ArticlePDF Available

Augmented Reality Point Of Interest (POI) Pariwisata Kota Padang Berbasis Android

Authors:

Abstract

The city of Padang has many tourist attractions so that the city of Padang is one of the tourist destinations. Tourists who come not only from within the country but also from abroad. For that we need a technology that can promote tourist objects to visiting tourists. The technology that is currently becoming popular is augmented reality. Augmented reality can provide more innovative information so that tourists are interested in visiting the objects they are visiting. This augmented reality technology will be applied to Android-based smartphones and use 3D objects. This augmented reality application uses the point of interest method, where tourists use a smartphone camera to recognize a map image of the city of Padang and send the results of capturing these images to be processed and display visually according to predetermined points.
Indonesian Journal of Computer Science
ISSN 2302-4364 (print) dan 2549-7286 (online)
Jln. Khatib Sulaiman Dalam, No. 1, Padang, Indonesia, Telp. (0751) 7056199, 7058325
Website: ijcs.stmikindonesia.ac.id | E-mail: ijcs@stmikindonesia.ac.id
Attribution-ShareAlike 4.0 International License Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021 | page 41
Augmented Reality Point Of Interest (POI) Pariwisata Kota Padang Berbasis
Android
Febri Hadi, Randy Permana
febri_hadi@upiyptk.ac.id, randy_permana@upiyptk.ac.id
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
Informasi Artikel
Abstrak
Diterima : 29-01-2021
Direview : 09-02-2021
Disetujui : 15-03-2021
Kota Padang mempunyai banyak tempat objek wisata sehingga kota Padang
sebagai salah satu kota tujuan wisata. Wisatawan yang datang bukan hanya
dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Untuk itu perlu suatu teknologi
yang bisa mempromosikan objek wisata ke wisatawan yang berkunjung.
Teknologi yang saat ini menjadi populer saat ini adalah augmented reality.
Augmented reality dapat memberikan informasi yang lebih inovatif sehingga
wisatawan tertarik berkunjung ke objek yang ingin mereka kunjungi. Pada
teknologi augmented reality ini akan diterapkan pada smartphone berbasis
android serta menggunakan objek 3D. Aplikasi augmented reality ini
menggunakan metode point of interest, dimana wisatawan dengan
memanfaatkan kamera smartphone untuk mengenali gambar peta kota
Padang dan mengirimkan hasil dari penangkapan gambar tersebut untuk
diolah serta menampilkan visual sesuai titik poin yang telah ditentukan.
Kata Kunci
augmented reality;
promosi;android
Keywords
Abstract
augmented reality;
promotion;android
The city of Padang has many tourist attractions so that the city of Padang is
one of the tourist destinations. Tourists who come not only from within the
country but also from abroad. For that we need a technology that can promote
tourist objects to visiting tourists. The technology that is currently becoming
popular is augmented reality. Augmented reality can provide more innovative
information so that tourists are interested in visiting the objects they are
visiting. This augmented reality technology will be applied to Android-based
smartphones and use 3D objects. This augmented reality application uses the
point of interest method, where tourists use a smartphone camera to
recognize a map image of the city of Padang and send the results of capturing
these images to be processed and display visually according to predetermined
points.
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 42
A. Pendahuluan
Sektor yang memiliki potensi sangat besar untuk peningkatan pendapatan
negara dan daerah ketika dikelola dengan baik adalah sektor pariwisata [1].
Pariwisata menjadikan salah satu industri terbesar di dunia pada saat ini. Menurut
World Travel and Tourism Council, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor
yang mengalami pertumbuhan yang cukup besar, yaitu 4 persen per tahun dan ikut
menyumbang lebih kurang 11,6 persen dari GDP dunia [2].
Sumatra Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki daya tarik di
dalam sektor pariwisata. Beberapa daerah bahkan dapat dikenal secara luas baik
secara nasional maupun internasional objek pariwisatanya seperti wisata sejarah
di kota Bukittinggi, wisata kebudayaan yang terdapat di Batusangkar dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Kota Padang sebagai salah satu kota di Sumatra Barat juga memiliki beberapa
objek pariwisata yang layak dijadikan destinasi bagi wisatawan. Namun terdapat
beberapa objek pariwisata yang terdapat di kota Padang belum memiliki
pengelolaan informasi yang baik. Informasi yang dimaksud disini meliputi
bagaimana data-data disajikan lebih menarik dan informatif kepada wisatawan.
Kenyataan di lapangan untuk menentukan tempat wisata yang diinginkan tidaklah
mudah, pencarian informasi terhadap objek wisata tersebut harus dilakukan
terlebih dahulu [3] sehingga dalam memenuhi kebutuhan pengunjung terhadap
informasi objek wisata diperlukan pengembangan yang memfasilitasi kebutuhan
tersebut [4]. Pengembangan sektor pariwisata dengan memanfaatkan teknologi
informasi dalam bentuk e-booklet akan memberikan dampak yang sangat besar
bagi perkembangan sektor pariwisata [5]. Pada penelitian ini teknologi e-booklet
akan dimaksimalkan penerapannya dengan menggunakan teknologi augmented
reality.
Augmented Reality merupakan teknologi yang menggabungkan realitas dunia
nyata dengan objek maya yang diciptakan melalui pemrosesan komputer secara
bersamaan. Augmented reality bertujuan untuk memperluas sudut pandang
terhadap suatu objek sehingga mengakibatkan terjadinya perluasan informasi
yang dapat disajikan melalui teknologi ini. Selain itu Augmented reality adalah
sebutan dalam membangun lingkungan dunia nyata dan dunia maya menggunakan
program komputer sehingga batas dunia nyata dengan dunia maya sangat tipis [7].
Augmented reality merupakan penggabungan dari kata multi yang memiliki arti
banyak atau lebih dari satu, sementara media adalah representasi dari gambar,
tulisan, foto, video dan audio [8].
Teknologi augmented reality telah dikembangkan yang sebelumnya diterapkan
pada perangkat PC berubah menjadi mobile, para developer software smartphone
memanfaatkan kamera yang terdapat di smartphone (perangkat mobile )[6].
augmented reality mempunyai 3 karakteristik yaitu :
a. Bersifat interaktif merupakan kemampuan meningkatkan interaksi dan
persepsi pengguna dengan dunia nyata.
b. Real time merupakan kondisi yang terjadi pada saat sekarang.
c. Berbentuk tiga dimensi [9].
Pengembangan teknologi augmented reality dengan menggunakan point of
interest dalam pencarian lokasi wisata di kota Padang. Point Of Interest adalah
suatu titik dari lokasi yang memungkinkan seseorang untuk menemukan titik
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 43
lokasi tujuan yang diinginkan atau point-point yang ingin dituju seseorang [10].
Aplikasi yang akan dibuat menggunakan android sebagai sistem operasi
menjalankan aplikasi. Android merupakan sistem operasi bersifat open source yang
didistribusikan oleh google yang sistem operasinya dapat dikelola oleh siapapun
tanpa harus memiliki lisensi [11].
Beberapa penerapan dari augmented reality berbasiskan point of interest yaitu
perancangan aplikasi dengan mengedepankan Location Based Service (LBS)
sebagai media untuk menampilkan lokasi dan pencarian hotel yang terdapat di
kota Semarang [12]. Tidak berbeda dengan penerapan sebelumnya, point of
interest dikembangkan sebagai media berbasis android untuk memberikan
informasi titik lokasi ATM beberapa bank berada berdasarkan radius dari titik
pengguna berada [10]. Point of interest tidak hanya dibangun untuk keperluan
skala luas saja, namun juga bisa dikembangkan untuk skala yang lebih kecil dan
kebutuhan informasi yang lebih dikhususkan untuk kelompok pengguna tertentu.
Sebagai contoh point of interest dikembangkan sebagai media pengenalan dan
penuntun mahasiswa baru terhadap gedunggedung yang terdapat dalam sebuah
universitas [13].
Penerapan teknologi augmented reality dengan mengandalkan geolocation
masih memiliki beberapa kendala diantaranya yaitu kamera yang memiliki
visibilitas yang terbatas sehingga berpotensi untuk mengurangi pandangan
seorang pengguna terhadap objek yang sesungguhnya, visualisasi dari point of
interest yang masih jauh dari natural (tidak menyatu dengan dunia nyata) dan
cenderung terjadinya overlapping (tumpang tindih) informasi sehingga dapat
meragukan pengguna mendapatkan informasi [14].
Berdasarkan beberapa kasus tersebut maka dikembangkanlah aplikasi point of
interest dengan menggabungkan konsep geolocation dan marker (penggunaan
pola) sebagai penguat informasi keruangan yang dihadirkan oleh sebuah aplikasi
augmented reality point of interest. Aplikasi ini akan digunakan sebagai media
untuk memberikan informasi seputar pariwisata yang terdapat di kota Padang.
B. Metode Penelitian
Kerangka penelitian yang digunakan dalam perancangan aplikasi augmented
reality point of interest untuk pengenalan pariwisata Kota Padang dapat dilihat
pada Gambar 1.
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 44
Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian
Berikut penjelasan dari masing-masing kegiatan yang dideskripsikan di
dalam kerangka penelitian yaitu :
1. Analisis Ruang Lingkup Permasalahan
Analisis ruang lingkup permasalahan merupakan tahapan pertama di dalam
melakukan penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memahami inti dari
permasalahan yang diteliti dan juga menentukan batasan di dalam melakukan
penelitian ini. Permasalahan utama dari penelitian ini didasari oleh bagaimana
suatu informasi pariwisata dapat disajikan berbasis keruangan. Informasi yang
bersifat keruangan diharapkan mampu memberikan sudut pandang yang lebih
luas dan memadai sehingga penerapan augmented reality menggunakan
konsep point of interest sangat memungkinkan untuk diaplikasikan. Point of
interest akan memunculkan objek virtual berdasarkan titik lokasi yang sudah
diperkenalkan. Aplikasi augmented reality menggunakan smartphone sebagai
media untuk menampilkan informasi virtual.
2. Merancang Augmented Reality Point Of Interest
Perancangan aplikasi augmented reality melibatkan penggunaan smartphone
sebagai device yang digunakan untuk melakukan augmentasi point of interest.
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 45
Gambar 2. Skema Perancangan Augmented Reality Point Of Interest
Berdasarkan Gambar 2. smartphone akan melakukan pembacaan pola yang
terdapat pada image pemetaan kota Padang. Pola yang telah direkam oleh
tangkapan kamera (camera capture frame) diolah dan dibandingkan dalam
database yang telah ditanamkan pada aplikasi agumented reality. Pola yang
dikenali akan memicu (trigger) aplikasi untuk menampilkan objek 3D yang
diposisikan sesuai dengan titik yang telah ditentukan. Informasi menggunakan
augmented reality point of interest ditampilkan kepada pengguna.
3. Pembangunan Augmented Reality Point Of Interest
Pembangunan aplikasi augmented reality menggunakan tools pemodelan
perangkat lunak Unified Modelling Language (UML). UML merupakan tools
yang dapat memodelkan seluruh elemen dari perangkat lunak seperti,
bagaimana interaksi perangkat lunak, bagaimana komponen pembangun dari
perangkat lunak dan syarat perubahan status (state) dari suatu perangkat
lunak.
4. Pengujian Augmented Reality Point Of Interest
Metode pengujian blackbox merupakan metode pengujian yang digunakan
dalam perancangan aplikasi augmented reality. Metode blackbox akan
mengidentifikasi setiap komponen dari perangkat lunak dan memastikan
setiap komponen yang dibangun sudah bekerja dengan baik.
5. Kesimpulan
Hasil akhir dari penelitian akan dituangkan dalam bentuk kesimpulan, dimana
kesimpulan ini didapatkan dari hasil pengujian yang dilakukan secara internal
dari pengembangan perangkat lunak. Selain itu, kesimpulan juga akan
memberikan sumbangsih yang bermanfaaat sebagai acuan dalam
pengembangan perangkat lunak di masa yang akan datang.
C. Hasil dan Pembahasan
Augmented reality biasanya dikenal sebagai teknologi interaktif yang
mampu merepresentasikan objek maya ke dalam objek nyata secara real time.
Perkembangan teknologi augmented reality telah banyak memberikan kontribusi
dalam berbagai bidang. Bidang pariwisata, augmented reality dapat digunakan
sebagai sarana media promosi objek wisata untuk memperkenalkan tempat-
tempat wisata yang menjadi tujuan wisatawan. Pengguna dapat
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 46
memvisualisasikan objek-objek wisata dalam bentuk 3D sehingga dapat
meningkatkan persepsi dan interaksi pengguna dengan dunia nyata. Pada bagian
ini akan dijelaskan terlebih dahulu pemodelan dalam pembuatan aplikasi
augmented reality.
1. Pemodelan UML
Diagram UML digunakan sebagai tools pemodelan dalam perancangan yang
terdiri dari :
a. Use Case Diagram
Use case diagram digunakan sebagai media untuk menggambarkan
bagaimana interaksi yang dilakukan oleh pengguna terhadap sistem. Selain
itu, use case diagram juga menjelaskan deskripsi dari interaksi tersebut
[15]. Use case dari aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Pengguna
Aktifkan Augm ented Reality
Aktifkan Informa si
Scan Object
<<extend>>
Informasi Object
<<extend>>
Aktifkan Tour Virtual
<<extend>>
Gambar 3. Use Case Diagram
Interaksi utama yang dilakukan oleh pengguna terletak pada use case
aktifkan Augmented Reality dimana akan menghasilkan interaksi
berikutnya yaitu informasi terhadap objek dan tour virtual.
b. Class Diagram
Class Diagram memuat stuktur pembangunan dari sistem ke dalam bentuk
kelas-kelas komponen pembangun dari sistem [16]. Berikut class diagram
dari aplikasi yang terlihat pada Gambar 4.
User
+Obj
+Select marker()
Marker
+Feature
+Scan Marker()
Augment edReality
+Id-feature
+Id_3D_object
+Id_Peta
+Id_Informasi
+Select Feature()
+View_feature()
+Change_feature()
Object3D
+Id_3Dobject
+Nama_Object
+Texture
+Warna
+Tampilkan_Object()
Peta
+Id_Peta
+Koordinat
+View_Peta()
Informasi
+Id_Informasi
+Informasi
+Lihat Informasi()
*
*
*
1
*
1
*
1
Gambar 4. Class Diagram
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 47
Objek kelas yang terdapat dari pembangunan aplikasi ini terletak dari objek
Augmneted Reality yang terasosiasi dengan objek objek kelas seperti
informasi , objek 3D dan peta. Sementara objek kelas marker akan
terasosiasi dengan kelas user.
c. Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan interaksi
antar objek di dalam dan di sekitar sistem [17]. Pada Gambar 5.
Menggambarkan proses aplikasi membaca sebuah marker dan
mengeluarkan output berupa tampilan 3D.
Gambar 5. Sequence Diagram
Gambar 5. menjelaskan untuk mengaktifkan fungsi dari aplikasi POI ini
dilalui dari main menu dan seterusnya berjalan secara sequensial untuk
menampilkan informasi.
d. Activity Diagram
Activity diagram adalah diagram yang digunakan sebagai pengendalian
aliran dari aktifitas satu ke aktifitas yang lain [18]. Berikut activity diagram
dari aplikasi yang terlihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Activity Diagram
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 48
Gambar 6. menjelaskan pola yang dibaca indeks dan dikirim
informasinya ke dalam database, dalam database akan terjadi pencarian
data yang sesuai dengan pola yang diterima. Jika terdapat kecocokan
maka objek 3D akan ditampilkan.
2. Perancangan Aplikasi POI
Setelah melakukan perancangan dengan menggunakan UML maka langkah
berikutnya adalah melakukan perancangan aplikasi tersebut menjadi aplikasi
augmented reality berbasis point of interest. Gambaran antar muka dari aplikasi
POI berbasis android dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Halaman Utama
Pada aplikasi augmented reality menggunakan metode point of interest ini
mempunyai pola marker yang digunakan dalam penelitian. Pola marker yang
digunakan seperti terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Pola Marker
Gambar 8. merupakan potongan peta Kota Padang yang dijadikan sebagai
marker untuk melihat point of interest dari pariwisata Kota Padang. Bentuk
point of interest melalui aplikasi augmented reality dapat dilihat pada Gambar 9.
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 49
Gambar 9. Bentuk Point Of Interest Pada Aplikasi
Gambar 9. merupakan proses pengenalan posisi objek 3D terhadap pola yang
telah dikenalkan sebagai pola augmneted reality berbasis point of interest,
sebagai contoh pada Gambar 9. area wisata gedung budaya kota Padang (panah
paling bawah) dan objek wisata Museum Aditya Warman (panah paling atas).
Jika kita mengklik salah satu point pada contoh kita memilih Museum Aditya
Warman, maka aplikasi akan memunculkan opsi untuk melihat lokasi dalam
bentuk virtual tour atau menuju lokasi dengan menggunakan bantuan google
map yang telah tersimpan di dalam database seperti pada Gambar 10.
Gambar 10. Peta Objek Wisata Museum Aditya Warman
Jika pengguna memilih tour virtual maka layar handphone akan menampilkan
objek pariwisata yang dipilih dalam bentuk virtual reality seperti yang terlihat
pada Gambar 11 dan Gambar 12.
Gambar 11. Model Virtual Tour dari Museum Aditya Warman
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 50
Konsep dari virtual tour ini adalah dengan membentuk dunia virtual dengan
membentuk image menjadi Sphere (elipsoid). Dengan membentuk elipsoid
tersebut maka kamera dapat melakukan penjelajahan terhadap image tersebut
menggunakan sudut 360 derajat.
Gambar 12. Bentuk Dalam dari Museum Dalam Virtual Tour
3. Implementasi
Setelah melakukan perancangan, aplikasi dibangun ke dalam bentuk aplikasi
berbasis android dan langkah berikutnya melakukan pengujian terhadap
aplikasi tersebut. Pada Gambar 13. image dihadapkan sejajar dengan kamera.
Apabila kamera mengenali pola maka objek 3D akan muncul dalam layar
smartphone.
Gambar 13. Hasil Pemanggilan Objek 3D
Jika objek 3D dipilih, layar informasi akan tampil dan memberikan dua pilihan
menu yang dapat dipilih oleh pengguna, menu tersebut menyediakan navigasi
dengan mengaitkan titik kordinat menggunakan google map dan juga pilihan
untuk menampilkan tour virtual.
Gambar 14. Menu Informasi dari Objek 3D
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 51
Tour virtual memungkinkan pengguna untuk dapat melihat objek secara
langsung dan melakukan interaksi terhadap beberapa kegiatan yang disediakan
di dalam tour virtual tersebut.
Pada Gambar 15. digambarkan bentuk dari tour virtual yang dapat dilakukan
pada salah satu objek wisata. Beberapa ikon yang terdapat di dalam tour virtual
tersebut memungkinkan pengguna untuk melakukan perpindahan dari satu
view menuju view yang lain dan menemukan detail informasi dari objek yang
ditampilkan.
Gambar 15. Virtual Tour
Point Of interest dari tour virtual tersebut ditunjukkan pada Gambar 16. Titik
infomasi dapat dipilih oleh pengguna untuk menampilkan detail informasi dari
objek tersebut.
Gambar 16. Bentuk Informasi dari Point Of Interest Pariwisata
D. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa perancangan augmented reality obyek wisata kota Padang menggunakan
point of interest dapat menjadi alternatif aplikasi khusus yang digunakan oleh
wisatawan untuk mengetahui informasi dan menemukan lokasi dari objek
pariwisata di kota Padang. Penerapan metode point of interest dalam aplikasi
augmented reality membuat para wisatawan yang berkunjung dapat dengan cepat
mengetahui lokasi objek wisata yang ingin dituju.
E. Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kami sampaikan kepada Yayasan Perguruan Tinggi Komputer
(YPTK) Padang dan Civitas Akademika Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini.
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 52
F. Referensi
[1] R. Permana, H. Andrianof, and R. Afira, “Augmented Reality (AR) Sarana
Promosi Obyek Pariwisata Jam Gadang Bukittinggi dan Pantai Wisata
Carocok Pesisir Selatan,” Indones. J. Comput. Sci., vol. 7, no. 2, pp. 129142,
2018, doi: 10.33022/ijcs.v7i2.81.
[2] A. K. Dawami, “Perancangan Promosi Wisata Pendakian Gunung Merbabu
Melalui Desa Cuntel,” vol. 3, no. 01, 2019.
[3] I. Ikmah and A. S. Widawati, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Tempat Wisata Purworejo Menggunakan Metode SAW,” Semnasteknomedia
Online, vol. 6, no. 1, pp. 28, 2018.
[4] S. Suherman, S. Samsuni, and I. L. Hakim, “Sistem Rekomendasi Wisata Pantai
menggunakan Metode Simple Additive Weighting,” Ilk. J. Ilm., vol. 12, no. 1,
pp. 17, 2020.
[5] U. Rio, S. Erlinda, and D. Haryono, “Implementasi Model Mobile Augmented
Reality e-Booklet untuk Mempromosikan Object Wisata Unggulan Provinsi
Riau dengan metode 3D Object Tracking,” INOVTEK Polbeng-Seri Inform., vol.
1, no. 2, pp. 177191, 2016.
[6] F. Z. Adami and C. Budihartanti, “Penerapan Teknologi Augmented Reality
pada Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Berbasis Android,” Tek.
Komput. AMIK BSI, vol. 2, no. 1, pp. 122131, 2016.
[7] R. S. Ernawati, E. W. Hidayat, and A. Rahmatulloh, “Implementasi Teknologi
Augmented Reality Sebagai Media Pengenalan Aksara Sunda Berbasis
Android,” J. Tek. Inform. dan Sist. Inf., vol. 3, no. 3, 2017.
[8] M. R. Maulana, C. Y. Rusli, and I. Kurniawan, “Pemanfaatan Virtual Reality
Untuk Pengembangan Kios Informasi Objek Wisata Di Kota Pekalongan
Berbasis Mobile,” J. LITBANG Kota Pekalongan, vol. 11, 2016.
[9] B. Musthofa, “Penerapan Teknologi Augmented Reality pada Aplikasi Katalog
Mebel Jepara Berbasis Android,” University of Technology Yogyakarta, 2019.
[10] S. L. Ginting and D. A. Juniarto, “Penentuan Rute ATM Terdekat Menggunakan
Metode Markerless Augmented Reality Berbasis Android,” in Prosiding
Seminar Nasional Komputer dan Informatika (SENASKI) 2017, 2017, pp. 187
188.
[11] S. L. B. Ginting and E. S. Hidayat, “Penerapan Teknologi Augmented Reality
Sebagai Media Pengenalan Gedung Baru UNIKOM Berbasis Android,” J. Maj.
Ilm. Unikom, vol. 14, no. 2, pp. 283295, 2016.
[12] I. Permana, O. D. Nurhayati, and K. T. Martono, “Location Based Service
sebagai Penunjuk Lokasi Hotel di Kota Semarang Berbasis Augmented
Reality,” J. Teknol. dan Sist. Komput., vol. 3, no. 4, pp. 461470, 2015.
[13] A. C. Manuputty, “Perancangan Augmented Realty Media Markerless Point Of
Interest dalam Memberikan Informasi Gedung Berbasis Android (Studi
Kasus: Universitas Kristen Satya Wacana,” J. Inform., vol. 11, no. 2, 2017.
[14] M. B. Carmo, A. P. Afonso, A. Ferreira, A. P. Cláudio, and G. Silva, “PoI
awareness, relevance and aggregation for augmented reality,” in 2016 20th
International Conference Information Visualisation (IV), 2016, pp. 300305.
[15] I. G. T. Isa and G. P. Hartawan, “Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam
Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia),” J. Ilm. Ilmu Ekon. (Jurnal
Akuntansi, Pajak dan Manajemen), vol. 5, no. 10, pp. 139151, 2017.
ISSN 2302-4364 (print) ISSN 2549-7286 (online)
Indonesian Journal of Computer Science Vol. 10, No. 1, Edisi April 2021| page 53
[16] S. Ahmadi, “Sistem Informasi Penjualan Jam Pada Toko Permata Indah Tigo
Kabupaten Indragiri Hilir Berbasis Web,” Sist. J. Sist. Inf., vol. 7, no. 3, pp. 259
267, 2018.
[17] F. Hadi and Y. Diana, “Penerapan UML Sebagai Alat Perancang Website Dinas
Pertanian Kota Payakumbuh,” Indones. J. Comput. Sci., vol. 8, no. 1, pp. 1121,
2019.
[18] M. Arifin and R. H. H. HS, “Perancangan Sistem Informasi Pusat Karir Sebagai
Upaya Meningkatkan Relevansi Antara Lulusan Dengan Dunia Kerja
Menggunakan UML,” IC-Tech, vol. 12, no. 2, 2017.
... [8] Android tidak membedakan antara aplikasi inti dengan Application Programming Interface (API) lainnya yang tersedia untuk menyediakan akses perangkat keras. [9] bebrapa penelitian yang berkaitan dengan android [10], [11], [12]. ...
Article
Full-text available
Pekanbaru merupakan ibu kota provinsi Riau, berbagai infrastruktur dan pusat hiburan terus dikembangkan termasuk mall. Mall tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat berbelanja saja tapi juga sudah merupakan tempat rekreasi bagi masyarakat. Mall yang ada di kota Pekanbaru diantaranya Mall SKA, Mall Ciputra Seraya, Living World, Transmart, Mall Pekanbaru, Senapelan Plaza, Plaza Citra, Plaza the Sentral, Sadira Plaza, Panam Square, Metropolitan City, masing-masing mall menawarkan aneka promosi, tenant yang beraneka ragam dan ruang bermain anak. Hasil penggunaan metode ruang vektor adalah dapat melakukan pencarian gerai mall berdasarkan query dengan hasil yang paling relevan dengan pencarian pengguna. Setelah melakukan pencarian jarak dokumen berupa query “sepatu olahraga” maka didapat Sportstation di SKA dengan similarity 0.524, Sportstation di Ciputra dengan similarity 0.517 Sportstation di living world dengan similarity 0.507, Matahari di SKA similarity 0.0453, dan Matahari di Ciputra similarity 0.0451.
... Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk penggambaran interaksi antara objek di dalam maupun di sekitar sistem [11]. Gambar 4 menunjukkan proses aplikasi untuk menghasilkan tampilan 3D dengan deskripsinya. ...
Article
Full-text available
This research is the result of observations made by researchers about the lack of interesting and educational learning media to introduce the history of city icons in Indonesia. Along with the times, there are many learning methods that utilize technological advances in their application. One technology that can be applied is Augmented Reality technology. Augmented Reality is a technology that unites two-dimensional or three-dimensional virtual objects into a real environment and then projects them in Real Time. This research uses a data collection process by conducting a literature study, namely collecting relevant information from thesis sources, scientific journals, and the internet. The results of this study are expected to add insight into the history of city icons in Indonesia and can add to the user experience about Augmented Reality technology.
... Teknologi Augmented Reality adalah teknologi yang memadukan dunia nyata dengan objek virtual yang dibuat melalui pemrosesan komputer secara bersamaan [1]. Augmented Reality kerap dimanfaatkan oleh produsen makanan anak-anak sebagai strategi peningkatan penjualan. ...
Article
Full-text available
Penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) telah memberikan dampak positif dalam pengembangan aplikasi permainan, termasuk dalam permainan mengoleksi karakter. Namun, tantangan muncul terkait keamanan dan reproduksi yang mudah terhadap kartu AR yang digunakan sebagai kunci akses untuk memperoleh karakter. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini mengusulkan perancangan aplikasi bernama Florateria yang memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC) sebagai alternatif penggunaan Augmented Reality. Florateria bertujuan untuk memberikan pengalaman bermain yang lebih nyaman bagi pengguna dalam mengumpulkan dan merawat tanaman virtual. Aplikasi ini menggantikan kartu AR dengan NFC Tag. Setiap NFC Tag memiliki identifikasi unik yang terhubung dengan jenis tanaman tertentu. Pengguna dapat melakukan pemindaian NFC Tag menggunakan perangkat NFC yang terintegrasi dalam ponsel pintar mereka. Dalam pengembangan, metode DevOps diterapkan untuk memastikan kolaborasi antara tim pengembang dan operasi. Dengan menggabungkan teknologi NFC dan metodologi pengembangan DevOps, diharapkan dapat memberikan alternatif yang menarik dan aman dalam pengalaman bermain.
... The drawback of this research is that the evaluation of the interface and user experience has not been carried out so that it is not possible to recommend this application so that it can be used by the general public. Research from [6] who has succeeded in building an AR technology application with a location-based Point of Interest (PoI) method that can be installed on a smartphone device so that it can display 3D visuals of Padang City tourist attractions that match the points that have been set. determined. ...
Article
Tourist attractions are one of the attractions in the tourism sector, especially in the city of Banjarmasin. Along with the progress of the tourism sector, it is necessary to develop, provide facilities, management, and promotion. The purpose of this research is to build an application to identify tourist attractions in the City of Banjarmasin using Augmented Reality (AR) visualization by creating an interactive map simulation as a marker that will bring up three-dimensional objects, the application is called AR-AyoKeBanjarmasin. The method used in this research consists of Extreme Programming (XP) as a method in the software development process, Marker-Based Tracking as the main method in pattern detection techniques in marker images that will display three-dimensional objects that have been programmed in AR applications, A/B Testing method is used to select the interface design expected by potential users, Black-Box Testing as a method of testing application functionality, and User-Experience Questionnaire (UEQ) as a technique and instrument to evaluate User Experience (UX) when using the AR application. The results show that the design chosen for the user interface is design A so that it can be continued to the coding stage. Functional testing gives the result that all features in the application have functioned as expected and non-functionally involving 50 respondents using a UX approach stating that the application has implemented the user convenience aspect with an average value of 2.93 with the predicate of Excellent. So that the AR-AyoKeBanjarmasin application can be recommended for use by tourists.
Article
Full-text available
Sistem Informasi Penjualan Jam Pada Toko Permata Indah Tigo Kabupaten Indragiri Hilir Berbasis Web
Article
Full-text available
Sundanese Alphabet is one of the Indonesian cultural heritage. The preservation of Sundanese Alphabet is a task that should be done by Indonesian people as one of the ways to protect the existence of Sundanese Alphabet, one of them is by knowing kinds of Sundanese Alphabet which are divided into 4 parts, such as Ngalagena, Pangwilang, Swara and Panyora. The implementation of Information Technology (IT) is a must to be done as the innovation to get all kinds of information. The Efforts to introduce the Sundanese Alphabet is by making an application based technology Augmented Reality, therefore in this research, is created an application of Augmented Reality based on Android by using Marker-Based Tracking. The model system to support this research is by using Luther-Sutopo version, who says that six steps (Concept, Design, Materials Collecting, Assembly, Testing, and Distribution). The results of this research are the application that has been made can show 3D of Sundanese alphabet object that will appear in 4 different markers. Based on the results of survey assessment to this application is 93% on very strong criteria, so this application can be accepted well by the users.
Article
Full-text available
Abstrak. Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) merupakan sebuah intuisi pendidikan swasta yang terletak di Salatiga. Setiap intuisi pendidikan tinggi memiliki fasilitas penunjang berupa gedung tempat mahasiswa berkuliah. Melihat permasalahan umum kesalahan gedung perkuliahan yang sering terjadi bagi mahasiswa baru terlebih di UKSW, maka dibangun sebuah aplikasi pencarian lokasi gedung yang dirancang dengan mengacu pada tata letak gedung yang diperoleh melalui google map. Penelitian ini menggunakan teknologi Augmented Reality sebagai media informasi yang digunakan sebagai point of interest dan penanda gedung yang dapat dijalankan pada smarthphone Android. Objek penelitian ini adalah gedung-gedung perkuliahan yang ada di UKSW. Hasilnya adalah aplikasi Find Buildings dapat memberikan informasi mengenai gedung yang dituju secara cepat dan dapat diintegrasikan dengan media promosi konvensional lainnya.Kata Kunci: Universitas, Android, Augmented Reality, Pengenalan Gedung
Article
Full-text available
Semarang dikenal sebagai kota yang unik karena mempunyai destinasi wisata yang dipengaruhi oleh banyaknya etnis yang ada. Selain keunikan pariwisatanya, Kota Semarang juga dapat dipandang sebagai kota bisnis, terbukti dengan menjamurnya tempat usaha seperti restaurant, cafe dan yang paling pesat pertumbuhannya saat ini yaitu hotel. Belakangan ini pertumbuhan hotel di Semarang sudah kian pesat. Hal ini juga berpengaruh kepada para pendatang ataupun wisatawan yang singgah di Kota Semarang. Dari banyaknya jumlah hotel yang ada, bukan tidak mungkin jika para pendatang merasa bingung saat mencari hotel yang sesuai dengan keinginan mereka. Tentunya para pendatang memerlukan aplikasi yang dapat menampilkan lokasi dan informasi lengkap tentang hotel di Kota Semarang. Untuk dapat mewujudkan gagasan tersebut, maka dilakukan sejumlah metode penelitian antara lain studi literatur, mendefinisikan kebutuhan, pengumpulan data hotel pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, perancangan dan implementasi aplikasi, serta melakukan pengujian terhadap aplikasi kepada beberapa orang responden. Aplikasi dirancang dengan tujuan untuk memudahkan pengguna ketika hendak mencari hotel di Kota Semarang. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah channel “SMARTEL” (Semarang Augmented Reality Hotel Location) pada aplikasi Junaio untuk mencari lokasi hotel di Kota Semarang. Basis Augmented Reality dipilih karena sifatnya yang real time saat menampilkan data atau informasi ,serta mempunyai tampilan visual yang interaktif. Channel akan menampilkan POI (Point of Interest ) atau dalam penelitian kali ini yaitu informasi lokasi hotel, yang didasarkan pada lokasi pengguna saat ini berada, atau dikenal dengan istilah LBS (Location Based Service). Dengan adanya channel ini, pengguna dapat lebih mempersingkat waktu dan lebih mudah dalam menemukan dan menuju ke lokasi hotel yang berada di Kota Semarang. Karena SMARTEL masih dalam bentuk channel, maka harapan untuk penelitian kedepannya adalah dapat dikembangkan dalam bentuk aplikasi android (.apk) agar lebih mudah dalam pendistribusiannya.
Article
Mountaineering travel more year more and more in demand by the public, especially the younger generation. The emergence of climbing themed films, is a bit much affect the interest of people to climb the mountain. Almost the entire mountain can be climbed by hikers, generally increases when the climbing season, including Merbabu. There are five hiking trail that can be an alternative to reach the summit of Mount Merbabu. One of them is the Cuntel village is a village that has a gate official ascent of Mount Merbabu National Park (TNGMb). This paper is a design of a climbing lane exposure in order to increase the potential for tourism in the village Cuntel climbing lane. The result of this design has been used by the manager of the Post Ascent, Ascent village to help promote Cuntel in the tourism sector. ABSTRAK Wisata pendakian gunung semakin tahun semakin banyak diminati oleh masyarakat, terutama generasi muda. Munculnya film-film bertema pendakian, juga sedikit banyak mempengaruhi minat orang untuk mendaki gunung. Hampir seluruh gunung-gunung yang bisa didaki oleh pendaki, umumnya meningkat saat musim pendakian, termasuk juga Merbabu. Terdapat lima jalur pendakian yang dapat menjadi alternatif untuk mencapai puncak Gunung Merbabu. Salah satunya adalah Desa Cuntel yang merupakan salah satu desa yang memiliki gerbang pendakian resmi dari Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb). Tulisan ini merupakan paparan perancangan jalur pendakian guna meningkatkan potensi wisata di jalur pendakian Desa Cuntel. Hasil perancangan ini telah digunakan oleh pengelola Pos Pendakian, untuk membantu mempromosikan Pendakian Desa Cuntel dalam sektor pariwisatanya.
Article
Intisari - Provinsi Riau terletak di lokasi yang strategis dan memiliki kekayaan keindahan alam dan budaya yang unik, Riau menawarkan banyak tempat wisata baik alam dan budaya. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat aplikasi yang membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi objek wisata unggulan di Provinsi Riau. Salah satu faktor yang menyebabkan kurang berkembangnya sektor pariwisata di Provinsi Riau saat ini adalah karena pengelolaan informasi yang bersifat promosi dan belum mampu memaksimalkan ketersediaan teknologi informasi yang tersedia. Penggunaan teknologi augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan tiga-dimensi nyata dan kemudian memproyeksikan benda-benda maya secara real time. Markerless objek wisata unggulan adalah bono surfing, balap alur, tongkang bahan bakar, pantai Rupat, istana siak dan Candi Muara Takus. pembuatan obyek dan membaca penanda scan dari kamera menggunakan teknik markerbase dan Markerless dengan objek Pelacakan metode 3D dan algoritma SIFT (Skala Fitur invarian Transform). Proses yang terkandung dalam deteksi obyek membaca gambar, mempertajam gambar dengan memanfaatkan High Pass Filter; membaca gambar dari metode SIFT bahwa proses akan menghasilkan deteksi titik. Hasil pengujian untuk melihat efek dari jarak antara smartphone kamera dengan spidol, jarak yang diperoleh sangat ideal untuk menampilkan objek 3D, sampai 40 cm. pengujian aplikasi ARRiauTouris mampu mendeteksi penanda dengan jarak dekat 10 cm dan jarak maksimum 67 cm, dan memperoleh waktu rata-rata untuk objek (mean) antara 0,80 detik menjadi 0,93 detik. Kata kunci: obyek wisata, augmented reality, 3D pelacakan objek, provinsi riau
Article
The agricultural sector is one of the main income sectors of the Payakumbuh City community. Efforts made by the Payakumbuh City Agriculture Service are to market agricultural products produced by the Payakumbuh community. So far, product marketing and information on agriculture have been delivered directly from the heads of the sub-district, neighborhood, RW and Wali Nagari. This is considered to be less effective and efficient. Through the use of current technology, a website-based information system needs to be built by using Unified Modeling Language (UML) system design tools. With the existence of this website-based information system, it helps the Department of Agriculture to market agricultural products and information related to agriculture to the wider community.
Article
This research is the development of one technology called Augmented Reality. Augmented Reality works by combining the real world with the virtual world to produce information to users. The tourism object of West Sumatra has quite promising potential, but the potential is still covered by weak management and promotion that are still not sufficient. This study seeks to create an Android-based Augmented Reality application to introduce tourism objects in West Sumatra with a focus on early development on tourism objects in the Clock Tower in Bukittinggi and Carocok Beach in the south coast. The results of this study make Augmented Reality technology a more innovative and attractive promotional media so that it can increase tourist interest to visit the tourism object.