ArticlePDF Available

Hubungan Self-Efficacy dengan Academic Resilience Dimediasi Self-Regulated Learning pada Mahasiswa di Masa Pandemi COVID-19

Authors:

Abstract

Introduction: The COVID-19 pandemic had affected of higher education, especially nursing students in online clinical practice learning. The impact of online learning was students difficulties and limitations in direct clinical learning. A significant decrease in the statistical value of nursing practice pre-pandemic and during the pandemic in this situation, students with adaptive responses through their capacity used self-regulated learning (SRL) and academic resilience strategies. This study aimed to examine the role of SRL as a mediator of the correlation between self-efficacy and academic resilience at bachelor of nursing students during the Covid-19 pandemic. Methods: This study used a quantitative approach with a cross-sectional study design. The research sample consisted of 138 bachelor of nursing students at a health institution in East Java, taken using purposive sampling techniques. The inclusion criteria were bachelor of nursing students, who had practiced clinial at hospitals or other practice areas, during the Covid-19 pandemic. The research instrument used self-efficacy scale (17 items), academic resilience scale (25 items), and SRL scale (39 items). Data analysis used analyze regression Process Hayes Version 4.0 with the IBM SPSS (Statistical Program for Social Science) version 25 program for windows. Results: The results showed that there was a positive and significant correlation between self-efficacy and academic resilience, either directly (β=1.396, p=0.000) or partially mediated by SRL (β=0.7126, p=0.000), which mean that students with high self-efficacy can increase academic resilience with the mediating role of SRL.Conclusion: Self-efficacy has a positive and significant effect on academic resilience, either directly or partially mediated by SRL. Keywords: Academic Resilience, Self-Efficacy, Self-Regulated Learning.
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 226
Hubungan Self-Efficacy dengan Academic Resilience Dimediasi Self-
Regulated Learning pada Mahasiswa di Masa Pandemi COVID-19
Betty Erda Yoelianita1*, Ervia Toga1
1 Prodi Magister Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Indonesia
betty.erda@gmail.com
Abstract
Introduction: The COVID-19 pandemic had affected of higher education, especially nursing students
in online clinical practice learning. The impact of online learning was students difficulties and
limitations in direct clinical learning. A significant decrease in the statistical value of nursing practice
pre-pandemic and during the pandemic in this situation, students with adaptive responses through
their capacity used self-regulated learning (SRL) and academic resilience strategies. This study aimed
to examine the role of SRL as a mediator of the correlation between self-efficacy and academic
resilience at bachelor of nursing students during the Covid-19 pandemic.
Methods: This study used a quantitative approach with a cross-sectional study design. The research
sample consisted of 138 bachelor of nursing students at a health institution in East Java, taken using
purposive sampling techniques. The inclusion criteria were bachelor of nursing students, who had
practiced clinial at hospitals or other practice areas, during the Covid-19 pandemic. The research
instrument used self-efficacy scale (17 items), academic resilience scale (25 items), and SRL scale (39
items). Data analysis used analyze regression Process Hayes Version 4.0 with the IBM SPSS
(Statistical Program for Social Science) version 25 program for windows.
Results: The results showed that there was a positive and significant correlation between self-efficacy
and academic resilience, either directly (β=1.396, p=0.000) or partially mediated by SRL (β=0.7126,
p=0.000), which mean that students with high self-efficacy can increase academic resilience with the
mediating role of SRL.
Conclusion: Self-efficacy has a positive and significant effect on academic resilience, either directly
or partially mediated by SRL.
Keywords: Academic Resilience, Self-Efficacy, Self-Regulated Learning.
Abstrak
Pendahuluan: Pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap pendidikan tinggi khususnya mahasiswa
Keperawatan dalam pembelajaran praktik klinik secara online. Mahasiswa mengalami kesulitan dan
keterbatasan dalam pembelajaran klinik secara langsung. Berdampak penurunan secara signifikan
statistik nilai praktik klinik pra pandemi dan selama pandemi. Mahasiswa dengan respon adaptif dalam
situasi tersebut menggunakan strategi self-regulated learning (SRL) dan academic resilience.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran SRL sebagai mediator hubungan self-efficacy dengan
academic resilience pada mahasiswa S1 Keperawatan di masa pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain penelitian cross-sectional.
Sampel penelitian sebanyak 138 mahasiswa S1 Keperawatan di salah satu Institusi Kesehatan di Jawa
Timur, diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi yaitu mahasiswa S1
Keperawatan, telah melakukan praktik klinik di Rumah Sakit maupun lahan praktik lain, saat pandemi
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 227
Covid-19. Alat ukur yang digunakan yaitu skala self-efficacy (17 item), skala academic resilience (25
item) dan skala SRL (39 item). Analisis data menggunakan analyze regression Process Hayes Version 4.0
dengan program IBM SPSS (Statistical Program for Social Science) version 25 for windows.
Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara self-efficacy
dengan academic resilience baik secara langsung (β=1,396; p=0,000) maupun dimediasi secara parsial
oleh SRL (β=0,7126; p=0,000), artinya mahasiswa dengan self-efficacy tinggi dapat meningkatkan
academic resilience dengan peran mediasi SRL.
Kesimpulan: Self-efficacy berpengaruh secara positif serta signifikan terhadap academic resilience
baik secara langsung maupun dimediasi secara parsial oleh SRL.
Kata Kunci: Efikasi Diri, Ketahanan Pembelajaran Akademik, Regulasi Pembelajaran.
PENDAHULUAN
WHO (Organisasi Kesehatan
Dunia) bulan Maret tahun 2020,
mengklasifikasikan Novel Coronavirus
(COVID-19) sebagai pandemi (Pelikan et
al., 2021). Penyebaran COVID-19
berdampak luas secara sosial, ekonomi,
dan pendidikan (Susilo et al., 2020).
Tanggap darurat pandemi bertujuan
meminimalisir penyebaran yang begitu
pesat, banyak negara melakukan penutupan
sementara institusi pendidikan tinggi pada
Maret 2020. Menurut UNESCO hingga
akhir April 2020, sekolah dan institusi
pendidikan tinggi dengan 1,3 Miliar pelajar
tersebar di 178 negara ditutup (Holzer et
al., 2021).
Pemerintah Indonesia membuat
kebijakan dalam sistem pembelajaran
secara online tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) merespon kondisi
pandemi dengan memberikan kemudahan
akses pembelajaran pada masa darurat
Covid-19 terhadap mahasiswa di
Perguruan Tinggi dengan Surat Edaran
dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020, 17
Maret 2020 mengenai pembelajaran
secara daring serta bekerja dari rumah
untuk mencegah penularan COVID-19
(Kartini, 2021).
Era pandemi saat ini, khususnya
dunia pendidikan beserta semua elemen
yang terlibat didalamnya mengalami
dampak sangat signifikan yakni
beradaptasi dalam metode pembelajaran
(Sasmita, 2021). Peserta didik
melaksanakan transformasi metode
pembelajaran secara mendasar dengan
cepat, yakni transisi metode pembelajaran
offline menjadi online (Holzer et al.,
2021). Mahasiswa mengalami banyak
kendala terkait pembelajaran secara
online. Dunia pendidikan saat ini menjadi
harapan baru bagi mahasiswa untuk
kembali menuntut ilmu secara normal.
Pada prinsipnya mata kuliah secara teori
dapat dipelajari secara mandiri.
Kendalanya bagaimana dengan mata
kuliah sifatnya praktika yang
dilaksanakan di laboratorium maupun
Rumah Sakit secara langsung? (Rohendi,
et al., 2020). Pembelajaran online
berdampak serius terhadap sektor
pendidikan tinggi khususnya bidang
Keperawatan disebabkan institusi
pendidikan keperawatan memiliki
tanggung jawab dalam menghasilkan
lulusan perawat yang berkualitas dan
profesional dalam bidangnya melalui
salah satu proses pembelajaran praktik
klinik untuk memenuhi target
kompetensi. Namun saat pandemi proses
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 228
pembelajaran tersebut tidak bisa
dilaksanakan secara optimal.
Penelitian oleh Powers et al.,
(2021) tentang dampak dari pembelajaran
secara online dalam pendidikan
Keperawatan terhadap mahasiswa
Keperawatan di Amerika Serikat.
Diketahui bahwa mahasiswa mengalami
stres yang tinggi (faktor sekolah dan
pribadi), kesulitan belajar secara online,
dan keterbatasan dalam pembelajaran
klinis secara langsung. Fakultas
keperawatan melaporkan terjadinya
penurunan secara signifikan statistik nilai
praktik keperawatan pra pandemi dan
selama pandemi (Powers et al., 2021).
Sementara itu, pembelajaran klinis dinilai
penting untuk mengembangkan penalaran
klinis mahasiswa keperawatan dan
kompetensi vital lainnya seperti kinerja
keterampilan psikomotorik, komunikasi
tim, dan manajemen waktu.
Wawancara dilakukan penulis
terhadap beberapa mahasiswa dan
Kaprodi S1 Keperawatan pada tanggal 03
November 2021. Menyatakan adanya
kendala yang cukup substansial dialami
mahasiswa saat praktik klinik secara
online. Proses pembelajaran melalui
video, sehingga praktik klinik tidak bisa
dilaksanakan secara langsung baik di
laboratorium, rumah sakit dan layanan
kesehatan lainnya. Demikian halnya
jadwal dalam praktik di Rumah Sakit
hanya 50%, tiga kali sepekan selama lima
jam, yang semula empat pekan full
menjadi dua pekan. Sehingga terkendala
saat melaksanakan pengkajian pada pasien
dan kurang optimal. Hal ini berdampak
terhadap nilai praktik Keperawatan
dimasa pandemi mengalami penurunan.
Disebabkan mahasiswa tidak dapat
praktik secara langsung, hanya melalui
video pembelajaran. Skill yang dimiliki
mahasiswa kurang optimal. Oleh karena
itu, diperlukan upaya beradaptasi dalam
menghadapi kendala-kendala saat
pembelajaran secara online untuk
mendapatkan hasil optimal.
Berbagai kendala tersebut menjadi
tantangan bagi mahasiswa dalam
menjalani proses pembelajaran. Maka
mahasiswa memerlukan resiliensi
untuk beradaptasi pada proses
pembelajaran maupun bertahan saat
kondisi sulit lainnya (Linggi et al., 2021).
Pentingnya resiliensi menjadikan
mahasiswa tidak berputus asa
menghadapi berbagai kesulitan belajar,
optimis yang dikerjakan mendapat hasil
optimal, sangat percaya diri bahwa
kesuksesan dalam belajar merupakan
hasil dari kerja keras yang sudah
dilakukan. Mahasiswa dengan resiliensi
mampu mengikuti pembelajaran online
dengan baik (Harahap, et al., 2020;
Agustin & Handayani, 2021; Rukmana &
Ismiradewi, 2021).
Academic resilience dalam
konteks pendidikan didefinisikan sebagai
kapasitas siswa guna mengatasi kesulitan
terkait pendidikan dan pembelajaran
melalui respons adaptif (kognitif, afektif,
dan perilaku). Academic resilience dapat
membantu mahasiswa mengatasi dan
mengelola stressor akademik secara
kompeten. Mahasiswa mampu beradaptasi
terhadap kondisi baru (new normal) saat
belajar untuk memenuhi tuntutan
akademik maupun dalam hal beradaptasi
di lingkungan (Martin, 2013; Rojas, 2015;
Cassidy, 2016; Harahap et al., 2020;
Romano et al., 2021; Agustin &
Handayani, 2021; Ye et al., 2021).
Kumalasari & Akmal (2022)
mengemukakan pentingnya academic
resilience pada siswa terhadap kesiapan
belajar online yang baik dapat
meningkatkan kepuasan dalam proses
pembelajaran, berfikir positif, optimis,
dan mampu menyelesaikan masalah.
Resiliensi sebagai prediktor signifikan
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 229
dalam mengatasi tantangan di
Universitas. Penelitian lain
mengemukakan terdapat hubungan positif
academic resilience dengan prestasi
akademik. Menunjukkan adanya potensi
untuk meningkatkan resiliensi melalui
intervensi dan efek positif dari intervensi
pendidikan yang menggabungkan aspek
academic resilience (Cassidy, 2016).
Jowkar et al., (2014) menjelaskan
faktor yang mempengaruhi academic
resilience, yaitu faktor protektif internal
meliputi komunikasi dan kerjasama,
empati, kemampuan memecahkan
masalah, self-efficacy, kesadaran diri,
tujuan dan cita-cita, serta faktor protektif
eksternal seperti social support dan
ketersediaan kesempatan untuk
berkembang di rumah, sekolah,
masyarakat, dan kelompok. Cassidy
(2016) menyatakan bahwa resiliensi
dipengaruhi beberapa faktor, antara lain
spiritualitas, self-efficacy, optimisme, self-
esteem dan social support.
Self-efficacy didefinisikan
keyakinan seseorang atas kemampuan diri
untuk mengatur dan melaksanakan
tindakan yang tepat terhadap sesuatu,
merupakan bagian dari proses pengaturan
diri (pemikiran ke depan, kinerja, dan
refleksi diri) (Wang et al., 2013; Mohan &
Verma, 2019). Riahi et al., (2015)
menunjukkan hubungan yang positif antara
resiliensi dan self-efficacy, artinya
seseorang dengan self-efficacy tinggi
memiliki keyakinan atas kemampuan
dalam mengatur dan mengelola kondisi
yang sulit berdampak pada resiliensi dan
stabilitas seseorang terhadap tugas yang
sulit. Self-efficacy tinggi tidak hanya
membantu melakukan hal-hal yang baik
namun juga memfasilitasi seseorang untuk
bangkit menghadapi kegagalan, serta
meningkatkan ketahanan dan stabilitas
seseorang.
Penelitian relevan oleh Linggi et
al., (2021) mengemukakan bahwa self-
efficacy sebagai prediktor resiliensi yang
dapat memberikan efek signifikan. Cassidy
(2015) menjelaskan bahwa self-efficacy
akademik berkorelasi dengan academic
resilience. Hal yang senada disampaikan
oleh Salim dan Fakhrurrozi (2020) bahwa
self-efficacy akademik mempunyai peran
signifikan ketika memprediksi resiliensi
pada mahasiswa.
Mahasiswa Keperawatan yang
mengalami kesulitan dalam mengarahkan
pembelajarannya dalam bidang kesehatan
khususnya keperawatan, maka self-
regulated learning (SRL) menjadi isu
penting yang perlu diperhatikan dalam
praktik Keperawatan klinis mahasiswa
untuk menjadi tenaga kesehatan masa
depan (Iyama & Maeda, 2018).
Strategi SRL diperlukan pada
mahasiswa Keperawatan untuk memenuhi
tuntutan akademik yang semakin
meningkat sejalan dengan perkembangan
yang pesat dalam bidang kesehatan.
Mahasiswa dengan SRL memiliki
kemampuan untuk mentransfer skill dalam
bidang klinis; terampil dalam self-
assessment dan memiliki keterampilan
professional lainnya. Strategi SRL
memudahkan saat proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Mahasiswa dengan SRL tinggi mempunyai
kepercayaan diri dan motivasi yang baik,
namun sebaliknya mahasiswa dengan SRL
rendah memiliki masalah dalam
beradaptasi dengan tugas-tugas yang sulit
(Holzer et al., 2021).
Perdana & Wijaya (2021)
menyatakan bahwa SRL (manajemen waktu
serta lingkungan, regulasi metakognisi,
efikasi belajar, serta kontrol keyakinan
belajar) sebagai prediktor academic
resilience pada mahasiswa saat
mengerjakan skripsi. Penelitian ini
menunjukkan bahwa SRL berkorelasi positif
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 230
dengan academic resilience. Hasil
penelitian longitudinal Nota et al., (2004)
menjelaskan bahwa variabel yang dapat
memprediksi academic resilience siswa di
Italia yaitu SRL. Strategi regulasi diri
secara kognitif mampu menjadi prediktor
kuat pada resiliensi siswa. Sejalan dengan
temuan tersebut, Poerwanto dan Prihastiwi
(2017) menyatakan bahwa self-regulated
pada mahasiswa dapat memprediksi
academic resilience. Penelitian Garde et al.
(2017), menguatkan adanya korelasi positif
antara self-regulated dengan resiliensi
terhadap remaja di Spanyol. Kemampuan
self-regulated mampu menjadi prediktor
resiliensi bagi remaja yang berisiko.
Sementara itu beberapa penelitian
tentang SRL dalam konteks sekolah
menengah dan perguruan tinggi
menunjukkan self-efficacy siswa dan nilai
tugas memiliki hubungan positif dengan
penggunaan strategi SRL. Lee et al.,
(2021) menyatakan bahwa self-efficacy
pada mahasiswa ELL (English Language
Learners) secara signifikan memprediksi
penggunaan strategi SRL (latihan,
elaborasi, organisasi, pemikiran kritis,
regulasi diri metakognitif, dan
manajemen waktu). Siswa yang memiliki
self-efficacy tinggi, lebih gigih dalam
bekerja keras serta mengelola emosinya
secara efektif, cenderung menggunakan
lebih banyak strategi SRL daripada siswa
yang memiliki self-efficacy rendah
(Zimmerman, 2000).
Penelitian mengenai hubungan self-
efficacy dengan academic resilience
dimediasi SRL pada masa pandemi
COVID-19 belum pernah dilakukan.
Penelitian ini bertujuan menguji peran
SRL sebagai mediator hubungan self-
efficacy dengan academic resilience pada
mahasiswa S1 Keperawatan di masa
pandemi COVID-19. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memperkaya kajian
secara teoritis dalam kemajuan bidang
psikologi pendidikan khususnya berkaitan
dengan konsep academic resilience, SRL
dan self-efficacy. Bagi peserta didik
diharapkan memiliki kemampuan yang
optimal dalam mengelola belajarnya
dengan menerapkan strategi SRL pada
masa pandemi sejalan dengan tuntutan
akademik.
Hipotesis
Gambar 1. Hubungan Self-Efficacy dengan
Academic Resilience
Gambar 2. Hubungan Self-Efficacy dengan
Academic Resilience dimediasi SRL
H1 : Terdapat hubungan positif dan
signifikan self-efficacy dengan
academic resilience
H2 : Terdapat hubungan positif dan
signifikan self-efficacy dengan
academic resilience dimediasi
SRL
METODE
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, dengan desain
penelitian menggunakan cross-sectional.
Sampel penelitian sebanyak 138
mahasiswa S1 keperawatan di salah satu
institusi kesehatan di Jawa Timur, diambil
dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Kriteria inklusi yaitu mahasiswa S1
keperawatan, telah melakukan praktik
klinik di rumah sakit maupun lahan praktik
lain, saat pandemi COVID-19. Alat ukur
Self-Efficacy
Self-Efficacy
Academic
Resilience
Self-Efficacy
Academic
Resilience
SRL
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 231
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: 1) Skala self-efficacy yang
dikembangkan oleh Scott (2010, dalam
Bachmid, 2019) terdiri dari 17 item
pernyataan dan telah diterjemahkan dalam
Bahasa Indonesia yang meliputi tiga aspek
yaitu tingkat kesulitan tugas, kekuatan dan
keyakinan. 2). Skala CD-RISC,
dikembangkan oleh Connor dan Davidson
(2003), dengan reliabilitas Cronbach’s
Alpha sebesar 0,89 terdiri dari 25 item
pernyataan dan telah diterjemahkan dalam
Bahasa Indonesia meliputi beberapa aspek
antara lain kompetensi personal, keyakinan
terhadap insting, penerimaan positif,
kontrol diri serta spritualitas. 3). Skala
SRL dikembangkan oleh Saraswati (2018)
dengan reliabilitas Cronbach’s Alpha
sebesar 0,929, terdiri dari 39 item
pernyataan dan 3 aspek yaitu : 1). Kognitif,
indikator analisa tugas, self-motivational
belief, harapan akan hasil, ketertarikan
internal, orientasi tujuan. 2). Performance,
indikator imajinary, self control, attention
focusing, task strategy, self observation,
self recording dan self experimentation. 3).
Self reflection, indikator self judgement
dan self reaction.
Metode pengumpulan data
menggunakan skala Likert yaitu metode
yang digunakan untuk mengukur sikap
dengan menyatakan setuju atau tidak
setuju terhadap subjek, objek atau
peristiwa tertentu (Sugiyono, 2013). Skala
Likert dengan pilihan angka 1-4,
jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai) = 1,
TS (Tidak Sesuai) = 2, S (Sesuai) = 3,
dan SS (Sangat Sesuai) = 4.
Pengumpulan data dengan
penyebaran skala secara online
menggunakan google form pada
mahasiswa S1 keperawatan. Untuk
memastikan kesediaan subjek sesuai
dengan kriteria sebelumnya dengan
mengisi informed consent.
Tabel 1. Deskripsi Karakteristik Subjek
Penelitian (N=138)
No
Karakteristik Subyek
F
%
1.
Jenis kelamin
- Laki-Laki
- Perempuan
23
115
16,7
83,3
2.
Usia
- 18-21 tahun
- 22-25 tahun
90
48
65
35
3.
Pendidikan
- Mahasiswa S1
Keperawatan
138
100
Analisis data menggunakan analyze
regression Process Hayes Version 4.0 (Hayes,
2018), dengan program IBM SPSS
(Statistical Program for Social Science)
version 25 for windows. Diketahui bahwa
self-efficacy dapat mempengaruhi academic
resilience baik secara langsung maupun
melalui peran mediator SRL.
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan tidak
terdapat missing data, dari semua
kuesioner yang disebarkan pada responden
semua terisi dengan lengkap sebanyak 138.
Semua data penelitian memenuhi asumsi
normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-
Smirnov. Penelitian ini juga melakukan uji
statistik berupa nilai mean, standar deviasi,
dan interkorelasi semua variabel yang akan
diteliti.
Tabel 2. Mean, Standar Deviasi, Hubungan
antar Variabel dan Reliability (N = 138)
Var
Mean
SD
SE
AR
SRL
Reliability
SE
50,53
4,868
1
,720**
,709**
,771
AR
77,62
9,442
,720**
1
,758**
,934
SRL
121,04
14,253
,709**
,758**
1
,963
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 232
Hasil uji statistik pada penelitian ini
menunjukkan nilai rata-rata dan standar
deviasi pada variabel self-efficacy
(M=50,53; SD=4,868; Cronbach's Alpha
=0,771). Academic resilience (M=77,62;
SD = 9,442; Cronbach's Alpha=0,934) dan
SRL (M=121,04; SD=14,253; Cronbach's
Alpha=0,963). Hasil uji korelasi
menunjukkan bahwa semua variabel
memiliki hubungan positif dan signifikan
antara self-efficacy dengan academic
resilience (r=0,720; p=0,000), academic
resilience dengan SRL (r=0,758; p=0,000),
SRL dengan self-efficacy (r=0,709;
p=0,000).
Uji Hipotesis
Tabel 3. Hasil Analisis Variabel
Hubungan antar
Variabel
Β
t
Sig.
Self-efficacy terhadap
Academic resilience
1,396
12,0965
0,000
Self-efficacy terhadap
SRL
2,0764
11,7307
0,000
Academic resilience
terhadap SRL
0,3293
6,7965
0,000
Self efficacy terhadap
Academic resilience
dimediasi SRL
0,7126
5,023
0,000
Berdasarkan hasil analisis pada
tabel 3 terdapat korelasi yang positif dan
signifikan antar ketiga variabel. Diketahui
bahwa nilai koefisien sebesar (β=1,396;
p=0,000; p<0,05), self-efficacy mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap
academic resilience. Dengan demikian
hipotesis 1 diterima, artinya semakin tinggi
self-efficacy pada mahasiswa maka
academic resilience semakin tinggi.
Berkaitan dengan hubungan
diantara tiga variabel, dalam hal ini SRL
dapat memediasi hubungan antara self-
efficacy dengan academic resilience. Hasil
analisis menunjukkan nilai koefisiensi
mediasi sebesar (β=0,7126; p=0,000;
p<0,05). Dengan demikian hipotesis 2
diterima. Hasil uji analisis regresi dari self-
efficacy terhadap academic resilience
dimediasi oleh SRL dapat dilihat dalam
gambar 3.
a=2,0764 b=0,3293
c = 1,3 c = 1,396
c’= 0,7126
Gambar 3. Hasil Uji Analisis Hubungan Self-
Efficacy dengan Academic Resilience
dimediasi SRL.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan
adanya hubungan positif dan signifikan
antara self-efficacy dengan academic
resilience baik secara langsung (β=1,396;
p=0,000) maupun dimediasi secara parsial
oleh SRL (β=0,7126; p=0,000), artinya
mahasiswa dengan self-efficacy tinggi
dapat meningkatkan academic resilience
dengan peran mediasi SRL.
Penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya dilakukan oleh Cassidy (2015)
mengemukakan bahwa self-efficacy
akademik berkorelasi dengan academic
resilience. Hal yang senada dikemukakan
oleh Salim dan Fakhrurrozi (2020) bahwa
self-efficacy akademik memiliki peran
yang signifikan dalam memprediksi
resiliensi pada mahasiswa.
Hasil penelitian lain menunjukkan
adanya hubungan positif yang signifikan
antara self-efficacy akademik dan resiliensi
pada siswa SMA. Siswa dengan self-
efficacy tinggi ketika menghadapi masalah,
mereka percaya memiliki kemampuan
mengatasinya (Riahi et al., 2015). Linggi
et al., (2021) mengemukakan bahwa self-
efficacy merupakan prediktor resiliensi
Academic
Resilience
SRL
Self-Efficacy
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 233
yang dapat memberikan efek signifikan.
Dengan demikian terdapat hubungan
antara self-efficacy dan academic
resilience.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
beberapa penelitian sebelumnya,
menyatakan bahwa self-efficacy memiliki
pengaruh positif terhadap SRL. Penelitian
oleh Wijaya et al., (2020) menyatakan
adanya hubungan positif dan signifikan
antara self-efficacy dengan SRL, artinya
semakin tinggi self-efficacy maka semakin
tinggi SRL, sebaliknya semakin rendah
self-efficacy maka semakin rendah SRL.
Temuan penelitian lain mengungkapkan
bahwa self-efficacy adalah prediktor
signifikan dari SRL pada siswa. Nilai
intrinsik dan nilai utilitas keduanya secara
signifikan memprediksi SRL siswa (Li &
Zheng, 2018). Siswa dengan self-efficacy
tinggi, ditandai dengan lebih gigih dan
bekerja keras serta mengelola emosinya
secara efektif, cenderung menggunakan
lebih banyak strategi SRL daripada siswa
dengan self-efficacy rendah (Lee et al.,
2021). Hasil penelitian Lee et al., (2020)
mengemukakan bahwa SRL dalam konteks
di sekolah menengah dan perguruan tinggi
menunjukkan self-efficacy siswa dan nilai
tugas berhubungan positif dengan
penggunaan strategi SRL.
Penelitian Mohan dan Verma
(2019) mengemukakan bahwa sebagian
besar dimensi strategi SRL berkorelasi
signifikan dengan dimensi academic
resilience Temuan ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang menunjukkan
bahwa strategi SRL berhubungan
signifikan dengan academic resilience.
Tingkat ketahanan lebih tinggi pada siswa
yang sukses dibandingkan dengan rekan-
rekan mereka, menyiratkan bahwa strategi
SRL lebih banyak digunakan oleh siswa
resilien daripada siswa non resilien.
SRL dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya self- efficacyy, motivasi
dan tujuan. Peserta didik yang memiliki
self-efficacy, motivasi serta tujuan belajar
secara positif berhubungan dengan SRL.
Peserta didik memerlukan motivasi untuk
melaksanakan strategi SRL yang
berpengaruh terhadap proses belajar.
Peserta didik yang memiliki motivasi
belajar baik, cenderung lebih efisien dalam
mengatur waktu, efektif dalam belajar,
memiliki keyakinan positif tentang
kemampuan belajar (self-efficacy) serta
meningkatkan penggunaan kognitif dan
strategi SRL. Sedangkan tujuan (goal)
merupakan kriteria yang digunakan peserta
didik untuk memonitor kemajuan mereka
dalam belajar (Cobb, 2003).
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diketahui bahwa
keseluruhan uji hipotesis diterima. Self-
efficacy berpengaruh secara positif serta
signifikan terhadap academic resilience
baik secara langsung maupun dimediasi
secara parsial oleh SRL.
Hasil penelitian diketahui bahwa
self-efficacy tinggi berpengaruh terhadap
academic resilience yang dimiliki oleh
mahasiswa S1 Keperawatan dimediasi oleh
SRL, artinya SRL mampu berperan
sebagai mediator terhadap hubungan self-
efficacy dengan academic resilience. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa saat
masa pandemi COVID-19 semua
mahasiswa melakukan pembelajaran online
melalui zoom bahkan melakukan praktek
Keperawatan di Rumah Sakit juga terbatas.
Mahasiswa dengan academic resilience
pada masa pandemi, memiliki kemampuan
beradaptasi secara positif terhadap tekanan
serta tuntutan akademik. Demikian halnya
strategi SRL penting digunakan sebagai
upaya menyelesaikan tugas-tugas
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 234
akademik meskipun dalam situasi sulit saat
pandemi COVID-19.
Temuan penelitian ini memberikan
implikasi untuk memperkaya kajian secara
teoritis dalam kemajuan bidang psikologi
pendidikan khususnya berkaitan dengan
konsep academic resilience, SRL dan
self-efficacy serta memberikan manfaat
untuk peserta didik. Dalam hal ini
mahasiswa dengan academic resilience
yang tinggi mempunyai kemampuan
bersikap positif ketika menghadapi
tantangan, kesulitan, hambatan dalam
ranah akademik dan mengerjakan tugas
akademik secara optimal. Mahasiswa
dengan self-efficacy tinggi,
kecenderungan memiliki pandangan
positif terhadap diri, kepercayaan diri
tinggi untuk mencapai tujuan. Memiliki
kemampuan dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya dengan menggunakan strategi
SRL yang baik ketika belajar dalam masa
pandemi COVID-19. Mahasiswa dengan
academic resilience yang baik mampu
menghadapi situasi belajar yang sulit.
Mahasiswa yang menggunakan strategi
SRL pada masa pandemi, mampu
mengembangkan berbagai keterampilan
didalam belajar dan tuntutan akademik,
seperti, usaha, ketekunan, perencanaan,
organisasi dan self-efficacy.
Penelitian selanjutnya dengan
pemilihan subjek yang lebih variatif dapat
dijadikan pertimbangan. Menggunakan
variabel eksternal yaitu peran social
support (keluarga, kelompok sebaya,
guru/dosen) dan perlu diteliti pula tentang
perbedaan gender.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, R., & Handayani, I. (2021).
Kemandirian belajar dan resiliensi
mahasiswa tingkat awal pendidikan
matematika selama masa pandemi
covid-19. Jurnal Cendekia: Jurnal
Pendidikan Matematika, 5(2), 1877-
1885.
Bachmid, F. (2019). Hubungan efikasi diri
dan dukungan sosial dengan
prokrastinasi akademik pada
mahasiswa Maluku di Malang.
Universitas Muhammadiyah Malang.
Cassidy, S. (2015). Resilience building in
students: The role of academic self-
efficacy. Frontiers in Psychology,
6,1781.
Cassidy, S. (2016). The academic
resilience scale (ARS-30): A new
multidimensional construct
measure. Frontiers in Psychology. 7,
1787.
Cobb, R. (2003). The relationship between
self regulated learning behaviors
and academia performance in web-
based course. Dissertation
Virginia Polytechnic Institute.
Connor, K. M., & Davidson, J. R.
(2003). Development of a new
resilience scale: The
Connor‐Davidson resilience scale
(CDRISC). Depression and
Anxiety, 18(2), 76-82.
Garde, R. A, Torres, M.DCG, Fuente,
J.D.L, Vera, M.M, Cabezas, M.F.,
García, M.L. (2017). Relationship
between resilience and self-
regulation: A study of Spanish youth
at risk of social exclusion.
Frontiers in Psychology, 8,612.
Harahap, A. C. P., Harahap, S. R., &
Harahap, D. P. S. (2020).
Gambaran resiliensi akademik
mahasiswa pada masa pandemi
COVID-19. Jurnal Pendidikan dan
Konseling, 10(2), 240-246
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 235
Hayes, A. F. (2018). Introduction to
mediation, moderation, and
conditional process analysis a
regression-based approach. New
York: The Guilford Press.
Holzer, J., Lüftenegger, M., Korlat, S.,
Pelikan, E., Salmela-Aro, K., Spiel,
C., & Schober, B. (2021). Higher
education in times of COVID-19:
University students basic need
satisfaction, self-regulated learning,
and well-being. Aera Open, 7,
23328584211003164.
Iyama, S., & Maeda, H. (2018).
Development of the selfregulated
learning scale in clinical nursing
practice for nursing students:
Consideration of its reliability and
validity. Japan Journal of Nursing
Science, 15(3), 226-236.
Jowkar, B., Kojuri, J., Kohoulat, N., &
Hayat, A. A. (2014). Academic
resilience in education: The
role of achievement goal
orientations. Journal of Advances
in Medical Education &
Professionalism, 2(1), 33.
Kartini, E., (2021). Tantangan dalam
pembelajaran perguruan tinggi dan
implementasi merdeka belajar di
masa pandemi COVID-19. Journal
Ilmiah Rinjani (JIR) Media Informasi
Ilmiah, 9,(2). 43-50.
Kumalasari, D., & Akmal, S. Z. (2022).
Less stress, more satisfaction with
online learning during the
COVID-19 pandemic: The
moderating role of academic
resilience. Psychological Research
on Urban Society, 4(1), 36-44.
Lee, D., Watson, S. L., & Watson, W. R.
(2020). The relationships between
self-efficacy, task value, and self-
regulated learning strategies in
massive open online courses
international. Review of Research in
Open and Distributed Learning,
21(1), 23-39.
Lee, D., Allen, M., Cheng, L., Watson, S.,
& Watson, W. (2021). Exploring
relationships between self-efficacy
and self-regulated learning strategies
of english language learners
in a college setting. Journal of
International Students, 11(3), 567-
585.
Li, S., & Zheng, J. (2018). The
relationship between self-efficacy
and self-regulated learning in one-
to-one computing environment: The
mediated role of task values. The
Asia-Pacific Education
Researcher, 27(6), 455-463.
Linggi, G. G. A., Hindiarto, F., &
Roswita, M. Y. (2021). Efikasi diri
akademik, dukungan sosial, dan
resiliensi akademik mahasiswa
perantau pada pembelajaran daring
di masa pandemi COVID-19. Jurnal
Psikologi, 14(2), 217-232.
Martin, A. J. (2013). Academic buoyancy
and academic resilience: Exploring
“everyday” and “classic” resilience
in the face of academic adversity.
School Psychology International,
34(5),488500.
Mohan, V., & Verma, M. (2019).
Examining the relationship between
learning strategies and the four c's of
academic resilience among school
students. International Journal of
Science and Research, 9(5).
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 236
Nota, L., Soresi, S., & Zimmerman, B. J.
(2004). Self-regulation and academic
achievement and resilience: A
longitudinal study. International
Journal of Educational Research,
41(3):198-215.
efficacy and resilience in high school
students. Academic Journal of
Psychological Studies, 4(3), 59-65.
Rohendi, H., Ujeng, U., & Mulyati, L.
(2020). Pengembangan model
blended learning dalam
meningkatkan learning outcome
mahasiswa di lahan praktik klinik
keperawatan. Jurnal Ilmu
Kesehatan Bhakti Husada: Health
Sciences Journal, 11(2), 336-350.
Rojas, L. F. (2015). Factors affecting
academic resilience in middle
school student: A case study. Gist
Education and Learning Research
Journal, 11, 63-78.
Romano, L., Angelini, G., Consiglio, P.,
& Fiorilli, C. (2021). Academic
resilience and engagement in high
school students: The mediating
role of teacher emotional support.
European Journal of Investigation
in Health, Psychology and
Education, 11(2), 334-344.
Rukmana, R., & Ismiradewi, I. (2022).
The impact of social support and
self-efficacy on the academic
resilience of a new students during
the COVID-19
pandemic. International Conference
of Psychology, 1(1), 23-34.
Salim, F., & Fakhrurrozi, M. (2020).
Efikasi diri akademik dan
resiliensi pada mahasiswa. Jurnal
Psikologi, 16(2),175-187.
Saraswati, P. (2018). Buku panduan
asesmen psikologis skala psikologis
self-regulated learning (regulasi
diri dalam belajar). Malang: UMM.
Sasmita, F., (2021). Inovasi pembelajaran
perguruan tinggi dimasa pandemi
covid 19. Prosiding Seminar
Nasional Implementasi Merdeka
Belajar di Masa Pandemi Covid 19:
Peluang dan Tantangan. 328-335.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian
pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C.
W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Sinto, R., & Yunihastuti, E. (2020).
Coronavirus disease 2019: Review
of current literatures. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, 7(1),
45-67.
Wang, C., Schwab, G., Fenn, P., & Chang,
M. (2013). Self-efficacy and self-
regulated learning strategies for
English language learners:
Comparison between Chinese and
German college students. Journal of
Educational and Developmental
Psychology, 3(1), 173-191.
Wijaya, C., Siregar, N. I., & Hidayat, H.
(2020). Hubungan antara self efficacy
dengan self regulated learning pada
mahasiswa yang bekerja di
universitas medan area.
Analitika: Jurnal Magister Psikologi
UMA, 12(1), 83-91.
Ye, W., Strietholt, R., & Blomeke, S.
(2021). Academic resilience:
underlying norms and validity of
definitions. Educational Assessment,
Evaluation and Accountability, 33(1),
169-202.
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 5, No. 2, November 2022 (Hal. 226-237)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Betty Erda Yoelianita & Ervia Toga., Hubungan Self Efficacy dengan Academic Resilience 237
Zimmerman, B. J. (2000). Self-efficacy:
An essential motive to learn.
Contemporary Educational
Psychology, 25(1), 8291.
... SRL is a learning process that involves thinking, motivation, and behavior aimed at achieving the goals of a learning process that has been received (Hardhito, 2016). SRL is explained as a skill that can help students to develop other necessary skills, such as organizing skill, planning, and behavior change (Yoelianita & Toga, 2022). Self-regulated learning can involve activating and maintaining cognition, behavior, and emotions to achieve learning goals (Pintrich, 2000). ...
Article
Full-text available
This research aims to see the differences in Self Regulated Learning (SRL) skills in female and male students at Soe City High School, South Central Timor Regency. The sample consisted of 75 male students and 103 female students. The sampling technique in this research used the Slovin formula. The instrument used to measure Self Regulated Learning consists of 39 question items declared valid and received a reliability test value of 0.955. The results show that the self-regulated learning skills of female students are higher than that of male students. With the results, the mean value of SRL skills for female students amounting to 117.13, and for male students amounting to 104.92.
... High self-efficacy enables individuals to accurately assess their capabilities in completing tasks and find ways to accomplish them [30], allowing them to complete tasks according to their abilities and obtain the necessary resources to do so effectively [31]. A study by Yoelianita and Toga [32] on the relationship between self-efficacy and academic resilience found a positive and significant relationship between the two variables, both directly and partially mediated. ...
Article
Full-text available
Students commonly encounter various challenges and difficulties during their college years, necessitating academic resilience. As a result, academic resilience becomes a crucial quality for every student to possess. This study aims to explore the relationship between self-compassion and self-efficacy with academic resilience among students at Walisongo State Islamic University, Semarang. The research population consisted of 14,498 students, and a sample of 100 students was selected using the incidental sampling technique. The study employs a quantitative correlational research method, utilizing three measurement instruments: academic resilience, self-compassion, and self-efficacy. The data analysis method used is multiple correlation testing. The research findings reveal that: 1) There is a positive correlation between self-compassion and academic resilience among students at Walisongo State Islamic University; 2) There is a positive correlation between self-efficacy and academic resilience among students at Walisongo State Islamic University; and 3) There is a positive correlation between self-compassion and self-efficacy with academic resilience among students at Walisongo State Islamic University. The higher the level of self-compassion in students, the greater their academic resilience. Likewise, the higher the level of self-efficacy in students, the greater their academic resilience. Therefore, it is crucial for students to cultivate both self-compassion and self-efficacy to enhance their academic resilience. The results of this study are valuable for improving students' self-compassion and self-efficacy, providing a basis for establishing counseling services at universities, and offering insights for future research to explore other variables related to academic resilience.
Article
Full-text available
The impact of large-scale national restrictions of Covid-19 pandemic to other sectorss in the world is especially in the economic sector. Indonesia dominated by MSMEs which is it be a backbone of national’s economy in Indonesia. That’s way, MSMEs business person required to be able to adapt on pandemic’s situationin order to maintain and increase corporation to continuity of business sustainability. In other impact of the pandemic happrned is the increasing of product imported, online shipping and the products produces are less fashionable. This research purpose to analyze the influence of self efficacy on tke IKM leather’s performance in Magetan which mediated by resilience. This research is quantitative, with respondents of IKM’s leather in Magetan who still surviving after Covid-19 pandemic. Data obtained from 138 respondents and it was processed using SEM regression analysis with SEM PLS analysis tools. The results of this research showed that the Self Efficacy’s variable has a significant effect on the IKM leather’s performance in Magetan which mediated by resilience.
Article
Full-text available
Academic resilience is the ability to overcome setbacks and chronic difficulties in the academic context. Previous studies have found that resilient students tend to be more engaged in school than their counterparts. Nevertheless, it seems worth deepening the role of contextual factors, such as teacher emotional support and how students perceive it, as it could contribute to foster the abovementioned relationship. The present study aimed to examine the links between academic resilience, perceived teacher emotional support, and school engagement. Moreover, the mediating role of perceived teacher emotional support was investigated. A sample of 205 Italian high school students (58.5% female), aged 14-19 years (M = 16.15, SD = 1.59), completed self-report questionnaires on academic resilience, perceived teacher emotional support, and school engagement. A structural equation model (SEM) was used to test the mediation hypothesis. The results showed that academic resilience was associated with perceived teacher emotional support, and both of them were related to school engagement. Furthermore, perceived teacher emotional support partially mediated the relationship between academic resilience and school engagement. Findings were discussed by underlining the importance of fostering personal and contextual resources in the school context to promote students' well-being.
Article
Full-text available
Mahasiswa dalam menjalani perkuliahan di perguruan tinggi tentunya akan menghadapi masalah. Resiliensi diperlukan bagi mahasiswa agar memiliki kemampuan adaptasi terhadap situasi yang berat dan mengatasi tantangan serta permasalahan-permasalan baik dalam bangku perkuliahan maupun kehidupan pribadinya. Selain itu, diperlukan juga academic self-efficacy dalam diri mahasiswa agar dirinya mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya yang berhubungan dengan kegiatan perkuliahan dan performansi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris peran efikasi diri akademik terhadap resiliensi pada mahasiswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 146 mahasiswa (41,1% laki-laki dan 58,9% perempuan) dari sejumlah perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan rerata usia 20 tahun (SD = 1,41). Resiliensi dalam penelitian ini diukur menggunakan Skala Resiliensi yang diadaptasi dan diterjemahkan dari The 14-Item Resilience Scale (RS-14), sedangkan efikasi diri akademik diukur menggunakan Skala Efikasi Diri Akademik. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, t-test, korelasi Pearson, dan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri akademik memiliki peran yang signifikan dalam memprediksi resiliensi pada mahasiswa. Beberapa saran dan rekomendasi berdasarkan temuan penelitian didiskusikan. Kata Kunci: resiliensi, efikasi diri akademik, mahasiswa
Article
Full-text available
Praktik klinik keperawatan merupakan elemen penting bagi pendidikan keperawatan. Penempatan yang berkualitas memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk pengembangan keterampilan, sosialisasi ke dalam profesi, dan menjadi jembatan antara pembelajaran akademik dan tempat kerja. Pada kondisi pandemic ini seluruh mahasiswa tidak diperkenankan untuk melakukan praktik klinik keperawatan di rumah sakit untuk mengurangi risiko keterpaparan Covid 19, oleh karena itu pembelajaran dilakukan secara online dan offline di tatanan kampus. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menganalisis efektivitas model blended learning dalam praktik klinik keperawatan terhadap peningkatan learning outcome dan tingkat kepuasan mahasiswa program profesi Ners STIKes Kuningan pada departemen Keperawatan Medikal Bedah, dengan membandingkan metode pembelajaran Blended Klinik-Daring dengan metode PBL-Daring serta membandingkan capaian mahasiswa regular dan non regular. Capaian learning outcome dikategorikan tinggi, sedang dan rendah. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pre dan post test. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa program profesi ners yang sedang melakukan praktik klinik keperawatan medikal bedah, sejumlah 60 orang. Two way anova dan post hoc test digunakan sebagai analisis lanjutan. Berdasarkan hasil analisis tes metode belajar Blended Preseptorship-Daring lebih efektif dalam pencapaian learning outcome keperawatan medikal bedah dengan N-G score 0.50 dibandingkan dengan pembelajaran Blended PBL-Daring dengan nilai F 5.36 dan nilai p 0.001< 0.05 yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara pembelajaran di kelas mahasiswa reguler dan nonreguler dengan pembelajaran Blended Preseptor-Daring dan PBL-Daring, dan memiliki kekuatan hubungan sangat kuat R 0.822. Hasil kuesioner juga ditemukan tingkat kepuasan mahasiswa dengan pembelajaran blended learning baik dengan PBL maupun klinik merasa puas dan metode ini dapat menjadi solusi selama pembelajaran program profesi Ners di masa pandemi. Kata kunci; Blended learning, problem based learning, praktik klinik.
Article
Full-text available
This research was carried out with the purpose of identifying how and which risk and protective factors affect academic outcomes. The study explored how different family and individual environmental factors foster academic resilience. The exploratory study took place with a group of six students from a public school in Bogotá, Colombia. The school is located in a low-income and marginalized area of the city, where social problems such as poverty and violence are common. Data collection techniques included document analysis, as well as interviews with teachers and parents. The data collection was focused on identifying how academic resiliency skills can be developed in vulnerable young people. It was found that it is possible to identify and describe different protective factors from the family, such as family guidance, family support, and opportunities for meaningful family involvement that explicitly foster academic resilience in at risk-students. It was also possible to address how individual characteristics also foster positive outcomes, including optimism, perseverance, or motivation.
Article
Full-text available
The ability to self-regulate behavior is one of the most important protective factors in relation with resilience and should be fostered especially in at-risk youth. Previous research has characterized these students as having behaviors indicating lack of foresight. The aim of the present study was to test the hypothetical relationship between these personal variables. It was hypothesized that self-regulation would be associated with and would be a good predictor of resilience, and that low-medium-high levels of self-regulation would lead to similar levels of resilience. The participants were 365 students -aged 15 and 21- from Navarre (Spain) who were enrolled in Initial Vocational Qualification Programs (IVQP). For the assessment, the Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) and the Short Self-Regulation Questionnaire (SSRQ) were applied. We carried out linear association analyses (correlational and structural) and non-linear interdependence analyses (MANOVA) between the two constructs. Relationships between them were significant and positive. Learning from mistakes (self-regulation) was a significant predictor of coping and confidence, tenacity and adaptation, and tolerance to negative situations (resilience). Likewise, low-medium-high levels of self-regulation correlated with scores on resilience factors. Implications of these results for educational practice and for future research are discussed.
Article
Full-text available
Two hundred Chinese and 160 German college students completed two surveys about their self-efficacy beliefs and self-regulated learning (SRL) strategies learning English in China and Germany. All participants took an English language test to measure their English proficiency. Cronbach’s alpha was used to check the internal consistency of the surveys, and confirmatory factor analysis was employed for the construct validity. Factorial invariance of the self-efficacy survey was tested between Chinese and German students. Both surveys turned out to be reliable and valid with satisfactory goodness-of-fit indices. The self-efficacy survey was found to have the same latent structure between Chinese and German students. The SRL strategy survey, however, was found to have a different latent structure. Mean differences between Chinese and German students were compared with multivariate analysis of variance, and relationships between self-efficacy, SRL strategies, and English proficiency were examined with structural equation modeling. Chinese students reported a lower level of self-efficacy beliefs but their English proficiency was not significantly different in comparison to German students. Their use of SRL strategies was not significantly different, either. Statistically significant relationships were noted between self-efficacy, use of SRL strategies, and English language test scores. Female students reported higher levels of self-efficacy beliefs but gained lower scores on the English language test in both countries. Implications of the results are discussed for English language instruction in both countries. Future studies are recommended to use the same English language test in two countries and to use a balanced sample between male and female students.
Article
p> Abstract: Kondisi Dunia yang sedang dilanda Pandemi Covid-19 membuat orang-orang menjadi sangat terbatas untuk melakukan sesuatu. Berbagai sektor terkhusus sektor pendidikan terkena dampak pandemi ini yang mengharuskan para tenaga pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan belajar pembelajaran di rumah secara daring/virtual. Mahasiswa dengan berbagai tugas yang diberikan oleh dosen dituntut untuk mampu bertahan di dalam keadaan yang sulit seperti saat ini. mereka harus bisa bertahan dalam segala tekanan, tugas, dan berbagai permasalahan yang dialami selama belajar daring/virtual. Mahasiswa harus mampu menunjukkan resiliensi akademik yang baik selama masa pandemi covid-19 ada. Mahasiwa harus bisa bertahan diberbagai keadaan maupun dalam keadaan covid-19 melanda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan subjek penelitian adalah mahasiswa BKI Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi akademik mahasiswa BKI berada pada kategori tinggi dengan presentase 63,12% dan pada kategori sedang sebesar 36,88% . Hal ini menunjukkan bahwa pada masa pandemi covid-19 mahasiswa mampu bertahan di keadaan tersebut dan mampu keluar dari masalah akademik yang dialaminya serta mampu keluar dari tekanan-tekanan akademik yang ada yang dialami selama proses belajar mengajar secara virtual atau daring. Keywords: Mahasiswa, Resiliensi Akademik, Pandemi Covid-19 </p
Article
During the past two decades, self-efficacy has emerged as a highly effective predictor of students' motivation and learning. As a performance-based measure of perceived capability, self-efficacy differs conceptually and psychometrically from related motivational constructs, such as outcome expectations, self-concept, or locus of control. Researchers have succeeded in verifying its discriminant validity as well as convergent validity in predicting common motivational outcomes, such as students' activity choices, effort, persistence, and emotional reactions. Self-efficacy beliefs have been found to be sensitive to subtle changes in students' performance context, to interact with self-regulated learning processes, and to mediate students' academic achievement.
Article
There is a growing body of research indicating that students who can self-regulate cognitive, motivational, and behavioral aspects of their academic functioning are more effective as learners. We studied relations between the self-regulation strategies used by a group of Italian students during the final years of high school and their subsequent academic achievement and resilience in pursuing higher education. We used the self-regulated learning interview schedule, which focuses on cognitive, motivational, and behavioral strategies used during academic learning in both classroom and non-classroom contexts. The cognitive self-regulation strategy of organizing and transforming proved to be a significant predictor of the students’ course grades in Italian, mathematics, and technical subjects in high school and in their subsequent average course grades and examinations passed at the university. The motivational self-regulation strategy of self-consequences was a significant predictor of the students’ high school diploma grades and their intention to continue with their education after high school.
The impact of social support and self-efficacy on the academic resilience of a new students during the COVID-19 pandemic
  • R Rukmana
  • I Ismiradewi
Rukmana, R., & Ismiradewi, I. (2022). The impact of social support and self-efficacy on the academic resilience of a new students during the COVID-19 pandemic. International Conference of Psychology, 1(1), 23-34.