors in national and regional contexts. Financial statement fraud results in the highest financial losses among fraud types. The Fraud Hexagon, an evolution of earlier theories, provides a comprehensive approach to fraud detection. This study aims to evaluate the application of the Fraud Hexagon model across sectors to identify critical factors influencing fraud and offer strategic recommendations for improving internal and external controls. Using the PRISMA framework, the study employs the SLR approach to filter and analyze relevant SCOPUS-indexed literature. The study examined fraud detection through stages of keyword analysis, highlighting pressure and collusion in regulated industries. Corporate governance and audit quality enhance detection, but limitations include a lack of behavioral and sector-specific focus. Future research should integrate behavioral and cultural dynamics with advanced analytics.
Article
Full-text available
Financial statement fraud is a mismatch between the application of accounting principles and the preparation of financial reports with the aim of deceiving users of financial statements. This research aims to analyze the influence of the Fraud Hexagon on financial statement fraud. There are 10 variables used, namely Financial Target, Financial Stability, External Pressure, ineffective monitoring, nature of industry, collusion, change in director, change in auditor, frequent number of CEO's picture, and political connections. Financial statement fraud is measured using the Beneish M-Score Model. The sample in this research is infrastructure sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2020-2022 with the number of samples used being 29 companies. Data analysis in this study used panel data regression analysis and MRA. The results of this research show that financial stability, collusion, frequent number of ceo' pictures have a negative influence on financial statement fraud. Nature of industry and change in director have a positive influence on financial statement fraud. Meanwhile, financial targets, external pressure, ineffective monitoring, change in auditors, and political connections have no influence on the potential for fraudulent financial statements. In terms of moderating the audit committee, this variable shows that financial stability, collusion, change in directors and frequent number of CEO's pictures are capable of moderate. Meanwhile, financial targets, external pressure, ineffective monitoring, nature of industry, change in auditors and political connections are not able to moderate financial report fraud.
Conference Paper
Full-text available
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari setiap komponen fraud hexagon theory terhadap fraudulent financial statement. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2019-2022 yang berjumlah 47 perusahaan. Metode mengambilan sampel menggunkan purposive sampling yang menghasilkan 44 perusahaan dengan 176 data keuangan yang digunakan sebagai sampel. Analisis data dilakukan terhadap data sekunder dengan teknik analisis SEM-PLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan eksternal, komisaris independen yang merangkap jabatan, rasio total akrual terhadap total aset (TATA) dan ineffective monitoring tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial statement. Sedangkan untuk variabel pergantian direksi dan managerial ownership berpengaruh positif terhadap fraudulent financial statement.
Article
Full-text available
Change is something that cannot be avoided, especially in an organizational environment, changes will often occur. Transformation or change in an organization has become a global issue since the discovery of the industrial revolution, therefore an organizational leader must be able to carry out various organizational changes and innovations and cannot escape the inevitable changes because this is what makes a leader carry out various organizational changes and innovations and cannot escape the inevitable changes because this is what makes a leader be a winner in business competition. Companies must be able to keep up with changes by carrying out organizational development. Therefore, the author conducted research to find out what are the impacts of implementing change management, things that affect change management and obstacles in change management. This study uses a qualitative method with a literature approach from several sources. The results of this study indicate that the impact of the implementation of change management on the organization affects the success of the company in the future.
Article
Full-text available
This study empirically investigates the relationship between perceived pressure, perceived opportunity, perceived rationalization, and fraud tendency in people’s trust at the individual level in Malaysia. The study adopted a case study that focuses on the Indigenous People’s Trust Fund (Majlis Amanah Rakyat, MARA), a trust body fully supported by Malaysia’s government. Recently, corporate fraud has gained much attention in Malaysia, which negatively affects foreign investors’ perception. In Malaysia, several empirical studies were done on fraud, but fraud study in people’s trust and organization linked to the government is scanty. This study applied a quantitative method of correlation and multiple regression. From 177 respondents, the study uncovered that fraud tendency is high in people’s trust. This study suggests that follow up analysis and fraud control policy needs to be done in Malaysia’s organization. The study also reveals that perceived opportunity is considered as a significant variable influencing employees to commit fraud. The study’s outcomes are in line with past studies on the actual and generalization of “Fraud Triangle Theory.” It has practical implications in governance, internal control, fraud control, and employee hiring process.
Article
Full-text available
Purpose This study aims to examine the fraud tendency on the perception of external auditors triggered by five components of the fraud pentagon: pressure (P), opportunity (O), rationalization (R), competence (C) and arrogance (A). In addition, ethical values (EV) are placed as a moderating variable for this relationship. Design/methodology/approach This is a quantitative study with a survey to external auditors around Indonesia. A moderation model for a research framework was developed to investigate the moderating role of ethical values. Findings The findings have shown that the five components of the fraud pentagon theory are not fully proven as triggers of fraud in the perception of external auditors. Only C and A have a significant value in influencing the perception of fraud tendency (PFT). Other findings also provide evidence that EV moderate the relationship between C and A to PFT. This shows that EV can be used as an anti-fraud strategy in the external auditor environment. Originality/value The originality of this paper is one of the first study that examines the fraud pentagon theory in the field of behavioral accounting. In addition, this paper contributes to the integration of ethical values as an anti-fraud strategy in the external auditor environment.
Article
Full-text available
Research purposes: This paper examines factors affecting fraudulent financial reporting based on Crowe’s fraud pentagon theory. Pentagon theory elements include pressure (financial stability, financial target, external pressure), opportunity (the independent board of commissioners), rationalization (change in auditor), competence (director change), arrogance (frequent number of directors’ display picture in the annual report).Methods: This study used secondary data gathered from annual reports and financial reports of companies in the manufacturing sector listed on the Indonesia Stock Exchange during 2015-2019. Data analysis method tested using logistic regression analysis.Results: The results showed that financial stability and auditor change effects on fraudulent financial reporting. Results also show that financial target, external pressure, independent board of commissioners, directors change, and a frequent number of director’s display picture in an annual report does not affect the fraudulent financial reporting.Novelty: The combination of using pentagon theory with Beneish M-Score as a prediction of financial statement fraud. The contribution of this research is to provide input to report’s users to pay attention to pressure and rationalization factors in fraudulent financial reporting.
Article
Full-text available
Penelitian ini berjudul Kecurangan Laporan (Fraudulent) Sektor Tambang di Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2014-2019. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji path analisis dengan aplikasi WarpPls. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial stability dan Nature of industry berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Sebaliknya, External pressure, personal financial need, effective monitoring, dan dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan
Article
Full-text available
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model fraud hexagon; stimulus (tekanan), kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, ego dan kolusi terhadap kecurangan pelaporan keuangan dengan menggunakan pengukuran model F-Score pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2019. Sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 97 perusahaan manufaktur di Indonesia dengan jumlah observasi sebanyak 291. Penelitian menggunakan teknik analisis regresi logistik.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stimulus (tekanan) yang ditinjau dari stabilitas keuangan dan target keuangan; kesempatan yang ditinjau dari ketidakefektifan pengawasan; ego yang ditinjau dari rangkap jabatan CEO tidak berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Sedangkan stimulus (tekanan) yang ditinjau dari tekanan eksternal berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan; rasionalisasi yang ditinjau dari pergantian KAP; kemampuan yang ditinjau dari perubahan direktur dan kolusi yang ditinjau dari kinerja pasar berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Penelitian ini hanya dilakukan pada sektor perusahaan manufaktur sehingga hasil penelitian ini lebih menggambarkan situasi secara lokal. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan pelaporan keuangan, oleh sebab itu sebaiknya manajemen perusahaan bersama-sama dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan.
Article
The purpose of this research is to prove empirically the factors that impact the potential earnings manipulation. The factors that influence earnings manipulation in this study are proxied by financial shenanigans, the effectiveness of the audit committee, audit capacity stress, and industry specialist auditors. The potential corporate earnings manipulation itself is proxied by the Fraud Score Model. This research was conducted at manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange with the 2017-2019 observation year. Hypothesis testing uses multiple linear regression analysis. The results of this study can prove that the financial shenanigans has an effect on the potential for earnings manipulation. This study cannot prove that audit capacity stress, industry specialyst auditors, and audit committee effectiveness has an effect on potential earnings manipulation. Keywords: Audit Capacity Stress, Industry Specialist Auditors, Audit Committee Effectiveness, Financial Shenanigans, and Earnings Manipulation
Article
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stabilitas keuangan, tekanan eksternal, target keuangan, kesempatan, rasionalisasi, kompetensi dan arogansi terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, jumlah sampel pada penelitian ini ialah 72 perusahaan. Alat analisis menggunakan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas keuangan, target keuangan, kesempatan, rasionalisasi, kompetensi dan arogansi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dan tekanan eksternal berpengaruh terhadap manajemen laba. Kata Kunci : stabilitas keuangan, tekanan eksternal, target keuangan, kesempatan, rasionalisasi, kompetensi, arogansi, manajemen laba
Article
Purpose: This study aims to determine the effect of the five components from fraud pentagon, namely pressure, opportunity, rationalization, competence, and arrogance moderated by the audit committee on fraudulent financial statements. Research Methodology: This research is a type of quantitative research using secondary data in the form of annual reports and company financial reports. The regression model used in this study is logistic regression which is processed using the STATA version 16. Results: The results of this study are pressure has a significant positive effect on fraudulent financial statements. Meanwhile, opportunities, rationalization, competence, and arrogance do not have an effect on fraudulent financial statements, besides that the audit committee also cannot moderate the effect of the pressure, opportunities, rationalization, competence, and arrogance on fraudulent financial statements. Limitations: The lack of supporting literature obtained by the authors regarding the audit committee that oversees management in the company is used as a moderating variable on the topic of financial statement fraud. Contribution: This study's results can be used as a reference for further researchers and take into consideration for company management, investors, and creditors in making decisions.