ArticlePDF Available

WORKSHOP PENGENALAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PADA PESANTREN KHUSUS TERJEMAH ALQURAN ISLAM TABIATUL BANIN DESA DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON JAWA BARAT

Authors:

Abstract

Respon pondok pesantren terhadap perkembangan dunia usaha salah satunya dengan diterapkannya pembelajaran kewirausahaan, dengan semakin banyak memasukkan keterampilan dan praktik ketrampilan secara nyata dengan dasar pendidikan wirausaha atau entrepreneurship diharapkan bisa membekali santri dengan berbagai kemampuan sesuai dengan tuntutan zaman. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat serta keadaan yang sangat sulit terkait Pandemi Covid-19 saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi jika dikaitkan dengan konsep dari kewiraushaan. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang kuat bagi para santri untuk dapat memhami konsep dari kewirausahaan dalam menghadapi berbagai permasalahan yang sudah terjadi dan akan terjadi. Dari beberapa konsep kewirausahaan maka konsep dari orientasi kewirausahaan akan menjadi unsur yang penting dalam pengembangan keterampilan generasi muda dalam menemukan ide-ide yang kreatif serta innovatif. Adapun kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini akan dilaksanakan pada Pesantren Khusus Terjemah Alquran Islam Tabiatul Banin Desa Dukupuntang Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 10 No. 1, 56 - 60
ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
56
WORKSHOP PENGENALAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PADA
PESANTREN KHUSUS TERJEMAH ALQURAN ISLAM TABIATUL BANIN
DESA DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON JAWA BARAT
Vigory Gloriman Manalu1), Fauziyah Adzimatinur2), Faishal Rahimi3)
1,2,3)Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kuningan
vigoryglo@uniku.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Riwayat Artikel :
Diterima : 06 Mei 2022
Disetujui : 20 November 2022
Respon pondok pesantren terhadap perkembangan dunia usaha
salah satunya dengan diterapkannya pembelajaran
kewirausahaan, dengan semakin banyak memasukkan
keterampilan dan praktik ketrampilan secara nyata dengan dasar
pendidikan wirausaha atau entrepreneurship diharapkan bisa
membekali santri dengan berbagai kemampuan sesuai dengan
tuntutan zaman. Seiring dengan perkembangan teknologi yang
begitu cepat serta keadaan yang sangat sulit terkait Pandemi
Covid-19 saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi jika
dikaitkan dengan konsep dari kewiraushaan. Sehingga
dibutuhkan pemahaman yang kuat bagi para santri untuk dapat
memhami konsep dari kewirausahaan dalam menghadapi
berbagai permasalahan yang sudah terjadi dan akan terjadi. Dari
beberapa konsep kewirausahaan maka konsep dari orientasi
kewirausahaan akan menjadi unsur yang penting dalam
pengembangan keterampilan generasi muda dalam menemukan
ide-ide yang kreatif serta innovatif. Adapun kegiatan Pengabdian
kepada Masyarakat ini akan dilaksanakan pada Pesantren Khusus
Terjemah Alquran Islam Tabiatul Banin Desa Dukupuntang
Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Kata Kunci : Workshop, Orientasi
Kewirausahaan, Pesantren
ARTICLE INFO
ABSTRACT
Article History :
Received : 06 Mei 2022
Accepted : 20 November 2022
The response of Islamic boarding schools to the development of
the business is one of them by implementing entrepreneurial
learning, by incorporating and more real skills and practice on
the basis of entrepreneurship education or entrepreneurship,
which is expected to be able to equip students with various
abilities according to the demands of the times. Along with the
rapid development of technology and the very difficult conditions
related to the current Covid-19 Pandemic, there are many
challenges that must be faced if it is associated with the concept
of entrepreneurship. Thus, strong understanding is needed for
students to be able to understand the concept of entrepreneurship
in dealing with various problems that have occurred and will
occur. From several entrepreneurial concepts, the concept of
entrepreneurial orientation will be an important element in
developing the skills of the younger generation in finding creative
and innovative ideas. This Community Service activity will be
carried out at the Pesantren Khusus Terjemah Al Quran Islam
Tabiatul Banin Desa Dukupuntang Kabupaten Cirebon Jawa
Barat.
Keywords:
Workhsop,Entrepreneurial
Orientation, Pesantren
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 10 No. 1, 56 - 60
ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
57
1. PENDAHULUAN
Pondok pesantren sebagai lembaga
pendidikan Islam tradisional, muncul dan
berkembang di Indonesia, tidak terlepas dari
rangkaian sejarah yang sangat panjang. Proses
pelembagaannya sudah dimulai ketika para
pendakwah atau para wali menyebarkan agama
Islam pada awal masa Islam di Indonesia melalui
masjid, surau dan langgar (Rosid, 2020).
Menurut H. A. Timur Djaelani bahwa pesantren
merupakan lembaga pendidikan tertua di
Indonesia dan juga salah satu bentuk indigenous
cultural atau bentuk kebudayaan asli bangsa
Indonesia. Sebab, lembaga pendidikan dengan
pola kiai, murid, dan asrama telah dikenal dalam
kisah dan cerita rakyat Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa.
Secara gradual pondok pesantren kemudian
melakukan akomodasi dan konsesi tertentu
untuk kemudian menemukan pola yang
dipandangnya cukup tepat guna menghadapi
perubahan yang kian cepat dan berdampak luas.
Dalam hal ini, Pendidikan berfungsi untuk
mengembangkan diri bagi pemenuhan
kebutuhan hidup, dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan tekhnologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas kehidupan
(Supriyono, 2012:8). Untuk itu kegiatan belajar
harus dapat membekali peserta didik dengan
kecakapan hidup (life skill atau life competency)
yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan
kebutuhan santri. Respon pondok pesantren
terhadap perkembangan tersebut salah satunya
dengan diterapkannya pembelajaran
kewirausahaan, dengan semakin banyak
memasukkan ketrampilan dan praktek
ketrampilan secara nyata dengan dasar
pendidikan wirausaha atau enterpreneurship
diharapkan bisa membekali santri dengan
berbagai kemampuan sesuai dengan tuntutan
zaman.
Berdasarkan data dari Kementrian Agama RI
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada
Tahun 2021 Lembaga Pondok Pesantren
Cirebon Provinsi Jawa Barat tercatat ada 730
dengan total santri ada 78.144 dan ustadz 9.784.
Salah satu pesantren yang akan menjadi mitra
dilaksanakanya program PKM berada di wiliyah
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yaitu Pesantren
Khusus Terjemah Alquran Islam Tabiatul Banin
Cirebon.
Seiring dengan perkembangan teknologi
yang begitu cepat serta keadaan yang sangat sulit
terkait Pandemi Covid-19 saat ini banyak
tantangan yang harus dihadapi jika dikaitkan
dengan konsep dari kewiraushaan. Sehingga
dibutuhkan pemahaman yang kuat bagi para
santri untuk dapat memhami konsep dari
kewirausahaan dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang sudah terjadi dan akan
terjadi.
Sejalan dengan visi dan misi dari Universitas
Kuningan tentang khususnya kegiatan PkM,
LPPM mempunyai wewenang mengembangkan
model-model pemberdayaan masyarakat dan
mengimplementasikannya pada masyarakat
sasaran, melakukan pendampingan kepada
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan
di segala bidang, serta mengembangkan kerja
sama dengan lembaga pemerintah, lembaga
swasta masyarakat, dan dunia usaha dalam
memberdayakan masyarakat.
Sehingga Program Pengembangan
Kewirausahaan (PK) dengan tema workshop
orientasi kewirausahaan pada santri dan
pengurus di pesantren akan menjadi salah satu
kegiatan pengembangan yang akan membantu
calon-calon generasi muda indonesia untuk
dapat memahami konsep dari kewirausahaan
secara keseluruhan. Dimana tema dari kegiatan
ini sejalan dengan Pemberdayaan masyarakat
dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi maka
diharapkan akan memiliki dampak yang dapat
berguna bagi perkembangan pengetahuan para
audiens terutama siswa dan siswi di pesantren
tersebut.
Identifikasi Dan Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh
pesantran saat ini adalah mereka dihadapkan
pada perkembangan zaman serta keadaan
pertumbuhan ekonomi yang berubah dengan
pesat dan tidak pasti.
Tujuan Kegiatan
Tujuan diadakannya pengabdian kepada
masyarakat ini sebagai berikut:
Perserta dan pengurus dapat mengetahui
tentang aspek-aspek dari orentasi
kewirausahaan.
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 10 No. 1, 56 - 60
ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
58
Peserta atau pengurus mampu memahami
perkembangan orietnasi kewirausahaan di era
Society 5.0.
Peserta atau pengurus mampu memahami
perkembangan ekonomi pasca Covid-19.
1. METODE
Dengan terjadinya perkembangan ekonomi
yang begitu cepat dibutuhkan pemahaman bagi
para generasi muda dalam mengetahui konsep-
konsep dari kewirausahaan. Dari beberapa
konsep kewirausahaan maka konsep dari
orientasi kewirausahaan akan menjadi unsur
yang penting dalam pengembangan
keterampilan generasi muda dalam menemukan
ide-ide yang kreatif serta innovatif.
Beberapa literatur menyatakan bahwa
orientasi kewirausahaan adalah sebagai proses,
praktik dan gaya pengambilan keputusan pada
kegiatan kewirausahaan (Covin & Slevin, 1989;
Lumpkin & Dess, 1996; Miller, 1983). Dalam
perjalanannya, konsep dari orientasi
kewirausahaan terdiri atas tiga sub-dimensi
yaitu: risk taking, innovativeness dan
proactiveness. Seiring dengan
berkembangkanya konsep tersebut Lumpkin and
Dess (1996) menambahkan dua sub-dimensi
yaitu: autonomy dan agresiveness. Dalam
beberapa dekade terakhir kosnep dari orientasi
kewirausahaan ini menjadi topik yang sering
dikaitkan dengan kegiatan bisnis di era saat ini.
Inovasi menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menerima ide-ide baru,
mendorong eksperimen dan menyukai
perubahan (Hurley & Hult, 1998). Pengambilan
risiko adalah tingkat perusahaan untuk
mengambil tindakan berani dan menetapkan
sumber daya untuk memanfaatkan peluang
dalam lingkungan yang dinamis (D. Davis,
Morris, & Allen, 1991). Proaktif adalah
komponen ketiga dari EO yang mengacu pada
proses untuk mengambil langkah berwawasan ke
depan sesuai dengan perubahan lingkungan
bisnis dan memasuki pemasaran baru untuk
meningkatkan dan menciptakan produk/layanan
penggerak pertama (J. L. Davis, 2007; Lumpkin
& Dess, 1996).
Diharapkan dengan diberikanya pengenalan
terkait konsep orientasi kewirausahaan ini
kepada para peserta yang akan mengikuti
workshop dapat menjadi salah satu wawasan
baru agar dapat lebih memahami tentang konsep
kewirausahaan secara baik dan tepat.
Sasaran Kegiatan
Kegiatan pengabdian ini berfokus kepada
pengurus pesantren dan santri yang berfokus
pada pengenalan serta perkembangan orientasi
kewirausahaan.
Metode Kegiatan
Pada pengabdian ini tim penulis melakukan
beberapa metode agar mengatasi permasalahan
mitra yang ada, antara lain:
A. Ketua beserta anggota melakukan
pendekatan dengan seminar yang
diselenggaakan dengan yayasan pesantren
tersebut
B. Ketua beserta anggota melakukan
diskusi ringan dengan menggunakan pendekatan
secara personal maupun kelompok yang ada di
yayasan tersebut.
C. Ketua beserta tim memberikan apresiasi
berupa sertifikat yang memberikan bukti bahwa
pengelola yayasan telah melakukan instruksi
yang sudah diberikan oleh tim pengabdian.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM) berupa Workshop
Pengenalan Orientasi Kewirausahaan Pada
Pesantren Khusus Terjemah Alquran Islam
Tabiatul Banin Desa Dukupuntang Kabupaten
Cirebon Jawa Barat. Fokus dari PKM ini adalah
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
pesantren dalam memahami dan
mengaplikasikan konsep dari kewirausahaan.
Pelaksanaan dari workshop ini dilaksanakan
pada dua sesi yakni secara luring dan daring.
Adapun hasil dari workshop sebgai berikut:
Tempat pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan workshop orientasi
kewirausahaan dilaksanakan pada dua sesi
yakni daring dan luring.
Peserta kegiatan
Peserta kegiatan terdiri atas santri dan pengelola
yang ada di pesantren tersebut.
Hasil sosialisasi
Pelaksanaan kegiatan workshop pengenalan
orientasi kewirausahaan dilaksanakan pada
pukul 09.00 WIB s.d. 10.30 WIB tanggal 15
dan 16 Nopember tahun 2021. Berdasarkan
dari hasil workhsop pengenalan orientasi
kewirausahaan diketahui bahwa masih banyak
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 10 No. 1, 56 - 60
ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
59
peserta yang belum mengetahui konsep dari
orientasi kewirausahaan yakni proaktif,
inovatif dan berani mengambil resiko. Metode
yang digunakan dalam pengambilan jawaban
tersebut dengan menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab dengan para peserta.
Berdasarkan dari hasil pengabdian yang telah
dilaksanakan diharapkan para santri dapat
mempersiapkan dan memehami terkait aspek
dari kewirausahaan secara baik dan benar.
Kewirausahaan sendiri begitu penting dimiliki
bagi setiap insan dalam menghadapi keadaan
yang tidak menentu akhir-akhir ini. Dalam
penyampaian materi yang telah dilaksanakan
masih ada beberapa kendala yang terjadi
diantaranya:
A. Masih banyaknya santri yang belum
memahami aspek dasar dari kewirausahaan
B. Masih minimnya informasi terkait kegiatan
kewirausahaan bagi kalangan remaja.
Pengenalan konsep dasar orientasi
kewirausahaan ini bertujuan agar para peserta
dapat memahami aspek-aspek yang terkait
dengan kemandirian dalam menjalan kegiatan
usaha yang proaktif, inovatif dan berani dalam
mengambil resiko.
3.7. Ucapan Terima Kasih
1. Pengabdian Kepada Masyarakat ini
dapat terlaksana berkat dana hibah dari
LPPM Universitas Kuningan
2. Terimakasih terhadap Pesantren Khusus
Terjemah Alquran Islam Tabiatul Banin
Desa Dukupuntang Kabupaten Cirebon
Jawa Barat sebagai mitra pengabdian
3. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pelaksanaan PKM yang
sudah dilaksanakan diharapkan bahwa para
peserta dapat mengenal konsep dasar orientasi
kewirausahaan yang terdiri atas tiga jenis yakni
proaktif, inovatif dan keberanian dalam
mengambil resiko. Dari kegiatan pengenalan ini
diharapkan ada tindak lanjut yakni pelatihan
agar para peserta dapat meengaplikasikan
konsep dasar kewirausahaan tersebut.
Saran bagi kegiatan selanjutnya agar dapat
melaksanakan pelatihan dalam pengaplikasian
kosnep dasar dari kewirausahaan tersebut.
Diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan
generasi muda terhadap konsep dasar
kewirausahaan dapat meningkatkan
perekonomian suatu wilayah dan berakhir pada
peningkatan perekonomian negara.
4.2. Saran
Saran bagi kegiatan pengabdian kepada
masyarakt selanjutnya agar dapat memberikan
pelatihan dan pengaplikasian terkait dengan
orientasi kewirausahaan tersebut. Disamping itu,
dapat ditambahkan metode-metode yang
menganddung kebaharuan agar dapat
meningkatkan minat dalam bidang
kewirausahaan.
4. DAFTAR PUSTAKA
Covin, J. G., & Slevin, D. P. (1989). Strategic
management of small firms in hostile and
benign environments. Strategic
Management Journal, 10(1), 75-87.
doi:https://doi.org/10.1002/smj.425010010
7
Davis, D., Morris, M., & Allen, J. (1991).
Perceived environmental turbulence and its
effect on selected entrepreneurship,
marketing, and organizational
Gambar 3 Diskusi dengan pengelola pesantren
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, Vol. 10 No. 1, 56 - 60
ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763
60
characteristics in industrial firms. Journal of
the Academy of Marketing Science, 19(1),
43-51.
Davis, J. L. (2007). Firm-level entrepreneurship
and performance: An examination and
extension of relationships and
measurements of the entrepreneurial
orientation construct: The University of
Texas at Arlington.
Hurley, R. F., & Hult, G. T. M. (1998).
Innovation, market orientation, and
organizational learning: an integration and
empirical examination. Journal of
marketing, 62(3), 42-54.
Lumpkin, G. T., & Dess, G. G. (1996).
Clarifying the Entrepreneurial Orientation
Construct and Linking It to Performance.
The Academy of Management Review,
21(1), 135-172. doi:10.2307/258632
Miller, D. (1983). The Correlates of
Entrepreneurship in Three Types of Firms.
Management Science, 29(7), 770-791.
Rosid, M. F. A. (2020). Upaya Pengembangan
Kewirausahaan Santri Melalui Unit Usaha
di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar
Ponorogo. (S1 Skripsi ), IAIN Ponorogo,
Ponorogo.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.