ArticlePDF Available

Analisis dan Penerapan Tiga Elemen Sistem Pembelajaran pada Era Industri 4.0 di Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia

Authors:

Abstract and Figures

Pada Tahun 2018 ini merupakan Era Industri 4.0, yaitu disebut juga dengan Cyber Phisical, dimana cyber pada era sebelumnya adalah sosok yang tidak nyata pada dunia internet dan pada era industri 4.0, cyber telah memilki sosok atau dapat diketahui identitasnya walaupun dia sembunyikan atau disamarkan, hal ini disebabkan data individu pemakai jasa jaringan internet telah terekam oleh operator penyedia jaringan internet dan juga data statistik negara. Kemudian era industri 4.0 ini juga merupakan era wireless yaitu pengendalian sisitem operasional tidak lagi menggunakan kable akan tetapi dapat dilakukan melaui wireless (dengan media udara). Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi serta semua data dan informasi diwujudkan dalam bentuk angka, dengan analisis statistik parametrik. Informasi yang menyangkut variable dalam penelitian ini diperoleh dari responden yang ditransper dalam bentuk angka-angka kemudian dianalisis dengan exel word office 2010 dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah mahasiswa UPMI Medan mengetahui akan hadirnya Era Industri 4.0 dan elemen Era Industri 4.0, dan dari hasil penelitian penulis menemukan 80 % Mahasiswa tidak mengetahui kehadiran Industri 4.0 dan 20 % lagi mengetahunya. Kemudian hasil Analisis tentang mengetahui Elemen Industri 4.0, mahasiswa UPMI , 13,33 mengetahui dan 86,67 tidak mengetahuinya. Selanjutnya penulis melakukan sosialisasi dan menerapkan sistem pengajaran berbasis Era Industri 4.0 terhadap mahasiswa melalui tiga Unsur Metode Pembelajaran yaitu: 1. Pembekalan Ilmu dan Motivasi, 2. Penerapan Ilmu/ Praktek, 3. Pelatihan Attitude yang baik.Keyword: Cyber, Cyber Phisical, Unsur Pembelajaran.
Content may be subject to copyright.
153
AFoSJ-LAS, Vol.1, No.2, 15 Juni 2021 (hal:153-163) e-ISSN.2776-2408 ; p-ISSN 2798-9267
All Fields of Science J-LAS
Jurnal Penelitian
Availabel Online: https://j-las.lemkomindo.org/index.php/AFoSJ-LAS/index
Analisis dan Penerapan Tiga Elemen Sistem Pembelajaran pada
Era Industri 4.0 di Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia
Analysis and Application of the Three Elements of a Learning
System in the Industrial Age 4.0 at the Universitas Pembinaan
Masyarakat Indonesia
Khairuddin Tampubolon¹*, Elazhari2, Fider Lumban Batu3
1,2,3Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan
Corresponding Author*: khoir.tb@gmail.com
Abstrak
Pada Tahun 2018 ini merupakan Era Industri 4.0, yaitu disebut juga dengan Cyber
Phisical, dimana cyber pada era sebelumnya adalah sosok yang tidak nyata pada dunia
internet dan pada era industri 4.0, cyber telah memilki sosok atau dapat diketahui
identitasnya walaupun dia sembunyikan atau disamarkan, hal ini disebabkan data
individu pemakai jasa jaringan internet telah terekam oleh operator penyedia jaringan
internet dan juga data statistik negara. Kemudian era industri 4.0 ini juga merupakan
era wireless yaitu pengendalian sisitem operasional tidak lagi menggunakan kable akan
tetapi dapat dilakukan melaui wireless (dengan media udara). Metode Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi
serta semua data dan informasi diwujudkan dalam bentuk angka, dengan analisis
statistik parametrik. Informasi yang menyangkut variable dalam penelitian ini
diperoleh dari responden yang ditransper dalam bentuk angka-angka kemudian
dianalisis dengan exel word office 2010 dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan
diagram. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah mahasiswa UPMI
Medan mengetahui akan hadirnya Era Industri 4.0 dan elemen Era Industri 4.0, dan dari
hasil penelitian penulis menemukan 80 % Mahasiswa tidak mengetahui kehadiran
Industri 4.0 dan 20 % lagi mengetahunya. Kemudian hasil Analisis tentang mengetahui
Elemen Industri 4.0, mahasiswa UPMI , 13,33 mengetahui dan 86,67 tidak
mengetahuinya. Selanjutnya penulis melakukan sosialisasi dan menerapkan sistem
pengajaran berbasis Era Industri 4.0 terhadap mahasiswa melalui tiga Unsur Metode
Pembelajaran yaitu: 1. Pembekalan Ilmu dan Motivasi, 2. Penerapan Ilmu/ Praktek, 3.
Pelatihan Attitude yang baik.
Keyword: Cyber, Cyber Phisical, Unsur Pembelajaran.
Abstract
In 2018 this is the Industrial Age 4.0, which is also called Cyber Physical, where cyber in
the previous era was an unreal figure in the internet world and in the industrial era 4.0,
cyber has a figure or can be identified even though he is hidden or disguised, things This is
because the individual data of internet network service users has been recorded by the
internet network provider operators as well as country statistical data. Then the
industrial era 4.0 is also the era of wireless, namely controlling operational systems no
longer using cables but can be done via wireless (with air media). This research method
uses a quantitative approach by examining the facts that have occurred and all data and
information is expressed in the form of numbers, with parametric statistical analysis.
Information regarding the variables in this study were obtained from respondents who
were transferred in the form of numbers and then analyzed with Excel Word Office 2010
154
AFoSJ-LAS, Vol.1, No.2, 15 Juni 2021 (hal:153-163) e-ISSN.2776-2408 ; p-ISSN 2798-9267
All Fields of Science J-LAS
Jurnal Penelitian
Availabel Online: https://j-las.lemkomindo.org/index.php/AFoSJ-LAS/index
and displayed in the form of tables and diagrams. The purpose of this study was to analyze
whether UPMI Medan students knew about the presence of the Industrial Age 4.0 and
elements of the Industrial Age 4.0, and from the results of the research the authors found
80% of students did not know about the presence of Industry 4.0 and another 20% did.
Then the results of the analysis about knowing the Elements of Industry 4.0, UPMI students,
13.33 know and 86.67 don't know. Furthermore, the author socializes and implements an
Industrial Era 4.0-based teaching system for students through three elements of the
Learning Method, namely: 1. Knowledge and motivation provision, 2. Application of
Knowledge/Practice, 3. Good Attitude Training.
Keyword: Cyber, Cyber Physical, Elements of Learning.
155
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia teknologi sangat cepat, sehingga dunia pendidikan dituntut
untuk melakukan pembenahan sistem pengajaran agar tetap sesuai dengan perkembangan
zaman dan menghasilkan generasi atau lulusan yang siap pakai, baik sebagai karyawan
maupun usahawan.
Gejala terjadinya perubahan teknologi ini tentunya lebih dahulu diketahui oleh
institusi maupun Pendidik (Dosen), sehingga hal ini akan menjadi tugas dan tanggungjawab
bagi institusi dan Pendidik untuk menyampaikan dan mempersiapkan strategi apa yang
akan dilakukan dalam menghadapi perubahan teknologi tersebut. Seperti halnya di tahun
2018 ini sedang bergulir Era Industri 4.0 yang merupakan Era Teknologi yang lebih canggih
lagi dibanding Era sebelumnya.
Menyadari akan hal ini, sebagai Dosen, Penulis menanyakan kepada Mahasiswa
apakah mereka tahu tentang Era Industri 4.0 ? jawabnya bervariasi, dan terlihat beberapa
permasalahan yang terjadi pada mahasiswa UPMI Medan diantaranya:
1. Tidak mengetahui tentang Era Industri 4.0,
2. Tidak Memiliki keahlian Khusus yang berhubungan dengan elemen era industri 4.0,
sehingga dikhawatirkan akan kesulitan bersaing setelah lulus nantinya.
3. Tidak menguasai bidang komputerisasi dan jaringan Internet.
4. Kemampuan komounikasi dalam penyampaian orasi ilmiah juga sangat rendah.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik melakukan analisis dan
merencanakan penerapan sistem pengajaran yang sesuai dengan Era Industri 4.0, agar
mahasiswa lulusan UPMI siap pakai nantinya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengetahuan Mahasiswa UPMI Medan tentang Era Industri 4.0
2. Memberikan informasi dan Mensosialisasikan Elemen-elemen Era Industri 4.0
kepada Mahasiswa UPMI Medan
3. Menggali potensi diri dari Mahasiswa UPMI Medan untuk dikembangkan sesuai
dengan bakat dan kemapuannya.
4. Membuat rancana penerapan sisitem pembelajaran berbasis Era Industri 4.0.
5. Menjadikan Mahasiswa Lulusan UPMI Medan yang Kompeten di Era Industri 4.0.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengkaji fakta-fakta yang
telah terjadi serta semua data dan informasi diwujudkan dalam bentuk angka, dengan
analisis statistik parametrik. Informasi yang menyangkut variable dalam penelitian ini
diperoleh dari responden yang ditransper dalam bentuk angka-angka kemudian dianalisis
menggunakan Exel Word Office 2010 dan ditampilkan dalam bentuk diagram.
Metode penelitian kuantitatif Menurut Sugiyono (14:2015), yaitu metode penelitian
yang berlandaskan terhadap filsafat positivisme, digunakan dalam meneliti terhadap
sample dan pupulasi penelitian, tehnik pengambilan sample umunya dilakukan dengan
acak atau random sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara
memanfaatkan instrumen penelitian yang dipakai, analisis data yang digunakan bersifat
kuantitatif/bisa diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan
sebelumnya.
156
Adapun rancangan penelitian ini menempatkan mahasiswa sebagai Variabel terikat
dan dan pengaruh metode pembelajaran sebagai variable bebas.
Lokasi penelitian ini adalah Kampus Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia
Medan. Adapun angket yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah angket tertutup
atau lazim disebut angket berstruktur dengan jawaban terbatas.
Instrumen Pengumpulan Data
Kisi instrumen data dikelompokkan berdasarkan quisioner terhadap mahasiswa UPMI
semester ganjil tahun 2018, Sampel diambil di 6 Fakultas dan setiap fakultas diambil sampel
50 mahasiswa. selanjutnya dikelompokkan persemster dan ditampilkan dalam bentuk
persentase sebagai indikator informasi tentang era industri 4.0.
Tabel: 1- Rekapitulasi Quisioner pengetahuan Mahasiswa tentang kehadiran Era
Industri 4.0
Sebelum Penerapan Sisitem Pembelajaran
JAWABAN
CATEGORY MAHASISWA (%)
TOTA
L
(%)
RESPONDEN
SEMESTE
R 1
SEMESTE
R 5
SEMESTE
R 7
MENGETAH
UI
6.67
13.33
13.33
11.67
Mahasiswa
TIDAK
MENGETAH
UI
93.33
86.67
86.67
88.33
Mahasiswa
Diagram 1: pengetahuan Mahasiswa tentang kehadiran Era Industri 4.0
Dari hasil quisioner di atas jika dipersentasekan seluruh mahasiswa maka jumlah
Mahasiswa yang tidak mengetahui keberadaan Era Industri 4.0 adalah: 88,33 %.
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
SEMESTER 1
SEMESTER 3
SEMESTER 5
SEMESTER 7
CATEGORY MAHASISWA
MENGETAHUI
TIDAK MENGETAHUI
157
Selanjutnya dilakukan survei tentang pengetahuan Mahasiswa tentang Elemen Industri 4.0
sebagai berikut:
Tabel: 2- Rekapitulasi Quisioner pengetahuan Mahasiswa tentang Elemen Era
Industri 4.0
Sebelum Penerapan Sisitem Pembelajaran
JAWABAN
PERSENTASE CATEGORY MAHASISWA (%)
TOTA
L
(%)
RESPONDEN
SEMESTE
R 1
SEMESTE
R 3
SEMESTE
R 5
SEMESTE
R 7
MENGETAH
UI
0.00
6.67
6.67
13.33
6.67
Mahasiswa
TIDAK
MENGETAH
UI
100.00
93.33
93.33
86.67
93.33
Mahasiswa
Diagram 2: pengetahuan Mahasiswa tentang Elemen Era Industri 4.0
Dari hasil quisioner di atas jika dipersentasekan seluruh mahasiswa maka jumlah
Mahasiswa yang tidak mengetahui tentang Elemen Era Industri 4.0 adalah: 93,33 %
Dari hasil analisis diketahui hampir semua Mahasiswa UPMI tidak mengetahui kehadiran
Era Industri 4.0 dan apa saja elemen dari Era Industri 4.0, selanjutnya penulis melakukan
sosialisasi tentang Era Industri 4.0 tersebut dan selanjutnya menerapkan sitem
pengajaran menghadapi Era Industri 4.0.
Adapun metode pembelajaran menghadapi Era Industri 4.0 yang penulis laksanakan adalah
dengan menerapkan tiga elemen yaitu:
1. Pembekalan Ilmu dan Motivasi
2. Penerapan Ilmu atau Praktek
3. Pelatihan Attitude yang baik
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
SEMESTER 1
SEMESTER 3
SEMESTER 5
SEMESTER 7
PERSENTASE CATEGORY MAHASISWA
MENGETAHUI
TIDAK MENGETAHUI
158
1)
Pembekalan Ilmu dan Motivasi
Metode pembekalan ilmu dan Motivasi yang penulis lakukan yaitu dengan menyampaikan
elemen era industri 4.0 dan berusaha menarik perhatian minat belajar dari mahasiswa dan
mengembangkan bakat dan potensi mahasiswa, seperti:
a. Menyajikan Materi perkuliahan selalu up date dan disajikan dalam bentuk power
point serta dilengkapi dengan tampilan gambar sebagai skema.
Gambar 1 : Elemen Industri 4.0
b. Menerapkan muatan pembelajaran berupa pelatihan bakat dan pengembangan
kemampuan pada mahasiswa seperti indikasi karakter sebagai berikut:
Penemu (Inquirer )
Pemikir (Thinkers)
Komunikator(Communicator)
Berani ambil resiko (Dare to take Risks)
Berpengetahuan luas (Knowledgeable)
Taat aturan (Principled)
Peduli (Caring)
Terbuka (Open minded)
Serasi (Well-balanced)
Mencari makna(Reflective)
c. Meyampaikan motivasi kepada mahasiswa disetiap proses belajar mengajar,berupa
muatan motivasi:
Menyampaikan nasihat religius secara umum sesuai dengan agama
mahasiswa,yaitu agar mahasiswa selalu menjadi insan yang taat dan
menjalankan aturan agama mereka,
Menyampaikan motivasi tentang kemampuan diri, yaitu bahwa setiap
individu memiliki kemampuan istimewa masing-masing yang harus dia
latih agar menjadi ahli sesuai bakat dan kemampuannya.
Menyampaikan kepada mahasiswa bahawa banyak orang-orang yang
menyangangi mereka dan berdoa serta berharap mereka akan sukses,
karenanya jangan kecewakan mereka.
dan berbagai motivasi lainnya.
159
Dengan demikian diharapkan mahasiswa akan mengetahui bakat dan potensi yang dia
miliki dan dengan motivasi mahasiswa diharapkan tetap semangat menuntut ilmu.
2)
Penerapan Ilmu atau Praktek
Setelah dibekali teori ilmu selanjutnya dilakukan penerapan ilmu berupa praktek
pelaksanaan, dengan cara, sekali pertemuan penyampaian materi ilmu secara teori dan
pertemuan berikutnya adalah praktek pelaksanaannya.ada dua jenis penerapan yaitu:
1. Dengan memberikan tugas individu/kelompok dan dipersentasekan
permahasiswa,
2. Dengan praktek ke workshop, dan pada Praktek ini tergantung mata kuliah yang
diajarkan misalkan jika praktek berupa peralatan permesinan maka dilaksanakan
di workshop tapi jika berhubungan dengan komputer maka akan dilakukan praktek
ke Laboratorium Komputer.
Dengan demikian mahasiswa diharapkan akan memilki kemampuan yang seimbang
antara teori dan prakteknya sehingga menciptakan generasi yang tangguh. Dan sebagai
bentuk appresiasi bagi mahasiswa yang memilki kemampuan spesial atau mahir
dibidangnya, pihak akademis melalui program himbauan Dikti akan memberikan sertifikat
pengakuan keahlian mahasiswa tersebut melelui Lembaga Penerbitan Sertifikat (LPS 1)
yang dibentuk oleh Pimpinan Perguan tinggi. Penerapan pemberian Sertifikat ini akan
diterapkan pada tahun 2019.sesuai dengan apa yang disampikan oleh Pimpinan perguruan
Tinggi UPMI Medan pada rapat bulan Nopember 2018 Civitas Akademik.
3)
Pelatihan Attitude(sikap) yang baik
Para ahli juga banyak menyumbangkan pengertian Attitude atau sikap. Berikut ini
pengertian attitude dari beberapa ahli:
Notoatmodjo S. (1997): Attitude adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dan
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Bimo Walgito, (2001): Attitude adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang
mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan
memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berpenilaku dalam
cara tertentu yang dipilihnya.
Meski ada begitu banyak pengertian Attitude, yang pasti, dalam berbagai ulasan
tentang Attitude selalu ditemui beberapa konstruksi yang relatif tetap, berkaitan dengan
jenis, dimensi, dan hierarki attitude. Umumnya, ada tiga jenis attitude manusia:
1. Kognitif, yang berkaitan dengan apa yang dipelajari atau tentang apa yang diketahui
tentang suatu objek,
2. Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang berkaitan dengan perasaan
(bagaimana perasaan tentang objek),
3. Psikomotorik atau konatif, yakni perilaku (behavioral) yang terlihat melalui
predisposisi suatu tindakan.
160
Peneliti menempatkan pelatihan attitude sebagai bagian yang penting pada metode
penerapan pembelajaran menghadapi Era Industri 4.0 agar melahirkan mahasiswa
memiliki ilmu yang terampil dan attitude yang baik.
Setelah menerapkan metode pembelajaran menghadapi era industri 4.0 ini selama
satu semester peneliti melihat banyak perubahan yaitu sesuai quisioner hasil sebagai
berikut:
Tabel: 3- Rekapitulasi Quisioner pengetahuan Mahasiswa tentang kehadiran Era
Industri 4.0
Setelah Penerapan Sisitem Pembelajaran
JAWABAN
CATEGORY MAHASISWA (%)
TOTAL
(%)
RESPONDEN
SEMESTE
R 1
SEMESTE
R 3
SEMESTE
R 5
SEMESTE
R 7
MENGETAH
UI
100
100
100
100
100
Mahasiswa
TIDAK
MENGETAH
UI
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Mahasiswa
Diagram 3: pengetahuan Mahasiswa tentang kehadiran Era Industri 4.0
Setelah Penerapan Sisitem Pembelajaran
Selanjutnya dilakukan suevey tentang pengetahuan Mahasiswa tentang Elemen
Industri 4.0 setelah penerapan sistem pembelajaran sebagai berikut:
Tabel: 4- Rekapitulasi Quisioner pengetahuan Mahasiswa tentang Elemen Era
Industri 4.0
Setelah Penerapan Sisitem Pembelajaran
JAWABAN
CATEGORY MAHASISWA (%)
TOTAL
(%)
RESPONDEN
SEMESTE
R 1
SEMESTE
R 3
SEMESTE
R 5
SEMESTE
R 7
0
20
40
60
80
100
SEMESTER 1
SEMESTER 3
SEMESTER 5
SEMESTER 7
CATEGORY MAHASISWA
MENGETAHUI
TIDAK MENGETAHUI
161
MENGETAH
UI
60.00
66.67
80.00
93.33
75.00
Mahasiswa
TIDAK
MENGETAH
UI
40.00
33.33
20.00
6.67
25.00
Mahasiswa
Diagram 3: pengetahuan Mahasiswa tentang Elemen Era Industri 4.0
Setelah Penerapan Sisitem Pembelajaran
Dengan menggunakan metode penelitian yaitu pendekatan komutatif peneliti dapat
mengetahui hasil analisis dan penerapan metode pembelajran menghadapi Era Industri 4.0.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian lembar Quisioner Mahasiswa Sebelum dan sesudah penerapan
Metode pembelajaran ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 5: Skor pengetahuan Mahasiswa tentang kehadiran Era Industri 4.0
Sebelum Penerapan Sisitem Pembelajaran
NO
KRITERIA
SKOR
PERSENTASE
1
Sangat Baik
0 - 10
2
Baik
10 - 60
3
Cukup Baik
60 - 75
4
Kurang Baik
75 -
100
88.33
Tabel 6: Skor pengetahuan Mahasiswa tentang kehadiran Era Industri 4.0
Setelah Penerapan Sisitem Pembelajaran
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
SEMESTER
1
SEMESTER
3
SEMESTER
5
SEMESTER
7
CATEGORY MAHASISWA
MENGETAHUI
TIDAK MENGETAHUI
162
NO
KRITERIA
SKOR
PERSENTASE
1
Sangat Baik
0 - 10
0.00
2
Baik
10 - 60
3
Cukup Baik
60 - 75
4
Kurang Baik
75 -
100
Tabel 7: Skor pengetahuan Mahasiswa tentang Elemen Era Industri 4.0
Sebelum Penerapan Sisitem Pembelajaran
NO
KRITERIA
SKOR
PERSENTASE
1
Sangat Baik
0 - 10
2
Baik
10 - 60
3
Cukup Baik
60 - 75
4
Kurang Baik
75 -
100
93.33
Tabel 8: Skor pengetahuan Mahasiswa tentang Elemen Era Industri 4.0
Setelah Penerapan Sisitem Pembelajaran
NO
KRITERIA
SKOR
PERSENTASE
1
Sangat Baik
0 - 10
2
Baik
10 - 60
25.00
3
Cukup Baik
60 - 75
4
Kurang Baik
75 -
100
Dari hasil analisis diketahui bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap Era
Industri 4.0 sangat rendah dan ini tidak terlepas dari peran dosen untuk mensosialisasikan
informas keberadaan Era Industri 4.0 tersebut kepada Mahasiswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa:
1. Pengetahuan Mahasiswa UPMI Medan terhadap keberadaan Era Industri 4.0
sangatlah rendah,
2. Pengetahuan Mahasiswa UPMI Medan terhadap Elemen Era Industri 4.0 sangatlah
rendah,
3. Penerapan metode pembelajaran kepada Mahasiswa UPMI Medan tentang
Keberadaan Era Industri 4.0 dan Elemen EraIndustri 4.0 menunjukkan hasil yang
sangat baik.
163
Saran
1. Institusi agar lebih tanggab terhadap perubahan zaman terutama yang erat
kaitannya dengan sisitem pendidikan dan proaktif menyampaikan info ter up date
terhadap civitas akadamisnya.
2. Institusi harus bertindak cepat menyikapi perubahan zaman terutama terhadap Era
Industri 4.0 ini yaitu dengan cara melakukan pelatihan penerapan sisitem
pengajaran, melengakapi sarana dan prasarana proses belajar mengajar berbasis
Era Industri 4.0 dan jika diperlukan mendatangkan tenaga ahli untuk sosialisasi dan
pelatihan terhadap tenaga pendidik maupun tenaga administrasi/ biro institusi.
3. Dosen sebagai tenaga pendidik harus senantiasa meng up date pengetahuan dan
kemmapuan diri yang sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Mahasiswa diharapkan proaktif dalam proses belajar dan peduli terhadap
perubahan tuntutan zaman, sehingga setelah selesai perkuliahan sudah siap
memasuki dunia pekerjaan maupun berwirausaha sesuai perkembangan zaman
tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Elazhari, E., Tampubolon, K., Barham, B., & Parinduri, R. Y. (2021). Pengaruh Motivasi dan
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 2 Tanjung
Balai. AFoSJ-LAS (All Fields of Science Journal Liaison Academia and Society), 1(1), 1-
12.
Uno Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta. PT. Bumi Aksara.
Usmara A. 2006. Motivasi Kerja. Yogyakarta. Amara Books.
Uzer Usman Moh. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik. Yogyakarta: LKIS.
Sunaryo. 2002. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Siaran pers kemenristekdikti no : 164/sp/hm/bkkp/ix/2018.
... With the application of innovative learning methods and models in Islamic religious education in the 21st Century has become critical. The integration of technologies, such as online learning and interactive models, supports learning effectiveness, ensures relevance to the times, and creates dynamic educational experiences (Tampubolon, Elazhari, and Batu 2021). ...
Article
Full-text available
In the development of the 21st century, Islamic religious education faces a number of challenges that need to be overcome. It can be seen that the lack of adequate facilities, such as reading books, causes students' disinterest in reading, the accuracy of using learning methods, and the like. The purpose of the study is (1) to find and describe the problems of Islamic religious education (2) analyze these problems, especially in Islamic religious education in the 21st century. Then, the type used in this study is using a qualitative approach with library research methods. The gains in this study from the forms of problems and solutions in Islamic religious education (PAI) in the development of the 21st Century are: First, internal problems (1) mastery of the material, (2) love the teaching profession, (3) skills in teaching, (4) evaluate student learning. Second, external problems (1) managing classes, (2) applying learning methods and models, (3) lack of teacher interaction with students, (4) utilization of learning media. So, to overcome these problems, a comprehensive and holistic approach is needed. Then it also takes strong collaboration between educational institutions, government, and other parties to be able to form a relevant curriculum in accordance with the times. Furthermore, the researcher provides suggestions for the next author to study more deeply and comprehensively about the problems of Islamic religious education in the 21st century. Especially on the causal factors and implications in learning through the use of technology.
Article
Full-text available
Penulisan skripsi merupakan tahapan penting dalam pendidikan tinggi yang seringkali memerlukan waktu dan usaha besar bagi 40 mahasiswa. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam bidang akademik telah meningkat pesat, termasuk dalam penulisan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimalisasi penggunaan kecerdasan buatan dalam penulisan skripsi, dengan perspektif hukum dan ekonomi. Adapun hasil kegiatan ini diketahui penggunaan kecerdasan buatan dalam penulisan skripsi secara rata-rata diperoleh nilai 76 % nilai posiitif. Pemahaman tentang AI dengan nilai pemahaman tertinggi yaitu 92 % dan pemahaman tentang Tantangan penggunaan AI menjadi nilai terendah yaitu: 60 %. kemudian dari hasil keseluruhan dapat diketahui bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam penulisan skripsi memberikan banyak keuntungan dalam hal efisiensi dan kualitas tulisan. Namun, tantangan hukum dan ekonomi tetap menjadi hambatan dalam adopsi teknologi ini. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang jelas mengenai penggunaan AI dalam dunia akademik untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi ini tetap sesuai dengan prinsip etika dan hak cipta yaitu melalui Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (Gen Ai) pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2024 yang berfokus pada integrasi teknologi AI dalam pembelajaran dan penulisan skripsi di perguruan tinggi. Dengan pendekatan yang benar dan pemahaman yang jelas tentang aspek hukum dan ekonomi, AI dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan mempercepat proses akademik.
Article
Full-text available
Laboratorium kimia merupakan tempat untuk melakukan berbagai macam penelitian dan eksperimen kimia. Dalam pelaksanaannya, laboratorium kimia membutuhkan berbagai macam peralatan dan bahan kimia yang harus dikelola dengan baik agar dapat berfungsi secara optimal dan aman. Teknologi Internet of Things (IoT) dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengelolaan laboratorium kimia. IoT dapat digunakan untuk memantau kondisi peralatan dan bahan kimia, serta untuk mengontrol proses eksperimen secara otomatis. Untuk meningkatkan pemanfaatan IoT dalam laboratorium kimia, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan teknologi IoT yang sesuai dengan kebutuhan laboratorium kimia. Selain itu, diperlukan juga sosialisasi dan pelatihan bagi tenaga kerja laboratorium agar dapat memanfaatkan teknologi IoT secara optimal.Kata Kunci: Pemanfaatan; Teknologi; Internet of Things; Laboratorium Kimia.
Article
Full-text available
Dikaji dari fenomena kajian literatur bahwasanya Kabupaten Samosir masih rendahnya tingkat penggunaan inovasi teknologi dalam perusahaannya baik usaha UMKM atau UKM. Hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam agar memperoleh terobosan secara ilmiah dalam permasalahan yang dialami perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh inovasi teknologi terhadap kinerja perusahaan pada Kabupaten Samosir. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumen literatur dengan analisa data yang digunakan berupa reduksi, display dan kesimpulan. Sehingga hasl dari penelitian ini menunjukan bahwa bentuk inovasi yang dilakukan oleh perusahaan di Kabupaten Samosir dalam kinerja perusahaan adalah menggunakan fungsi inovasi teknologi berupa android dan komputerisasi dengan bantuan aplikasi excel. fungsi ini sangat membantu kinerja perusahaan dalam mengekspor aktivitas dari keuangannya atau informasi yang diinginkan oleh konsumen, dalam membuat suatu keputusan untuk keperluan selanjutnya. Saat ini strategi inovasi teknologi yang digunakan untuk oleh perusahaan dalam pemasaran yang paling banyak dan paling mudah dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial. Fungsi ini merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain.Kata Kunci: Inovasi, Teknologi dan Kinerja Perusahaan
Article
Full-text available
Many modern researchers have explained the need and rationale for a wide range of cultural studies in combination with foreign language teaching. However, questions remain as to the content selection, forms of work and technologies that provide students with active interactions, and complete immersion. The paper focuses on the research questions: How can cultural knowledge and understanding be incorporated into the context of English language teaching? Findings indicates that including a culturally appropriate approach to foreign language instruction into professional training improves the art and cultural awareness of aspiring English teachers by allowing them to apply their acquired cultural knowledge in cross-cultural communication scenarios. It helps people become more focused on their jobs. Their motivation is increased, and an environment of openness and inquiry is fostered via cultural studies. The questionnaire was completed by 24 respondents.Keywords : pedagogic competence, teachers, cooperative learning
Article
Full-text available
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi sistem ERP terhadap kualitas informasi akuntansi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dengan jumlah populasi sebanyak 129 orang karyawan, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dengan rumus slovin sehingga jumlah sampel sebanyak 56 orang responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana, dengan rumus Y = a + bX + e. Hasil uji regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y = 9,623 + 0,988X + e, dimana implementasi sistem ERP mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kualitas informasi akuntansi. Hasil uji koefisien korelasi diperoleh nilai rxy sebesar 0,873, berarti implementasi sistem ERP berpengaruh positif dan sangat kuat terhadap kualitas informasi akuntansi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Yang berarti variabel implementasi sistem ERP dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap kualitas informasi akuntansi sebesar 0,762 atau 76,2%. Untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis dalam penelitian ini, digunakan uji t (parsial) dan diperoleh nilai thitung ttabel yaitu 13,162 2,004. Dengan demikian Ha diterima karena thitung ttabel. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa implementasi sistem ERP atau variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi akuntansi atau variabel terikat pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.Kata Kunci: Sistem ERP; Kualitas Informasi Akuntansi; PTPN III (Persero) Medan.
Article
Full-text available
Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi salah satu teknologi yang paling inovatif dan berpengaruh dalam beberapa dekade terakhir. AI memiliki potensi untuk mengubah berbagai bidang industri, termasuk akuntansi. Pengembangan model akuntansi yang berbasis AI dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk peningkatan efisiensi, efektivitas, dan akurasi. Dalam karya ilmiah ini, penulis akan membahas potensi pengembangan model akuntansi yang berbasis AI. Penulis akan membahas berbagai jenis AI yang dapat digunakan dalam akuntansi, serta manfaat dan tantangan yang terkait dengan pengembangan model akuntansi yang berbasis AI.Kata Kunci: Pengembangan; Model Akuntansi; Kecerdasan Buatan.
Article
Full-text available
Stres merupakan suatu respon yang umum terjadi pada manusia. Stres dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan lingkungan, tuntutan pekerjaan, atau hubungan interpersonal yang tidak harmonis. Stres dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, termasuk pada pasien dengan gangguan jiwa. Perawat memiliki peran penting dalam mengelola stres pada pasien dengan gangguan jiwa. Peran perawat meliputi: Pemberi asuhan keperawatan, Edukator, Kolaborator. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan harus melakukan pengkajian secara holistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres pada pasien. Setelah itu, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang bertujuan untuk menurunkan tingkat stres pasien. Perawat sebagai edukator dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang stres serta cara-cara untuk mengelola stres. Informasi ini dapat diberikan secara verbal, tertulis, atau melalui media lain. Perawat sebagai kolaborator dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, psikiater, atau psikolog, untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.Kata Kunci: Peran Perawat; Stres; Pasien; Gangguan Jiwa.
Article
Full-text available
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk audit. Salah satu perubahan tersebut adalah penggunaan big data analytics dalam audit. Big data analytics merupakan proses analisis data dalam jumlah besar untuk menemukan pola dan tren yang tidak diketahui sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan big data analytics terhadap kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan big data analytics berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Big data analytics dapat membantu auditor dalam mengidentifikasi risiko audit yang lebih luas dan mendalam. 2) Big data analytics dapat membantu auditor dalam mengumpulkan dan menganalisis bukti audit secara lebih efisien dan efektif. 3) Big data analytics dapat membantu auditor dalam membuat kesimpulan audit yang lebih akurat dan andal.Kata Kunci: Pengaruh; Penggunaan Big Data; Kualitas Audit.
Article
Full-text available
Perawatan mesin merupakan salah satu kegiatan penting dalam industri manufaktur. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga agar mesin tetap dalam kondisi baik dan dapat beroperasi secara optimal. Pada masa lalu, perawatan mesin dilakukan secara manual dengan mengandalkan pengalaman dan pengetahuan para teknisi. Namun, dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), perawatan mesin kini dapat dilakukan secara otomatis dan lebih akurat. Dalam karya ilmiah ini, akan dibahas mengenai penerapan AI dalam perawatan mesin. Pembahasan akan meliputi berbagai metode AI yang dapat digunakan, serta manfaat dan tantangan penerapan AI dalam perawatan mesin.Kata Kunci: Penerapan; Kecerdasan Buatan; Perawatan Mesin.
Mahasiswa diharapkan proaktif dalam proses belajar dan peduli terhadap perubahan tuntutan zaman, sehingga setelah selesai perkuliahan sudah siap memasuki dunia pekerjaan maupun berwirausaha sesuai perkembangan zaman tersebut
  • E Daftar Pustaka Elazhari
  • K Tampubolon
  • B Barham
  • R Y Parinduri
Mahasiswa diharapkan proaktif dalam proses belajar dan peduli terhadap perubahan tuntutan zaman, sehingga setelah selesai perkuliahan sudah siap memasuki dunia pekerjaan maupun berwirausaha sesuai perkembangan zaman tersebut DAFTAR PUSTAKA Elazhari, E., Tampubolon, K., Barham, B., & Parinduri, R. Y. (2021). Pengaruh Motivasi dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 2 Tanjung Balai. AFoSJ-LAS (All Fields of Science Journal Liaison Academia and Society), 1(1), 1-12.
Psikologi untuk Keperawatan
  • Sunaryo
Sunaryo. 2002. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Siaran pers kemenristekdikti no : 164/sp/hm/bkkp/ix/2018.